Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DANAR HERMAWAN

NIM : 044091817

TUGAS 1 TUTORIAL KOMUNIKASI BISNIS

1. Jenis-jenis komunikasi nonverbal menurut Jandt (1998: 104-116) ada 9 jenis yakni;
a. Proxemics atau kedekatan, untuk menunjukan adanya ruang atau territorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics ini kitab isa
membangun jarak antara kita dan lawan kita dalam berkomunikasi. Semakin dekat jaraknya,
maka semakin menunjukan keakraban begitupula sebaliknya, semakin jauh jaraknya maka
akan semakin formal suasana komunikasinya.
b. Kinesics atau kinesik, untuk menunjukan gerak-gerik atau sikap tubuh, gerak tubuh (body
movement), ekspresi wajah dan kontak mata. Kinesics yang cukup popular pada pada
masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian.
c. Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan car akita menghargai waktu. Kronemik ini
akan tercermin dari car akita menepati waktu bila berjanji.
d. Paralanguage (parabahasa), yang menunjukan pada unsur-unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal. Parabahasa ini meliputi karakter vocal seperti bicara yang disertai
senyum atau sedu sedan, sifat vocal seperti keras-pelan atau tinggi-rendah, dan berbagai
segregasi vocal seperti mengucapkan emmmhh. Contoh lainnya adalah, kita tahu seseorang
sedang sedih karena bicaranya tersedu-sedu.
e. Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu. Kebisuan bisa
mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingunh, termenung, tidak setuju,
malu, sedih, tertekan, dan seterusnya.
f. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti saat
seorang ibu mengusap-usap kepala anaknya saat memberi nasehat pada anaknya.
g. Tampilan fisik dan busana, yang menunjukan tampilan fisik dan busana yang dikenakan.
Pelayat orang yang meninggal dunia menggunakan busana hitam untuk menyatakan rasa
duka.
h. Olfactics, yang berkaitan dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi
nonverbal. Misalnya, minyak wangi atau bau kemenyan mengomunikasikan sesuatu.
i. Oculesics, yang menunjukan pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang
membelalak atau melotot menyatakan kekaguman atau marah.

Sumber referensi: BMP EKMA4159 KOMUNIKASI BISNIS EDISI 1/Modul 2/Halaman 2.11-2.13

2. Beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif.


a. Istilah.
Penggunaan istilah yang diartikan "sama" antara pengirim dan penerima pesan merupakan
aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata - kata yang samar artinya
(mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
b. Spesifik.
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas,
sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
c. Tersusun Baik.
Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.
d. Objektif, akurat, dan aktual.
Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
e. Efisien.
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk
menghilangkan kata yang tidak relavan.
Sumber referensi: BMP EKMA4159 KOMUNIKASI BISNIS EDISI 1/Modul1

3. Curtyn, Floyd, dan winsor (2000:186) menyebutkan ada 3 faktor yang membuat rapat menjadi
sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, yakni;
a. Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalamlingkungan bisnis.
b. Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit-unit bisnis dan pemerintahyang semakin
saling tegantung.
c. Pergerakan kearah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran kualitas
yang luas.

Menentukan rapat bisnis yang efektif yakni dengan melakukan langkah sebagai berikut;
a. Perencanaan dan logistik rapat.
b. Mengkaji ulang dan perencanaan rapat, yang dasarnya merupakan penjabaran dari
maksud dan tujuan rapat.
c. Penetapan model rapat, yang pada dasarnya sudah kita susun pada pembuatan
skenario rapat pada tahap perencanaan operasional.
d. Pengumpulan fakta dan informasi, yang juga bisa kita lakukan dalam
penyelenggarakan rapat sesuai dengan maksud dan tujuan rapat
e. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Hal lain yang harus diperhatiakan manakala menyelenggarakan rapat bisnis adalah apa
yang dinamakan sebagai sense of meeting. Sense of meeting adalah kondisi dimana
peserta rapat merasakan pentingnya pertemuan yang diselenggarakan untuk mengambil
langkah-langkah yang diperlukan setelah rapat selesai diselenggarakan. Oleh sebab itu,
dengan sense of meeting, semua peserta rapat akan berupaya terlibat dalam pertemuan
itu, berdialog, berdiskusi dan bertukar informasi untuk mencapai tujuan penyelenggara
rapat.
Sumber referensi: BMP EKMA4159 KOMUNIKASI BISNIS EDISI 1/Modul 7/Halaman 7.3-7.9

Anda mungkin juga menyukai