Anda di halaman 1dari 28

KOMUNIKASI EFEKTIF

--------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pengertian

Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari,


mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti
lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Komunikasi adalah
penyampaian pesan sedemikian rupa sehingga diterima seperti yang diinginkan
oleh si pengirim.

2. Komunikasi

Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau


gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan
penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain,
dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang
dipertukarkan tersebut.

Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:

- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan

- Media : sarana komunikasi

- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan

- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya

Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan


bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan. Komunikasi berlangsung
efektif, bila sebuah pesan yang diformulasikan oleh si pengirim pesan
(komunikator) ditafsirkan dengan benar oleh si penerima pesan (komunikan).
Sebaliknya komunikasi berlansung tidak efektif, jika sebuah pesan yang
diterima oleh si penerima pesan (komunikan) kacau (tidak sesuai dengan yang
dimaksud di pengirim pesan).

Komunikasi yang tidak efektif disebabkan oleh :

- Adanya hambatan yang dari pengirim pesan (komunikator)

- si penerima pesan (komunikan) atau pesan (message) yang kacau yang


disebabkan oleh penyimpangan-penyimpangan lingkungan.

Pesan yang kacau disebabkan oleh faktor statis yang mempengaruhi


lingkungan dan faktor distorsi (penyimpangan) yang mempengaruhi manusia
(komunikator dan komunikan).
Faktor statis disebabkan penyimpangan-penyimpangan lingkungan yang dapat
mengacaukan pesan seperti bunyi dering telepon, dekat orang berbicara, bunyi
alat-alat rumah tangga, pengirim atau penerima membuat gangguan lingkungan
dengan mengetuk-ngetukan pensil, membalik-balikan kertas dan sebagainya.

Faktor distorsi disebabkan oleh manusia, baik si pengirim maupun si penerima


pesan. Distorsi yang berasal dari si pengirim pesan seperti gagasan-gagasan
yang tidak jelas dan meloncat-loncat dari satu topik ke topik lain. Pesan rancu,
penggunaan bahasa yang tidak tepat serta kurangnya motivasi di pendengar
dapat pula menjadi distorsi yang berasal dari si pengirim pesan.

3. Fungsi Komunikasi

- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)

- Eksistensi Diri (Self Existence)

- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)

- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)

- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi

Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita.
Apa sebenarnya komunikasi itu? Komunikasi dapat kita artikan sebagai
berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain
merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika pesan yang kita maksudkan tersebut
tidak sesuai dengan penangkapan lawan bicara kita, terjadilah mis-komunikasi.
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan
pesan, ekspresi wajah,kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik secara
eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang
berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi
sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus

berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi

dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Jadi

komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk

kepribadian Anda. Bagaimana membangun sebuah komunikasi efektif

tersebut, berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk

dikembangkan :

Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah

menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah

pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk

menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan

kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa

diabaikan.

Ekspresi Wajah

Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah

mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi

contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-

sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan

dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan

berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang

berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi

tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.

Postur Tubuh

Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan

dengan kekuatan meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam

tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada

secara verbal.

Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian

pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu

sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau

kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan

komunikasi dengan lawan bicara.

Selera Berbusana

Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang

yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih


menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat

dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin

banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini

memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana

cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.

5. Tips membangun komunikasi yang efektif

Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam

membangun karir Anda. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan

mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan

kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi,

penyuluhan dan lain-lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti

presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita

berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat

membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti

kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta

hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga untuk

mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan

pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :

a. Gunakan kalimat seefektif mungkin

Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena

pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang

relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu famili

saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli

dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan.

Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon

pendengar Anda.

b. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan


Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu

rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah

diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah

mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik

mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu

analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang

merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian

agar lebih fokus saat menyampaikannya.

c. Jangan berbicara terlalu lambat

Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan

bicara Anda bosan dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang

terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak percaya diri.

Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.

Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara

secara cepat tanpa ritme. Anda harus pAndai menentukan ritme

bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang

tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering

melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.

d. Hindari gumaman yang terlalu sering

Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan

Anda. Lagipula lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan

pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan

gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan

mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak

menguasai materi pembicaraan.

e. Hindari humor yang tidak perlu

Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan

suasana. Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda


mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar

terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan

menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan

bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan

kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor

Anda yang telah gagal.

Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat

bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi

pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan

setiap pekerjaan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

KOMUNIKASI EFEKTIF ? JADILAH PEMBICARA EFEKTIF!

---------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?

Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni:

perilaku agresif; perilaku pasif dan perilaku asertif.

Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi,

keras, kasar. Si pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan

pendengar.

Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha

menyenangkan lawan bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir

melakukan kesalahan.

Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung,

jujur, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar

aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif

jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan

lawan bicara.

CONTOH PERILAKU BERBICARA

Tipe

Perilaku

Bicara

Perilaku Non Verbal Perilaku Verbal

Tipe Agresif Bicara keras dan

cepat, menatap

pembicara adalah

sikap kasar
“Lakukan sesuai dengan

perintah”

Tipe Pasif Bicara pelan, terlihat

gugup, gelisah

“Anu, ini hanya menurut

saya, lho .....”

Tipe Asertif Santai, percaya diri,

cocok dengan orang

lain

“Menurut saya lebih baik

begini. Bagaimana menurut

Anda ?”

Evaluasi : Beberapa orang diminta tampil ke depan kelas secara bergiliran,

untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk pidato singkat

(dalam waktu 3 – 5 menit). Sementara itu, yang mendengarkan

balik menyampaikan apa yang disampaikan temannya semula

sebagai feed back/umpan balik (dalam waktu 3 – 5 menit).

2. Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi

Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat

proses komunikasi sedang berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi

itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan pesan dengan baik ketika

orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi hampir

dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif,

misalnya karena suasana bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan

seterusnya. Bilamana hal terjadi, maka kemungkinan banyak pula


konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa kecewa, tidak dihargai, dan

hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda sendiri bisa bayangkan

kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi bilamana suatu pesan

dalam komunikasi tidak diperhatikan dengan baik. . : Game “Komunikasi

Pesan Berantai”.

“ Segeralah bentuk kelompok 3 – 4 kelompok berdasarkan

deretan/barisan bangku dari sebelah kiri ke kanan dalam

hitungan waktu 3 menit. Masing-masing perwakilan kelompok

membuat suatu pesan sebanyak minimal 10 karakter (kosa kata)

secara silang selama 3 menit (klp 1 dari ujung kiri, klpk 2 dari

ujung kanan, klpk 3 dari ujung kiri, dan klpk 4 dari ujung kanan).

Sampaikan pesan itu melalui biisik-bisik di telinga secara

berantai hingga pesan itu sampai ke telinga anggota

kelompoknya yang palingjauh/ujung. Setelah itu, masing-masing

anggota kelompok yang pertama memberi pesan dan anggota

paling terakhir menerima melaporkan kepada Guru

Pembimbing.”

Catatan:

Pesan berantai dalam permainan ini dapat juga dibuat dan

ditentukan sendiri oleh Guru Pembimbing

Siswa yang tidak mempunyai kelompok dapat bertugas

sebagai pengamat, pemantau dan tim penilai.

Evaluasi. :- Apa komentar anda setelah menyaksikan permainan tadi ?

-Apa komentar anda tentang komunikasi yang berlangsung di

sekolah kita selama ini?

D. EVALUASI DIRI

Sudahkah komunikasi yang anda gunakan suatu komunikasi yang efektif?


Daftar pemeriksaan komunikasi akan membantu anda untuk menilainya.

Kejujuran diri anda sendirilah kuncinya.

Anda ingin berbicara asertif !

Pertimbangkanlah saran-saran berikut ini :


Bentuklah gagasan Anda dengan tenang dan langsung, hubungkan dengan

dukungan si pendengar.

Kenalilah dengan siapa Anda berbicara dan apa yang mereka ketahui

Mengerti mengapa Anda berbicara

Mengerti apa yang akan Anda katakana

Mengetahui di mana dan kapan aktu paling tepat untuk berbicara.

Selidikilah diri Anda dengan sederhana

Selidikilah diri Anda dengan empati

Selidikilah diri Anda dengan informasi

Selidikilah diri Anda dengan kooperatif

Kemampuan mendengar yang Baik/Aktif

a. Kemampuan memproses informasi

Berusaha memahami pesan

Berfikir ke depan

Menarik kembali kritikan

b. Kemampuan mendengar reflektif

Merangkai pesan dengan kata-kata sendiri

Membuat pesan lebih jelas

Meringkaskan komentar pembicara

c. Kemampuan member isyarat non verbal

Mengarahkan pandangan kepada si pembicara

Tersenyum

Memperhatikan

d. Kemampuan member semangat

Membuka percakapan “Anda kelihatan gembira hari ini”

Menggali pembicaraan dengan pertanyaan terbuka “apa yang terjadi”

Memberi dorongan singkat “oo.. ya… bagus,” teruskan”


Diam, tidak menyela pembicaraan

e. Menyampaikan isyarat tidak menarik perhatian

Menjauhi si pembicara/cuek

Bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk

Pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkan

lubang hidung

Tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara.

Kemampuan mendengar yang buruk

a. Berprasangka/berpraduga

Mengeritik ( “ itu tidak ekonomis, kita sedang mengalami kesulitan

uang ” )

Mengdiagnosa ( “ Anda tahu apa masalah Anda?. ” )

Menilai ( “ tetaplah bekerja dengan baik ” )

b. Menyampaikan pemecahan (masalah)

Memerintah ( “ kerjakan ini untuk mengatasi masalah tersebut ” )

Menakut-nakuti ( “ lakukan ini atau sesuai akan terjadi ” )

Memberi pelajaran ( “ ketika saya menajdi murid seusiamu ” )

c. Penghindaran

Mengalihkan pembicaraan ( “ usul yang baik, sekarang marilah kita

bicarakan tentang …” )

Meyakini kembali ( “ Jangan khawatir saya akan menanganinya “ )

d. Bereaksi seara emosional

Memotong pembicaraan

Membantah

Mengkritik dengan tajam

b. Menyampaikan pemecahan (masalah)

Menjauhi si pembicara/cuek

Bertolah pinggang sambil menunjuk-nunjuk


Pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkan

lubang hidung.

Tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap remaja seharusnya mampu berkembang menguasai tugas-

tugas perkembangan sebagai berikut :


a) menerima keadaan fisik dengan segala kualitas (tidak merasa rendah

atas kekurangan fisiologisnya).

b) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan figur yang

mempunyai otoritas lainnya.

c) Mengembangkan keterampilan berkomunikasi antar pribadi dan

belajar bergaul dengan orang lain/teman sebaya.

d) Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas

dirinya.

e) Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya sendiri.

f) Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-

prinsip dan falsafah hidup.

g) Meninggalkan sifat kekanak-kanakan.

Kecakapan hidup (life skill) yang sejalan dengan tugas

perkembangan tersebut adalah kecakapan personil, sosial, akademik dan

vokasional (= mampu mengembangkan kecakapan mengidentifikasi

variabel dan hubungan satu dengan lainnya sesuai bidang studi tertentu

yang ditekuninya).

---------------------------------------------------------------------------------------------------

KOMUNIKASI

---------------------------------------------------------------------------------------------------

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Setiap detik manusia selalu berkomunikasi. Antara satu dengan


lainnya, manusia senantiasa berbicara dan berkomunikasi. Komunikasi

adalah proses penyampaian pesan yang sedang berlangsung sedemikian

rupa, sehingga sebuah pesan dapat diterima secara utuh dan benar seperti

yang dikehendaki si pengirim.

Pesan-pesan dapat dikomunikasikan seseorang umumnya berupa

informasi, berita dan data. Naum dapat pula berbentuk pertanyaan,

ajakan, nasehat atau ucapan selamat. Oleh karena itu dikenal pula jenis

komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.

B. PENTINGNYA KOMUNIKASI

Banyak masalah muncul karena tidak ada komunikasi.

Kesalahpahaman, salah persepsi, salah sangka dan konflik-konflik bisa

terjadi karena kurang komunikasi. Program kerja organisasi tidak

terlaksana juga akibat terputusnya komunikasi. Perusahaan tidak

berkembang baik kalau jajaran pimpinan dan karyawan komunikasinya

tidak optimal.

Game Komunikasi

Buatlah kelompok 4 – 5 orang. Siapkanlah alat bantu berupa isi

korek api, sedotan minuman, lidi atau lainnya. Tugas kelompok adalah

membuat satu bangunan dari bahan tersebut, bisa berbentuk manara,

gapura, atau lainnya.

Cara Bermain :

1) Sesi pertama lakukanlah tugas itu dengan cara TANPA BERBICARA

SEPATAH KATA PUN antar anggota. Berilah waktu 5 – 10 menit! Apa

yang terjadi?

2) Sesi kedua lakukanlah tugas itu dengan cara boleh berbicara tetapi

SETIAP PESERTA MENURUTI KEMAUANNYA MASING-MASING dan

SEMUANYA BERUSAHA MEMENANGKAN IDENYA. Berilah waktu 5 – 10

menit! Apa yang terjadi?


3) Sesi ketiga lakukanlah tugas itu dengan saling berbicara,

berkomunikasi timbal balik, dan musyawarah yang kondusif. Catatlah

waktu yang diperlukan!

4) Sesi keempat yaitu Komentar Anda :

C. PEMBIASAAN DALAM BERKOMUNIKASI

1. Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita

berada, serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-

kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara spontanitas di saat

diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam

bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain

sebagainya.

Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya

spontan kita berkata “IYE” atau “IYA” dsb.

Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang

lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau

berada pada bagian depan bawah perut, dsb.

Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya

secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris, dsb

Berikut ini adalah sejumlah kemampuan mendengar yang baik

yang perlu dilatih/dikembangkan dan sejumlah perilaku mendengar buruk

yang perlu dihindari.

No. Kemampuan mendengar baik

Sejauh Mana Penguasaan

Anda?

1.
2.

3.

4.

Kemampuan memprzoses

informasi
Berusaha memahami pesan

Berfikir kedepan

Menarik kembali kritikan

Kemampuan mendengar reflektif

Merangkai pesan dengan

kata-kata sendiri

Membuat pesan lebih jelas

Meringkas komentar

pembicara

Kemampuan memberi isyarat

nonvebal

Mengarahkan pandangan

kepada si pembicara

Tersenyum

Memperhatikan

Kemampuan memberi semangat

Membuka percakapan “Anda

kelihatan gembira hari ini”

Menggali pembicaraan

dengan pertanyaan terbuka

“apa yang terjadi”

Memberi dorongan singkat

“o...ya”, “bagus”, “teruskan”

Diam, tidak menyela

pembicaraan

2. kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan


kapanpun kita berada, serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering

atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara

spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan

dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa

tubuh, dan lain sebagainya.

Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya

spontan kita berkata “Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik,

misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya

kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian

depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat

orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir

senyum simetris, dsb.

Jelaskan komentar Anda terhadap sejumlah kebiasaan/tingkah

laku buruk penghambat komunikasi pada kolom berikut

NO. KEBIASAAN MENDENGAR

BURUK PENGHAMBAT

KOMUNIKASI

KOMENTAR ANDA ATAS

KEBIASAAN BURUK INI

1.
2.

Berprasangka/berpraduga

Mengkritik (“itu tidak

ekonomis, kita sedang

mengalami kesulitan uang”)

Mendiagnosa (“Anda tahu

apa masalah Anda”)

Menilai (“tetaplah bekerja

dengan baik”)

Menyampaikan pemecahan

(masalah)

Memerintah (“kerjakan ini

untuk mengatasi masalah

3.
4.

5.

tersebut”)

Menakut-nakuti (“lakukan ini

atau sesuatu akan terjadi”)

Memberi pelajaran (“ketika

saya menjadi murid seusiamu

Penghindaran

Mengalihkan pembicaraan
(“usul yang baik, sekarang

marilah kita bicarakan

tentang....”)

Meyakinkan kembali

(“jangan khawatir, saya akan

menanganinya”)

Bereaksi secara emosional

Memotong pembicaraan

Membantah

Mengkritik dengan tajam

Menyampaikan isyarat tidak

menarik perhatian

Menjauhi si pembicara/cuek.

