Anda di halaman 1dari 7

Tak Kunjung Dapat Panggilan Kerja,

Mungkin Ini Penyebabnya


KerjaHUBS - Banyak orang frustasi karena tak kunjung mendapatkan panggilan kerja meskipun sudah
memberikan lamaran pekerjaan ke sejumlah perusahaan yang menjadi incarannya. Kondisi ini
membuat banyak orang stress hingga bertanya-tanya apa penyebab lamaran yang diajukan tidak
mendapatkan perhatian dari bagian HRD perusahaan.

Situasi ini tentunya bisa membuat kamu merasa kecewa terhadap diri sendiri karena sesungguhnya
sudah berusaha terbaik namun tak kunjung mendapatkan kesempatan. Karena itu, kami berusaha
mengulas sejumlah alasan kenapa kamu tidak kunjung mendapatkan panggilan kerja meskipun sudah
mengajukan lamaran ke sejumlah perusahaan.

1. Perusahaan Memutuskan Memilih Kandidat Lain

Alasan pertama kenapa kamu belum mendapatkan panggilan kerja karena perusahaan yang kamu
lamar memilih kandidat lain selain kamu untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Tidak terpilihnya
kamu bukan karena kamu tidak kompeten mengisi posisi tersebut namun berdasarkan penilaian dari
tim rekrutmen yang sudah terbentuk.

Proses seleksi dari perusahaan sendiri memiliki SOP tersendiri. Biasanya ada dua tim yang dibentuk
yakni tim talent acquisition dan HRD dari perusahaan sendiri. Perusahaan yang ditawarkan
kemungkinan besar adalah klien mereka sehingga tugas perekrut adalah mencari kandidat yang
sekiranya cocok dengan klien mereka dan memanggil kamu untuk melakukan interview.

Nah, setelah proses interview inilah sang perekrut yang bekerja sebagai talent acquisition tidak ikut
andil dalam memutuskan apakah kamu diterima apa tidak di perusahaan tersebut. Pengambilan
keputusan tetap dilakukan oleh tim dari perusahaan itu sendiri yang kemungkinan membuat kamu
belum mendapat panggilan kerja.

2. Membuat Resume Terlalu Singkat

Resume memperkenalkan diri kepada perusahaan merupakan salah satu dokumen penting dari
berkas yang kamu serahkan untuk melamar kerja. Resume tersebut biasanya dimanfaatkan
perusahaan untuk mengenal lebih dalam calon tenaga kerja.

Karena itu, kami menyarankan kamu membuat resume diri kamu secara jujur dan baik. Jangan
terjebak dalam pandangan kalau resume maksimal hanya satu halaman. KOndisi tersebut kerap kali
membuat informasi yang kamu sampaikan menjadi terbatas sehingga pihak perusahaan tidak
mengetahui potensi besar yang kamu miliki.

3. Mencantumkan pengalaman kerja yang tidak relevan

Dengan mencantumkan pengalaman kerja yang tidak relevan ke dalam resume dapat merugikan.
Lebih baik tidak perlu melampirkan pengalaman yang tidak relevan dengan posisi pekerjaan yang
diinginkan. Anda bisa mencantumkan kemampuan yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut,
namun tetap harus relevan dengan lingkup tempat kerja.

4. Menjadi Kandidat Cadangan


Salah satu kemungkinan kenapa kamu belum mendapatkan panggilan kerja karena kamu terdaftar
menjadi kandidat cadangan. Sayangnya, pihak perusahaan tidak akan menyampaikan situasi tersebut
kepada kamu sampai mereka yakni apakah merekrut kamu karena pilihan pertama mereka tidak
menerima panggilan kerja.

5. Bertahan terlalu lama di satu pekerjaan

Meskipun menetap di satu perusahaan dapat menunjukkan bahwa Anda berdedikasi dan setia.
Padahal, bertahan di pekerjaan dalam waktu yang lama ternyata tidak terlalu baik pada
keberlangsungan karier. Pengusaha perlu tahu bahwa Anda fleksibel, mau belajar, dan terbuka untuk
berubah. Orang-orang yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau bahkan karier ke
karier tidak lagi dipandang dengan kecurigaan selama kamu bisa menjelaskan kenapa kamu sering
berpindah pekerjaan.

6. Menjawab kelemahan tentang diri sendiri yang dilebihkan

Anda harus menjawab dengan jujur ketika diberi pertanyaan tentang kekurangan diri sendiri oleh
pewawancara. Tidak perlu menjawab dengan menutupi kekurangan agar terlihat berkesan di mata
pewawancara.

