Anda di halaman 1dari 4

Nama : M Ilham Nursy Nasution

NIM : 1810102010072

MK : Isu-Isu Kontemporer 03

KOMUNIKASI KONTEMPORER

Strategi, Konsepsi, dan Sejarah

Bab IV: Hakekat Komunikasi

Dalam bab ini Gud Reacht Hayat Padje membahas tentang komunikasi merupakan sebuah

ilmu atau sekedar pengetahuan umumnya. Namun walaupun banyak perbedaan pendapat yang

diberikan oleh para ahli, dapat disepakati bahwa komunikasi sebagai bagian besar dari Ilmu-ilmu

sosial.

Kemudian penulis membahas tentang pengertian ilmu komunikasi secara estimologis yaitu

istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang bersumber dari kata

communis. Yang berarti sama makna dan sama rasa mengenai suatu hal. Para ahli juga

mensejajarkan asal kata komunikasi communicare yang di dalam bahasa latin mempunyai arti

berpartisipasi atau berasal dari kata commones yang berarti sama = common.

Penulis juga menyampaikan bahwa suatu proses komunikasi yang dilakukan manusia

sesungguhnya ingin berusaha untuk mendapatkan tujuannya yaitu dimana pesannya

tersampaikan serta merajut persamaan atau commoness dengan manusia lain.

Penulis pada bab ini menggambarkan bahwa unsur-unsur dalam komunikasi yaitu pertama,

sumber yang di maksudkan di sini adalah seseorang yang mengambil inisiatif pertama untuk

melakukan proses komunikasi. Kemudian pesan (message) yaitu idea-idea atau gagasan atau
buah pikiran yang di sampaikan oleh sumber kepada orang lain dengan tujuan (Destinition)

agar orang lain bertindak sama sesuai dengan harapan yang di tuangkan dalam pesan tersebut.

Pada bab IV ini, penulis menerangkan tentang transmit stimuli atau menyampaikan

rangsangan, yaitu merupakan usaha dari komunikator untuk menyampaikan lambang-lambang

tertentu agar dengan rangsangan (stimuli) lambang tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku

dari komunikan.

Menurut penulis yang dapat kita katakana memang benar adanya yaitu tentang manusia

yang sering menggunakan lambing-lambang untuk kemudahan mengekspresikan sesuatu yang

hendak kita sampaikan kepada orang lain. Dimana lambang ini sering kita sebut dengan

emoticon yang dimana dapat menyampaikan pesan langsung tanpa menulis.

Penulis juga menerangkan bahwa komunikator harus juga mengetahui tentang lambang-

lambang agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Bila salah satu

antara pasangan komunikator tidak mengetahui tentan lambang-lambang tersebut, maka

komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik dan pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak

tersampaikan dengan baik.

Untuk memperlancar proses komunikasi diperlukan maka diperlukan karakter yang dapat

menerima informasi atau pesan yang disampaikan dan kemudian memiliki sifat keterbukaan

yang dimana maksud ini yaitu dapat memberikan sebuah informasi kepada orang lain dengan

bahasa yang mudah di terima oleh si penerima pesan.

Kemudian untuk point selanjutnya, penulis memamparkan pengertian ilmu komunikasi

dengan melihat dari segi terminologi yang dimana penulis memaparkan komunikasi merupakan

proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian ini

dapat dikatakan bahwa proses komunikasi dapat terjadi antara orang yang bermasyarakat. Selain
komunikasi antar manusia, penulis juga memaparkan tentang komunikasi hewan yang dimana ini

dilakukan antar hewan dan dapat juga dilakukan antar manusia dengan hewan seperti polisi dan

anjing pelacaknya.

Selanjutnya penulis menyajikan tentang pengertian Komunikasi transcendental yang

dimana komunikasi yaitu dilakukan antara manusia dengan hal gaib. Komunikasi ini dilakukan

oleh manusia yang memiliki kepercayaan terhadap hal gaib. Yang dapat dimisalkan dengan

komunikasi antar manusia dengan tuhannya. Selanjutnya komunikasi fisik yang dimana

komunikasi ini dibuktikan dengan suatu hal yang nyata dapat dilakukan dan dapat dikatakan

sebagai penghubung. Misalnya rel kereta api yang dapat menghubungkan kereta api di daerah A

ke daerah B.

Dilanjutkan dengan point selanjutnya dimana penulis memamparkan tentang pengertian

ilmu komunikasi menurut paradigmatis dimana Komunikasi dalam pengertian ini sering terlibat

pada perjumpaan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya tentang kesehatan dan

mengenai keluarga dan sebagainya. Penulis mengatakan bahwa dalam pengertian paradigmatik

komunikasi mengandung tujuan tertentu; ada yang di lakukan secara lisan, secara tatap muka,

atau melalaui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, telefisi atau film maupun

media non-massa, misalnya surat, telephon, papan pengumuman, poster dan sebagainya.

Kemudian penulis melanjutkan bahwa komunikasi ini harus dilakukan dengan tujuan tertentu

agar proses komunikasi berjalan lancar.

Pada bab IV ini penulis mengambil kutipan dari buka karangan Deddy Maulana yang

mengatakan bahwa komunikasi adalah interaksi antara dua makhluq hidup atau lebih sehingga

para peserta komunikasi ini mungkin saja termasuk hewan, tanaman dan bahkan jin. Dalam

definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude) pendapat
(opinion) atau perilaku (behavior). Jadi di tinjau dari segi si penyampai pernyataan,

komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif. Komunikasi persuasif lebih sulit daripada

komunikasi informatif. Karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat atau

perilaku seseorang atau sejumlah orang

Materi terakhir yang dibahas dalam bab IV pada buku ini yaitu tentang obyek kajian ilmu

komunikasi. Yang dimaksud dengan objek kajian yaitu sebagai lahan kajian dan lapangan

penyelidikan bagi suatu ilmu termasuk ilmu komunikasi. Dalam melihat obyek kajian ini, ada

yang disebut obyek materi, dan ada yang disebut sebagai obyek forma. Obyek materi adalah

lapangan penyelidikan suatu ilmu, sedangkan obyek forma adalah sudut tertentu yang

menentukan macam ilmu kalau obyek materialnya sama. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa, studi ilmu komunikasi bukanlah hanya surat kabar (iomu pers/jurnalistik), bukan pula

hanya media massa (ilmu komunikasi massa) atau pernyataan umum (publisistik) melainkan

komunikasi atau pernyataan antar manusia.

Terakhir penulis menegaskan bahwa ilmu komunikasi mencakup semua pernyataan antar

manusia baik melalui media massa dan retorika maupun yang dilakukan secara langsung. Dan

dengan kehadirannya ilmu komunikasi sama sekali tidak menghilangkan eksistensi kajian-kajian

sebelumnya seperti jurnalistik, pers dan media massa, retorika dan komunikasi persona. Bahkan

semua itu merupakan bidang studi dari ilmu komunikasi.

Menurut saya, pada bab ini penulis memamparkan pengertian ilmu komunikasi dari

berbagai sudut pandang yang dimana menampilkan beragam pengertian yang saling berkaitan

sehingga memberikan banyak pengetahuan kepada pembaca. Dalam penjelasan pada buku ini

dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai