Sistem Ekonomi di Dunia dan Sistem Ekonomi di Indonesia
A.Sistem Ekonomi di Dunia
1. Pengertian Sistem Ekonomi Sistem ekonomi ialah sekumpulan komponen-komponen yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang tidak hanya saling berhubungan serta berinteraksi melainkan pula hingga tara tertentu yang saling menopang serta mempengaruhi. Grossman(dalam Prathama Rahardja, 2008)
sistem ekonomi merupakan
sesuatu sistem yang mengendalikan keadaan perekonomian sesuatu negara sesuai dengan keadaan kenegaraan dari negara itu sendiri. Tiap negara mempunyai sistem perekonomian yang berbeda- beda. Perihal itu dikarenakan tiap negeri mempunyai pandangan hidup, sifat dan jatidiri bangsa, keadaan warga, keadaan perekonomian, dan keadaan SDA yang berbeda- beda. Sistem ekonomi bisa dimaksud sebagai produksi, mengkonsumsi serta distribusi yang bertujuan buat memenuhi kebutuhan tiap masyarakat. (Darwin Damanik, 2021: 4)
2. Klasifikasi Sistem-sistem Ekonomi
a. Sistem Tradisi (Tradition Economy) Sistem ekonomi tradisional ialah sistem ekonomi yang hanya bergantung pada alam serta tenaga kerja, biasanya diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun. aktivitas ekonomi tradisional ini masih sangat sederhana. model aktivitas ekonomi tradisional di antaranya, mengolah sawah menggunakan alat-alat sederhana seperti bajak, berkebun, berternak, penangkapan ikan menggunakan alat pancing serta membuat kerajinan tangan yang sederhana Ciri-ciri Sistem ekonomi tradisional ialah sebagai berikut: 1. Menggunakan modal yang sedikit 2. Produksi dengan teknik yang sederhana dan dipelajari turun temurun 3. Masih memakai metode tukar menukar (barter) 4. Terikat oleh tradisi atau adat istiadat. 5. Kegiatan produksi dan sumber kemakmuran masih bersandar pada tanah
Kelebihan Sistem ekonomi tradisional
1. Persaingan yang sehat dan hubungan yang erat antar individu 2. Tidak bersifat individual Kekurangan Sistem ekonomi tradisional 1. Produktivitas yang rendah akibat dari masih mengandalkan teknologi sederhana 2. Rendahnya mutu barang yang hasil Saat ini sudah sangat jarang negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, biasanya hanya negara terbelakang atau belum berkembang yang masih menggunakan sistem ini, seperti Negara Etiopia dan Negara-negara yang masih belum berkembang lainnya (Agung Tri Putranto, dkk, 2019)
b. Sistem Komando(Command Economy)
Sistem ekonomi komando atau sistem ekonomi terpusat ialah sistem ekonomi dimana pemerintah yang memegang kekuasaan membuat semua kebijakan dan peraturan mengenai produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam arti lain, sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintahlah yang mengatur dan mengendalikan semua aspek aktivitas perekonomian. (Drs. Jimmy Hasoloan, 2010: 10). dimana pemerintah memiliki kedudukan dan pengaruh yang sangat besar dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ekonomi komando ini, pemerintah menentukan barang serta jasa yang akan diproduksi, metode dan cara yang akan digunakan dalam preses produksi barang, dan menentukan untuk siapa barang tersebut diproduksi(Agung Tri Putranto, 2019 : 124) c. Sistem Ekonomi Pasar(Market Economy) Didalam sistem ekonomi pasar, diharapkan kehidupan perekonomian bisa berjalan leluasa sesuai dengan mekanisme proses. Siapa pun leluasa memproduksi barang dan jasa, sehingga menekan masyarakat agar dapat bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Jika barang dan jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan barang dan jasa sesuai dengan yang konsumen inginkan dan daya beli konsumen. Salah satu karakteristik sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat semakin kuat, sedang yang lemah akan terus semakin terdesak tidak berdaya. Untuk menangani keadaan tersebut pemerintah turut campur tangan dengan peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terciptanya sistem ekonomi pasar yang terkendali, tidak berupa ekonomi bebas lagi. (Hendra Safri, 2018: 64)
d. Sistem Kapitalis (Capitalist Economy)
1.Kapitalisme Awal(Early Capitalism) 2. Kapitalisme Modern(Advance Capitalism) 3. Instuti-instuti Dalam Ekonomi Kapitalis a. Hak Kepemilikan b. Keuntungan Konsumerism 4. Kekuatan dan Keterbatasan perekonomian Kapitalis e. Sistem Sosialis (Sosialist Economy) Sistem ekonomi sosial ialah suatu sistem dimana pemerintah turut campur tangan dalam kegiatan ekonomi, tapi juga pemerintah memberikan kebebasan yang besar kepada individu untuk melaksanakan perekonomian. Pemerintah turut campur tangan dalam ekonomi agar terjaminnya kesejahteraan masyarakat.(Agung Tri Putranto dkk, 2019)
1. Sosialisme-marxisme 2. Soalisme-komunisme f. Sistem Campuran(Mixed Economy)
B.Sistem Ekonomi di Indonesia
1. Sistem Ekonomi di Indonesia dan Sejarahnya Negara Indonesia menggunakan sistem Ekonomi Pancasila karena dianggap sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Pancasila merupakan ideologi dan falsafah kehidupan bangsa Indonesia. Landasan sistem chomi Indonesia yaitu Pancasila, pembukaan UUD 1945, dan UUD 1945 pada pasal 27, 33, dan 34. Sistem ekonomi Indonesia merupakan pengembangan sistem ekonomi campuran yaitu terdapatnya kepemilikan swasta, harga dan pasar ditentukan oleh pasar, dan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia.(suleman abdul rahman dkk. 2021)
Sejarah ekonomi Indonesia pasca Kolonial Hindia Belanda memperlihatkan usaha
pemerintah Republik Indonesia mentransformasikan perekonomian kolonial menjadi ekonomi nasional. Struktur perekonomian kolonial yang dimiliki dirombak menjadi ekonomi nasional yang terintegrasi. Pada masa revolusi kemerdekaan, ancaman kembalinya kekuatan kolonialisme Belanda menyita seluruh perhatian Republik yang masih berusia muda Sektor sektor produksi tidak dapat dijalankan sama sekali. Langkah langkah yang ditempuh oleh pemerintah adalah mencanangkan sejumlah program dan kebijakan ekonomi. Sejumlah perencanaan pembangunan disusun yakni antara lain Rencana Urgensi Perekonomian tahun 1951, Rencana Lima Tahun atau Rencana Junda tahun 1955, Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahun 1961. dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pada masa Orde Bari. Dalam periodisasi sejarah politik Indonesia, rencana pembangunan ini berakar pada periode tertentu. (Damanik Darwin dkk. 2021)
2. Karakteristik Sistem Ekonomi di Indonesia
Karakteristik sistem ekonomi di Indonesia Kegiatan perekonomian dilakukan secara bersama melalui Musyawarah. Produksi yang strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara Pemerintah Indonesia menguasai produksi strategis dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Sistem ekonomi pancasila jaga disebut dengan sistem ekonomi campuran. Pelaksanaan sistem ekonomi dilakukan dengan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia melakukan pengawasan kegiatan ekonomi yang dilakukan swasta. (Suleman Abdul Rahman dkk. 2021
3. Sistem ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila Mubyarto menyatakan bahwa sistem ekonomi Pancasila adalah: (1). Sistem ekonomi yang berorientasi pada manusia, (2). Perjuangan meletakkan landasan ekonomi kekeluargaan dan koperasi, (3). Penguasaan oleh negara yang tidak menjurus ke Etatisme, (4). Pengembangan sektor swasta secara terkendali. (M Natsir. 2008)
4. Landasan sistem ekonomi di Indonesia
Dasar filosofis sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan daur konstitusionalnya adalah UUD 1945 pasal 23, 27, 33, dan 34 (Comelis Rintuh, 1995: 43) Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etika dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi, Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan soso-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang seorang). (Munthe Risma N dkk. 2021)
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro