Anda di halaman 1dari 2

Nama : M Ilham Nursy Nasution

NPM : 1810102010072

Mk : Isu-Isu Kontemporer 03

Mengapa komunikasi perlu dan penting untuk di pelajari? Sebutkan dan jelaskan
salah satu contoh kasus kesalahpahaman dalam komunikasi, mengapa hal itu bisa terjadi
dan bagaimana semestinya komunikasi tersebut berlangsung?

Jawaban:

Menurut Palo Alto komunikasi adalah ketika dua orang sedang bersam, mereka
berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. Palo Alto sangat
percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi. Intinya komunikasi itu “proses
penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui saluran\media dengan harapan
mendapatkan umpan balik.

Mengapa komunikasi perlu dan penting untuk dipelajari? Karena manusia tidak bisa
lepas dari komunikasi setiap kegiatan dan perilaku seseorang ada unsur komunikasi di dalamnya,
ketika seseorang berbicara, ketika seseorang bergerak, bahkan ketika diam saja itu juga
merupakan komunikasi. Saya melihat sudut pandang dalam mempelajari komunikasi ini sangat
penting dan relate dalam kehidupan saya, untuk bisa berbicara lancar didepan banyak orang,
bagaimana berkomunikasi dengan membuat lawan bicara kita senang ketika berbicara dengan
saya, tidak membuat sakit hati ketika berbicara, hal ini semua sangat penting dan berguna untuk
dikehidupan, baik itu untuk bersosialisasi atau dalam lingkungan pekerjaan nantinya.

Dalam berkomunikasi juga tidak semua yang kita harapkan akan berjalan dengan lancar
ketika melakukannya, terkadang banyak sekali hambatan-hambatan yang akan memunculkan
kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan. Pada dasarnya hal-hal kecil seperti
miskomunikasi ini jika terus dibiarkan akan berdampak besar pada lingkungan tersebut, jadi dari
belajar dan memahami komunikasi ini lah yang diharapkan bisa meminimalisir kesalah pahaman
dalam komunikasi.
Contoh kasus kesalahpahaman saya ambil contoh dalam komunikasi bisnis di suatu usaha
dalam bidang jualan makanan, kemudian terjadi konflik antara atasan dengan bawahan yang
mengakibatkan karyawan ini berhenti bekerja di perusahaan tersebut, permasalahannya
karyawan ini yang awalnya bagian dari perusahaan bisa saja menjadi ancaman karena konflik
yang terjadi. Dampaknya ketika sudah tidak lagi menjadi bagian dari perusahaan tersebut
karyawan ini menjelek-jelekan produk dan pekerjaan di perusahaan itu misalnya yang berakibat
adanya penurunan omset penjualan produk usaha tersebut.

Kesalahpahaman yang terjadi antara atasan dan bawahan di latarbelakangi adanya


komunikasi vertical yang buruk antara kedua belah pihak yang tidak menjalankan fungsi
komunikasi organisasi dengan baik, contohnya seperti tidak menjalankan fungsi persuasif,
merupakan cara lain dalam memberi perntah cara ini lebih baik karena asumsi terkait
penggunaan kata yang lebih halus akan membuat seseorang yang telah diberi tugas ini merasa
lebih dihargai dan tidak terbebani, terkadang masih banyak pemimpin yang sifatnya “bossy”
yang membuat karyawan merasa terbebani dan tidak betah bekerja.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan seharusnya komunikasi tersebut berlangsung,
dengan menggunakan unsur-unsur dan fungsi-fungsi komunikasi seperti komunikasi vertical
yang dilakukan antara karyawan dan atasan sesuai dengan fungsi regulatif yang berkaitan dengan
peraturan dan pedoman dalam sebuah organisasi, dan menjalankan fungsi informatif sebagai
memberi informasi, fungsi persuasif, cara yang lebih halus untuk memberi perintah, dan fungsi
integratif yang menyediakan saluran agar setiap karyawan dapat melaksanakan tugas dengan
baik.

Selain itu, pemilihan kata-kata juga sangat mempengaruhi untuk mengatasi


kesalahpahaman agar lebih dimengerti dan tidak membuat orang lain sakit hati, terkadang kita
sering melontarkan kata-kata yang kitaanggap wajar namun membuat orang lain tersinggung,
oleh karena itu perlunya untuk memikirkan dahulu apa yang ingin disampaikan agar lawan
bicara kita menerima pesan dengan baik dan tidak tersinggung.

Anda mungkin juga menyukai