Pewawancara ingin tahu apakah Anda sadar diri dan bisa mengkritik diri sendiri. Mereka
menginginkan seseorang yang tidak hanya dapat berkembang saat bekerja, tetapi juga dapat
menerima kritik yang membangun. Mengatakan hal-hal seperti, “Saya bekerja terlalu keras,” atau
“Saya seorang perfeksionis” dapat dianggap tidak tulus.

7. Masalah Gaji

Negosiasi gaji memang menjadi salah satu masalah utama para perekrut untuk memanggil kembali
para kandidat. Biasanya perekrut tidak tahu menahu keputusan mengenai gaji yang akan diberikan
kepada kandidat. Mereka hanya bisa menunggu keputusan dari atasan mereka apakah kamu
merupakan kandidat yang cocok untuk bekerja di perusahaan mereka.

Maka dari itu, sambil menunggu keputusan beberapa perekrut biasanya akan mengirimkan take-
home-test ke para kandidat. Hal ini bertujuan untuk menjaga para kandidat agar tidak ‘pergi’ terlebih
dahulu dari perusahaannya.

Itulah beberapa alasan yang akan membuat kamu tidak mendapat panggilan wawancara kerja.
Semoga bermanfaat untuk para pelamar yang masih tetap berjuang untuk mendapat pekerjaan.
Perhatikan, Hal Ini Bisa Gagalkan Kamu
Saat Interview Kerja
KerjaHUBS - Dipanggil untuk menjalani interview kerja merupakan mimpi banyak orang khusus
mereka yang sudah menunggu cukup lama untuk bisa bekerja. Pasalnya jika lolos interview kerja,
maka besar kemungkinan kamu akan diterima bekerja di perusahaan yang menginterview kamu
nantinya.

Biasanya tahap interview itu jadi hal yang paling menakutkan bagi para pelamar. Pasalnya jika salah
menjawab pertanyaan dari interviewer, besar kemungkinan kamu tidak akan diterima menjadi
karyawan. Makanya jangan sampai kamu melakukan kesalahan saat interview kerja berikut ini.

1. Malas Meriset Perusahaan yang Memanggil

Saat di interview biasanya interviewer akan menanyakan kenapa sih kamu mau gabung ke
perusahaan mereka atau terkadang ditanyakan tentang apa yang kamu ketahui tentang perusahaan
tersebut. Karena itu kamu harus melakukan riset kecil-kecilan perusahaan yang kamu lamar agar saat
menjawab kamu bisa lancar dan tegas hingga mendapatkan poin tambahan dari pewawancara.

Soalnya kalau kamu gak tahu apa-apa, kamu dianggap cuman main-main dan asal lamar saja. Kondisi
ini bisa menyebabkan kamu diputuskan tidak diterima.

2. CV Kamu Tidak Sesuai Kemampuan Asli

Jika kamu sudah lolos tahap interview itu berarti kamu merupakan orang terpilih dari sekian
banyaknya orang. Nah, pada tahap administrasi kamu diminta untuk melampirkan CV yang berisikan
pengalaman dan skill kamu. Kalau kamu lolos tahap tersebut artinya tim penyeleksi percaya sama
kemampuan kamu. Tinggal dibuktikan di interview nya nih.

Terkadang interviewer akan menanyakan beberapa kasus atau masalah yang berhubungan dengan
posisi yang kamu pilih. CV mu bagus, tapi pas interview kamu malah ngeblank sendiri gak ngerti
pertanyaannya apa. Coba deh kamu pelajari sedikit juga tentang jobdesc posisi kamu dan kesesuaian
skill yang dibutuhkan. Itu bisa membantu kamu menjawab pertanyaan.

3. Terlalu menghafal jawaban template

Kesalahan paling fatal saat interview kerja yakni menghafal jawaban. Kondisi ini membuat kamu akan
mendapatkan kredit rendah dari perusahaan karena jawaban yang kamu berikan terlalu template.

Informasi yang ada di internet sebaik kamu gunakan untuk menambah referensi saja. Karena itu,
berusaha menjawab setiap pertanyaan dari interviewer sesuai dengan kemampuan kamu saja. Kalau
kamu hanya memberikan jawaban template aja, HRD juga gak bisa menilai karakter asli kamu. Jadi
pas interview jawab jujur aja ya.
4. Kurang persiapan

Penyebab gagal interview yang selanjutnya disebabkan karena kandidat tidak memiliki persiapan yang
cukup matang. Saat proses interview, perekrut atau pewawancara akan menggali banyak informasi
tentang cara kerja dan pengalaman-pengalaman Anda sebelumnya. Jika Anda tidak ingat tentang
proyek yang Anda kerjakan sebelumnya atau tidak memahami apa jobdesk utama yang Anda kerjakan
di perusahaan sebelumnya, maka perekurt akan berasumsi bahwa Anda tidak profesional dan tidak
berpengalaman.

Selain itu, kurangnya persiapan seperti lupa membawa pena, lupa membawa CV, atau dokumen-
dokumen penting yang dibutuhkan juga akan mempengaruhi penilaian karena Anda akan terlihat
tidak terorganisir.

5. Menceritakan diri sendiri secara berlebihan

Pada tahap wawancara, kandidat biasanya akan diminta untuk memperkenalkan diri dan
menceritakan profil secara langsung. Jika dilakukan dengan benar, tahap perkenalan ini bisa menjadi
kesempatan yang bagus untuk menarik minat perekurt dengan menjelaskan kemampuan dan
keterampilan yang Anda miliki.

Namun ketika dilakukan secara berlebihan (over selling) seperti melebih-lebihkan prestasi selama
kuliah atau bekerja atau menjelaskan prestasi-prestasi yang tidak relevan dengan lowongan yang
Anda lamar, maka pewawancara justru tidak akan menaruh minat kepada diri Anda. Oleh karena itu,
sebaiknya pada tahap ini Anda cukup menginformasikan kelebihan dan kekurangan Anda, skill yang
dikuasai, pengalaman bekerja, dan info penting lain yang relevan dengan pekerjaan.

6. Tidak ada eye contact

Eye kontak merupakan salah satu bentuk bahasa tubuh yang penting ketika berkomunikasi. Perlu
Anda ketahui, tidak adanya eye contact dapat menunjukan bahwa kandidat tidak fokus, tidak percaya
diri, atau tidak memperhatikan komunikasi yang sedang berlangsung. Jadi, pertahankan eye contact
dengan pewawancara ketika Anda sedang berbicara dan mendengarkan mereka.

7. Alasan resign yang tidak masuk akal

Ketika proses interview, pewawancara biasanya akan menanyakan alasan Anda resign dari
perusahaan sebelumnya. Mereka menanyakan hal tersebut untuk menilai apa yang menjadi prioritas
dan motivasi Anda ketika bekerja. Jika Anda menginformasikan alasan resign yang tidak masuk akal,
tentu perkerut akan menilai bahwa Anda tidak memiliki komitmen yang baik terhadap perusahaan.

8. Menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya

Penyebab gagal interview yang selanjutnya adalah menjelek-jelekkan perusahaan atau bos Anda
sebelumnya. Berbicara buruk tentang bos atau perusahaan yang sebelumnya dapat membuat Anda
terlihat tidak profesional. Perekrut atau pewawancara dapat berasumsi bahwa Anda juga akan
mencela perusahaan manapun tempat Anda bekerja termasuk perusahaan yang sedang Anda lamar
pada saat itu.
Berminat Menjadi Project Manager, Ini Kemampuan yang Harus Kamu Miliki

KerjaHUBS - Project manager adalah seseorang yang memiliki peran besar dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan penutupan proyek secara sukses. Seorang project
manager bertugas melaksanakan strategi manajemen proyek untuk mencapai tujuan proyek.

Hal ini sejalan dengan pengertian project manager menurut Project Management Body of Knowledge
Guide (PMBOK Guide), yakni seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek.
Secara sederhana, project manager adalah pemimpin sebuah proyek.

Project manager memiliki peran penting atas stabilitas sebuah proyek anda. Karena itu, penting untuk
memastikan project manager yang anda pilih benar-benar handal untuk membawa proyek berjalan
pada cara yang terbaik. Bayangkan jika anda merekrut project manager yang spesifikasinya adalah
pada proyek konstruksi, namun anda tempatkan pada proyek teknologi informasi. Bayangkan pula jika
project manager yang anda pilih ternyata tidak cukup memiliki kemampuan leadership, analisa bisnis,
hingga kemampuan teknikal yang baik.

Seorang project manager yang berkompeten yaitu yang memenuhi tugasnya dengan kondisi memiliki
kualitas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, serta memiliki motivasi dan perilaku yang
bermanfaat untuk suksesnya proyek yang ditetapkan. Manager project harus memiliki tanggung
jawab atas keseluruhan untuk keberhasilan inisiasi, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian dan penutupan proyek.

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi project manager yang sukses tidak semua berupa keterampilan
teknis, melainkan kombinasi antara soft skills dan technical skills. Skill project manager bersifat
universal dan transferable, ini artinya keterampilan yang kamu pernah gunakan dalam sehari-hari,
dan relevan di semua industri.

Namun, skill ini dikembangkan lebih jauh melalui pendidikan atau pelatihan, seperti penggunaan
software project management dari berbagai platform.

Berikut merupakan beberapa skill penting yang harus dimiliki seorang project manager berdasarkan
berbagai sumber yang dihimpun tim KerjaHUBS.

1. Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang penting karena manajer proyek adalah seseorang yang akan
berkomunikasi dan memimpin anggota tim proyek, para pemangku kepentingan, dan klien proyek
tersebut.

Tugas tersebut mengharuskan manajer proyek menjadi orang utama (key person) yang
menghubungkan komunikasi proyek antar tim. Dari sini, manajer proyek ada baiknya berlatih untuk
mengasah keterampilan komunikasi mereka.

2. Kepemimpinan

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, project manager akan memimpin tim dari berbagai
pihak dan mereka harus tahu kapan waktunya untuk mendelegasikan tugas kepada anggota tim dan
kapan harus mengambil kendali. Tugas dan tanggung jawab project manager adalah untuk
memberdayakan dan menginspirasi anggota tim karena kerjasama dalam tim sangat dipertaruhkan di
sebuah proyek.

3. Pemecahan Masalah

Saat sebuah proyek sedang berlangsung, tidak jarang bahwa masalah atau isu akan muncul. Ini bisa
meliputi masalah mengenai ruang lingkup, anggaran, alokasi sumber daya, dan masalah lainnya.
Peran project manager adalah untuk memastikan bahwa masalah ini diselesaikan secara efektif untuk
menjaga proyek tetap pada jadwal yang direncanakan.

Masalah yang muncul ini biasanya akan dikomunikasikan dengan baik tanpa menghindar dari konflik,
melainkan menghadapinya secara transparan dalam sebuah tim sehingga tim dapat melanjutkan
pekerjaan dengan efektif dan produktif.

4. Negosiasi

Setiap pemangku kepentingan proyek memiliki agenda nya masing-masing. Job desk project manager
adalah untuk menegosiasikan persyaratan yang dapat diterima oleh semua orang dan dapat
menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi semua orang. Manager project harus tahu
kapan harus berkompromi dan kapan harus bertahan.

Ketika project manager dapat memperoleh hasil yang diinginkan dari setiap negosiasi yang dilakukan
tanpa berpihak kepada siapapun, ini merupakan pertanda baik.

5. Manajemen Waktu

Waktu merupakan elemen yang penting dalam keberhasilan sebuah proyek selain ruang lingkup dan
biaya anggaran proyek. Waktu pengerjaan setiap aktivitas dalam proyek akan dilacak oleh project
manager untuk mengetahui tugas mana yang dapat dikerjakan secara bersamaan dan tugas mana
yang bergantung dengan satu sama lain.

Dengan membagi tugas seperti ini, kinerja tim akan semakin efektif dan dapat penggunaan waktu
akan menjadi lebih efisien.

6. Berani Membuat Keputusan


Pernah merasa kesulitan untuk membuat keputusan? Kalau iya, maka artinya harus secara serius
mengasah skill penting yang satu ini. Salah satu cara untuk untuk membuat sebuah keputusan terbaik
adalah dengan memiliki data selengkap-lengkapnya. Dengan memiliki data yang lengkap dan kuat,
maka anda bisa dengan mudah membaca situasi seperti apa yang sedang terjadi.

Sayangnya, data-data proyek seringkali tercecer dan memusingkan sang project manager. Kalau
sudah begini, bagaimana anda bisa membuat keputusan yang terbaik, ya? Salah satu cara terbaik
untuk mengatasi permasalah ini adalah dengan mulai menggunakan sistem supervisi proyek yang
terintegrasi, yakni dengan aplikasi manajemen proyek.
Penggunaan fitur-fitur aplikasi manajemen proyek ini nantinya dapat membantu anda dalam
melakukan pengarsipan dokumen, pembuatan project timeline dan Work Breakdown Structure
(WBS), monitoring aktivitas dan performansi tim, hingga laporan penyerapan anggaran dengan lebih
mudah, transparan, kolaboratif, dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai