Anda di halaman 1dari 19

RESUME

“ RESUME MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN ”

Tugas ini diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Komunikasi Kesehatan

Dosen Pengampu : Akhmad Azmiardi

Oleh :
David Maruli Nainggolan (1951700069)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

2022
Pengantar Komunikasi Kesehatan

A. Gambaran Umum Komunikasi Kesehatan


Komunikasi kesehatan merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi dan
termasuk bidang yang menantang dan menarik untuk dipelajari. Menurut Shannon &
Weaver komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yg saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja, tidak terbatas pada
menggunakan bahasa verbal tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan seni dan
teknologi.

Dari pengetian diatas unsure komunikasi kesehatan menurut Shannon &


Weaver memiliki 5 unsur, yaitu pengirim, transmiter, signal, penerima dan tujuan
(pengiriman pesan melalui radio & telepon). Sedangkan untuk tipe komunikasi sendiri
terdapat 4 tipe, yakni Intrapersonal Communication (diri sendiri), Interpersonal
Communication (antar pribadi), Public Communication (publik) dan Mass
Communication (massa).

B. Karakteristik dan Fungsi Komunikasi Kesehatan


Secara komprehensif komunikasi kesehatan memiliki karakteristik antara lain :

 Simbolis
Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil
sesuatu yang lainnya. Kata adalah simbol, karena ia mewakili sebuah benda
atau sebuah pengertian. Kata bisa merujuk pada benda yang wujud, seperti
matahari, bulan, lingkaran.
 Social
Komunikasi juga berfungsi untuk menjelaskan dan mewariskan nilai-nilai
sosial dalam masyarakat. Kesopanan, gaya hidup sehat, dan kemandirian,
merupakan sekian dari nilai sosial yang dikomunikasikan.
 Satu arah atau dua arah
Bersifat satu arah, manakala, komunikator tidak memberikan kesempatan
kepada komunikannya untuk memberikan umpan balik dalam bentuk
pertanyaan. Sebaliknya bila komunikator memberikan umpan balik dalam
bentuk pertanyaan adalah bentuk komunikasi dua arah.
 Koorientasi
Komunikasi bersifat koorientasi, karena dua belah pihak atau lebih, terlibat
dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama.
 Purposif dan persuasive
Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas
pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan.Bersifat
persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan-
perubahan sikap.
 Interpretasi individu
Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus
menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim.
 Aktivitas pertukaran makna
Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya
melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat
dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yaitu
makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata
bedasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berbeda di balik kata-kata itu.

Sementara itu komunikasi kesehatan memiliki fungsi antara lain :

 Informasi
Fungsi komunikasi menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan
informasi kepada orang lain. Harapannya penerima informasi mengetahui
sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan.
 Pendidikan
Fungsi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi yang mendidik kepada
orang lain. Artinya dari penyebarluasan informasi itu diharapkan penerima
informasi secara sadar mengalami perubahan dari aspek kognitif
(pengetahuannya), afektif (sikap dan suasana batinnya) dan psikomotornya
(perilaku yang tampak) sesuai yang diinginkan oleh pemberi pesan.
 Instruksi
Fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau melarang)
penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan.
 Persuasi
Fungsi komunikasi untuk memengaruhi (mengubah) sikap penerima agar dia
menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kehendak pengirim.
 Menghibur
Fungsi komunikasi bagi pengirim dalam menyampaikan informasi yang
mengandung hiburan agar penerima menikmati apa yang diinformasikan.
Bentuk – Bentuk Komunikasi

A. Gambaran Umum Bentuk Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi yang paling lazim dilakukan dalam
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit, pertukaran informasi secara lisan
dilakukan dengan tatap muka. Keuntungan dari komunikasi verbal dengan tatap
muka memungkinkan individu berespon secara langsung.

Secara komprehensif komunikasi verbal memiliki unsur antara lain :

 Kata
Kata merupakan lambang terkeci ldari bahasa. Kata merupakan lambang yang
mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata
dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
 Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambing bahasa yang dipergunakan adalah
bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa memiliki tiga
fungsi yakni panamaan ( labeling ), interaksi dan transmisi informasi.
Dimana 3 fungsi tersebut erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi
yang efektif.
Sementara itu komunikasi verbal memiliki karakteristik antara lain :

 Jelas dan Ringkas


Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang digunakan
sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit.
 Mendengarkan dan Membaca
Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Mendengar
mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi, sedangkan mendengarkan
adalah mengambil makna dari apa yang didengar.
 Intonasi
Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada suara
yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.
 Kecepatan Berbicara
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan tempo bicara
yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu dapat timbul bila dalam
pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan.
 Humor
Humor dapat memningkatkan keberhasilan dalam memberikan dukungan
emosi terhadap lawan bicara. Tertawa membantumengurangi ketegangan
pendengar sehingga meningkatkan keberhasilan untuk mendapat dukungan.

B. Gambaran Umum Bentuk Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Komunikasi non verbal lebih dahulu muncul daripada komunikasi verbal. Orang
yang terampil membaca pesan non verbal orang lain disebut intuitif yang terampil
mengirimkannya ekspresif. Isyarat non verbal tidak universal namun terikat oleh
budaya dan sangat sedikit yang merupakan bawaan. Komunikasi non verbal
memiliki 5 fungsi yakni mengulangi perilaku verbal, menekankan / melengkapi
perilaku verbal, menggantikan perilaku verbal, meregulasi pesan verbal dan
membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal.

Secara komprehensif komunikasi non verbal memiliki jenis antara lain :

 Sentuhan ( haptic )
Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal nonvisual dan
nonvokal. Alma I Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication
Laboratory mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat disampaikan
melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang (mothering) dan
sentuhan itu memiliki khasiat kesehatan.
 Kominkasi Objek
Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan
pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya,
walaupun ini termasuk bentukpenilaian terhadap seseorang hanya
berdasarkan persepsi.
 Kronemik
Kronemik merupakan bagaimana komunikasi nonverbal yang dilakukan
ketika menggunakan waktu, yang berkaitan dengan peranan budaya dalam
konteks tertentu. Contohnya, Mahasiswa menghargai waktu.
 Gerakan Tubuh ( kinestetik )
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.
Beberapa bentuk dari kinestetik yaitu : emblem, ilustrator, affect displays,
regulator dan adaptor.
 Proxemik
Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain termasuk juga tempat atau lokasi posisi
berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban
seseorang dengan orang lain.
 Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan
warna.
 Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah ucapan,
yaitu cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi dan lain-lain.
Sementara itu komunikasi non verbal memiliki karakteristik antara lain :

 Komunikatif
Perilaku yang disengaja / tidak disengajau ntuk mengkomuniasikan sesuatu
sehingga pesan yang ada bisa diterima secara sadar. Contoh mahasiswa
memandang keluar jendela saatkuliah yang menunjukkan perasaan bosan.
 Kesamaan perilaku
Kesamaan perilaku nonverbal antara 1 orang dengan orang lain. Secara umum
bisa dilihat pada gerak tangan, cara duduk, berdiri, suara , pola bicara dan
kekerasan suara.
 Artifaktual
Komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk artefak seperti cara
berpakaian, tata rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabot rumah dan cara
menatanya.
 Kontektual
Bahasa nonverbal terjadi dalam suatu konteks. membantu tentukan makna
dari setiap perilaku non verbal.
 Paket
Bahasa nonverbal merupakan sebuah paket dalam satu kesatuan. Paket
nonverbal jika semua bagian tubuh bekerjasama untuk komunikasikan makna
tertentu.
 Dapat dipercaya
Pada umumnya kita cepat percaya perilaku non verbal. Verbal dan non verbal
haruslah konsisten.
 Dikendalikan oleh aturan
Sejak kecil kita belajar kaidah-2 kepatutan melalui pengamatan perilaku
orang dewasa. Misalnya: Mempelajari penyampaian simpati (kapan, dimana,
alasan) atau menyentuh ( kapan, situasi apa yang boleh atau tidak boleh ).
Komunikasi Efektif

A. Gambaran Umum Komunikasi Ekfektif


Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan
dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Maksudnya apa yang
diterima oleh komunikan itu sama dengan yang ingin disampaikan oleh
komunikator, dimana pesan itu dapat merubah perilaku, sikap, dan pengetahuan
oleh penerima pesan sesuai harapan komunikator.

Secara komprehensif komunikasi memiliki hukum antara lain :

 Respect ( saling menghargai )


Berarti rasa hormat & saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya,
manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus
mengkritik atau memarahi seseorang, maka lakukan dengan penuh respek
terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang.
 Empathy (kemampuan mendengar)
Kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih
dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
 Audible (dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik)
 Bermakna antara lain : dapat dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita
harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan.
 Care (perhatian)
Berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga
membuat pembicara merasa diperhatikan . Care berarti juga menyimak secara
seksama apa isi pembicaraan dari lawan bicara
 Humble (rendah hati).
Berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang
efektif adalah sikap rendah hati.
Peran Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

A. Gambaran Umum Peran Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan


Peranan Komunikator adalah mempengaruhi yang dalam bahasa
psikologikomunikasi disebut persuasi. Persuasu adalah suatu kemauan yang
disadari dari seorang komunikator untuk memodifikasi pikiran dan tindakan
komunikan melalui manipulasi motif dari komunikan agar komunikan dapat
berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber.

Menurut Aristoteles, perbedaan cara berpikir dan bertindak dapat


dipersatukan melalui retorika yang dalam praktiknya tergantung dari bagaimana
menerapkan jenis kemampuan untuk mengungkapkan pendapat, yaitu :

 Ethos
Komunikan akan dipengaruhi oleh seorang pembicara hanya karena dia
menampilkan diri sebagai seorang yang dilihat dan dirasakan audiens sebagai
orang: Intelligence, Character dan Goodwil.
 Pathos
Komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu
membangkitkan perasaan komunikan. Kemampuan ini ditunjukkan oleh
manipulasi : Making calming – anger, Love – hate, Fear – confidence,
Shame – shamelessness, Indignation – envy dan Admiration – envy.
 Logos
Komunikator secara intelek mengatakan sesuatu secara rasional dan
argumentatif. Logos meliputi : Invention, Arrangement, Style, Memory dan
Deliver.

B. Prinsip Umum Kredibilitas Kominikator


 Attractiveness ( daya tarik )
i. Daya Tarik Sosiologis – Antropologis, Komunikan akan lebih tertarik
pada mereka dengan pekerjaan sama, status sama, agama sama, suku
yang sama
ii. Daya Tarik Psikologis, Orang-orang yang mempunyai kebutuhan
psikologis yang sama lebih suka membagi pikiran dan parasaan di
antara mereka
iii. Daya Tarik Fisik, Komunikator yang bertubuh tinggi, tegap dan besar
lebih disukai audiens daripada yang bertubuh pendek apalagi kurus
 Motives ( motif )
Audiens lebih suka menerima informasi dari komunikator yang secara terus
terang, terbuka, jujur menyatakan maksud berkomunikasi.
 Similarity ( kesamaan )
Kesamaan antara audiens dengan komunikator dikenal dengan istilah
homofili sebagai lawan kata dari heterofili. Semakin banyak faktor kesamaan
antara komunikator dengan audiens maka semakin besar peluang audiens
menerima pesan dari komunikator.
 Trustworthiness ( dapat dipercaya )
Belum ada indikator yang konsisten tentang “dapat dipercaya” ini. Dalam
praktik terlihat atau terasa dari ungkapan kata-kata verbal atau non-verbal
komunikator.
 Expertness ( kepakaran )
Kepakaran adalah kunci penerimaan audiens terhadap seorang komunikator.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seorang komunikator yang pakar di
bidangnya lebih mudah dipercaya daripada yang tidak pakar.
 Origin the message ( keaslian sumber pesan )
Orang lebih percaya informasi ilmiah kesehatan yang bersumber dari jurnal
kesehatan daripada dari surat kabar umum. Orang lebih mudah percaya
informasi tentang bahaya Narkoba yang bersumber dari seorang mantan
pecandu Narkoba dari seorang dokter sekalipun.
Mengelola Pesan Dalam Komunikasi Kesehatan

A. Gambaran Umum Pesan Dalam Komunikasi Kesehatan


Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mengirimkan informasi.
Isi pesan merupakan basis dari pengaruh komunikator ( media ). Isi pesan
dirancang secara cermat oleh perancang, produser, penulis, editor untuk
mempengaruhi audiens. Content / isi adalah "kelengkapan" jumlah (kuantitas) dan
kualitas informasi verbal dan visual mengenai kesehatannya yang didistribusikan
oleh komunikator atau media. Kuantitatif isi merujuk pada waktu dalam detik menit
atau jam atau jumlah bahan bacaan. Secara kualitatif konten / isi pesan memiliki
beberapa jenis antara lain :

 Prominence / important
Pesan yang mau disampaikan itu merupakan "sesuatu" yang menonjol dan
penting.
 Human interens
Pesan yang mau disampaikan itu mengandung daya Tarik kemanusiaan.
 Conflict / controversy
Pesan yang mau disampaikan itu mengandung konflik, kontraversial, aneh.
 The unusual
Pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tidak
lazim.
 Timeliness
Pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa sesuai dengan waktunya
(aktual).
 Proxiinity
Pesan yang disampaikan itu merupakan yang ”dekaf” secara sosiologi /
antropologi atau psikologis dengan audiens.
B. Kategori Fungsi Isi Pesan dan Simbol Pesan Komunikasi Non Verbal
Secara kualitatif isi pesan memiliki fungsi antara lain :
 Fungsi Mengawasi Lingkungan
Memperingatkan ancaman dan bahaya tentang dunia sekeliling kita,
mempetingatkan bahaya penyakit menular, bahasa PMS, bahasa HIV / AIDS,
dan lain-lain.
 Fungsi Korelasi
Melalui tajuk dan propaganda sehingga membuat audiens menghubungkan
peringatan tersebut dengan pengawasan lingkungan diatas.
 Transmisi
Isi mengalihkan norma masyarakat dalam berbagai cara.
 Hiburan
Manusia normal berpikir bahwa mereka butuh hiburan, santai, humor. Isi
pesan biasa dirancang sedemikian rupa untuk menampilkan juga aspek
hiburan agar audiens menikmati.
Sementara itu symbol pesan komunikasi non verbal memiliki jenis antara lain :

 Kinesik
Pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat tubuh
atau anggota tubuh, seperti gestures, ekspresi wajah dan kontak mata.
 Proksemik
Bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh "ruang" dan "jarak" antara individu
dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.
Proksemik dibagi atas proksemik jarak, proksemik ruang, dan proksemik
waktu, seperti proksemik jarak, proksemik ruang dan proksemik waktu.
 Haptik
Haptik seringkali disebut zero proxeinics, artinya tidak ada lagi jarak di
antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli
komunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-
nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit.
 Paralinguistik
Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat
kalau kita hendak menginterpretasi simbol verbal. Mengeritik orang lain
biasanya tak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot.
 Artifak
Kita memahami artifak dalam komunikasi non verbal dengan pelbagai benda
material di sekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itu digunakan untuk
menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Namun dalam situasi sosial
tertentu bendabenda itu memberikan pesan kepada orang lain.
 Logo dan Warna
Yakni penggunaan warna, multimedia, animasi dan ukuran.
 Tampilan Fisik Tubuh
Menilai tampilan fisik dari lawan bicara kita, seperti warna kulit, ukuran
tubuh serta cara berpakaiannya.
Kominikasi Dalam Latar Belakang Budaya

A. Gambaran Umum Budaya Dalam Komunikasi Kesehatan


Budaya terdiri atas elemen-elemen yang tidak terhitung jumlahnya (makanan,
tempat tinggal, pekerjaan, pertahanan, kontrol sosial, perlindungan psikologis,
keharmonisan sosial, tujuan hidup, dan lain-lain). Inti penting dari budaya adalah
pandangan yang bertujuan untuk mempermudah hidup dengan “mengajarkan”
orang-orang bagaimana cara beradaptasi dengan lingkunganya. Komunikasi
antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena komunikasi di mana para pesertanya
memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara
satu dengan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi antara orang-orang yang berasal dari kultur yang berbeda-beda
yang memiliki kepercayaan, nilai , dan perilaku yang berbeda. Dalam proses
dibedakan menjadi 2, yakni ( Enkulturasi ) budaya ditransmisikan dari satu generasi
kegenerasi berikutnya melalui proses belajar dimana merujuk pada proses
pembelajaran suatu budaya yang total; ( Akulturasi ) budaya seseorang terbentuk
melalui kontak langsung dengan budaya lain yang terjadi secara terus menerus.

B. Karakteristik Budaya
 Pakaian dan Penampilan
i. Kimono – orang jepang
ii. Wajah yang dicoret – suku indian
 Makanan dan kebiasaan makan
i. Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika, terlarang bagi orang
India ( hindu )
ii. Mempergunakan tangan - Indonesia
iii. Mempergunakan sumpit - Jepang
 Waktu dan Kesadaran akan waktu
i. Tepat waktu – orang jerman
ii. Lebih santai – orang Amerika Latin
iii. Empat musim – lebih menandai datangnya perubahan musim
iv. Musim hujan dan kemarau – banjir dan kekeringan
 Hubungan
Hubungan pernikahan - monogamy poligami
 Nilai dan norma
Etika kerja- faktor senioritas kualitas
 Kepercayaan dan sikap
i. Perhatian terhadap hal-hal supernatural
ii. Lebih perhatian pada masalah agama.
Perubahan Sikap Sebagai Dampak Komunikasi Kesehatan

A. Gambaran Umum Sikap Dalam Komunikasi Kesehatan


Baron dan Byrne mendefinisikan sikap sebagai sekumpulan perasaan,
keyakinan, dan kecenderungan perilaku yang diarahkan kepada orang, gagasan,
objek atau kelompok tertentu. Ciri – cirri sika, yakni mempunyai objek tertentu
(orang, perilaku, konsep, situasi, dan benda) dan mengandung penilaian (setuju-
tidak setuju, suka-tidak suka). Secara komprehensif sikap memiliki komponen
antara lain :

 Kognitif
Berisi apa yang diketahui mengenai suatu objek, bagaimana pengalaman,
pendapat atau pandangan anda tentang objek tersebut.
 Akfektif
Berisi apa yg dirasakan mengenai suatu objek. Komponen ini berisi emosi,
yang menunjukkan perasaan, respect atau perhatian terhadapat objek tertentu.
 Konatif
Berisi presdisposisi untuk bertindak terhadap objek.
 Evaluatif
Sebagai suatu rentangan menggambarkan derajat sikap kita terhadap objek
mulai dari yang paling baik sampai yang paling buruk.
B. Pengukuran dan Pembentukan Sikap
Thurstone (1928) dan Likert (1932) juga mendefinisikan sikap secara
operasional sehingga sikap dapat diukur. Likert kemudian memperkenalkan skala
pengukuran yang disebut Skala Likert. Skala tersebut sering dicantumkan dalam
daftar pertanyaan atau wawancara untuk mengetahui respons kelompok yang
diteliti.
 Skala Likert
Angka dari skala setuju sampai tidak setuju. • 1 2 3 4 5 •.
 Skala Thurstone
Skala sikap dari 1 sampai 10 tentang presiden George Bush, dimana poin 1
menunjukkan sikap yang amat positif dan poin 10 menunjukkan sikap yang
amat negative.
 Skala semantic differential
Satu sikap tertentu bisa memiliki makna atau kualitas evaluasi yang berbeda,
baik 1 2 3 4 5 buruk.
Sementara itu pembentukan sikap memiliki cara antara lain :

 Pendekatan belajar
i. Asosiasi, mengacu pada proses menghubungkan
pengalamanpengalaman yang amat dekat dari segi waktu, ruang atau
keadaan. Dua bentuk pembentukan sikap melalui asosiasi adalah
classical conditioning dan more exposure.
ii. Peneguhan (reinforcement), peneguhan merupakan segala macam
konsekuensi dari pengalaman kita yang nantinya bisa menghasilkan
perilaku tertentu.
iii. Belajar sosial (social learning), pada proses pengamatan terhadap
konsekuensi dari perilaku orang lain (vicarious learning) dan proses
modeling, yaitu proses belajar untuk meniru perilaku orang lain.
 Pendekatan konsistensi kognitif (cognitive consistency)
Kognisi (pengetahuan, kesadaran) yang tidak sesuai dengan kognisi-kognisi
lain menimbulkan keadaan psikologik yang tidak menyenangkan dan keadaan
ini mendorong orang untuk bertingkah laku agar tercapai konsistensi antar
kognisi-kognisi tersebut.
 Pendekatan motivasional (pendekatan insentif)
Inidividu menilai untung rugi dalam membuat respons tertentu, termasuk
memelihara dan mengekspresikan sikap tertentu.
Komunikasi Interpersonal Efektif

A. Gambaran Umum Komunikasi Interpersonal Efektif


Daftar Pustaka

1. Cahyana, Y. A. 2005. Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya.

2. Jusuf, M. 2010. Amplified Fragment Length Polymorphism Diversity of Cultivated


White Oyster Mushroom Pleurotus ostreatus. Journal of Biosciences (17): 21-
26.

3. Winarni, I. dan U. Rahayu. 2002. Pengaruh Formulasi Media Tanam dengan Bahan
Dasar Serbuk Gergaji terhadap Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus
ostreatus). Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi (3): 21-27.

4. Yuniasmara, C., Muchrodji dan M. Bakrun. 1999. Jamur Tiram. Penebar Swadaya,
Jakarta.

5. Senyah, J., R. Robinson, and J. Smith. 1989. The Cultivation of Oyster Mushroom
(Pleurotus ostreatus) on Cocoa Shell Waste. Journal Mushroom Science (2):
207-218.

Anda mungkin juga menyukai