Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :Dewa Ayu Putu Karisma Dewi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045233969

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4159/Komunikasi Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 77/Denpasar

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :

1. Dalam kegiatan sehari-hari, komunikasi bisnis yang menggunakan komunikasi nonverbal itu
dengan mudah bisa kita jumpai. Mulai dari seragam yang dipergunakan para teller bank
hingga logo yang dipergunakan satu perusahaan. Bonafiditas satu perusahaan adakalanya
ditunjukkan dengan pilihan mobil tertentu sebagai mobil dinas direktur perushaan.
Sedangkan jenis-jenis komunikasi nonverbal ini, menurut Jandt (1998:104-116) kita
perhatikan jenis-jenis komunikasi nonverbal seperti berikut ini :
a. Proxemics (Kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang atau teritorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkimunikasi. Dengan proxemics ini kita membangun
jarak antara kita dan lawan komunikasi kita. Makin dekat jaraknya makin menunjukkan
keakraban dan makin jauh makin formal suasana komunikasinya.
b. Kinesics (kinesik), untuk menunjukkan gerak-gerik atau sikap tubuh (gesture), gerak
tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata. Kinesics cukup popular pada
masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian.
c. Chonemics (kronemik), berkaitan dengan cara kita menghargai waktu. Kronemik ini akan
tercermin dari car akita menepati waktu bila berjanji.
d. Paralenguage ( parabahsa), yang menunjuk pada unsur-unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal. Para bahasa ini meliputi karakter vocal seperti bicara yang disertai
senyum atau sedu sedan, sifat vocal seperti keras-pelan atau tinggi-rendah, dan segregasi
vocal seperti mengucapkan eummmhhh. Kita tahu seseorang sedih karena bicaranya
tersedu-sedu,misalnya.
e. Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu. Kebisuan
bisa mengomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung, termenung, tidak setuju,
malu, menyewal,sedih, tertekan, dan dan seterusnya.
f. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti saat
seorang ibu mengusp-usap kepala anaknya saat memberi nasihat pada anaknya.
g. Tampilan fisik dan busana, yang menunjuk tampilan fisik dan busana yang dikenakan,
pelayat orang yang meninggal dunia mengenakan busana hitam untuk menyatkan rasa
duka.
h. Olfatics, yang terkait dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi
nonverbal. Misalnya, wangi parfume atau bau kemenyan mengomunikasi sesuatu.
i. Oculesics, yang menunjuk pada pesan yang disampikan melalui mata. Mata yang
membelalak atau melotot, misalnya, menyatakan kekaguman atau marah.

2. Komunikasi efektif terjadi apabila pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan.
Komunikasi seperti apa apa yang diharapkan dilakuka? Tentu saja komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang memungkinkan tercapainya tujuan organisasi. Dalam prosesnya, komunikasi
yang dilakukan itu bisa saja tujuannya menginformasikan, mendidik, menghibur atau
mempengaruhi. Manakala si karyawan tadi menjelaskan produk yang dihasilan organisasinya
dia sedang melakukan komunikasi yang tujuannya menginformasikan. Saat si karyawan
mendapatkan penjelasan dari atasannya bagaimana perilaku yang diharapkan organisasi maka
tujuan komunikasi itu adalah mendidik.

Selain penjelasan di atas, menurut Fretty Welta, dkk dalam buku Komunikasi Bisnis dan Tantangan
Usaha (2021), ciri-ciri komunikasi efektif adalah sebagai berikut:

• Langsung pada inti persoalan artinya komunikator dan komunikan tidak ragu dalam
menyampaikan serta menanggapi pesan.
• Asertif Berarti tegas dalam menjelaskan isi pesan kepada lawan bicara. Bersahabat Baik
komunikator maupun komunikan, keduanya sama-sama bersahabat dalam mengirimkan dan
menerima pesan. Isi pesannya harus jelas serta mudah dipahami Komunikator harus
menyampaikan pesan yang jelas dengan menggunakan kata dan bahasa yang mudah dipahami
komunikannya.
• Terbuka Artinya tidak ada pesan atau makna yang disembunyikan. Berlangsung secara lisan
maupun tulisan Berarti komunikasi efektif bisa dilakukan secara lisan maupun lewat tulisan
teks. Terjadi secara dua arah Artinya antara komunikator dan komunikan sama-sama saling
berbicara serta mendengarkan.

• Responsif Berarti pihak yang terlibat dalam komunikasi saling memperhatikan keperluan
serta pandangan orang lain. Penafsiran pesannya dilakukan secara tepat Komunikan
hendaknya melakukan penafsiran pesan secara tepat, agar mencapai kesepahaman makna
sebagaimana yang diharapkan komunikator. Jujur Baik komunikator maupun komunikan,
keduanya harus saling jujur dalam mengungkapkan perasaan, gagasan, atau kebutuhannya,
agar komunikasi berlangsung efektif.

3. Rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, karena setidaknya ada tiga
faktor berikut ini:

a. Kebutuhan beradaptasi
b. Kebutuhan koordinasi
c. Kebutuhan manajemen partisipatif

Ketiga faktor tersebut dikemukakan oleh Curtin, Floyd, dan Winsor (2000: 186). Adapun cara
menentukan rapat bisnis kontemporer yang efektif adalah dengan cara menyusun dan mengkaji
ulang perencanaan rapat dengan sebaik mungkin.

Pembahasan

Rapat adalah suatu pertemuan yang dihadiri beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu
dengan tujuan agar memperoleh keputusan-keputusan. Rapat sangat penting bagi suatu organisasi
atau lembaga tertentu, seperti lembaga pemerintahan, perusahaan, instansi pendidikan, organisasi
kemasyarakatan, bahkan hingga organisasi-organisasi siswa di sekolah. Dalam pertanyaan di atas,
fokus membahas tentang kepentingan rapat dalam dunia bisnis kontemporer.

Ada tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, yaitu:

a) Kebutuhan Beradaptasi

Dunia bisnis kontemporer bukanlah dunia yang statis. Dunia bisnis kontemporer bersifat
sangat dinamis. Suatu perusahaan tentu dituntut untuk terus beradaptasi dengan keadaan
zaman, perkembangan teknologi, dan sebagainya. Maka dengan demikian, rapat sangat
dibutuhkan agar dapat memudahkan perusahaan beradaptasi.

b) Kebutuhan Koordinasi

Perusahaan dalam dunia bisnis kontemporer melibatkan banyak orang di dalamnya. Setiap
orang dalam perusahaan memiliki tugas penting masing-masing. Agar semua orang dalam
perusahaan tersebut dapat bekerja maksimal, tentu dibutuhkan suatu koordinasi. Maka dengan
rapat, kebutuhan akan koordinasi dapat terpenuhi.
c) Kebutuhan Manajemen Partisipatif

Perusahaan bukanlah kerajaan yang hanya dipimpin oleh satu orang dengan kuasa yang
absolut. Perusahaan yang baik memerlukan manajemen partisipatif dalam menjalankan
roda organisasi perusahaan. Untuk itu, diperlukan adanya rapat agar tercipta lingkungan
manajemen partisipatif.

Anda mungkin juga menyukai