Narasumber :
Dr. Syafiq Riza Basamalah, MA
Penyusun :
Dedi Saputra
Editor, Penyunting Akhir :
Dedi Saputra
Sumber :
Buku Andai Aku Tidak Menikah Dengannya
Rumaysho
Almanhaj
Muslimah
Firanda
Muslim.or.id
DLL
Penerbit : DS BOOK
iii
KATA PENGANTAR
iv
menjaga dan mengawasimu. Wahai orang-orang yang
beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar.
v
Pernikahan adalah suatu perjanjian besar, suatu
pertanggung jawaban yang berat bagi seorang laki-laki
yang mana dia mengambil seorang wanita dari kedua
orangtuanya untuk hidup bersamanya dalam sebuah
bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin
lehnya. Namun realitanya berapa banyak perempuan yang
harapannya hanya mimpi kebahagiannya menguap seperti
embun segar ketika disapa mentari pagi.
vi
Pendahuluan
vii
Sebagai Seorang ayah yang memiliki putri-putri,
Pelayan di rumahmu,
Penjaga di istanamu,
Penghibur di vilamu,
viii
Perawat untuk anak-anakmu,
Bila kau sedikit kasar biasanya gelas itu akan tergores, dan
bila kau lebih kasar lagi ia bisa terjatuh dan pecah
berkeping-keping. Ketika itu kau baru tersadar bahwa
dirimu telah kehilangan sebuah gelas kebahagiaan, yang
bila kau berusaha untuk merekatkannya kembali, ia susah
untuk kembali kepada asalnya.”
ix
ِ رفقا ب ِ الْ ق َ َو
ِار ي ِْر
Lembutlah kepada kaca-kaca (maksudnya para
perempuan)1.
1
HR. al-Bukhari V/2294 no 5856, Muslim IV/1811 no 2323, An-Nasa’i
dalam Sunan Al-Kubro VI/135 no 10326.
2
Muqadimah dari DR Syafiq Riza Basalamah dalam bukunya “Andai
Aku Tidak Menikah Dengannya”
x
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..................................................... iv
Pendahuluan .................................................................... vii
Daftar Isi .......................................................................... xi
BAB I ................................................................................ 2
DUNIA TEMPAT UNTUK BERAMAL DAN
BERSABAR ..................................................................... 2
HARTA YANG PALING MULIA ...................................... 10
1. Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah
menjadikan seorang hamba akan senantiasa diingat
oleh Allah. ............................................................... 11
2. Hati yang bersyukur kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala ................................................................. 14
3. Istri Yang Sholehah ....................................... 16
Setengah Agamamu Telah di Sempurnakan ............... 21
Demi Hidup Bahagia.................................................... 27
Malam Penguburan Cinta ........................................... 37
“Malam Pernikahan Adalah Malam Penyemian Cinta”
..................................................................................... 41
Bahtera Rumah Tanggaku Hampir Pecah ................... 42
Andai Aku Tidak Menikah Dengannya ........................ 65
xi
Aku Ingin Berbisik........................................................ 66
Suami adalah Nahkoda ............................................... 67
Janji Teguh Nan Sakral ................................................ 75
BAB II............................................................................. 80
Tak Kenal Maka Tak Sayang.......................................... 80
Mengenal Perempuan ................................................ 80
Dari Tulang Rusuk Yang Bengkok ................................ 93
Penampilan ................................................................. 99
...................................................................................... 108
BAB III ......................................................................... 108
Menyirami Bunga Yang Layu ...................................... 108
Setengah Isi Setengah Kosong .................................. 109
Manjakan Istrimu Dengan Kata-Kata Indah .............. 124
Khususkan Waktu Untuk Berbincang Dengannya .... 128
Hargai Pendapatnya .................................................. 143
Jangan Suka Membandingkan .................................. 147
Berikan Kepadanya Kewenangan Mengatur Rumah 149
Istri Memerlukan Hiburan ......................................... 154
Rekreasi Bersama Keluarga....................................... 155
Membantu Pekerjaan Rumah ................................... 158
Bersolek dan Masuk Rumah dengan Senyuman ...... 160
Romantis di Meja Makan .......................................... 168
xii
Romantis Dikendaraan .............................................. 172
Romantis di Atas Ranjang ......................................... 174
Memberhentikan Pasukan Untuk Sang istri ............. 177
Ungkapkan Cintamu .................................................. 180
Persembahkan Untuknya Hadiah ............................. 182
Ucapkan Terimakasih ................................................ 183
Istri Bukan Pembantu................................................ 198
Menebar Dusta, Meraih Bahagia .............................. 200
Istrimu Bukan Bidadari .............................................. 204
Berapa Kali Engkau Memaafkan Istri? ...................... 219
Bermain Tarik Ulur .................................................... 223
Jangan Mencari-Cari Kesalahan (Tajassus) ............... 229
Kecup Dirinya Sebelum Meninggalkan Rumah ......... 232
Gandeng Tangannya Menuju Pintu Surga ................ 233
Jadilah Insan Terbaik ................................................. 238
...................................................................................... 245
Bab IV ........................................................................... 245
Menyingkap Tirai ......................................................... 245
Daftar Pustaka : ............................................................. 256
xiii
1
BAB I
2
ِ ِاآلخ َر ةِِ ِ إ ِ لَِّ ِ ِم ث ْ ُلِ ِ َمِ ا ِ ي َ ْج ع َ ُلِ ِ أ َح د ُك ُ ْم ِ ِ َم ا ِ ال د ُّن ْ ي َ ا ِ ف ِ ي
ْ ُأ
ِ ف َ لْ ي َ ن ْ ظ ُ ْرِ ِ ب ِ َمِ ِ ي َ ْر ِج ُع ؟. ِ ِص ب ُ ع َ هُِِ ف ِ ي ِ الْ ي َ ِم
“Dunia dibanding akhirat, tidak lain seperti salah seorang
di antara kamu menyelupkan jarinya ke dalam lautan
(kemudian diangkat), lalu lihatlah yang menempel
darinya?”3
ِ َِيِ ِ الَِّ ِذ ي ن
َ يِ ِ ال َّ ِذ ي نَِ ِ أ َسَ ا ءُ وا ِ ب ِ َم ا ِ ع َ ِم ل ُوا ِ َو ي َ ْج ِز
َ لِ ي َ ْج ِز
ح سْ ن َى ُ ْ أ َ ْح سَ ن ُوا ِ ب ِ ال
“Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan
dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik dengan pahala yang lebih baik“ (QS An-Najm : 31).
3
HR. Muslim
3
Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia terkadang berupa
kelapangan dan kenikmatan, namun terkadang juga
berupa kesempitan dan musibah. Bisa berupa sehat
maupuan kondisi sakit, bisa berupa kekayaan maupun
kemiskinan. Seorang mukmin akan menghadapi ujian
dalam dua keadaan : kondisi susah dan kondisi senang.
4
HR Ahmad
4
sabar. Jika Allah mengujinya dengan kesenangan dan
kemudahan seperti diberi kondisi sehat dan kekayaan
harta , maka seorang mukmin akan menjadi orang yang
bersyukur kepada Allah sehingga dia mendapat kebaikan
berupa pahala orang-orang yang bersyukur.
5
HR Muslim
5
kondisinya antara sabar dan syukur. Allah Ta’ala berfirman
dalam empat tempat di dalam Al-Qur’an :
6
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia
dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia
akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun
bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka
dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS Al-Fajr : 15-
16)
7
adapun orang yang kedua Allah uji dengan kemiskinan dan
dia bersabar. Masing-masing dari keduanya telah
melakukan bentuk penghambaan kepada Allah seusai
dengan tuntutan kondisi ujian yang dialaminya sehingga
keduanya mendapat keberuntungan. Ini merupakan
keberuntungan dan kemenangan berupa pahala bagi
orang yang bersyukur dan orang yang bersabar.
ََِو إ ِ ل َ ي ْ ن َا ِ ت ُ ْر َج ع ُ و ن
“Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (QS Al-
Anbiya’ :35)
8
Sungguh indah ucapan penyair berikut,
ْ َن َ ظ َ ُر ْو ا ا ف ِ يْ َه ا ا عَ ل ِ ُم ْو ا ااااااااا ا َن َ َه ا ا ل َ يْ س
تا ا ل ِ َح يا ا َو ط َ ن ً ا
9
Ali bin Abi Thalib berkata, “Sesungguhnya dunia akan
pergi meninggalkan dan akhirat akan datang
menyongsong. Masing-masing dari keduanya memiliki
anak-anak, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan
menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya hari ini
adalah (waktu) beramal dan belum dihisab, sedangkan
nanti adalah hisab dan tidak lagi bisa beramal.”
10
“Harta terbaik adalah lisan yang berdzikir, hati yang
bersyukur dan istri mu’minah yang membantu
keimanannya (suami).”6
6
HR. Tirmidzi
7
HR. Ibnu Majah
11
terjaga daripada godaan setan. Karena disebutkan dalam
hadits riwayat Imam Ahmad, bahwasannya berdzikir itu
bagaikan benteng yang kokoh, yang membentengi
seorang daripada musuhnya. Sementara musuh kita
adalah setan.
َ َ تا ا عَ ل
ا، يا ا ْ اْل س َّْل ِما ا ق َ دْا ا ك َ ث ُ َر ْ ي َ ا ا َر س ُ ْو َلا ا للااِ ا إ ِ َنا ا ش ََر ا ئ ِ َعا ا
ُ َ ي ءا ا أ َت َش َ ب
ا الاَ ا ي َ زَ ا ُلا ا: ثا ا ب ِ هِا ا ؟ ا ق َ ا َلا ا ْ ِ ف َ أ َن ْ ب ِ ئ ْ ن
ْ َ يا ا ِم ن ْ َه ا ا ب ِ ش
ِكا ا َر طْ ب ًا ا ِم ْنا ا ِذ كْ ِرا ا للاا َ ُ لِ سَ ا ن
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam
sudah banyak pada kami. Beritahukanlah kepada kami
sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Hendaklah
lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla”8
8
HR. Tirmidzi
12
Itu menunjukkan orang yang senantiasa lisannya basah
dengan dzikir kepada Allah, Allah akan berikan kekuatan ia
untuk menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, Allah akan angkat derajatnya dan
Allah akan gugurkan dosa-dosanya. Karena ketika
seseorang mengucapkan Subhanallah, Allah tuliskan
untuknya 20 derajat, Allah gugurkan darinya 20 dosa dan
Allah tuliskan untuknya 20 kebaikan.
َ َ ئِ ِ أ ُ َّم ت
ِ ِكِ ِ ِم ن ِ ي ِ ال س َّ َل َ َمِ ِ َو أ َ ْخ ب ِ ْر ه ُ ْمِ ِ أ َ َّن ْ ِ أ َقْ ِر،ُ ي َ ا ِ ُم َح َّم د
ِ ِِ َو أ َ َّن، ِ َو أ َن َّ َه اِ ق ِ ي ع َ ان، ال َج ن َّ ةَِِ ط َ ي ِ ب َ ةُِِ ال ت ُّ ْر ب َ ةِِِ ع َ ذ ْ ب َ ةُِِ ال َم ا ِء
ِ ُِِغ َر ا س َ َه اِ س ُ ب ْ َح ا نَِِ للاِِِ َو ال َح ْم دِ ُِ للِِِ َو لَِِ إ ِ ل َ هَِِ إ ِ لَِِّ للاُِِ َو للا
ِأ َكْ ب َ ُر
“Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku untuk
umatmu. Beritahu mereka bahwa surga itu debunya
harum. Airnya segar. Dan surga itu datar. Tanamannya
adalah kalimat: Subhaanallahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha
illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi
13
Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah,
dan Allah Maha Besar).”9
9
HR. Ahmad
14
tersebut berpikir, “apakah yang saya gunakan ini dalam
kerinduan Allah atau tidak?”
10
HR. Muslim
15
Hati yang senantiasa takut kepada Allah, berharap akan
karunia dan nikmatNya, berharap akan surgaNya,
berharap akan keridhaanNya.
16
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita shalihah.”11
ِك
ِ كِ ِ َو ن َا ُر ِ ْف َ ا ن ْ ظ ُ ِر ي ِ أ َيْ نَِ ِ أ َن
ِ ُ تِ ِ ِم ن ْ هُِِ ف َ إ ِن َّ َم ا ِ ه ُ َوِ ِ َج ن َّ ت
11
HR. Muslim
17
“Lihatlah oleh kamu bagaimana kamu dimata suamimu,
karena suamimu adalah surga atau nerakamu”12
12
HR. Ahmad
13
HR. An Nasa’i
18
Allah merahmati istri yang membantu suaminya untuk
mentaati Allah, Allah merahmati suami yang membantu
istrinya untuk mentaati Allah.
14
HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan
15
Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, hal. 149
19
ِ تِ ِ ش َ ْه َر هَا ْ ص ا َم َ تِ ِ ال ْ َم ْر أ َةِ ُ ِ َخ ْم س َ َه ا ِ َو ِ َّ ص لَ ِ إ ِ ذ َا
ِ خ لِ ىُ ْ تِ ِ َز ْو َج َه ا ِ ق ِ ي َلِ ِ ل َ َه ا ِ ا د ْ َتِ ِ ف َ ْر َج َه ا ِ َو أ َط َ ا ع
ْ ََو َح ف ِ ظ
ِ ْ ىِ ِ أ َب َْو ا بِِ ِ الْ َج ن َّ ِةِ ِ ِش ئ
ِت ِ َ الْ َج ن َّ ةَِ ِ ِم ْنِ ِ أ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu,
juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-
betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan
benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada
wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam
surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”16
16
HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih
20
suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga
membuat suami benci”17
17
HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih
21
ف َ لْ ي َ ت َّقِ للا َ ف ِ ي، ف الدِ يْ ِن ْ َ ج ال ع َ بْد ف َ ق َ د ْ كَ َّم لَ ن
َ ص َ إ ِ ذ َ ا ت َ َز َّو
ف ال ب َ ا ق ِ ي
ِ ص
ْ ِ الن
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan
separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah
pada separuh yang lainnya.”18
18
HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625
22
ِ كِ ِ َو َج ع َ لْ ن َا ِ ل َ هُ ْمِ ِ ا َ ْز َو اج ا َ ِ َو ل َ ق َ دِْ ِ ا َ ْر سَ ل ْ ن َا ِ ُر س ُ َلِ ِ ِم ْنِ ِ ق َ بْ ل
ِ ِيِ ِ ب ِ اٰ ي َ ةِ ِ ا َِّلِ ِ ب ِ ا ِ ذ ْ ِن ْ
َ ِ َّو ذ ُ ِرِ ي َّةِ ِ ۗ َو َم ا ِ كَ ا نَِ ِ لِ َر س ُ ْو لِ ِ ا َ ْنِ ِ ي َّأ ت
ِاّللِِ ِ ۗ ل ِ ك ُ لِِ ِ ا َ َج لِ ِ ِك ت َاب ٰ
“Dan sungguh Kami mengutus beberapa rasul sebelum
kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan
keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang rasul
mendatangkan suatu ayat (mukjizat), melainkan dengan
izin Allah. Tiap-tiap waktu (telah) ada catatan (ketetapan)
baginya.” (QS Ar-Ra’d: 38)
23
melalui pernikahan mereka dikaruniai anak dan cucu
sebagaimana firman Allah subhanallahu Ta’ala :
ِ ِس ك ُ ْمِِ ا َ ْز َو اج اِ َّو َج ع َ َلِِ ل َ ك ُ ْمِِ ِم ْن ِ ُ اّللُِِ َج ع َ َلِِ ل َ ك ُ ْمِِ ِم ْنِِ ا َن ْ ف
ٰ َو
ِ ِتِ ۗ اج ك ُ ْمِ ِ ب َ ن ِ يْ نَِ ِ َو َح ف َ د َ ةِ ِ َّو َر زَ ق َ ك ُ ْمِ ِ ِم نَِ ِ الط َّ ي ِ ٰب ِ ا َ ْز َو
ِاّللِِ ِ ه ُ ْمِ ِ ي َ كْ ف ُ ُر ْو َن ِ ط ِلِ ِ ي ُ ْؤ ِم ن ُ ْو نَِ ِ َو ب ِ ن ِ ع ْ َم
ٰ ِ ِت ِ ا َف َ ب ِ ال ْ ب َ ا
“Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dari jenis kalian
sendiri dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu
anak-anak dan cucu-cucu,dan memberi kalian rizki dari
yang baik-baik. Maka apakah yang batil yang mereka
Imani, dan nikmat Allah mereka ingkari?” (QS An-Nahl: 72)
24
maka hendaknya berpuasa, sebab hal itu bisa menjadi
penekan hawa nafsu.”19
19
HR Bukhari no 5063 : Muslim no 1401
25
Al Ghozali rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab
Mirqotul Mafatih) berkata, “Umumnya yang merusak
agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan
perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah
satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi
diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat
(yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”
20
Tafsir al-Qurthubi, 9/327
26
bukan hanya subyektif, dan bisa jadi mereka mengetahui
apa yang tidak kita ketahui.
27
memberikan cahaya terbaiknya untuk menghangatkan
bumi pertiwi.
21
Majma’ Al-Hikam wal Amtsal fi Asy-Syi’r Al-‘Arabi
28
istri dan anak-anaknya. Hal ini sebagai perwujudan rasa
cintanya kepada mereka, yang kecintaan ini merupakan
fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah
Ta’ala berfirman,
29
Makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu
dari melakukan amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu
ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala22
ِ ِِِ ِم ْنِِ ق ُ َر ا ب َ ت ِ هِِِ َو إ ِ َم ا ئ ِ ه،ُ قِِ عَ ل َ ىِ الم سْ ل ِ ِمِِ أ َ ْنِِ ي ُع َ ل ِ مَِِ أ َهْ ل َ ه
ُّ َح
ُِ ِ َو َم ا ِ ن َ َه ا ه ُ مُِ ِ للاُِ ِ ع َ ن ْ ه، ضِ ِ للاُِ ِ عَ ل َ ي ْ ِه ْم َ ِ َم ا ِ ف َ َر،ِ َو ع َ ب ِ يْ ِد ه
“Menjadi kewajiban seorang muslim untuk mengajari
keluarganya, termasuk kerabat, sampai pada hamba
22
Tafsir Ibnu Katsir (4/482)
30
sahaya laki-laki atau perempuannya. Ajarkanlah mereka
perkara wajib yang Allah perintahkan dan larangan yang
Allah larang.”23
ِ ُِص ل َّ ىِ َو أ َي ْ ق َ ظَِِ ا ْم َر أ َت َهَ َ امِِ ِم نَِِ الل َّ ي ْ ِلِِ فَ َ ج َلِِ ق ُ َر ِح مَِِ للاُِِ َر
ِ َِ ِ َو َر ِح م، ض َحِ ِ ف ِ ي ِ َو ْج ِه َه ا ِ ال ْ َم ا َء َ َ تِ ِ نْ َ ِ ف َ إ ِ ْنِ ِ أ َب، ت
ْ َّ ص ل
َ َف
ِ تِِ َز ْو َج َه ا ْ َ تِِ َو أ َيْ ق َ ظْ َّ ص ل
َ َ تِِ ِم نَِِ الل َّ ي ْ ِلِِ فْ للاُِِ ا ْم َر أ َةِِ ق َ ا َم
ِتِ ِ ف ِ ي ِ َو ْج ِه ِهِ ِ ا ل ْ َم ا َء ْ ص ل َّ ى ِ ف َ إ ِ ْنِ ِ أ َب َ ى ِ ن َ ضَ َح َ َف
23
HR. Ath-Thabari, dengan sanad shahih dari jalur Said bin Abi
‘Urubah, dari Qatadah. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 321
24
HR. Abu Daud, no. 495; Ahmad, 2: 180. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa hadits ini shahih
31
“Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di
waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia
membangunkan istrinya lalu si istri mengerjakan shalat.
Bila istrinya enggan untuk bangun, ia percikkan air di
wajah istrinya. Semoga Allah merahmati seorang wanita
yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan
ia membangunkan suami lalu si suami mengerjakan
shalat. Bila suaminya enggan untuk bangun, ia percikkan
air di wajah suaminya.”25
HR. Abu Daud, no. 1450; An-Nasa’i, no. 1611. Al-Hafizh Abu Thahir
25
32
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga
membuat suami benci.”26
26
HR. An-Nasai, no. 3231; Ahmad, 2: 251. Syaikh Al-Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih
27
HR. Ahmad, 1: 191; Ibnu Hibban, 9: 471. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
mengatakan bahwa hadits ini shahih
33
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
28
HR. Muslim no. 1631
34
“Nikahilah wanita yang penyayang yang subur punya
banyak keturunan karena aku bangga dengan banyaknya
umatku pada hari kiamat kelak.”29
29
HR. Abu Daud no. 2050 dan An Nasai no. 3229. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits tersebut hasan
35
jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka
nasehat) selain di rumah”30
ِ كِ ِ َو ي َ كْ ف ِ ى ِ ب َ ن ِ ي
ِك ِ خ ِذ ى ِ ِم ْنِ ِ َم ا ل ِ ِهِ ِ ب ِ ال ْ َم ع ْ ُر و
ِ فِ ِ َم ا ِ ي َ كْ ف ِ ي ُ
“Ambillah dari hartanya apa yang mencukupi anak-
anakmu dengan cara yang patut.”31
30
HR. Abu Daud, no. 2142. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan shahih
31
HR. Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714
36
ِ ِتِ ِ زَ ْو َج َه ا ِ طَ َل َ ق ا ِ ف ِ ى ِ غ َ ي ِْرِ ِ َم ا ِ ب َ أ ْس
ْ َ أ َي ُّ َم ا ِ ا ْم َر أ َةِ ِ سَ أ َل
ِِف َ َح َرِ امِ ِ عَ ل َ ي ْ َه ا ِ َر ا ئ ِ َح ةُِ ِ الْ َج ن َّ ة
“Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada
alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau
surga.”32
32
HR. Abu Daud, no. 2226; Tirmidzi, no. 1187; Ibnu Majah, no. 2055.
Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh
Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
33
Majmu’ Al-Fatawa, 32: 148
37
bersentuhan badan. Berbeda bagi mereka yang telah
menjalin hubungan cinta sebelum menikah, mereka yang
berpacaran dan telah melakukan perbuatan nista sebelum
akad nikah diucapkan.
38
berpegangan, berpelukan, fase memadu kasih baru saja
dimulai pada malam yang indah itu.
34
HR. Bukhari
39
4. Shalat dua rakaat bersama istri (riwayat dari para
salaf). Lebih menenangkan hati keduanya dan
mengurangi “ketegangan” (Bacaan boleh
dikeraskan, suami sebagai imam, jadi perbaiki
tahsin sebelumnya ya, supaya kesan pertama…
mempesona)
5. Disunnahkan bersiwak atau sikat gigi sebelumnya
6. Membaca doa akan berjima. Pendapat terkuat
hanya dibaca oleh suami, dan istri harus sering
mengingatkan suami agar membacanya.
insyaAllah sudah hapal doanya
Bocoran:
35
HR. Bukhari-Muslim
40
yang melakukan (jangan lupa sebelum tidur, jika
belum mandi wajib, sebaiknya wudhu dalam
pendapat lain boleh tayammum)
41
Pacaran yang diridhoi..
42
Rumah tangga itu memang seperti biduk yang sedang
berlayar. Seperti kapal yang mengarungi samudera
kehidupan. Dalam pelayaran menghadapi macam-macam
kejadian. Ada angin semilir sepoy-sepoy. Nikmat dan
menyenangkan. Menghadapi angina yang kencang.
Menghadapi hujan dan angin kencang. Menghadapi badai.
Badai kecil ataupun badai besar. Suasana malam yang
gelap dan siang yang terang. Itulah gambaran kehidupan.
Sehingga rumah tangga memang bagaikan kapal yang
mengarungi samudera kehidupan. Suatu saat ia akan
berakhir mendarat. Kehidupan juga akan berakhir.
Perlu nahkoda
43
mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka
mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.” (QS. An Nisaa’ : 34)
44
sampai salah arah angin sehingga kapal bisa terbalik.
Makanya suami berperan seperti ini. Semuanya dalam
rangka melindungi seluruh anggota keluarga. Istri
memperhatikan seluruh keperluan di dalam. Siapa awak
kapal yang belum terpenuhi makanan, pakaian,
pendidikan, kesehatan dll. Istri menjaga agar perabotan
rapi, indah dan efektif digunakan. Dia juga bertanggung
jawab terhadap kebersihan. Dia bisa mendampingi
nakhoda untuk dimintai pendapat. Karena dia adalah
asisten utama nakhoda. Dia bisa memberi masukan kalau
misalnya ada bahaya. Tetapi dia bukan yang memutuskan.
Dia hanya asisten terdekat dan orang kepercayaan utama
sang nakhoda. Itu pengandaiannya.
45
mengendalikan. Suami belum bisa menjadi pemimpin
yang baik. Istrinya membangkang dia tidak bisa
mengendalikan. Istrinya melakukan maksiat ia diamkan.
Salah satu kesalahannya adalah karena tidak menyiapkan
asisten yang baik. Misalnya menikah dengan seorang istri
yang masih lugu, belum punya bekal ilmu agama,
modalnya hanya cantik saja. Di situlah sebenarnya suami
sebagai nakhoda kapal harus siap-siap mendidik istrinya
secara baik agar bisa menjadi asisten yang baik. Kalau
tidak, dia akan kesusahan sendiri. Makanya dikatakan
mendapatkan istri yang baik, istri yang sholihah yang
punya pemahaman agama baik dan ketaatan yang baik,
berarti sudah mendapatkan separuh agamanya. Itu berarti
suami sangat mudah menjalankan perannya sebagai
nakhoda. Apalagi seorang istri yangsholihah akan
membantu suaminya dalam kebaikan. Ia akan measehati
suaminya kalau kapal mulai salah arah. Ia akan
mengingatkan kalau di depan ada karang tajam. Ia akan
mengingatkan bahwa kea rah sana ada badai besara
baiknya kita menghindari dulu. Ia akan mendampingi
suaminya ketika biduk rumah tangganya menghadapi
badai kehidupan yang besar. Mislanya suami sakit parah
atau suami di PHK, atau suami ditipu sehingga usahanya
bangkrut, Maka istri sholihah akan selalu berada di sisi
suaminya dengan setia. Menjadi kawannya yang paling
dipercaya dan tidak pernah meninggalkannya sampai
badai berlalu. Maka bersyukurlah siapapun suami yang
punya istri seperti ini. Berarti Allah telah menolong dalam
urusan agama.
46
Apa yang perlu disiapkan?
47
tahun menjalani bahtera rumah tangga akhirnya berakhir
dengan pecah dan tenggelamnya bahtera tersebut…
48
mereka tidak bertemu maka mereka saling menuliskan
surat satu kepada yang lainnya bahwasanya :
36
Kitab Al-Ikhlash karya Ibnu Abid Dunya hal 54 atsar no 25
49
tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka” (QS Al-Anfaal :
63)
50
“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang
bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia
membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila
istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga
Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di
waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia
membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat.
Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.”37
ِ ص ل َّ ى
َ ِ ِص ل َّ ي َ ا ِ أ َ ْو
َ َ ج ُلِ ِ أ َهْ ل َ هُِِ ِم نَِ ِ الل ي ْ ِلِ ِ ف
ُ إ ِ ذ َ ا ِ أ َيْ ق َ ظَِ ِ ال َّر
ِ ِ ك ُ ت ِ ب َ ا ِ في ِ ال ذ َّ ا ِك ِر يْ نَِ ِ َو ال ذ َّ ا ِك َر ا،َر كْ ع َ ت َيْ ِنِ ِ َج ِم ي ْع ا
ِت
“Apabila seorang lelaki (suami) membangunkan istrinya di
waktu malam hingga keduanya mengerjakan shalat atau
shalat dua rakaat semuanya, maka keduanya dicatat
termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang
berzikir.”38
ِ ص ل َّ ي َ ا
َ َ ج ُلِِ ِم نَِِ الل ي ْ ِلِِ َو أ َيْ ق َ ظَِِ ا ْم َر أ َت َهُِِ ف
ُ إ ِ ذ َ اِ ا سْ ت َيْ ق َ ظَِِ ال َّر
ِ ِ ك ُ ت ِ ب َ ا ِ ِم نَِ ِ ال ذ َّا ِك ِر يْ نَِ ِ للاَِ ِ ك َ ث ِ يْر ا ِ َو ال ذ َّا ِك َر ا, َِر كْ ع َ ت َيْ ِن
ِت
“Apabila seorang lelaki (suami) bangun di waktu malam
dan ia membangunkan istrinya lalu keduanya
37
HR Abu Dawud no 1308
38
HR Abu Dawud no 1309
51
mengerjakan shalat dua rakaat, maka keduanya dicatat
termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang banyak
mengingat/berdzikir kepada Allah.”
52
menerima setumpuk kewajiban sebagai seorang istri…,
berusaha mengenal hak-hak suaminya…, jangan sampai ia
hanya ingin menjadi permaisuri…akan tetapi tidak mau
berperan dengan peranan pembantu yang menjalankan
kerjaan-kerjaan ibu rumah tangga.
53
seorang lelaki yang memiliki 3 orang anak, lantas istrinya
meninggal dunia, maka berapa pembantu yang harus ia
bayar…pembantu, babysitter…??
54
mustahil. Karena sesungguhnya Allah hanya menciptakan
kesempurnaan kenikmatan di surga kelak, agar seorang
muslim sadar dan selalu merindukan kesempurnaan di
akhirat. Jika nampak kesalahan dan kekurangan pada
pasangan hidup maka segera ingatlah kebaikan-
kebaikannya dan juga jasa-jasanya serta kelebihan-
kelebihannya. Jangan sampai seseorang didominasi oleh
syaitan yang berusaha menjadikan seseorang hanya
mengingat kejelekan dan keburukan
Berbeda halnya jika cinta yang secara tabi’at ini kita hiasi
dengan kecintaan karena Allah… maka kecintaan ini akan
lebih langgeng dan akan lebih menumbuhkan kepuasan
dan kebahagiaan dalam hati. Kita mencintai pasangan
hidup kita karena Allah…karena ingin mewujudkan
kehidupan mesra dan bahagia yang diperintahkan oleh
Allah….
55
Jika pilihan pasangan hidup hanya dilandaskan perasaan,
cinta, dan syahwat…, maka bisa jadi kondisi seseorang
sebagaimana perkataan seorang penyair :
56
Akan tetapi jika mencintai pasangan hidup dibangun atas
kecintaan dan agama serta tujuan akhirat, maka insya
Allah keberkahan akan meliputi kebahagiaan rumah
tangga.
57
Diantara perkara yang sangat menyakitkan seorang suami
adalah jika istrinya membanding-bandingkan dirinya
dengan lelaki lain, atau dengan suami orang lai. Apalagi
jika pembandingan tersebut dimaksudkan untuk
menyalahkan atau merendahkan dan menjatuhkan sang
suami.
58
Dan tidak ada salahnya sesekali bersafar berdua tanpa
membawa anak-anak…agar bisa menghidupkan kembali
suasana mesra antara suami istri. Dan jika memiliki
kelebihan harta maka semakin indah lagi jika bisa
berumroh berdua atau berhaji berdua…. Merupakan
pemandangan yang indah dan romatis tatkala saya
mendapati pasangan suami istri yang sudah cukup
berumur (sekitar 50 tahunan) lalu mereka berdua
berumroh bersama. Sungguh indah “berpacaran” setelah
menikah…dan juga sungguh indah “berpacaran kembali”
di masa tua…
59
lari antara Nabi dan Aisyah, antara seorang suami dan
istri…tentunya merupakan nostalgia yang penuh
kemesraan…terus diingat oleh Nabi hingga menunggu
tubuh Aisyah agak gemuk baru Nabi mengajaknya
berlomba lari kembali.
ِ ُّ أ ُ ِح ب..……… ِ ِت
ِ ْكِ ِ ك َ يْ ف َ َم ا ِ ك ُ ن
ِت ِ ُّ أ ُ ِح ب
ِ ْكِ ِ ِم ث ْ ل َ َم ا ِ أ َن
60
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku
mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu
تِ ِ َح ب ِ ي ْ ب َ ت ِ ي ِ أ َن ِ ت
ِ ْارِ ِ … أ َن
َ صَ ِ َو َم ْه َم ا ِ كَ ا نَِ ِ َم ْه َم ا..
Apapun yang terjadi engkau tetaplah kekasihku
ِ ْ تِ ِ َح ب ِ ي ْ ب َ ت ِ ي ِ أ َن
ِت ِ ْ َز ْو َج ت ِ ي ِ … أ َن..
Istriku…, engkaulah kasih dan cintaku
61
ِ ِك ِ ْار ي ِ كَ ا ِد حِ ِ َح ت َّى ِ إ ِ ذ َ ا ِ َم ا ِ ع ُ د ْ تُِ ِ لِ ل ْ ب َ ي
ِ ُ تِ … ل َ ق ِ ي ْ ت ِ ن َ َه
ِ َايِ ِ إ ِ ذ َ ا ِ ت َب َ س َّ ْم
ِت َ ضن َ ِ ف َ ا ن ْ َجِ ل َ ى ِ ع َ ن ِ ي..
Siang hariku terasa kacau hingga tatkala aku kembali ke
rumah..
ِ ُّ تِ ِ … أ ُ ِح ب
ِ ْكِ ِ ك َ ي ْ ف َ َم ا ِ ك ُ ن
ِت ِ ُّ أ ُ ِح ب
ِ ْكِ ِ ِم ث ْ ل َ َم ا ِ أ َن
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku
mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu
ِ ْح بِِ ِ َم ا ِ ِع ش
ِ ِت ُ ْ ف ِءِ ِ ال ْ تِ ِ ف َ ل ْ ت َ ْه ن ِ ئي ِ ب ِ ِد ِ ْهَ ن َا ئ ِ ي ِ أ َن
ِتِ َ ضِ ِ َو ال ن َّ ب ْ ِ ِ ف َ ُر ْو َح ا ن َا ِ ق َ ِدِ ِ ا ئ ْ ت َل َ ف َ ا ِ ك َ ِم ث ْ ِل.…
ِ اِل َ ْر
Kebahagiaanku adalah engkau maka berbahagialah
engkau dengan hangatnya cintaku selama hidupmu…
62
ِ ِب ِ َ ي.… ِس يِ َو ُم لْ ِه َم ت ِ ي
ُ ْط ي ِ ْف َ ي َ اِ أ َ َم ل ِ يِ َو ي َ اِ س َ ك َ ن ِ يِ َو ي َ اِ أ ُن
ِت
ِ ْط ب ِ ِ ِاِل َي َّا مُِ ِ إ ِ ْن
ْ ِ ِت
ِ َض اق
َ ِ ْشِ ِ َم ْه َم اُ الْ ع َ ي
Wahai harapanku…wahai ketenanganku…wahai
ketenteramanku dan pemberi ilham dalam hidupku…
63
perubahan tersebut diperoleh dengan kekerasan dan
paksaan??. Kalaupun terjadi perubahan maka itu bukan
dibangun di atas kesadaran akan tetapi di atas
“ketakutan”
64
indah yang menunjukkan kasih sayang akan tetapi tetap
dengan aroma penghormatan dan penghargaan kepada
suami.39
39
https://firanda.com/1026-jurus-jurus-melanggengkan-
keharmonisan-pasutri.html
65
berkata dalam hati: “Andai Aku Tidak Menikah
Dengannya”.
66
yang pertama karena sulitnya untuk menikah lagi, yang
kedua karena ketergantunganku dengan anak-anak. Tiada
satu metode pun melainkan telah kutetapkan
terhadapnya, dengan tujuan untuk mengadakan
perbaikan; dari mulai nasihat, ucapan yang lembut,
kemarahan hingga boikot.
67
Seorang nahkoda, ibarat sebagai sang pemandu jalannya
bahtera harus selalu berusaha menyiapkan segala
sesuatunya agar setiap saat badai ujian itu datang,
bahtera akan tetap bisa bertahan dan berlayar.
68
Ayat di atas sering dibacakan oleh suami-suami yang
bernotabennya mengaji. Kalau suami yang tidak mengaji,
biasanya akan marah-marah dan mengumpat demi untuk
menundukkan istri yang kadang kala kurang berbakti, atau
menentang perintah suami, atau tidak mau memperbaiki
diri.
2. Perlindungan
40
Aysarut Tafasir, Abu Bakar al Jazair
69
Wahai akhi, jangan bermudah-mudah membacakan ayat
diatas kepada istri, sedangkan engkau belum melakukan
tugasmu sebagai pemimpin.
41
Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim pada tafsir surat An Nisaa’ ayat 34
42
Fathul Qodir pada tafsir surat An Nisaa’ ayat 34
70
melaksanakan yang wajib, mencegah mereka dari
berbuat kerusakan. Kaum laki-laki berkewajiban pula
mencari nafkah, pakaian dan tempat tinggal kaum
wanita.”43
ِ ِل َ َّم ا ِ ب َ ل َ َغِ ِ َر س ُ و َلِ ِ اّللَِِّ ِ – ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ – ِ أ َ َّن
ِ« ِ ِتِ ِ ِك س َْر ى ِ ق َ ا َل َ ْسِ ِ ق َ دِْ ِ َم ل َّ ك ُ وا ِ عَ ل َ ي ْ ِه ْمِ ِ ب ِ ن ِ َ أ َهْ َلِ ِ ف
َ ار
ِ» ل َ ْنِ ِ ي ُ فْ لِ َحِ ِ ق َ ْو مِ ِ َو ل َّ ْو ا ِ أ َ ْم َر ه ُ مُِ ِ ا ْم َر أ َة
“Tatkala ada berita sampai kepada Nabi shallallahu ’alaihi
wa sallam bahwa bangsa Persia mengangkat putri Kisro
(gelar raja Persia dahulu) menjadi raja, beliau shallallahu
’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Tidak akan bahagia
43
Taisir Karimir Rahman
71
suatu kaum apabila mereka menyerahkan kepemimpinan
mereka kepada wanita”44
44
HR. Bukhari no. 4425
72
ِ ِىِ ِ َم سْ ئ ُو ل َ ة ِ َْو ال ْ َم ْر أ َةِ ُِ ف ِ ى ِ ب َ ي
َ ْتِ ِ َز ْو ِج َه ا ِ َر ا ِع ي َ ةِ ِ َو ه
عَ ْنِ ِ َر ِع ي َّ ت ِ َه ا
“Dan wanita menjadi pemimpin di rumah suaminya, dia
akan dimintai pertanggungjawaban mengenai orang yang
diurusnya.”45
45
HR. Bukhari no. 2409
46
HR. Tirmidzi no. 1159. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shohih
73
memiliki tanggung jawab besar untuk kemaslahatan
orang-orang yang dipimpinnya. Dan dalam rumah tangga,
yang berkewajiban menjadi seorang pemimpin ialah
suami.
74
Jika badai menghantam, dengan sebuah cobaan dalam
rumah tangga, maka pemimpin itu harus bijak. Ia harus
bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan
penuh wibawa. Artinya, ia bertanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu masalah itu tanpa ada pihak yang
tersakiti. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keutuhan
rumah tangga
Bukan pula hanya ucapan ijab dan qobul antara wali dan
mempelai pria plus mahar dan dua saksi.
75
Yang pertama: Perjanjian Allah dengan para
utusannya agar mereka menyeru ummat manusia
kepada tauhid.
Allah berfirman:
76
melanggar peraturan mengenai hari Sabtu “,dan Kami
telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.”
(QS.An-Nisaa’ :154)
47
Mahasin Ta’wil 3/57
77
mereka dengan amanah Allah,dan halal bagi kalian
kemaluan mereka dengan kalimat Allah.”48
48
HR.Muslim no 1218
78
Tatkala dia sakit, tatkala dia menangis,tatkala dia
sedih,tatkala dia berduka, kau tak pernah hadir pada hari-
hari itu.
79
BAB II
80
disitu penumpang ini butuh keyakinan dari nahkodanya
jika dia akan baik-baik saja. Tanpa harus berkata tetapi
dengan langkah-langkah pasti dari penyelamatan yang dia
rencanakan dan lakukan maka penumpang ini akan
percaya kalau dia ada di perahu yang tepat. Wanita suka
pujian dan juga mengargai koreksi jika disampaikan
dengan penuh kasih sayang.
81
untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus
memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas
mendapatkan mutiara indah itu.
82
Sebelum datang Islam, seluruh umat manusia
memandang hina kaum wanita. Jangankan
memuliakannya, menganggapnya sebagai manusia saja
tidak. Orang-orang Yunani menganggap wanita sebagai
sarana kesenangan saja. Orang-orang Romawi
memberikan hak atas seorang ayah atau suami menjual
anak perempuan atau istrinya. Orang Arab memberikan
hak atas seorang anak untuk mewarisi istri ayahnya.
Mereka tidak mendapat hak waris dan tidak berhak
memiliki harta benda. Hal itu juga terjadi di Persia, Hidia
dan negeri-negeri lainnya.49
َِِو إ ِ ذ َ اِ ب ُ ِش َرِِ أ َ َح د ُه ُ ْمِِ ب ِ ا ِْل ُنْ ث َىِ ظ َ َّلِِ َو ْج هُ هُِِ ُم س َْو د ًّاِ َو ه ُ َو
ِ ِِش َرِ ِ ب ِ هِ ُ ار ى ِ ِم نَِ ِ الْ ق َ ْو ِمِ ِ ِم ْنِ ِ س ُ و ِءِ ِ َم ا ِ ب َ ِ ي َ ت َ َو. ِ ِظ يم ِ َك
ِ ِس ك ُ هُِ ِ عَ ل َ ى ِ ه ُ ونِ ِ أ َ ْمِ ِ ي َ د ُس ُّ هُِ ِ ف ِ ي ِ ال ت ُّ َر ا بِِ ِ أ َ َلِ ِ سَ ا َءِ أ َي ُ ْم
ََِم ا ِ ي َ ْح ك ُ ُم و ن
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan
(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah)
mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan
dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita
yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan
83
memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah
akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?.
Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan
itu.” (QS. An-Nahl : 58)
50
al Tahrir wa al Tanwir: 14/185
84
ِ ب ِ ال ْ َم ع ْ ُر و
ِ فِ ِ ف َ إ ِ ْنِ ِ ك َ ِر هْ ت ُ ُم و ه ُ َّنِ ِ ف َ ع َ سَ ى ِ أ َ ْنِ ِ ت َكْ َر ه ُ وا
شَ ي ْئ ا ِ َو ي َ ْج ع َ َلِ ِ اّللَُِّ ِ ف ِ ي ِهِ ِ َخ ي ْر ا ِ ك َ ث ِ ير ا
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah
kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil
kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan
keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara
patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan
yang banyak.” (QS. An Nisa : 19)
ا ِ سْ ت َ ْو صُ وا ِ ب ِ ال ن ِ سَ ا ِءِ ِ َخ يْر ا
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada
para wanita.”51
51
HR Muslim: 3729
85
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap
istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap
istriku.”52
ِ س ك ُ ْمِ ِ أ َ ْز َو اج ا ِ ُ َو ِم ْنِ ِ آ ي َ ا ت ِ هِِ ِ أ َ ْنِ ِ َخِ ل َ قَِ ِ ل َ ك ُ ْمِ ِ ِم ْنِ ِ أ َنْ ف
ِ لِ ت َسْ ك ُ ن ُوا ِ إ ِ ل َ ي ْ َه ا ِ َو َج ع َ َلِ ِ ب َ ي ْ ن َ ك ُ ْمِ ِ َم َو د َّةِ ِ َو َر ْح َم ةِ ِ إ ِ َّنِ ِ ف ِ ي
َِكِ ِ َآل ي َ اتِ ِ لِ ق َ ْو مِ ِ ي َ ت َف َ ك َّ ُر و ن
َ ِذ َ ل
52
HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam “ash-
shahihah”: 285
53
Huquq al Mar`ah fi al Islam: 10-11
86
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS.
Al Rum : 21)
ِ ِس ك ُ ْمِِ أ َ ْز َو اج اِ َو َج ع َ َلِِ ل َ ك ُ ْمِِ ِم ْن ِ ُ َو اّللَُِِّ َج ع َ َلِِ ل َ ك ُ ْمِِ ِم ْنِِ أِ َن ْ ف
ِ اج ك ُ ْمِ ِ ب َ ن ِ ي نَِ ِ َو َح ف َ د َ ةِ ِ َو َر زَ ق َ ك ُ ْمِ ِ ِم نَِ ِ الط َّ ي ِ ب َ ا
ِ ِت ِ أ َ ْز َو
َِتِ ِ اّللَِِّ ِ ه ُ ْمِ ِ ي َ كْ ف ُ ُر و ن
ِ ط ِلِ ِ ي ُ ْؤ ِم ن ُو نَِ ِ َو ب ِ ن ِ ع ْ َم ِ أ َف َ ب ِ ال ْ ب َ ا
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu
sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu,
anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang
baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada
yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.” (QS. An Nahl
: 72)
87
wanita memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam
beribadah dan mendapat pahala:
ِ ِتِ ِ ِم ْنِ ِ ذ َكَ رِ ِ أ َ ْوِ ِ أ ُن ْ ث َى ِ َو ه ُ َوِ ص ا ل ِ َح ا َّ َو َم ْنِ ِ ي َ ع ْ َم ْلِ ِ ِم نَِ ِ ال
خ ل ُ و نَِ ِ ال ْ َج ن َّ ةَِ ِ َو َلِ ِ ي ُظْ ل َ ُم و نَِ ِ ن َ ق ِ ير ا َ ِ ُم ْؤ ِم نِ ِ ف َ أ ُو ل َ ئ
ُ ْ كِ ِ ي َ د
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman,
maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An Nisa : 124)
َ ِ ف َ إ ِ ْنِ ِ أ َ َر ا د َ ا ِ ف
ِ ِص الِ ِ عَ ْنِ ِ ت َ َر اضِ ِ ِم ن ْ هُ َم ا ِ َو ت َشَا ُو رِ ِ ف َ ََل
حِ ِ عَ ل َ ي ْ ِهِ َم ا
َ ج ن َا
ُ
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas keduanya.” (QS. Al Baqarah : 233)
88
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.” (QS. Al Mujadilah : 1)
89
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi laki-
laki, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al Baqarah : 228)
54
Tafsir al Qur`an al Adzim: 1/609
55
al Tahrir wa al Tanwir: 2/399
90
jenis manusia, pendidik pertama dalam pendidikan jiwa
sebelum yang lainnya, pendidikan yang berorientasi pada
akal agar ia tidak terpengaruh dengan segala pengaruh
buruk, dan juga hati agar ia tidak dimasuki pengaruh
setan…
56
al Tahrir wa al Tanwir: 2/400-401
91
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al Ahzab : 59)
ِ ِجِ ِ ال ْ َج ا ِه لِ ي َّ ِة
َ َو ق َ ْر نَِ ِ ف ِ ي ِ ب ُي ُو ت ِ ك ُ َّنِ ِ َو َلِ ِ ت َب َ َّر ْج نَِ ِ ت َب َ ُّر
اِل ُو ل َ ى ْ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah
kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al Ahzab : 33)
92
Dari Tulang Rusuk Yang Bengkok
57
HR. Bukhari, no. 3331 dan Muslim, no. 1468
93
yang bengkok”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ِ كِ ِ عَ ل َ ى َ َ ِ ل َ ْنِ ِ ت َسْ ت َقِ يْمَِ ِ ل, ِض ل َ عِ ِ ِتِ ِ ِم ْن ُ ِ َ ِإ ِ َّنِ ِ ال ْ َم ْر أ َة
ْ َ خ لِ ق
َ ْ ِ ف َ إ ِ ِنِ ِ ا سْ ت َ ْم ت َع, ِطَ ِر يْ ق َ ة
َ ْ تِ ِ ب ِ َه ا ِ ا ِ سْ ت َ ْم ت َع
ِ تِ ِ ب ِ َه ا ِ َو ف ِ ي ْ َه ا
ِ تِ ِ ت ُق ِ ي ْ ُم َه ا ِ كَ سَ ْر ت َ َه ا ِ َو كَ سْ ُر هَا َ ْ ِ َو إ ِ ْنِ ِ ذ َ ه َ ب, ِِع َو ج
طَ َلَِ ق ُ َه ا
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia
tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau
ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa
bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada
kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk
meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan
pecahnya adalah talaknya.”58
58
HR. Muslim
59
HR. Al-Bukhari dan Muslim
94
Maksud tulang rusuk laki-laki yaitu tulang rusuk Nabi
Adam ‘alaihissalaam, sebagaimana dalam Al-Quran. Allah
Ta’ala berfirman,
95
Berikut penjelasan ulama mengenai “kebengkokan
wanita”, Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (semacam MUI di
Saudi):
60
Fatwa no. 20053, kitab Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-
Ilmiyyah wal Ifta`, 17/10
96
Seorang wanita memiliki sisi kelembutan yang lebih besar
daripada laki-laki. Maka, wanita dikenal sebagai orang
yang paling perasa. Artinya, segala permasalahan
kehidupan kebanyakan disangkut pautkan dengan
perasaan. Sehingga, tak sedikit orang yang mengatakan
bahwa wanita itu sangat mudah untuk menangis.
97
Karenanya suami selayaknya memaklumi kebengkokan
wanita dan bersabar. Misalnya ketika sensitif datang
bulan, maka selayaknya suami mengingat kebaikan-
kebaikan istri yang merawat anak-anak dan bersabar di
dalam rumah untuk suami.
ِ ْط ي ِ عَ ل َ ى ِ ال ْ ع ُن
ِ ِف ِ ْ الر ف
ِ ْقِ ِ َم ا ِ لَِ ِ ي ُ ع ِ ِ ط ي ِ عَ ل َ ى
ِ ْ َو ي ُع
ِ ِ ط ي ِ عَ ل َ ى
ُِس َو ا ه ِ ْ َو َم ا ِ لَِ ِ ي ُ ع
61
HR. Muslim, no. 2594
98
“Dan Allah memberikan kepada sikap lembut itu dengan
apa yang tidak Dia berikan kepada sikap kaku/ kasar dan
dengan apa yang tidak Dia berikan kepada selainnya.”62
Penampilan
62
HR. Muslim, no. 2593
99
ini dan menghalalkannya untuk para hamba-Nya. Yang
sekaligus menjelaskan kepada manusia bahwa hukum
masalah perhiasan kembali kepada Allah bukan kepada
selainnya.63
63
Zinatul Mar’ah Muslimah, hlm. 9
100
alis, menyambung rambut, mentato tubuhnya dan
lainnya.
101
ditanya, ’Ya Rasulullah, wanita seperti apakah yang paling
baik?’ Beliau bersabda,
64
HR. Ahmad 7421, Nasai 3231, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth
65
Hasyiyah as-Sindi, 6/68
102
suami juga dituntut agar memperhatikan penampilannya
di hadapan sang istri.
103
perasaan dan sensitifitas istri dengan bersikap masa
bodoh terhadap penampilannya.
66
HR. An Nasa’i no. 3879 dan Ahmad no. 11845
104
itu dan berkata, “Apakah kamu tidak menyukai hal itu dari
istrimu?”
105
kebahagiaan, dan kesenangan pun menyebar ke segenap
penjurunya. Dengan itu pula, spirit seorang suami
tersegarkan kembali, sehingga tak akan lemah hanya
karena lama berpisah atau bunga telah layu. Karena itu,
suami istri harus saling membantu menumbuhkan spirit,
kegembiraan, dan kekuatan.
106
Berikut ini surat nasihat dan cinta dari seorang istri untuk
suaminya:
107
BAB III
108
bila di luar rumah dapat membungkus kekesalannya
dengan senyum yang menghias di bibir dan dengan kata-
kata yang indah penuh penghormatan.
67
HR Al-Bukhari nomor 2989
109
yang seperti itu, hidupnya senantiasa berbalut kesusahan
dan bermantel kesengsaraan, karena dirinya lupa
memandang kepada isi yang terdapat di dalam gelas
tersebut, walaupun hanya separuh.
Tak ada gading yang tak retak, engkau bukan malaikat dan
istrimu bukan bidadari, bila ada yang kurang dari istrimu
maklumillah, bukankah masih banyak kebaikannya yang
dapat menutupi kekurangannya, dan dirimu memiliki
kewajiban untuk membenahinya dengan sabar, telaten
dan balutlah nasehatmu dengan cinta dan kasih sayang.
ِ ِى
َ ض ِ خ ل ُ ق ا ِ َرُ ِ لَِ ِ ي َ فْ َر ْكِ ِ ُم ْؤ ِم نِ ِ ُم ْؤ ِم ن َةِ ِ إ ِ ْنِ ِ كَ ِر هَِ ِ ِم ن ْ َه ا
ِِم ن ْ َه ا ِ آ َخ َر
110
“Janganlah seorang mukmin(suami) membenci seorang
mukminah(yang menjadi istrinya). Jika si pria membenci
suatu akhlak pada si wanita, maka hendaklah ia melihat
sisi lain yang ia ridhoi”68
ِ َو عَ ا ِش ُر و ه ُ َّنِ ِ ب ِ ال ْ َم عْ ُر و
ِ فِ ِ ف َ إ ِ ْنِ ِ ك َ ِر هْ ت ُ ُم و ه ُ َّنِ ِ ف َ ع َ س َ ى
أ َ ْنِ ِ ت َكْ َر ه ُ وا ِ شَ يْئ ا ِ َو ي َ ْج ع َ َلِ ِ اّللَُِّ ِ ف ِ ي ِهِ ِ َخ ي ْر ا ِ ك َ ث ِ ير ا
"Dan pergaulilah mereka dengan cara yang patut.
Kemudian bila membenci mereka, (maka bersabarlah)
karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS.
An Nisa : 19)
68
HR. Muslim no. 1469
111
sebaliknya, sehari kemarau melupakan hujan sepanjang
tahun.
َ َّ أ ُ ِر ي تُِ ِ ال ن
ِ » َِ ِ ي َ كْ ف ُ ْر ن، ُارِ ِ ف َ إ ِذ َ ا ِ أ َكْ ث َ ُرِ ِ أ َهْ ل ِ َه ا ِ ال ن ِ سَ ا ء
ِ ، ش ي َر ِ َ ِ ”ِ ي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ ال ع: ِِ أ َي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ ب ِ اّللَّ ِ؟ ِ ق َ ا َل: ِق ِ ي َل
َ ْ ِ ل َ ْوِ ِ أ َ ْح س َ ن، َو ي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ ا ِْل ْح سَ ا َن
ِ ِتِ ِ إ ِ ل َ ى ِ إ ِ ْح د َ ا ه ُ َّن
َ ِِْ َم ا ِ َر أ َي ْ تُِ ِ ِم ن: ِت
ِ ِك ْ َ ِ ق َ ا ل،كِ ِ شَ يْئ ا َ ْ تِ ِ ِم نْ َ ِ ث ُمَِّ ِ َر أ، ال د َّهْ َر
َُِّخ ي ْر ا ِ ق َ ط
“Neraka diperlihatkan kepadaku, ternyata mayoritas
penghuninya adalah kaum wanita karena mereka berbuat
kufur”, beliau ditanya: “apakah karena mereka kufur
kepada Alloh?”, beliau menjawab: “Mereka mengkufuri
suami dan mengingkari kebaikannya, seandainya engkau
berbuat baik pada salah seorang dari mereka sepanjang
masa kemudian ia melihat sesuatu yang tidak ia sukai
darimu, ia akan mengatakan: “Aku sama sekali tidak
pernah melihat satu kebaikanpun darimu.”69
69
HR. al-Bukhori no. 29
112
Suamimu adalah manusia biasa, yang punya kekurangan
yang harus kau maafkan dan keistimewaan yang tidak
boleh kau abaikan, dengannya bahtera itu akan terus
berlabuh sampai ke pantai kebahagiaan kau inginkan.
Belajar dari istri Nabi Isma'il agar hidupmu lebih bermakna
113
Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada
istrinya, “Itu tadi adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk
menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada orang
tuamu.” Nabi Ismail pun menceraikan istrinya, sesuai
dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi
dengan seorang wanita dari Bani Jurhum juga. Setelah
beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim kemudian kembali
mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di
rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang
baru. Beliau bertanya dimana Nabi Ismail sekarang.
Istrinya menjawab “bahwa Nabi Ismail sedang mencari
nafkah.” Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan
mereka. Wanita itu menjawab “bahwa keadaan mereka
baik-baik saja dan berkecukupan, sambil kemudian
memuji Allah azza wa jalla.”
Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah Nabi Ismail.
Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu
agar Nabi Ismail mengkukuhkan pegangan pintunya.
114
dirimu, maka aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia
juga bertanya tentang kehidupan kita, dan aku jawab
bahwa kehidupan kita baik-baik saja.”
115
ِ ُِتِِ َز ْو َج ت ُه ْ َ لَِِ ت ُ ْؤ ِذ يِ ا ْم َر أ َةِِ َز ْو َج َه اِ ف ِ يِ ال د ُّنْ ي َ اِ إ ِ لَِِّ ق َ ا ل
ِ ِ ف َ إ ِن َّ َم ا, ِ ُِكِ ِ للا ِ َ ِ ق َ ا ت َل, ِ ِ ِ لَِ ِ ت ُ ْؤ ِذ يْ ِه: ِ ِح ْو ِرِ ِ الْ ِع يْ ِن
ُ ْ ِم نَِ ِ ال
كِ ِ إ ِ ل َ ي ْ ن َا ِ َ ش كُِ ِ أ َ ْنِ ِ ي ُ ف
ِ َ ار ق ِ كِ ِ د َ ِخ ي ْلِ ِ ي ُْو َ َ ه ُ َوِ ِ ِع نْ د
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia
melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata,
“Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah
memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah orang asing yang
sedang singgah di sisimu; hampir saja ia akan
meninggalkanmu menuju kepada kami”.70
70
HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ahmad 5: 242. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih
116
Tatalah hatimu dan pandanglah dengan kaca mata
setengah isi.
117
bersama-sama. Suami anda sedang membangun rumah
yang lain, tapi jangan engkau menghancurkan rumah yang
sudah ada, karena dirimu termasuk pilar penting dan
berharga yang telah susah payah membangunnya. Sejak
suami masih kere, sejak belum punya apa-apa, sampai ia
sukses memiliki harta benda yang meruah. Apakah anda
akan kabur berlari meninggalkan semua itu, dan
menyerahkan semuanya pada istri kedua, yang baru saja
hadir dalam rumah baru sang suami ???
118
moga menjadi pernak-pernik kehidupan yang
membuatnya lebih indah.
119
Ingatlah bahwa sebelum menikah anda telah memiliki rizki
sendiri
Dan ketika menikah suami juga suka berbagi, dan hal itu
tidak mengurangi rizki anda
120
pecah, dan menahan piring yang sudah pecah di rumah
istri yang telah memecahkan piring tersebut.”"
121
Padahal….
122
Suatu pilihan yang tidak mudah bagi seorang wanita.
123
Dan katakan, insyaAllah kita akan terus bersama sampai
ajal yang memisahkan dan berjumpa kembali di pintu
surga.
ِ َو عَ ا ِش ُر و ه ُ َّنِ ِ ب ِ ال ْ َم عْ ُر و
ِف
“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istri kalian) dengan
baik.” (QS. An Nisa’: 19).
124
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al
Baqarah: 228).
71
HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu
Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
72
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 400
125
Berbuat ma’ruf adalah kalimat yang sifatnya umum,
tercakup di dalamnya seluruh hak istri.
73
HR. An Nasai dalam Al Kubro 5: 307
126
mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
74
HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan shahih
127
suaminya. Tanpa pujian atau perhatian, mungkin yang ada
hanya kecenderungan untuk saling mencela dan
merendahkan pasangan.
128
ِ ِتِ ِ اِل ُ ْو ل َ ى ِ َز ْو ِج ي ِ ل َ ْح مُِ ِ َج َم لِ ِ غ َثِ ِ عَ ل َ ى ِ َر أ ْ ِس ِ َقَال
َِج ب َ لِ ِ لَِ ِ س َ ْه َلِ ِ ف َ ي ُْر ت َق َ ى ِ َو لَِ ِ س َ ِم يْ نَِ ِ ف َ ي ُن ْ ت َق َ ُل
Wanita pertama berkisah, “Sesungguhnya suamiku adalah
daging unta yang kurus yang berada di atas puncak
gunung yang tanahnya berlumpur yang tidak mudah
untuk didaki dan dagingnya juga tidak gemuk untuk
diambil.
ِ ِافِ ِ أ َ ْن
ُ ثِ ِ َخ ب َ َر هُِ ِ إ ِ ن ِ ي ِ أ َ َخ ُّ ُ تِ ِ ال ث َا ن ِ ي َ ةُِ ِ َز ْو ِج ي ِ لَِ ِ أ َب
ْ َقَال
ُِلَِ ِ أ َذ َ َر هُِِ إ ِ ْنِ ِ أ َذ ْ ك ُ ْر هُِِ أ َذ ْ ك ُ ْرِ ِ عُِ َج َر هُِ ِ َو ب ُ َج َر ه
Wanita kedua berkisah, “Mengenai suamiku, aku tidak
akan menceritakannya karena jika aku berkisah
tentangnya aku khawatir aku (tidak mampu)
meninggalkannya. Jika aku menyebutkan tentangnya
maka aku akan menyebutkan urat-uratnya yang muncul di
tubuhnya dan juga perutnya”.
129
[Maksud perkataan di atas: Ia mengisyaratkan bahwa
suaminya itu penuh dengan ‘aib. Jika diceritakan, ia
khawatir tidak akan ada ujungnya kisah tentang suaminya
karena saking banyaknya ‘aib suaminya. Jika aibnya
disebut maka akan nampak aib luar seperti urat di badan
dan dalam tubuhnya seperti urat di perut. Ada pula yang
menafsirkan, jika si istri menceritakan aib suaminya, maka
ia khawatir akan berpisah darinya. Karena jika sampai
ketahuan, suaminya akan menceraikannya dan ia khawatir
karena masih ada anak dan hubungan dengan suaminya.]
130
Wanita keempat berkisah, “Suamiku seperti malam di
Tihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak ada
ketakutan dan tidak ada rasa bosan”.
131
kuat tatkala memandangnya. Jika keluar dari rumah, ia
adalah seorang yang gagah seperti singa. Jika datang, ia
biasa membawa makanan, minuman dan pakaian, jangan
ditanya di mana ia memperolehnya. Tafsiran kedua, masih
sebagai pujian. Jika ia memasuki rumah, seperti macan,
yaitu ia tidak pernah mengomentari apa yang terjadi di
rumah, adakah yang cacat, dan tidak banyak komentar.
Jika ia keluar dari rumah, ia begitu perkasa seperti singa.
Ia tidak banyak bertanya apa yang terjadi. Maksudnya
adalah si suami begitu bergaul dengan istri meskipun ia
melihat kekurangan yang nampak pada istrinya.
132
berselimutan, dan tidak mengulurkan tangannya untuk
mengetahui kondisiku yang sedih”.
ِ ِح
ُ ْالر ي
ِ بِ ِ َو َ َ سِ ِ أ َ ْر ن ُّ تِ ِ ال ث َّا ِم ن َ ةُِِ َز ْو ِج ي ِ الْ َم
ُّ سِ ِ َم ِ َقَال
ِبَ َ حِ ِ َز ْر ن
ُ ِْر ي
Wanita kedelapan berkisah, “Suamiku sentuhannya
seperti sentuhan kelinci dan baunya seperti bau zarnab
(tumbuhan yang baunya harum)”.
133
[Maksud perkataan di atas: Suaminya selalu bersikap
lemah lembut dan bersikap baik pada istrinya.]
134
gembalanya, dan jika unta-unta tersebut mendengar kayu
dari tukang jagal maka unta-unta tersebut yakin bahwa
mereka akan disembelih.”
135
Para wanita sangat suka kepada perhiasan emas, dan ini
merupakan hadiah yang paling baik yang diberikan kepada
wanita. Tubuh yang berisi padat (tidak kurus dan tidak
gemuk) merupakan sifat kecantikan seorang wanita.]
136
ada pembantu yang mengurus urusan rumah. Ia minum
hingga puas sekali dan tidak ingin minum lagi yaitu
suaminya telah memberikannya berbagai macam
minuman seperti susu, jus anggur, dan yang lainnya.
Merupakan sifat suami yang baik adalah membantu
istrinya diantaranya dengan mendatangkan pembantu
yang bisa membantu tugas-tugas rumah tangga istrinya.]
137
suaminyalah yang telah melahirkan suaminya yang telah
banyak berbuat baik kepadanya. Kemudian hendaknya
tidak ada permusuhan antara seorang istri yang sholehah
dan ibu suaminya. Dan sesungguhnya tidak perlu adanya
permusuhan karena pada hakekatnya tidak ada motivasi
yang mendorong pada hal itu jika keduanya menyadari
bahwa masing-masing memiliki hak-hak khusus yang
berbeda yang harus ditunaikan oleh sang suami.]
138
[Maksud perkataan di atas: Ia adalah seorang putri yang
berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga
menjadikannya adalah buah hati kedua orangtuanya. Ia
seorang putri yang cantik dan disenangi suaminya hingga
menjadikan istri suaminya yang lain cemburu dan marah
kepadanya karena kecantikannya tersebut.]
139
َ ِضِ ِ ف َ ل َ ق
ِ ِي ُ خ َّ بِ ِ ت ُ َم ُ جِ ِ أ َب ُو ِ َز ْر عِ ِ َو ا ِل َ ْو طَ ا َ تِ ِ َخ َر ْ َقَال
ِ ِتِ ا ْم َر أ َةِ ِ َم ع َ َه ا ِ َو ل َ د َ ا ِنِِ ل َ هَ اِ كَ الْ ف َ ْه د َيْ ِنِ ِ ي َ ل ْ ع َ ب َ ا ِنِ ِ ِم ْنِ ِ ت َ ْح
ص ِر هَا ِ ب ِ ُر َّم ا ن َ ت َيْ ِنِ ِ ف َ طَ ل َّ ق َ ن ِ ي ِ َو ن َ ك َ َح َه اْ ِخ
Keluarlah Abu Zar’ pada saat tempat-tempat
dituangkannya susu sedang digoyang-goyang agar keluar
sari susunya, maka ia pun bertemu dengan seorang wanita
bersama dua orang anaknya seperti dua ekor macan.
Mereka berdua sedang bermain di dekatnya dengan dua
buah delima. Maka iapun lalu menceraikanku dan
menikahi wanita tersebut.
140
ِ ِتِ ِ ف َ ل َ ْو ِ َ َز ْو ج ا ِ َو ق َ ا َلِ ِ ك ُ ل ِ ي ِ أ ُمَِّ ِ زَ ْر عِ ِ َو ِم ي ِْر ي ِ أ َهْ ل
ْ َ كِ ِ ق َ ا ل
ِ ص غ َ َرِِ آ ن ِ ي َ ةِِِ أ َب ِ يْ َ ِي ءِِ أ َعْ طَ ا ن ِ يْ ِهِِ َم اِ ب َ ل َ َغِِ أ
ْ ََج َم ع ْ تُِِ ك ُ َّلِِ ش
ِزَ ْر ع
Setelah itu aku pun menikahi seoerang pria yang
terkemuka yang menunggang kuda pilihan balap. Ia
mengambil tombak khotthi lalu membawa tombak
tersebut untuk berperang dan membawa ghonimah
berupa onta yang banyak sekali. Ia memberiku sepasang
hewan dari hewan-hewan yang disembelih dan berkata,
“Makanlah wahai Ummu Zar’ dan berkunjunglah ke
keluargamu dengan membawa makanan”. Kalau
seandainya aku mengumpulkan semua yang diberikan
olehnya maka tidak akan mencapai belanga terkecil Abu
Zar’.
141
memikat hati istrtinya. Ditambah lagi Abu Zar’ adalah
suami pertama dari sang wanita.]
75
HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubro 5: 358, no. 9139
142
Hargai Pendapatnya
Ingatlah, ilmu itu luas. Dan luasnya seluas langit, dan bumi.
Maka, untuk urusan rumah tangga tidak selalu suami yang
lebih paham. Ada bagian yang lain yang sang istri lebih tau.
Sebagai seorang pendamping bagi suami, tentu istri
memiliki hak untuk andil dalam bagian mengatur rumah
tangga. Meskipun hanya dalam bagian memberi masukan
atau nasehat kepada suami.
143
Maka tak elok jika suami mendapat saran dari istri lalu
membalasnya dengan ucapan "aku ini suamimu dan aku
lebih tau apa yang harus ku lakukan." Padahal, jika suami
mau menimbang, bisa jadi itu masukan yang baik. Andai
masukan itu keliru, harusnya suami tetap memilih kata
yang baik untuk membantahnya. Jangan membalas
dengan ucapan yang menyakiti hatinya.
144
baik di mata istri. Bisa jadi apa yang kau lakukan adalah
sia-sia yang mungkin akan melukai hati istrimu.
145
dengan putusan Perjanjian Hudaibiyah, dan mereka masih
berharap Rasulullah berubah pikiran atau turun wahyu
kepada beliau. Melihat keadaan itu, Nabi pun masuk ke
tenda menemui istrinya, Ummu Salamah. Beliau ceritakan
keadaan para sahabatnya kepada istrinya. Ummu Salamah
merespon curahan hati beliau dengan mengatakan,
76
Ibnu Katsir: as-Sirah an-Nabawiyah, 3/334
146
nabi pada hari Hudaibiyah ini menunjukkan kecerdasan
akalnya dan benarnya pandangannya.”77
77
Ibnu Jakar al-Asqalani: al-Ishobah fi Tamyiz ash-Shahabah 8/224
147
Cobalah berdiam sejenak untuk merenungkan akibat dan
dampak buruk yang ditimbulkan dari perbuatannya ini,
apakah tujuan untuk memotivasi istrinya akan tercapai?
Atau malah membuat luka hati istrinya, merusak
perasaannya, mengotori kesuciannya, menghancurkan
harapannya.
Bisa jadi istri kita memiliki banyak kelebihan dari sisi yang
berbeda, dan kebanyakan orang hanya melihat kulitnya
saja, sedangkan suami mengenal istrinya, kulit dan isinya.
Sebagaimana istilah yang terkenal rumput tetangga selalu
lebih hijau dari rumput sendiri.
148
dengan itu kau telah memotivasinya untuk lebih baik
tanpa menyayat hatinya.
ِ ِجِ ِ ال ْ َج ا ِه لِ ي َّ ِة
َ َو ق َ ْر نَِ ِ ف ِ ي ِ ب ُي ُو ت ِ ك ُ َّنِ ِ َو َلِ ِ ت َب َ َّر ْج نَِ ِ ت َب َ ُّر
اِل ُو ل َ ىْ
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan
janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala
jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).
78
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 182
149
Alasan wanita lebih baik di rumah, menjadi IRT (Ibu Rumah
Tangga) karena wanita itu aurat. Disebutkan dalam hadits
dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
79
HR. Ibnu Khuzaimah no. 1685 dan Tirmidzi no. 1173. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
150
samping itu, ia wajib menjaga hak Allah dan hak selain
itu.”
ِ ِيِ ِ الن ِ سَ ا ِء ُّ َ ص ل َّ ى ِ اّللَُِّ ِ عَ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ َمِ ِ أَ ِ َِِّق ِ ي َلِ ِ ل ِ َر س ُ و ِلِ ِ اّلل
َ
ِ ِط ي ع ُ هُِِ إ ِ ذ َ ا ِ أ َم َر ِ ُ َخ ي ْرِ ِ ق َ ا َلِ ِ ال َّ ت ِ ي ِ ت َس ُ ُّر هُِ ِ إ ِ ذ َ ا ِ ن َ ظَ َرِ ِ َو ت
ُِس َه ا ِ َو َم ا ل ِ َه ا ِ ب ِ َم ا ِ ي َ كْ َر ه ِ َْو َلِ ِ ت ُ َخ ا لِ ف ُ هُِِ ف ِ ي ِ ن َ ف
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab
beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat
suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga
membuat suami benci”80
80
HR. An Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih
151
dilalaikan. Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
81
HR. Bukhari no. 2409
152
ِ ُِارِ ِ ف َ ل َ ْمِ ِ أ َ َرِ ِ كَ ال ْ ي َ ْو ِمِ ِ َم ن ْ ظ َ ر ا ِ ق َ طُِّ ِ َو َر أ َيْ ت
َ َّ َو َر أ َيْ تُِ ِ ال ن
ِ: ِِ ل ِ َمِ ِ ي َ ا ِ َر س ُ ْو َلِ ِ للا ِ؟ ِ ق َ ا َل: ِ ق َ ا ل ُوا. ِأ َكْ ث َ َرِ ِ أ َهْ ل ِ َه ا ِ الن ِ سَ ا َء
ِ َ ِ ي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ الْ ع: ِِ ي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ ب ِ ا لل ِ؟ ِ ق َ ا َل: ِِ ق ِ ي ْ َل. ِب ِ ك ُ فْ ِر ِه َّن
ِ ِش ي َْر
ِ ِلىِ ِ إ ِ ْح د َ ا ه ُ َّن َ ِْ ِ ل َ ْوِ ِ أ َ ْح س َ ن، َو ي َ كْ ف ُ ْر نَِ ِ ا ْ ِْل ْح سَ ا َن
َ ِ تِ ِ إ
ِ ِكَ ِْ َم ا ِ َر أ َي ْ تُِ ِ ِم ن: ِت ْ َ كِ ِ شَ يْئ ا ِ ق َ ا ل َ ْ تِ ِ ِم ن ْ َ ِ ث ُمَِّ ِ َر أ، ال د َّهْ َر
َُِّخ ي ْر ا ِ ق َ ط
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali
melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat
ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.”
Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi
mayoritas penghuni neraka, wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang
bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur
kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan)
mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan
(suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah
seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu
saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan
di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali
belum pernah melihat kebaikan darimu’.”82
82
HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907
153
- Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak
ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji
saya dengan gaji suami saya.
- Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk
menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
154
wa sallam menutup-nutupi dengan kain rida’nya ketika
aku melihat bagaimana mereka bermain.”83
83
HR. Bukhari, no. 454; Muslim, no. 892, 17
155
memiliki jadwal dan kesibukan masing-masing. Oleh
karena itu rekreasi bersama keluarga bisa menjadi salah
satu momen yang paling penting dan berkesan bagi
sebuah keluarga. Apa manfaat rekreasi bersama keluarga?
Berikut beberapa manfaat mengadakan rekreasi keluarga.
1. Membahagiakan Keluarga
2. Mendapatkan Relaksasi
3. Mengurangi Stress
156
saling menghargai, saling membantu serta memiliki
komunikasi yang lebih intensif.
7. Memperluas Wawasan
157
Membantu Pekerjaan Rumah
ِ – ِ ِى ُّ ِ عَ ِنِ ِ ا ِلِ َس َْو ِدِ ِ ق َ ا َلِ ِ سَ أ َل ْ تُِ ِ عَ ا ئ ِ شَ ةَِ ِ َم ا ِ كَ ا نَِ ِ ال ن َّ ب
ِ َِتِ ِ كَ ا ن ْ َ ص ن َ ُعِ ِ ف ِ ى ِ أ َهْ لِ هِِ ِ ق َ ا ل
ْ َ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ – ِ ي
ِ تِ ِ ال صَّ َل َ ةِ ُِ ق َ امَِ ِ إ ِ ل َ ىِ ض َر َ ِ ف َ إ ِذ َ ا ِ َح، ِ ِف ِ ى ِ ِم ْه ن َ ِةِ ِ أ َهْ لِ ِه
ِِال صَّ َل َ ة
Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di
tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan
keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau
berdiri dan segera menuju shalat.”84
84
HR. Bukhari, no. 6039
158
Karenanya termasuk sunnah Nabi, hendaklah seseorang
bisa mengurus pekerjaan rumahnya, baik menyangkut
perkara dunia dan agamanya.
85
HR. Muslim, no. 2588
159
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada
keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik
pada keluargaku.”86
86
HR. Tirmidzi, no. 3895. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini shahih
160
sahabat-sahabatnya, rekan bisnisnya, adapun jika
bertemu dengan istrinya maka ia tidak peduli dengan
pakaiannya yang kusut, aroma tubuhnya yang bau,
dan….dan… Maka bagaimankah kehidupan rumah tangga
langgeng dengan penuh keromantisan jika kondisinya
seperti ini?
ِ َو عَ ا ِش ُر و ه ُ َّنِ ِ ب ِ ال ْ َم عْ ُر و
ِ ِف
161
ِ َو ل َ هُ َّنِ ِ ِم ث ْ ُلِ ِ ال َّ ِذ ي ِ عَ ل َ ي ْ ِه َّنِ ِ ب ِ ال ْ َم عْ ُر و
ِ ِف
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang sepatutnya.” (QS. Al-
Baqarah :228).87
ِ يِ ِ صلى َّ ِ ِ أ َ َّنِ ِ ال ن َّ ب: ِ عن ِ عائشة ِ رضي ِ للا ِ عنها ِ قالت
ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ كَ ا نَِ ِ إ ِ ذ َ ا ِ د َ َخ َلِ ِ ب َ ي ْ ت َهُِ ِ ب َ د َ أِ َِ ب ِ السِ َو ا
ِك
87
Tafsir Ibnu Katsir I/467
88
Atsar riwayat At-Thobari di tafsirnya II/453, Al-Baihaqi dalam As-
Sunan Al-Kubro VII/295 no 14505, dan Ibnu Abi Syaibah di
Mushonnafnya IV/196 no 19263
162
Dari Aisyah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika
masuk ke rumahnya maka yang pertama kali beliau
lakukan adalah bersiwak”89
89
HR Muslim I/220 no 253
163
keapadanya, “Aku tuangkan madu buatmu?”, Rasulullah
berkata, “Aku tidak pingin madu tersebut”. Saudah
berkata, “Mahasuci Allah, kita telah menjadikannya
mengharamkan madu”. Aisyah berkata kepada Saudah,
“Diamlah!!!”90
90
HR Al-Bukhari VI/2556 no 6571
91
HR Al-Bukhari no 5476 dan Muslim no 2079
92
Fathul Bari X/277
93
Fathul Bari X/277
164
Bahkan tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
wafat beliau tidak meninggalkan kain yang indah ini.
Aisyah berkata
94
HR Al-Bukhari no 5477
95
Hasyiah As-Sindi VIII/181
96
HR An-Nasai no 5223 dan dshahihkan oleh Syaikh Al-Albani
165
membutuhkan tahu keadaannya untuk meminta
kepadanya. Dengan tetap memperhatikan niat (yang baik
dan tidak untuk bersombong ria-pen) serta tidak sampai
pada derajat pemborosan”97
ِ ِيِ ِ الن ِ سَ ا ِء ُّ َ ص ل َّ ى ِ اّللَُِّ ِ عَ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ َمِ ِ أَ ِ َِِّق ِ ي َلِ ِ ل ِ َر س ُ و ِلِ ِ اّلل
ِ ِط ي ع ُ هُِِ إ ِ ذ َ ا ِ أ َ َم َر ِ ُ َخ ي ْرِ ِ ق َ ا َلِ ِ ال َّ ت ِ ي ِ ت َس ُ ُّر هُِ ِ إ ِ ذ َ ا ِ ن َ ظَ َرِ ِ َو ت
ُِس َه ا ِ َو َم ا ل ِ َه ا ِ ب ِ َم ا ِ ي َ كْ َر ه ِ َْو َلِ ِ ت ُ َخ ا لِ ف ُ هُِِ ف ِ ي ِ ن َ ف
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab
beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat
suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga
membuat suami benci”98
97
Fathul Bari X/260
98
HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih
166
menentramkan jiwa dan lebih menundukkan pandangan
suami (tidak melirik pada wanita lain), itu pun akan
menyempurnakan rasa cinta suami istri. Oleh karena itu
dituntut adanya nazhor (memandangi calon pasangan)
sebelum nikah.”
167
Dia harus yakin bahwa suaminya berusaha lari dari
panasnya sengatan kehidupan menuju ketenangan jiwa
dan kedamaian hati, karena terkadang senyum dan
kegembiraan hilang dari raut wajah sang suami.
168
sedikitpun. Kalau beliau suka beliau makan, tidak suka
beliau tinggalkan.
Kadang kala istri kita masak, kita lihat asin, “eh, gimana
masak nggak enak seperti ini”. Jangan, Nabi tidak pernah
melakukan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
kalau memang kita rasakan nggak enak, mungkin kurang
pas (bilang ke istri), “ya Allah sepertinya aku kenyang ini
dik, minta maaf lah, aku lagi tidak nafsu makan”, minta
maaf sama istri.
ِبِ ِ َو أ َن َا ِ َح ا ئ ِ ض
ُ ك ُ نْ تُِ ِ أ َشْ َر
“Pernah suatu hari aku minum, aku minum dalam kondisi
haid”, kata Aisyah, kemudian gelasnya kuberikan ke Nabi,
Nabi pegang gelasnya, Nabi minum dari tempat mulutku
minum.”
169
Nabi minum dari tempat istrinya. Apalagi sekarang ini
kalau di rumah mungkin istri kita pakai lipstik, kelihatan itu
tempat minumnya kan, kita ambil, nggak perlu punya
gelas 2, jadi suami istri itu cukup gelasnya berapa? Satu!.
Itu Nabi gantian sama Aisyah, kemudian diletakkan
mulutnya di tempat mulutnya Aisyah.
ِقِ ِ ال ْ ع َ ْر قَِ ِ َو أ َن َا ِ َح ا ئ ِ ض
ُ َو أ َت َع َ َّر
“dalam kondisi haid”
170
tinggalkan, dalam hadist Bukhori & Muslim, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
Sunnah ya akhi dan ukhti, iya fadhol nggak apa – apa, ada
istri kita lagi makan, kita jilatin tangannya, boleh apa nggak
boleh?
171
kadang kala terlupakan. Hadist ini diriwayatkan imam
Bukhori dan Muslim.
Romantis Dikendaraan
172
ِ ِيُّ ِ عن ِ أنس ِ بن ِ مالك ِ رضي ِ للا ِ عنه ِ قال ِ ق َ ِد َمِ ِ ال ن َّ ب
ِ ِصلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ َخ ي ْ ب َ َرِ ِ ف َ ل َ َّم ا ِ ف َ ت َ َحِ ِ للاُِ ِ ع َ ل َ يْ ِه
ِ ِح ي َ ي ِ ب ْ ِن ُ ِ ِتِ ْ ص ف ِ ي َّ ةَِ ِ ب ِ نَ ِ ِص نَِ ِ ذ ُ ِك َرِ ِ ل َ ـ ُه ِ َج َم ا ُل ْ الْ ِح
ِ َتِ ِ عَ ُر ْو س ا ْ ج َه ا ِ َو كَ ا ن َ َ أ َ ْخ ط
ُ بِ ِ َو ق َ دِْ ِ ق ُ ت ِ َلِ ِ زَ ْو
ِ ِِص ط َ ف َ ا هَا ِ َر س ُ ْو ُلِ ِ للاِِ ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ لِ ن َ فْ ِس ه ْ فَا
ِ… ث ُمَِّ ِ َخ َر ْج ن َا ِ إ ِ ل َ ى ِ ال ْ َم ِد ي ْ ن َ ِة
ِ قال ِ ف َ َر أ َيْ تُِ ِ َر س ُ ْو َلِ ِ للاِِ ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ ي َ ْح ِو ي
ِ ِض ُع َ َ سِ ِ ِع نْ دَِ ِ ب َ ِع ي ِْر هِِ ِ ف َ ي ُ ِل َ َه ا ِ َو َر ا َء هُِ ِ ب ِ ِع ب َ ا َء ةِ ِ ث ُمَِّ ِ ي َ ْج ل
ِ ص ف ِ ي َّ ةُِ ِ ِر ْج ل َ َه ا ِ عَ ل َ ى ِ ُر كْ ب َ ت ِ ِهِ ِ َح ت َّى َ ِ ِض ُع َ َ ُر كْ ب َ ت َهُِِ ف َ ت
َ َت َ ْرِ ك
ِب
Dari Anas bin Malik berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mendatangi Khoibar, tatkala Allah memenangkan
beliau untuk membuka benteng (menguasai) Khoibar
disebutkan kepada beliau tentang cantiknya Sofiah bin
Huyai bin Akhthob dan suami Shofiah telah tewas dan
tatkala itu Sofiyah masih pengantin baru. Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memilihnya untuk
menjadi istrinya. Lalu keluarlah kami menuju kota
Madinah… Anas berkata, “Aku melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mempersiapkan kelambu di atas onta
untuk Sofiyah lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
duduk di dekat onta lalu meletakan lutut beliau, lalu
173
Sofiyah menginjakkan kakinya di atas lutut beliau untuk
naik di atas onta…”.99
99
HR Al-Bukhari II/778 no 2120, III/1059 no 2736
174
apalagi untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Dan
itulah kodrat manusia. Terdapat hadis dari Abu Barzah
Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
ِ ص ل َّ ى
َ ِ ِِثِ ِ َر س ُ ْو ُلِ ِ للا َ َّ يِ ِ َمِ ي ْ ُم ْو ن َ ةَِ ِ ف َ ت َ َح د
ْ ِ تِ ِ ِع نْ دَِ ِ َخ ا ل َ ت
ُّ ِ ب
َِللاُِ ِ عَ ل َ ي ْ ِهِ ِ َوِ ِ سَ ل َّ مَِ ِ َم َعِ ِ أ َهْ لِ ِهِ ِ ِس ا عَ ةِ ِ ث ُمَِّ ِ َر ق َ د
100
HR. Bukhari 568, Muslim 1496, dan yang lainnya
175
“(Suatu malam) aku menginap di rumah bibiku Maimunah
(istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam). Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berbincang-bincang dengan
istrinya (Maimunah) beberapa saat kemudian beliau
tidur”101
101
HR.Bukhori no. 117, 4569, Muslim no. 763.
176
bangkit. Rasul kemudian bertanya “Mengapa engkau
bangkit ?” Aisyah menjawab “Karena aku sedang haidh
wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi
wassallam berkata “Kalau begitu pergilah, lalu berkainlah
dan dekatlah kembali denganku.” Aisyah pun masuk lalu
berselimut bersama beliau,”102
177
ِ َم ا ِ شَا َءِ ِ للاُِ ِ أ َ ْنِ ِ ي َ ق ُ ْو ُلِ ِ َو َج ع َ َلِ ِ ي َ طْ ع ُن ُن ِ ي ِ ب ِ ي َ ِد هِِ ِ ف ِ ي
ِ ِكِ ِ إ ِ لَِّ ِ َم كَ ا ُن ِ اص َر ت ِ ي ِ ف َ َلَِ ِ ي َ ْم ن َ ع ُن ِ ي ِ ِم نَِ ِ ال ت َّ َح ُّر ِ َخ
َ َ َر س ُ ْو ِلِ ِ للاِِ ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ عَ ل َ ى ِ ف َ ِخ ِذ ي ِ ف َ ق
ِ ِام
ِ ص ب َ َحِ ِ عَ ل َ ى ْ َ َر س ُ ْو ُلِ ِ للاِِ ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ ِح ي ْ نَِ ِ أ
ِ ِغَ ي ِْرِ ِ َم اءِ ِ ف َ أ َنْ َز َلِ ِ للاُِ ِ آ ي َ ةَِ ِ ال ت َّي َ ُّم ِمِ ِ } ف َ ت َيَِ َّم ُم ْو ا {ِ ف َ ق َ ا َل
ِ ِيِ ِ ب َ أ َ َو ِلِ ِ ب َ َر ك َ ت ِ ك ُ ْمِ ِ ياِ َِ آ َل
َ ِض ي ِْرِ ِ َم ا ِ ه َ ح ُ ْ أ ُسَ ي ْ دِ ُِ ب ْ ِنِ ِ ال
ِ ِتِ ِ ف َ ب َ ع َ ث ْ ن َا ِ الْ ب َ ِع ي َْرِ ِ ال َّ ِذ ي ِ ك ُ نْ تُِ ِ ع َ ل َ ي ِ ِه ْ َ أ َب ِ ي ِ ب َ كْ رِ ِ ق َ ا ل
ُِص بْ ن َا ِ ال ْ ِع ق ْ دَِ ِ ت َ ْح ت َه
َ َ فَأ
Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pada sebagian safar beliau (yaitu tatkala Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya
berangkat berperang melawan kaum yahudi kabilah bani
Mushtholiq103) , hingga tatkala kami sampai di Al-Baidaa’
di Dzatuljaisy kalung milikku terputus maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berhenti untuk mencari
kalung tersebut, dan orang-orang yang beserta beliaupun
ikut terhenti, padahal mereka tatkala itu tidak dalam
keadaan bersuci. Maka orang-orangpun pada
berdatangan menemui Abu Bakar As-Shiddiq dan berkata,
“Tidakkah engkau lihat apa yang telah diperbuat Aisyah, ia
menyebabkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
orang-orang berhenti padahal mereka tidak dalam
keadaan bersuci”. Maka Abu Bakar menemuiku dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berbaring
meletakan kepalanya di atas pahaku dan beliau telah
103
Fathul Bari I/432
178
tertidur. Lalu ia berkata, “Engkau telah menyebabkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti padahal
orang-orang dalam keadaan tidak bersuci dan mereka
tidak memiliki air”. Aisyah berkata, “Maka Abu Bakar
mencelaku dan berkata dengan perkataannya lalu ia
memukul pinggangku dengan tangannya. Dan tidaklah
mencegahku untuk bergerak (karena kesakitan) kecuali
karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
sedang tidur di atas pahaku. Lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bangun tatkala subuh dalam keadaan
tidak bersuci lalu Allah turunkan ayat tayammum {}فَتَيَ َم ُم ْوا
(Bertayammumlah..). Berkata Usaid bin Al-Hudhoir, “Ini
bukanlah awal barokah kalian wahai keluarga Abu Bakar”.
Aisyah berkata, “Lalu kami mengutus unta yang tadinya
aku naik di atasnya maka kami mendapati ternyata kalung
(yang hilang) terdapat di bawah unta tersebut”.104
104
HR Al-Bukhari I/127 no 327
105
Berkata Ibnu Hajar, “Dalam riwayat Muslim, ((Maka Nabi mengutus
sekelompok sahabatnya untuk mencari kalung tersebut)), dan dalam
riwayat Abu Dawud, ((Maka Nabi mengutus Usaid bin Al-Hudhoir dan
sekelompok orang bersamanya)). Maka penggabungan dari kedua
179
Aisyah yang hilang nilainya murah, ada yang mengatakan
nilainya hanya dua belas dirham.106 Apalagi di tengah
malam dan para sahabat dalam keadaan tidak bersuci,
apalagi mereka tidak membawa air.
Ungkapkan Cintamu
riwayat ini yaitu Usaid adalah pemimpin para sahabat yang ditugaskan
oleh Nabi untuk mencari kalung tersebut…” (Al-Fath I/435)
106
Syarh Az-Zarqooni I/160 dan Umdatul Qoori’ IV/3
180
sallam adalah untuk Aisyah radhiyallahu anha. Aisyah
berkata kepada Rasulullah:
َ ْ اسِ ِ أ َ َح بُِّ ِ إ ِ ل َ ي
ِ: ِ ف َ قيل، ِ »ُِِ « عَ ا ئ ِ شَ ة: ِك ؟ ِ ق َ ا َل ُّ َ أ
ِ َّ يِ ِ ال ن
ِ أ َب ُو هَا: ِالر َج ا ِل ؟ ِ ف َ ق َ ا َل
ِ ِ َِِم ن
“Siapa yang paling engkau cintai wahai Rasulullah ? Beliau
menjawab: Yang paling aku cintai adalah Aisyah. Maka
beliau ditanya lagi: Kalau dari kalangan lelaki, maka siapa
? Maka beliau menjawab: “Ayahnya Aisyah (Abu Bakr)”108
107
HR. Abu Nu’aim Al-Asbahani dalam Hilyah Al-Aulia 2/44
108
HR. Al-Bukhari, Tirmidzi, dll
181
Maka sangat dianjurkan bagi kita untuk menyatakan cinta
kepada istri-istri kita, karena itu akan membuat
kecintaannya bertambah untuk kita. Dan sebaik-baik
perbuatan adalah perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam.
ت َ َه ا د َ ْو ا ِ ت َ َح ا ب ُّوا
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling
mencintai.”109
109
HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 1601. Syaikh
Musthofa Al-‘Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan
bahwa sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya
182
seorang suami, semestinya lebih mengerti apa yang lebih
disenangi oleh isterinya. Oleh karena itu, para suami
hendaklah menunjukkan perhatian kepada istri,
diungkapkan dengan memberi hadian meski sederhana.
Ucapkan Terimakasih
183
“Jazakallahu khoiran” (buat kamu - satu laki-laki) dan
“Jazakillah khoiran” (bagi kamu - satu perempuan) serta
“Jazakumullah khoiran” (bagi antum/kalian) :
ِ َُِّص ل َّ ى ِ اّلل َ ِ ِِِ ق َ ا َلِ ِ َر س ُ و ُلِ ِ للا: ِعَ ْنِ ِ أ ُسَ ا َم ةَِ ِ بْ ِنِ ِ َز ي ْدِ ِ ق َ ا َل
ِ ِِ َم ْنِ ِ صُ ن ِ َعِ ِ إ ِ ل َ يْ ِهِ ِ َم عْ ُر وفِ ِ ف َ ق َ ا َل: َِعَ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ م
ِكِ ِ اّللَُِّ ِ َخ يْر ا ِ ف َ ق َ دِْ ِ أ َبْ ل َ َغِ ِ ف ِ ي ِ ال ث َّن َا ِء
َ ِ َج زَ ا: ِلِ ف َ ا ِع لِ ِه
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu’alahi wassalam “Barangsiapa yang
diperlakukan dengan baik (diberi kebaikan) kemudian dia
mengucapkan “JAZAAKALLAHU KHOIRAN” (semoga Allah
memberikan balasan kebaikan kepadamu) maka
sesungguhnya dia telah memberikan pujian yang
terbaik.”110
110
HR. At-Tirmidzi no. 2035, Shohih Lihat Shohihul Jami-ush
Shoghiir oleh Syaikh Albani no. 6368
184
baginya hingga kalian merasa telah membalas
kebaikannya.”111
111
HR. Ahmad no. 5365, Abu Dawud no. 5109, An-Nasai no. 2567 Dari
Shahabat Ibnu Umar radhiallahu'anhuma, dishohihkan Syaikh Albani
dalam Silsilah Ahaadits Ash Shohihah no. 254
185
Wahai saudaraku, janganlah engkau berlaku layaknya
seorang diktator yang “Memaksa” dan “Menyiksa” lagi
“Kasar dan Bengis”. Lihatnya bagaimana Suri Tauladan kita
Nabi Shallallahu’alaihi wassalam bersabda:
َو ا سْ ت َ ْو صُ وا ِ ب ِ ال ن ِ سَ ا ِءِ ِ َخ ي ْر ا
"Dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku
untuk berbuat baik kepada para wanita”112
Pertama
112
HR. Al-Bukhori no 5186 dan Muslim no. 1468
186
َ ِ - ِ ِِعَ ْنِ ِ أ َب ِ ي ِ ه ُ َر ي َْر ةِ َِ عَ ْنِ ِ ال ن َّ ب ِ ي
ِ ِص ل َّ ى ِ اّللَُِّ ِ عَ ل َ يْ ِه
ِ ت َ َه ا د َ ْو ا ِ ت َ َح ا ب ُّوا: ِ ِ ق َ ا َل- ِ َِو سَ ل َّ َم
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, dari Nabi
Shallallahu’alaihi wassalam, beliau bersabda: “Salinglah
kalian memberikan hadiah niscaya kalian akan saling
mencintai.”113
Kedua
ِ َُِّص ل َّ ى ِ اّلل َ ِ ِِِ ق َ ا َلِ ِ َر س ُ و ُلِ ِ للا: ِعَ ْنِ ِ أ َب ِ ي ِ ه ُ َر ي َْر ةِ َِ ق َ ا َل
َ َّ ِ َم ْنِ ِ لَِ ِ ي َ شْ ك ُ ُرِ ِ ال ن: ِعَِ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ َم
ََِّاسِ ِ لَِ ِ ي َ شْ ك ُ ُرِ ِ اّلل
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam telah bersabda:
“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia maka
ia tidak bersyukur kepada Allah”.114
113
HR. Al-Bukhori dalam kitab Adabul Mufrod no. 594, dihasankan
oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 1601
114
HR. Abu Dawud no. 4811, At-Tirmidzi no. 1954, Al-Bukhori dalam
Adabul Mufrod no. 218, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-
Shohihah no. 416
187
mendekatkan diri kepada-Nya, dan bersikap ihsan
(melakukan kebaikan semata-mata karena Allah) kepada
manusia. Imam al-Khoththobi berkata : “Tentang hadits
diatas dapat difahami dengan dua pemahaman. Salah
satunya yaitu orang yang tabiatnya dan kebiasaanya itu
mengingkari nikmat/pemberian (yang diberikan
kepadanya) dari orang lain dan tidak berterima
kasih/bersyukur kepadanya, maka tentunya ia akan kufur
mengingkari nikmat dari Allah dan tidak bersyukur
kepada-Nya. Pemahaman yang lainnya adalah bahwa
Allah tidak menerima syukurnya seorang hamba atas
kebaikan yang dilakukannya manakala hamba itu tidak
bersyukur kepada kebaikan yang diperolehnya dari orang
lain bahkan mengingkari kebaikan-kebaikannya dan ini
merupakan hubungan antara kedua macam syukur
tersebut (Barangsiapa yang bersyukur kepada pemberian
dari manusia maka ia telah bersyukur kepada
nikmat/pemberian dari Allah)”.115
Ketiga
115
Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud (Syaikh Adzim Aabaady,
cet Darul Kutub al-Ilmiyyah,13/114)
188
tersebut ia akan merasa disanjung, diperhatikan dan
disayang. Lama-kelamaan sang istripun akan belajar untuk
menerima kebaikan yang tulus dari sang suami (yang
mungkin dahulu tidak pernah bergulir satu katapun dari
mulutnya untuk mengucapkan kata-kata kebaikan
tersebut). Sehingga apabila sang Suami menginginkan
agar ajakan kebaikannya ditaati oleh istrinya, selayaknya
baginya untuk memulai menyulam anyaman kalimat-
kalimat kebaikan yang mengandung doa seperti tersebut
di atas. Hal tersebut diatas sebagaimana Hadits sang
Pemilik Akhlaq yang Mulia Rasulullah Shallallahu’alaihi
wassalam berikut,
ِ ْ الر ف
ِ قِ ِ َم ا ِ ِ ط ي ِ عَ ل َ ىِ ْالر ف ْ قَِ ِ َو ي ُ ع
ِ ِ ُِّإ ِ َّنِ ِ اّللََِّ ِ َر ف ِ يقِ ِ ي ُِح ب
ِ ط ي ِ عَ ل َ ى ِ َم ا ِ ْ ط ي ِ عَ ل َ ى ِ ال ْ ع ُن
ِ ْ فِ ِ َو َم ا ِ لَِ ِ ي ُع ِ ْ لَِ ِ ي ُع
ُِِس َو ا ه
"Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan Dia mencintai
sikap lemah lembut, dan Allah akan memberikan pada
sikap lembah lembut sesuatu (ganjaran kebaikan) yang
tidak Dia berikan kepada sikap yang keras, dan juga akan
memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap
yang lainnya."116
116
HR. Muslim no. 2593 dari Aisyah Radhiallahu’anha
189
ِ ُِي ءِ ِ إ ِ لَِّ ِ زَ ا ن َ هُِ ِ َو لَِ ِ ي ُن ْ َز ع
ْ َ الر ف ْ قَِ ِ لَِ ِ ي َ ك ُ و ُنِ ِ ف ِ ي ِ ش
ِ ِ ِإ ِ َّن
ُِي ءِ ِ إ ِ لَِّ ِ شَا ن َ ه
ْ َ ِم ْنِ ِ ش
"Sesungguhnya kelembutan itu tidak berada pada sesuatu
melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan) dan
tidak dihilangkan kelembutan itu darinya kecuali akan
membuatnya menjadi buruk."117
Keempat
117
HR. Muslim no. 2593 dari Aisyah Radhiallahu’anha
190
Wahai saudaraku semoga Allah memuliakanmu…
renungkanlah bahwa istrimu itu adalah ladangmu untuk
meraih surga, selayaknyalah engkau bimbing dia dengan
kelembutan dan mulailah dengan sesuatu yang mudah.
Engkau ingin selamat namun jalan yang engkau tempuh
justru mendatangkan petaka bagimu. Ingatlah sosok
tubuh yang lemah dari istrimu itu tercipta dari tulang
rusuk yang bengkok sebagaimana Rasulullah
Shallallahu’alahi wassalam bersabda:
118
HR. Al-Bukhori no 5186 dan Muslim no. 1468, lafazh tersebut
milik Al-Bukhori.
191
Wahai saudaraku semoga Allah memudahkan urusan-
urusan kebaikanmu … selayaknya bagimu untuk memulai
menanami ladangmu (membimbing istrimu) dengan
sesuatu yang mudah terlebih dahulu dan jangan engkau
persulit.
Kelima
119
HR. Al-Bukhori no. 3038 dan Muslim no. 1733
192
itu”…sambil berkacak pinggang memegang pentungan
berupa kata-kata yang kasar, kumis menegang dan jidat
berkerut ke atas seperti kerutan parut, matanya memerah
seperti letupan bara api, bibirnya tidak henti-hentinya
mengumpat dan mencaci istrinya yang telah berusaha
susah payah memasak dan mengurus anak-anaknya”.
120
HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 332, At-Tirmidzi no.
1977 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/12. Dishohihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ahaadits Ash-shohihah no. 320
193
ِ ِض ِع ف َ َ ض ِع يفِ ِ ُم ت َ ِ ِ ِ ك ُ ُّل، أ َ َلِ ِ أ ُ ْخ ب ِ ُر ك ُ ْمِ ِ ب ِ أ َهْ ِلِ ِ ال َج ن َّ ِة
ِ ِ ِ أ َ َلِ ِ أ ُ ْخ ب ِ ُر ك ُ ْمِ ِ ب ِ أ َهْ ِل،ُ ل َ ْوِ ِ أ َقْ سَ َمِ ِ عَ ل َ ى ِ اّللَِِّ ِ َِل َب َ َّر ه
ِ ِ ك ُ ُّلِ ِ ع ُ ت ُلِ ِ َج َّو اظِ ِ ُم ت َك َ ب ِِ ر، ار ِ َّ ال ن
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang ahli Surga,
(yaitu setiap orang yang lemah lagi dilemahkan, yang
seandainya bersumpah kepada Allah, niscaya sumpahnya
akan dipenuhi. Maukah aku kabarkan kepada kalian
tentang ahli Neraka, yaitu setiap orang yang bengis, kasar
lagi sombong.”121
Keenam
121
HR. Al-Bukhari no. 4918, Muslim no. 2853, at-Tirmidzi no. 2605,
dan Ahmad no. 18728
194
(kasar sekali) "Nggak pernah ada kebaikannya sama
sekali" (Ultra kasarnya). Padahal sebenarnya sang suami
telah berusaha untuk menjalankan perannya sebagai
kepala rumah tangga, namun karena tidak memakai cara
dan metode yang lemah lembut lagi ma'ruf akhirnya
menyebabkan akumulatifnya bom waktu yang dapat
meledak kapan saja dan dimana saja yang dipicu oleh
kesalahan sepele lagi berkepanjangan.
ِ َِِّجِ ِ َر س ُ و ُلِ ِ اّلل َ ِ َخ َر: ِ ِ ق َ ا َل، ِ خ د ِْر ي ُ عَ ْنِ ِ أ َب ِ ي ِ س َ ِع يدِ ِ ال
ِ ض َح ى ِ أ َ ْوِ ِ ف ِ طْ رِ ِ إ ِ ل َ ى ْ َ ص ل َّ ى ِ للاُِ ِ عَ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ مَِ ِ ف ِ ي ِ أَ
ِ ِِ « ي َ ا ِ َم ع ْ ش ََر: ِ ِ ف َ ق َ ا َل، ِ ف َ َم َّرِ ِ عَ ل َ ى ِ ال ن ِ سَ ا ِء،ص ل ى َّ َ ال ُم
ِ » ِار ِ َّ ال ن ِ سَ ا ِءِ ِ ت َصَ د َّقْ نَِ ِ ف َ إ ِن ِ ي ِ أ ُ ِر ي ت ُك ُ َّنِ ِ أ َكْ ث َ َرِ ِ أ َهْ ِلِ ِ ال ن
ِ ، ِ « ت ُكْ ث ِ ْر نَِ ِ الل َّ ع ْ َن: ِِ َو ب ِ َمِ ِ ي َ ا ِ َر س ُ و َلِ ِ اّللَّ ِ؟ ِ ق َ ا َل: َِف َ ق ُ لْ ن
ِ ِتِ ِ عَ ق ْ ل ِ صا َ ِ ِ َم ا ِ َر أ َيْ تُِ ِ ِم ْنِ ِ ن َا ق، ش ي َر ِ َ َو ت َكْ ف ُ ْر نَِ ِ ال ع
ِ ، » ِاز ِمِ ِ ِم ْنِ ِ إ ِ ْح د َ ا ك ُ َّن ِ ج ِلِ ِ ال َح ُ بِ ِ لِ ل ُ بِِ ِ ال َّر َ َ َو ِد ينِ ِ أ َذ ْ ه
ِ ص ا ُنِ ِ ِد ي ن ِ ن َا ِ َو عَ قْ لِ ن َا ِ ي َ ا ِ َر س ُ و َلِ ِ اّللَِِّ ؟ َ ِْ َو َم ا ِ ن ُ ق: َِق ُ لْ ن
ِ ِِفِ ِ ش َ هَ ا د َ ة ِ ص ْ ِ ْسِ ِ ش َ َه ا د َ ةِ ُِ ال َم ْر أ َةِِ ِ ِم ث ْ َلِ ِ نَ ِ « أ َل َ ي: ِق َ ا َل
ِ ِص ا ِن َ ْكِ ِ ِم ْنِ ِ ن ُ ق ِ ِِ « ف َ ذ َ ل: ِ ِ ق َ ا َل،ِ ب َ ل َ ى: َِج ِلِ » ِ ق ُ لْ ن ُ ال َّر
ِ » ِص ِلِ ِ َو ل َ ْمِ ِ ت َصُ ْم َ ُ تِ ِ ل َ ْمِ ِ ت ْ ض َ ْسِ ِ إ ِ ذ َ ا ِ َح ا َ ِ أ َل َ ي،عَ قْ ل ِ َه ا
َ ْ كِ ِ ِم ْنِ ِ ن ُ ق
ص ا ِنِ ِ ِد ي ن ِ َه ا ِ ِ ِ « ف َ ذ َ ل: ِ ِ ق َ ا َل،ِ ب َ ل َ ى: َِ» ق ُ لْ ن
Dari Abu Sa’id al Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
195
keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju
tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau
bersabda, ’Wahai kaum wanita bersedekahlah,
sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian
adalah mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya,
’Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ’Kalian
banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan
tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki
kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan
akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang
diantara kalian. Mereka bertanya, ’Apa yang dimaksud
dengan kekurangan agama dan akal kami wahai
Rasulullah?’ Beliau menjawab, ’Bukankah kesaksian
seorang wanita sama dengan separuh dari kesaksian
seorang pria?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau berkata
lagi, ’Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka
dia tidak melakukan shalat dan puasa?’ Mereka
menjawab, ’Benar.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata, ’itulah (bukti) kekurangan agamanya
(wanita)."122
122
HR. Al-Bukhari no. 304
196
bagaimana membalas kebaikan yang telah dilakukan
suaminya.
Ketujuh
123
HR. Ibnu Majah no. 3678, Ahmad no. 9666, Ibnu Hibban (Mawaridz
Adz-Zhom’an) no. 1266, al-Hakim no. 211, Ia menshahihkannya dan
disetujui oleh adz-Dzahabi, serta dihasankan oleh Syaikh al-Albani
dalam as-Silsilah ash-Shahiihah no. 1015)
197
Pupuklah "ladang tercinta" dengan pupuk ilmu mudah lagi
tak memberatkan
198
wajah yang sumringah, dan salam lembut penuh doa,
pahamilah satu hal; tengah mengantri sekian daftar
kerjaan yang harus dikerjakan oleh istri yang Anda sayangi
itu.
199
Maka, jika Antum ingin belajar menjadi suami yang baik,
cobalah pahami posisi dan kesibukannya yang padat
merayap itu. Cukup memahami, jika Antum tak kuasa
menggerakkan anggota badan untuk membantu sebab
merasa sudah sibuk di luar dan cukup dengan peran
sebagai pencari nafkah.
200
ِ ِ يحدث ِ الرجل ِ امرأته: ل ِ يصلح ِ الكذب ِ إل ِ في ِ ثَلث
ِ ليرضيها ِ والكذب ِ في ِ الحرب ِ والكذب ِ ليصلح ِ بين
الناس
”Tidak dibenarkan berdusta kecuali dalam tiga hal:
”Seorang laki-laki yang berbicara kepada istrinya demi
menyenangkan hatinya, dusta dalam peperangan dan
dusta untuk memperbaiki hubungan manusia (yang
sedang berseteru).”124
124
HR. Tirmidzi no. 1939, dan dihasankan oleh al-Albani dalam
Shahihul Jami’ no. 2834
201
“Tidaklah termasuk bohong: (1) Jika seseorang
(berbohong) untuk mendamaikan di antara manusia, dia
mengatakan suatu perkataan yang tidaklah dia
maksudkan kecuali hanya untuk mengadakan perdamaian
(perbaikan); (2) Seseorang yang berkata (bohong) ketika
dalam peperangan; dan (3) Seorang suami yang berkata
kepada istri dan istri yang berkata kepada suami.”125
ِ ِ يا: ِ جاء ِ رجل ِ إلى ِ النبي ِ صلى ِ للا ِ عليه ِ وسلم ِ فقال
ِ ِ هل ِ علي ِ جناح ِ أن ِ أكذب ِ على ِ أهلي ِ ؟: ِ رسول ِ للا
ِ ِ يا ِ رسول ِ للا: ِ ِ فَل ِ يحب ِ للا ِ الكذب ِ قال، ِ ِ ل: ِ قال
ِ ل ِ جناح ِ عليك: ِ استصلحها ِ و ِ أستطيب ِ نفسها ِ !ِ قال
“
“Ada seseorang yang datang menemui Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah
aku berdosa jika aku berdusta kepada istriku?’
125
HR. Abu Dawud no. 4921, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani
202
istriku dan aku ingin senangkan hatinya.’ Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, ‘Tidak ada dosa atasmu.’126
126
HR. Al-Humaidi dalam Musnad-nya no. 329. Hadits ini dinilai
shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 498
203
Istrimu Bukan Bidadari
204
ِ حِ ِ ال ْ َم ْر أ َةِ ُِ ِل َ ْر ب َ عِ ِ ل ِ َم ا ل ِ َه ا ِ َو ل ِ َح س َ ب ِ َه ا ِ َو ل ِ َج َم ا لِ َه ا
ُ َ ت ُن ْ ك
ِك ْ َ تِ ِ الدِ ي ِنِ ِ ت َ ِر ب
َ تِ ِ ي َ د َ ا ِ َو لِ ِد ي ن ِ َه ا ِ ف َ اظْ ف َ ْرِ ِ ب ِ ذ َ ا
“Biasanya, seorang wanita dinikahi karena empat
pertimbangan: harta kekayaannya, kedudukannya,
kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau
lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau
beruntung.” (Muttafaqun ‘alaihi)
205
‘Janganlah engkau menikahi wanita hanya karena
kecantikan parasnya, karena bisa saja parasnya yang
cantik menjadikannya sengsara. Jangan pula engkau
menikahinya karena harta kekayaannya, karena bisa saja
harta kekayaan yang ia miliki menjadikan lupa daratan.
Akan tetapi, hendaklah engkau menikahinya karena
pertimbangan agamanya. Sungguh, seorang budak
wanita berhidung pesek dan berkulit hitam, tetapi ia
patuh beragama, lebih utama dibanding mereka
semua.'”127
ِ ِِ ق َ ا َلِ ِ َر س ُ و ُل: ِيِ ِ للاُِ ِ ع َ ن ْ هُِِ ق َ ا َل ِ عَ ْنِ ِ أ َب ِ ى ِ ُم و س َ ى ِ َر
َ ض
ِ ِ َِِ كَ ُم َلِ ِ ِم ن: ِص ل َّ ى ِ للاُِ ِ عَ ل َ يْ هِِ ِ َو سَ ل َّ َم
ِ ِالر َج ا ِل َ ِ َِِّاّلل
127
HR. Ibnu Majah; oleh al-Albani dinyatakan sebagai hadits yang
lemah
206
ُِ ِ ِ َو ل َ ْمِ ِ ي َ كْ ُم ْلِ ِ ِم نَِ ِ الن ِ سَ ا ِءِ ِ إ ِ لَِّ ِ آ ِس ي َ ةُِِ ا ْم َر أ َة، ك َ ث ِ ير
ِ َِض َلِ ِ عَ ا ئ ِ شَ ة ْ َ ِ َو إ ِ َّنِ ِ ف، ِ َو َم ْر ي َ مُِ ِ ب ِ ن ْ تُِ ِ ِع ْم َر ا َن، ف ِ ْر ع َ ْو َن
ِض ِلِ ِ ال ث َّ ِر ي ِدِ ِ عَ ل َ ى ِ سَ ا ئ ِ ِرِ ِ الط َّ ع َ ا ِم ْ َ عَ ل َ ى ِ الن ِ سَ ا ِءِ ِ كَ ف
Abu Musa radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Banyak lelaki yang
berhasil menggapai kesempurnaan, sedangkan tidaklah
ada dari wanita yang berhasil menggapainya kecuali
Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran.
Sesungguhnya, kelebihan Aisyah dibanding wanita lainnya
bagaikan kelebihan bubur daging128 dibanding makanan
lainnya.”129
ِ ِي ِ خ ل ُ ق ا ِ َر
َ ض ُ ِ لَِ ِ ي َ فْ َر ْكِ ِ ُم ْؤ ِم نِ ِ ُم ْؤ ِم ن َةِ ِ إ ِ ْنِ ِ كَ ِر هَِ ِ ِم ن ْ َه ا
ِِم ن ْ َه ا ِ آ َخ َر
128
Para ulama pensyarah hadits menjelaskan bahwa bubur daging
adalah makanan paling istimewa di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, terlebih-lebih bubur daging mudah pembuatannya dan
selanjutnya mudah pula menelannya.
129
Muttafaqun ‘alaihi
207
“Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk
meremehkan wanita yang beriman. Bila ia tidak menyukai
satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya
yang lain.”130
130
HR. Muslim
208
Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan
mahir dalam membaca segala hal, termasuk suasana hati
istrinya. Aisyah mengisahkan,
131
Muttafaqun ‘alaihi
209
Demikianlah teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau begitu peka dengan suasana hati istrinya, sehingga
beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan
sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk
menyembunyikan isi hatinya, tetap bermanis muka,
senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menebak suasana
hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar biasa,
perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada
bandingnya. Tidak mengherankan, bila beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
132
HR. At-Tirmidzi
210
dengan gambaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang kaum wanita berikut ini,
ِ َالْ َم ْر أ َةِ ُِ ك
ِ ِ ِ َو إ ِ ِن، ِ إ ِ ْنِ ِ أ َق َ ْم ت َ َه ا ِ كَ س َ ْر ت َ َه ا، ِ ِِالض ل َ ع
ِتِ ِ ب ِ َه ا ِ َو ف ِ ي َه ا ِ ِع َو ج َ ْ تِ ِ ب ِ َه ا ِ ا سْ ت َ ْم ت َع
َ ْ ا سْ ت َ ْم ت َع
“Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila engkau ingin
meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah,
dan bila engkau bersenang-senang dengannya, niscaya
engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan
ia adalah bengkok.”133
133
Muttafaqun ‘alaihi
134
HR. Ahmad
211
berbagai kelebihan padanya, dan selanjutnya
tersenyumlah, karena ternyata istri Anda memiliki banyak
kelebihan. Lalu, bila pada suatu hari Anda merasa tergoda
oleh kecantikan wanita lain, maka ketahuilah bahwa
sesuatu yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga telah
dimiliki oleh istri Anda. Maka, bergegaslah untuk
membuktikan hal ini pada istri Anda. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
135
HR. At-Tirmidzi
212
indahnya gambaran rumah tangga Anda, dan betapa
istimewanya pasangan hidup Anda, andai gambaran Anda
ini dapat terwujud. Bukankah demikian, Saudariku?
213
telah menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda
merasakan kebahagiaan menimang putra-putri Anda.
214
maksud adalah mereka kufur/ingkar kepada Allah?”
Beliau menjawab, “Mereka terbiasa ingkar terhadap
perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau
berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia
mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu
mudah berkata, ‘Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan
sedikit pun darimu.’”136
136
Muttafaqun ‘alaihi
215
kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu
mana pun yang engkau suka.’”137
137
HR. Ahmad dan lainnya
216
hak Anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang
harus Anda tunaikan untuknya.
138
HR. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari
217
Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi
kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu
prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak
layak bagi Anda untuk berperan sebagai penonton setia
ketika pasangan Anda sedang mengerjakan pekerjaannya.
Usahakan sebisa Anda untuk turut menyelesaikan
pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga
beliau. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan,
139
HR. Bukhari
218
Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang
sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih
romantis dan lebih sering memadu cinta dengan
pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu
kental dalam rumah tangga mereka.
219
Kemudian orang itu mengulang pertanyaannya. Dan Nabi
pun masih diam. Lalu yang ketiga kalinya beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Maafkanlah dia
(pembantu) setiap hari tujuh puluh kali.”140
Hidup itu indah dengan hati yang bersih dari duri, yang
selalu memaafkan kesalahan istri, namun bila ternyata
ada istri yang setelah 70 kali dimaafkan dalam setiap
harinya dengan dibalut arahan yang penuh kelembutan,
tetap berbuat kesalahan yang kadang kala tidak bisa
ditoleransi lagi, maka Allah pun telah memberikan arahan
dan tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam
memberikan terapi bagi istri yang seperti ini. Sebagaimana
firman-Nya:
140
HR.Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah
no.488
220
Jadi…
Tahapan pertama:
Tahapan kedua:
Tahapan ketiga:
221
dengan istri maka istri tidak akan tanggap dan sadar
bahwa ia sedang dalam fase hajr. Dan suami yang memang
jarang menggauli istrinya, tatkala ia memberikan
pelajaran kepadaanya dengan tidak menjima’nya maka
tatkala itu istri akan biasa-biasa saja.
222
memuai kehidupan yang baru. Dan bila nanti di kemudian
hari kertas itu diremas lagi, buanglah dan ambillah yang
baru lagi.
141
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
223
beliau menyatakan, “Aku tidak akan masuk menemui
mereka selama sebulan.” Beliau sangat marah terhadap
mereka karena merekalah yang menyebabkan Allah ‘azza
wa jalla mencela beliau.142
224
‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang
menyusahkanmu dari perkara wanita? Bila engkau
menceraikan mereka, maka sungguh Allah bersamamu,
para malaikatnya, Jibril dan Mikail. Aku, Abu Bakr dan
kaum mukminin bersamamu.”
143
Yaitu ayat Allah subhanahu wa ta’ala,
225
yang beliau tawarkan pilihan maka ‘Aisyah memilih tetap
bersama beliau. Setelahnya beliau pun memberikan
pilihan kepada istri-istri beliau yang lain maka mereka
semuanya mengucapkan seperti yang diucapkan ‘Aisyah
(semuanya memilih tetap bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam).”144
yang lebih baik daripada kalian, baik dalam hal agama maupun dalam
keelokan paras. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 873)
144
HR. al-Bukhari no. 4913, 5191 dan Muslim no. 1479
226
seharusnya suamimu mengulurnya, tarik dan uluran itu
akan membuat tali itu berputar konstan, kau mengulur
sejatinya kau pun menarik di sisi lainnya. Jika suami dan
istri sama-sama menariknya keras percayalah tali itu akan
putus… bahtera rumah tangga itu akan hancur… maka
bersabarlah dalam permainan tarik ulur tali itu.
227
menghancurkan satu kota sekali terjang… tapi sesaat saja.
Permasalahan di rumah tangga itu seperti sebuah simpul
tali, yang hanya bisa diselesaikan secara perlahan dengan
kesabaran, sedikit-sedikit ditarik sisi-sisinya sehingga
simpul itu terbuka, permasalahan bisa selesai. Badai
amarah suami itu hanya bisa menghempaskan simpul tali
saja, melemparkannya jauh, tapi percayalah badai amarah
sesaat itu takkan mampu membuka simpul tali
(permasalahan) itu, jadi jika kau tahu terori ini para istri,
maka bersabarlah.
228
Jangan Mencari-Cari Kesalahan (Tajassus)
ِ بِ ِ الْ َح ِد ي
ِ ِ ِ َل، ث ُ َ ِ ف َ إ ِ َّنِ ِ الظ َّ َّنِ ِ أ َكْ ذ، إ ِ ي َّا ك ُ ْمِ ِ َو الظ َّ َّن
ِ َو َلِ ِ ت َ َح س َّ س ُ وا،ت َ َج س َّ س ُ وا
“Hindarilah berprasangka, karena berprasangka itu
ucapan yang paling dusta. Dan jangan melakukan tajassus
229
(memata-matai) dan tahassus (mengorek-ngorek
berita).”145
145
HR. Ahmad 7858 dan Bukhari 5143
146
HR. Turmudzi 2032 dan dishahihkan al-Albani
230
ِ ِ ولكن ِ إن ِ يظهر ِ لنا ِ منه, إنا ِ قد ِ نهينا ِ عن ِ التجسس
شيء ِ نأخذه ِ منه
“Kita dilarang untuk tajassus, namun jika dia terang-
terangan minum khamr, kita akan menghukumnya.”147
147
HR. Abu Daud 4890
148
Fatawa al-Liqa’ as-Syahri, no. 50
231
anda bisa berbahagia, sementara anda saling curiga?
Rumah mewah ibarat neraka jika saling curiga di
dalamnya. Sebaliknya, gubug tua bisa menjadi surga,
ketika suami istri bisa saling mencintai.
232
lembut dan mesra dari suami kepada istri atau dari
seorang ayah kepada anak-anaknya sangat diperlukan.
149
Fiqh Ta’aamul baina Az-Zaujain, hal. 10
233
ِ ي َ ا ِ أ َي ُّ َه ا ِ ال َّ ِذ ي نَِ ِ آ َم ن ُوا ِ ق ُوا ِ أ َنْ ف ُ س َ ك ُ ْمِ ِ َو أ َهْ ل ِ ي ك ُ ْمِ ِ ن َار ا
ِ ِار ةِ ُِ عَ ل َ ي ْ َه ا ِ َم ََل ئ ِ كَ ةِ ِ ِغ ََل ظ َ اسِ ِ َو ال ْ ِح َج ُ َّ َو ق ُو د ُهَا ِ ال ن
ِ ِش د َ ا دِ ِ َلِ ِ ي َ عْ صُ و نَِ ِ اّللََِّ ِ َم ا ِ أ َ َم َر ه ُ ْمِ ِ َو ي َ ف ْ ع َ ل ُ و نَِ ِ َم ا
َِي ُ ْؤ َم ُر و ن
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
(dan anakmu) dan istrimu dari api neraka, yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka. Dan mereka selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6)
150
HR. Bukhari no. 631, 7246, dan Muslim no. 674
234
Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َِو عَ ل ِ ُم و ه ُ ْم
“Ajarkanlah mereka”; berkaitan dengan pengajaran
(agama) secara teoritis. Istri dididik dan diajarkan tentang
kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan perkara
agama, misalnya perkara shalat, menutup aurat, adab
berbicara dan keluar rumah, mendidik anak sesuai syariat,
dan perkara-perkara agama yang lainnya.
َِو ُم ُر و ه ُ ْم
“Perintahkanlah mereka”; ini lebih berkaitan dengan
praktek (pengamalan) di dunia nyata. Karena tidak semua
istri yang sudah diajarkan secara teoritis kemudian
mengamalkannya. Sehingga menjadi kewajiban suami
adalah mengingatkan, menegur dan memerintahkan istri
ketika dia jumpai istrinya lalai dalam melaksanakan
perkara-perkara yang wajib baginya.
235
Syaikh ‘Abdul ‘Adzim Al-Badawi hafidzhahullahu Ta’ala
berkata, “Di antara hak istri yang menjadi kewajiban
suami adalah suami memerintahkan istri untuk
menegakkan agamanya dan menjaga shalatnya. Hal ini
berdasarkan firman Allah Ta’ala,
ص ط َ ب ِ ْرِ ِ عَ ل َ ي ْ َه ا
ْ ص ََل ةِِ ِ َو ا َ َ َو أ ْ ُم ْرِ ِ أ َهْ ل
َّ كِ ِ ب ِ ال
“Dan perintahkanlah kepada istrimu untuk mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.”151
(QS. Thaaha: 132)”
ِف َ أ َق ِ ي ُم وا ِ ف ِ ي ِه ْم
“Tinggallah di tengah-tengah mereka.”
151
Al-Wajiiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz, hal. 356
236
Jika suami tidak mampu mengajarkan agama kepada istri,
maka kewajiban suami adalah mencarikan seseorang
(misalnya, ustadz atau ustadzah) yang bisa mengajarkan
perkara agama kepada istrinya. Atau suami mengizinkan
istrinya untuk menghadiri majelis ilmu (pengajian)
sehingga istri bisa belajar perkara agamanya. Dan jika ada
kebutuhan mendesak untuk meminta fatwa berkaitan
dengan kejadian yang dialami istri (misalnya, apakah
darah yang keluar adalah darah haidh ataukah bukan),
maka kewajiban suami adalah menanyakan kepada orang
yang berilmu tentangnya.
237
Istri termasuk dalam cakupan kata “ahlun” (dalam ayat di
atas). Sehingga suami wajib menjaga istri dari api neraka
dengan iman dan amal shalih. Sedangkan amal shalih itu
harus dengan bekal ilmu dan ma’rifat (pengetahuan),
sehingga memungkinkan bagi istri untuk menunaikan dan
melaksanakannya sesuai dengan apa yang dituntut oleh
syariat.”152
152
Al-Wajiiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz, hal. 356
153
HR At-Thirmidzi no 3895 dari hadits Aisyah dan Ibnu Majah no 1977
dari hadits Ibnu Abbas dan dishahihakan oleh Syaikh Al-Albani (lihat
As-Shahihah no 285)
238
ُ ِ ِأ َكْ َم ُلِ ِ الْ ُم ْؤ ِم ن ِ يْ نَِ ِ إ ِ ي ْ َم ان ا ِ أ َ ْح سَ ن ُهُ ْم
ِ ِخ ل ُ ق ا ِ َو ِخ ي َ ا ُر ك ُ ْم
خ ل ُق ا
ُ ِ ِِخ ي َ ا ُر ك ُ ْمِ ِ ل ِ ن ِ سَ ا ئ ِ ِه ْم
“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum
mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di
antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang
terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”.154
154
HR At-Thirmidzi no 1162 dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Majah
no 1987 dari hadits Abdullah bin ‘Amr, dan dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani (lihat As-Shahihah no 284)
155
Faidhul Qodiir III/496, Al-Munawi berkata, “Di kitab Tadzkiroh
Ibnu ‘Irooq, dari Imam Malik ia berkata….
239
keras maka akan nampak akhlaknya tersebut tatkala ia
menguasai orang lain. Dan seburuk-buruk penguasaan
adalah terhadap sosok yang lemah yang berada dibawah
kekuasaannya. Orang yang akhlaknya buruk dan rendah
serta kurang kasih sayangnya akan terungkap akhlaknya
tatkala ia bermu’amalah dengan orang-orang yang
lemah. Bahkan sikap menguasai (semena-mena) terhadap
orang-orang yang lemah adalah (pada hakikatnya)
merupakan sikap sosok yang lemah (kepribadiannya).
Kalau mereka memang kuat (kepribadiannya) dalam
akhlak mereka maka hati mereka tidak akan keras
terhadap orang-orang yang membutuhkan kasih sayang.
Barangsiapa yang bisa menguasai dirinya tatkala
berhadapan (bermu’amalah) dengan mereka (orang–
orang yang lemah) maka akan nampaklah kemuliaannya.
Oleh karena itu Al-Mubarokfuri berkata dalam Tuhfatul
Ahwadzi (IV/273) tatkala menjelaskan lafal hadits yang
kedua (di atas), “Karena mereka (para wanita) merupakan
tempat untuk meletakkan kasih sayang disebabkan
lemahnya mereka”156
156
Al-Mau’idzoh Al-Hasanah hal 75
240
(dari Allah) pada seluruh amalan sholeh hingga jadilah ia
terbaik secara mutlaq”157
157
Sebagaimana dinukil oleh Syaikh Abdul Malik Romadhoni dalam
Al-Mau’idzoh Al-Hasanah hal 75
241
menyimpang dari jalan yang lurus. Kita memohon
keselamatan kepada Allah.”158
158
Nailul Author VI/360
242
Akhlak asli seseorang bisa diperiksa tatkala ia di
rumahnya, di situlah akan tampak sikap kerasnya dari
sikap kelembutannya, terungkap sikap pelitnya dari sikap
kedermawanannya, terungkap sikapnya yang terburu-
buru dari sikap kesabarannya, bagaimanakah ia
bermu’amalah dengan ibunya dan ayahnya?? Betapa
banyak sikap durhaka di zaman ini..!!! …Maka kenalilah
(hakikat) dirimu di rumahmu !!, bagaimanakah
kesabaranmu tatkala engkau menghadapi anak-
anakmu??, tatkala menghadapi istrimu??, bagaimana
kesabaranmu menjalankan tanggung jawab rumah
tangga??. (Dan camkanlah bahwa) orang yang tidak bisa
mengatur rumah tangganya bagaimana ia bisa memimpin
umat??, inilah rahasia sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa
sallam “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi
istrinya”159
159
Al-Mau’idzoh Al-Hasanah hal 77-79
243
siap (ahli) untuk menjadi bagian yang bermanfaat bagi
masyarakat.160
160
Al-Asaaliib An-Nabawiyah fi mu’aalajah al-musykilah az-zaujiyah
hal 17
161
Asy-Syarhul Mumti’ XII/381
244
Bab IV
Menyingkap Tirai
Islam telah menetapkan syariat yang mengandung
berbagai macam mutiara hikmah, pengarahan dan solusi
bagi berbagai macam permasalahan dalam pernikahan,
sehingga suami dan isteri bisa menikmati hidup bahagia
bersama, dan masing-masing merasa tenang dan
tenteram asal semua pihak mau merealisasikan ajaran
Islam.
245
3. Bermusyawarah dengan orang lain setelah menikah dan
terjadi pertengkaran serta percekcokan di antara suami
dan isteri.
246
7. Bersikap lapang dada untuk menerima kekurangan dan
kelemahan masing-masing serta berusaha menumbuhkan
rasa kasih sayang dan sikap pemaaf. Dan semua pihak
yang dimintai maaf hendaklah segera memberikan maaf,
agar hati kembali bercahaya dan bersih dari perasaan
jengkel, kesal dan dengki.
162
HR At Thabrani
247
menyerang pihak lain, maka demikian itu membuka pintu
percekcokan dan pertengkaran serta enggan berdamai.
ُِِِ أ ُنْ ظ ُ ْرِ ِ إليها ِ ف َ إ ِن َّ ه: ِ ل ِ قال: تِ ِ إليها؟ ِ قال َ أ َن َ ظ َ ْر
أ َ ْج د َ ُرِ ِ أ َ ْنِ ِ ييؤدم ِ ب َ ي ْ ن َ ك ُ َم ا
“Sudahkah kamu melihatnya? Ia berkata,”Tidak.” Beliau
bersabda,”Lihatlah kepadanya, karena hal itu akan
membuat kekal diantara kamu berdua.”163
163
HR Nasa’i, Tirmidzi dan Ibnu Majah serta dihasankan oleh Tirmidzi
248
ِ ِي ِ لَِ ِ يفرك ِ ُم ؤ ِم نِ ِ ُم ْؤ ِم ن َةِ ِ إ ِ ْنِ ِ كَ ِر هَِ ِ ِم ن ْ ها ِ َخ ل ْ قاِ ِ َر
َ ض
ُِِم ن ْ ها ِ آ َخ َرِ ِ أ َ ْوِ ِ ق َ ا َلِ ِ غَ ي َْر ه
“Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang
mukminah, sebab jika benci kepada salah satu perangai
maka akan rela dengan akhlak yang lain atau beliau
bersabda yang lainnya”. [HR Muslim].
249
ketika pergi ke pasar atau rumah sakit atau yang lainnya,
hingga timbul berbagai musibah dan bencana yang
menimpa manusia baik laki-laki atau perempuan.
250
18. Termasuk langkah menghidupkan sunnah sahabat dan
salafus salih orang tua hendaknya melamar pemuda salih
untuk puterinya dan membantu meringankan beban biaya
pernikahan, sebagaimana riwayat dari Umar bin
Khaththab, beliau berkata, “Saya datang kepada Utsman
bin Affan untuk menawarkan Hafshah maka ia berkata,”
Saya akan pikirkan dahulu”. Saya (Umar) menunggu
beberapa malam lalu ia bertemu denganku dan ia
berkata,” Untuk sementara saya tidak punya keinginan
untuk menikah”. Umar berkata,” Saya bertemu Abu Bakar
As Shiddiq dan saya berkata kepadnya,” Jika engkau
setuju maka aku akan menikahkanmu dengan Hafshah
binti Umar. Abu Bakar terdiam dan tidak memberi
jawaban apa-apa. Aku menahan perasaan dari Abu Bakar
sebagaimana Utsman lalu setelah aku menunggu
beberapa malam Rasulullah melamar Hafshah dan saya
menikahkan dia dengan beliau. Lalu aku bertemu Abu
Bakar dan dia berkata,” Barang kali kamu kecewa
denganku ketika engkau menawarkan Hafshah kepadaku
tapi aku tidak memberi jawaban apapun”. Umar berkata,”
Aku berkata,” Ya”. Abu Bakar berkata,” Bukan saya tidak
mau menanggapi tawaranmu, namun saya telah
mengetahui bahwa Rasulullah pernah menyebutnya dan
aku tidak mau menyebarkan rahasia Rasulullah. Jika
seandainya Rasulullah tidak menikahinya maka aku akan
menerima tawaranmu itu”.164
164
HR Bukhari
251
19. Menerapkan ajaran Islam dalam rangka untuk
memelihara dan menjaga keutuhan rumah tangga serta
merasa tanggung jawab terhadap pendidikan agama
keluarga.
165
HR Bukhari
252
ِ ِ ِ ق ِ يْ َل، َو للاِِ ِ لَِ ِ ي ُ ْؤ ِم ُنِ ِ َو للاِِ ِ لَِ ِ ي ُ ْؤ ِم ُنِ ِ َو للاِِ ِ لَِ ِ ي ُ ْؤ ِم ُن
َ َم ْنِ ِ ي َ ا ِ َر س ُ َلِ ِ للا؟ ِ قال ِ الذي ِ ي َ أ ْ َم ُنِ ِ َج
ُِار هُِ ِ ب َ َو ا ئ ِ ق َ ه
“Demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman
dan demi Allah ia tidak beriman. Ditanyakan: Siapakah
wahai Rasulullah? Beliau bersabda,”Orang yang
tetangganya tidak merasa aman dengannya.”166
166
HR Bukhari dan Muslim
253
ْ ِ َو َح ك َ م ا ِ ِم ْنِ ِ أ َهْ ل ِ َه آ ِ إ ِ ن ِ ي ُِر ي د َ آ ِ إ
ِ ِ ص َل َ ح ا ِ ي َُو ف
ِ ُِقِ ِ للا
، ِ ب َ ي ْ ن َ هُ َم آ ِ إ ِ َّنِ ِ للاَِ ِ كَ ا نَِ ِ عَ لِ يم ا ِ َخ ب ِ ير ا
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka
nasehatilah maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di termpat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatir
ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah
seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam
dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua
orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan
niscaya Allah memberi taufik kepada suami isteri itu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”. (QS An Nisa’ :34-35).
254
“Jika kamu makan berilah dia makan, bila kamu
berpakaian berilah dia pakaian, jangan memukul bagian
wajah, jangan mencela dan janganlah kamu mendiamkan
kecuali di rumah saja.”167
167
HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah
168
HR Muttafaqun alaih
255
Daftar Pustaka :
https://temanshalih.com/andai-aku-tidak-menikah-
dengannya-review/
https://rumaysho.com/8865-selalu-cantik-di-hadapan-
suami-bisakah.html
https://muslim.or.id/21300-tak-perlu-sedih-dengan-
status-ibu-rumah-tangga.html
https://muslimah.or.id/3779-boleh-berhias-tapi-etika-
berhias-wanita-muslimah.html
https://rumaysho.com/15770-suami-terbaik-suami-yang-
selalu-membantu-istri-di-rumah.html
https://muslimah.or.id/28-tidur-cantik-sesuai-tuntunan-
rasulullah.html
https://konsultasisyariah.com/23735-ngobrol-dengan-
istri-berpahala.html
https://alhijroh.com/fiqih-tazkiyatun-nafs/cerita-
sebelum-tidur-yang-berpahala/
https://almanhaj.or.id/4207-sekilas-tentang-istri-istri-
rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
256
https://firanda.com/265-suami-sejati-bag-4-akhlak-
rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-terhadap-istri-
istri-beliau-bag-2.html
https://firanda.com/263-suami-sejati-bag-3-qakhlak-
rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-terhadap-istri-
istri-beliauq.html
https://rumaysho.com/8896-pujilah-istrimu.html
https://muslim.or.id/21333-panggilan-mesra-seakan-
sirna.html
https://almanhaj.or.id/2622-kiat-kiat-mempererat-cinta-
suami-isteri.html
https://muslim.or.id/5286-ketika-layar-telah-
berkembang.html
https://almanhaj.or.id/2865-solusi-menghadapi-
problem-rumah-tangga-sesuai-ajaran-islam.html
https://firanda.com/259-suami-sejati-bag1-qsurat-dari-
suami-buat-para-suamiq.html
https://muslim.or.id/35908-masuk-surga-bersama-
keluarga.html
https://islamidia.com/manfaat-mencium-anak-dan-istri-
sebelum-keluar-rumah-atau-berangkat-bekerja/
257
https://muslim.or.id/19535-larangan-tajassus-mencari-
cari-kesalahan-orang-lain.html
https://wanitasalihah.com/berapa-kali-engkau-
memaafkan-istri/
https://muslimah.or.id/644-istriku-bukan-bidadari-tapi-
aku-pun-bukan-malaikat.html
https://muslim.or.id/44851-berbohong-kepada-suami-
atau-kepada-istri-yang-diperbolehkan.html
http://www.salamdakwah.com/artikel/1095-menebar-
dusta-meraih-bahagia
https://konsultasisyariah.com/30317-hukum-mematai-
matai-pasangan.html
https://muslim.or.id/47427-kewajiban-suami-kepada-
istri-untuk-mengajarkan-perkara-agama.html
258
259