Anda di halaman 1dari 5

Nama : VONY RHESTY MUNANDA

Nim : 041562553

Prodi : S1 AKUNTANSI

Fakultas : EKONOMI

Mata kuliah : KOMUNIKASI BISNIS

Tugas 1

1. Dalam kegiatan sehari-hari, komunikasi bisnis yang menggunakan komunikasi nonverbal


itu dengan mudah bisa kita jumpai. Mulai dari seragam yang dipergunakan para teller bank
hingga logo yang dipergunakan satu perusahaan. Jelaskan tentang jenis-jenis komunikasi
nonverbal.

2. Komunikasi efektif merupakan pertukaran suatu informasi, ide, perasaan yang


menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi
pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat
dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. Jelakan beberapa hal yang menjadi ciri
pesan yang efektif.

3. Mengapa rapat sangat penting dalam dunia kontemporer. Adanya tiga faktor yang
membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer dan bagaimana
menentukan rapat bisnis yang efektif.
Jawaban :

1. Komunikasi nonverbal adalah “semua ekspresi eksternal selain kata-kata terucap atau
tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan,
karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004: 281). Sedangkan
Harris (1990:7) menyatakan komunikasi nonverbal mengacu pada bahasa tubuh, seperti
gerak-gerik tubuh. Sedangkan Jandt (1998: 97) menyebut komunikasi nonverbal sebagai
“pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata”. Jandt (1998: 99) membagi
pengertian komunikasi nonverbal secara sempit dan luas. Secara sempit, komunikasi
nonverbal adalah “penggunaan secara intensional seperti dalam penggunaan symbol
nonlisan untuk mengkomunikasikan pesan tertentu”. Sedangkan secara luas, komunikasi
nonverbal mengacu pada unsur-unsur lingkungan yang dipergunakan manusia dalam
berkomunikasi, seperti warna dinding tempat percakapan berlangsung.
Jenis-jenis komunikasi nonverbal menurut Jandt (1998:104-106) ada 9 jenis, yaitu :
- Proxemics (kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang atau territorial baku dan
ruang personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics ini kita
membangun jarak antara kita dan lawan komunikasi kita. Makin dekat jaraknya
makin menunjukkan keakraban dan makin jauh makin formal suasana
komunikasinya.
- Kinesics (kinesik), untuk menunjukkan gerak-gerik atau sikap tubuh (gestures), gerak
tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata. Kinesics yang cukup
popular pada masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian.
- Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan car akita menghargai waktu.
Kronemik ini akan tercermin dari car akita menepati waktu bila berjanji.
- Paralanguage (parabahasa), yang menunjuk pada unsur-unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal. Para Bahasa ini meliputi karakter vokal seperti bicara yang
disertai senyum atau sedu sedan, sifat vokal seperti keras-pelan atau tinggi-rendah,
dan segregasi vokal seperti mengucapkan emmhhh. Kita tahu seseorang sedih karena
bicaranya tersedu-sedu misalnya.
- Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu.
Kebisuan bisa mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung,
termenung, tidak setuju, malu, menyewal, sedih, tertekan, dan seterusnya.
- Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti
saat seorang ibu mengusap-usap kepala anaknya saat memberi nasihat pada anaknya.
- Tampilan fisik dan busana, yang menunjuk tampilan fisik dan busana yang
dikenakan. Pelayat orang yang meninggal dunia mengenakan busana hitam untuk
menyatakan perasaan duka.
- Olfactics, yang terkait dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi
nonverbal. Misalnya, wangi parfum atau bau kemenyan mengomunikasikan sesuatu.
- Oculesics, yang menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang
membelalak atau melotot, misalnya, menyatakan kekaguman atau marah.

2. Ciri pesan yang efektif menurut Lesly adalah :


- Kesederhanaan. Karena yang paling efektif itu hampir semuanya dinyatakan secara
sederhana. Pesan yang baik itu adalah pesan yang bernas pikirannya yang disajikan
bahasan yang sederhana.
- Jernih. Mengingat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan
tinggi. Pesan yang baik itu, adalah pesan yang bisa dipahami oleh mereka yang tidak
tamat SMP sekalipun.
- Bobot. Ini bukan berarti bobot itu ditentukan oleh Panjang pesan melainkan oleh
pesan yang disampaikan.
- Presisi. Berarti kita cermat menggunakan kata-kata. Ada baiknya kita tanya diri kita
sendiri mengenai makna dari kata-kata yang dipergunakan.
- Substansi. Berarti pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
- Bertujuan. Maksudnya, pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mendukung
tujuan komunikasi, bukan untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata.
- Organisasi. Ini membuat kita harus pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya
yang tepat sehingga bisa menarik perhatian komunikan.
- Keterkaitan. Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian
akhir pesan.
- Efektivitas. Memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai
tujuan komunikasi.
- Kredibilitas. Penyampai pesan adalah pihak yang dianggap memiliki kredibilitas.
- Motivasi. Ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini
merupakan titik puncak dari penyampaian pesan.

3. Ada tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis
kontemprorer, yaitu :
- Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis.
- Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit-unit bisnis dan pemerintah yang
semakin saling bergantung.
- Pergerakan kearah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran
kualitas yang luas.
Cara menentukan rapat bisnis yang efektif :
- Membuat agenda rapat
Dengan agenda rapat yang jelas tentu rapat akan lebih efektif. Hal pertama yang harus
diperhatikan agar dapat menciptakan rapat yang efektif dapat dimulai dari membuat
agenda rapat yang jelas. Hal ini karena banyak undangan rapat yang seringkali tidak
mencantumkan agenda serta tujuan rapat. Kebanyakan undangan hanya berisi waktu,
tempat, serta judul rapatnya saja.Padahal mencantumkan agenda rapat merupakan
poin penting untuk membuat rapat lebih efektif. Agenda rapat akan membuat para
undangan mengetahui hal apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut
sehingga setiap orang dapat mempersiapkan materi dengan baik. Tidak hanya itu, hal
ini juga bertujuan untuk mencegah topik rapat keluar jalur. Dengan memaparkan
agenda dan undangan rapat, meeting dapat berlangsung lebih efektif karena setiap
orang yang datang sudah mengetahui apa saja yang akan dibahas.
- Menentukan jumlah undangan rapat
Salah satu faktor penentu rapat yang efekif ditentukan juga oleh banyaknya jumlah
undangan rapat. Seringkali rapat dihadiri oleh puluhan orang yang membuat terasa
sesak serta situasi tersebut jelas sangat tidak efektif karena tidak semua orang dalam
ruangan akan memberikan kontribusi bagi pertemuan tersebut.
- Pastikan tepat sasaran sesuai tujuan rapat dan jenis rapat
Setelah menentukan jumlah undangan rapat, perlu menentukan audience sesuai
dengan topik meeting. Misalnya, jika rapat kantor bertujuan untuk diskusi seputar
strategi pemasaran produk terbaru, maka sebaiknya hanya mengundang tim dari divisi
marketing saja. Hal ini penting karena diharapkan setiap orang yang diundang
memahami topik yang akan dibahas dan mampu memberikan masukan atau ide yang
bisa menghasilkan solusi. Selain itu, mengundang orang yang tidak berkepentingan
dengan topik rapat hanya akan membuat pertemuan berjalan lama dan tidak
menghasilkan solusi apapun.
- Mengontrol berjalannya rapat
Di saat tertentu, rapat bisa berubah menjadi percakapan. Ini tentu akan berdampak
pada ketidakefektifan rapat. Untuk menghindari hal tersebut, sebagai
penyelenggara meeting bisa menjadi moderator yang mengontrol hal tersebut. Jika
rapat terlihat mulai seperti percakapan, kamu harus menghentikannya dan
memfokuskan kembali pada topik pembahasan.
- Usahakan durasi rapat singkat
Rapat yang berlangsung terlalu lama dapat menjadi rapat yang tidak efektif. Pasalnya
semakin lama pertemuan, semakin mudah juga anggota yang hadir dalam rapat akan
merasa bosan, lelah dan tidak fokus. Rapat yang efektif sebaiknya tidak berlangsung
lebih dari satu jam. Dengan membatasi waktu rapat, maka anggota yang hadir juga
dapat memahami betapa waktu tersebut sangat berharga sehingga memiliki kesadaran
untuk mengelola rapat yang efektif sehingga lebih produktif.

Anda mungkin juga menyukai