Anda di halaman 1dari 5

TIPS DAN TATA CARA WAWANCARA (ORGANISASI MAUPUN PEKERJAAN)

A. Tips Wawancara
1. Berpenampilan menarik 
Sesuai pepatah “dari mata turun ke hati”, saat kamu wawancara dengan calon
bos pun demikian. Untuk itulah, memberikan impresi yang bagus dari awal dengan
mengenakan pakaian yang menarik menjadi tips interview kerja yang pertama. Untuk
pria bisa mengenakan kemeja dan menggunakan celana bahan serta sepatu pantofel
demi memberikan kesan rapi dan profesional, nah untuk para wanita bisa
menggunakan kemeja dengan rok atau celana bahan serta sepatu hak.Ketika kamu
berpakaian sesuai dengan kantor yang kamu lamar, pihak HRD tentu akan lebih suka
karena kamu sudah mengetahui tata cara berpakaian di kantor tersebut.
2. Perhatikan sikap kamu sejak di lobi
Bisa jadi kamu emang gak bertemu dengan user di lobi. Namun, bisa jadi user
memerhatikan kamu tanpa sepengetahuan kamu. Jadi, ada baiknya buat jaga-jaga,
perhatikan sikap kamu saat berada di lobi menunggu panggilan wawancara. Gak salah
buat mengecek ponsel namun bila di samping kamu ada kandidat lainnya, ada baiknya
buat mengobrol aja. Bila di sekeliling kamu ada bacaan yang bisa dibaca maka lebih
baik pilih buat membaca daripada menatap ponsel.
3. Lakukan kontak mata saat berbicara
Tips lolos wawancara kerja berikutnya adalah melakukan kontak mata ketika
bertemu dengan HRD atau perekrut. Pastikan kamu menatap mata ketika pertama kali
bertemu dan berjabat tangan. Sikap ini menunjukan bahwa kamu menghormati lawan
bicara kamu. Usahakan untuk tidak lelah dan tetap menatap mata HRD atau perekrut
selama sesi wawancara sedang berlangsung.  Menurut sebuah studi yang dilakukan
dua peneliti dari Northeastern University, orang yang tetap konsisten menatap lawan
bicara saat wawancara terlihat lebih cerdas daripada orang yang menghindari kontak
mata.
4. Siap sedia buat jabat tangan dengan user
Berjabatan tangan menjadi salah satu tips wawancara kerja selanjutnya yang
bikin pewawancara memberikan kesan yang baik kepadamu. Saat dipanggil buat
masuk ke dalam ruangan user, pastikan kamu udah siap sedia buat jabat tangan
dengan user. Oleh sebab itu, pastikan barang bawaan kamu udah kamu rapikan.
Misalnya, ponsel dimasukkan ke dalam saku atau tas. Tangan kiri pegang CV.
Sementara itu, tangan kanan udah siap buat berjabatan dengan penuh percaya diri.Hal
ini menunjukkan kamu benar-benar persiapan dan gak berantakan.
5. Imitasi bahasa tubuh pewawancara
Tips wawancara kerja yang satu ini memang tidak banyak orang ketahui,
namun cukup efektif. Hal ini juga sejalan dengan apa yang telah dikatakan pakar
bahasa tubuh yang bernama Patti Wood yaitu melakukan imitasi bahasa tubuh lawan
bicara akan memberikan kesan bahwa kamu benar-benar serius dan memperhatikan
apa yang dikatakan oleh lawan bicara kamu. Sebaliknya, jika terlalu pasif, kamu
tampak seperti kurang antusias untuk menjadi bagian dari perusahaan. Jadi, ketika
pewawancara meletakan kedua tangan di atas meja, kamu juga bisa melakukan hal
yang sama. Pastikan kamu jangan meniru setiap gerak-gerik pewawancara dengan
berlebihan karena akan membuat lawan bicaramu menjadi tidak nyaman. 
6. Terlihat antusias dan kurangi rasa gugup
Sebenarnya sedikit gugup pas wawancara kerja gak masalah buat user. User
bakal memahami kalau perasaan gugup biasa terjadi dan user pun bakal berusaha
bikin kamu rileks. User biasanya bakal lebih kagum saat kamu begitu excited pada
pekerjaan tersebut dan bisa meng-handle diri kamu.
