Anda di halaman 1dari 9

UAS

Hospitality Services pada Coffe Shop di Solo


Oleh : Rangga Mahindra ( 2019P20059 )

‫يم‬
ِ ‫َّح‬ ِ ْ‫بِس ِْم هللاِ الرَّح‬
ِ ‫من الر‬

1. Komunikasi efektif yang terjadi dalam segitiga: Context, Sender, Message dan

Receiver

Message
Context

Sender receiver

1. Proses komunikasi dari Retorika tersebut sngat efektif diterapkan terutama ketika kita

berbicara interpersonal dimana sebagai Sender kita memberikan Message kepada

Receiver sehingga Message yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh

Receiver. Selanjutnya Receiver memberikan Feedback kembali ke Sender tentang

pesan yang disampaikan terutama tentang apa saja yang belum jelas berkaitan dengan

message yang disampaikan. Dengan demikian terjadi hubungan timbal balik

komunikasi antara Sender dan Receiver. Disitulah Message yang disampaikan akan

dapat dicerna dengan tepat dan lugas oleh Receiver dan metode ini sangat baik untuk

mengurangi Miss understanding.

1
2. Hambatan dalam proses komunikasi yang mungkin bisa terjadi untuk retorika ini

menurut pribadi saya adalah ketika Kultur perusahaan yang kurang baik. Hal ini

menyangkut dalam strukturisasi yang berlaku di beberapa Perusahaan. Diantaranya

adalah

- Komunikasi tertutup

Kebanyakan perusahaan cenderung memiliki iklim komunikasi yang

tertutup. Informasi dikuasasi oleh pemimpin perusahaan dan karyawan

tidak memiliki akses untuk memperoleh informasi terkait

perusahaannya. Hal ini tentu akan menghambat kinerja dari

perusahaan tersebut mengingat dalam beberapa aspek keterbukaan

komunikasi juga menjadi sangat penting. Tidak jarang karyawan juga

memerlukan kejelasan akan sebuah informasi terutama yang

menyangkut ststus dirinya dan pekerjaannya

- Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terlalu rumit dalam suatu perusahaan dapat

mengakibatkan terhambatnya alur komunikasi dalam perusahaan

tersebut. Struktur yang rumit dapat menyebabkan terjadinya distorsi

dalam penyampaian pesan, tertundanya penyampaian pesan hingga

kepada tidak tersampainya penyampaian pesan.

- Rivalitas

Rivalitas antar karyawan dapat menjadi hal yang positif dalam sebuah

perusaan dimana para karyawan akan berlomba menunjukan kerja

terbaiknya. Namun sebaliknya rivalitas antar karyawan juga dapat

berdampak negatif, misalkan saja saling merahasiakan informasi yang

2
bisa menguntungkan orang lain, hal ini tentu akan mengganggu

jalanya komunikasi dalam perusahaan tersebut

Pesan yang harusnya samapi kepada sejumlah orang akan tertahan

mengingat adanya kepentingan dibalik pesan itu dan adanya

keuntungan yang hendak di capai. Sehingga dalam hal ini rivalitas

tidak sehat menjadi salah satu penghambat bagi komunikasi dalam

sebuah perusahaan.

3. Hambatan Sender dalam Retorika ini bisa terjadi oleh beberapa faktor tetapi

bagi saya dalam metode se efektif ini beberapa hambatan dapat diminimalisir.

Diantaranya hambatan Personal dimana merupakan hambatan yang terjadi

pada peserta komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate.

Hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping,

prasangka, bias, dan lain-lain. Hal ini merupakan hal teknik yang masih acap

terjadi apalagi dengan rivalitas kepada kolega.

4. Hambatan receiver dalam Retorika ini apabila sama-sama dipatri untuk faktor

Personal bisa terjadi dikarenakan kemampuan penerimaan pesan yang masih

belum mempuni, banyak hal yang terjadi karena faktor ini dimana receiver

takut atau enggan untuk menyampaikan Feedbacknya sehingga retorika ini

tidak berjalan dengan semestinya.

