Anda di halaman 1dari 4

Nama : M Ilham Nursy Nasution

NPM : 1901103010151

Pengantar Teori Akuntansi


akuntansi menjadi topik yang penting karena akuntansi ini dapat mempengaruhi realita
social. asumsikan dua perusahaan yang menilai persediaan dan harga pokok penjualan mereka
menggunakan metode akuntansi yang berbeda. Perusahaan A memilih LIFO dan perusahaan B
memilih FIFO, dua metode berbeda tetapi sama benarnya.sehingga penggunaan metode FIFO
atau LIFO memiliki konsekuensi pajak penghasilan.jadi akuntansi memiliki realitas social untuk
menentukan berapa pajak penghasilan yang dibayar.
Pembayaran pajak penghasilan bukan satu-satunya realitas sosial yang dipengaruhi oleh angka
akuntansi. Berikut beberapa contoh lainnya:
 Pendapatan dapat berperan penting dalam mengevaluasi kinerja manajemen
 Pendapatan dan berbagai rasio neraca dapat mempengaruhi pembayaran dividen.
 Pendapatan dapat mempengaruhi posisi kredit perusahaan dan biaya modal.
 Pendapatan yang berbeda dapat mempengaruhi harga saham perusahaan
Maka dari itu, akuntansi itu penting untuk dipelajari karena berhubungan dengan realita sosial.
Teori akuntansi
teori akuntansi didefinisikan di sini sebagai asumsi dasar, definisi, prinsip, dan konsep dan
bagaimana kita memperolehnya, yang mendasari pembuatan aturan akuntansi oleh badan
legislative.
Teori Akuntansi dan Pembuatan kebijakan
Badan-badan seperti Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) dan Komisi Sekuritas dan
Bursa (SEC), yang bertugas membuat aturan akuntansi keuangan, menjalankan fungsi kebijakan.
Fungsi kebijakan ini disebut juga sebaga ipengaturan standar atau pembuatan aturan.Ini secara
khusus mengacu pada proses sampai pada pernyataan yang dikeluarkan oleh FASB, SEC, atau
Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Input untuk fungsi pembuatan kebijakan berasal
dari tiga sumber utama (walaupun tidak harus sama): kondisi ekonomi, faktor politik, dan teori
akuntansi.
Contoh terbaik dari kondisi/faktor ekonomi adalah inflasi yang tinggi pada tahun 1970-an di
Amerika Serikat. Tidak diragukan lagi katalis itulah yang menyebabkan FASB memaksa
pengungkapan informasi mengenai perubahan harga dan merupakan contoh klasik dari
sebuahkondisi ekonomi yang mempengaruhi pembuatan kebijakan.
faktor politik mengacu pada efek pada pembuatan kebijakan dari mereka yang tunduk pada
aturan atau regulasi yang dihasilkan. Termasuk dalam kategori ini adalah auditor, yang
bertanggung jawab untuk menilai apakah aturan telah diikuti; penyusun laporan keuangan, yang
diwakili oleh organisasi seperti Financial Executives International (FEI); dan investor, yang
diwakili oleh organisasi seperti CFA Institute dan publik.

Lingkungan Akuntansi Keunagan

Peran pengukuran dalam akuntansi


Pengukuran merupakan aspek penting dari teori akuntansi. Pengukuran didefinisikan sebagai
pemberian angka pada atribut atau properti objek yang diukur, yang persis seperti yang
dilakukan akuntan.

Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung


Pengukuran langsung
pengukuran sebenarnya dari objek yang diinginkan, bisa dengan cara masuk ke gudang,
menghitung secara langsung. Metode yang dapat digunakan adalah perpetual dan periodik.
Pengukuran Tidak Langsung
pengukuran tidak langsung dari objek yang diinginkan. Misalnya saat gudang terbakar, atau saat
ingin mengetahui jumlah persediaan saat akhir tahun, maka saat akhir tahun digunakan retail
inventory method atau gross profit method untuk mengukur persediaan.

Penilaian dan Tindakan prediksi


Cara lain untuk mengkategorikan pengukuran adalah dengan mengklasifikasikannya sebagai
ukuran penilaian atau prediksi. Langkah-langkah prediksi di sisi lain berkaitan dengan faktor-
faktor yang mungkin merupakan indikasi kondisi di masa depan.Oleh karena itu, ada hubungan
fungsional antara prediktor (ukuran prediksi) dan kondisi masa depan.
Contoh dari ukuran penilaian melibatkan surat berharga yang dicatat pada nilai pasar.
Pengukuran menilai berapa banyak uang tunai yang dihasilkan jika sekuritas dijual.
Proses pengukuran
1. Objek itu sendiri
2. Atribut yang diukur
3. Pengukur
4. Menghitung dan menomori operasi
5. Instrumen yang tersedia untuk tugas pengukuran
6. Kendala yang mempengaruhi Pengukuran

Tipe-tipe pengukuran
1. Skala Nominal
Nominal merupakan skala yang hanya membedakan kategori / klasifikasi berdasarkanjenis atau
macamnya Skala ini tidak membedakan kategori / klasifikasi berdasarkan urutan atau tingkatan.
Asumsikan bahwa semua mahasiswa di sebuah universitas berasal dari Massachusetts, Connecticut,
atau Rhode Island. Jika kita ingin mengklasifikasikan siswa berdasarkan negara bagian, (1) dapat
ditugaskan untuk siswa Massachusetts,(2) untuk siswa dari Connecticut, dan (3) untuk Rhode
Islanders.
2. Skala Ordinary
Ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan.Jarak atau
interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Asumsikan ada tiga kandidat yang mencalonkan
diri. Peringkat pemilih mungkin Abel pertama, Baker kedua, dan Charles ketiga. Namun, pemilih
dapat melihat undian virtual antara Abel dan Baker, yang keduanya jauh lebih disukai daripada
Charles. Dalam akuntansi, aset lancar dan kewajiban lancar tercantum dalam urutan likuiditas di
neraca, yang merupakan peringkat ordinal.
3. Skala Interval
perubahan atribut yang diukur di antara nomor yang ditetapkan harus sama. Skala suhu
Fahrenheit adalah contohnya. Kenaikan panas dari 9° menjadi 10° sama dengan kenaikan dari
19° menjadi 20° atau kenaikan suhu lainnya sebesar 1°.

4. Skala Rasio
Seperti skala interval, skala rasio memberikan nilai yang sama dengan interval antara nomor
yang ditetapkan, tetapi juga memiliki fitur tambahan. Dalam skala rasio, titik nol harus memiliki
kualitas yang unik. Dalam skala Fahrenheit, misalnya. Titik nol pada termometer Fahrenheit
tidak berarti tidak adanya suhu. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengatakan bahwa 8° dua kali
lebih hangat dari 4°, lebih jauh, 8° dibagi 4° tidak “sama” dengan 16° dibagi 8°.

Anda mungkin juga menyukai