Anda di halaman 1dari 2

9 KUNCI SUKSES

DALAM MEREKRUT KARYAWAN

Bisnis yang baik adalah dimana ketika perekrutan karyawan dapat meningkatkan bisnis perusahaan
anda. Terkadang terlihat sangat mudah untuk merekrut karyawan, namun jangan salah. Ketika anda
merasa sudah puas dalam menemukan kandidat yang anada inginkan, ternyata anda salah dalam
penempatan posisi kryawan tersebut pada perusahaan anda.
Selama berkarir, saya telah memfasilitasi ribuan karyawan dan merasionlisasi sebagian karyawan.
Berikut adalah beberapa pengalaman penting yang saya dapat perihal perekrutan karyawan.

1. Tuliskan deskripsi yang dibutuhkan


Deskripsi pekerjaan tidak hanya menguraikan tugas, tanggung jawab dan keterampilan. Namun
juga harus menjelaskan bagaimana pekerjaan itu harus dilakukan dalam suasana kantor. Jika
anda membutuhkan karyawan yang kompetitif, anda juga harus menjelaskannya secara detail.
Jangan terlalu cepat berempati pada calon karyawan yang terlihat cukup kritis. Saya lebih akan
berkata “how often” ketimbang “the what” tapi terkadang orang lebih sering mengabaikannya.

2. Mengetahui potensi yang dimiliki karyawan


Apakah ana yakin tidak ada karyawan lama dalam perusahaan anda yang memiliki potensi dan
bisa mengisi peluang yang dibutuhkan dalam perusahaan anda? Karyawan lama, biasanya
cenderung sudah lebih mengenal karakter bidang pekerjaan kantor anda dibandingkan karyawan
baru. Tidak ada salahnya jika anda mencari potensi yang anda butuhkan dari karyawan lama
yang ada miliki sebelum anda merekrut karyawan baru.

3. Tekankan kepentingan kebersamaan dalam proses perekrutan


Tidak ada gunanya jika anda mengatakan bahwa kerja sama tim sangat penting dan kemudian
anda membiarkan satu orang dalam membuat keputusan. Jika anda mengatakan lebih
menghargai naluri, kemudian melakukan beragam penilaian pribadi dan profesional, mungkin
bukan merupakan cara yang terbaik. Jika anda menghargai kreativitas dan pengambilan risiko,
jangan menempatkan suatu masalah pada orang yang tidak bisa memecahkannya karena malah
akan mempermalukannya.

4. Gunakan tes penilaian profesional bagi para calon pemimpin senior


Setiap merekrut para profesional, proses wawancara yang cukup panjang bisa membuat orang
merasa kurang nyaman. Jadi tes penilaian secara profesional bisa menggantikan evaluasi
terhadap keterampilan dan kualitas calon pegawai yang anda cari.

5. Dengarkan masukan dari luar


Jika setiap orang suka dengan calon pilihan anda, mungkin ada sesuatu yang salah. Anda harus
juga mendengar masukan dari rekan-rekan tim kerja anda. Apa kelemahan kandidat? Mereka
mungkin terlihat tidak terlalu penting, tapi mereka harus tetap dimintakan masukannya.

6. Jeli seperi elang dalam bernegosiasi gaji


Kita harus tahu, bagaimana seseorang mengatur keuangan mereka. Hal tersebut dapat
memberikan gambaran pada anda seberapa besar potensi mereka dalam menangani klien.
7. Mulailah dengan masa percobaan
Saya tidak akan pernah tau bagaimana kinerja karyawan baru dalam melakukan pekerjaannya.
Jadi dalam kesepakatan, harus dibuat masa percobaan selama 3 bulan kedepan. Berikana
tanggapan yang jujur dan meminta juga kepada calon karyawan untuk jujur. Saat ini dalam
proses rekrutmen biasanya lebih detail pada periode awal. Pandangan dunia luar sangat penting
bagi banyak perusahaan, sehingga feedback antara kedua belah pihak sangat berharga.

8. Menetapkan mentor
Kebanyakanperusahaan kurang maksimal dalam menjelaskan budaya perusahaannya sendiri
kepada calon karyawan. Setiap karyawan baru harus memiliki seseorang yang dapat
memberikan penjelasan tentang budaya perusahaan tersebut. Dan orang itu tentu saja bukan
pimpinan perusahaan tersebut.

9. Jangan terlalu berlebihan dalam menjelaskan perusahaan anda


Proses rekrutmen harus menciptakan suasana yang dapat memberikan kenyamanan pada saat
wawancara. Antara perusahaan dan calon karyawan harus jujur saat menjelaskan perihal diri
mereka masing-masing. Jangan ada yang ditutup-tutupi dan di lebih-lebihkan, keduanya harus
saling jujur dalam memberikan penjelasan agar tidak mengecewakan di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai