Tugas ini diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Komunikasi Kesehatan
Oleh :
David Maruli Nainggolan (1951700069)
2022
Pengantar Komunikasi Kesehatan
Simbolis
Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil
sesuatu yang lainnya. Kata adalah simbol, karena ia mewakili sebuah benda
atau sebuah pengertian. Kata bisa merujuk pada benda yang wujud, seperti
matahari, bulan, lingkaran.
Social
Komunikasi juga berfungsi untuk menjelaskan dan mewariskan nilai-nilai
sosial dalam masyarakat. Kesopanan, gaya hidup sehat, dan kemandirian,
merupakan sekian dari nilai sosial yang dikomunikasikan.
Satu arah atau dua arah
Bersifat satu arah, manakala, komunikator tidak memberikan kesempatan
kepada komunikannya untuk memberikan umpan balik dalam bentuk
pertanyaan. Sebaliknya bila komunikator memberikan umpan balik dalam
bentuk pertanyaan adalah bentuk komunikasi dua arah.
Koorientasi
Komunikasi bersifat koorientasi, karena dua belah pihak atau lebih, terlibat
dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama.
Purposif dan persuasive
Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas
pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan.Bersifat
persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan-
perubahan sikap.
Interpretasi individu
Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus
menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim.
Aktivitas pertukaran makna
Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya
melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat
dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yaitu
makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata
bedasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berbeda di balik kata-kata itu.
Informasi
Fungsi komunikasi menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan
informasi kepada orang lain. Harapannya penerima informasi mengetahui
sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan.
Pendidikan
Fungsi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi yang mendidik kepada
orang lain. Artinya dari penyebarluasan informasi itu diharapkan penerima
informasi secara sadar mengalami perubahan dari aspek kognitif
(pengetahuannya), afektif (sikap dan suasana batinnya) dan psikomotornya
(perilaku yang tampak) sesuai yang diinginkan oleh pemberi pesan.
Instruksi
Fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau melarang)
penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan.
Persuasi
Fungsi komunikasi untuk memengaruhi (mengubah) sikap penerima agar dia
menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kehendak pengirim.
Menghibur
Fungsi komunikasi bagi pengirim dalam menyampaikan informasi yang
mengandung hiburan agar penerima menikmati apa yang diinformasikan.
Bentuk – Bentuk Komunikasi
Kata
Kata merupakan lambang terkeci ldari bahasa. Kata merupakan lambang yang
mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata
dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambing bahasa yang dipergunakan adalah
bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa memiliki tiga
fungsi yakni panamaan ( labeling ), interaksi dan transmisi informasi.
Dimana 3 fungsi tersebut erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi
yang efektif.
Sementara itu komunikasi verbal memiliki karakteristik antara lain :
Sentuhan ( haptic )
Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal nonvisual dan
nonvokal. Alma I Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication
Laboratory mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat disampaikan
melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang (mothering) dan
sentuhan itu memiliki khasiat kesehatan.
Kominkasi Objek
Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan
pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya,
walaupun ini termasuk bentukpenilaian terhadap seseorang hanya
berdasarkan persepsi.
Kronemik
Kronemik merupakan bagaimana komunikasi nonverbal yang dilakukan
ketika menggunakan waktu, yang berkaitan dengan peranan budaya dalam
konteks tertentu. Contohnya, Mahasiswa menghargai waktu.
Gerakan Tubuh ( kinestetik )
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.
Beberapa bentuk dari kinestetik yaitu : emblem, ilustrator, affect displays,
regulator dan adaptor.
Proxemik
Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain termasuk juga tempat atau lokasi posisi
berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban
seseorang dengan orang lain.
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan
warna.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah ucapan,
yaitu cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi dan lain-lain.
Sementara itu komunikasi non verbal memiliki karakteristik antara lain :
Komunikatif
Perilaku yang disengaja / tidak disengajau ntuk mengkomuniasikan sesuatu
sehingga pesan yang ada bisa diterima secara sadar. Contoh mahasiswa
memandang keluar jendela saatkuliah yang menunjukkan perasaan bosan.
Kesamaan perilaku
Kesamaan perilaku nonverbal antara 1 orang dengan orang lain. Secara umum
bisa dilihat pada gerak tangan, cara duduk, berdiri, suara , pola bicara dan
kekerasan suara.
Artifaktual
Komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk artefak seperti cara
berpakaian, tata rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabot rumah dan cara
menatanya.
Kontektual
Bahasa nonverbal terjadi dalam suatu konteks. membantu tentukan makna
dari setiap perilaku non verbal.
Paket
Bahasa nonverbal merupakan sebuah paket dalam satu kesatuan. Paket
nonverbal jika semua bagian tubuh bekerjasama untuk komunikasikan makna
tertentu.
Dapat dipercaya
Pada umumnya kita cepat percaya perilaku non verbal. Verbal dan non verbal
haruslah konsisten.
Dikendalikan oleh aturan
Sejak kecil kita belajar kaidah-2 kepatutan melalui pengamatan perilaku
orang dewasa. Misalnya: Mempelajari penyampaian simpati (kapan, dimana,
alasan) atau menyentuh ( kapan, situasi apa yang boleh atau tidak boleh ).
Komunikasi Efektif
Ethos
Komunikan akan dipengaruhi oleh seorang pembicara hanya karena dia
menampilkan diri sebagai seorang yang dilihat dan dirasakan audiens sebagai
orang: Intelligence, Character dan Goodwil.
Pathos
Komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu
membangkitkan perasaan komunikan. Kemampuan ini ditunjukkan oleh
manipulasi : Making calming – anger, Love – hate, Fear – confidence,
Shame – shamelessness, Indignation – envy dan Admiration – envy.
Logos
Komunikator secara intelek mengatakan sesuatu secara rasional dan
argumentatif. Logos meliputi : Invention, Arrangement, Style, Memory dan
Deliver.
Prominence / important
Pesan yang mau disampaikan itu merupakan "sesuatu" yang menonjol dan
penting.
Human interens
Pesan yang mau disampaikan itu mengandung daya Tarik kemanusiaan.
Conflict / controversy
Pesan yang mau disampaikan itu mengandung konflik, kontraversial, aneh.
The unusual
Pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tidak
lazim.
Timeliness
Pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa sesuai dengan waktunya
(aktual).
Proxiinity
Pesan yang disampaikan itu merupakan yang ”dekaf” secara sosiologi /
antropologi atau psikologis dengan audiens.
B. Kategori Fungsi Isi Pesan dan Simbol Pesan Komunikasi Non Verbal
Secara kualitatif isi pesan memiliki fungsi antara lain :
Fungsi Mengawasi Lingkungan
Memperingatkan ancaman dan bahaya tentang dunia sekeliling kita,
mempetingatkan bahaya penyakit menular, bahasa PMS, bahasa HIV / AIDS,
dan lain-lain.
Fungsi Korelasi
Melalui tajuk dan propaganda sehingga membuat audiens menghubungkan
peringatan tersebut dengan pengawasan lingkungan diatas.
Transmisi
Isi mengalihkan norma masyarakat dalam berbagai cara.
Hiburan
Manusia normal berpikir bahwa mereka butuh hiburan, santai, humor. Isi
pesan biasa dirancang sedemikian rupa untuk menampilkan juga aspek
hiburan agar audiens menikmati.
Sementara itu symbol pesan komunikasi non verbal memiliki jenis antara lain :
Kinesik
Pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat tubuh
atau anggota tubuh, seperti gestures, ekspresi wajah dan kontak mata.
Proksemik
Bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh "ruang" dan "jarak" antara individu
dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.
Proksemik dibagi atas proksemik jarak, proksemik ruang, dan proksemik
waktu, seperti proksemik jarak, proksemik ruang dan proksemik waktu.
Haptik
Haptik seringkali disebut zero proxeinics, artinya tidak ada lagi jarak di
antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli
komunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-
nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit.
Paralinguistik
Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat
kalau kita hendak menginterpretasi simbol verbal. Mengeritik orang lain
biasanya tak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot.
Artifak
Kita memahami artifak dalam komunikasi non verbal dengan pelbagai benda
material di sekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itu digunakan untuk
menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Namun dalam situasi sosial
tertentu bendabenda itu memberikan pesan kepada orang lain.
Logo dan Warna
Yakni penggunaan warna, multimedia, animasi dan ukuran.
Tampilan Fisik Tubuh
Menilai tampilan fisik dari lawan bicara kita, seperti warna kulit, ukuran
tubuh serta cara berpakaiannya.
Kominikasi Dalam Latar Belakang Budaya
B. Karakteristik Budaya
Pakaian dan Penampilan
i. Kimono – orang jepang
ii. Wajah yang dicoret – suku indian
Makanan dan kebiasaan makan
i. Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika, terlarang bagi orang
India ( hindu )
ii. Mempergunakan tangan - Indonesia
iii. Mempergunakan sumpit - Jepang
Waktu dan Kesadaran akan waktu
i. Tepat waktu – orang jerman
ii. Lebih santai – orang Amerika Latin
iii. Empat musim – lebih menandai datangnya perubahan musim
iv. Musim hujan dan kemarau – banjir dan kekeringan
Hubungan
Hubungan pernikahan - monogamy poligami
Nilai dan norma
Etika kerja- faktor senioritas kualitas
Kepercayaan dan sikap
i. Perhatian terhadap hal-hal supernatural
ii. Lebih perhatian pada masalah agama.
Perubahan Sikap Sebagai Dampak Komunikasi Kesehatan
Kognitif
Berisi apa yang diketahui mengenai suatu objek, bagaimana pengalaman,
pendapat atau pandangan anda tentang objek tersebut.
Akfektif
Berisi apa yg dirasakan mengenai suatu objek. Komponen ini berisi emosi,
yang menunjukkan perasaan, respect atau perhatian terhadapat objek tertentu.
Konatif
Berisi presdisposisi untuk bertindak terhadap objek.
Evaluatif
Sebagai suatu rentangan menggambarkan derajat sikap kita terhadap objek
mulai dari yang paling baik sampai yang paling buruk.
B. Pengukuran dan Pembentukan Sikap
Thurstone (1928) dan Likert (1932) juga mendefinisikan sikap secara
operasional sehingga sikap dapat diukur. Likert kemudian memperkenalkan skala
pengukuran yang disebut Skala Likert. Skala tersebut sering dicantumkan dalam
daftar pertanyaan atau wawancara untuk mengetahui respons kelompok yang
diteliti.
Skala Likert
Angka dari skala setuju sampai tidak setuju. • 1 2 3 4 5 •.
Skala Thurstone
Skala sikap dari 1 sampai 10 tentang presiden George Bush, dimana poin 1
menunjukkan sikap yang amat positif dan poin 10 menunjukkan sikap yang
amat negative.
Skala semantic differential
Satu sikap tertentu bisa memiliki makna atau kualitas evaluasi yang berbeda,
baik 1 2 3 4 5 buruk.
Sementara itu pembentukan sikap memiliki cara antara lain :
Pendekatan belajar
i. Asosiasi, mengacu pada proses menghubungkan
pengalamanpengalaman yang amat dekat dari segi waktu, ruang atau
keadaan. Dua bentuk pembentukan sikap melalui asosiasi adalah
classical conditioning dan more exposure.
ii. Peneguhan (reinforcement), peneguhan merupakan segala macam
konsekuensi dari pengalaman kita yang nantinya bisa menghasilkan
perilaku tertentu.
iii. Belajar sosial (social learning), pada proses pengamatan terhadap
konsekuensi dari perilaku orang lain (vicarious learning) dan proses
modeling, yaitu proses belajar untuk meniru perilaku orang lain.
Pendekatan konsistensi kognitif (cognitive consistency)
Kognisi (pengetahuan, kesadaran) yang tidak sesuai dengan kognisi-kognisi
lain menimbulkan keadaan psikologik yang tidak menyenangkan dan keadaan
ini mendorong orang untuk bertingkah laku agar tercapai konsistensi antar
kognisi-kognisi tersebut.
Pendekatan motivasional (pendekatan insentif)
Inidividu menilai untung rugi dalam membuat respons tertentu, termasuk
memelihara dan mengekspresikan sikap tertentu.
Komunikasi Interpersonal Efektif
3. Winarni, I. dan U. Rahayu. 2002. Pengaruh Formulasi Media Tanam dengan Bahan
Dasar Serbuk Gergaji terhadap Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus
ostreatus). Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi (3): 21-27.
4. Yuniasmara, C., Muchrodji dan M. Bakrun. 1999. Jamur Tiram. Penebar Swadaya,
Jakarta.
5. Senyah, J., R. Robinson, and J. Smith. 1989. The Cultivation of Oyster Mushroom
(Pleurotus ostreatus) on Cocoa Shell Waste. Journal Mushroom Science (2):
207-218.