Anda di halaman 1dari 2

1.

Contoh peristiwa pada revolusi kemerdekaan yang menunjukan pentingnya


bela negara sebagai bagian dari urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia
 Pada masa pendudukan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat
pengendalian pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatera, bahkan
sampai ke Singapura dan Thailand. Kota ini menjadi tempat kedudukan
komandan militer ke-25 Kempetai, di bawah pimpinan Mayor Jenderal
Hirano Toyoji. Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota
Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan dan ditunjuk sebagai Ibu Kota
Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal
dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk
pada 19 Desember 1948 di Bukittingi, Sumatera Barat oleh Syafruddin
Prawiranegara.
Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Bela Negara,
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember
2006. Untuk mengenang sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI), pemerintah Republik Indonesia membangun
Monumen Nasional Bela Negara di salah satu kawasan yang pernah
menjadi basis PDRI dengan area seluas 40 hektare, tepatnya di Jorong
Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
2. Mengilustrasikan melawan intervensi asing dalam ekonomi atau ideologi atau
invansi atau tertorial akibat dari globalisasi dan tunjukan bahwa hal itu
bagian dari bela negara
 Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara
negara menjadi hilang. Keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
Jika masyrakat Indonesia tidak dapat memilah mana aspek yang buruk
tentu saja akan menimbulkan dampak negatif. Salah satunya adalah
intervensi asing dalam bidang ideologi, yaitu berkembangnya ideologi
liberalisme bangsa barat. Dalam kancah dunia internasional saat ini telah
menempatkan dominasi dunia barat sebagai penguasa terbesar dalam
berbagai bidang kehidupan di bumi, sehingga budaya bangsa Indonesia
akan tergerus dan semakin terkikis di tanah airnya sendiri. Karena begitu
pesatnya arus globalisasi, masyarakat indonesia sudah mulai mengikuti
budaya barat yang sesungguhnya tidak sesuai dan bertentangan dengan
nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila. Pancasila yang merupakan
pandangan hidup dari Bangsa Indonesia semakin lama akan melemah jika
warga negara tidak memfilter dampak dari globalisasi.

3. Mendeskripsikan sejarah keterlibatan peran pemuda dalam melakukan


upaya membentuk kesadaran bangsa terutama dalam peristiwa Sumpah
Pemuda 28 Oktober
Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan momentum yang sangat penting bagi
bangsa Indonesia. Pemuda-pemuda memiliki rasa kebangsaan, dimana rasa
kebangsaan pada masing-masing daerah menjadi satu bangsa yang besar yaitu
bangsa Indonesia. Rasa bangga, karena telah menemukan jati diri, rasa memiliki
cita-cita tinggi pada saat Indonesia merdeka, semua itu merupakan hasil
propaganda dari perhimpunan Indonesia, PPPKI, Pemuda Indonesia.
Terbentuknya badan persatuan tahun 1927 sebagai federasi organisasi-organisasi
pemuda, maka tercipta jiwa persatuan bangsa Indonesia di tahun 1928.
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia."
Dengan Sumpah Pemuda, semua gerakan kedaerahan, sekalipun dengan
susah payah, akhirnya meleburkan diri dan bersepakat untuk mendeklarasikan
trilogi pernyataan yang tegas-tegas menyebut tumpah darah/tanah, bangsa, dan
bahasa Indonesia. Sumpah ini didukung oleh berbagai anak suku bangsa dan
golongan. Jadi, cukup repsesentatif bagi awal kelahiran dan kebangkitan sebuah
bangsa: Indonesia

Anda mungkin juga menyukai