NIM : 042411712
1. Komunikasi non verbal adalah proses pertukaran informasi menggunakan tingkah laku. Contohnya
antara lain adalah tatapan mata, gestur, ekspresi wajah, sentuhan, hingga penampilan. Anda pasti
pernah memberikan semacam kode ke orang lain untuk pergi dari suatu tempat hanya
menggunakan anggukan atau tatapan mata. Itu adalah contoh komunikasi non verbal. Jenis
komunikasi ini sering juga disebut sebagai bahasa tubuh. Inti dari sebuah komunikasi adalah untuk
menyampaikan informasi. Jadi, tidak hanya menggunakan kata-kata, tujuan tersebut juga bisa
dicapai dengan komunikasi nonverbal yang dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini
penjelasan lebih lanjutnya untuk Anda.
1. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah merupakan jenis komunikasi nonverbal yang paling umum digunakan. Bahkan, tidak
jarang kita sudah mengetahui informasi yang akan disampaikan lawan bicara, bahkan sebelum ia
menggunakan kata-kata, hanya dengan melihat ekspresi wajahnya.Sebagai contoh, satu senyuman
atau ekspresi cemberut saja sudah dapat memberikan informasi yang cukup banyak dari lawan
bicara.
2. Tatapan mata
Tatapan mata berperan besar dalam komunikasi nonverbal. Dari cara melihat, menatap, atau
bahkan berkedip pun sebenarnya sudah bisa menigirimkan suatu informasi.
3. Gestur
Gestur atau gerakan tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang paling mudah
dibaca. Contoh komunikasi nonverbal menggunakan gestur adalah menunjuk, melambaikan tangan,
maupun memperagakan jumlah angka tertentu. Sebagai contoh, saat kita pergi ke luar negeri dan
tidak mengerti bahasa yang diucapkan oleh lawan bicara, maka kita bisa menyampaikannya dengan
gestur dan informasi pun tetap dapat tersampaikan dengan baik.
4. Sentuhan
Dari sentuhan yang kita terima atau berikan ke orang lain, berbagai informasi bisa tersampaikan.
Sentuhan menunjukkan keramahan, ajakan, atau bahkan tanda bahaya.Dalam kehidupan sehari-hari
contoh komunikasi nonverbal menggunakan sentuhan adalah berjabat tangan atau menepuk lengan
maupun bahu.Dan beberapa jenis komunikasi non verbal lainnya seperti; penampilan,
paralinguistik,proxemik,chronemics dan artifa
- Motivasi. Ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan titik
puncak dari penyampaian pesan.
3. Rapat yang efektif memiliki tujuan yang bermanfaat. Dalam rapat efektif kamu perlu
mencapai hasil yang diinginkan. Agar rapat dapat memenuhi hasil atau tujuannya, tim dan
tiap individu harus paham dengan jelas tujuan efektivitasnya.
Aspek penting dalam menjalankan rapat yang efektif adalah mendesak agar setiap orang
menghormati waktu yang dialokasikan. Mulailah tepat waktu, jangan habiskan waktu untuk
menunggu anggota yang terlambat, jika bisa selesaikan tepat waktu.
Rapat yang tidak efektif dapat memakan waktu, bahkan mungkin dapat pekerjaan seluruh
tim dalam rapat. Agar hal ini tak terjadi lagi, berikut ini adalah beberapa tips agar rapat kerja
berjalan lebih efektf.
Hal pertama yang harus diperhatikan agar kamu dapat menciptakan rapat yang efektif dapat dimulai
dari membuat agenda rapat yang jelas. Hal ini karena banyak undangan rapat yang seringkali tidak
mencantumkan agenda serta tujuan rapat. Kebanyakan undangan hanya berisi waktu, tempat, serta
judul rapatnya saja.
5. Tepat waktu
Seringkali rapat berjalan terlambat atau tidak selesai tepat waktu, hal ini tentu sangat merugikan.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya penyelenggara rapat membuat waktu pertemuan yang
ganjil.
6. sesi Q&A
Meski kamu ingin menjaga agar durasi rapat tetap singkat, namun jangan lupakan untuk
menyediakan waktu untuk tanya jawab. Segmen ini sama pentingnya dengan keseluruhan
NAMA : DANI GUNAWAN GINTING TUGAS 1 : EKMA4159
NIM : 042411712
pembahasan yang mungkin telah kamu lakukan. Di sesi ini lah kamu dapat memastikan keterlibatan
peserta lebih bermakna.