Dalam dua tahun terakhir ini saya cukup sering terlibat dalam
proses job interview di perusahaan. Saya sempat datang di acara group
dynamics; atau kerja kelompok yang mengamati perilaku kandidat dalam
bekerja sama dalam satu tim. Tapi kali ini saya ingin berbagi pengalaman
tentang final job interview, khususnya final job interview yaitu wawancara
langsung dengan manajer departemen atau dengan manajer HRD. Ada beberapa
kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari oleh kandidat dalam menjalani
wawancara. Wawancara yang dimaksud khususnya untuk fresh graduates (baru
lulus) atau kandidat dengan pengalaman kurang dari 5 tahun.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berpakaian terlalu casual. Final job interview adalah acara yang resmi. Pewawancara biasanya akan
berpakaian resmi (kemeja, (mungkin) dasi, sepatu formal). Jangan datang ke wawancara akhir dengan
mengenakan jeans, sepatu olahraga dan jaket. Memakai jas juga tidak terlalu disarankan (apalagi kalau pekerjaan
yang diinginkan berkaitan dengan engineering). Ingat... "it's better to overdress, than underdress".
Tidak menguasai CV anda sendiri. Pewawancara khususnya manajer departemen akan banyak memberikan
pertanyaan seputar pengalaman anda; dan itu akan diambil dari CV. Ada beberapa kesempatan dimana kandidat
lupa apa yang dia tulis dalam CV nya. Ada kandidat yang menuliskan prestasi/ aktivitas selama di bangku kuliah
tapi saat ditanyakan apa peran kandidat tersebut, dia tidak dapat menjawab dengan jelas. Pertanyaan yang sering
muncul adalah "What EXACTLY did you do? What was your contribution?" Bila Anda mencantumkan prestasi
atau aktivitas sebagai ketua, wakil ketua dll. maka bersiaplah untuk menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang
telah Anda sumbangkan untuk perusahaan, almamater atau organisasi.
Tidak memiliki motivasi yang tepat. Pertanyaan yang juga sering dilontarkan adalah "Kenapa Anda tertarik
masuk ke perusahaan kami?" Ini pertanyaan yang sangat penting karena jawaban Anda menjelaskan motivasi
Anda. Ada dua hal penting yang bisa Anda gunakan sebagai jawaban; (1) Keunikan perusahaan; (2)
Pengembangan diri. Kalau perusahaan ini memiliki keunikan atau kekuatan tertentu, jadikanlah hal tersebut
sebagai motivasi. "Perusahaan Anda sangat dinamis dan sering mengeluarkan produk-produk baru untuk
memenuhi perkembangan pasar. Ini sangat menarik bagi saya"; atau "Perusahaan Anda memiliki struktur training
yang sistematik; saya ingin mengembangkan diri dan belajar sesuai dengan struktur training Anda; sehingga
mempunyai dasar yang kuat untuk berkarir di bidang ini".
Menjelekkan perusahaan lama. Dont' do this! Apabila ditanya kenapa meninggalkan pekerjaan Anda saat ini,
jangan menjelek-jelekkan perusahaan Anda. Fokuskan pada pengembangan diri Anda dan persiapan masa depan
Anda; jangan fokus pada kejelekan perusahaan Anda saat ini.
Uang dan uang melulu. Jangan bicara uang kalau tidak ditanya! Apabila perusahaan telah menganggap Anda
kandidat yang layak, maka diskusi tentang uang itu akan datang dengan sendirinya (dalam offer letter atau
melalui meetingpercakapan telepon). Dalam wawancara pekerjaan jangan bicara tentang uang; kecuali kalau
ditanya. Uang bukanlah motivasi yang tepat; karena dapat menimbulkan kesan Anda tidak peduli dengan aspek
lain perusahaan (kultur, training ataupun benefit yang lain)
Tidak bertanya saat diberi kesempatan. Di akhir wawancara, kandidat selalu akan diberi kesempatan untuk
bertanya. Jangan bertanya "Kapan hasil wawancara diumumkan?" NO! Stupid question! Anda bicara dengan
calon manajer Anda... tanyakanlah hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Anda nanti. Misalnya "Pak,
bagaimana sistem promosi/ naik jabatan di divisi bapak?" atau "Bu, ada berapa orang yang bekerja dalam tim
Ibu?" Tunjukkanlah minat dan keingintahuan terhadap pekerjaan Anda nanti. Usahakan untuk bertanya saat
diberi kesempatan.
Demikianlah beberapa kebiasaan buruk yang sering saya jumpai pada kandidatkandidat fresh grad atau dengan pengalaman kurang dari 5 tahun. Motivasi
adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Kalau motivasi Anda tepat
maka yang lain akan mengikuti.
Semoga bermanfaat dan Good luck !
Tweet
Filed under: Arief, WorkLeave a comment
Comments (10)Trackbacks (0)( subscribe to comments on this post )
1.
Dek Titut
April 11th, 2011 - 00:27
Tambahin ya.
Ada yang namanya nonverbal communication. (1) mata jelalatan/nunduk pas jawab >
sebaiknya jangan. Tatap mata yang interview. Tapi tatapan positif tentunya. (2) warna baju.
Pilih warna baju yg teduh seperti putih, biru muda/tua, kuning lembut sebaiknya tidak
pakai warna merah menyala, kuning terang, atau oranye spotlight. Kalau di psikologi
warna, katanya sih warna-warna baju yg aku sebut belakangan itu mengundang orang
yang menginterview untuk jadi liar dan ganas.
2.
arief
April 11th, 2011 - 04:44
@ Titut: Hahhaha mata jelalatan ada ya? :)) kalo nunduk n gak pede sering tuh; kmaren
juga ada yg mainan krah baju mulu.
Home Tips Penting Tips Sukses Wawancara Kerja/ Interview Supaya Diterima di Perusahaan
TIPS PENTING JUMAT, 11 OKTOBER 2013
Tips
Sukses
Wawancara
Kerja/
Interview
Supaya
Diterima
di
Perusahaan- Info Terbaru 2013 memberikan informasi untuk anda biar sukses
meraih karir di perusahaan setelah menjalani beberapa tes untuk masuk di
perusahaan dari mulai tes administrasi, psikotes, dan Kesehatan sebelum masuk
training perusahaan harus melewati tahab interview dahulu. Interview yaitu
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan
Ahir dari tes kerja adalah Interviw sebelum memulai training di tempat kerja,
kadang karena alasan sepele seseorang bisa tidak diterima di tempat kerja berikut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk anda para kandidat karyawan
perusahaan
saat
mengikuti
Tes
Interview
atau
wawancara
Mindset
yang
perlu
diperhatikan
saat
wawancara
kerja
Jadilah
Kandidat
Seperti
di
Dalam
CV
Anda mungkin bisa saja menciptakan sebuah surat lamaran dan Curriculum Vitae
yang mengagumkan. Tapi jika Anda tidak mampu membicarakannya saat
wawancara, sama saja bohong. Pewawancara mungkin hanya secara singkat
membaca surat Anda, selebihnya dia mengharapkan Anda bisa menjelaskan secara
detail
tentang
keahlian
serta
pencapaian
selama
ini.
Lamar
Pekerjaan
Sesuai
Kemampuan
Pastikan Anda melamar pekerjaan yang memang sesuai dengan kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki. Sebuah survei yang dilakukan oleh CareerXRoads Source
of Hire seperti dikutip Us News, masih banyak pelamar yang tidak menyesuaikan
kualifikasi
mereka
dengan
pekerjaan
yang
dilamar.
Saat wawancara, tunjukkan kualifikasi dan alasan Anda cocok untuk posisi tersebut.
Beritahu pewawancara detail yang lebih spesifik tentang pengalaman kerja Anda
dan
jangan
hanya
mengandalkan
surat
lamaran.
Sikap
Menyenangkan
Anda pasti akan terkejut karena ada beberapa perusahaan yang memilih untuk
memperkerjakan seseorang yang menyenangkan, ketimbang yang kompeten.
Karena itu sikap ramah dan menyenangkan juga punya peran penting saat Anda
melakukan
wawancara
kerja.
selain dari mindset kadang HRD Perusahaa memberikan pertantanyaan yang bisa
menjebak kita berikut beberapa contoh pertanyaan saat wawancara dan cara
menjawabnya
1. Ceritakan tentang diri anda! Pertanyaan yang sangat sering muncul pada saat
interview kerja. Persiapkan jawaban anda terbatas pada bidang pekerjaan yang
anda kuasai sebelumnya. Bicarakan tentang karir anda sebelumnya, prestasi yang
anda
raih,
hobi
dan
aktivitas
terakhir
yang
anda
jalani.
2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Jawablah dengan positif jenis
pertanyaan ini. Meskipun anda berhenti karena ada masalah dengan perusahaan
atau kantor sebelumnya jangan ceritakan permasalahan tersebut. Katakan saja
kalau saat ini anda ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik atau peluang
melakukan
sesuatu
yang
istimewa
dalam
karir
anda.
3. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini? Jawab se-spesifik mungkin
mengenai keahlian anda di bidang yang anda lamar. Jika tidak memiliki pengalaman
yang khusus setidaknya berikan jawaban yang mendekati keahlian yang dimaksud.
4. Apakah anda menganggap diri anda sukses? Selalu jawab "Iya" dan antusias
untuk pertanyaan ini. Jelaskan keberhasilan yang telah anda capai dalam hidup ini
terutama
dalam
hal
karir.
5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami? Pertanyaan ini hanya bisa
dijawab jika anda telah melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perusahaan
tempat anda melamar. Jawab tentang aktivitas perusahaan tersebut seperti produk
yang
dijual
atau
sistem
pemasarannya.
6. Apa yang telah anda lakukan untuk mengembangkan pengetahuan anda terakhir
ini? Jawab ragam kegiatan positif yang telah anda lakukan tentu saja yang
berhubungan
dengan
pencapaian
karir
anda.
Berpenampilan menarik memang penting kadang seorang HRD perusahaan saat
mau memberi pertanyaan pertama dia memperhatikan cara berpenapilan anda.
berikut cara berpenampilan yang bisa membantu anda diterima kerja di perusahaan
1. Hindari pemakaian parfum yang terlalu menyengat. Parfum dengan aroma yang
terlalu menyengat dapat membuat orang yang berada di sekeliling Anda termasuk
si pewawancara merasa pusing bahkan alergi sekalipun. Jadi sebaiknya kenakan
parfum
secukupnya
saja.
2. Hindari pemakaian sepatu yang terbuka, mewah dan mencolok. Sebaiknya
memakai sepatu kerja dengan hak tidak terlalu tinggi. Pastikan pula sepatu yang
digunakan sesuai dengan warna dan model pakaian yang dikenakan.
3. Saat ingin melakukan wawancara kerja, jangan sampai memakai busana yang
terlalu kasual. Alangkah baiknya mengenakan busana berupa kemeja, rok dan
blazer. Dengan memakai pakaian tersebut, Anda mengkomunikasikan kepada
pewawancara bahwa Anda dewasa, profesional dan bisa menjadi anggota dari
sebuah tim. Hindari juga pakaian yang terlalu ketat. Selain tidak nyaman, pakaian
yang
terlalu
ketat
juga
tidak
enak
untuk
dipandang.
4. Pastikan pakaian Anda serasi. Cobalah untuk memilih warna yang netral seperti
hitam, putih, biru gelap atau cokelat. Sebisa mungkin hindari warna yang terlalu
cerah
dan
mencolok
seperti
pink
dan
merah
menyala.
5. Tak sedikit dari Anda tentunya suka mengenakan perhiasan berupa cincin, kalung
maupun gelang. Namun untuk wawancara kerja, sebaiknya tidak memakai
perhiasan yang berlebihan, cukup kenakan satu atau dua cincin dan kalung yang
simpel.
Lebih bagus lagi jika Anda bisa mempersiapkan jawaban terbaik untuk
pertanyaan ini sebelum Anda benar-benar berada dalam sesi interview. Anda
akan jauh merasa lebih percaya diri dalam menjawabnya. Ga percaya?
Buktikan ya
Diri
0REPLIES
Leave a Reply
Want to join the discussion?
Feel free to contribute!
Name
Website
You may use these HTML tags and attributes:<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym
title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q
cite=""> <strike> <strong>
Post Comment
Home Tips Penting Contoh Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawab Pertanyaan HRD Perusahaan
TIPS PENTING RABU, 06 NOVEMBER 2013
Contoh Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawab Pertanyaan HRD Perusahaan
Contoh Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawab Pertanyaan HRD
Perusahaan - Berjumpa kembali kali ini Info Terbaru 2013 Hadir dengan informasi yang
selalu update sesuai dengan yang dibutuhkan anda sekarang adaContoh Pertanyaan
Interview Kerja Dan Cara Menjawab Pertanyaan HRD Perusahaan. Seorang kadang sering
menjebak seorang pelamar kerja yang sedang mengikuti tes interview, biar anda terjebak
dengan pertanyaan HRD berikut saya sediakan Kumpulan Pertanyaan Menjebak Saat
Interview Perusahaan dan Jawabannya supaya Diterima Di Perusahaan. Silahkan Bagi anda
yang akan mengikuti tes wawancara untuk mempelajari beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Ceritakan tentang diri anda! Pertanyaan yang sangat sering muncul pada saat interview
kerja. Persiapkan jawaban anda terbatas pada bidang pekerjaan yang anda kuasai
sebelumnya. Bicarakan tentang karir anda sebelumnya, prestasi yang anda raih, hobi dan
aktivitas
terakhir
yang
anda
jalani.
2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Jawablah dengan positif jenis
pertanyaan ini. Meskipun anda berhenti karena ada masalah dengan perusahaan atau
kantor sebelumnya jangan ceritakan permasalahan tersebut. Katakan saja kalau saat ini
anda ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik atau peluang melakukan sesuatu yang
istimewa
dalam
karir
anda.
3. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini? Jawab se-spesifik mungkin mengenai
keahlian anda di bidang yang anda lamar. Jika tidak memiliki pengalaman yang khusus
setidaknya
berikan
jawaban
yang
mendekati
keahlian
yang
dimaksud.
4.
Apakah
lebih
penting
untuk
menjadi
beruntung
atau
terampil?
Saya pikir itu lebih penting untuk menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil
dapat
membantu
untuk
menciptakan
lebih
banyak
peluang.
5.
Kapan
Anda
berpikir
Anda
akan
mencapai
puncaknya
dalam
karir
Anda?
Saya seorang yang sehat, kuat, bermental untuk selalu aktif, jadi saya tidak pernah berpikir
soal mencapai puncak dalam karir saya. Saya pikir yang penting adalah seberapa
pengetahuan
yang
ada
dalam
diri
saya.
6.
"Apa
kelebihan
Anda?"
Tidak perlu takut untuk mengutarakan kelebihan diri sendiri. Atasan Anda sedang mencari
seseorang yang percaya diri, bukan seseorang yang rendah diri. Ini adalah bisnis dan
mereka ingin seseorang yang akan mampu untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan
dengan benar.
Itulah beberapa Contoh Pertanyaan Interview Kerja Dan Cara Menjawab Pertanyaan
HRD Perusahaan yang sering muncul ketika tes wawancara perusahaan semoga anda
sukses mengikuti tes perusahaan yang anda lamar. jangan lupa baca juga Lowongan Kerja
BUMN November 2013 Surabaya Terbaru
Tips Cara
Ok kali ini. Pelajaran Lengkap akan ngasih materi yang benar-benar lengkap yakni Tips dan Trik Licik Lolos Tes
Wawancara.
Ohh ya postingan kali ini ditujukan buat kalian yang mahasiswa yang ingjn masuk perguruan tinggi (kan ada
beberapa perguruan tinggi yang ada tes Wawancara nya seperti STAN, STSN, STIS, dan lain-lain. Selain itu
postingan ini juga cocok kok buat kalian yang ingin melamar pekerjaan.
---------------------------------------------
Ternyata banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa lama untuk mendapatkan
pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan tersebut antara lain karena kurangnya pengetahuan dan
kemampuan dalam teknik wawancara.
Hal tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai oleh interviewer sehingga akan
menyebabkan kandidat tidak fokus dan tidak efektif menjawab pertanyaan.
Lalu apa trik agar lolos Tes Wawancara ? Berikut trik yang [Blog Pelajaran Lengkap http://www.pelajaranlengkap.blogspot.com] share :
1.
Tes Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen perusahaan sebelum calon
karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan perusahaan atau instansi terkait.
Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta tersebut layak untuk diterima
menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban- jawaban yang diberikan kepada tim pewawancara.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik
perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal- hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan
prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu saja hal kecil sebagai
faktor yang kurang menarik.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala
harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti
organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda.
Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat
dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap
menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda
lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang
Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan
sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas
mengurangi profesionalisme Anda.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari
lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima.
Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada,
tidak menggurui, dan sopan.
1. Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah yang sesuai dengan yang dicari oleh
perusahaan untuk posisi yang Anda lamar. Pikirkan dengan cermat manakah yang merupakan value added (Nilai
Tambah) dari Anda yang dapat dijadikan Unique Selling Point.
2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa ketika disuruh menjelaskan secara
detail track record kesuksesan Anda pada saat interviewer ingin menggali lebih banyak dan lebih dalam tentang
achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka memegang CV Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan
ini dengan penjelasan yang tidak ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan
jelas.
3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website, teman-teman atapun keluarga
Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau Anda dapat menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan
dengan nada sopan apakah Anda bisa meminta brosur perusahaan tersebut.
4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat menanyakan kepada keluarga atau
teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan akan membantu Anda untuk datang
ke interview tepat waktu.
5. Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di berbagai perusahaan dan biasanya
dilontarkan ketika Anda diinterview oleh HRD. Pertanyaan yang paling popular adalah Tell me about yourself!
atau ceritakan mengenai Anda! Anda dapat berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
dilontarkan pada saat interview. Anda dapat berlatih dengan melibatkan teman atau keluarga Anda untuk
menginterview Anda.
6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah ada yang ingin Anda tanyakan.
Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang intelektual seputar posisi yang Anda
lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada
interviewer.
7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal sampai akhir. Anda dapat menilai
diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk menilai apakah Anda sudah mampu menjawab dengan tepat dan
jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.
Sebelum Wawancara :
1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam keadaan terbuka atau tertutup.
Melangkahlah dengan yakin.
2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview anda. Hal ini akan sangat
membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
Saat Wawancara :
1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar dengan jelas serta jangan terburuburu dalam menjawab setiap pertanyaan
2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita dapat memberikan
jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan
keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang pertanyaan. Karena akan
mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan dengan antusias
5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan bahasa isyarat mengangguk atau
menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan jawaban sehingga anda terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.
Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal,
tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua.
3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi, cari di internet tentang profil
perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan
bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa percaya diri kita.
4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat menentukan hasilnya nanti karena
komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan kita dapatkan.
Perlu
Diperhatikan
berikut :
hal-hal
Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena hal itu mencitrakan kita kurang
professional.
Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal itu. Karena mengesankan kita
lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan perusahaan kepada kita.
Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan sesuai dengan kemampuan dan
pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional) dimana anda akan
bekerja nantinya
Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan hal apa saja yang ingin anda
ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira anda akan
dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.
Tips lainnya :
Banyak Berlatih
Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda berlatih wawancara
sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus
dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain
kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan yang sedang berusaha
Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan
justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan
memulai pekerjaan tersebut. Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain
itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap tenang dan
santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma saja tentu sudah
membuat seseorang pusing, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat
pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda
sempurna belum tentu dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin
penting yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiranpikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti saya tak cukup pintar atau saya
kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-
kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa
diubah.
Buat Perbandingan
Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want, pertanyaan ini memang
penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita diharuskan menjual diri. Andrea pun menyarankan saat
menyatakan kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan kelemahan itu dengan kelemahan orang lain. Misalnya,
Saya menjadi tidak sabar ketika tim saya tidak cepat mengambil inisiatif. Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari
kelemahan ini. Tak Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada
hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, Saya kurang bagus dalam berhitung
atau matematika.Kelemahan ini memang tak ada hubungannya dengan karier Anda sebagai penulis. Namun, ini
adalah jawaban yang jujur.
Usahakan memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi dari wawancara pekerjaan itu.
Misalnya, dengan menambahkan pernyataan sedang berusaha memperbaiki kelemahan itu. Buat seolah sedang
belajar dari kesalahan yang pernah Anda buat.
Selalu Positif
Jadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana caranya? Tampillah sebagai orang yang
berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan orang seperti ini? Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus
membuat diri terlihat menarik untuk direkrut. Mungkin bisa mengatakan, Saya jarang duduk di sini (sesi
wawancara) dan memikirkan diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan
ini. Ini lebih baik daripada mengatakan, Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan saya.Hindari
menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara melempar nada tersebut. Jangan
Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini
menunjukkan tingkat paling atas. Jika mengatakan, Kelemahan terburuk saya..., artinya kelemahan itu ada
dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat
pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan ...hal yang paling ingin saya
kembangkan... Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu diperbaiki.
Gunakan Mungkin
Ketika mengatakan, Kelemahan saya adalah... ini menyatakan bahwa kelemahan itu mutlak, selalu ada dalam
diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan lebih baik jika mengganti pernyataan dengan, Sepertinya saya
orang yang... Jawaban ini memang menunjukkan seolah Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan
itu. Namun, jawaban ini menghindari dari menjawab kelemahan dengan kekuatan.
****
#Berbagi pengalaman teman penulis, saat diwawancarai dia pernah ditanya, "Apa kebiasaan kamu
di rumah", orang itu menjawab "Saya membantu orang tua". Lalu si penanya meminta orang itu
menunjukan telapak tangannya, dan si penanya lalu mengecek dengan meraba2tangannya dan
ternyata telapak tangannya kasar" (Telapak tangan kasar menunjukan bahwa ia memang benar2
sering membantu dan bekerja keras sekaligus jujur) dan akhirnya ia lolos. Sebenarnya masih ada trik
rahasia lagi, namun maaf penulis (pelajaran-lengkap) tidak saya beritahukan
Tags :
Tips Lolos Tes Wawancara
Trik Sukses Tes Wawancara
Cara Menghadapi Tes Wawancara
Rahasia Lolos Tes Wawancara
#Jika dirasa artikel ini bermanfaat, diharapkan kepada pembaca dimohon untuk mengklik iklan-iklan yang ada pada
blog ini. Terimakasih
Categories:
20 komentar:
JAKARTA - Wawancara adalah satu momen yang menjadi momok bagi para pelamar kerja.
Panggilan untuk mengikuti wawancara kerja saja sudah bisa membuat seseorang stres.
Untuk menghindari hal itu, simak sepuluh pertanyaan umum yang ditanyakan ketika wawancara
kerja seperti dilansir situs College Candy, Jumat (27/5/2011).
1. Apa kelemahanmu?
Ini adalah pertanyaan paling menjebak. Tangani pertanyaan ini dengan memberikan jawaban yang
mengecilkan kekuranganmu dan menekankan kekuatanmu. Jauhi jawaban yang menjurus ke hal
personal dan konsentrasilah pada kemampuan profesionalmu. Misalnya, "Saya selalu belajar
mengembangkan kemampuan komunikasi saya untuk menjadi presenter yang baik. Baru-baru ini
saya bergabung dengan lembaga pelatihan, dan itu sangat membantu saya."
2. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, rangkumlah semua pengalamanmu. Misalnya, "Selama lima tahun
bekerja di bidang industri perbankan, hasil kerja saya sebelumnya mampu menghemat anggaran
perusahaan. Saya dapat membuat perbedaan besar di perusahaan Anda. Saya percaya diri saya
akan menjadi tambahan yang baik bagi perusahaan Anda."
3. Mengapa Anda ingin bekerja di sini?
Para pewawancara kerja mendengarkan jawaban yang mengindikasikan kamu melamar sebuah
pekerjaan hanya karena sedang ada lowongan yang dibuka. Sebaiknya, berikan jawaban yang
menekankan ketertarikanmu bergabung dengan sebuah perusahaan. Kamu bisa mengatakan,
"Saya memilih perusahaan dengan misi yang sejalan dengan nilai-nilai yang saya anut, di mana
saya bisa bersemangat dengan apa yang dilakukan perusahaan tersebut. Dan perusahaan ini ada di
urutan pertama dalam daftar pilihan saya."
4. Apa tujuan yang ingin Anda capai?
Terkadang lebih baik bicara tentang tujuan jangka pendek dan menengah daripada memasang
tujuan jangka panjang. Contohnya, "Tujuan jangka menengah saya adalah bekerja di perusahaan
yang sedang berkembang. Tujuan jangka panjang saya akan tergantung pada arah perkembangan
perusahaan tersebut. Saya berharap dapat mencapai posisi dengan tanggung jawab yang
berkembang juga."
5. Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu?
Jika kamu sedang menganggur, sampaikan alasan mengapa kamu berhenti dari pekerjaan
sebelumnya dengan konteks yang positif, seperti, "Saya berhasil bertahan dari dua kali rasionalisasi
perusahaan. Tapi pada kali ketiga, rasionalisasi itu mencakup 20 persen pengurangan tenaga kerja,
termasuk saya."
Jika kamu sedang bekerja, fokuslah pada apa yang akan kamu capai di pekerjaan selanjutnya.
Misalnya dengan mengatakan, "Setelah dua tahun, saya mengambil keputusan untuk mencari
perusahaan yang berorientasi pada tim, di mana saya bisa menambah pengalaman."
6. Kapankah Anda merasa paling puas dalam pekerjaan?
Pewawancara ingin mengetahui apa yang memotivasimu. Jika kamu dapat menyampaikan contoh
pekerjaan yang membuatmu bersemangat, pihak perusahaan akan mendapatkan gagasan akan
preferensimu. Kamu bisa mengatakan, "Saya sangat puas pada pekerjaan terakhir saya, karena
saya bekerja langsung dengan para pelanggan dan berbagai masalah mereka. Hal itu menjadi
bagian pekerjaan yang sangat penting bagi saya."
7. Apa yang bisa Anda lakukan untuk kami yang tidak bisa dilakukan kandidat
lain?
Pertanyaan ini juga bermakna, apa yang membuatmu unik? Jawaban atas pertanyaan ini
merupakan penilaian atas pengalaman, kemampuan, dan sifatmu. Berikan rangkuman singkat
seperti, "Saya memiliki kombinasi unik dari kemampuan teknik yang kuat, dan kemampuan untuk
membangun hubungan baik dan kokoh dengan pelanggan. Kombinasi tersebut memungkinkan saya
menggunakan pengetahuan saya dan memecah informasi menjadi lebih mudah dimengerti."
8. Apa hal positif yang akan dikatakan mantan atasan Anda tentang Anda?
Ini saatnya kamu menunjukkan performa kerja sebelumnya dan mengutip pujian mantan atasanmu
di perusahaan sebelumnya. Kesempatan ini juga bisa kamu gunakan untuk 'menyombongkan' diri
dengan meminjam kata-kata orang lain, misalnya dengan mengatakan, "Atasan saya sebelumnya
mengatakan bahwa saya adalah desainer terbaik yang pernah bekerja dengannya. Dia tahu bahwa
dia dapat mengandalkan saya, dan dia menyukai selera humor saya."
9. Berapa gaji yang Anda inginkan?
Adalah keuntungan bagimu jika pihak perusahaan menjelaskan kisaran gaji yang berlaku di
perusahaan mereka terlebih dahulu. Persiapkan dirimu dengan mengetahui kisaran gaji yang
berlaku di bidangmu, dan tetapkan batas minimal gaji yang kamu inginkan. Jawaban yang
memungkinkan bisa jadi, "Saya yakin kita bisa setuju pada angka yang masuk akal. Pada kisaran
berapa Anda biasa menggaji seseorang dengan latar belakang seperti saya?"
10. Jika Anda adalah binatang, Anda akan menjadi apa?
Pertanyaan bernada psikologis ini bertujuan untuk melihat kemampuanmu dalam berpikir cepat. Jika
kamu menjawab 'kelinci', maka kamu akan membuat kesan pasif dan lembut. Jika jawabanmu
adalah 'singa', maka kamu akan menunjukkan bahwa kamu seseorang yang agresif. Berikan
jawabanmu dengan berdasarkan tipe pribadi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang kamu incar? Atau, kesan apa yang ingin kamu buat?
Nah, setelah mengetahui 10 pertanyaan populer ketika wawancara kerja, kini saatnya kamu
persiapkan jawaban yang tepat. Semoga sukses! (rfa)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android
Anda.
WAWANCARA KERJA
Menjawab dengan cerdas,
taktis dan optimis
by Okto Silaban 8/10/2005 15 comments
Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua
pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab
kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam
wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab
pertanyaan.
1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan
seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita
membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.
Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu
menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya, kata Erina. Ketika
pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti Di mata anda, siapa
anda? atau Ceritakan sesuatu tentang anda, banyak pelamar menatap
pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.
Saya merasa biasa-biasa saja atau tak banyak yang bisa saya
ceritakan tentang diri saya seringkali menjadi jawaban yang dipilih
pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir
konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa
mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara.
Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak
basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri
anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti
itu, tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York
mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit
untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan Saya Eliana Burthon,
anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran
sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya
dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya
bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal
dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan traveling.Ketika
kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar
memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya.
Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan
Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya
rasa ingin tahu. Jawaban itu cerdas dan efektif untuk
menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya
merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh
jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang
alamiah, kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan
baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri
adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbungabunga, berapi-api apalagi munafik.
Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si
pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang
kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan
anda. Kalau telah menemukan poin -poin itu, berlatihlah mengemukakan
semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara.
Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan
membuat anda seringkali kelepasan bicara.
Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai
seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.
Ketika itu saya tanya apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja?
tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan? dan pelamar itu
menjawab saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel
yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya,
tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja
dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar
yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya
serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum
untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan
menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata saya merasa
atau saya kurang dan sebaiknya gunakan saya pikir, menurut
pendapat saya.., saya yakin, saya optimis. Kata-kata saya
merasa atau saya kurang mengesankan anda lebih sering menduga,
menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai
persoalan.
Cara berpakaian yang baik dalam wawancara
Berpakaian yang baik dalam wawancara memang tidak dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaankebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang
dapat diingat, antara lain:
Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang
akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau
kebiasaan berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal,
atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat
sebagai orang aneh, disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi
pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi,
tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut.
Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.
Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap,
ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rokbawah,
kancing baju atasan).
Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak
pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.
Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda
dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam
wawancara kerja. Selamat bersaing!
Contoh jawaban, Perusahaan ini adalah perusahaan jasa seismik processing terkemuka di tanah air. Dan keahlian saya adalah
seismik processing. Saya yakin perusahaan dapat menunjang karir saya ke depannya, begitu pula sebaliknya saya dapat
berkontribusi kepada perusahaan.
3. Jika Anda bisa memilih perusahaan lain untuk bekerja, perusahaan mana yang akan Anda pilih?
Nah, ini sebenarnya pertanyaan jebakan untuk tahu apakah Anda benar-benar ingin bekerja di perusahaan tersebut atau hanya
sekadar batu loncatan sambil menunggu kesempatan yang lain. Jika Anda benar-benar ingin diterima, jangan sekali-kali
menyebut perusahaan lain, apalagi kompetitor.
Contoh jawaban, Sebelum memutuskan melamar ke perusahaan ini, saya telah melakukan riset terlebih dahulu dan saya yakin
perusahaan inilah yang paling tepat untuk saya berkarir sesuai dengan keahlian yang saya miliki.
4. Apa yang ingin Anda capai dalam 5 tahun ke depan?
Ini untuk mengetahui apa sebenarnya rencana jangka panjang Anda. Jangan salah jawab dengan mengatakan 5 tahun yang akan
datang akan bekerja di perusahaan lain dengan posisi dan gaji lebih baik. Jawablah rencana 5 tahun yang akan datang jika bekerja
di perusahaan tersebut.
Contoh jawaban, 5 tahun lagi saya ingin menjadi seismic processor terbaik yang dimiliki perusahaan ini. Sudah menjadi team
leader yang bisa menangani dan mengatur proyek pengolahan data seismik.
5. Apa yang menurut Anda bisa berikan buat perusahaan sedangkan pelamar lain tidak bisa?
Pertanyaan ini juga kadang susah dijawab. Bahkan, kadang ada yang malah balik bertanya. Apa ya? Ambillah sesuatu yang
tertulis dalam CV Anda yang mungkin tidak dimiliki oleh pelamar lainnya.
Contoh jawaban, Saya tidak sekadar tugas akhir di bidang seismic processing. Saya sudah terjun langsung dalam beberapa
proyek pengolahan data seismik dan terbiasa berinteraksi dengan klien. Saya kira ini tidak dimiliki oleh pelamar lainnya.
6. Apakah Anda pernah bermasalah dengan atasan? Bagaimana mengatasinya?
Jangan pernah menjelek-jelekkan atasan Anda sebelumnya. Meskipun Anda mempunyai masalah yang berat dengan bos
sebelumnya sehingga ingin pindah, sebaiknya jangan diumbar. Jawablah secara diplomatis atau pura-pura lupa.
Contoh jawaban, Bukan masalah besar, hanya perbedaan pendapat biasa. Saya kira hal biasa, apalagi jika kita bicara soal data
seismik. Karena interpretasi kita bisa berbeda. Biasanya selesai setelah melalui diskusi, dst.
EBOOK GRATIS
Sharing Interview
Setelah keluar dari bangku sekolah/kuliah, kadang kamu dibingungkan oleh
berbagai pilihan yang akan menentukan masa depan. Melanjutkan kuliah lagi (S1,
S2,., Sn), menjadi dosen/guru, bekerja di perusahaan besar, memulai bekerja di
perusahaan kecil dulu, meneruskan bisnis orang tua, bahkan mandiri atau berbisnis
dengan usaha sendiri. Berbagai pilihan ini pun juga harus dipertimbangkan karena
beberapa
hal
seperti
kemampuan/skill,
minat,
pengalaman,
modal,
dan
kepercayaan diri. Namun, yang terpenting adalah niat dan tekad dalam berusaha.
Ingin sharing saja, mungkin dengan pengalaman saya ini, pembaca blog saya
mendapatkan info yang menambah wawasan. Silahkan membaca absorb on what
you read if its good for you.
Kesempatan
kali
ini
saya
akan
bercerita
pengalaman-pengalaman
dalam
menghadapi tes masuk ke perusahaan besar, sebut saja seperti Astra International,
KBR Engineering, Wilmar, Nestle, Coca Cola, Schlumberger, Adhi Karya, Sugar
Group (saya gagal di perusahaan2 ini). Saya sudah mengalami banyak kegagalan
dalam tes kerja, dalam kegagalan itulah saya belajar banyak hal. So, jangan pernah
ragu, kecewa, sedih, putus asa, karena dalam kegagalan-kegagalan itulah justru
kamu semakin istimewa, di situlah kehidupan kamu semakin seru, nggak monoton.
Iya kan..! *lhoh kok jadi gini akhirnyaa.. XD
Oke, saya akan memulai sharing ini dalam point-point yang berisi tentang tes
masuk perusahaan, yaitu Drop CV (administrative test), initial interview, tes tulis,
wawancara psikolog, wawancara hrd dan user, Focus Group Disscusions,. Beberapa
perusahaan kadang memakai seluruh tahapan ini plus tes kesehatan, namun
beberapa perusahaan cukup simple, hanya beberapa tahapan saja dari yang saya
sebutkan tadi.
1.
tadi
mutlak
punya,
dan
lebih
baiknya,
(dari
Pengalaman
organisasi
(jabatan
dan
periode
jgn
lupa),
dan
diawali dengan Pengalaman kerja akan lebih membuat interviewer tertarik. Kalau
urutan yang saya sebut tadi biasanya untuk fresh graduated. Saya pernah
mengikuti seminar mengenai pembuatan CV, kata trainernya, jangan membuat
singkatan2 yang interviewer tidak mengerti, seperti contohnya BEM (Badan
Eksekutif Mahasiswa), TF-ITS (Teknik Fisika-Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya), atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Jelaskan maksud singkatan2 itu.
Jangan bertele-tele, terlalu banyak yang dituliskan. Cukup tuliskan sesuatu yang
sekiranya akan menunjang kamu dalam interview dan kamu juga menguasai. CV,
normalnya hanya 2 lembar saja.
2.
interviewer
bertanya
macam-macam
yang
kamu
sendiri
tidak
menguasai karena form ini akan dipakai acuan dalam interview selanjutnya. Kadang
perusahaan malas membaca CV yang telah kamu buat karena terlalu bertele-tele
atau penulisan yang tidak jelas sehingga memudahkan mereka jika melalui form
yang mereka buat sendiri. Kemudian jika ada pertanyaan seperti Mengapa anda
ingin bekerja di perusahaan kami? Tidak perlu dijawab dengan mendetail, cukup isi
dengan kalimat singkat yang bisa dimengerti, dan jika ada kesempatan untuk
interview, baru perjelas apa ingin kamu sampaikan melalui form yang telah diisi.
Setelah pengisian form, kadang beberapa perusahaan melakukan initial interview
tatap muka atau by phone dan kadang berbahasa inggris atau bahasa Indonesia
tergantung dari perusahaan dalam negerikah atau luar negeri. Initial interview ini
sekedar konfirmasi dari form yang telah diisi, apakah telah benar dan sesuai dengan
persyaratan lowongan perusahaan sehingga kandidat pantas untuk dipanggil tes
selanjutnya.
3.
Tes tulis
Tes tulis dapat berupa tes bahasa inggris (kebanyakan menggunakan TOEIC) jika
perusahaan ini multinasional, tes aptitude (numerical, data, reasoning, dll saya
lupa), dan psikotes (menggambar pohon dan orang, Pauli dan Kreplin). Sehari
sebelum tes tulis, tidur lebih awal. Pada saat tes tulis, kerjakan dengan jujur dan
rileks, jangan tegang. Kadang kalau tegang, jadi tidak maksimal. Jika ada soal-soal
yang tidak selesai dikerjakan, jangan dipikirkan, ya sudahlah. Kerjakan soal-soal
selanjutnya dengan hati ikhlas dan rileks namun tetap focus. Oh ya, saat
mengerjakan soal psikotes 2 pilihan yang menggambarkan karakter kamu (saya
lupa namanya), tidak perlu berprasangka apa-apa, isi dengan jujur, karena pada
akhirnya saat wawancara psikolog juga bakalan ketahuan seperti apa watak atau
karakter kamu. Pada saat tes menggambar, dari beberapa sumber yang saya tahu,
menggambarlah dengan detil. Jika menggambar pohon perlihatkan mulai akar,
batang, ranting, daun, buah, dan jika menggambar orang, perlihatkan mata, alis,
hidung, mulut, telinga, rambut dan aktivitasnya. Dan yang paling penting, jangan
lupa baca Bismillah (untuk yang Islam) sebelum mengerjakan, karena basmallah
adalah niat kamu dalam memulai usaha dan kepasrahan kamu kepada Allah yang
menentukan kelayakan dari usaha kamu. Begitu bukan... (ceilaah,, sadaaappp!)
4.
topik
dan
permasalahan
dengan
tambahan
data
yang
akan
mempermudah kita (justru tambah sulit :D) dan kita disuruh mencari problem
solving dari masalah tersebut. Biasanya, diberi waktu berfikir dan menuliskan ide2
atau pemecahan masalah dalam kertas yang telah disediakan. Kemudian, diskusi
dimulai dan pengawas hanya menjadi time keeper tanpa ikut campur dalam diskusi
tersebut. Pada saat diskusi, pengawas kadang tertarik pada kandidat yang memulai
bicara, mengajukan diri menjadi moderator/pimpinan dan kemudian aktif memberi
solusi. Namun, jangan terlalu dominan, berikan kesempatan kepada orang lain
untuk bicara. Berikan ide-ide original, beda dan out of the box istilahnya. Jika tidak
suka dengan pendapat orang lain, jangan gunakan kata2 yang membuat jatuh
orang tersebut. Tampillah meyakinkan dan tenang pada saat mengungkapkan ide.
Beberapa sumber berkata, pengawas FGD bukan mencari jawaban yang benar,
namun proses diskusi dan pengambilan keputusan itulah yang mereka simak.
Kadang FGD bisa berlangsung dengan bahasa Indonesia atau bahasa inggris. So,
prepare yourself.. biarpun gak bisa bahasa inggris, tampil komunikatif bisa
membuat orang2 di samping kita membantu untuk melancarkan kita berbicara,
bahkan
mengoreksi
bhs
inggris
kita
yang
belepotan
*saya
pernah
5.
Wawancara Psikolog
Pada saat wawancara psikolog, karakter-karakter kamu digali, disesuaikan dengan
karakter2 yang diinginkan perushaaan. Pada saat tes ini, jangan tegang, karena bisa
jadi karakter2 kamu yang bagus tidak terlihat dan saat tegang, bicara kamu
terhambat sehingga muncullah kekurangan2 kamu. Yang penting, Be Positive!!
Jangan berprasangka apa-apa, dan jawab pertanyaan dengan jujur tapi positive!
Bagaimanapun kamu melatih diri kamu untuk tampil baik di depan psikolog, ya
attitude kamu yang biasanya itulah yang keluar. So, perbaiki attitude2 kamu mulai
sekarang. Pertanyaan2 dari psikolog biasanya tentang kehidupan sehari-hari,
persoalan2 yang pernah dihadapi dan cara kamu menanganinya. Contohnya:
Apakah dalam 3 tahun ke depan kamu mempunyai target? Bagaimana jika target
kamu belum bisa diraih? Pernahkah mengalami persoalan dalam organisasi dan
bagaimana kamu menanganinya? Pernahkah kamu membantu seorang teman dan
mengapa? Apa kelebihan dan kekurangan kamu? Apa hal menarik dari dirimu?
Pertanyaan2 ini akan digali lebih dalam. Jawab saja dengan jujur, karena nantinya
diputer2 dan kalo g jujur, pastinya sudah lupa sama jawaban awal kan.. tapi tetap
positive y.. ^^
6.
Wawancara HRD/User
Sebelum melaju ke tahap ini, usahakan pelajari company profile perusahaan,
apalagi jika bidang kerjanya tidak sesuai dengan background studi kamu. Pelajari
juga sedikit mengenai bidang kerjanya, dan pencapaian2 yang telah diperoleh
perusahaan ini, sehingga interviewer melihat kamu antusias sekali untuk bergabung
ke perusahaan mereka. Beri pembawaan yang tenang tapi serius, dan lagi2 jangan
tegang (seya sering gagal karena tegang sehingga kalo ngomong belepotan) dan be
positive.. oh ya, di awal masuk ruangan, ucapkan salam selamat pagi/siang/sore,
bersalaman dan duduk. Ambil posisi nyaman saat duduk, tersenyum dan wajah
segar antusias siap menerima pertanyaan mereka. Begitupun waktu selesai
ucapkan terima kasih atas kesempatan interview yang sudah diberikan dan salam.
Pada saat interview ini jenis pertanyaan yang sering muncul adalah: deskripsikan
diri kamu? Apa kelebihan dan kekurangan kamu? Mengapa mengambil background
studi kamu? Belajar apa sja di bangku kuliah? Pernah ikut organisasi apa saja,
kontribusi? Pengalaman kerja? Bagaimana sikap kamu saat bekerja teamwork?
Target karir 5 tahun ke depan? Mengapa ingin bekerja di perusahaan kami? Sejauh
mana kamu tahu bidang kerja di perusahaan kami (kalo gak sesuai sama bekgron
studi)? Pernah tes kerja di mana saja? Dan beberapa pertanyaan teknis sesuai
bekgron studi dan bidang kerja, lalu negosiasi gaji. Saat nego gaji, menurut
beberapa sumber bilang, sesuaikan dengan kota tempat kerja, skill dan posisi yang
diambil (cari tahu ke orang2 yang sudah bekerja di sana akan lebih baik), naikkan
sedikit di atas standartnya dan bilang kalau bisa dinego (negotiable).
7.
Tes Kesehatan
Sebelum tes kesehatan, usahakan sering2lah olahraga, jangan banyak makan
makanan berlemak dan kolesterol tinggi. Pernah teman saya gagal hanya karena
tes kesehatan. So, jaga kesehatan kalau sudah mau memasuki wawancara dengan
user/direksi.
Begitulah kira-kira tes kerja. Jangan berputus asa kawan.. cobalah terus, sambil
mengerjakan apa yang kamu bisa. Selama saya mencari kerja kurang lebih 5 bulan
setelah graduation day, saya mengisi waktu senggang dengan menjadi guru les
privat (dan blogging tentunya, hehe) dan menjahit sambil mencari info kerja. Cukup
bisa membuat saya survive di kota Surabaya. Apa saja saya lakukan agar tidak
menganggur. Dan sekarang, saya sudah lolos tahap akhir tes masuk Tech Mahindra.
Doakan saya cocok dengan perusahaan ini ya, karena saya bukan orang IT.
Hehehe..
Last, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya mengenai apa yang sudah saya tulis.
Senang sudah berbagi info dengan kalian..
Diposkan oleh Dinayati R di 20.12
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Langsung saja saya berikan sedikit ulasan mengenai tips-tips tenteng pertanyaan & jawaban ketika test
wawancara
Setelah melewati beberapa tahap seleksi mulai administrasi, test tulis,lesan dll, tiba saatnya anda masuk
ke dalam tahap selanjutnya yaitu wawancara kerja. Biasanya anda akan berhadapan dengan Kepala
HRD, Direktur atau pihak ketiga yang disewa perusahaan. Pada tahap ini, anda perlu benar-benar
berlatih dan mempersiapkan jawaban-jawaban yang strategis sekaligus tidak terjebak pertanyaanpertanyaan HRD/ Direktur/Pihak Ketiga. Karena sekali anda terjebak dalam suatu pertanyaan, maka bisa
dipastikan anda akan kedodoran pada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dan tentunya hal ini akan
sedikit banyak berpengaruh terhadap hasil penilaian Anda secara keseluruhan. Untuk itu berikut ini akan
disampaikan tips aman menjawab pertanyaan-pertanyaan (menjebak) dalam wawancara kerja:
siapkan mentalnya sebelum masuk ruang test wawancara dan persiapkan berbagai jawaban dan pel;ajari
pertanyaan2 yang kemungkinan diajukan
1. Coba Ceritakan Tentang Diri Anda?
Beberapa artikel menyebutkan agar sebisa mungkin merendahkan diri untuk menghidarkan kesan
sombong dan sekaligus dapat menarik hati HRD, seperti Saya memandang diri saya sebagai seseorang
yang biasa- biasa. Namun berdasarkan pengalaman penulis, ada baiknya anda justru menjawab
sebagaimana apa adanya dengan lugas, singkat dan terkonsep dengan awal dan akhir yang jelas.
Karena pertanyaan ini adalah pintu masuk anda untuk menguraikan prestasi dan kelebihan anda. Namun
jika tidak siap, hal ini memang bisa menjadi bumerang dan jebakan yang mematikan. Tips aman: Apabila
anda memiliki cerita diri anda sebanyak 1 lembar folio, maka pilih satu baris yang benar-benar terfokus
pada hal-hal yang berkaitan dengan bidang kerja anda. Misalnya, anda tidak perlu mengutarakan prestasi
anda sebagai Juara I lomba fotografi nasional ketika melamar sebagai IT System Analyst, karena hal
tersebut tidak relefan. Ciptakan kalimat yang padat, cerdas dan meyakinkan pada jawaban anda
misalnya seperti, Nama saya Nala Adicandra, lulusan program S2 Bidang Teknologi Informasi,
Universitas Gadjah Mada. Di samping kualifikasi formal tersebut, saya juga memegang sertifikasi
internasional dalam bidang Jaringan Komunikasi Data dari Cisco yaitu CCNA. Dalam hal organisasi, saya
pernah dipercaya baik sebagai pengurus maupun ketua pelaksana kegiatan. Waktu senggang yang ada
biasanya saya pergunakan untuk menyalurkan hobi saya, seperti menonton film, bersepeda dan fotografi
Pertanyaan ini terkadang memancing Anda untuk berbicara muluk-muluk agar si pewawancara semakin
yakin untuk me-recruit anda. Namun anda tidak perlu terpancing lebih jauh, karena dikhawatirkan janjijanji Anda akan dicatat, dan akan di cross-check pada masa percobaan (probation) anda. Tidak menjadi
masalah ketika anda bisa merealisasinya, namun menjadi masalah besar ketika anda tidak mampun
merealisasikannya. Masa percobaan anda akan berakhir dengan pemutusan kontrak karya. Tips aman:
yang perlu anda pahami adalah sebagai seorang pegawai baru tentu saja anda tidak mungkin akan
merubah perusahaan dengan sekali sentuh, untuk itu anda hanya perlu menjawab, Yang pertama-tama
saya lakukan adalah melakukan mapping kondisi perusahaan, kemudian saya baru akan berusaha
memberikan kontribusi-kontribusi positif terhadap perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi
saya.
