Anda di halaman 1dari 2

Populer!

Inilah 5 Fakta dan Mitos Interview Kerja

Kelulusan menjadi langkah akhir dalam sebuah pendidikan. Saatnya kamu mempersiapkan diri untuk
memasuki situasi yang baru yaitu dunia kerja. Pertama dan pasti kamu lalui yaitu interview kerja.

Saat itulah kamu bakal menemukan informasi yang simpang siur tentang tahapan ini. Jadi, jangan
kaget kalau menemukan hal-hal banyak hal yang mungkin bersifat “Mitos” seperti katanya
wawancara kerja itu begini, atau interview kerja begitu.

Bekali diri kamu dengan informasi yang valid mengenai interview kerja. Agar kamu lebih mudah saat
melakukan pencarian kerja.

Artikel ini membantu kamu untuk cari tahu informasi tentang fakta dan mitos interview kerja. Simak
artikel ini ya untuk mengetahui jawabannya.

Kumpulan Fakta dan Mitos Interview Kerja yang Wajib Tahu

1. Cara Berpakaian

Apa yang kamu pikirkan saat melihat orang berpakaian rapi dengan warna hitam putih? Pasti kamu
langsung berpikir bahwa dia adalah calon karyawan baru, kan?

Pikiran itu tidak salah kok, sob. Hanya saja itu adalah stigma yang timbul dari cara berpakaian saat
interview kerja.

Sebenarnya, dua warna itu mencerminkan hal yang baik. Itu karena hitam dan putih adalah warna
yang netral. Tapi tidak ada salahnya jika kamu mencoba untuk jadi diri sendiri saat mengikuti
interview kerja.

Cara yang pertama, cobalah untuk memilih warna-warna yang lain. Ada banyak warna yang bisa jadi
pilihan untuk melakukan mix and match gaya berpakaian. Mengutip dari Line Today, berbeda warna
beda pula karakter yang ingin kamu tunjukkan.

Kami sarankan untuk memilih warna sesuai dengan personality kamu, ya. Itu karena gaya berpakaian
sangat berpengaruh dengan karakter yang ingin kamu perlihatkan kepada HRD perusahaan.

Cara lain yang bisa kamu ubah adalah cara berpakaian. Tetaplah berpakaian formal dan rapi, tapi
tetap menarik bagi HRD. Memakai jas atau blouse adalah cara berpakaian yang membosankan.
Model casual classic wajib kamu coba untuk interview kerja. Terlihat santai tapi tetap modis untuk
kalangan karyawan.

2. Menjawab Pertanyaan dengan Panjang Lebar

Menunjukan kompetensi diri bukan berarti dengan memberikan jawaban panjang dan lebar.
Sesuaikan jawaban kamu dengan kebutuhan yang HRD inginkan.

Uraikan jawaban kamu jika HRD menanyakan sebuah proses karena dia berusaha mengetahui proses
yang pernah kamu lalui.

Nah jawablah pertanyaan secara singkat jika HRD hanya menanyakan pertanyaan yang tertutup
karena perlu jawaban yang lugas dan to the ppoint Jadi, jawablah pertanyaan tersebut sesuai
dengan kebutuhan karena HRD akan menilai bahwa kamu paham instruksi yang diberikan.

3. Ajukan Pertanyaan di Akhir Sesi Wawancara


Ini adalah fakta dan kamu wajib untuk terapkan baik wawancara offline maupun online. Berikan
pertanyaan yang tidak melenceng dengan pembahasan dalam wawancara. Kamu bisa contoh
pertanyaan seperti di bawah ini:

“Apa tahapan selanjutnya setelah wawancara ini, Pak/Bu?

Kamu juga bisa kok menanyakan tentang budaya kerja perusahaan tersebut. Itu adalah pertanyaan
yang mungkin bisa mencerminkan bahwa kamu memiliki minat yang tinggi untuk mengetahui
perusahaan lebih jauh.

Tapi jangan tanyakan hal-hal yang sensitif seperti gaji karyawan lain. HRD akan auto blacklist kamu
dari daftar kandidat yang akan lanjut pada tahapan selanjutnya.

Jangan percaya mitos terkait bertanya di akhir wawancara adalah sia-sia. Justru kamu tidak akan
memiliki kesempatan untuk kepo tentang proses rekrutmen dari perusahaan itu.

4. Perhatikan Body Language Saat Interview Kerja!

Ini adalah fakta yang harus kamu lakukan. Menurut Career Center dari suatu Universitas di
Indonesia, ada dua gerak tubuh yang harus kamu latih sebelum interview kerja.

Pertama adalah sorot mata. Ya, memang tidak semua orang nyaman untuk menatap mata lawan
bicaranya. Kurangi rasa tidak nyaman itu dengan latihan untuk berbicara dengan menatap mata
lawan bicara kamu. Biar tidak kaku, cobalah untuk menatap mata dan menjabat tangan HRD saat
memasuki ruangan interview.

Kedua, duduklah dengan posisi tegap dan nyaman saat melakukan interview. Jangan bersandar
seperti sedang bersantai saat interview kerja. Postur tubuh ini berusaha untuk memperlihatkan jiwa
kepemimpinan dari dalam diri kamu.

Ketiga, berikan senyuman tipis kepada HRD saat menjawab dan mendengarkan pertanyaannya. Itu
adalah cara untuk menunjukan keramahan.

5. Jangan Ceritakan Keburukan Perusahaan yang Lalu

Jangan sekali-kali kamu menceritakan keburukan perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya.
Seburuk apapun perusahaan yang lalu, kamu bisa mengambil pelajaran untuk karir kedepannya.
Keburukan perusahaan yang lalu bukan untuk kamu sebarkan pada orang lain.

Fakta ini berkaitan erat dengan etika yang kamu bawa. HRD tidak ingin tahu seberapa buruknya
perusahaan kamu yang lalu. Dia hanya tahu bagaimana sikap kedewasaan yang kamu tunjukkan
kepada mereka.

Namun ada saja HRD yang ingin tahu tentang kinerja kamu selama di perusahaan lama. Jika seperti
itu, jawablah sesuai apa yang ditanyakan olehnya. Kamu hanya cukup menceritakan masalah dan
solusi yang kamu lakukan tanpa harus menjatuhkan perusahaan lama.

Anda mungkin juga menyukai