Bertolak pinggang sambil

menunjuk-nunjuk

Pandangan kosong,

mengerutkan dahi, mencibir

atau melebarkan lubang

hidung

Tidak mengarahkan

pandangan ke lawan bi
---------------------------------------------------------------------------------------------------

KOMUNIKASI TANPA KATA : BAGAIMANA KITA

MENGGUNAKAN BAHASA NON VERBAL

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Gunakan daftar pemeriksaan ini untuk membuat catatan mengenai

bagaimana elemen "diri" anda dapat membantu atau menghalangi anda

menyampauikan pesan pada pendengar dengan efektif. Ingat, pendengar

yang berlainan mungkin dipengaruhi oleh elemen yang sama dengan cara

yang berlainan. Sebagai contoh: pendengar yang ramai memerlukan suara

yang lebih lantang; pembicaraan biasa dengan berpakaian tidak resmi tidak

menjadi masalah; tetapi pada waktu penyajian proyek, seseorang perlu

berpakaian resmi.

COBA ANDA LAKUKAN SENDIRI BAGAIMANA MENGGUNAKAN


BAGIAN

DARI DIRI ANDA SENDIRI UNTUK BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF


MELALUI :

BADAN

Kedudukan Kepala : ---------------------------------------------------

Muka, terutama mulut : ---------------------------------------------------

Mata : --------------------------------------------------

Bahu : ---------------------------------------------------

Posisi Tubuh : ---------------------------------------------------

Pergerakan/Gerakan : ---------------------------------------------------

Aksi dan Isyarat : ---------------------------------------------------

Pakaian : ---------------------------------------------------

SUARA

Nada : ---------------------------------------------------

Kelembutan : ---------------------------------------------------

Kelajuan/Kecepatan : ---------------------------------------------------

RUANG

Jarak : ---------------------------------------------------

Tanda, perubahan : ---------------------------------------------------

SENTUHAN*

Berjabat tangan : ---------------------------------------------------

Tangan di atas bahu : ---------------------------------------------------

Memegang tangan : ---------------------------------------------------

Memeluk : --------------------------------------------------

Mencium : --------------------------------------------------
SENTUHAN berupa ciuman atau pelukan hanya diberikan kepada

muhrim (sesama jenis kelamin)

---------------------------------------------------------------------------------------------------

PERINTAH DAN LARANGAN DALAM KOMUNIKASI

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Gunakan daftar pemeriksaan ini untuk mengukur kemampuan

anda dalam berkomunikasi. Pertama tambah daftar anda sendiri untuk no.

8 dalam kolom LARANGAN. Kemudaian untuk setiap hal dalam Kolom

PERINTAH dan LARANGAN, berikan 5 nilai untuk "sering" dan 1 untuk

"tidak pernah", dan nilai 2,3,4 untuk di antara keduanya.

PERINTAH

PENILAIAN

1. Melakukan kontak mata (sesama jenis) waktu mendengar (....)

2. Cek pengertian, dan penggunaan bahasa sendiri (....)

3. Memastikan dengan mengangguk dan memberi isyarat (....)

4. Tertawa bersama orang lain (....)

5. Ikut merasakan kesedihan (....)

6. Melibatkan orang lain dalam percakapan (....)


7. Menerima pendapat yang berbeda secara terbuka (....)

8. Memberikan pujian kepada orang lain (....)

LARANGAN PENILAIAN

1. Mengganggu ketika orang lain membuat pernyataan

(.............................................................................................)

2. Menghina apa yang dikatakan orang lain, meskipun kelihatan

bodoh (............................................................................................)

3. Menyebarkan berita yang kurang baik (gosip)

(............................................................................................)

4. Memberikan pendapat pribadi terhadap sesuatu isu

(...........................................................................................)

5. Bertanya "mengapa" pada setiap waktu

(...........................................................................................)

6. Pembicaraan hanya satu arah

(...........................................................................................)

7. Mengkritik ide orang lain tanpa diminta

(...........................................................................................)

8. (.........................................................................................

(...........................................................................................)

Beberapa Perkataan Penting

1. 6 perkataan yang paling penting "Saya menghargai anda dan

usaha anda"

2. 5 perkataan yang paling penting "Saya bangga dengan anda"

3. 3 perkataan yang paling penting "Apa pendapat anda"


4. 3 perkataan yang paling penting "Bolehkah anda"

5. 2 perkataan yang paling penting "Terima kasih"

6. 1 perkataan yang PALING penting "Kita"

7. perkataan yang paling TIDAK penting "Saya"

Anda mungkin juga menyukai