7. Siapkan kalimat perkenalan yang menarik
Tips wawancara kerja selanjutnya adalah siapkan kalimat menarik saat kamu
diminta buat memperkenalkan diri. Pertanyaan ini emang sedikit tricky. Kamu bisa
aja menjabarkan seluruh riwayat pekerjaan dan pengalaman kamu buat menarik
perhatian user. Namun, ternyata hal tersebut bakal membosankan.User cuma pengin
tahu detail tentang kamu yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Jadi,
usahakan buat kalimat perkenalan yangstraight to the point tanpa bertele-tele.
8. Berbicara dengan ekspresif
Tidak banyak yang tahu bahwa berbicara dengan ekspresif merupakan tips
lolos wawancara kerja yang cukup efektif. Pasalnya, berbicara dengan muka ekspresif
dapat menunjukan kamu terlihat pintar. Pastikan kamu berbicara dengan ekspresif,
nada lebih cepat, menggunakan gerakan tangan agar kamu terlihat lebih energik dan
pintar. Jika kamu ingin menjelaskan hal yang bersifat kompleks kamu bisa berbicara
lebih pelan dan menyampaikan informasi dengan kata-kata yang mudah dimengerti.
9. Menulis kemampuan yang terukur di CV
Setiap orang tentu ingin menyajikan informasi mengenai latar belakang
dan skill semenarik mungkin. Namun, Sebagian orang lupa cara untuk menuliskan
kemampuan atau skill di CV yang dapat terukur. Sebagai contoh jika kamu
menuliskan kemampuan kepemimpinan, mudah beradaptasi, dapat bekerja dalam
tekanan, bisa bekerja dalam kelompok, dan Problem Solver, maka semua kemampuan
di atas tidak diukur menggunakan angka. Ada baiknya kamu menulis kemampuan
yang dapat diukur seperti mampu mengoperasikan tools seperti MS. Word, memiliki
skor TOEFL sekitar 560, sudah menangani 100 klien dan beberapa kemampuan yang
dapat diukur lainnya. Hal ini bertujuan agar HRD atau user dapat menilai kemampuan
kamu. Untuk urusan soft skill yang tidak dapat diukur, kamu bisa menjelaskan
kemampuan tersebut pas wawancara.
10. Sebutkan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lama
Kamu bisa sebutkan pengalaman kerja tersebut disertai dengan penjelasan job
desc-nya. Dari situ, biarkan percakapan mengalir antara kamu dan user. Jadi, kamu
gak perlu jelaskan terlalu detail karena user biasanya bakal menanyakan beberapa
perincian bila dia penasaran.
11. Siapkan pertanyaan untuk user
Wawancara kerja yang menarik adalah bila komunikasi yang terjadi dua arah.
Jadi, kamu bukan cuma jawab pertanyaan yang diajukan tetapi berusaha buat bertanya
balik. Bila kamu punya pertanyaan buat diajukan, hal itu tunjukkan bahwa kamu
punya minat pada perusahaan tersebut.
12. Antusias menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
Setelah menanyakan seputar proses wawancara dan visi misi perusahaan,
kamu bisa menanyakan seputar pekerjaan yang ingin dilamar. Sebagai contoh kamu
melamar sebagai desainer grafis di perusahaan iklan, kamu bisa bertanya tools desain
apa yang digunakan dan direkomendasikan di kantor.  Lebih lanjut, kamu juga
bertanya struktur departemen desain dan work flow yang ada di perusahaan tersebut.
Hal ini tentu akan menggambarkan lagi keseriusan dan besarnya niat kamu untuk
bekerja di perusahaan tersebut. Kamu juga bisa bertanya seputar job desc kamu di
perusahaan tersebut.
13. Jangan menjelek-jelekan perusahaan lama
Ketika kamu dalam proses wawancara kerja di kantor baru, sebaiknya kamu
menghindari untuk membongkar aib atau keburukan kantor lama kamu. Hal ini akan
memberikan kesan buruk terhadap diri, bahwa kamu merupakan orang yang tidak
dapat dipercaya serta menurunkan kredibilitas  sebagai pekerja profesional.
14. Cara menjawab pertanyaan perihal kelemahan diri
Terkadang dalam proses wawancara kamu akan dihadapkan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Mengenai hal ini, kamu perlu
banyak mencari tahu cara menjawab pertanyaan interview kerja di internet atau
bertanya kepada mereka yang sudah terlebih dahulu bekerja. Salah satu
pertanyaannya adalah kamu diminta menyebutkan apa kelemahan diri kamu. 
15. Bagaimana jika HRD bertanya gaji yang diinginkan?
Dari sekian banyak pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada interview
kerja, pertanyaan soal gaji sepertinya paling sulit untuk dijawab, ya. Nah, ada tips
wawancara kerja untuk menjawab pertanyaan seputar gaji. Pertama, kamu bisa
langsung kasih HRD nominal sesuai yang kamu inginkan. Angka yang diminta ini
merupakan gaji bersih. 
16. Akhiri dengan mantap dan tanyakan langkah selanjutnya
Di akhir wawancara kerja, kamu bisa tegaskan ketertarikan kamu pada
pekerjaan yang sedang kamu lamar ini. Kemudian, tanyakan pula langkah
selanjutnya. Misal tentang step apa yang selanjutnya bakal dijalani serta kapan kira-
kira dihubungi kembali bila lolos. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas ketersediaan
waktu user buat manggil kamu buat wawancara.
B. Tata Cara Wawancara
1. Tahap opening (pembuka)
Terdapat dua langkah dalam opening, yaitu
a. Rapport
Rapport merupakan suatu proses yang menciptakan itikad baik dan
kepercayaan diantara interviewer dan interviewee dan ini sering dimulai dengan
suatu pengenalan diri atau suatu sapaan. Berhati-hatilah pada tahap ini, karena
dapat mematikan partisipasi responden, juga apabila interviewer terlalu banyak
ciara yang manis-manis, terutama yang tidak jujur.
b. Orientasi
Langkah selanjutnya yakni penjelasan tujuan lama dan proses wawancara,
tanggung jawab organisasi, bagaimana informasi akan digunakan, dan alasan
mengapa interviewee terpilih.
2. Tahap Body (inti)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini, yaitu:
a. Tipe pertanyaan
 Open & closed question
 Primary & secondary question
 Neutral & Leading question
b. Menyusun Pertanyaan
1. Tata bahasa
a) Gunakan bahasa baku, bukan bahasa jargon/slang.
b) Sesuaikan pilihan kata dengan frame of reference interviewee.
c) Buatlah pertanyaan secar jelas, tidak samar.
d) Berhati-hati dalam pengucapan.
e) Memberikan pertanyaan sesuai dengan panduan untuk hasil reliabel.
2. Kesinambungan
a) Kesinambungan pertanyaan satu dengan lainnya.
b) Berikan penjelasan jika terkesan kurang relevan.
c) Pilihan timing.
3. Tingkat Pengetahuan
a) Pertanyaan lebih tinggi dari tingkat pengetahuan interviewee: dapat
menyebabkan interviewee merasa malu, marah, enggan merespon
b) Pertanyaan lebih rendah dari tingkat pengetahuan interviewee: interviewee
merasa diejek
4. Kompleksitas
a) Hindari pertanyaan yang rumit/kompleks
b) Gunakan pertanyaan sederhana & jelas
5. Kemudahan
Kemampuan interviewee menjawab pertanyaan seputar aspek sosial,
aspek psikologis dan aspek situasional
3. Tahap Closing (penutup)
a. Fungsi Closing
- Pesan mengakhiri wawancara bukan berarti mengakhiri hubungan.
- Wawancara diakhiri dengan baik.
- Menyimpulkan materi wawancara.
b. Panduan Closing
- Bersikap tulus & jujur
- Jangan tergesa-gesa
- Jangan memulai topik baru
- Akhiri tepat pada waktunya
- Hindari kesalahan menutup wawancara
- Terbuka tentang rencana selanjutnya
- Hindari “Leave departure”
c. Teknik Verbal dalam Closing
- Menawarkan untuk menjawab pertanyaan
- Gunakan clearinghouse question
- Sampaikan bahwa tujuan telah tercapai
- Buatlah “personal inquiries”
- Buatlah “professional inquiries”
- Sampaikan bahwa waktu habis
- Jelaskan alasan wawancara disudahi
- Tunjukkan penghargaan & rasa puas
- Tunjukkan perhatian
- Buat rencana pertemuan selanjutnya
- Merangkum proses wawancara
d. Teknik Non Verbal Closing
- Bersandar ke depan
- Bergerak menjauhi interview
- Bediri
- Melepas silangan tangan
- Menaruh tangan di atas paha
- Mengajak berjabat tangan
- Melirik jam

Anda mungkin juga menyukai