Anda di halaman 1dari 9

YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM BATIK

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA


(UNIBA)
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
Alamat kampus: Jln KH.Agus Salim No 10 Telp (0271) 714751 fax (0271) 740160 Surakarta 57147

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL 2020/2021

Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis Smt/ Kelas : II / 29 C


Nama : Rangga Mahindra Hari/Tgl : Senin, 4 Januari 2020
Dosen Pengampu : Dr. Sarsono, SE,M.Si Sifat/ Waktu : Take home (4 hari)

‫َّح ِيم‬ ِ ْ‫ِبس ِْم هللاِ الرَّح‬


ِ ‫من الر‬
1. Komunikasi efektif yang terjadi dalam segitiga: Context, Sender, Message dan

Receiver

Message

Context

Sender receiver

1. Proses komunikasi dari Retorika tersebut sngat efektif diterapkan terutama ketika

kita berbicara interpersonal dimana sebagai Sender kita memberikan Message

kepada Receiver sehingga Message yang disampaikan bisa diterima dengan baik

oleh Receiver. Selanjutnya Receiver memberikan Feedback kembali ke Sender

tentang pesan yang disampaikan terutama tentang apa saja yang belum jelas

berkaitan dengan message yang disampaikan. Dengan demikian terjadi hubungan

timbal balik komunikasi antara Sender dan Receiver. Disitulah Message yang

1
disampaikan akan dapat dicerna dengan tepat dan lugas oleh Receiver dan metode

ini sangat baik untuk mengurangi Miss understanding.

2. Hambatan dalam proses komunikasi yang mungkin bisa terjadi untuk retorika ini

menurut pribadi saya adalah ketika Kultur perusahaan yang kurang baik. Hal ini

menyangkut dalam strukturisasi yang berlaku di beberapa Perusahaan.

Diantaranya adalah

- Komunikasi tertutup

Kebanyakan perusahaan cenderung memiliki iklim komunikasi yang

tertutup. Informasi dikuasasi oleh pemimpin perusahaan dan karyawan

tidak memiliki akses untuk memperoleh informasi terkait perusahaannya.

Hal ini tentu akan menghambat kinerja dari perusahaan tersebut mengingat

dalam beberapa aspek keterbukaan komunikasi juga menjadi sangat

penting. Tidak jarang karyawan juga memerlukan kejelasan akan sebuah

informasi terutama yang menyangkut ststus dirinya dan pekerjaannya

- Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terlalu rumit dalam suatu perusahaan dapat

mengakibatkan terhambatnya alur komunikasi dalam perusahaan tersebut.

Struktur yang rumit dapat menyebabkan terjadinya distorsi dalam

penyampaian pesan, tertundanya penyampaian pesan hingga kepada tidak

tersampainya penyampaian pesan.

- Rivalitas

Rivalitas antar karyawan dapat menjadi hal yang positif dalam sebuah

perusaan dimana para karyawan akan berlomba menunjukan kerja

terbaiknya. Namun sebaliknya rivalitas antar karyawan juga dapat

berdampak negatif, misalkan saja saling merahasiakan informasi yang bisa

2
menguntungkan orang lain, hal ini tentu akan mengganggu jalanya

komunikasi dalam perusahaan tersebut

Pesan yang harusnya samapi kepada sejumlah orang akan tertahan

mengingat adanya kepentingan dibalik pesan itu dan adanya keuntungan

yang hendak di capai. Sehingga dalam hal ini rivalitas tidak sehat menjadi

salah satu penghambat bagi komunikasi dalam sebuah perusahaan.

3. Hambatan Sender dalam Retorika ini bisa terjadi oleh beberapa faktor tetapi bagi

saya dalam metode se efektif ini beberapa hambatan dapat diminimalisir.

Diantaranya hambatan Personal dimana merupakan hambatan yang terjadi pada

peserta komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate.

Hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping,

prasangka, bias, dan lain-lain. Hal ini merupakan hal teknik yang masih acap

terjadi apalagi dengan rivalitas kepada kolega.

4. Hambatan receiver dalam Retorika ini apabila sama-sama dipatri untuk faktor

Personal bisa terjadi dikarenakan kemampuan penerimaan pesan yang masih

belum mempuni, banyak hal yang terjadi karena faktor ini dimana receiver takut

atau enggan untuk menyampaikan Feedbacknya sehingga retorika ini tidak

berjalan dengan semestinya.

2. Saran strategi pemasaran untuk UKM di tengah pandemi :

a. Menunjukkan empati

Mengabaikan pandemi Covid-19 sepenuhnya dan menjalankan komunikasi layaknya

tidak ada apa-apa tentu bukan langkah yang tepat. Memang, di saat seperti ini, banyak

orang menghabiskan waktunya secara online. Kamu mungkin berpikir, ini waktunya

yang tepat untuk memasarkan bisnismu. Kamu melihat ini sebagai kesempatan emas.

Tapi tanpa strategi komunikasi yang tepat, bisnismu malah bisa terkesan seperti tidak

3
pedulian dan tidak peka. Jadi gunakan diksi yang baik dan tata bahasa yang sesuai

untuk menunjukkan empati kita selaku UKM.

b. Tetap Membuat Konten

Berhati-hati bukan berarti berhenti berkomunikasi! Tetap terkoneksi dengan

pengikutmu di media sosial dan jaga engagement dengan mereka. Karena social

distancing, kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia maya.

Ini yang sebaiknya dimanfaatkan UKM untuk memperkenalkan produknya.

c. Bagikan Konten Positif

Banyak orang yang mengaku cemas dan stres dengan informasi dan berita mengenai

pandemi Covid-19 yang tak ada habisnya. Dengan begitu banyaknya konten yang

“berat”, kamu bisa memberikan alternatif atau distraksi bagi audiensmu dengan

menghadirkan konten yang positif, menghibur, tapi tetap peka. Ingat untuk tetap hati-

hati dalam menyampaikan konten agar tidak terkesan tidak sensitif.

3. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dan dipahami dalam presentasi bisnis

a. Apa yang dimaksud presentasi bisnis?

Persentasi Bisnis adalah suatu komunikasi yang berorientasi pada rangkaian sajian

audio visual yang lengkap proposal yang di sajikan dalam suatu lingkungan bisnis

kepada audien yang relatife homogen dengan maksud pencapaian tujuan bisnis.

b. Tujuan presentasi bisnis?

Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok (Djoko Purwanto, 2006)

yang dapat diuraikan berikut ini:

1. Menginformasikan Pesan-pesan Bisnis kepada Audiens

Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau

4
menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience). Pesan-

pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami,

dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang membosankan,

monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.

2. Menghibur Audiens

Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk

menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis

seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu

menghidupkan suasana. Namur demikian, suasana dalam presentasi bisnis juga perlu

dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya seperti

dagelan atau lelucon.

Seorang pembicara yang berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah

ritme presentasi dan kapan harus memasukkan humor-humor penyegar suasana. Yang

perlu diingat adalah bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis

hanyalah sebagai selingan dan bukan yang utama.

3. Menyentuh Emosi Audiens

Selain memberi informasi clan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan

untuk dapat menyentuh emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang

berpengalaman tentunya tabu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang

mampu menyentuh emosi audiens.

Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu

menggugah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara bisa saja menggugah

5
emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau hanyut dalam keprihatinan, melalui

ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.

4. Memotivasi Audiens untuk Bertindak

Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada

audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara.

Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit

clan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan

pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi. Sebagai contoh,

pembicara menghimbau para karyawan untuk mempertegas komitmennya

meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan melalui

peningkatan kualitas produk dan sejenisnya. Pendek kata, bagaimana seorang

pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.

Demikian pengertian dan tujuan presentasi bisnis, bahasan selanjutnya adalah hal-hal

yang diperlukan dalam tahapan persiapan presentasi bisnis.

c. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar presentasi bisnis efektif?

- Penguasaan topik atau materi yang akan dipresentasikan

- Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik

- Menganalisis Audiens

- Menganalisis Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi

d. Apa arti penting menganalisis bahasa tubuh dalam presentasi bisnis?

Menganalisis bahasa tubuh penting dipelajari untuk Sender karena dengan bisa

melihat gimmick yang biasa ditampilkan Receiver kita dapat tahu apa yang

sebenarnya mereka perhatikan(melalui gerak-gerik mata) atau intuisi-intuisi lain yang

diwakilkan oleh bahasa tubuh Receiver.

6
e. Apa arti penting menegenal lokasi presentasi bisnis dengan baik?

Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang

pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi atau tempat is akan

melakukan presentasi bisnis.

Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi bisnis tersebut

akan memberikan kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu

presentasi yang sesuai dengan suasana lokasi tersebut. Misalnya, apakah lokasi yang

digunakan untuk presentasi memiliki ruang yang cukup lugs, bagaimana tata letak

ruangan, bentuk meja dan tempat duduk untuk audiens, dan lain-lain. Karena lokasi

menentukan ruang gerak presenter / sender dalam melakukan kegiatan komunikasi.

4. Nomor :

1. Pakai Kata Permohonan

Gunakan kata : Mohon maaf, jika berkenan, Mohon bantuan (apabila memerlukan

bantuan).

2. Perkenalan Diri

Contoh : Pak/Bu, nama saya Yudis Daud, mahasiswa Sistem Informasi angkatan

2020.

3. Terima Kasih

Akhiri dengan ucapan “terima kasih” setelah selesai pembicaraan

4. To The Point

Tuliskan keperluan Anda dengan singkat, padat, dan jelas (langsung ke inti

permasalahan)

5. Ucapan Maaf

7
Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda.

Contoh: "Mohon maaf menganggu waktu Ibu/Bapak".

5. Sering kali para bawahan sungkan, tidak berani menyampaikan pendapatnya dan

bahkan apatis ketika ada pertemuan atau forum diskusi antara atasan dan bawan

mengapa hal ini terjadi?

Hal serupa bisa terjadi karekan kultur dari Perusahaan bersangkutan yang terlalu

berpegang teguh terhadap struktur jabatan yang mengekang. Sehingga terjadi

kesenjangan antara bawahan dan atasan yang tentu ada baik buruknya tp menuruh

saya lebih banyak ke dampak negatifnya.

menurut saudara kondisi ini bagi organisasi menguntungkan atau merugikan?

Menurut saya kondisi ini banyak merugikan untuk perusahaan karena yang lebih tau

kondisi lapangan/ lebih paham perilaku konsumen adalah bawahan. Sehingga yang

menjadi ujung tombak untuk pendapatan adalah bawahan. Pada peran ini bisa

disimpulkan bahwa komunikasi yang demikian akan banyak merugikan karena pesan

dari pion-pion sales tidak tersampaikan.

Apakah saudara akan membiarkan situasi yang demikian?

Apabila saya diposisi demikian maka saya akan lebih memilih untuk realistis sesuai

dengan apa yang menjadi SOP perusahaan terkait. Karena sebaik apapun yang ingin

kita sampaikan keputusan yang diambil adalah dari suara atasan.

apa yang saudara lakukan selaku pimpinan untuk menggairahkan/memberi semangat

bawahan untuk bisa menyampaikan pendapatnya demi kemajuan organisasi.?

8
Saya akan melakukan briefhing beberapa menit sebelum meting dimulai supaya lebih

mendekatkan diri ke bawahan dalam kondisi yang santai. Sehingga kita bisa diskusi

hal ringan yang mengurangi tensi Meeting. Ketika meeting saya akan menanyakan 1

per 1 pendapat masing-masing bawahan yang sekiranya bisa dipilih mana yang bisa

dijaankan/sebagai pertimbangan.

Anda mungkin juga menyukai