BAB XII
KOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN DAN
PENANGANAN KONFLIK
ADE JUWAEDAH
SLAMET WIDODO
Komunikasi berarti: pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
Terciptanya service quality dan kepuasan pelanggan tidak akan bisa tanpa komunikasi.
Karena salah satu prinsip terpenting dari pondasi membangun kualitas pelayanan adalah
terciptanya komunikasi yang bersifat terbuka serta dua arah. Perusahaan berkomunikasi
dengan pelanggan dari berbagai macam cara baik langsung maupun tidak langsung;
kontak langsung (face to face), lewat media telepon, web, fax, media promosi dan lain-
lain. Di setiap media komunikasi ini, kita haruslah dapat memberikan pelayanan terbaik
guna memuaskan pelanggan.
1
Pada kenyataannya sering sekali komunikasi gagal karena adanya gangguan dalam
communication loop tadi. Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan
komunikasi bisa berasal dari si ”pengirim” atau ”penerima” pesan, media komunikasi,
atau lingkungan, misalnya:
Satu hal terpenting yang sering menjadi penyebab gagalnya komunikasi adalah
karena manusia pada umumnya memiliki kecenderungan untuk mendengar dan
mengingat hal-hal yang membuat mereka tertarik, atau sesuatu yang mereka setujui.
Perbedaan persepsi, keyakinan, ide, pengetahuan merupakan tantangan dalam
membangun komunikasi yang efektif.
2
— Hindari penggunaan kata-kata /istilah/jargon yang membingungkan dan
sulit dipahami
2). Suara
3
- Menjelaskan dengan efektif: menggunakan 5W1H (What, When, Where, Why,
Who dan How)
- Mendengarkan dengan efektif: (a) tetap fokus/konsentrasi, (b) baca perkataan
(tersurat) dan perasaan (tersirat), (c) jangan menyela/berusahalah untuk sabar
mendengarkan, (d) Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, pastikan pesan
yang diterima sama dengan yang disampaikan (e) rangkum pesan yang
disampaikan, (f) tanyakan kalau masih kurang jelas (Pancing untuk memberikan
informasi sebanyak mungkin)
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun komunikasi lewat telepon
yang efektif :
4
o Gali informasi sebanyak mungkin
o Berikan informasi yang komplit dan akurat
o Segera respon dan ambil tindakan
o Berikan apa yang mereka butuhkan
o Lakukan tranfer bila hanya diperlukan
o Tutuplah dengan sopan
o Lakukan follow-up call
o Gunakan prinsip under promise, over deliver
o Dengan kata lain, kita harus memperlakukan penelpon seperti kita ingin
diperlakukan.
5
o Tidak mengucapkan apresiasi/terima kasih terhadap email/surat/fax
pelanggan (pelanggan tidak merasa dihargai)
Komunikasi yang effektif adalah kunci utama dari program implementasi kualitas
layanan. Untuk itu perlu dikembangkan langkah-langkah yang terencana untuk
mengkomunikasikannya kepada seluruh stakeholders (pelanggan, karyawan, pimpinan,
supplier, mitra kerja, dan lain-lain).
6
3. Keep smile, Senyuman itu menular.
Senyuman itu seperti cermin. Jika Anda tersenyum balasannya pasti juga
senyuman.
4. Be helpful
Kesediaan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh
konsumen/pelanggan kapanpun mereka menginginkannya.
5. Gunakan kalimat positif
Konsumen/pelanggan mengharapkan kata–kata yang positif karena rangkaian kata
ini akan membuat pendengarnya optimis, percaya diri, semangat, inovatif, kreatif,
enerjik, bahagia dan sejenisnya.
6. Bicara dengan antusiasme tinggi
Konsumen/pelanggan tertarik pada kata – yang diucapkan dengan penuh
semangat.
7. Biarkan mata berbicara
Konsumen/pelanggan akan lebih merasa nyaman bila tatapan mata hormat,
bermartabat dan sopan ditampilkan kepada pelanggan.
8. Be sincere
Ketulusan, walaupun tidak bersuara akan terdengar dan terlihat jelas melalui
guratan wajah dan gerak gerik bahasa tubuh.
9. Keep your emotion
Para sales people tidak boleh terpancing emosi negatif saat ada keluhan /
komplain yang diungkapkan secara tidak simpatik oleh para konsumen. Setiap
sales people harus bisa menahan emosi.
10. Jaga attitude anda
Yang lebih penting dan bernilai buat para konsumen/pelanggan itu bukanlah
konstruksi atau dekorasi luar seseorang. Yang ada di dalam lah yang sejatinya jauh
lebih menetukan nilai diri seseorang.
Selanjutnya customer akan senang berkomunikasi dengan anda.
7
B. PENANGANAN KONFLIK
Komplain adalah ekspresi yang timbul akibat adanya perbedaan antara persepi (apa yang dilihat)
dan ekspektasi (apa yang diharapkan) pelanggan. Ekspresi/wujud ketidakpuasan yang
membutuhkan tanggapan.
Penyebab Komplain :
1. Staff yang kurang ramah dan sopan, staff yang kurang sabar dalam menangani
keluhan.
2. Kurang ada kerja sama yang baik antara staff baik dari departemen yang sama
maupun dengan departemen yang lain.
3. Usia properti dan fasilitas yang ada di dalamnya pada umumnya sudah cukup lama.
8
4. Adanya sistem yang berbelit-belit untuk menyelesaikan suatu keluhan.
1. Dengarkan semua keluhan tamu dengan penuh perhatian. Perhatikan setiap ucapan
tamu dengan penuh seksama dan jangan membagi perhatian anda dengan tamu lain.
9
2. Usahakan untuk menerimanya dengan tenang. Usahakan agar tamu lain tidak
mengetahuinya, usahakan untuk tidak menjawab secara kasar dan tidak membela diri,
ingatlah tamu selalu merasa dirinya benar.
3. Rasakan posisi tamu pada saat itu. Usahakan untuk mengerti benar bagaimana
perasaan tamu saat itu, usahakan untuk menaruh empati kepada tamu, gunakan
ungkapan-ungkapan untuk menunjukkan bahwa anda memahami keadaan tamu dan
memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
4. Ingat selalu harga diri tamu. Selalu jaga harga diri tamu. Tunjukan perhatian anda
secara pribadi.
5. Konsentrasikan perhatian anda pada pokok permasalahan bukan pribadi orangnya.
Tetaplah fokus dengan pokok masalah, apapun yang terjadi jangan menghina tamu
anda, tidak melemparkan masalah kepada pihak lain ataupun shift lain karena hal itu
tidak akan membantu penyelesaian.
6. Buatlah catatan. Catatlah pokok masalahnya, karena dengan mencatat akan memberi
kesan bahwa anda benar-benar memperhatikannya serta anda juga memiliki
kesempatan untuk berfikir lebih dalam untuk mencari jalan keluarnya.
10
7. Utarakan kepada tamu apa yang dapat dilakukan saat itu. Kalau perlu sampaikan
beberapa alternatif yang dapat dilakukan tamu, janjikan sesuai dengan apa yang
dapat anda kerjakan dan jangan jauh dari kemampuan anda.
8. Berikan gambaran waktu yang diperlukan. Terangkan kepada tamu akan waktu
penyelesaian. Jangan terlalu cepat atau lambat.
9. Penyelesaian. Laksanakan penyelesaian dan beritahu tamu bahwa masalah telah
diusahakan penyelesaiannya, ucapkan terima kasih kepada tamu atas kritik dan
keluhan tersebut termasuk memberi kesempatan untuk memperbaikinya, laporkan
semua itu termasuk bagaimana penyelesaiannya kepada atasan anda.
CONTOH MASALAH :
Di suatu hotel terjadi keluhan oleh tamu yang menginap. Tamu tersebut merasa tidak
nyaman menempati suatu kamar karena area di sekitar kamar tersebut sangat gaduh.
PENANGGULANGAN :
Kita sebagai seorang receptionist harus menangani masalah ini dengan sigap. Pertama-
tama, kita harus memberikan kesempatan kepada tamu untuk megungkapkan keluhannya.
Setelah tamu menjelaskan keluhannya, kita harus mencari atau menyelidiki sumber dan
penyebab terjadinya ketidaknyamanan atau kegaduhan tersebut. Secepat mungkin setelah
mengetahui penyebab kegaduhan, kita harus mencari solusi atau cara penanganan terhadap
kegaduhan itu. Misalkan, dalam masalah ini, setelah kita teliti dengan seksama, penyebab
kegaduhan tersebut adalah karena adanya pembangunan proyek baru di hotel tersebut. Dalam
hal ini, kita harus meminta maaf kepada tamu atas pelayanan yang kurang memuaskan.
Selanjutnya memberikan penjelasan secara jujur kepada tamu, bahwa saat ini hotel sedang dalam
11
proses pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas dan fasilitas hotel demi perbaikan
hotel. Dan merekomendasikannya untuk menempati kamar lain yang jauh dari kegaduhan, serta
memberikan tamu tersebut special price.
12