Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas 1
Komunikasi Bisnis

1. Jenis-jenis komunikasi nonverbal menurut Jandt, 1998 yaitu:


 Proxemics (Kedekatan)
Proxemics menunjukkan teritorial atau ruang personal yang digunakan
dalam berkomunikasi yang menunjukkan jarak dengan lawan komunikasi
kita. Contohnya adalah zona intim, zona pribadi, zona sosial, dan zona
umum.
 Kinesics (Kinesik)
Kinesik adalah jenis komunikasi nonverbal menggunakan gestur, gerak
tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Gerak tubuh dan gestur ini bisa
memang disengaja atau dilakukan tanpa sadar. Gestur dan gerak tubuh
bisa berbeda di daerah atau kebudayaan yang berbeda.
 Chronemics (Kronemik)
Kronemik berkaitan dengan cara seseorang menghargai waktu, misalnya
dalam menepati janji. Kronemik bisa berbeda di budaya yang berbeda
yang bisa menjadi barrier dalam komunikasi antarbudaya.
 Paralanguage (Parabahasa)
Parabahasa adalah unsur nonverbal dalam percakapan verbal.
Parabahasa meliputi karakter vokal (contohnya bicara disertai sedu
sedan), sifat vokal (contohnya tinggi rendah suara), dan segregasi vokal
(contohnya pengucapan 'umm').
 Silence (Kebisuan)
Kebisuan biasanya dianggap bukan sebagai bentuk komunikasi, tetapi
sebenarnya kebisuan dapat mengkomunikasikan beberapa hal seperti
persetujuan, apatis, bingung, termenung, tidak setuju, tertekan, dll.
 Haptics
Haptics yaitu bentuk komunikasi nonverbal yang menggunakan
sentuhan, misalnya seorang ibu mengelus kepala anaknya
menggambarkan kasih sayang. Penggunaan sentuhan untuk
berkomunikasi juga memiliki makna yang berbeda di berbagai budaya.
 Clothing and Physical Appearance (Tampilan Fisik dan Busana)

1
Tampilan fisik dan busana secara tidak langsung juga merupakan salah
satu bentuk komunikasi nonverbal. Pakaian yang dipakai dapat
mengkomunikasikan makna tertentu, dan menampilkan identitas budaya
pemakainya.
 Olfactics
Olfactics yaitu pesan yang diterima lewat indra penciuman atau hidung
kita, misalnya parfum dan bau makanan.
 Oculesics
Oculesics yaitu pesan yang disampaikan lewat mata, misalnya tatapan
melotot menggambarkan kemarahan
Sumber:
Iriantara, Yosal. 2020. Komunikasi Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Hal 2.10-2.13.

2. Beberapa hal yang merupakan ciri-ciri pesan yang efektif yaitu (Lesly,
1991):
 Kesederhanaan, yaitu pesan yang bahasanya sederhana akan lebih
mudah dimengerti oleh penerima pesan.
 Jernih, yaitu pesan disampaikan dalam kalimat yang jelas yang bisa
dipahami oleh komunikan walaupun yang pendidikannya rendah.
 Bobot, yang dimaksud bobot disini adalah bobot dari isi pesan, bukan
panjangnya pesan. Kata-kata yang digunakan harus jelas, singkat, dan
padat.
 Presisi, yaitu kecermatan dan ketelitian dalam penggunaan kata-kata
dan tata bahasa.
 Substansi, yaitu pesan yang disampaikan harus memiliki makna.
 Bertujuan, yaitu pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mencapai
tujuan komunikasi.
 Organisasi, yaitu pesan yang dibuat harus disusun dan diatur isinya
dengan baik.
 Keterkaitan, yaitu pesan harus disusun dengan memperhatikan
konsistensi dan kesatuan setiap bagian.
 Efektivitas, yaitu dalam menyusun pesan dipilih kata-kata yang tepat
dan berdampak, sehingga bisa mencapai tujuan komunikasi.
 Kredibilitas, yaitu penyampai pesan sebaiknya pihak yang bisa
dipercaya atau yang memiliki kredibilitas.
 Motivasi, yaitu pesan yang disampaikan seharusnya bisa menggerakan
penerima untuk melakukan tindakan.
Sumber:
2
Iriantara, Yosal. 2020. Komunikasi Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Hal 2.32-2.33.

3. Rapat adalah pertemuan berbagai orang untuk menemukan gagasan atau


mengambil keputusan. Rapat dapat menjadi sarana untuk memperoleh
informasi dan mendapatkan umpan balik, memungkinkan orang-orang
berpartisipasi dan memberikan kontribusi yang berguna.
Ada tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis
kontemporer, yaitu:
 Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan
bisnis.
 Kebutuhan koordinasi yang semakin besar dari unit-unit bisnis dan
pemerintah yang semakin saling bergantung.
 Pergerakan ke arah manajemen partisipatif, khususnya dalam
pergerakan lingkungan kualitas yang luas.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyelenggarakan rapat yang efektif
yaitu:
 Perencanaan dan logistik rapat.
 Mengkaji ulang perencanaan rapat, yaitu penjabaran tujuan rapat, yang
meliputi perencanaan strategis, operasional, dan fungsional.
 Penetapan model rapat, termasuk bentuk dan prosedur rapat.
 Pengumpulan fakta dan informasi.
 Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Sedangkan, untuk mengukur keefektifan rapat bisnis yang telah diadakan dapat
digunakan survey dan feedback forms dari para peserta rapat, agenda, dan
presensi kehadiran.
Sumber:
Iriantara, Yosal. 2020. Komunikasi Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Hal 7.4.

Anda mungkin juga menyukai