2. Saran strategi pemasaran untuk UKM di tengah pandemi :

a. Menunjukkan empati

Mengabaikan pandemi Covid-19 sepenuhnya dan menjalankan komunikasi

layaknya tidak ada apa-apa tentu bukan langkah yang tepat. Memang, di saat

3
seperti ini, banyak orang menghabiskan waktunya secara online. Kamu mungkin

berpikir, ini waktunya yang tepat untuk memasarkan bisnismu. Kamu melihat ini

sebagai kesempatan emas. Tapi tanpa strategi komunikasi yang tepat, bisnismu

malah bisa terkesan seperti tidak pedulian dan tidak peka. Jadi gunakan diksi yang

baik dan tata bahasa yang sesuai untuk menunjukkan empati kita selaku UKM.

b. Tetap Membuat Konten

Berhati-hati bukan berarti berhenti berkomunikasi! Tetap terkoneksi dengan

pengikutmu di media sosial dan jaga engagement dengan mereka. Karena social

distancing, kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia

maya. Ini yang sebaiknya dimanfaatkan UKM untuk memperkenalkan produknya.

c. Bagikan Konten Positif

Banyak orang yang mengaku cemas dan stres dengan informasi dan berita

mengenai pandemi Covid-19 yang tak ada habisnya. Dengan begitu banyaknya

konten yang “berat”, kamu bisa memberikan alternatif atau distraksi bagi

audiensmu dengan menghadirkan konten yang positif, menghibur, tapi tetap peka.

Ingat untuk tetap hati-hati dalam menyampaikan konten agar tidak terkesan tidak

sensitif.

3. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dan dipahami dalam presentasi bisnis

a. Apa yang dimaksud presentasi bisnis?

Persentasi Bisnis adalah suatu komunikasi yang berorientasi pada rangkaian

sajian audio visual yang lengkap proposal yang di sajikan dalam suatu lingkungan

4
bisnis kepada audien yang relatife homogen dengan maksud pencapaian tujuan

bisnis.

b. Tujuan presentasi bisnis?

Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok (Djoko Purwanto,

2006) yang dapat diuraikan berikut ini:

1. Menginformasikan Pesan-pesan Bisnis kepada Audiens

Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau

menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience). Pesan-

pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah

dipahami, dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang

membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.

2. Menghibur Audiens

Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk

menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis

seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu

menghidupkan suasana. Namur demikian, suasana dalam presentasi bisnis juga

perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya

seperti dagelan atau lelucon.

Seorang pembicara yang berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus

mengubah ritme presentasi dan kapan harus memasukkan humor-humor penyegar

suasana. Yang perlu diingat adalah bahwa humor yang diselipkan dalam suatu

presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan yang utama.

5
3. Menyentuh Emosi Audiens

Selain memberi informasi clan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan

untuk dapat menyentuh emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang

berpengalaman tentunya tabu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang

mampu menyentuh emosi audiens.

Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu

menggugah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara bisa saja

menggugah emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau hanyut dalam

keprihatinan, melalui ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.

4. Memotivasi Audiens untuk Bertindak

Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation)

kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki

pembicara. Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya

secara eksplisit clan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa

yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam

presentasi. Sebagai contoh, pembicara menghimbau para karyawan untuk

mempertegas komitmennya meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya

saing perusahaan melalui peningkatan kualitas produk dan sejenisnya. Pendek

kata, bagaimana seorang pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.

Demikian pengertian dan tujuan presentasi bisnis, bahasan selanjutnya adalah hal-

hal yang diperlukan dalam tahapan persiapan presentasi bisnis.

6
c. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar presentasi bisnis efektif?

- Penguasaan topik atau materi yang akan dipresentasikan

- Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik

- Menganalisis Audiens

- Menganalisis Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi

d. Apa arti penting menganalisis bahasa tubuh dalam presentasi bisnis?

Menganalisis bahasa tubuh penting dipelajari untuk Sender karena dengan bisa

melihat gimmick yang biasa ditampilkan Receiver kita dapat tahu apa yang

sebenarnya mereka perhatikan(melalui gerak-gerik mata) atau intuisi-intuisi lain

yang diwakilkan oleh bahasa tubuh Receiver.

e. Apa arti penting menegenal lokasi presentasi bisnis dengan baik?

Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang

pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi atau tempat is akan
Contoh BANNER:
melakukan presentasi bisnis.
UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA

Pemahaman terhadap
ETIKAlingkungan atau suasanaMENGHUBUNGI
MAHASISWA lokasi untuk presentasi
DOSENbisnis LEWAT
SMS/WA:
tersebut akan memberikan kemudahan kepadawaktu:
Perhatikan seorang pembicara dalam mengatur
kapan anda mengirim SMS/WA upayakan tidak
alat bantu presentasi yang sesuai dengan suasana lokasi tersebut. Misalnya,
pada waktu istirahat atau waktu Sholat
apakah lokasi yang digunakanPenggunaan
untuk presentasibahasa (gunakan
memiliki ruang katalugs,
yang cukup yang
sopon tidak di singkat): misalnya “ Sy”, “Ass”,
bagaimana tata letak ruangan, bentuk“Otw”
“Kpn”, meja dan dlltempat duduk untuk audiens, dan
Salam: selamat pagi, Assalamu’alaikum
lain-lain. Karena lokasi menentukan ruang gerak presenter / sender dalam
warahmatullahi wabarakahathuh (bukan Ass...)
......................
melakukan kegiatan komunikasi.
.....................
4. Nomor : ....................
....................
.....................
.....................
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM7 BATIK
SURAKARTA
2020
1. Pakai Kata Permohonan

Gunakan kata : Mohon maaf, jika berkenan, Mohon bantuan (apabila

memerlukan bantuan).

2. Perkenalan Diri

Contoh : Pak/Bu, nama saya Yudis Daud, mahasiswa Sistem Informasi angkatan

2020.

3. Terima Kasih

Akhiri dengan ucapan “terima kasih” setelah selesai pembicaraan

4. To The Point

Tuliskan keperluan Anda dengan singkat, padat, dan jelas (langsung ke inti

permasalahan)

5. Ucapan Maaf

Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda.

Contoh: "Mohon maaf menganggu waktu Ibu/Bapak".

5. Sering kali para bawahan sungkan, tidak berani menyampaikan pendapatnya dan

bahkan apatis ketika ada pertemuan atau forum diskusi antara atasan dan bawan

mengapa hal ini terjadi?

Hal serupa bisa terjadi karekan kultur dari Perusahaan bersangkutan yang terlalu

berpegang teguh terhadap struktur jabatan yang mengekang. Sehingga terjadi

kesenjangan antara bawahan dan atasan yang tentu ada baik buruknya tp menuruh

saya lebih banyak ke dampak negatifnya.

8
menurut saudara kondisi ini bagi organisasi menguntungkan atau merugikan?

Menurut saya kondisi ini banyak merugikan untuk perusahaan karena yang lebih

tau kondisi lapangan/ lebih paham perilaku konsumen adalah bawahan. Sehingga

yang menjadi ujung tombak untuk pendapatan adalah bawahan. Pada peran ini

bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang demikian akan banyak merugikan

karena pesan dari pion-pion sales tidak tersampaikan.

Apakah saudara akan membiarkan situasi yang demikian?

Apabila saya diposisi demikian maka saya akan lebih memilih untuk realistis

sesuai dengan apa yang menjadi SOP perusahaan terkait. Karena sebaik apapun

yang ingin kita sampaikan keputusan yang diambil adalah dari suara atasan.

apa yang saudara lakukan selaku pimpinan untuk menggairahkan/memberi

semangat bawahan untuk bisa menyampaikan pendapatnya demi kemajuan

organisasi.?

Saya akan melakukan briefhing beberapa menit sebelum meting dimulai supaya

lebih mendekatkan diri ke bawahan dalam kondisi yang santai. Sehingga kita bisa

diskusi hal ringan yang mengurangi tensi Meeting. Ketika meeting saya akan

menanyakan 1 per 1 pendapat masing-masing bawahan yang sekiranya bisa

dipilih mana yang bisa dijaankan/sebagai pertimbangan.

Anda mungkin juga menyukai