Anda di halaman 1dari 10

No.

Pukul Kegiatan Acara


1 11.00 - 12.00 Pendaftaran
2 12.00 - 12.15 Pembukaan
3 12.15 - 12.45 Break
4 12.45 - 13.00 Materi Acara Musyawarah Tentang Pemilihan Pimpinan
Materi Acara 1
5
Musyawarah
Materi Acara 2
6 13.00 - 13.30 Pengesahan Tata Tertib dan Jadwal Acara
Musyawarah
Materi Acara 3
7 13.30 - 13.45 Pembentukan Sturuktur Organisasi dan Uraian
Tugas Pengurus dan Pengawas PPPSRS
Materi Acara 4
8 13.45 -14.45 Pengesahan Akta Pendirian Anggaran Dasar
Dan Anggaran Rumah Tangga Apartemen Branz Simatupang
Materi Acara 5
9 14.45 - 15.45
Tata Tertib Kepenghunian
15.45 — Materi Acara 6
10
16.15 Pengesahan Program Kerja Pengurus PPPSRS
16.15 — Materi Acara 7
11
16.30 Pemilihan Pengurus PPPSRS
16.30 — Materi Acara 8
12
16.45 Pemilihan Pengawas PPPSRS
Materi Acara 9
16.45 —
13 Penandatangan Pakta Integritas Pengurus Dan Pengawas PPPSRS
17.00
Terpilih
17.00 —
14 Dan Lain Lain
17.15
17.15 —
15 Penutup Dan Foto Bersama
17.30

SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH


TATA TERTIB MUSYAWARAH PEMBENTUKAN PERHIMPUNAN PEMILIK DAN
PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN BRANZ SIMATUPANG APARTEMENT
__________ 2022

UMUM
1. Tata tertib ini dibuat dengan mengacu kepada peraturan mengenai pembinaan pengelolaan
rumah susun milik dan dalam kondisi khusus menyesuaikan dengan himbauan Pemerintah
Republik Indonesia.
2. Demi kenyamanan dan keselamatan seluruh pihak, para peserta Musyawarah dan undangan
wajib memenuhi protokol kesehatan, yaitu wajib :
i. menggunakan masker dengan standar medis atau masker bedah;
ii. melakukan deteksi dan pemantauan suhu tubuh untuk memastikan para peserta
Musyawarah tidak sedang memiliki suhu tubuh diatas normal (lebih dari 37,3C);
iii. menjaga jarak fisik dan duduk dikursi yang disediakan;
iv. tidak berjabat tangan dengan bersentuhan kulit secara langsung;
v. menjaga sanitasi diri dengan memanfaatkan hand sanitizer yang disediakan; dan
vi. tidak makan atau minum dalam ruang Musyawarah.
3. Konfirmasi Kehadiran Peserta Musyawarah
Peserta Musyawarah wajib rnemberikan konfirmasi kehadiran pada Link Aplikasi Zoom-
form pendaftaran yang dibuka tanggal ________ 2022 sampai ____________ 2022 pada
pukul 11:00.
Pasal 1
Bahasa

1. Musyawarah akan diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan santun.
2. Penyampaian pendapat baik berupa usulan/masukan ataupun keberatan wajib disampaikan
secara sopan dan beretika serta tidak melakukan penghinaan, pencemaran nama baik,
menyebarkan kebencian dan pengancaman serta tindakan lain yang digolongkan sebagai
pelanggaran terhadap undang-undang informasi dan transaksi elektronik.
Pasal 2
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Musyawarah

Musyawarah ini diselenggarakan secara virtual menggunakan Aplikasi Zoom Meeting di Pre
Function Room Apartement BRANZ SIMATUPANG pada hari _____, ___________2022 pukul
11:00 WIB.

Pasal 3
Kuorum

Kuorum adalah berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri (Permen PUPR No.14 Tahun 2021)
1. Musyawarah dianggap sah apabila memenuhi kuorum dengan dihadiri lebih dari 50% (lima
puluh persen) dari jumlah pemilik.
2. Dalam hal sampai dengan batas waktu yang ditentukan dalam undangan, Pemilik yang hadir
belum memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pembukaan
musyawarah ditunda selama 30 (tiga puluh) menit.
3. Dalam hal sampai batas waktu penundaan pembukaan musyawarah sebagai mana dimaksud
dalam ayat (2), Pemilik yang hadir belum memenuhi kuorum, maka Ketua panitia
menyatakan musyawarah tidak dapat diselenggarakan dan menunda musyawarah sampai
dengan batas waktu paling singkat 7 (tujuh) hari kalender dan paling lama 30 (tiga puluh)
hari kalender.
4. Pada saat batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), panitia musyawarah
mengundang kembali Pemilik paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum
penyelenggaraan musyawarah
5. Dalam hal sampai dengan batas waktu yang ditentukan dalam undangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), Pemilik yang hadir belum memenuhi kuorum, maka Ketua panitia
menunda pembukaan musyawarah 2 x 30 (dua kali tiga puluh) menit.
6. Dalam hal sampai dengan batas waktu penundaan pembukaan musyawarah sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), Pemilik yang hadir belum memenuhi kuorum maka Ketua panitia
membuka musyawarah dan musyawarah dapat menetapkan putusan yang sah.

Pasal 4
Tata Cara Penyampaian Hal-hal yang Berhubungan dengan Agenda Musyawarah
1. Selama Musyawarah berlangsung, kamera perangkat Peserta Musyawarah harus diaktifkan
dengan penamaan akun terdiri dari Nama dan Nomor Unit sesuai daftar hadir elektronik
maupun lembar konfirmasi.
2. Sebelum pengambilan keputusan setiap agenda Musyawarah, Pimpinan Musyawarah
memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengajukan pertanyaan atau
pendapat dalam sesi Tanya Jawab.
3. Pimpinan Musyawarah membatasi waktu dalam sesi Tanya Jawab
4. Pimpinan Musyawarah berwenang menentukan metode penyampaian pertanyaan dari peserta
Musyawarah yaitu secara lisan atau tulisan.
5. Peserta Musyawarah dapat mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat yang berhubungan
langsung dengan agenda Musyawarah yang sedang dibicarakan dan memerlukan
keputusan Musyawarah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. diajukan secara tertulis dengan mengisi form digital atau kolom
komentar/pertanyaan; atau
b. diajukan secara lisan dengan mengangkat tangan pada saat Pimpinan Musyawarah
memberikan kesempatan kepada para Peserta Musyawarah sebelum diadakannya
pemungutan suara mengenai hal yang bersangkutan.
6. Pimpinan Musyawarah berwenang menilai relevansi pertanyaan dan/atau pendapat yang
diajukan dan berhak menolak pertanyaan dan/atau pendapat yang tidak berkaitan dengan
agenda musyawarah yang sedang dibicarakan atau yang sudah diajukan sebelumnya.
7. Pimpinan Musyawarah dapat meminta Pengurus atau pihak lain untuk menjawab atau
memberikan tanggapan atas pertanyaan dan/atau pendapat tersebut.
8. Pimpinan Musyawarah memperingatkan Peserta Musyawarah yang melakukan
perbuatan yang melanggar Tata Tertib ini. Jika peringatan dimaksud tidak diindahkan
sebanyak 2 (dua) kali, Pimpinan Musyawarah dapat meminta host atau panitia
penyelenggara Musyawarah untuk mematikan fungsi suara (mute) peserta dimaksud.

Pasal 5
Hak Suara dan Tata Cara Pemungutan dan Perhitungan Suara

Untuk semua agenda Musyawarah yang memerlukan keputusan, perhitungan suara akan
dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri (Permen PUPR No.14 Tahun
2021) yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan Musyawarah diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil dengan pemungutan suara.
3. Para Peserta Musyawarah mempunyai hak untuk memberikan suara terhadap agenda
pemilihan CALON PENGURUS dan PENGAWAS berupa suara SETUJU, atau suara
TIDAK SETUJU, atau suara ABSTAIN maupun terhadap setiap agenda Musyawarah.
4. Penggunaan Hak Suara adalah berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri (Permen PUPR
No.14 Tahun 2021) sebagai berikut :
(1) Musyawarah pembentukan PPPSRS dilaksanakan oleh panitia musyawarah.
(2) Pembentukan PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk :
a. pembentukan struktur organisasi :
b. penyusunan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
c. penyusunan dan penetapan Tata Tertib Kepenghunian;
d. pemilihan pengurus PPPSRS; dan
e. pemilihan pengawas PPPSRS.
(3) Mekanisme pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
huruf b dan huruf c dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat.
(4) Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
tercapai, pengambilan keputusan diambil dengan suara terbanyak berdasarkan
jumlah peserta musyawarah yang hadir.
(5) Mekanisme pengambilan keputusan pemilihan Pengurus dan Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d dan huruf e, dilakukan dengan musyawarah mufakat.
(6) Dalam hal mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak tercapai, pengambilan
keputusan dilakukann melalui pemungutan suara terbanyak.
(7) Dalam pengambilan keputusan pemilihan Pengurus dan Pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat (6), setiap nama pemilik Sarusun hanyak berhak
memberikan 1 (satu) suara walaupun memiliki lebih dari satu sarusun.
(8) Pelaku pembangunan wajib memfasilitasi seluruh kegiatan Panitia Musyawarah
dalam pembentukan PPPSRS berupa penyiapan akomodasi dan fasilitas yang
diperlukan.
5. Sebelum pemungutan suara dimulai, Pimpinan Musyawarah menutup/mengunci ruang
Musyawarah elektronik (virtual meeting) sehingga tidak ada lagi penambahan peserta
musyawarah yang baru selama pemungutan suara berlangsung dan membacakan jumlah
Peserta Musyawarah yang akan ikut dalam pemungutan suara secara voting elektronik
(electronic voting). Ruang Musyawarah elektronik (virtual meeting) dibuka kembali
setelah hasil voting ditampilkan dan dibacakan secara terbuka dalam Musyawarah.
6. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat dilakukan secara terbuka atau
tertutup, dengan metode dan batas waktu pengambilan suara yang disepakati dalam
Musyawarah.
7. Peserta Musyawarah yang dapat memberikan suara dan rnasuk dalam penghitungan hasil
pemungutan suara adalah mereka yang hadir secara audio visual dan yang nama dan
nomor unitnya sesuai dengan yang tertulis dalam daftar hadir.
8. Pada setiap akhir pengumutan suara, Pimpinan Musyawarah atau orang lain yang
ditunjuknya menampilkan dan membacakan jumlah yang abstain, jumlah yang tidak
setuju, jumlah yang setuju, dan jumlah yang unvote melalui sistem elektronik e-voting.

Pasal 6
Persyaratan Pengurus dan Pengawas

1. Pengurus dan Pengawas PPPSRS merupakan para Pernilik Sarusun yang sah menurut
hukum dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sesuai dengan alamat huniannya di
Rumah Susun;
d. tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang bertentangan dengan hukum dan etika;
e. berusia paling kurang 21 (dua puluh satu) tahun dan/atau sudah menikah.
f. memiliki bukti kepemilikan yang sah;
g. bertempat tinggal dan/atau menjalankan usaha di Rumah Susun yang dibuktikan
dengan Surat Keterangan Domisili dari Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) dan
diketahui oleh lurah di lokasi Rusun;
h. dalam hal bukti kepemilikan tercatat atas nama suami dan/atau istri yang berada satu
ikatan perkawinan dan memiliki lebih dari satu Sarusun maka hanya salah satu di
antaranya dapat dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas;
i. dalam hal berstatus badan hukum maka dapat menunjuk wakilnya untuk dipilih
menjadi Pengurus dan/atau Pengawas PPPSRS, yang namanya tercantum dalam akta
pendirian;
j. belum pernah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut sebagai
Pengurus atau Pengawas PPPSRS;
k. belum pernah mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya sebagai Pengurus
atau Pengawas pada periode masa jabatannya;
l. mempunyai pengetahuan dan keterampilan kerja yang baik, berwawasan luas, dan
memiliki integritas yang tinggi;
m. mampu bekerja sama dengan sesama Pengurus dan Pengawas;
n. mempunyai kepribadian jujur, bertanggung jawab, kreatif, dan cepat tanggap dalam
segala permasalahan yang timbul;
o. memenuhi seluruh kewajiban sebagai Pemilik termasuk kewajiban pajak daerah;
p. memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas yang diberikan;
q. tidak dalam status sebagai anggota Pengurus atau Pengawas di Rumah Susun lain;
r. tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus atau Pengawas lainnya; dan
s. tidak sedang menjabat Pengurus RT dan Pengurus RW di lokasi Rumah Susun
setempat.
2. Pengurus PPPSRS dilarang merangkap jabatan sebagai Pengawas PPPSRS dan
sebaliknya.
3. Pengurus dan Pengawas PPPSRS dilarang merangkap jabatan sebagai Pengurus Rukun
Tetangga (RT) dan Pengurus Rukun Warga (RW).
4. Pengurus RT dan RW tidak dapat mengajukan diri sebagai calon pengurus dan pengawas
PPPSRS.
5. Dalam hal Pengurus atau Pengawas berstatus sebagai pengurus atau pengawas di tempat
lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat mencalonkan diri sebagai
Pengurus atau Pengawas di Rumah Susun lain.

Pasal 7
Pemilihan Pengurus dan Pengawas

1. Pemilihan Pengurus dan Pengawas dilakukan secara paket Ketua dan Sekretaris
Pengurus serta Ketua dan Sekretaris Pengawas PPPSRS.
2. Tahapan pemilihan paket pasangan calon Ketua dan Sekretaris Pengurus dan calon
Ketua dan Sekretaris Pengawas PPPSRS terdiri dari:
a. pendaftaran pasangan calon secara paket;
b. verifikasi administratif pasangan calon paket;
c. penetapan pasangan calon paket;
d. pemaparan visi dan misi pasangan calon paket pengurus;
e. pemaparan visi dan misi pasangan calon Pengawas;
f. pemilihan pasangan calon paket Pengurus; dan
g. pemilihan pasangan calon paket Pengawas.
3. Pendaftaran pasangan calon paket sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
disampaikan kepada panitia Musyawarah disertai dengan kelengkapan dokumen
persyaratan, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelurn pembukaan Musyawarah.
4. Verifikasi administratif pasangan calon paket sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b dilakukan oleh panitia Musyawarah.
5. Penetapan paket pasangan calon Ketua dan Sekretaris Pengurus dan paket pasangan
calon Ketua dan Sekretaris Pengawas PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c dilakukan dalam Musyawarah berdasarkan hasil verifikasi administratif.
6. Pemaparan visi dan misi pasangan calon paket Ketua dan Sekretaris Pengurus dan
Pengawas PPPSRS dilakukan dalam Musyawarah.
7. Pemilihan Paket pasangan calon Ketua dan Sekretaris Pengurus dan paket pasangan
Ketua dan Sekretaris Pengawas PPPSRS dilakukan dengan cara musyawarah.
8. Dalam hal musyawarah tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara terbanyak (voting).
9. Pengambilan keputusan pemilihan paket Pengurus dan paket Pengawas dilakukan dengan
suara terbanyak (voting) sebagaimana dimaksud pada ayat (8), setiap pemilik hanya
berhak memberikan satu suara sekalipun pemilik memiliki lebih dari satu sarusun.
10. Ketua dan Sekretaris pengurus terpilih, Ketua dan Sekretaris pengawas terpilih memilih
secara langsung pemilik yang memenuhi persyaratan untuk melengkapi susunan
Pengurus dan susunan Pengawas PPPSRS
11. Pengurus dan Pengawas PPPSRS dipilih dari dan oleh Pemilik untuk masa bakti 3 (tiga)
tahun dihitung sejak tanggal pengangkatan dan diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
12. Masa jabatan Pengurus dan Pengawas PPPSRS dipilih selama-lamanya untuk 2 (dua)
periode.
13. Hasil pemilihan Pengurus dan Pengawas disampaikan kepada Dinas yang
membidangi urusan perumahan dengan ditembuskan kepada Walikota untuk dilakukan
pencatatan dan pengesahan.

Pasal 8
Lain-lain
Jika ada hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Musyawarah yang belum diatur di
Tata Tertib ini, Pimpinan Musyawarah dapat memutuskan hal tersebut

Jakarta, ____________ 2022


Panitia Musyawarah Satuan Rumah Susun
Apartement Branz Simatupang

Anda mungkin juga menyukai