Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang
perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Maka mata pelajaran ini
kemudian diberikan sejak masih di bangku SD karena dari situ
diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat
mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca,
menyimak, menulis, dan berbicara. Permendiknas No. 22 Tahun 2006,
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan


kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan


kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan
dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,
regional, nasional, dan global.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian ekspresi diri
2. Pengertian komunikasi
3. Pengertian integrasi dan adaptasi diri
4. Pengertian kontrol sosial
5. Pengertian ringkasan
6. Pengertian abstrak
C. TUJUAN MASALAH
1. Menjelaskan tentang fungsi bahasa
2. Menjelaskan tentang fungsi ekspresi diri
3. Menjelaskan tentang fungsi komunikasi
4. Menjelaskan tentang fungsi integrasi dan adaptasi diri
5. Menjelaskan tentang fungsi kontrol sosial
6. Menjelaskan tentang pengertian ringkasan
7. Menjelaskan tentang cara meringkas
8. Menjelaskan tentang pengertian abstrak
9. Menjelaskan tentang cara membuat abstrak
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI BAHASA
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi
dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan.
Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.

Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000


bahasa. Namun, perkiraan tepatnya bergantung pada suatu perubahan
sembarang yang mungkin terjadi antara bahasa dan dialek. Bahasa alami
adalah bicara atau bahasa isyarat, tetapi setiap bahasa dapat disandikan ke
dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai
contohnya, tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia
bersifat independen terhadap modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa"
bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat mempelajari dan
menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan
sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut atau sekumpulan
pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua
bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat
dengan makna tertentu.

Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa


balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih pada
umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam kultur manusia.
Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga
memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, misalnya untuk menandakan
identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan
hiburan.

Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah


evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa
modern untuk menentukan sifat-sifat mana yang harus dimiliki oleh bahasa
leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa
yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa.

Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam


konsepsi
bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua
bahasa apapun dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa
(linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:
1. fungsi ekspresi dalam bahasa
2. fungsi komunikasi dalam bahasa
3. fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
4. fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)

Di samping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf


menambahkan beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama
tersebut. Fungsi tambahan itu adalah:
1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.
2. Fungsi lebih memahami orang lain;
3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4. Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur,
terarah, dan logis;
5. Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik
dan menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
1. Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda:

1. EKSPRESI DIRI
Pengertian ekspresi adalah sifat ungkapan dari berbagai macam
kombinasi dari bahasa tubuh. Ekspresi dapat ditemukan dalam keadaan tidur,
makan, senang, sedih, jahat, cinta, nakal, dan lain sebagainya. Semua keadaan
tersebut tentunya familiar dengan diri anda dan sudah pernah anda alami.
Ekspresi biasanya berkaitan dengan mimik wajah, tutur bahasa atau ungkapan
lainnya yang mengisyaratkan adanya respon terhadap sebuah aksi atau
kejadian.

Definisi Ekspresi Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekspresi adalah proses


menyatakan atau mengungkapkan maksud baik itu perasaan, gagasan, dan lain
sebagainya yang dilakukan oleh seseroang.

Ekspresi dapat terjadi saat seseorang bersinggungan dengan keadaan


perasaan tertentu dan memberikan reaksi terhadapnya. Terdapat faktor kausal
dalam diri masing-masing indiviu sehingga individu tersebut berperilaku
mengeluarkan sebuah ekspresi.

Fungsi pernyatan ekspresi diri


Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu
yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai
eksistensi diri dengan maksud:
a. Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d. Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.

2. KOMUNIKASI

Apa itu komunikasi? Pengertian Komunikasi adalah suatu


aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari
satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan
secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua
orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.
Komunikasi secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada orang lain.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti


dan diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga
bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk
tujuan tertentu.

Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki


peranan sangat penting karena merupakan bentuk koordinasi antar
anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan gagasan. Dalam artikel ini
akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan peranannya
dalam bisnis.

Menurut William F. Glueck, definisi komunikasi dapat dibagi


menjadi dengan dua bentuk, diantaranya:

 Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal communications)


adalah proses saling bertukar informasi serta pemindahan pengertian
antara dua individu atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.

 Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications)
adalah proses dimana pembicara memberikan informasi secara sistematis
dan memindahkan pengertian kepada orang-orang di dalam organisasi
dan juga kepada orang-orang dan lembaga-lembaga di luar organisasi
namun masih terkait dengan organisasi tersebut.

Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah
fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa
dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi
diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai
dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain, komunikasi
berprasyarat pada ekspresi diri.

Sebenarnya ada banyak sekali fungsi komunikasi yang dapat


dirasakan manusia, baik itu secara individu maupun secara organisasi.
Berikut ini adalah beberapa fungsi komunikasi secara umum:

1. Sebagai Alat Kendali

Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau


kontrol. Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka
perilaku individu dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus
dipatuhi.

2. Sebagai Alat Motivasi

Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan


motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi
yang dapat diraih dalam kehidupan akan membangun motivasi
seseorang.
3. Sebagai Ungkapan Emosional

Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat


diungkapkan kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini
bisa persaan senang, marah, kecewa, gembira, dan lain-lain.

4. Sebagai Alat Komunikasi

Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi


yang dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan
informasi itu maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan baik.

3. INTEGRASI DAN ADAPTASI DIRI

Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri


dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik
dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu
menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat). Dengan
demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan
kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu
memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia
berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu
masyarakat.

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,


memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-
pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh
memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan
kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-
bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia
memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).

Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi,


berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita
beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa
yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang
berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan
teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang
yang kita hormati.

Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha


mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya,
pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah
yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa
Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau
Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia
diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai
ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian
pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah
menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan
menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut
4. KONTROL SOSIAL

Kontrol sosial (social control) adalah suatu upaya teknik dan


strategi yang mencegah perilaku manusia untuk menyimpang dalam
masyarakat. Kontrol sosial terjadi dimanapun, contohnya: keluarga,
sekolah, masyarakat.

Kebanyakan orang yang melanggar norma-norma sosial yang


ada, akan diberi sanksi (sanctions) atau hukuman dan penghargaan
karena melakukan sesuatu yang terkait dengan norma social.

“Teknik kontrol sosial beroperasi ditingkat kelompok dan tingkat


masyarakat. Orang yang kita anggap sebagai teman sebaya atau setara
memengaruhi kita untuk bertindak dengan cara tertentu, yang sama
adalah benar dari orang yang memegang otoritas atas kita atau
menempati posisi yang menakjubkan. Psikolog social Stanley Milgram
(1975) membuat pembedaan yang bermanfaat antara dua tingkat kontrol
sosial tersebut.”

Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi


perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu
terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan
tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu
terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan
yang tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan
sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan
kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu
masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan,
pengindentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan (sense of
belonging) pada masyarakat bahasanya.

B. RINGKASAN DAN ABSTRAK

1. RINGKASAN
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang
panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari
karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah
buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami
atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat
ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam
gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan
penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan
tujuan penulis.

Ciri-ciri ringkasan:
Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
Kerangka dasr masih tampak jelas
Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya untuk memangkas gagasan

CARA MERINGKAS

A. Membaca dan memindai naskah asli


Membaca naskah asli dari sebuah karangan merupakan cara
pertama yang harus dilakukan oleh sesorang dalam pembuatan suatu
ringkasan. Bacalah karangan atau naskah asli beberapa kali untuk
mengetahui tujuan, sudut pandang serta bagian-bagian penting penulis
naskah tersebut. Tujuan dan sudut pandang penulis naskah dapat
ditemukan dan dipahami melalui daftar isi, karena daftar isi berisi judul
dan sub judul pokok-pokok sebuah karangan.

B. Buatlah atau catat ide utama (gagasan utama)

Setelah membaca naskah atau karangan asli, maka saatnya


mencatat setiap ide pokok atau gagasan utama yang mewakili setiap
paragraf dalam karangan tersebut. Biasanya ide pokok atau gagasan
utama bisa terletak di awal, tengah dan akhir paragraf. Jangan lupa
untuk membaca kembali karangan terseut, alinea demi alinea dengan
teliti dan seksama.

C. Menyusun Kembali gagasan utama atau mengadakan reproduksi

Ide pokok yang telah dicatat sebelumnya, selanjutnya akan di


susun baru tetapi masih menggambarkan kembali isi dari karangan
aslinya. Jika gagasan pokok atau ide pokok tersebut masih belum jelas,
disarankan baca ulang kembali karangan agar bisa menentukan ide pokok
yang sebenarnya.

Diatas merupakan cara yang digunakan untuk menyusun


ringkasan yang baik dan benar, namun terdapat tambahan atau peraturan
dalam membuat ringkasan, yaitu :

1. Gunakanlah kalimat tunggal dari pada kalimat majemuk untuk membuat


kalimat ringkasan.
2. Perpendeklah tiap kalimat suatu karangan menjadi frasa dan frasa
menjadi kata.
3. Jika, kalimat pada sebuah paragraf tidak penting untuk dijadikan sebagai
ide pokok maka dibuang saja
4. Wajib mempertahankan struktur, gagasan, dan sudut pandang karangan
asli. Tidak diperkenankan untuk memasukan pendapat pribadi dalam
ringkasan.
5. Jika ringkasan tersebut diambil dari teks pidato atau ceramah, maka
sudut pandang yang digunakan diubah dari sudut orang pertama tunggal
menjadi sudut pandang orang ketiga.
6. Panjang sebuah ringkasan pun memiliki ketetapan, tidak bisa dibuat
seperti keinginan pembuat ringkasan. panjang ringkasan tergantung dari
permintaan berapa panjang ringkasan tersebut.

Jadi, untuk memahami dan mengetahui sebuah isi buku, artikel, atau
bentuk penulisannya lainnya dapat dilakukan dengan cara melakukan
peringkasan pada karangan yang di baca. selalu berpedoman pada aturan-
aturan ringkasan, sehingga menciptakan ringkasan yang tetap
mempertahankan keaslian isi karangan dan ringkasan yang baik.

2. ABSTRAK

pengertian abstrak adalah suatu penjelasan ringkas tentang isi dari


suatu karya tulis atau artikel yang umumnya terdapat pada bagian awal
tulisan untuk menjelaskan secara singkat tentang isi dari karya tulis tersebut.

Ada juga yang menjelaskan bahwa arti abstrak adalah penyajian


suatu dokumen secara ringkas, akurat, dan jelas, untuk mewakili isi atau inti
dari dokumen tanpa menambahkan kritikan ataupun tafsiran di dalamnya.

Penggunaan istilah abstrak juga terdapat pada bidang lain, seperti


seni dan hukum. Adapun arti abstrak pada bidang tersebut diantaranya:

 Seni abstrak; jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan


objek dalam dunia asli, namun memakai warna dan bentuk yang non-
representasional.
 Hukum; arti abstrak pada bidang hukum adalah pernyataan singkat yang
merangkum poin-poin utama suatu dokumen legal.
 Benda abstrak; yaitu benda yang tak kasa mata, atau tidak dapat
ditangkap oleh panca indera manusia, baik itu nama keadaan, pekerjaan,
sifat, ukuran, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, pengertian abstrak yang dijelaskan di dalam artikel ini
adalah kaitannya dengan literatur.

Pengertian Abstrak Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti abstrak, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Frederick Wilfrid Lancaster

Menurut Frederick Wilfrid Lancaster, pengertian abstrak adalah


representasi yang ringkas tetapi akurat dari isi suatu dokumen. Meskipun
menggunakan berbagai kalimat yang ada dalam dokumen, abstrak
merupakan sepenggal teks yang diciptakan oleh si pembuat abstrak, namin
bukan kutipan langsung dari penulisnya.

2. Clarence W Rowley

Menurut Clarence W Rowley, pengertian abstrak adalah penyajian isi


dokumen secara ringkas dan akurat dalam gaya yang sama dengan dokumen
aslinya.

3. International Standard Organisation (ISO)

Menurut ISO, arti abstrak adalah uraian singkat tetapi akurat yang
mewakili isi suatu dokumen, tanpa tambahan interpretasi atau kritik dan
tanpa melihat siapa si pembuat sari karangan tersebut.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian abstrak adalah sesuatu yang tidak


berwujud; tidak berbentuk; mujarad; niskala. Sedangkan pengertian kedua,
abstrak diartikan sebagai ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya);
ringkasan; inti.

Fungsi Abstrak

Pada dasarnya fungsi abstrak dalam suatu karya tulis adalah untuk
menjelaskan secara singkat tentang gambaran umum suatu penelitian. Secara
rinci, adapun fungsi abstrak adalah sebagai berikut:

1. Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian

Abstrak merupakan salah satu komponen utama dalam suatu laporan


hasil penelitian. Dengan adanya abstrak maka pembaca dapat mengetahui
apa inti atau hasil dari suatu laporan penelitian.

2. Gambaran Umum Tentang Isi Laporan Penelitian

Di dalam abstrak suatu penelitian menjelaskan gambaran umum


tentang isi laporan penelitian yang dibuat oleh penulisnya. Dengan begitu,
maka laporan penelitian tersebut akan lebih mudah untuk dipelajari.

3. Bahan Pertimbangan Bagi Pembaca

Abstrak juga membantu pembaca untuk mempertimbangkan apakah


akan membaca keseluruhan isi suatu laporan penelitian atau tidak. Dengan
membaca abstrak maka pembaca mengerti bahwa isi tulisan tersebut sesuai
atau tidak dengan apa yang dicarinya.

Jenis-Jenis Abstrak
Pada dasarnya abstrak dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis,
berdasarkan fungsi dan orientasi pembaca. Adapun beberapa jenis abstrak
adalah sebagai berikut:

1. Abstrak Informatif

Ini adalah jenis abstrak yang menyajikan informasi dan data secara
lengkap sehingga pembacanya tidak harus membaca tulisan aslinya, kecuali
bila ingin menggalinya lebih dalam. Di dalam abstrak informatif menyajikan
hasil dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan, metode), kesimpulan dari
artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses
dokumen aslinya.

2. Abstrak Indikatif

Ini adalah jenis abstrak yang menguraikan secara ringkas dan padat
tentang masalah yang terdapat pada suatu karya tulisan atau laporan
lengkapnya. Tujuan dari abstrak indikatif ini adalah untuk menjelaskan isi
informasi asli secara singkat, padat, dan hanya menyampaikan indikasi
sasaran cakupan tulisan.

Lima langkah cara membuat abstrak

Pertama, mulailah dengan menyampaikan sebuah isu atau


permasalahan yang membutuhkan penelitian. Isu atau problem yang diangkat
bisa berhubungan dengan literatur, namun akan lebih baik jika berhubungan
dengan permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Sebagai contoh, isu
tentang pernikahan dini, pernikahan sejenis, diskriminasi gender dalam
pekerjaan, pelecehan seksual, dan sebagainya. Problem yang muncul tersebut
bisa dihubungkan dengan masih langkanya studi yang dilakukan atau
literatur yang ditulis sehingga masih diperlukan sebuah penelitian tentang isu
terkait.
Kedua, tulislah tujuan dari studi atau penelitian yang kamu lakukan
dengan jelas. Sudah lumrah dikalangan peneliti untuk memulai kalimat
dengan kata ”tujuan penelitian ini adalah…” Kalimat yang menerangkan
tujuan studi bisa diikuti dengan isu yang dieksplorasi, siapa saja subjek
penelitian atau partisipan, dan atau lokasi dimana studi dilakukan.

Ketiga, sertakan penjelasan singkat bagaimana data dikumpulkan


dalam rangka mencapai tujuan yang sudah disampaikan di bagian kedua. Di
bagian cara membuat abstrak yang ketiga ini, peneliti umumnya
mengindikasi juga tipe atau jenis data yang digunakan, jumlah partisipan,
dan dimana data dikumpulkan. Setelah itu, secara ringkas tulis bagaimana
analisis dilakukan.

Keempat, setelah menjelaskan proses pengumpulan dan analisis data,


sertakan temuan tematik yang muncul dari hasil analisis secara padat dan
ringkas. Pastikan keseluruhan poin penting yang merupakan tema hasil
analisis ditulis di sini. Apabila abstrak ini ditulis untuk proposal penelitian,
maka bagian ini adalah tentang temuan tematik penelitian yang kemungkinan
muncul. Jadi, semacam kesimpulan sementara menurut peneliti. Perlu
dicatat, beberapa peneliti lebih suka mencantumkan hasil akhir penelitian
ketimbang tema hasil penelitian. Tentunya boleh saja. Mencantumkan
temuan tematik lebih lumrah karena akan memantik pembaca untuk
membaca paper atau proposal yang ditulis. Di bagian akhir akan dipaparkan
contoh temuan tematik penelitian.

Kelima, akhiri abstrak dengan implikasi atau manfaat dari studi yang
dilakukan. Tulis dengan jelas siapa yang diuntungkan dan mengapa pihak
tertentu bisa diuntungkan dengan adanya studi yang dilakukan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
ekspresi adalah pengungkapan ataupun suatu proses dalam
mengutarakan maksud, perasaan, gagasan dan sebagainya. Semua
pemikiran dan gagasan yang ada dalam pikiran seseorang sebaiknya
diekspresikan dalam bentuk nyata sehigga bisa dirasakan manfaatnya

Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa


orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,


memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-
pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh
memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan
kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-
bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia
memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).

Kontrol sosial (social control) adalah suatu upaya teknik dan


strategi yang mencegah perilaku manusia untuk menyimpang dalam
masyarakat. Kontrol sosial terjadi dimanapun, contohnya: keluarga,
sekolah, masyarakat.
Ringkasan adalah dalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian
yang panjang di sajikan secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk
memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang panjang
dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat.

abstrak adalah suatu penjelasan ringkas tentang isi dari suatu karya
tulis atau artikel yang umumnya terdapat pada bagian awal tulisan untuk
menjelaskan secara singkat tentang isi dari karya tulis tersebut.

B. SARAN

Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada di


Indonesia perlu adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme
dalam diri sendiri. Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk
mencapainya yaitu dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail
dan mendalam serta menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk
mempelajari Bahasa Indonesia. Serta menerapkanya secara baik dan
benar, karena dengan menerapkan Bahasa Indonesia secara tepat dan
benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai ragam
bahasa. Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesame
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

https://rocketmanajemen.com/definisi-ekspresi/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html

https://chiaisadora.wordpress.com/2011/11/02/bahasa-sebagai-alat-integrasi-
dan-adaptasi-sosial/
https://www.kompasiana.com/wahyuputri/54f94cefa33311b77f8b4ae8/kontrol-
sosial

https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/488-
bahasa-indonesia-pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar-dan-sinopsis

https://fahrawarandy.wordpress.com/2013/01/03/cara-meringkas-yang-baik-dan-
benar/

http://sosiologis.com/cara-membuat-abstrak

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-abstrak.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

https://www.google.com/search?q=pengertian+ekspresi+diri&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

https://www.kompasiana.com/wahyuputri/54f94cefa33311b77f8b4ae8/kontrol-
sosial

https://www.berbagaireviews.com/2018/08/pengertian-ringkasan-tujuan-ciri-
ciri.html

Anda mungkin juga menyukai