5. Apa Yang Paling Anda Sukai dan Tidak Sukai dari Pekerjaan Sekarang?
Sebisa mungkin hindari sisi negatif. Memang pada tidak mudah, karena pada dasarnya manusia suka
mengeluh, apalagi kalau diberi kesempatan. Tip aman: jawablah keduanya dengan mengatakan, Saya
sangat menyukai pekerjaan saya, lalu lanjutkan dengan menyebutkan kualifikasi yang menunjang posisi
anda. Kemudian tutup pembicaraan dengan sekarang saya siap memulai hal baru dan kesempatan
mendapat tanggung jawab baru
6. Apa Yang Anda Harapkan Dari Pekerjaan Ini?
Mungkin saja pekerjaan ini jadi harapan untuk gengsi atau naik gaji (dibanding pekerjaan lama anda),
Simpan saja dalam hati. Sebagai gantinya katakan bahwa anda ingin memberikan kontribusi posisitf pada
perusahaan sekaligus memberikan kepuasan bagi diri anda sendiri. Tip aman: sebutkan bahwa melalu
perusahaan ini Anda berpeluang untuk lebih dapat mengaplikaskan ilmu yang anda pelajari sebelumnya.
7. Mengapa Anda Ingin Pindah Kerja (ke Perusahaan kami)?
Kalau anda punya alasan positif, jangan ragu menyamaikannya. Tip aman: Hindari jawaban,Saya
kurang cocok dengan atasan, atau Atasan saya tidak mau menerima ide anak buahnya, namun
jawablah secara tidak langsung sepert, saya tertantang mencoba mendalami bisnis ini. Jawaban ini
cenderung lebih disenangi si pewawancara.
8. Berapa Gaji Yang Anda Inginkan?
Hindari menyebutkan angka yang terlalu tinggi, namun jangan pula terlalu rendah. Tip aman: Buat
perhitungan sendiri dalam hati. Ambil angka tertinggi dan terendah, jumlahkan dan bagi 2. Lalu dari
angka tengah tersebut tambahkan 1/3-nya. Nah itu gaji yang bisa anda sebutkan. Atau dengan
menyampaikan jawaban diplomatis, Sebagai pegawai baru, saya akan menerima dan mengikuti aturan
manajemen yang berlaku di perusahaan ini, baru setelah didesak, sampaikan angka perkiraan tadi,
sehingga si pewawancara bisa memahami kesungguhan anda dalam bekerja, tidak melulu akan
menuntuk hak saja. Kalau boleh berandai-andai saya mengharapkan kisaran gaji Rp 2 juta. Namun
sekali lagi hal tersebut saya serahkan kepada manajemen terkait peraturan di perusahaan ini.
9. Masalah terberat Apa Yang Pernah Anda Hadapi?
Hati-hati dengan pertanyaan favorit ini. Jangan sekali- sekali anda menyebutkan persoalan sangat sulit
dan anda gagal mengatasinya. Tip aman: Sebutkan sebuah problm yang happy ending. Hindari
menyebutkan persoalan keluarga atau prabadi, pilihlah permasalahan dari luar yang anda juga bisa
menyelesaikan dengan baik, misalnya Ketika saya dipercaya sebagai ketua bakti sosial di kampus, saya
mengalami kesulitas dana. Berbagai jalan telah saya tempuh baik melalui iuran panitia, donatur dari
orang tua mahasiswa maupun permohonan dana ke fakultas, namun nihil hasilnya. Beberapa donatur
eksternal juga coba saya yakinkan bahwa apabila kegiatan ini berjalan, akan mampu menguntungkan,
dan akan kami gunakan untuk melunasinya, namun sia-sia. Disatu sisi, har-H pelaksanaan semakin
mepet. Dilema batal atau terus jalan, membuat saya harus segera memutuskan. Akhirnya setelah
musyawarah dengan panitia, saya menggadaikan kendaraan saya. Dan sesuai perhitungan, bakti sosial
dapat berjalan lancar dan saya bisa menebus kendaraan saya.
10. Apakah Anda Sudah Memiliki Pacar?
Hal ini jangan Anda tanggapi terburu-buru, dengan menjawab Sudah. Kami berencana menikah pada
akhir tahun ini. Hal ini kemungkan besar bisa menutup peluang Anda untuk maju ke tahap berikutnya.
Karena perusahaan biasanya menginginkan karyawan barunya fokus pada pekerjaan di awal masa
kerjanya. Tip aman: Sampaikan jawaban yang bersifat jujur namun fleksibel, sudah, tapi sebenarnya
saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.
11. Mengapa Saya Harus Menerima Anda?
Jangan menjawab, Karena saya memerlukan pekerjaan atau saya baru di-PHK. Karena sebenarnya si
pewawancara hanya ingin tahu kesimpulan tentang keahlian anda. Jadi beri jawaban singkat dan unique
namun padat tentang pekerjaan dan kemampuan anda. Tips aman: sebutkan satu persatu kemahiran
serta kualifikasi anda. HIndari jawaban, Karena saya termasuk perkerja keras, hal ini terlalu umum.
Langkah selanjutnya adalah cocokan dengan kubutuhan perusahaan tersebut.
atau lebih mujarab ke sini aja
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Email ThisBlogThis!Share to Twitter
Halaman 1 dari 2
Dok. Thinkstock
Jakarta - Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena tidak lulus sesi
wawancara. Tidak mudah memang, apalagi bagi pelamar yang jarang melakukan
interview kerja. Untuk memudahkan Anda saat proses wawancara, ketahui enam
daftar pertanyaan yang menjadi penentu diterima atau tidaknya Anda di
perusahaan tersebut.
1. Motivasi Bekerja
Menurut Chief Consultant Assessment dari Experd Consultant, Cherry Zulviyanti
Riadi Lukman, motivasi dalam bekerja menjadi hal yang penting karena akan
berpengaruh terhadap kinerja sang pelamar kedepannya. Maka Anda harus tahu
motivasi apa yang membuat Anda ingin bekerja di perusahaan itu.
"Nanti akan ditanya, 'kenapa Anda ingin bergabung di perusahaan ini?' kita harus
bisa mengemas jawabannya yang bisa menarik user bukan berarti kita ngasih
jawaban yang bersifat teoritis tapi jawaban yang bisa memberikan upaya dan
pengembangan perusahaan," papar Cherry kepada wolipop, Rabu (06/2/2013).
Ia memberikan contoh jawaban yang teoritis, misalnya Anda ditanya 'Bagaimana
peran Anda saat berada dalam sebuah tim kerja?'. Kemudian Anda menjawab, 'Saya
berperan untuk saling membantu tim karena penting dilakukan demi meraih hasil
yang maksimal'. Jawaban seperti itu dinilai teoritis karena pelamar tidak menjawab
pertanyaan dengan jawaban yang nyata sesuai dengan pengalamannya .
2. Rencana ke Depan
Rencana ke depan juga menjadi pertanyaan yang sensitif sehingga harus dijawab
dengan tepat. Cherry menuturkan, pelamar harus mempunyai rencana lebih dulu
kedepannya mau seperti apa. Anda harus memberikan jawaban yang konsisten dan
Bismillahirrohmaanirrohiim
Sebenarnya pengen share pengalaman pertama saya dalam menjalani tes wawancara
kerja. Jadi ceritanya saya mengirimkan lamaran kerja via email ke suatu perusahaan
semen di daerah perbatasan Karawang dan Kabupaten Bekasi, sekitar seminggu yang
lalu. Sedikit cemas karena posisi yang dilamar itu untuk lulusan jurusan Kimia murni
bukan untuk lulusan jurusan pendidikan Kimia seperti saya. Namun, senin kemarin saya
mendapat telepon dari HRD perusahaan tersebut untuk tes tulis dan tes wawancara
kerja. Okay, setelah itu saya langsung berpikir apa yang harus saya lakukan untuk
persiapan tes tersebut. Meski sudah googling sana sini bagaimana cara menghadapi tes
untuk kerja, tetap saja saya tidak menemukan cara yang pas untuk saya sendiri. Maka
saya putuskan untuk membiarkan mengalir apa adanya dengan persiapan yang sangat
minim.
Selasa pagi berangkat dari Bandung ke Karawang, membutuhkan waktu tempuh selama
4 jam. Karena perusahaan tersebut jauh dari kota alias terpencil. Sayapun segera
menemui HRD dengan sedikit lelah karena jauhnya perjalanan dan kebetulan saya
sedang puasa. Daaan, tes tulis pun dimulai..
Jujur sebenarnya itu test psikotest ga terlalu menguras tenaga dan pikiran, namun yang
membuat otak bekerja keras itu adalah ketika mendapat perintah menceritakan diri
sendiri dengan menggunakan bahasa inggris dalam 120 suku kata atau lebih.. Nah loh.
Sebenarnya ga ada yang saya takuti dari soal tersebut, saya sanggup ko berbahasa
inggris baik dalam speaking, writing, maupun listening. Hanya saja pada saat itu
konsentrasi sedang dalam kondisi yang tidak bagus dan kosakata bahasa inggris pun
mulai
pudar
dari
ingatan..
Jadi
aja
asal
tulis.
Saran dari saya saja sih, kalau sedang mencari kerja khusus buat yang fresh graduate,
perlu ditingkatkan lagi kemampuan bahasa inggrisnya, terutama melamar ke
perusahaan asing. Kalaupun pas-pasan, saya saranin untuk tetap pede dan jangan
terlalu paksakan kalau tidak bisa!!! Karena jika dipaksakan malah jadi buruk bagi kamu
sendiri.
Ya jujur tes tulis bukanlah segala-galanya dalam melamar pekerjaan, tapi ya seperti
yang saya katakan tadi kalau tidak bisa menjawab soal biarkan saja dikosongkan..
Setelah tes tulis selesai, dilanjutkan dengan tes wawancara.. Ya ini yang paling tegang
dan yang paling menentukan layak apa tidaknya kita bekerja di perusahaan tersebut.
Kebetulan yang mewawancari saya seorang bos Taiwanese dan seseorang ChineseIndonesia (makin tegang aja). Awalnya dikasih tes lagi berupa pertanyaan yang ada
hubungannya dengan posisi yang dilamar, dan saya pun segera menyelesaikannya (ya
meski ada satu soal yang tidak diisi karena tidak paham). Dan wawancara pun tiba.
Adapun pertanyaan yang diajukan tidak serumit pertanyaan yang saya temui di blogblog sebelah (mungkin karena perusahaan yang saya lamar adalah perasaan baru).
Pertanyaannya kurang lebih seperti ini:
Pertanyaan mudah tapi harus dijawab hati-hati. Sudah tentu jawaban harus dipikirkan
dan dipertimbangkan dengan baik, supaya baik buat diri kita sendiri dan perusahaan.
Jangan asal menjawab, karena akan menyesal nantinya. Jujur ini pengalaman saya.
Karena saya sangat antusias mendapatkan pekerjaan, saya menyetujui pertanyaan
kedua dan ketiga tersebut. Tanpa memikirkan diri saya sendiri untuk kedepannya ingin
seperti apa. Sejujurnya saya ingin menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Saya
ingin menunjukkan kepada kedua orangtua saya kalau saya mampu melanjutkan kuliah
S2 tanpa biaya dari orangtua saya.
Kembali lagi ke pertanyaan, sekiranya kalau kamu keberatan untuk menyetujui hal-hal
tersebut (shift dan tidak pulang saat lebaran), alangkah baiknya kalau kamu
mengatakan hal yang sebenarnya bahwa kamu keberatan bekerja seperti itu. Namun,
jika kamu menjawab seperti yang saya sarankan, mungkin pewawancara menganggap
anda tidak mampu mengisi posisi itu.
Okay, saya perjelas lagi ya. Jika kamu memang sanggup untuk melakukannya jawab
saja bahwa kamu bersedia dan menyetujuinya, namun jika tidak sanggup dan merasa
bahwa anda tidak cocok dengan peraturan perusahaan tersebut ya jawab saja
sejujurnya bahwa anda tidak bersedia. Carilah yang terbaik bagi kamu sendiri. Jangan
sampai ketika anda diterima perusahaan anda, membuat cita-cita anda hanya menjadi
sebuah cerita dan terkubur begitu saja.
Saran dari saya, sebelum melamar pekerjaan, pikirkanlah pekerjaan apa yang cocok
buat kamu. Jangan sampai menyesal nantinya.
Ingat saat tes masuk kerja, pakailah baju yang sopan, rapih dan nyaman digunakan.
Jawab pertanyaan sebisa mungkin, kalaupun tak bisa lebih baik dikosongkan saja itu
lebih baik. Dalam tes wawancara harus tetap pede, jangan asal menjawab, dan
berbicara semaunya. Jangan pasang muka panik, seram, slengean ataupun tegang.
Bawa rileks saja dan tetap optimis. Tetap tersenyum jika dibutukan (jujur ini cara saya
untuk menghindari gugup dan tegang). Jangan lupa berikhtiar dan berdoa kepada Allah
SWT yang Mahakuasa, agar segalanya menjadi mudah.
Sekian pengalaman dan saran dari saya, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan
selalu optimis!!! :)
Bagikan ini:
Halaman 2 dari 2
Data tersebut untuk membantu Anda lolos sesi wawancara. Jika jawaban mengenai gaji terlalu tinggi
bisa membuat pewawancara kurang menyukai Anda. Namun kalau terlalu rendah bisa mempengaruhi
persepsi pewawancara kalau Anda merupakan orang yang tidak percaya diri.
4. Pengetahuan Mengenai Posisi yang Dilamar
Pelamar harus memiliki pengetahuan luas mengenai posisi yang dia pilih. "User juga biasanya
mengetes berdasarkan tiga hal, sisi knowledge, skill, dan behaviour. ," ujar Kurnia Fitra Utama, selaku
Praktisi Human & Resources Development kepada wolipop, Kamis (07/2/2013).
Ia menambahkan, seseorang yang melamar ke sebuah perusahaan sudah harus tahu pekerjaannya
seperti apa. Pengetahuan itu harus dimiliki sang pelamar sebelum melakukan wawancara agar bisa
menjalin komunikasi yang baik dengan pewawancara.
5. Skill
Setiap orang tentu memiliki keahlian berbeda-beda. Maka sebaiknya memilih posisi yang sesuai
dengan skill Anda saat melamar kerja. Keterampilan dalam bekerja juga menjadi pertanyaan penentu
dalam proses interview. Sebagai contoh, melamar ke perusahaan advertising tapi memilih bagian
keuangan, Anda harus tahu dan menguasai bidang tersebut karena nanti akan ditanya seberapa
mampu Anda mengembangkan perusahaan.
6. Sikap
Saat melakukan wawancara kerja, user juga ingin mengetahui apa tindakan Anda untuk
mengembangkan perusahaan. Pewawancara mau mengetahui cara Anda bersikap apakah sesuai atau
tidak dengan posisi yang Anda inginkan.
"Jadi misalnya orang itu ngelamar jadi akuntan, dia punya knowledge akunting, skill, dan behaviour
sebagai akuntan atau nggak," ujar Kurnia.
Halaman
Siapkan jawaban atas pertanyaan wawancara kerja khas, seperti ini.. Praktekkan respon
Anda sehingga Anda terdengar positif dan jelas, tentang keadaan Anda dan tujuan Anda
untuk masa depan.
Contoh jawaban atas pertanyaan wawancara "Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan
Anda?"
Saya berhenti kerja karena atasan saya pensiun. Saya merasa bahwa setelah bertahuntahun bekerja di kantor maka kini sudah waktunya untuk perubahan dan kini merupakan
waktu yang ideal untuk melanjutkan.
Saya mengambil tawaran pensiun dini karena perampingan perusahaan dan saya siap untuk
tantangan baru.
Saya mengundurkan diri untuk fokus pada mencari pekerjaan yang lebih dekat dengan
rumah dan akan menggunakan keterampilan dan pengalaman saya dalam kapasitas yang
berbeda.
Saya tidak memiliki ruang untuk tumbuh dengan atasan saya saat ini dan saya siap untuk
pindah ke sebuah tantangan baru.
Saya sedang mencari tantangan baru dan mengembangkan karir saya dan saya tidak bisa
SINI.
You might also like:
DI