Anda di halaman 1dari 5

4 Strategi Untuk Menjawab Pertanyaan “Mengapa Kami Harus Mempekerjakan Anda?

Selain pertanyaan “Ceritakan Tentang Dirimu”, ada satu pertanyaan lagi yang mungkin akan
membuat para jobseeker kebingungan untuk menjawabnya.

Pertanyaan itu adalah, “mengapa kami harus mempekerjakan anda?”

Para jobseeker seringkali mendapatkan pertanyaan ini ketika sedang interview. Pertanyaan ini
bertujuan untuk meyakinkan rekruter bahwa mereka tidak salah dalam memilih candidat yang akan
bekerja dengan mereka nantinya. Oleh karena itu, jawaban yang kamu berikan harus bisa
menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang tepat yang dapat memberikan solusi terhadap
masalah rekruter. Untuk itu, kamu harus meyakinkan rekruter bahwa di antara sekian banyak
kandidat, kamulah yang paling pantas mengisi posisi tersebut. Gunakan strategi berikut untuk
menjawab pertanyaan ini!

TOPICS

 1. Menjawab dengan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan rekruter

 2. Menjelaskan bagaimana kamu akan memberikan kontribusi bagi perusahaan

 3. Memastikan kamu memiliki latar belakang pendidikan yang serupa

 4. Menunjukkan antusiasme kamu untuk bekerja di posisi yang kamu lamar

1. Menjawab dengan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan rekruter

Salah satu cara yang kamu dapat gunakan adalah dengan menjelaskan secara detail dan rinci bahwa
keahlian dan keterampilan yang kamu miliki sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Rekruter pastinya
ingin memilih seseorang yang dapat memenuhi kualifikasinya, jadi pastikan bahwa jawabanmu berisi
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk positi tersebut. Kamu juga dapat menunjukkan hasil
karya atau portofolio yang pernah kamu buat dan tentunya relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Contoh: “Saya dengar bahwa posisi ini membutuhkan seseorang yang selalu update dengan
perkembangan teknologi. Dengan keahlian dan keterampilan saya dalam bidang IT, saya yakin
bahwa saya adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi ini. Hal tersebut terbukti dari lampiran
pengalaman serta pencapaian yang telah saya cantumkan pada portofolio saya.”

2. Menjelaskan bagaimana kamu akan memberikan kontribusi bagi perusahaan

Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, kamu harus melakukan riset terkait posisi serta perusahaan
yang kamu lamar. Kamu dapat mencari tahu terlebih dahulu informasi profil perusahaan, visi dan
misinya, budaya kerta, serta produk dan layanan yang mereka miliki. Dengan begitu, kamu tahu
bagaimana kamu dapat bekerja dan berkontribusi di perusahaan tersebut.

Contoh: “Saya membaca pada website perusahaan bahwa perusahaan ini memiliki visi untuk dapat
terus secara profesional memberikan layanan audit yang maksimal kepada kliennya. Saya
merupakan lulusan S1 Akutansi dan memiliki pengalaman bekerja sebagai auditor selama 1 tahun
terakhir. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang saya miliki, saya dapat membantu
perusahaan untuk terus memberikan layanan audit yang terbaik kepada kliennya.”

3. Memastikan kamu memiliki latar belakang pendidikan yang serupa


Apabila kamu belum memiliki pengalaman kerja, jawaban yang dapat kamu jadikan pertimbangan
ketika mendapatkan pertanyaan tersebut yaitu menjelaskan bahwa pendidikan yang kamu tempuh
sesuai dengan posisi tersebut, sehingga kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam mengikuti arus
kerja.

Contoh: “Saya merupakan lulusan dari jurusan Akutansi, yang merupakan jurusan yang dibutuhkan
untuk posisi ini. Meskipun saya masih fresh graduate dan belum memiliki banyak pengalaman,
namun selama masa kuliah saya aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan organisasi dan
mengikuti berbagai macam pelatihan di bidang ini. Dengan demikian, pengalaman yang telah saya
peroleh tersebut sudah membuat saya terbiasa bekerja baik dalam sebuah tim maupun individu,
sehingga saya bisa belajar dengan cepat serta mudah dalam beradaptasi.”

4. Menunjukkan antusiasme kamu untuk bekerja di posisi yang kamu lamar

Ketika menjawab pertanyaan tersebut, tentunya kamu harus menunjukkan antusias dan semangat
kamu. Hal tersebut agar kamu dapat meyakinkan rekturer bahwa kamu benar-benar menginginkan
pekerjaan yang tengah kamu lamar sehingga mereka akan tertarik dan termotivasi untuk memilih
kamu.

Contoh: “Saya telah bekerja di bidang IT selama 4 tahun terakhir. Selain memiliki keterampilan dan
keahlian yang dibutuhkan sebagai IT, saya juga seseorang yang tech savvy dan selalu antusias
dengan teknologi. Oleh karena itu, dengan bekerja di posisi IT akan memungkinkan saya untuk dapat
terus meningkatkan keterampilan saya dalam bidang yang saya gemari.”

Untuk lebih menunjukkan antusias kamu dan semangat kamu ketika wawancara, kamu juga bisa
mengajukan Pertanyaan yang Wajib Kamu Tanyakan Saat Wawancara Kerja kepada rekruter. Dengan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan, kamu dapat memperlihatkan keahlian, pengetahuan,
pengalaman, dan upaya yang telah kamu kerahkan untuk mengenal mereka lebih banyak serta
mengetahui kecocokkanmu dengan posisi yang kamu lamar.

Wawancara kerja merupakan sebuah kesempatan bagi kamu untuk meyakinkan rekruter bahwa
kamu adalah kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Jadi, jangan lupa untuk
perbanyak latihan juga.

Tips dan Contoh Jawaban Pertanyaan "Ceritakan Tentang Diri


Kamu" Saat Interview

Salah satu pertanyaan umum saat wawancara kerja adalah "ceritakan tentang diri kamu". Inilah
panduan dan contoh menjawabnya dengan baik sebagai fresh graduate!

Salah satu pertanyaan paling umum dalam wawancara kerja adalah "Coba ceritakan tentang diri
kamu". Bahkan, seringkali pertanyaan ini dilontarkan sebagai pertanyaan pertama untuk memulai
sesi interview-nya. Meski terdengar sederhana, pertanyaan ini cukup krusial karena sangat
mempengaruhi first impression. Di kalangan fresh graduate, pertanyaan inilah yang kerap menjadi
titik kegagalan mereka.

Panduan Dasar

Sebaiknya, pertanyaan "Ceritakan Tentang Diri Kamu" dijawab dengan mengikuti panduan berikut ini;

1. Formula Present-Past-Future

Cerita tentang dirimu sebaiknya mengandung informasi tentang keadaan kamu saat ini, keadaan
kamu terdahulu, dan keadaan yang kamu harapkan/proyeksikan di masa depan. Pastikan ceritamu
memiliki keterkaitan antara masa sekarang, masa lalu, dan masa depan. Dengan begini, interviewer
akan melihatmu sebagai orang yang memiliki jalan hidup yang terencana.

Mulailah ceritanya dari masa sekarang karena hal itu yang paling relevan dan mendasar. Selanjutnya,
diikuti dengan sedikit gambaran tentang latar belakangmu. Terakhir, sampaikan sedikit tentang masa
depanmu. Kamu juga bisa mempertimbangkan urutan dari masa lalu, masa sekarang, kemudian
masa depan. Akan tetapi, formulasi yang ini lebih disarankan jika kamu memiliki pengalaman yang
relevan dan menarik.

2. Fokus Hanya pada Hal-Hal yang Berpengaruh untuk Pekerjaan yang Dilamar

Tujuan dari pertanyaan "ceritakan tentang diri kamu" dalam wawancara kerja adalah supaya
perusahaan dapat menilai apakah kamu cocok dengan perusahaan dan pekerjaan yang dilamar. Oleh
sebab itu, pastikan setiap elemen dalam ceritamu memiliki pengaruh yang positif terhadap potensi
kinerjamu.

Sebagai contoh, juara lomba menyanyi tingkat internasional tentu tidak relevan jika posisi yang kamu
lamar adalah ODP Data Science di Perbankan. Namun, juara robotik tingkat nasional masih bisa
diceritakan jika posisi yang kamu lamar adalah sebagai machine engineer dalam sebuah perusahaan
manufaktur.

Terlalu banyak menyisipkan cerita yang tidak relevan akan membuat jawabanmu tidak efektif. Bukan
hanya gagal melihat potensi dari dirimu, interviewer juga cenderung akan merasa bosan.

3. Jangan Menjelekkan Pihak Lain

Merendahkan pihak lain untuk menaikkan image dirimu adalah trik yang tidak etis. Bahkan jika pihak
yang kamu jelek-jelekkan tersebut tidak kamu ungkapkan identitasnya, interviewer tetap tidak akan
senang mendengarnya. Sebaliknya, HRD justru cenderung menghindari meng-hire karyawan yang
semacam ini karena berpotensi menyebabkan konflik internal perusahaan.

4. Pastikan Untuk Tidak Terlalu Panjang

Setiap sesi job interview pasti ada batas waktunya, apalagi jika ada banyak kandidat yang menjalani
wawancara dalam hari yang sama. Selain itu, cerita yang terlalu panjang juga akan membuat
interviewer bosan, sehingga cenderung kurang tertarik mendengarnya.

Oleh karena itu, buatlah ceritamu ringkas dan fokus pada hal-hal yang krusial dan menarik saja.
Idealnya, durasi ceritamu tidak lebih dari dua menit jika disampaikan secara lisan, atau sekitar 3
paragraf jika diceritakan dalam bentuk tulisan dimana masing-masing paragraf menjelaskan tentang
masa sekarang, masa lalu, dan masa depan.

5. Selektif Dalam Menceritakan Kepribadianmu


Perusahaan memang tidak tertarik terlalu banyak tentang kehidupan pribadimu. Namun, bukan
berarti mereka tidak ingin mendengarnya sama sekali. Saat menceritakan tentang dirimu, tak ada
salahnya menyisipkan sedikit elemen informasi tentang kepribadianmu, misalnya mengenai hobi,
minat, kegiatan sosial, dan hal-hal lain yang menarik bagi perusahaan.

Adapun hal-hal yang sebaiknya tidak kamu ceritakan adalah mengenai status pernikahan, keluarga,
pandangan politik dan agama, serta prestasi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.

6. Ceritakan yang Tidak Ada di CV

Kesalahan umum bagi para fresh graduate saat menjawab pertanyaan "Ceritakan Tentang Dirimu"
dalam wawancara kerja adalah menceritakan informasi yang sudah mereka tulis dalam CV. Padahal,
interviewer pastinya sudah membaca CV-mu sebelum wawancara berlangsung. Ini berarti, jawaban
pertanyaan yang semacam ini tidak akan bermanfaat.

Jawaban yang diharapkan interviewer adalah informasi yang lebih detail dan jelas, sehingga pihak
perusahaan bisa mengenalmu dengan lebih baik. Ambillah poin-poin dari CV, lalu kembangkan
dengan menambah informasi yang lebih mendetail.

7. Siapkan dan Latih Jawabanmu, Tapi Jangan Menghafalkannya

Pertanyaan "Ceritakan Mengenai Dirimu" merupakan salah satu pertanyaan umum dalam
wawancara kerja. Maka dari itu, tidak ada salahnya menyiapkan dari awal supaya kamu bisa
menjawab dengan lebih lancar dan efektif.

Jelaskanlah jawabanmu dalam bentuk naskah tertulis, lalu berlatihlah menyampaikannya secara
lisan. Akan tetapi, jangan sampai caramu menjawab terlihat seperti sebuah hafalan naskah karena
kamu akan tampak kaku.

Contoh Naskah Jawaban "Ceritakan Tentang Diri Kamu"

Sebagai referensi, berikut adalah contoh jawaban tertulis yang menerapkan berbagai tips-tips di atas.
Kamu bisa menggunakannya sebagai inspirasi untuk membuat versimu sendiri.

Contoh Pertama

"Saya adalah Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada yang baru lulus 3 bulan yang lalu. Usia
saya saat ini adalah 22 tahun. Berhubung saya belum mendapatkan pekerjaan penuh waktu, saya
mengisi waktu saya dengan bekerja freelance di proyek milik dosen saya.

Sebelumnya, saya pernah magang di sebuah proyek irigasi milik pemerintah. Pengalaman tersebut
sangat berharga karena memang bidang peminatan yang saya ambil saat kuliah adalah di bidang
Irigasi. Dalam kesempatan itu, saya belajar banyak tentang bagaimana desain dan ukuran jalur irigasi
bisa berpengaruh besar terhadap keberhasilan panen pertanian.

Saya berminat untuk terus berusaha mengembangkan ilmu dan keahlian saya dalam bidang ini.
Harapan saya, ilmu saya bisa berkontribusi dalam meningkatkan swasembada pangan melalui teknik
irigasi yang efisien dan efektif. Saya melihat perusahaan ini bisa memberikan saya kesempatan untuk
itu."

Contoh Kedua
"Selama SMA, saya sempat bekerja paruh waktu di tempat servis elektronik di dekat rumah. Di waktu
luang, saya juga suka iseng mengutak-atik barang elektronik yang tidak terpakai untuk
bereksperimen. Pengalaman itulah yang pertama kali memancing minat saya dalam bidang
permesinan dan elektronika.

Saya mendaftar ke Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Elektro demi mengejar pendidikan
terbaik untuk minat saya tersebut. Saat ini, saya masih menunggu jadwal wisuda, namun sudah
berhasil menyelesaikan skripsi. Sembari menunggu, saya dan kawan-kawan mengikuti kompetisi
desain elektronika di sebuah ajang kompetisi online.

Cita-cita saya dalam bidang teknik elektronika cukup spesifik, yaitu ingin berfokus pada konsep low
carbon footprint, yang berarti mesin elektronika tersebut harus hemat energi dan awet, sehingga
tidak cepat menjadi sampah. Saya lihat perusahaan ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap
konsep sustainable technology, sehingga besar harapan saya untuk bisa bergabung di sini."

Ketika menyampaikan jawabanmu secara lisan, pastikan kamu menjawabnya dengan penuh percaya
diri dan semangat, namun tetap tenang dan terarah. Pembawaan yang sempurna akan membuat
jawabanmu terdengar lebih meyakinkan. Selanjutnya, interviewer cenderung akan lebih fokus dan
impresif kepadamu selama sesi wawancara kerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai