Anda di halaman 1dari 5

PUBLIC SPEAKING

A. Public Speaking

Public speaking adalah proses komunikasi yang dilakukan di hadapan khalayak ramai atau sekelompok
orang. Pada umumnya, public speaking bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi, atau
menghibur orang banyak. Berdasarkan definisi tersebut, maka public speaking adalah tata cara untuk
bicara di depan umum, sehingga harus dilakukan secara runtut dan terencana. Oleh karena itu, dalam
public speaking tidak hanya membutuhkan kemampuan berbicara, tapi lebih pada kemampuan bicara
yang terstruktur dan mudah dipahami orang banyak dalam waktu singkat.

Cara Menjadi Public Speaker yang Baik

1. Berbicara dengan pelan

Berbicaralah dengan tempo yang pelan. Beri jeda sejenak di tengah-tengah pembicaraanmu supaya dapat
menguasai keadaan. Selain agar memudahkan audiens untuk mencerna pembicaraanmu, hal itu dilakukan
untuk menghindari kata-kata seperti eh, um, dan sebagainya.

2. Memahami Materi

Hal ini dapat membantumu dalam mencairkan suasana serta menghafal apa saja poin yang ingin kamu
sampaikan.

3. Perhatikan penampilanmu

Penampilan penting untuk membuat audiens nyaman terhadap kehadiranmu. Pastikan pakaian yang
kamu kenakan warnanya selaras dari bawah sampai atas. Pastikan kamu tidak berpenampilan dengan
potongan rambut yang aneh Mendapatkan kesan pertama yang baik dari audiens menjadi salah satu
gerbang yang bagus dalam berbicara.

4. Perhatikan bahasa tubuh

Kebanyakan dari kita tidak menyadari saat berbicara ada bahasa tubuh yang sering dilakukan dan cukup
mengganggu audiens. Sebagai contoh, sering memasukkan tangan ke saku, menggaruk leher, memainkan
jari dengan gelisah, sering mondar-mandir, dan masih banyak lagi. Sebisa mungkin, hindari bahasa tubuh
yang justru membuat audiens tidak nyaman seperti contoh di atas. Gunakan bahasa tubuh yang
memperkuat kamu saat berbicara, seperti menggerakkan tangan, senyum, dan sebagainya.

5. Lakukan kontak mata

Jangan terpaku pada satu audiens saja saat berbicara. Lakukan kontak mata dengan memandang seluruh
area dari audiens. Hal ini dilakukan supaya kamu sebagai speaker terlihat menguasai audiens dengan baik.
Tidak hanya itu saja, dengan menjaga kontak mata berarti membuat seluruh audiens terlibat dalam
pembicaraanmu.

6. Ucapkan terima kasih

Penting untuk mengucapkan dua kata tersebut di setiap akhir pembicaraan yang sudah kamu sampaikan
di hadapan audiens.
B. Komunikasi

Membangun Komunikasi yang Baik Terhadap Senior atau Atasan

Atasan atau senior adalah orang yang disegani ditempat kerja, dan mereka akan senang jika kita
menghormatinya. Inilah beberapa cara membangun komunikasi yang baik dengan atasan dan senior :

1. Mendengarkan

Mendengar merupakan salah satu komunikasi yang efektif, mendengarkan setiap


pembicaraan atasan/senior secara seksama dapat menunjukkan keseriusan dan antusiasme kamu,
dalam menerima informasi maupun instruksi dari atasan. Seseorang akan merasa tidak dihargai jika
lawan bicaranya sibuk sendiri dan tidak memperhatikan apa yang dibicarakan.

2. Berani Bertanya dan Memberikan Tanggapan

Jangan malu saat bertanya dengan atasan, sebagai bawahan ada baiknya kita melakukan
pekerjaa sesuai instruksi dari atasan. Tanyakan apa yang belum kamu mengerti. Ketika ada masukkan
atau tanggapan kita perlu memberikan ide terhadap atasan, berikanlah tanggapan yang sopan dan
harus tahu waktu yang tepat agar atasan mau mendengarkan tanggapan kita.

3. Menggunakan Bahasa dan Kalimat yang Efektif

Jika kita sedang berkomunikasi pada senior atau atasan, hindarilah kata yang memicu konflik,
intonasi tinggi dan argumentative. Juga hal yang harus diingat, jangan pernah menggunakan bahasa
atau istilah-istilah yang terlalu tinggi. Komunikasi yang baik bukan dinilai seberapa tinggi bahasa yang
digunakan, tapi seberapa mudah dan nyaman yang dapat dipahami lawan bicara.

4. Bahasa Tubuh

Gunakan bahasa tubuh yang “minimal” saat berkomunikasi, gerakan tubuh yang tiba-tiba
atau memakan banyak ruang dapat membuat lawan bicara merasa tidak nyaman ketika menjalin
komunikasi dengan kamu, dan hindari juga ekspresi raut muka yang negatif terhadap senior atau
atasan.

5. Jangan Menggurui

Ketika berkomunikasi, tetaplah pada posisi kamu sebagai pendengar. Walaupun kamu
mempunyai saran yang akan diutarakan kepada atasan, ucapkanlah dengan hati-hati menggunakan
kalimat yang tidak menyinggung ego-nya.

Membangun Komunikasi yang Efektif Dengan Anak Buah

Salah satu ciri pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan anak buahnya.
Kemampuan komunikasi yang efektif bagi seorang pemimpin atau manajer adalah mutlak. Seorang
manajer harus bisa menyampaikan arahan yang tepat kepada anak buahnya, harus mampu memberikan
semangat bekerja kepada anak buah, serta harus memberikan evaluasi yang tepat terhadap kinerja anak
buah.
1. Biasakan diri Anda untuk mendengarkan

Mungkin selama ini Anda merasa bahwa Anda adalah seorang pemimpin. Bagi Anda,
pemimpin itu harus memberikan perintah kepada anak buah. Jadi, Anda terus-terusan memberikan
perintah untuk mereka. Menyuruh ini dan itu. Anda mungkin lupa, berkomunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang berjalan dua arah. Jadi, selain selalu berbicara dengan anak buah, dengan
memberikan perintah atau menyuruh ini dan itu, Anda juga harus mendengarkan anak buah Anda.

2. Sampaikan semuanya dengan singkat, tapi detail

Sesuatu yang singkat dan padat akan lebih mudah dimengerti daripada yang bertele-tele.
Biasakan untuk langsung pada pokok permasalahan, jika harus menyampaikan sesuatu kepada anak
buah. Sertakan juga alasan, sebab, akibat dan dampak yang bisa ditimbulkan, yang berhubungan
dengan arahan yang Anda sampaikan itu.

3. Sampaikan semua informasi penting sesuai dengan pemahaman masing-masing anggota tim

Setiap orang memiliki ciri khas berkomunikasi yang berbeda-beda. Ada orang yang bisa
langsung mengerti dan memahami saat ada orang berbicara kepadanya, tapi ada juga yang harus
mencerna dulu beberapa saat. Jadi, Anda harus menyampaikan semua hal penting di kantor dengan
baik, sesuai dengan pemahaman masing-masing anggota tim.

4. Gunakan teknologi sebagai bantuan

Kadang-kadang, karena terlalu sibuk, Anda jadi kekurangan waktu untuk bisa memberikan
arahan atau berbicara dengan anak buah Anda. Untung saja sekarang berbagai alat komunikasi siap
membantu Anda. Jika Anda hanya punya waktu di sela-sela pekerjaan Anda, misalnya untuk sekadar
menanyakan kemajuan pekerjaan yang Anda delegasikan kepada anggota tim Anda, Anda bisa
menanyakannya lewat Whatsapp atau Skype.

Selain bisa menghemat waktu, mungkin ada juga hal yang ingin mereka sampaikan kepada
Anda. Tapi karena Anda kelihatan sibuk, mereka jadi segan untuk datang kepada Anda. Jika Anda
memulai menyapa mereka terlebih dahulu, hal ini bisa mencairkan suasana dan mereka bisa langsung
menanyakan hal-hal yang kurang mereka mengerti dalam mengerjakan semua tugas dari Anda.

Etika Menghubungi Guru Lewat Chat

Pandemi virus Corona memaksa kita semua untuk memaksimalkan teknologi informasi secara maksimal
agar aktivitas bisa tetap berjalan. Hal ini tidak terkecuali untuk dunia pendidikan seperti sekolah. Alih-alih
menjadi lebih efektif, proses pembelajaran justru dirasa lebih menantang karena proses komunikasi antar
guru dan siswa hampir seluruhnya dilakukan secara jarak jauh menggunakan smartphone sehingga
beresiko terjadinya miskomunikasi (miskom).
Tidak jarang karena ketidakpahaman siswa dalam etika berkomunikasi justru menimbulkan kesan yang
buruk di mata gurunya. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut seperti faktor kelelahan, kurang
memahami isi pesan singkat, salah pengetikan (typo) dan lain-lain. Untuk meminimalisir itu semua, berikut
tips-tips cara menghubungi guru lewat chat :

1. Ucapkan Salam Terlebih Dahulu Yang Dilanjutkan dengan Memperkenalkan Diri

Mengucapkan salam adalah etika dasar yang sudah diajarkan dari kecil. Maka dari itu saat
kalian ingin menghubungi guru lewat chat sebaiknya diawali dengan ucapan salam agar memberikan
kesan bahwa kalian menjunjung tinggi nilai sopan santun. Setelah itu kalian bisa memperkenalkan diri
dengan nama lengkap dan juga kelas. Hal ini dilakukan karena guru kalian tidak hanya mengajarkan 1
atau 2 kelas saja, maka dari itu wajar jika mereka tidak menyimpan nomor kalian. Contoh :
“Assalamualaikum / selamat pagi Pak / Bu (nama guru), mohon izin memperkenalkan diri Saya (Nama
kalian) Kelas XII IPS A”.

2. Ucapkan Permohonan Maaf Terkait Waktu

Maksud dari meminta maaf disini adalah bahwa kalian memohon izin karena telah
menghubungi guru kalian lewat chat. Contohnya : “Mohon maaf mengganggu waktunya Pak/ Bu”. Hal
yang perlu diperhatikan terkait hal ini adalah hindari waktu di luar jam kerja seperti malam hari
ataupun akhir pekan karena akan beresiko mengganggu waktu istirahat dan hari libur guru kalian.

3. Sampaikan Maksud dan Tujuan Kalian Secara Singkat Dan Jelas

Jika kalian ingin chat kalian segera dibalas dan tidak menimbulkan miskom, maka pastikan
pesan yang kalian kirim singkat namun jelas serta fokus kepada inti pembicaraan. Yang paling penting
dari itu semua adalah pastikan isi dari chat kalian benar-benar penting dan tidak keluar dari konteks
pembelajaran di sekolah. Jika kalian mengalami permasalahan sifatnya privasi, kalian bisa
menghubungi guru BK atau konselor sekolah.

4. Hindari Kalimat Perintah

Jika kalian ingin meminta sesuatu kepada guru kalian, hindari kalimat perintah, tulisan yang
ditebalkan (Bold) dan tanda seru (!). Salah satu cara jika kalian membutuhkan sesuatu dari guru kalian
adalah gunakan kalimat pernyataan yang diawalai dengan permintaan maaf. Contoh saat kalian
meminta nilai tambahan: “ Mohon maaf Pak / Bu, kebetulan nilai ujian saya kemarin kurang baik. Jika
Bapak / Ibu berkenan untuk memberikan tugas tambahan, saya bersedia untuk mengerjakannya
semaksimal mungkin.”

5. Sesuaikan Gaya Bahasa dan Hindari Kata Singkatan

Pastikan penggunaan bahasa yang kalian pakai adalah bahasa yang sesuai norma dan etika
berbicara kepada orang yang leibih tua. Kalian harus bisa membedakan gaya bahasa saat chat dengan
teman dan guru kalian. Selain itu hal yang perlu dihindari adalah salah pengetikan (typo) dan
penggunaan kata singkatan seperti “Yang” menjadi ‘Yg” , “Dengan” menjadi “Dgn” , “Dalam” menjadi
“Dlm” dan lain-lain.
6. Ucapkan Terima Kasih

Etika terakhir saat menghubungi guru lewat chat adalah ucapan terima kasih. Hal ini dilakukan
sebagai bentuk apresiasi kepada guru kalian karena telah mau meluangkan waktu dan menjawab
segala bentuk pertanyaan kalian. Tidak jarang juga guru kalian bersedia untuk memberikan solusi jika
kalian mengalami kesulitan-kesulitan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai