Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DANI GUNAWAN GINTING Tugas 1 : ESPA4314

NIM : 042411712

1. Ya masih relevan diberlakukan karena sistem perekonomian yang di gunakan di Indonesia


adalah sistem perekonimian Pancasila. Maka, secara normatif pancasila dan UUD 1945 adalah
landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia. Dasar politik perekonomian ini diatur dalam
UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi :
- Ayat 1:  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
- Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
- Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Perlu diketahui, bahwa dalam proses pembangunan sistem ekonomi di suatu negara dipengaruhi
banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, di antaranya adalah kondisi
fisik, lokasi geografi, jumlah, serta kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal di
antaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan
global. Nah, sistem ekonomi Pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita karena di dalamnya
terdapat makna demokrasi ekonomi. Lebih jelasnya, perhatikan komponen di bawah in;

Karakteristik sistem ekonomi Indonesia


- Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan
yang mengedepankan hubungan kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
- Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada di tanah air
Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
- Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi pancasila.
- Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
- Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara umum, agar
terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik monopoli yang merugikan, serta
mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta keadilan di tengah-tengah masyarakat.
Wujud dari penerapan ayat ini adalah digalakkannya program badan usaha koperasi dengan
tujuan salah satunya adalah untuk menyejahterakan anggota serta masyarakat.

2. Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian Indonesia adalah berupa pembuatan


kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan petani. Meskipun kadang
kebijakan yang dibuat pemerintah pun dapat merugikan bahkan memperburuk kesejahteraan
petani. Bidang-bidang kebijakan pertanian yang spesifik meliputi kebijakan harga, kebijakan
pemasaran, dan kebijakan struktural. Bidang kebijakan yang lebih khusus lainnya menyangkut
pengaturan-pengaturan kelembagaan baik yang langsung terdapat di sektor pertanian maupun di
sektor-sektor lain yang ada hubungannya dengan sektor pertanian, misalnya landreform,
penyuluhan pertanian, dan lain-lain (Mubyarto, 1989).
NAMA : DANI GUNAWAN GINTING Tugas 1 : ESPA4314
NIM : 042411712

1. Kebijakan Harga: Kebijakan Pangan Murah


Secara teoretis kebijakan harga dapat dipakai mencapai tiga tujuan, yaitu
a. Stabilisasi harga-harga hasil pertanian terutama pada tingkat petani,
b. Meningkatkan pendapatan petani melalui perbaikan dasar tukar (term of trade),
c. Memberikan arah dan petunjuk pada jumlah produksi.
Kebijakan harga yang diterapkan di Indonesia misalnya kebijakan harga beras minimum dan harga
beras maksimum. Kebijakan ini ditekankan untuk mencapai tujuan yang pertama, yaitu stabilisasi
harga hasil pertanian. Kebijakan umum yang ditempuh pemerintah adalah kebijakan pangan murah.
Hal ini dikaitkan dengan strategi pembangunan ekonomi yang berorientasi untuk mengejar
pertumbuhan ekonomi tinggi.

2. Kebijakan Pemasaran
Kebijakan pemasaran dilakukan untuk memasarkan hasil-hasil pertanian yang bertujuan ekspor,
selain pengaturan distribusi sarana produksi bagi petani. Pemerintah berusaha menciptakan
persaingan yang sehat di antara pedagang dengan melayani kebutuhan petani seperti pupuk,
insektisida, pestisida, dan lain-lain, sehingga petani dapat membeli sarana produksi tersebut dengan
harga yang tidak terlalu tinggi. Perubahan peranan pemerintah karena liberalisasi pertanian telah
mengecilkan kemampuan pemerintah dalam mengatur pasar, sehingga petani kesulitan untuk
mendapatkan sarana produksi tersebut dengan harga yang terjangkau.

3. Kebijakan Struktural
Kebijakan struktural dalam pertanian dimaksudkan untuk memperbaiki struktur produksi misalnya
luas pemilikan lahan, pengenalan dan pengusahaan alat-alat pertanian yang baru, dan perbaikan
sarana pertanian yang umumnya baik prasarana fisik maupun sosial ekonomi. Penguasaan aset
produktif berupa lahan yang terlalu kecil dan tidak merata mengakibatkan rendahnya produktivitas
yang berimbas pada sulitnya upaya peningkatan kesejahteraan petani kecil. Kebijakan pemerintah
dalam hal ini adalah dengan mengatur kembali distribusi pemilikan lahan (land reform) yang
diupayakan secara adil dan demokratis. Kebijakan lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan
mengembangkan teknologi lokal dan mengenalkan teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan
petani melalui pelatihan-pelatihan dan penyuluhan yang intensif.

3. pemerintah saat ini sudah menyiapkan langkah yang dinilai dapat mendukung
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
- Melaksanakan reformasi pajak secara konsisten dan berkelanjutan, lalu meningkatkan
pelayanan kepada wajib pajak dalam bentuk kemudahan pelaporan, pembayaran, dan
kemudahan akses informasi perpajakan.
- Selanjutnya, pemerintah mengklaim akan meningkatkan efektivitas penyuluhan dan
hubungan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.
- Meningkatkan ekstensifikasi, intensifikasi, dan penegakan hukum perpajakan,
- Meningkatkan efektivitas pemeriksaan dan penagihan, sedangkan langkah dan
meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang meliputi penguatan sumber
daya manusia, teknologi informasi, dan anggaran.
- Memanfaatkan hasil kebijakan pengampunan pajak, yaitu perluasan basis pajak dan
peningkatan kepatuhan wajib pajak.
- Melakukan identifikasi dan penggalian potensi pajak dengan kerja sama internasional,
serta pelaksanaan program keterbukaan informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan,
Selain bertekad untuk menggenjot penerimaan pajak, pemerintah tengah berupaya untuk
meningkatkan kualitas belanja negara, kinerja realisasi belanja negara, dan juga belanja
NAMA : DANI GUNAWAN GINTING Tugas 1 : ESPA4314
NIM : 042411712

modal. “Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya mengelola APBN secara efektif, efisien,
prudent, dan akuntabel untuk sebesar-besarnya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai