Anda di halaman 1dari 24

Sistem Ekonomi

dan Pembangunan
Indonesia
Pertemuan 7
Strategi Pertumbuhan Ekonomi
1. Kebijakan ekonomi internasional
2. Kebijakan ekonomi nasional
3. Strategi pembangunan seimbang
4. Strategi pembangunan tidak seimbang
Kebijakan Ekonomi
Internasional
1. Kebijaksanaan Pemerintah
• Biasanya NSB melaksanakan kebijaksanaan perdagangan internasional u/
melindungi industri dlm negeri, misalnya dg proteksi, subsidi, serta multiple
exchange rates.
• Cara lain u/ mendorong perkemb.ek ialah dg memberikan subsidi pd
industri2 ttt. Subsidi ini dpt memperendah harga penjualan, shg subsidi
akan mendorong produksi & mobilitas Tenaga Kerja.
• Adanya “multiple exchange rates” yi.kurs devisa berbeda-beda bagi
barang2 yg diimpor. Hal ini dpt mengatur penggunaan devisa sebaik-
baiknya, krn importir hrs membeli devisa tsb. dr pmrintah dg kurs yg
berbeda2

2. Bantuan Teknis
• Yaitu mengatur atau membentuk “tim internasional” u/ memberi nasehat
kpd pmrintah NSB dlm hubungannya dg fasilitas2 u/ pendidikan di luar
negeri, mengatur & penyelenggaraan latihan2 bg para teknisi, serta
memberikan fasilitas u/ membantu pmrintah NSB dg menyediakan tenaga2
ahli, perlengkapan2 & mengorganisir jasa2 tsb. u/ pembangunan ek. NSB
Kebijakan Ekonomi
Internasional
3. Investasi Asing Swasta
• Berbentuk investasi lansung (foreign direct investment), yi langsung
punya usaha disitu; investasi portopolio, yi. dg membeli saham2
perusahaan di NSB
• Investasi teknik dan keahlian baru dari asing, biasanya terbatas
proyek ekspor.

4. Investasi Asing Pemerintah


• Berupa pinjaman & hadiah dr pmrintah asing atau badan2
internasional (Bank Dunia) kpd pmrintah NSB, yg dpt digunakan sbg
tambahan modal dlm pembangunan ekonomi.
Kebijakan Ekonomi
Internasional
5. Kebijaksanaan Tataniaga
• Suatu negara yg menganut per.ek terbuka mempunyai byk peluang
u/ mengembangkan pasar ekspor, dg demikian memiliki potensi u/
memanfaatkan skala ekonomis pd industri barang2 ekspornya
• Akan ttp dilain pihak krn kebijakan ek.terbuka tsb.negara yg
bersangkutan mempunyai peluang u/ menjadi pasar barang2 impor.
• Kesalahan dlm memanfaatkan kebijakan ek.terbuka bs berakibat pd
menurunnya surplus neraca pembayaran.
• Agar kebijakan tsb.tdk merugikan per.ek dlm negeri scr
keseluruhan, mk hrs disusun suatu peraturan tataniaga ttt
sedemikian rupa shg dpt mendorong per.ek nasional u/ tumbuh >
sempurna.
• Liberalisasi perdagangan (AFTA, WTO, APEC, dll).
Kebijakan Pembangunan
Ekonomi dalam negeri
• Terdapat pada pasal 33 UUD 1945
– Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan
– Cabang-cabang prodiksi penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
– Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
– Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional
Kebijakan pembangunan
ekonomi nasional
1. RPJPN 2005-2025
Terwujudnya perekonomian yang maju, mandiri, dan mampu secara
nyata memperluas peningkatan kesejahteraan masyarakat
berlandaskan pada prinsio-prinsip ekonomi yang menjunjung
persaingan sehat dan keadilan
2. RPJMN
Memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, proyek
prioritas strategis, program kementerian/lembaga dan lintas K/L, arah
pembangunan kewilayahan dan lintas kewilayahan
1. Pendidikan & Kesehatan
a. Pendidikan
Peranan pendidikan sangat luas, mk diadakan urutan
prioritas, yi.pertama-tama mencakup:
1. Pendidikan formal, wajib belajar (6 tahun) di Jepang
SMA. Pendidikan S1, S2, S3.
2.Pendidikan informal: Perluasan pendidikan di sektor
pertanian (Pemb Masy Desa, Bimas, dsb)
3.Latihan2 yg menyangkut pengetahuan teknik dan
administrasi

Perlu dihilangkan sikap mengagungkan lapangan kerja


kantoran (white collar prestige occupation) yg
mengakibatkan timbulnya pengangguran intelektual.
Ditekankan pendidikan kejuruan.
b. Kesehatan
• Terpeliharanya kesehatan akan menaikkan
produktivitas SDM
• Makanan harus diperbaiki, penyakit2 harus ditumpas
dsb. Dpt dilakukan dg vaksinasi periodik, persediaan
perumahan sehat, dsb
• Kesehatan dipandang dr segi manfaatnya dlm
menaikkan tingkat pndapatan dpt dilihat dr 2 cara, yi:
1) Memperbaiki kualitas angkatan kerja, shg
mempermudah perkembangan ekonomi.
2) Kontrol pertumbuhan jmlah pnddk guna mengimbangi
kebutuhan tenaga kerja produktif
2. Fasilitas Pelayanan Umum
• Investasi dlm fasilitas prasarana umum (social
overhead capital) mrpkn dasar pertumbuhan
perekonomian (transportasi, listrik, RS, jalan, dll)
• Investasi ini jarang dilakukan o/ swasta, karena
sifatnya tdk langsung memberi keuntungan
kecuali dlm jangka panjang
• Karena itu pmrintah harus melakukannya,
mengenai bentuk pengerjaannya bisa
bermacam2, misalnya pmrintah dpt
mengontrakkan pembuatan jalan2 pd swasta
atau ditangani sendiri
3. Perbaikan di Bidang Pertanian
a. Penggunaan Teknik Produksi
• Perbaikan pertanian dimaksudkan u/ menaikkan hasil
per unit (satuan) luas tanah
• U/ maksud tsb. diperlukan >byk kapital guna perbaikan
teknik pertanian & efisiensi alat2 baru (makanisasi)
maupun land reform
• Pendidikan teknik pertanian dimaksudkan u/
menyadarkan petani bahwa dg teknik baru hasil
produksi akan naik
Misalnya. penggunaan bibit unggul, pemupukan,
pengelolaan tanah, dsb.
• Mekanisasi perlu pertimbangan pertumb jml penduduk
(TK di sektor pertanian), dg mekanisasi maka
kesempatan kerja berkurang.
b. Land Reform
• Distribusi pemilikan tanah supaya
penggunaan tanah lebih efisien dg
memberikan kpd petani luas tanah yg
mendekati kemampuan maksimum
seorang petani dlm mengolah tanah, shg
mereka dpt mengerjakan dg sebaik-
baiknya & hasilnya dpt langsung dinikmati
• Kebijaksanaan land reform berbeda-beda
di setiap negara, apakah hak milik tanah
terlalu sempit atau sebaliknya, tergantung
pd strukutur sosial & politik yg ada.
4. Kebijakan Fiskal
• Kebijakan fiskal berhub. dg penerimaan &
pengeluaran negara, mempunyai 3 pengaruh
penting u/ perkemb.ek, yi:
a) Mempengaruhi pendapatan nasional
b) Memajukan akumulasi kapital
c) Menahan inflasi & deflasi
• Kebijakan fiskal mempunyai peranan penting
dlm pemb.ekon, ttp berhasil atau tdknya
tergantung pd perbaikan2 sistem perpajakan,
karena pajak mrpkn sumber penerimaan
negara.
• Pajak terutama untuk perusahaan, impor/
ekspor.
5. Kebijaksanaan Moneter
►Berperan penting dlm mendorong
perkembangan ek. dg mempengaruhi jumlah
uang yg beredar & perkreditan guna
menanggulangi inflasi serta mempertahankan
keseimbangan neraca pembayaran
internasional
►Supaya pmrintah dpt menjalankan
kebijaksanaan moneter mk NSB pertama-tama
harus memperbaiki sistem keuangan &
perkreditannya.
►Jd diperlukan lembaga2 keuangan & perbankan
yg dpt memberikan fasilitas kredit & penyaluran
tabungan ke sektor2 produktif
5. Kebijaksanaan Moneter
• Bank sentral yaitu BI harus mengawasi
penggunaan uang dan jumlah uang yang
beredar.
• Pembiayaan bank untuk petani dan UKM
masih sangat rendah, sehingga banyak yg
menggunakan lembaga keuangan dengan
tk bunga yg tinggi.
• Pemerintah perlu campurtangan dengan
pendirian koperasi kredit, simpan pinjam,
dll (Grameen Bank, Bangladesh).
6. Adanya Kewiraswastaan
• Mendorong timbulnya semangat wiraswasta
mrpkn tantangan paling berat bg pmrintah NSB.
Disamping pmrntah hrs mendorong tumbuhnya
wiraswasta dr dlm negeri jg hrs menarik
wiraswasta dr luar negeri (0.2%, harusnya 2%).
• Dlm jangka pendek kegiatan2 wiraswasta dpt
didorong dg jalan mendirikan koperasi, industri
kecil, serta industri besar yg dpt disewakan atau
dibeli swasta.
• Dlm jangka panjang kegiatan pmrintah hrs dpt
memperbaiki struktur keuangan, perpajakan,
dan teknik produksi, shg swasta dpt
mengembangkan industri yg cocok dlm per.ek
tsb
6. Adanya Kewiraswastaan
• Ada 2 kemungkinan utk mendorong timbulnya
wiraswasta:
a. Membuat iklim/suasana yang baik bagi
adanya wiraswasta.
b. Pemerintah mengambil tindakan inovasi,
swasta yang menirunya (bisa adopsi dr LN)
Strategi Pertumbuhan
Seimbang
• Diartikan sebagai keseimbangan pembangunan
di berbagai sektor
• Mengharuskan adanya pembangunan yang
serentak dan harmonis di berbagai sektor
ekonomi sehingga semua sektor tumbuh
bersama
• Tujuannya: agar proses pembangunan tidak
menghadapi hambatan-hambatan dalam
memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber
daya, fasilitas, serta pasar
Rosenstein Rodan
• Syarat melancarkan Pembangunan
ekonomi
– Syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi,
khususnya syarat mutlak minimal pada
persediaan modal overhead sosial
– Syarat mutlak minimal pada permintaan
– Syarat mutlak minimal dalam persediaan
tabungan
Ragnar Nurske
• Teori Lingkaran Kemiskinan
• Perlu ada koordinasi yang dilakukan juga
oleh Lembaga swasata
• Menekankan pentingnya mencapai
keseimbangan di antara berbagai sektor
ekonomi
• Dibutuhkan gelombang investasi yang
frontal di berbagai industry yang beraneka
ragam
Kritik terhadap pertumbuhan
ekonomi seimbang
• Peningkatan biaya
• Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya
• Adanya kecenderungan hubungan yang bersifat
subtitif antar industri
• Gagal sebagai teori pembangunan
• Kelangkaan sumber daya di NSB
• Adanya disporsisi pada faktor produksi di NSB
• Tidak mempertimbangkan faktor perencanaan
Strategi Pertumbuhan tidak
Seimbang
• Investasi seharusnya dilakukan pada
sektor yang terpilih daripada serentak di
semua sektor ekonomi
• Tujuannya agar cepat berkembang dan
keuntungan ekonomis yang diperoleh
dapat digunakan untuk pembanguan
sektor lainnya
Albert Hirchman
• NSB memiliki kendala dalam hal sumber daya,
sehingga membutuhkan prioritas investasi untuk
mengawalinya.
• Dalam penentuan prioritas investasi harus
menentukan sektor andalan yang ditentukan
berdasarkan kaitan industrial kedepan maupun
kebelakang
• Dengan membuat skala prioritas investasi yang
tepat, perekonomian akan berputar terus dan
proyek-proyek baru akan berjalan
memanfaatkan eksternalitas ekonomi
Keterbatasan Pembangunan
tidak seimbang
• Kurangnya perhatian pada komposisi, arah, dan
saat pertumbuhan tidak seimbang
• Mengabaikan perlawanan
• Di luar kemampuan negara terbelakang
• Kekurangan fasilitas dasar
• Kekurangan mobilitas faktor
• Timbulnya tekanan inflasi
• Dampak kaitan tidak didasarkan data
• Terlalu banyak penekanan pada Keputusan
investasi

Anda mungkin juga menyukai