Anda di halaman 1dari 60

THAMRIN & RACHMAN

LAW FIRM

LAPORAN UJI TUNTAS DARI SEGI HUKUM


(“LUT”)

TERHADAP

PT SARANA INSTRUMENT
(“SARANA”)

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


Tanggal 7 Desember 2018

Graha CIMB Niaga 7th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190, Indonesia
Telephone: (62-21) 5297 1779 (Hunting); Facsimile: (62-21) 5297 1787
E-mail address: thamrinrachman@trlaw.co.id
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

DAFTAR ISI

BAB I Anggaran Dasar PT Sarana Instrument (“Sarana”) 1


A. Pendirian Sarana 1
B. Anggaran dasar, Perubahannya, Riwayat Struktur Permodalan, Susunan 2
Pemegang Saham Dan Komposisi Kepemilikan Saham Dalam Sarana
C. Ketentuan-Ketentuan Penting Anggaran Dasar Sarana 10
D. Daftar Pemegang Saham Dan Daftar Khusus Sarana 15

BAB II Perizinan Usaha Dan Pemenuhan Kewajiban Sarana Sehubungan Dengan 18


Kegiatan Usahanya
A. Perizinan Sarana 18
B. Kewajiban Sarana 19

BAB III Harta Kekayaan Dan Perlindungan Asuransi Sarana 22


A. Aset-Aset Sarana 22
B. Dokumentasi Perlindungan Asuransi Atas Harta Kekayaan Sarana 23

BAB IV Perjanjian Penting Dan Atau Material Dengan Pihak Ketiga 24


1. Penerimaan Fasilitas Kredit Dari PT Bank DBS Indonesia 33
2. Perjanjian-Perjanjian Sehubungan Dengan Kegiatan Usaha Sarana 45
3. Perjanjian Sewa Kantor Sarana

BAB V Keterangan Dan Pernyataan Tidak Terlibat Perkara 47


A. Pernyataan Sarana 47
B. Pernyataan Para Anggota Direksi dan Komisaris Sarana 47

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument

Hal.: i
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

BAB I
ANGGARAN DASAR
PT SARANA INSTRUMENT (“Sarana”)

Perlu kami kemukakan terlebih dahulu di ni bahwa mengingat Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas (“UUPT 2007”) telah mulai berlaku secara efektif pada tanggal 16
Agustus 2007, maka setiap perubahan anggaran dasar suatu perseroan terbatas, termasuk
perubahan Anggaran Dasar Sarana, setelah tanggal efektif berlakunya undang-undang tersebut
diatur oleh ketentuan-ketentuan UUPT 2007, sedangkan ketentuan-ketentuan hukum yang
berlaku terhadap suatu peseroan terbatas sebelum tanggal efektif UUPT 2007 mengacu pada
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT 1995”) yang berlaku efektif pada tanggal 7 Maret 1996 dan Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (“KUHD”) sebagai ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku sebelum
tanggal efektif UUPT 1995.

Berikut di bawah ini adalah uraian singkat hasil Uji Tuntas kami terhadap akta pendirian dan akta-
akta perubahan Anggaran Dasar, terhitung sejak tanggal pendirian Sarana hingga Akhir Uji Tuntas
(selanjutnya akta-akta tersebut secara bersama-sama disebut “Anggaran Dasar Sarana”):

A. PENDIRIAN SARANA

Akta Perseroan Terbatas No. 8 tanggal 21 Oktober 1986 kemudian diperbaiki dengan Akta
Perobahan Anggaran Dasar No. 7 tanggal 9 November 1987, kesemuanya dibuat di hadapan
Koerniatini Karim, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah:
(i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. C2-1052.HT.01.01.Th.’88 tanggal 9 Februari 1988; dan
(ii) didaftarkan di dalam dalam buku register yang berada di kantor Pengadilan Negeri
Jakarta di bawah No. 1053/1988 tanggal 7 Mei 1988;
(iii) didaftarkan di dalam dalam buku register yang berada di kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat di bawah No. 1054/1988 tanggal 7 Mei 1988;
(iv) diumumkan dalam Tambahan No. 7525 dari Berita Negara Republik Indonesia
(selanjutnya disebut “BNRI”) No. 79 tanggal 4 Oktober 1994;
(selanjutnya disebut “Akta Pendirian Sarana”), berdasarkan mana MARKU, HERMAN
KARMANA dan JUNE TEH CHIN MEE telah sepakat dan setuju secara bersama-sama untuk
mendirikan suatu perseroan terbatas dengan nama “PT KONTIKI ASIA PRIMA”yang
berkedudukan di Jakarta.

Berdasarkan Akta Pendirian Sarana, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
serta komposisi kepemilikan saham dalam SI adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah), terbagi atas 100


(seratus) saham dengan nilai nominal Rp100.000,00
(seratus ribu Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp3.000.000,00 (tiga juta Rupiah), terbagi atas 30 (tiga


puluh) saham.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:1
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Modal Disetor : Rp3.000.000,00 (tiga juta Rupiah), terbagi atas 30 (tiga


puluh) saham.

KETERANGAN JUMLAH SAHAM NILAI NOMINAL @RP100.000,- %


Modal Dasar 100 10.000.000
Pemegang Saham:
1. Marku 12 1.200.000 40
2. Herman Karmana 9 900.000 30
3. June Teh Chin Mee 9 900.000 30
Modal Ditempatkan/Disetor 30 3.000.000 100
Saham Dalam Portepel 70 7.000.000

Selanjutnya, berdasarkan akta penegasan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara
Rapat PT Sarana Instrument No. 26 tanggal 7 Desember 2018 yang dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana Para Pendiri Sarana telah melakukan
penyetoran modal ke dalam Kas Sarana pada saat pendirian Sarana.

B. ANGGARAN DASAR, PERUBAHANNYA, RIWAYAT STRUKTUR PERMODALAN, SUSUNAN


PEMEGANG SAHAM DAN KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM SARANA

B.1 TAHUN 1994

Akta Berita Acara Rapat PT Kontiki Asia Prima No. 16 tanggal 20 Juli 1994 kemudian
diperbaiki dengan Akta Perobahan Anggaran Dasar No. 2 tanggal 2 September 1994
kesemuanya dibuat oleh Koerniatini Karim, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah:
(i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. C2-15065 HT.01.04 Tahun 1994 tanggal 6 Oktober 1994;
(ii) didaftarkan di dalam dalam buku register yang berada di kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Barat di bawah No. 2465/1994 tanggal 6 Oktober 1994;
(iii) didaftarkan di dalam dalam buku register yang berada di kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Barat di bawah No. 2466/1994 tanggal 8 Desember 1994;
(iv) diumumkan dalam Tambahan No. 1377 dari BNRI No. 13 tanggal 14 Februari 1995;
(selanjutnya disebut “Akta No. 16/1994”) berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 20 Juli 1994, telah menyetujui perubahan seluruh Anggaran
Dasar Sarana, antara lain mengenai perubahan modal dan saham-saham Sarana.
Berdasarkan Akta No. 16/1994, Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Sarana mengalami perubahan, yaitu:
1. Modal Dasar Sarana mengalami perubahan dari semula sebesar Rp10.000.000,00
(sepuluh juta Rupiah), terbagi atas 100 (seratus) saham dengan nilai nominal
Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) setiap saham menjadi sebesar Rp200.000.000,00
(dua ratus juta Rupiah), terbagi atas 200 (dua ratus) saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) setiap saham; dan
2. Perubahan Modal Ditempatkan dan Disetor Sarana, dari semula sebesar
Rp3.000.000,00 (tiga juta Rupiah) menjadi sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh
juta Rupiah).

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:2
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi


kepemilikan saham dalam Sarana menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah), terbagi atas 200
(dua ratus) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,00
(satu juat Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah), terbagi atas 40


(empat puluh) saham.

Modal Disetor : Rp40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah), terbagi atas 40


(empat puluh) saham.

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1000.000,-
Modal Dasar 200 200.000.000
Pemegang Saham:
1. Marku 16 16.000.000 40
2. Herman Karmana 12 12.000.000 30
3. June Teh Chin Mee 12 12.000.000 30
Modal Ditempatkan/Disetor 40 40.000.000 100
Saham Dalam Portepel 160 160.000.000

Selanjutnya, berdasarkan akta penegasan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara
Rapat PT Sarana Instrument No. 26 tanggal 7 Desember 2018 yang dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan pengeluaran saham dalam Sarana
terkait peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Sarana yang telah diambil bagian oleh
masing-masing Pemegang Saham Sarana sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/1994
tersebut di atas, telah disetor penuh ke dalam Kas Sarana oleh masing-masing Pemegang
Saham Sarana.

B.2 TAHUN 1998

Akta Berita Acara Rapat PT Kontiki Asia Prima No. 20 tanggal 5 Juni 1998 dibuat oleh
Chufran Hamal, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah:
(i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. C2-17.480 HT.01.04 TH.98 tanggal 6 Oktober 1998;
(ii) dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Laporan Perubahan Anggaran Dasar No. C2-17.479 HT.01.04.Th.98 tanggal 6 Oktober
1998;
(iii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 23 April 1999 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan dengan No. TDP: 09031627824 dan agenda
pendaftaran No. 4654/BH.09.03/IV/99; dan
(iii) diumumkan dalam Tambahan No. 1457 dari BNRI No. 23 tanggal 21 Maret 2000;
(selanjutnya disebut “Akta No. 20/1998”) berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1998, telah menyetujui:
1. Penjualan dan pengoperan saham-saham di dalam Sarana, yaitu:

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:3
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

(a) milik HERMAN KARMANA, sebanyak 12 (dua belas) saham; dan


(b) milik MARKU, sebanyak 15 (lima belas) saham;
Seluruhnya berjumlah 27 (dua puluh tujuh) saham, dijual masing-masing kepada:
(a) JUNE TEH CHIN MEE, sebanyak 23 (dua puluh tiga) saham; dan
(b) JOHANNES IBRAHIM sebanyak 4 (empat) saham.

2. Pengeluaran saham dalam simpanan/portepel Sarana, sebanyak 10 (sepuluh) saham


yang kesemuanya diambil bagian oleh JUNE TEH CHIN MEE. Seluruh saham yang
telah diambil bagian tersebut telah disetor penuh kedalam Kas Sarana sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah).

3. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Sarana guna disesuaikan dengan ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi


kepemilikan saham dalam Sarana menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah), terbagi atas 200
(dua ratus) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,00
(satu juat Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah), terbagi atas 40


(empat puluh) saham.

Modal Disetor : Rp40.000.000,00 (empat puluh juta Rupiah), terbagi atas 40


(empat puluh) saham.

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar 200 200.000.000
Pemegang Saham:
1. June Teh Chin Mee 45 45.000.000 90
2. Johannes Ibrahim 4 4.000.000 8
3. Marku 1 1.000.000 2
Modal Ditempatkan/Disetor 50 50.000.000 100
Saham Dalam Portepel 150 150.000.000

Selanjutnya, berdasarkan akta penegasan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara
Rapat PT Sarana Instrument No. 26 tanggal 7 Desember 2018 yang dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan pengeluaran saham dalam Sarana
yang telah diambil bagian oleh Pemegang Saham Sarana sebagaimana dimaksud dalam
Akta No. 20/1998 tersebut di atas, telah disetor penuh ke dalam Kas Sarana.

CATATAN:
Sehubungan penjualan saham di dalam Sarana sebagaimana tersebut dalam Akta No.
20/1998 di atas, milik HERMAN KARMANA dan MARKU di dalam Sarana seluruhnya
sebanyak 27 (dua puluh tujuh) saham, masing-masing kepada: (a) JUNE TEH CHIN MEE,
sebanyak 23 (dua puluh tiga) saham; dan (b) JOHANNES IBRAHIM sebanyak 4 (empat)

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:4
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

saham, dokumen berupa akta/perjanjian pengalihan saham atas saham-saham tersebut


tidak tersedia.
B.3 TAHUN 2001

Akta Berita Acara Rapat No. 30 tanggal 31 Januari 2001 dibuat oleh Elvina Maisyah, S.H.,
Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-14335 HT.01.04
TH.2001 tanggal 24 Oktober 2001 (selanjutnya disebut “Akta No. 30/2001”) berdasarkan
mana RUPS Luar Biasa Sarana yang diselenggarakan pada tanggal 31 Januari 2001, telah
menyetujui:

1. Peningkatan Modal Dasar Sarana dari semula sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta Rupiah) menjadi sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah);

2. Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Sarana dari semula sebesar


Rp50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta Rupiah). Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Sarana tersebut
seluruhnya telah diambil bagian oleh JUNE TEH CHIN MEE, sebanyak 450 (empat
ratus lima puluh) saham. Seluruh saham yang telah diambil bagian tersebut telah
disetor penuh kedalam Kas Sarana sebesar Rp450.000.000,00 (empat ratus lima
puluh juta Rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi


kepemilikan saham dalam Sarana menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah), terbagi atas 1.000


(seribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,00 (satu
juat Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 500
(lima ratus) saham.

Modal Disetor : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 500
(lima ratus) saham.

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar 1.000 1.000.000.000
Pemegang Saham:
1. June Teh Chin Mee 496 496.000.000 99,2
2. Johannes Ibrahim 4 4.000.000 0,8`
Modal Ditempatkan/Disetor 500 500.000.000 100
Saham Dalam Portepel 500 500.000.000

Selanjutnya, berdasarkan akta penegasan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara
Rapat PT Sarana Instrument No. 26 tanggal 7 Desember 2018 yang dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan pengeluaran saham dalam Sarana
terkait peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Sarana yang telah diambil bagian oleh

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:5
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Pemegang Saham Sarana sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 30/2001 tersebut di atas,
telah disetor penuh ke dalam Kas Sarana.

CATATAN:
(1) Sehubungan dengan Akta No. 20/1998, dokumen-dokumen dibawah ini tidak tersedia
pada kami, berupa:
(i) bukti pendaftaran dalam daftar perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan setempat sebagaimana diwajibkan dalam Undang-Undang No. 3
Tahun 1982 Tentang Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan (“UUWDP”);
(ii) bukti pengumuman dalam Tambahan BNRI;
(iii) Selanjutnya, ketentuan sanksi di atur dalam Pasal 32 Ayat (1) UUWDP, dimana
dinyatakan bahwa kesengajaan atau kelalaian tidak memenuhi kewajibannya
melakukan pendaftaran diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 3
(tiga) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp3.000.000,00 (tiga juta
Rupiah); dan
(iv) Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 UUPT 1995, selama pendaftaran dalam
Daftar Perusahaan dan pengumuman dalam Tambahan BNRI belum dilakukan,
maka Direksi Sarana secara tanggung renteng bertanggung jawab atas segala
tindakan hukum yang dilakukan Sarana.
(2) Selanjutnya, mengacu kepada kepemilikan saham milik MARKU di dalam Sarana
pada akta sebelumnya (telah diungkapkan dalam butir (B.2) di atas), yaitu
berdasarkan Akta No. 20/1998, diketahui bahwa MARKU memiliki, sebanyak 1 (satu)
saham. Lebih lanjut berdasarkan akta berikutnya (telah diungkapkan dalam butir
(B.3) di atas), yaitu berdasarkan Akta No. 30/2001, MARKU tidak memiliki saham di
dalam Sarana, maka dapat diasumsikan bahwa telah terjadi pengalihan/penjualan
saham di dalam Sarana, milik MARKU, sebanyak 1 (satu) saham kepada JUNE TEH
CHIN MEE. Sehubungan dengan hal tersebut, dokumen-dokumen di bawah ini tidak
tersedia:
(i) notulen atau risalah rapat umum pemegang saham Sarana yang menyetujui
pengalihan/penjualan saham dalam Sarana milik MARKU, sebanyak 1 (satu)
saham kepada JUNE TEH CHIN MEE; dan
(ii) perjanjian/akta pengalihan/penjualan saham milik MARKU, sebanyak 1 (satu)
saham kepada JUNE TEH CHIN MEE.

B.4 TAHUN 2006

B.4.1 Berdasarkan konsideran atas akta pada butir B.4.2 di bawah ini (“Akta No. 3/2006”),
diterangkan bahwa Susunan Pemegang Saham Sarana terakhir sebagaimana termuat di
dalam Akta No. 65 tanggal 29 Maret 2006 dibuat di hadapan Aswendi Kamuli, S.H., Notaris
di Jakarta (“Akta No 65/2006”), namun berdasarkan Uji Tuntas Akta No. 65/2006 tidak
tersedia.

B.4.2 Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Kontiki Asia Prima No. 3 tanggal 3
Juli 2006 dibuat oleh Mirah Dewi Sukmadjaja, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, yang telah:
(i) diberitahukan dan diterima serta dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Pemegang Saham dan
Direksi/Komisaris PT Kontiki Asia Prima No. C-UM.02.01.12345 tanggal 18 Juli 2006;

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:6
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

(ii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Kodya Jakarta Utara dengan No. Pendaftaran:
359/0901/X/2006 tanggal [tidak terbaca] sehubungan pemberitahuan perubahan
diluar Pasal 15 Ayat (2) dan Ayat (3) UUPT;
(selanjutnya disebut “Akta No. 3/2006”) berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 2006, telah menyetujui penjualan seluruh saham, milik
FREDDY HIEN ROBERT MOMOR di dalam Sarana, sebanyak 225 (dua ratus dua puluh lima)
saham kepada NOVAN SUHITA.

Selanjutnya, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham dalam Sarana
menjadi sebagai berikut:

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar [●] [●]
Pemegang Saham: [●] [●]
1. Hananto Hastarjo 275 275.000.000 [●]
2. Novan Suhita 225 225.000.000 [●]
Modal Ditempatkan/Disetor 500 500.000.000 100
Saham Dalam Portepel [●] [●]

CATATAN:
Sehubungan dengan penjualan seluruh saham, milik FREDDY HIEN ROBERT MOMOR di
dalam Sarana, sebanyak 225 (dua ratus dua puluh lima) saham kepada NOVAN SUHITA,
sebagaimana termaktub dakam Akta No. 3/2006, Akta/Perjanjian Jual Beli Saham tidak
tersedia.

B.5 TAHUN 2007

Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kontiki Asia Prima No. 10
tanggal 16 Agustus 2007 dibuat oleh Mirah Dewi Ruslim Sukmadjaja, S.H., M.H., Notaris di
Jakarta, dan telah:
(i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-10193 HT.01.04-TH.2007 tanggal 14
September 2007;
(ii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 3 Desember 2007 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan dengan No. TDP: 090315154250 dan dengan
agenda pendaftaran No. 951/RUB.09.03/XII/2007; dan
(iii) diumumkan dalam Tambahan No. 13766 dari BNRI No. 62 tanggal 1 Agustus 2008;
(selanjutnya disebut “Akta No. 10/2007”) berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 16 Agustus 2007, telah menyetujui:
1. perubahan nama Sarana dari semula bernama PT KONTIKI ASIA PRIMA menjadi PT
SARANA INSTRUMENT;
2. penjualan saham di dalam Sarana, milik HANANTO HASTJARJO, sebanyak 243 (dua
ratus empat puluh tiga) saham kepada PT PETRINDO SEMESTA. Selanjutnya,
penjualan saham dalam Sarana tersebut telah terlaksana berdasarkan Akta Jual Beli
Saham No. 10 tanggal 16 Agustus 2007, dibuat di hadapan Mirah Dewi Ruslim
Sukmadjaja, S.H., M.H., Notaris di Jakarta.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:7
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

3. - peningkatan Modal Dasar Sarana dari semula sebesar Rp1.000.000.000,00


(satu miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp3.200.000.000,00 (tiga miliar dua ratus
juta Rupiah); dan
- peningkatan modal ditempatkan dan disetor di dalam Sarana dari semula
sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta Rupiah) menjadi sebesar
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah).
Dengan demikian merubah Pasal 4 Anggaran Dasar Sarana.

Sehubungan dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor di dalam Sarana


tersebut di atas, telah diambil bagian dan disetor penuh ke dalam Kas Sarana
berdasarkan fotokopi rekening koran Bank BII tertanggal 31 Agustus 2007, masing-
masing oleh:
a. PT PETRINDO SEMESTA, sebanyak 165 (seratus enam puluh lima) saham atau
seluruhnya sebesar Rp165.000.000,- (seratus enam puluh lima juta Rupiah);
dan
b. NOVAN SUHITA, sebanyak 135 (seratus tiga puluh lima) saham atau seluruhnya
sebesar Rp135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta Rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan


saham dalam Sarana menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp3.200.000.000,00 (tiga miliar dua ratus juta Rupiah),,


terbagi atas 3.200 (tiga ribu dua ratus) saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas


800 (delapan ratus) saham.

Modal Disetor : Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas


800 (delapan ratus) saham.

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar 3.200 3.200.000.000
Pemegang Saham:
1. PT Petrindo Semesta 408 408.000.000 51
2. Novan Suhita 360 360.000.000 45
3. Hananto Hastarjo 32 32.000.000 4
Modal Ditempatkan/Disetor 800 800.000.000 100
Saham Dalam Portepel 2.400 2.400.000.000

B.6 TAHUN 2008

Akta Berita Acara PT Sarana Instrument No. 17 tanggal 11 Agustus 2008 dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan telah:
(i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-53136.AH.01.02.Tahun 2008

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:8
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

tanggal 20 Agustus 2008;


(ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-007331.AH.01.09.Tahun 2008 pada
tanggal 20 Agustus 2008 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia;
(iii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 14 Nopember 2011 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan dengan No. TDP: 090315154250; dan
(iv) diumumkan dalam Tambahan No. 22771 dari BNRI No. 90 tanggal 7 November 2008;
(selanjutnya disebut “Akta No. 17/2008”), berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2008, telah menyetujui perubahan seluruh
Anggaran Dasar Sarana untuk disesuaikan dengan UUPT 2007.

B.7 TAHUN 2010

Akta Berita Acara Rapat PT Sarana Instrument No. 7 tanggal 10 Mei 2010 dibuat oleh Selam
Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan telah:
(i) diberitahukan dan diterima serta dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Sarana Instrument
No. AHU-AH.01.10-12983 tanggal 26 Mei 2010;
(ii) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 14 Nopember 2011 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan dengan No. TDP: 090315154250; dan
(iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0039995.AH.01.09.Tahun 2010 pada
tanggal 26 Mei 2010 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
(selanjutnya disebut “Akta No. 7/2010”) berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Sarana yang
diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2010, telah menyetujui pemindahan hak-hak atas
saham/penjualan saham di dalam Sarana, masing-masing milik:
1. PT PETRINDO SEMESTA, seluruhnya sebanyak 408 (empat ratus delapan) saham
dijual/dialihkan kepada PT AGORA;
2. NOVAN SUHITA:
- sebanyak 312 (tiga ratus dua belas) saham dijual/dialihkan kepada PT AGORA;
dan
- sisanya sebanyak 48 (empat puluh delapan) saham dijual/dialihkan kepada PT
KARINDA PUTRA SEJATI.
3. HANANTO HASTARJO, seluruhnya sebanyak 32 (tiga puluh dua) saham
dijual/dialihkan kepada PT KARINDA PUTRA SEJATI.

Dengan demikian, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham dalam
Sarana menjadi sebagai berikut:

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar 3.200 3.200.000.000
Pemegang Saham:
1. PT Agora 720 720.000.000 90
2. PT Karinda Putra Sejati 80 80.000.000 10
Modal Ditempatkan/Disetor 800 800.000.000 100
Saham Dalam Portepel 2.400 2.400.000.000

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:9
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Selanjutnya, penjualan saham dalam Sarana sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 7/2010
tersebut di atas telah terlaksana berdasarkan:
1. Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 8 tanggal 10 Mei 2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana PT PETRINDO
SEMESTA telah menjual seluruh saham miliknya di dalam Sarana kepada PT AGORA,
sebanyak 408 (empat ratus delapan) saham;
2. Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 8 tanggal 10 Mei 2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana NOVAN SUHITA
telah menjual saham miliknya di dalam Sarana kepada PT AGORA, sebanyak 312 (tiga
ratus dua belas) saham;
3. Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 9 tanggal 10 Mei 2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana NOVAN SUHITA
telah menjual saham miliknya di dalam Sarana kepada PT KARINDA PUTRA SEJATI,
sebanyak 48 (empat puluh delapan); dan
4. Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 9 tanggal 10 Mei 2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana HANANTO
HASTARJO telah menjual seluruh saham miliknya di dalam Sarana kepada PT
KARINDA PUTRA SEJATI, sebanyak 32 (tiga puluh dua).

C. KETENTUAN-KETENTUAN PENTING ANGGARAN DASAR SARANA

Dengan memperhatikan uraian dalam Butir A dan B di atas, maka dalam Butir C ini kami
akan menguraikan hasil Uji Tuntas terhadap ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Sarana
yang kami anggap penting dan atau material, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: (i)
status Sarana sebagai badan hukum; (ii) nama dan tempat kedudukan Sarana; (iii) jangka
waktu berdiri Sarana; (iv) maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Sarana; (v) struktur
permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam
Sarana; (vi) tahun buku dan RUPS Tahunan; (vii) susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Sarana; (viii) tugas dan wewenang Direksi Sarana; (ix) tugas dan wewenang
Dewan Komisaris Sarana; serta (x) Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Sarana.

C.1 STATUS SARANA SEBAGAI BADAN HUKUM

Sesuai dengan ketentuan Pasal 36 KUHD sebagai ketentuan hukum yang berlaku pada saat
penetapan status badan hukum, Sarana telah memperoleh status badan hukum terhitung
sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan No No. C2-1052.HT.01.01.Th.’88 tanggal 9
Februari 1988. Dengan demikian, terhitung sejak tanggal tersebut, sesuai dengan ketentuan
Pasal 40 Ayat (2) juncto Pasal 36 Ayat (1) dan Ayat (3) KUHD, pada hakekatnya para pendiri
dan pemegang saham Sarana tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang
dibuat atas nama Sarana dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Sarana melebihi nilai
saham yang telah diambilnya.

C.2 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN SARANA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Ayat (1) Anggaran Dasar Sarana, nama yang sah dari
Sarana adalah “PT SARANA INSTRUMENT”, berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:10
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Ayat (2) Anggaran Dasar Sarana, Sarana dapat membuka
kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik
Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

C.3 JANGKA WAKTU BERDIRI SARANA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Anggaran Dasar Sarana, Sarana Sarana didirikan untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
C.4 MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA SARANA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat (1) Anggaran Dasar Sarana, maksud dan tujuan
Sarana ini adalah berusaha dalam bidang:
- Perdagangan;
- Pembangunan;
- Jasa;
- Pertanian;
- Perindustrian;
- Pengangkutan Darat;
- Percetakan;
- Perbengkelan.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat (2) Anggaran Dasar Sarana, untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Sarana melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, antara lain barang-barang
mekanikal/elektrikal, mesin-mesin dan suku cadangnya, spare part/onderdil
kendaraan bermotor, alat-alat tulis dan perlengkapan kantor, komputer, alat teknik,
alat telekomunikasi, bahan bangunan, bahan kimia dan barang-barang hasil industri
lainnya, baik dengan cara ekspor, impor, antar pulau dan lokal serta bertindak
sebagai leveransir, supplier, distributor, grossier, perwakilan atau agen, baik dari
perusahaan-perusahaan didalam negeri maupun diluar negeri;
b. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general
contracto), antara lain pembangunan kawasan perubahan (real estate), kawasan
industri (industria estat), gedung-gedung apartemen, kondomonium, perkantoran,
pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan,
pembukaan, pengurungan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah
lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung-gedung, jalan-jalan,
taman-taman, jembatan-jembatan, bendungan-bendungan, pengairan/irigasi,
landasan-landasan, pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air minum,
telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin;
c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa, meliputi persewaan bangunan-
bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas-
fasilitasnya, pekerjaan mekanikal/elektrikal dan instrumental, jasa periklanan dan
reklame serta promosi dan pemasaran, persewaan kendaraan bermotor, ekspedisi,
pengepakan dan pergudangan (bukan veem), cleaning service, kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak;
d. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian termasuk agroindustri, industri
pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan tanaman pangan,

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:11
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

kehutanan, agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian);


e. Menjalankan usaha-usaha di bidang industri, yang meliputi berbagai macam industri
antara lain industri kerajinan tangan, sparpart kendaraan bermotor, peralatan teknik,
elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman,
pengolahan hasil perikanan (coldstorage), tekstil, pakaian jadi (garmen), maubel
(furniture), mesin-mesin, alat-alat rumah tangga.
f. Menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi darat, termasuk angkutan untuk
barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;
g. Menjalankan usaha-usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan
buku-buku, desain dan cetak grafis, offset;
h. Menjalankan usaha dalam bidang perbengkelan termasuk pemeliharaan dan
perawatan (maintenance) untuk segala macam mesin-mesin industry dan/atau
kendaraan motor.

C.5 STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM SERTA KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
DALAM SARANA

Berdasarkan Akta No. 10/2007 juncto Akta No. 7/2010, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Sarana adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp3.200.000.000,00 (tiga miliar dua ratus juta Rupiah),,


terbagi atas 3.200 (tiga ribu dua ratus) saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) setiap saham.

Modal Ditempatkan : Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas


800 (delapan ratus) saham.

Modal Disetor : Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas


800 (delapan ratus) saham.

NILAI NOMINAL
KETERANGAN JUMLAH SAHAM %
@RP1.000.000,-
Modal Dasar 3.200 3.200.000.000
Pemegang Saham:
1. PT Agora 720 720.000.000 90
2. PT Karinda Putra Sejati 80 80.000.000 10
Modal Ditempatkan/Disetor 800 800.000.000 100
Saham Dalam Portepel 2.400 2.400.000.000

C.6 Pemindahan Hak Atas Saham

Sesuai dengan ketentuan Pasal 7 Anggaran Dasar Sarana, ketentuan pemindahan hak atas
saham, sebagai berikut:
1. Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan akta pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau
kuasanya yang sah.
2. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus menawaran

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:12
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

terlebih dahulu kepada pemegang saham lain dengan menyebutkan harga serta
persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada Direksi secara tertulis tentang
penawaran tersebut.
3. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan dengan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
4. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang
berwenang, jika peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut.
5. Mulai hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari
dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham pemindahan hak atas tidak
diperkenankan.
6. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi menjadi milik
warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, maka dalam jangka waktu 1
(satu) tahun orang atau badan hukum terebut wajib memindahkan hak atas
sahamnya kepada waga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, sesuai
ketentuan Anggaran Dasar.

C.7 RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN

Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Ayat (1) Anggaran Dasar Sarana, Direksi menyampaikan
rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Sarana kepada Dewan Komisaris untuk
mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Ayat (2) Anggaran Dasar Sarana, Rencana Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Angka (3) Anggaran Dasar Sarana, Tahun buku Sarana
berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Sarana ditutup.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 huruf (d) Anggaran Dasar Sarana, Direksi menyusun
laporan tahunan dan menyediakannya di Kantor Sarana untuk dapat diperiksa oleh para
pemegang saham terhitung sejak panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

C.8 SUSUNAN ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS SARANA

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Sarana Instrument No. 7 tanggal 12


September 2018 dibuat di hadapan Maylia Ayu Riftianti, S.H., Notaris pengganti dari Selam
Bastomi, S.H., M.K.n., kesemua Notaris di Jakarta, dan telah (i) diberitahukan dan diterima
serta dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Sarana Instrument No. AHU-AH.01.03-0244231 tanggal 19
September 2018; (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0123822.AH.01.11.Tahun 2018 pada tanggal 19 September 2018 oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut “Akta No. 7/2018”), susunan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Sarana yang sedang menjabat adalah sebagai berikut:

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:13
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Direktur Utama : ARIFIN, Warga Negara Indonesia, lahir di Tg. Pinang pada
tanggal 15 Februari 1962, beralamat di Tmn Aries E.15/20,
Rukun Tetangga (“RT”). 008/Rukun Warga (“RW”). 008
Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,
pemegang: (i) Kartu Tanda Penduduk (“KTP”) NIK No.
3173081502620003; dan (ii) Kartu Nomor Pokok Wajib
Pajak (“NPWP”): 47.483.740.8-086.000.

Direktur : FRIDA TIEN SUTANTO, Warga Negara Indonesia, lahir di


Jakarta pada tanggal 13 Juli 1972, beralamat di Jl. Batas, RT.
012/RW. 001, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan
Setiabudi pemegang: (i) KTP No. NIK: 3174025307721004;
dan (ii) Kartu NPWP: 73.827.057.8-063.000.

Komisaris : JUNE TEH CHIN MEE, Warga Negara Indonesia, lahir di


Malaysia pada tanggal 27 Juni 1961, beralamat di Jl. Mesjid
Kebon Jeruk No. 18, RT. 008/ RW. 005, pemegang: (i) KTP
NIK No. 3173036706610002; dan (ii) Kartu NPWP:
06.389.737.5-032.001.

Berdasarkan ketentuan Pasal 11 Ayat (3) juncto Pasal 14 Ayat (3) Anggaran Dasar Sarana
ditentukan bahwa anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS, masing-
masing untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu.

CATATAN:
Sehubungan dengan Akta No. 7/2018 tersebut di atas, dokumen-dokumen di bawah ini
tidak tersedia:
(1) bukti pengumuman dalam Tambahan BNRI;
(2) bukti pendaftaran dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan
setempat sebagaimana diwajibkan dalam UUWDP; dan
(3) Selanjutnya, ketentuan sanksi diatur dalam Pasal 32 Ayat (1) UUWDP, dimana
dinyatakan bahwa barang siapa yang menurut UUWDP diwajibkan mendaftarkan
perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena
kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp3.000.000,00 (tiga
juta Rupiah).

C.9 TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI SARANA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar Sarana, tugas dan wewenang Direksi
Sarana adalah sebagai berikut:
1. Direksi berhak mewakili Sarana di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal
dan dalam segala kejadian, mengikat Sarana dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Sarana, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan
maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Sarana (tidak termasuk
mengambil uang Sarana di Bank);

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:14
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam
maupun di luar negeri;
2. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta mewakili Sarana.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karenan sebab apapun
juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang
anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Sarana.

C.10 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS SARANA


Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Anggaran Dasar Sarana, tugas dan wewenang Dewan
Komisaris Sarana adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Sarana berhak memasuki
bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
Sarana dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksan dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk
mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang
segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
3. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Sarana tidak
mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris
diwajibkan untuk mengurus Sarana. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak
untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara
anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
4. Dalam hal hanya ada seorang Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran
dasar ini berlaku pula baginya.

D. DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS SARANA

D.1 DAFTAR PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham PT Sarana Instrument tanggal 13 November 2018


yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Direktur Utama Sarana, susunan pemegang
saham Sarana adalah sebagai berikut:

NAMA DAN ALAMAT JUMLAH SAHAM NILAI NOMINAL (RP) KETERANGAN PEROLEHAN
1. PT AGORA 720 720.000.000 Berdasarkan Akta No.
Graha Semesta Lt. 1, Jl. Raya 7/2010 juncto Akta
Kebayoran Lama Pal VII No. Pemindahan Hak-Hak Atas
31, RT/RW. 002/013, Jakarta Saham No. 8 tanggal 10 Mei
2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:15
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

NAMA DAN ALAMAT JUMLAH SAHAM NILAI NOMINAL (RP) KETERANGAN PEROLEHAN
2. PT KARINDA PUTRA SEJATI 80 80.000.000 Berdasarkan Akta No.
Graha Semesta Lt. 1, Jl. Raya 7/2010 juncto Akta
Kebayoran Lama Pal VII No. Pemindahan Hak-Hak Atas
31, RT/RW. 002/013, Jakarta Saham No. 9 tanggal 10 Mei
2010, dibuat di hadapan
Selam Bastomi, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta

D.2 DAFTAR KHUSUS


Berikut di bawah ini uraian mengenai Daftar Khusus Sarana tanggal 13 November 2018
dikeluarkan dan ditandatangani oleh Arifin, selaku Direktur Utama Sarana:

NAMA NILAI NOMINAL (RP)


PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM
(JABATAN)
JUNE TEH CHIN MEE 1. PT Petrindo Semesta, 98.000 9.800.000.000
(Komisaris) berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
2. PT Agora, berkedudukan di 17.400 870.000.000
Jakarta, Indonesia
3. PT Mitrasemesta 595 595.000.000
Serpikotama,
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
4. PT Haltim Nusantara 150 150.000.000
Perkasa, berkedudukan di
Jakarta, Indonesia
5. PT Bara Halsel, 150 150.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
6. PT Parlov Agung Mulia, 595 595.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
HERMAN KARMANA 1. PT SAS International, 1010 2.020.000.000
(Suami dari Komisaris) berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
2. PT Karzee Engineering, 1500 150.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
3. PT Karinda Putra Sejati, 595 595.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
4. PT EMS Paramitra, 2.000 2.00.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
5. PT Pangan Sehat 195 195.000.000
Sempurna, berkedudukan
di Jakarta, Indonesia
6. PT Mika Tunggal, 980 98.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
7. PT Sari Bumi Berkat, 50 50.000.000

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:16
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

NAMA NILAI NOMINAL (RP)


PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM
(JABATAN)
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
MICHELLE KARMANA 1. PT Petrindo Semesta, 50 5.000.000
(Anak dari Komisaris) berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
2. PT Agora, berkedudukan di 100 5.000.000
Jakarta, Indonesia
3. PT Karinda Putra Sejati, 5 5.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
4. PT Mitrasemesta 5 5.000.000
Serpikotama,
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
5. PT Pangan Sehat 5 5.000.000
Sempurna, berkedudukan
di Jakarta, Indonesia
6. PT Mika Tunggal, 20 2.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia
7. PT Parlov Agung Mulia, 5 5.000.000
berkedudukan di Jakarta,
Indonesia

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:17
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

BAB II
PERIZINAN USAHA DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN SARANA
SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHANYA

Berikut adalah uraian uji tuntas dari segi hukum kami atas perolehan ijin usaha dan pemenuhan
kewajiban SARANA sehubungan dengan kegiatan usahanya yang diperoleh dan atau dilaksanakan
PT SARANA sampai dengan Tanggal LUT.

A. PERIZINAN SARANA

A.1 SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (“SIUP”) - BESAR

SIUP-Besar No. 508/24.1.PB.7/31.74/-1.824.27/e/2017 tanggal 16 Juni 2017 yang


dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan berdasarkan mana diterangkan bahwa Kepala
Unit Pelaksana telah memberikan SIUP-Besar kepada SARANA, dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Kegiatan Usaha : 4652, Perdagangan Besar Perlengkapan
Elektronik Dan Telekomunikasi Dan Bagian-
Bagiannya (alat telekomunikasi dan
perlengkapan elektronik).

4659, Perdagangan Besar Mesin, Peralatan


Dan Perlengkapan lainnya (mesin-mesin dan
suku cadang, alat pertambangan minyak dan
gas, alat teknik, alat mekanikal, dan alat
elektrikal.
2. Kelembagaan : Penyalur/Distributor/Expor Impor.

SIUP-Besar ini berlaku selama SARANA masih menjalankan kegiatan usaha.

A.2 SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI KEGIATAN USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
(KONTRAKTOR)

No. 495/C.31.1/31.74/2/907810/-1.785.56/2017 tanggal 4 Desember 2017 yang


dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan kriteria sebagai berikut:

Klasifikasi Bidang Usaha : Instalasi Mekanikal Dan Elektrikal

Sub Klasifikasi : - Jasa Pelaksana Instalasi Sistem Kontrol


dan Instrumentasi
- Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi
elektrikal Lainnya
- Jasa Pelaksana Konstruksi Pemasangan
Pipa Gas Dalam Bangunan
- Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi
Perpipaan,Gas, Energi (Pekerjaan
Rekayasa)

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:18
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Izin ini berlaku sampai dengan tanggal 1 November 2020.

A.3 IZIN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

(i) Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 076714.016.11.230718


Tentang Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Impor Zat Radioaktif Untuk Keperluan
Selain Medik tanggal 23 Juli 2018 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
atas nama Kepala Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif dan
berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2019.
(ii) Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 076717.034.11.160718
Tentang Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Pengalihan Zat Radioaktif Untuk
Keperluan Selain Medik tanggal 16 Juli 2018 yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh atas nama Kepala Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan
Zat Radioaktif dan berlaku sampai dengan tanggal 15 Juli 2019.

A.4 ANGKA PENGENAL IMPORTIR-UMUM (API-U)


No. 090500396-P tanggal 26 Februari 2016 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta atas nama Menteri
Perdagangan. API –U berlaku selama importer melakukan kegiatan usaha dan wajib
melakukan registrasi setiap 5 tahun sekali yaitu pada tanggal 26 Februari 2021.

B. KEWAJIBAN SARANA

B.1 KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PT SARANA

A. TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (”TDP”)


TDP No. 09.03.1.46.54250 tanggal 16 November 2016 yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Administrasi Jakarta Selatan selaku kepala kantor pendaftaran perusahaan dan
berlaku sampai dengan tanggal 29 November 2021.

B. SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN(”SKDP”)


SKDP No. 310/27.1BU.1/31.74.05.1004/-071.562/e/2016 tanggal 9 Desember
2016 yang di keluarkan dan ditandatangani oleh Satuan Pelaksana Pelayanan
Terpadu Satu Pintu berdasarkan mana SARANA beralamat di Jl. Graha Semesta
Lantai 3. Jl. Raya Kebayoran Lama Pal VII No. 31, RT/RW.013/001, Kel.Grogol
Utara, Kec. Kebayoran Lama Kota Administrasi Jakarta Selatan dan berlaku
sampai dengan tanggal 9 Desember 2021.

B.2 KEWAJIBAN DI BIDANG KETENAGAKERJAAN

A. WAJIB LAPOR KETENAGAKERJAAN (“WLK”)

Dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan dengan No.Pendaftaran:


12210.46599.20180409.0-033 tanggal 9 April 2018, berdasarkan mana
SARANA telah menyampaikan laporan ketenagakerjaan kepada Kepala Suku
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial untuk memenuhi Pasal 6 Ayat (2) Undang-
Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan. Dalam Dokumen Wajib Lapor Kantor tersebut
dinyatakan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia No. 7 Tahun 1981, SARANA diwajibkan mendaftar kembali

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:19
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

pada tanggal 9 April 2019.


B. PERATURAN PERUSAHAAN
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 776/PHIJSK-PKAD/PP/IX/2017 Bulan
September 2017 Tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Sarana
Instrument yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Direktur Persyaratan
Kerja atas nama Direktur Jenderal, berdasarkan mana Direktur Jenderal telah
mengesahkan Peraturan Perusahaan PT Sarana Instrument dan berlaku
terhitung sejak tanggal 9 September 2017 sampai dengan tanggal 8 September
2019.

C. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN

(i) BPJS KETENAGAKERJAAN


(a) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Ketenagakerjaan, untuk bulan Agustus Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 7
September 2018, sebesar Rp32.168.644,00 (tiga puluh dua juta
seratus enam puluh delapan ribu enam ratus empat puluh empat
Rupiah).
(b) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Ketenagakerjaan, untuk bulan September Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 10 Oktober
2018, sebesar Rp30.871.774,00 (tiga puluh juta delapan ratus
tujuh puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh empat Rupiah).
(c) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Ketenagakerjaan, untuk bulan Oktober Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 7
November 2018, sebesar Rp30.483.694,00 (tiga puluh juta empat
ratus delapan puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh empat
Rupiah).

(ii) BPJS KESEHATAN


(a) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Kesehatan, untuk bulan Agustus Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 7
September 2018, sebesar Rp1.792.500,00 (satu juta tujuh ratus
sembilan puluh dua ribu lima ratus Rupiah).
(b) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Kesehatan, untuk bulan September Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 10 Oktober
2018, sebesar Rp2.442.304,00 (dua juta empat ratus empat puluh
dua ribu tiga ratus empat Rupiah).
(c) SARANA telah memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
iuran BPJS Kesehatan, untuk bulan Oktober Tahun 2018,
berdasarkan bukti setor pembayaran bank BNI tanggal 7
November 2018, sebesar Rp2.442.304,00 (dua juta empat ratus
empat puluh dua ribu tiga ratus empat Rupiah).

D. PEMENUHAN UPAH MINIMUM


Surat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 182 Tahun 2017 tanggal 27

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:20
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Oktober 2017 Tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2018, dinyatakan
bahwa upah minimum yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta selaku tempat
kedudukan hukum dan wilayah pelaksanaan kegiatan usaha SARANA adalah
sebesar Rp. 3.648.035,82 (tiga juta enam ratus empat puluh delapan ribu tiga
puluh lima koma delapan dua Rupiah) per bulan. Sehubungan dengan hal
tersebut berdasarkan Surat Keterangan SARANA No. HR-075/SI-L/TT/2018
tanggal 9 November 2018 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Arifin,
selaku Direktur Utama SARANA, diterangkan bahwa jumlah upah/gaji terendah
yang dibayarkan SARANA kepada karyawan-karyawannya adalah
Rp3.649.000,00 (tiga juta enam ratus empat puluh sembilan ribu Rupiah).
Dengan demikian, SARANA telah memenuhi ketentuan UMP sebagaimana
ditetapkan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk Tahun 2018.

E. KETERANGAN MENGENAI JUMLAH TENAGA KERJA PERSEROAN


Berdasarkan Surat Keterangan SARANA No. HR-076/SI-L/TT/2018 tanggal 9
November 2018 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Arifin, selaku
Direktur Utama SARANA, berdasarkan mana SARANA mempekerjakan
sebanyak 46 (empat puluh enam) karyawan, sebagaimana diuraikan dalam
bentuk Tabel di bawah ini:

KARYAWAN KARYAWAN JUMLAH


Laki-Laki Perempuan PKWT PKWTT
29 17 5 41 46

B.3 KEWAJIBAN DI BIDANG PERPAJAKAN

A. NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (“NPWP”)


NPWP No. 01.320.026.6-062.000 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Kebayoran Lama.

B. SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK (“SPPKP”)


SPPKP No. S-308PKP/WPJ.30/KP.0503/2018 tanggal 19 Juli 2018 yang dikeluarkan
oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Kebayoran Lama.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:21
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

BAB III
HARTA KEKAYAAN DAN PERLINDUNGAN ASURANSI SARANA

Berikut di bawah ini adalah uraian mengenai hasil Uji Tuntas kami atas harta kekayaan dan
perlindungan asuransi sehubungan dengan kegiatan usaha SARANA.

A. ASET-ASET SARANA

A.1 BIDANG TANAH

CATATAN:
Berdasarkan Uji Tuntas, SARANA tidak memiliki tanah berdasarkan Aktiva Tetap yang
ditandatangani oleh Direktur Utama SARANA.

A.2 BANGUNAN-BANGUNAN

CATATAN:
Berdasarkan Uji Tuntas, SARANA tidak memiliki bangunan berdasarkan Aktiva Tetap yang
ditandatangani oleh Direktur Utama SARANA.

A.3 KENDARAAN BERMOTOR

No. Jenis Kendaraan No. Polisi Kepemilikan


Roda Empat
1. Toyota/Innova 2.0 B 2391 SKX PT. Sarana Instrument
2. Isuzu Panther 2.5 B 9408 SAH PT. Sarana Instrument
3. Toyota /Avanza B 2679 SYH PT. Sarana Instrument
4. Toyota Avanza 1.3 G M/T B 1522 SFX PT. Sarana Instrument
5. Panther Pick Up FD B 9301 HB PT. Sarana Instrument
6. Toyota Avanza New B 1137 SRL PT. Sarana Instrument
7. Toyota Avanza New B 1858 SRY PT. Sarana Instrument
8. Toyota New Avanza B 1987 SYT PT. Sarana Instrument
9. Toyota Hilux Single Cabin B 9327 SAD PT. Sarana Instrument
10. Toyota New Avanza B 1498 SIC PT. Sarana Instrument
11. Toyota New Avanza B 1487 SIC PT. Sarana Instrument
12. Toyota New Avanza B 2464 SFL PT. Sarana Instrument
13. New Nissan X-Trail B 2294 SFN PT. Sarana Instrument
14. Isuzu Panther B 9040 SAH PT. Sarana Instrument
15. Isuzu Panther B 1297 SRA PT. Sarana Instrument
16. Toyota Avanza B 1135 SOC PT. Sarana Instrument
17. Isuzu TBR 54F Turbo B 1303 SZV PT. Sarana Instrument

No. Jenis Kendaraan No. Polisi Kepemilikan


Roda Dua
1. Honda NC11T11C01 MT B 3478 SLE PT. Sarana Instrument
2. Honda NC11T11C01 MT B 4107 SBT PT. Sarana Instrument
3. Honda NC11T11C01 MT B 4120 SBT PT. Sarana Instrument
4. Honda NF 100 TD B 6113 SRB PT. Sarana Instrument

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:22
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

B. DOKUMENTASI PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN SARANA

NO. POLIS OBYEK


DOKUMEN TOTAL PERIODE
NO. & PENANGGUNG PERTANGGUN
ASURANSI PERTANGGUNGAN ASURANSI
TANGGAL POLIS GAN
1. 1. Asuransi 02091021800070 Asuransi Abda Kendaraan 1.446.100.000,- 21 Januari 2018
Kendaraan Roda Empat s/d
(12) Unit 21 Januari 2019

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT – PT. Sarana Instrument
Hal.:23
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

BAB IV
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING SARANA
DENGAN PIHAK KETIGA

Berikut di bawah ini perjanjian-perjanjian penting yang dibuat oleh Sarana dengan Pihak Ketiga.

1. PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK DBS INDONESIA

-Nama Dokumen & Tanggal Perjanjian:


Perubahan Pertama atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 102/PFPA-DBSI/III/3-4/2018
tanggal 9 Maret 2018, dibuat di bawah tangan (“PK Bank DBS”).

-Para Pihak:
1. PT Bank DBS Indonesia (“Bank”); dan
2. Sarana (“Nasabah”);
Bank dan Nasabah secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Fasilitas Perbankan:
Bank memberikan fasilitas kepada Nasabah, sebagai berikut:

1. Fasilitas uncommitted Overdraft Facility


Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Overdraft Facility (selanjutnya
disebut sebagai “Fasilitas OD”). Fasilitas ini diberikan dalam mata uang Rupiah,
dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima
ratus juta Rupiah), dengan tujuan penggunaan Fasilitas OD adalah untuk membiayai
kebutuhan modal kerja Nasabah. Jangka Waktu Fasilitas OD berlaku sejak tanggal 03
Desember 2017 sampai dengan tanggal 02 Desember 2018 atau hingga waktu lain
yang disepakati oleh Bank (“Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas OD”), , kecuali jika Fasilitas
OD diakhiri lebih awal oleh Bank berdasarkan Perjanjian ini..

2. Fasilitas uncommitted Revolving Credit Facility


Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Revolving Credit Facility (selanjutnya
disebut sebagai “Fasilitas RCF”). Fasilitas RCF diberikan dalam mata uang IDR, dengan
jumlah pokok fasiltias maksimum sebesar IDR1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus
juta Rupiah), dengan jangka waktu pembayaran setiap penarikan fasilitas maksimum
1 (satu) tahun sejak tanggal penarikan, dengan tujuan penggunaan Fasilitas RCF
adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja Nasabah. Fasilitas RCF berlaku sejak
tanggal 03 Desember 2017 sampai dengan tanggal 02 Desember 2018 atau hingga
waktu lain yang disepakati oleh Bank (“Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas RCF”), kecuali
jika Fasilitas RCF diakhiri lebih awal oleh Bank berdasarkan Perjanjian ini..

3. Fasilitas Omnibus 1
Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Omnibus Facility 1 (selanjutnya
disebut sebagai “Fasilitas Omnibus 1”). Fasilitas Omnibus 1 diberikan dalam mata
uang Dollar Amerika Serikat (“USD”), dengan jumlah pokok fasilitas maksimum
hingga sebesar USD2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalennya dalam mata uang Rupiah, dengan ketentuan bahwa limit dari Fasilitas
Omnibus 1 hanya dapat digunakan maksimum hingga sebesar USD1.500.000,00 (satu

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:24
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

juta lima ratus Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam mata uang Rupiah
sampai dengan terpenuhinya ketentuan-ketentuan dari Bank sebagaimana Perjanjian
ini, dan Fasilitas Omnibus 1 dapat digunakan untuk sub-sub fasilitas perbankan
sebagai berikut:
(i) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Import Letter of Credit (“L/C”)
Facility (selanjutnya disebut sebagai “sub-Fasilitas L/C Impor”). Sub-Fasilitas
L/C Impor diberikan dalam mata uang USD, dengan jumlah pokok fasilitas
maksimum sebesar USD2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu Dollar Amerika
Serikat), dengan jangka waktu usance maksimum 180 (seratus delapan puluh)
hari, dengan tujuan penggunaan sub-Fasilitas L/C impor adalah untuk
membiayai Nasabah dalam hal pembelian bahan baku dari pemasok luar
negeri, Sub-Fasilitas L/C Impor dapat digunakan dalam transaksi-transaksi
berbentuk Usance L/C, Sight L/C, Usance Payable at Usance Letter of Credit
(“UPAU L/C”) dan Usance Payable at Sight Letter of Credit (“UPAS L/C”).

-Jangka Waktu:
1. Selain sebagaimana disebutkan dalam butur (ii) tersebut di bawah ini
Jangka Waktu sub-Fasilitas L/C Impor akan berakhir pada tanggal 2
Desember 2018 (“Tanggal Jatuh Tempor sub-Fasilitas L/C Impor”);
2. Fasilitas perbankan berupa Usance L/C, Sight L/C, UPAU L/C dan UPAS
L/C yang digunakan dan memiliki jatuh tempo melebihi Tanggal Jatuh
Tempo sub-Fasilitas L/C Impor, maka:
(i) Usance L/C, Sight L/C, UPAU L/C dan UPAS L/C tersebut akan
berakhir pada tanggal sebagaimana tercantum dalam Usance L/C,
Sight L/C, UPAU L/C dan UPAS L/C ; atau
(ii) Apabila terdapat klaim pembayaran terhadap fasilitas
sebagaimana tercantum dalam butir (2) (i) di atas, maka fasilitas
tersebut akan berakhir pada tanggal klaim dilakukan.
(c) Dengan tetap memperhatikan angka (1) di atas, sub-Fasilitas L/C
impor dapat diakhiri lebih awal oleh Bank berdasarkan ketentuan
dalam perjanjian ini.

(ii) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Surat Kredit Berdokumen


Dalam Negeri (“SKBDN”) Facility (selanjutnya disebut sebagai “sub-Fasilitas
SKBDN”). Sub-Fasilitas SKBDN diberikan dalam mata uang USD, dengan jumlah
pokok fasilitas maksimum sebesar USD2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu
Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan
jangka waktu usance maksimum 180 (seratus delapan puluh) hari, dengan
tujuan penggunaan sub-Fasilital SKBDN adalah untuk membiayai Nasabah
dalam hal pembelian bahan baku dari para pemasuk dalam negeri (local). Sub-
Fasilitas SKBDN dapat digunakan dalam transaksi-transaksi berbentuk Usance
SKBDN dan Sight SKBDN.

-Jangka Waktu:
1. Selain sebagaimana disebutkan dalam angka (2) tersebut di bawah ini
Jangka Waktu sub-Fasilitas SKBDN akan berakhir pada tanggal 2
Desember 2018 (“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas SKBDN”);
2. Fasilitas perbankan berupa Usance SKBDN dan Sight SKBDN yang

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:25
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

digunakan dan memiliki jatuh tempo melebihi Tanggal Jatuh Tempo sub-
Fasilitas SKBDN, maka:
(i) Usance SKBDN dan Sight SKBDN tersebut akan berakhir pada
tanggal sebagaimana tercantum dalam Usance SKBDN dan Sight
SKBDN; atau
(ii) Apabila terdapat klaim pembayaran terhadap fasilitas
sebagaimana tercantum dalam butir (2) (i) di atas, maka fasilitas
tersebut akan berakhir pada tangga klaim dilakukan.
(iii) Dengan tetap memperhatikan huruf (i) tersebut di atas, sub-
Fasilitas SKBDN dapat diakhiri lebih awal oleh Bank berdasarkan
ketentuan perjanjian ini.

(iii) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Account Payables Financing


Facility (selanjutnya disebut sebagai “sub-Fasilitas APF”). Sub-Fasilitas APF
diberikan dalam mata uang USD, dengan jumlah pokok fasilitas maksimum
sebesar USD2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan jangka waktu pembayaran setiap
penarikan sub-Fasilitas APF maksumam 180 (seratus delapan puluh) hari sejak
tanggal penarikan sub-Fasilitas APF dan tidak dapat diperpanjang kembali,
dengan tujuan penggunaan sub-Fasilitas APF adalah untuk membiayai
pengadaan bahan-bahan kepada pemasok.

-Jangka Waktu:
Sub-Fasilitas APF berlaku sejak tanggal 3 Desember 2017 sampai dengan
tanggal 2 Desember 2018 atau hingga waktu lain yang disepakati oleh Bank
(“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas APF”), kecuali sub-Fasilitas APF diakhiri
lebih awal oleh Bank berdasarkan ketentuan dari ketentuan-ketentuan Standar
Bank.

(iv) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Trus Receipt (“T/R”) Facility
(selanjutnya disebut sebagai “sub-Fasilitas T/R”). Sub-Fasilitas T/R diberikan
dalam mata uang USD, dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar
USD2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau
ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan jangka waktu pembayaran setiap
penarikan sub-Fasilitas T/R maksimum 180 (seratus delapan puluh) hari sejak
tanggal penarikan setiap sub-Fasilitas T/R (termasuk jangka waktu L/C dan
SKBDN), dengan tujuan penggunaan sub-Fasilitas T/R adalah untuk
pembiayaan kembali dokumen-dokumen impor yang muncul sehubungan
dengan penerbitan L/C atau SKBDN (hanya Sight) yang diterbitkan oleh Bank.

-Jangka Waktu:
Sub-Fasilitas T/R berlaku sejak tanggal 3 Desember 2017 sampai dengan
tanggal 2 Desember 2018 atau hingga waktu lain yang disepakati oleh Bank
(“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas T/R”), kecuali sub-Fasilitas T/R diakhiri
lebih awal oleh Bank berdasarkan ketentuan dari Ketentuan-ketentuan Standar
Bank.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:26
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

4. Fasilitas Omnibus 2
Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Omnibus Facility 2 (selanjutnya
disebut sebagai “Fasilitas Omnibus 2”). Fasilitas Omnibus 2 diberikan dalam mata
uang USD, dengan jumlah pokok fasilitas maksimum hingga sebesar USD700.000,00
(tujuh ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam uang IDR,
ketentuan bahwa limit dari Fasilitas Omnibus 2 dapat digunakan untuk sub-sub
fasilitas perbankan sebagai berikut:
(i) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Bank Guarantee (“BG”) Facility
berupa Performance Guarantee Short Term (selanjutnya disebut sebagai “sub-
Fasilitas BG ST”). Sub-Fasilitas BG ST diberikan dalam mata uang USD, dengan
jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar USD700.000,00 (tujuh ratus ribu
Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan
jangka waktu pembayaran setiap penarikan sub-Fasilitas BG ST maksimum 1
(satu) tahun (tidak termasuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari untuk
mengajukan klaim) sejak tanggal penggunaan, dengan tujuan penggunaan sub-
Fasilitas BG ST adalah sebagai jaminan untuk mendukung kegiatan usaha
Nasabah.

-Jangka Waktu:
1. Selain sebagaimana disebutkan dalam angka (2) tersebut di bawah ini
Jangka Waktu sub-Fasilitas BG ST akan berakhir pada tanggal 2
Desember 2018 (“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG ST”)
2. Fasilitas perbankan berupa bank garansi yang digunakan dan memiliki
jatuh tempo melebihi Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG ST, maka:
(i) Bank garansi tersebut akan berakhir pada tanggal sebagaimana
tercantum dalam bank garansi; atau
(ii) Apabila terdapat klaim pembayaran terhadap fasilitas
sebagaimana tercantum dalam angka (2) (i) di atas, maka fasilitas
tersebut akan berakhir pada tanggal klaim dilakukan.
3. Dengan tetap memperhatikan angka (1) tersebut di atas, sub-Fasilitas BG
ST dapat diakhiri lebih awal oleh Bank berdasarkan Ketentuan-ketentuan
Standar.

(ii) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Bank Guarantee (“BG”) Facility
berupa Performance Guarantee Middle Term (selanjutnya disebut sebagai
“sub-Fasilitas BG MT”). Sub-Fasilitas BG MT diberikan dalam mata uang USD,
dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar USD700.000,00 (tujuh ratus
ribu Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan
jangka waktu pembayaran setiap penarikan sub-Fasilitas BG MT maksimum 3
(tiga) tahun (tidak termasuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari untuk
mengajukan klaim) sejak tanggal penggunaan, dengan tujuan penggunaan sub-
Fasilitas BG MT adalah sebagai jaminan untuk mendukung kegiatan usaha
Nasabah.

-Jangka Waktu sub-Fasilitas BG MT:


1. Selain sebagaimana disebutkan dalam angka (2) tersebut di bawah ini
Jangka Waktu sub-Fasilitas BG MT akan berakhir pada tanggal 02
Desember 2018 (“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG MT”).
2. Fasilitas perbankan berupa bank garansi yang digunakan dan memiliki

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:27
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

jatuh tempo melebihi Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG MT, maka:


(i) Bank garansi tersebut akan berakhir pada tanggal sebagaimana
tercantum dalam bank garansi; atau
(ii) Apabila tercantum klaim pembayaran terhadap fasiltias
sebagaimana tercantum dalam angka (2) butir (i) di atas, maka
fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal klaim dilakukan.

(iii) Fasilitas perbankan dalam bentuk uncommitted Bank Guarantee (“BG”) Facility
berupa Performance Guarantee Long Term (selanjutnya disebut sebagai “sub-
Fasilitas BG LT”). Sub-Fasilitas BG LT diberikan dalam mata uang USD, dengan
jumlah pokok fasilitas maksimum sebesasr USD700.000,00 (tujuh ratus ribu
Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalennya dalam mata uang IDR, dengan
jangka waktu pembayaran setiap penarikan sub-Fasilitas BG LT maksimum 5
(tiga) tahun (tidak termasuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari untuk
mengajukan klaim) sejak tanggal penggunaan, dengan tujuan penggunaan sub-
Fasilitas BG LT adalah sebagai jaminan untuk mendukung kegiatan usaha
Nasabah.

-Jangka Waktu:
1. Selain sebagaimana disebutkan dalam huruf (b) tersebut di bawah ini
Jangka Waktu sub-Failitas BG LT akan berakhir pada tanggal 2 Desember
2018 (“Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG LT”).
2. Fasilitas perbankan berupa bank garansi yang digunakan dan memiliki
jatuh tempo melebihi Tanggal Jatuh Tempo sub-Fasilitas BG LT, maka:
(i) Bank garansi tersebut akan berakhir pada tanggal sebagaimana
tercantum dalam bank garansi; atau
(ii) Apabila terdapat klaim pembayaran terhadap fasilitas
sebagaimana tercantum dalam angka (2) butir (i) di atas, maka
fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal klalim dilakukan.

-Jaminan:
1. Sertipikat Hak Milik Nomor 930/Meruya Selatan, seluas 449 m2 (empatratus
empatpuluh sembilan meter persegi), atas sebidang tanah dan segala sesuatu,
termasuk bangunan yang melekat diatasnya, yang terletak di Kelurahan Meruya
Selatan, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat, Pripinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, terdaftar atas nama HERMAN KARMANA dan JUNE THE CHIN
MEE, untuk menjamin kewajiban Nasabah kepada Bank berdasarkan Fasilitas
Perbankan dengan (i) Hak Tanggungan Peringkat I (pertama) dengan nilai
pemjaminan sekurang-kurangnya sebesar IDR5.908.000.000,00 (lima miliar sembilan
ratus delapan juta Rupiah) sebagaimana ternyata dari Sertipikat Hak Tanggungan
Nomor 7191/2013, tertanggal 12 Agustus 2013; (ii) Hak Tanggungan Peringkat II
(Kedua) dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar IDR2.133.930.000,00
(dua miliar seratus tiga puluh tiga juta sembilan ratus tiga puluh ribu Rupiah),
sebagaimana ternyata dari Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 03270.2015, tertanggal
22 April 2015, dan (iii) Hak Tanggungan Peringkat III (Ketiga) dengan nilai penjamin
sekurang-kurangnya sebesar IDR2.868.070.000,00 (dua miliar delapan ratus enam
puluh delapan juta tujuh puluh ribu Rupiah), sebagaimana ternyata dari Sertipikat
Hak Tanggungan Nomor 02284/2016, tertanggal 28 Maret 2016 (selanjutnya disebut
sebagai “Tanah dan Bangunan”);

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:28
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

2. Deposito atas nama Nasabah yang disimpan dan diadministrasikan di Bank untuk
menjamin kewajiban Nasabah kepada Bank berdasarkan Perjanjian Fasilitas
Perbankan sebagaimana telah diikat dengan perjanjian jaminan tersendiri yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Dokumen
Fasilitas Perbankan untuk menjamin kewajiban Nasabah kepada Bank berdasarkan
Fasilitas Perbankan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar (i) 30%
(tiga puluh persen) untuk setiap penggunaan atau penerbitan atas Fasilitas Omnibus
1 (yang terdiri dari sub-Fasilitas L/C impor, sub-Fasilitas SKBDN, sub-Fasilitas APF dan
sub-Fasilitas T/R) dan (ii) 30% (tiga puluh persen untuk setiap penerbitan bank
garansi atas Fasilitas Omnibus 2 yang (terdiri dari sub-Fasilitas BG ST, sub-Fasilitas BG
MT dan sub-Fasilitas BG LT) (selanjutnya disebut “Gadai Deposito”);
3. Tagihan/piutang milik Nasabah sebagaimana telah diikat dengan perjanjian jaminan
tersendiri yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Fasilitas Perbankan untuk menjamin kewajiban Nasabah kepada Bank
berdasarkan Fasilitas Perbankan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya
sebesar IDR18.800.000.000,00 (delapan belas miliar delapan ratus juta Rupiah)
sebagaimana termaktub dalam Sertipikat Jaminan Fidusia Nomor W10-
323908.AH.05.01 Tahun 2013, tertanggal 24 Oktober 2013 (untuk selanjutnya
disebut sebagai “Fidusia Tagihan”);
4. Persedia barang milik Nasabah untuk menjamin kewajiban Nasabah kepada Bank
berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan sebagaimana telah diikat dengan
perjanjian jaminan tersendiri yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Fasilitas Perbankan untuk menjamin kewajiban Nasabah
kepada Bank berdasarkan Fasilitas dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya
sebesar IDR4.700.000.000,00 (empat miliar tujuh ratus juta Rupiah), sebagaimana
termaktub dalam Sertipikat Jaminan Fidusia Nomor W10-323912.AH.05.01 Tahun
2013, tertanggal 24 Oktober 2013 (selanjutnya disebut sebagai “Fidusia Persediaan”);
5. Jaminan pribadi yang diberikan oleh Tuan HERMAN KARMANA untuk menjamin
seluruh kewajiban Nasabah.

-Kewajiban-Kewajiban Nasabah:
1. Nasabah berjanji kepada Bank bahwa selama dan sepanjang Hutang Nasabah dan
kewajiban lainnya kepada Bank berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan ini belum
dilunasi secara penuh, Nasabah wajib menyerahkan kepada Bank dokumen-dokumen
sebagai berikut:
(a) salinan sesuai asli dari laporan keuangan tahunan Nasabah yang telah diperiksa
(audited) oleh pemeriksa keuangan Independen (independent financial
auditor) (“Auditor”) yang termasuk dalam daftar panel Auditor Bank dan/atau
Auditor lain yang disetujui oleh Bank, laporan laba rugi dan laporan tahunan
konsolitasi (jika ada) yang dibuat berdasarkan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia dan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang
diterima secara umum segera setelah laporan tersebut tersedia, akan tetapi
tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya
tahun buku berjalan;
(b) salinan sesuai asli laporan manajemen Nasabah yang sekurang-kurangnya
memuat laporan keuangan yang dipersiapkan secara Internal dan laporan laba
rugi untuk setiap akhir triwulan, segera setelah tersedia akan tetapi tidak lebih
dari 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah berakhirnya triwulanan
berjalan;

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:29
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

(c) laporan persediaan barang tengah tahunan dari Nasabah yang dijaminkan ke
Bank, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah akhir periode
setiap tengah tahunan;
(d) laporan piutang/tagihan-tagihan tengah tahunan dari Nasabah yang
dijaminkan ke Bank, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah
akhir periode setiap tengah tahunan;
(e) dokumen asli dari polis asuransi yang akan menjamin semua jaminan yang
akan diberikan oleh Nasabah kepada Bank beserta Banker’s Interest Clause-
nya, dimana asli polis tersebut akan diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang
disetujui oleh Bank;
(f) laporan penilaian oleh perusahaan penilai Independen yang disetujui oleh
Bank, atas jaminan Tanah dan Bangunan, sebagaimana dijelaskan dalam
Lampiran 5 dari Perjanjian ini, yang telah diserahkan sebagai jaminan kredit
oleh Nasabah kepada Bank, yang harus dilakukan oleh Nasabah dalam waktu
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali, dimana penilaian kembali tersebut
harus dilakukan melalui perusahaan penilai Independen yang disetujui oleh
Bank, segera setelah tersedia akan tetapi tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh)
hari kalender setelah berakhirnya periode 2 (dua) tahun berjalan; dan
(g) segala informasi, pernyataan, konfirmasi dan/atau dokumen lain yang
dibutuhkan oleh Bank dari waktu ke waktu akan tetapi tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) Hari Kalender setelah informasi tersebut diatas tersedia.

2. a. Nasabah wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank selambat-


lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender, apabila Nasabah
mengetahui terjadinya atau potensi terjadinya hal-hal sebagai berikut:
(1) terjadi suatu keadaan cidera janji, proses arbitrase atau administratif,
proses perkara baik perdata maupun pidana maupun perkara yang
berhubungan dengan kewajiban pajak Nasabah atau proses perkara di
peradilan manapun yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan
dan/atau usaha Nasabah dan/atau kemampuan Nasabah untuk
melakukan kewajiban pembayaran kepada Bank;
(2) segala kerusakan, kerugian atau musnahnya harta kekayaan Nasabah
serta barang-barang jaminan serta adanya potensi perubahan atau
pembatalan dari perjanjian yang telah ada antara Nasabah dengan pihak
ketiga lainnya manapun sebagai mitra kerja Nasabah;
(3) semua perkara pengadilan, arbitrase atau forum pengelesaian sengketa
lain yang menyangkut Nasabah, antar pemegang saham Nasabah, antar
pengurus Nasabah, Nasabah dan pihak ketiga lainnya manapun selaku
mitra kerja Nasabah, baik perdata, pidana, manapun serta permasalahan
lain yang dapat mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan Nasabah;
(4) perubahan terhadap Anggaran Dasar Nasabah termasuk namun tidak
terbatas perubahan struktur permodalan, pemegang saham dan/atau
pengurus Nasabah sepanjang perubahan tersebut tidak memerlukan
persetujuan Bank sebagaimana disyaratkan dalam paragraf 3 di bawah
ini;
(5) pelanggaran ketentuan anggaran dadsar Nasabah oleh pemegang saham
dan/atau pengurus Nasabah;
(6) perubahan atas Pernyataan dan Jaminan sebagaimana diatur dalam
Dokumen Fasilitas Perbankan atau segala perubahan yang menyebabkan

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:30
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Pernyataan dan Jaminan tersebut tidak benar atau tidak lagi akurat; dan
(7) segala perubahan secara material lainnya yang dapat mempengaruhi
usaha Nasabah dan/atau kondisi keuangan Nasabah dan/atau
kemampuan Nasabah melakukan kewajiban pembayaran kepada Bank.

b. Nasabah wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank selambat-


lambatnya dalam waktu 3 (tiga) Hari Kalender sejak Nasabah mengetahui
adanya permohonan pernyataan pailit dan/atau permohonan penundaan
kewajiban utang terhadap Nasabah yang diajukan oleh kreditur dari Nasabah
atau sejak Nasabah menerima panggilan siding dari Pengadilan Niaga atas
permohonan pernyataan pailit dan/atau penundaan kewajiban pembayaran
untang yang dimaksud.

3. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Nasabah dilarang melakukan
hal-hal sebagai berikut:
(a) Mengubah susunan pemegang saham Nasabah apabila perubahan tersebut
terhadap lebih dari 51% (lima puluh satu persen) jumlah saham dengan hak
suara sah atau dalam presentase ainnya yang berakibat kepada berubahnya
pengendalian atas Nasabah. Apabila perubahan tersebut dilakukan terhadap
kurang dari 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah saham dengan hak suara
sah dan tidak mengakibatkan berubahnya pengendalian Nasabah, maka
Nasabah cukup menyampaikan pemberitahuan tertuis kepada Bank;

CATATAN:
Sehubungan dengan klausul pembatasan dalam angka (3) huruf (a) di atas,
Nasabah telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank berdasarkan Surat
Bank No. 2804/XII/DBS/IBG-JKT/2018 tanggal 3 Desember 2018, berdasarkan
mana Bank memberikan persetujuan kepada Nasabah terkait perubahan
susunan pemegang saham sehubungan dengan akan dilakukannya
pengambilalihan saham di dalam Sarana/Nasabah oleh PT Leo Investments
Tbk sebesar 55,56% saham.

(b) Mengubah bentuk dan/atau status hukum Nasabah, melikuidasi, meleburkan


menggabungkan, mengambil alih dan/atau membubarkan dan/atau
melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain Bank) termasuk
mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah
ada hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya;
(c) Membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang bersifat material yang
menguntungkan anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham
Nasabah atau pihak-pihak yang terkait dengan pihak yang diebutkan
sebelumnya;
(d) Mengakibatkan atau menyetujui untuk mengakibatkan terjadinya
pembelanjaan modal (capital expenditure);
(e) Membagikan dan/atau membayar dividen dalam bentuk apapun kepada para
pemegang saham Nasabah apabila rasio pembayaran dividen terebut lebih dari
30% (tiga puluh persen), maka Nasabah cukup menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada Bank;
(f) Mengubah jenis usaha Nasabah;
(g) Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau permohon penundaan

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:31
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

kewajiban pembayaran utang;


(h) Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap pihak ketiga;
(i) Mengubah susunan pengurus Nasabah.

4. Nasabah wajib mempertahankan seluruh ijin dan persetujuan yang dikeluarkan oleh
instansi atau pejabat yang berwenang yang wajib dimiliki oleh Nasabah dalam rangka
melaksanakan kegiatan usahanya dan memperpanjang seluruh ijin yang telah habis
masa berlakunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Nasabah wajib menggunakan Fasilitas Perbankan hanya untuk sebagaimana
dimaksud dalam Dokumen Fasilitas Perbankan.
6. Nasabah wajib mentaati seluruh kewajiban yang harus dilaksanakan berdasarkan
Dokumen Fasilitas Perbankan dan Dokuman Jaminan termasuk namun tidak terbetas
pada kewajiban untuk membayar kewajiban pokok, bunga, provisi, dan biaya-biaya
lainnya sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 Dokumen Fasilitas Perbankan.
7. Nasabah wajib membayar semua kewajiban pajak, biaya-biaya, ongkos-ongkos
dan/atau pungutan lain dengan nama apapun pada saat kewajiban tersebut harus
dibayar, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada pajak dan/atau pungutan atas
pembayaran yang harus dilakukan oleh Nasabah kepada Bank sehubungan dengan
pelaksanaan Dokumen Fasilitas Perbankan sesuai dengan peraturan yang berlaku
serta biaya yang timbul sehubungan dengan para konsultan yang ditunjuk oleh Bank.
8. Nasabah wajib menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan usahanya dengan
baik dan setiap saat mengizinkan Bank ataupun pihak yang ditunjuk oleh Bank,
sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Bank untuk:
a. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap pembukuan, catatan-catatan
keuangan dan administrasi Nasabah serta supervisi terhadap administrasi
pembukuan dan kondisi perusahaan Nasabah; dan
b. Memeriksa keadaan jaminan serta seluruh aktivitas usaha Nasabah;
Seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan pemeriksaan tersebut menjadi
beban Nasabah.
9. Nasabah wajib mengijinkan dan memberikan hak kepada Bank untuk menempatkan
stafnya atau kuasanya pada perusahaan Nasabah sebagai financial controller atau
duduk dalam kepengurusan perusahaan apabila dianggap perlu oleh Nasabah atau
apabila terjadi cidera janji yang dilakukan Nasabah atas kewajiban berdasarkan
Dokumen Fasilitas Perbankan.
10. Nasabah wajib, dari waktu ke waktu atas permintaan Bank melakukan semua
tindakan, menandatangani dokumen dan memberikan setiap informasi yang diminta
oleh Bank dalam melaksanakan Dokumen Fasilitas Perbankan dan untuk melindungi
semua hak Bank yang diberikan berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan dan
Dokumen Jaminan. Dalam hal terdapat perubahan manfaat, biaya, risiko, syarat dan
ketentuan dalam Dokumen Fasilitas Perbankan, Bank akan memberitahukan
perubahan yang dimaksud dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
11. Nasabah wajib memberikan prioritas utama kepada Bank dan afiliasinya untuk
berperan serta apabila Nasabah bermaksud untuk melakukan transaksi lindung nilai
(hedging) nilai tukar atau tingkat suku bunga, sekuritisasi, mengajukan permohonan
pembiayaan lain, menerbitkan obligasi, melakukan penawaran umum perdana saham
dan kegiatan-kegiatan untuk mencari dana lainnya dari pihak selain Bank.
12. Nasabah wajib memberikan hak kepada Bank untuk memasukkan penawaran yang
sama dengan penawaran yang diberikan oleh lembaga pembiayaan lainnya dalam hal

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:32
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Nasabah bermaksud untuk melakukan hal-hal sebagaimana disebutkan dalam angka


11 di atas, dan dalam hal Bank melaksanakan hak yang diberikan kepadanya tersebut
maka Nasabah wajib menerima penawaran yang diberikan oleh Bank dan
menggunakan layanan Bank untuk keperluan sebagaimana tersebut dalam angka 11
tersebut.
13. Nasabah wajib melakukan seluruh transaksi keuangan dengan Bank termasuk
penggunaan jasa pengelolaan keuangan Nasabah melalui produk cash management
maupun produk perbankan lainnya memberikan kesempatan pertama kepada Bank
untuk menawarkan fasilitas pembiayaan kepada perusahaan distribusi dan channel
distribusi produk perusahaan dan kontraktor/pihak ketiga lainnya manapun sebagai
mitra usaha Nasabah.
14. Dalam hal Nasabah cidera janji, maka hutang pemegang saham atau afiliasi terkait
wajib dikonversi menjadi modal dan dicantumkan dalam anggaran dasar atau apabila
tidak demikian, hutang kepada pihak terkait tersebut dianggap lunas.
15. Nasabah berjanji kepada Bank bahwa selama dan sepanjang Nasabah masih
berhutang kepada Bank berdasarkan Perjanjian ini, Nasabah akan menjaga dan
mempertahankan;
a. Debt Service Over Ratio sekurang-kurangnya 2x (dua) kali per triwulan. Debt
Service Ratio adalah perbandingan antara laba sebelum pembayaran bunga,
pajak dan penyusutan/amortisasi (EBITDA) dibagi jumlah hutang jangka
panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun ditambah bunga (Current Portion
Long Term Debt (CPLTD) ditambah interest).
16. Nasabah wajib menyalurkan pendapat melalui rekening Nasabah di Bank minimum
sejumlah 30% (tiga puluh persen) dari total rata-rata penjualan Nasabah tiap-tiap
bulan.
17. Nasabah wajib menyerahkan daftar piutang, persediaan barang, dan hutang usaha
Nasabah pada tiap-tiap triwulan.
18. Pada saat Fasilitas Perbankan diaktivasi, laporan atas pemeriksaan Nasabah di Bank
Indonesia (“BI Checking”) tidak boleh melebihi dari 3 (tiga) bulan.

2. PERJANJIAN-PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA SARANA

2.1 -Nama Dokumen & Tanggal Perjanjian:


Sole Agency Agreement tanggal 1 November 2012, dibuat di bawah tangan (“Sole Agency
Agreement”).

-Para Pihak:
1. Berthold Technologies GmhH & Co. KG (“Perusahaan”); dan
2. Sarana (“Agen”);
Perusahaan dan Agen secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Pokok Perjanjian:
1. Bahwa, Perusahaan bergerak dalam bidang, antara lain, bisnis produk-produk
manufaktur, antara lain: Level Switch and Level Measuring Gauges, Density
Measuring Gauges, Neutron Moisture Gauges, Microwive Moisture Gauges,
Radiometric Weighing System, Ash Monitors, On-Line Sulphur and Lead Analyzers,
Potassium Measuring Systems (“Produk”);
2. Bahwa, Agen bergerak dalam bidang usaha perdagangan internasional;

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:33
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

3. Bahwa, Perusahaan dan Agen secara bersama-sama sepakat membuat perjanjian


agen tunggal untuk menjual Produk.

-Penunjukan dan Wilayah Pemasaran:


Perusahaan dengan ini menunjuk dan mengizinkan kepada Agen, hak yang tidak dapat
dialihkan untuk meminta pesanan dan menjual Produk di wilayah Indonesia (kecuali
sebagaimana dicatat) diatur di dalam perjanjian ini (Wilayah Pemasaran). Perusahaan dan
Agen sepakat bahwa, meskipun telah disepakati bahwa Agen sebagai agen tunggal,
Perusahaan berhak untuk menjual produk-produk dalam wilayah akun Perusahaannya
tanpa kewajiban dan pertanggungjawaban kepada Agen.

-Komisi:
Perusahaan membayar dan Agen setuju untuk menerima sebagai seluruh kompensasi
kepada Agen atas layanannya berdasarkan Perjanjian ini, berupa komisi atas harga
penjualan. Komisi akan dianggap diperoleh saat Perusahaan menerima pembayaran penuh
atas faktur yang diberikan. Tidak ada komisi yang akan dibayarkan untuk biaya perbaikan,
biaya layanan, tes khusus, biaya peralatan, biaya rekayasa, syarat pembayaran, biaya
penyetokan ulang dan biaya premi dan sejenisnya. Besaran Komisi berdasarkan perjanjian
ini, sebagai berikut:
I. 30% komisi atas semua produk yang diproduksi oleh Perusahaan dengan
pengecualian untuk angka (II) dan (III);
II. Komisi 15% untuk sumber dan shieldings transportasi serta pada produk yang tidak
diproduksi oleh Perusahaan;
III. Komisi 20% atas semua suku cadang.

-Jangka Waktu Perjanjian dan Pengakhiran:


Sole Agency Agreemet berlaku sejak tanggal 1 November 2012 dan berlaku sampai dengan
diakhiri oleh salah satu pihak. Salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian ini dengan atau
tanpa sebab dengan memberikan pemberitahuan tertulis pengakhiran dalam jangka waktu
90 hari kepada pihak lainnya dan perjanjian ini secara otomatis dan tanpa tindakan
selanjutnya diakhiri 90 hari sejak pemberitahuan tertulis tersebut.

-Tanggung Jawab Agen:


1. Secara aktif mempromosikan penjualan atas Produk dalam Wilayah Pemasaran.
Secara aktif mempromosikan namun tidak terbatas kepada mengiklankan,
menghubungi pelanggan dan pelanggan potensial, memelihara fasilitas-fasilitas di
Wilayah Pemasaran atas pertanyaan pelanggan atau pelanggan potensial yang
menanyakan secara langsung terkait Produk, menjawab dengan cepat pertanyaan-
pertanyaan tersebut, pemeliharaan peralatan dan petugas/personil untuk
mendemonstrasikan produk secara memadai, serta mengikuti praktik manajemen
penjualan progresif yang berlaku umum.
2. meminta pesanan dan menjual Produk atas nama Perusahaan di Wilayah Pemasaran,
sesuai harga yang ditentukan oleh Perusahaan dari waktu ke waktu dan berdasarkan
syarat dan ketentuan penjualan dari Perusahaan.
3. membantu memeriksa kredit keuangan setiap pemesanan Produk oleh pelanggan.
4. segera meneruskan ke Perusahaan semua pesanan yang diperoleh.
5. menyimpan buku, catatan-catatan dan korespondensi yang berkaitan dengan
permintaan pesanan atas Produk, semua yang pada waktu yang wajar tersedia untuk

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:34
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

diperiksa oleh Perusahaan.

6. mengganti kerugian dan menjaga Perusahaan tidak berbahaya, para direkturnya,


petugas, agen dan karyawan dari dan terhadap setiap kerugian, biaya, kerusakan,
klaim, biaya atau tanggung jawab, termasuk biaya pengacara yang wajar, dengan
alasan atau yang timbul dari kerusakan properti, cedera pribadi atau lainnya gugatan
atau klaim atau klaim terhadap Perusahaan akibat dari atau sehubungan dengan
tindakan atau kegagalan tindakan Agen, direkturnya, petugas, agen atau karyawan.

7. tidak menggunakan merek dagang atau nama dagang Perusahaan dengan cara apa
pun kecuali sebagaimana diizinkan oleh Perusahaan secara tertulis atau sehubungan
dengan literatur Perusahaan, dan untuk menghentikan penggunaan tersebut segera
setelah pengakhiran Perjanjian ini.

8. tidak mengajukan atau mengajukan permohonan apa pun di negara mana pun di
dunia untuk mendaftarkan merek dagang apa pun yang dimiliki oleh Perusahaan,
atau variasinya, atau cara identifikasi lain yang digunakan oleh Perusahaan, atau
kombinasi apa pun dengan merek dagang atau nama lain.

9. membantu dan mendukung distributor Perusahaan atau para engineer lapangan, jika
ada, di Wilayah Pemasaran dalam meminta pesanan, aplikasi Produk, dan menjaga
hubungan baik dengan pelanggan aktual dan prospektif di Wilayah Pemasaran.

10. melindungi dan memelihara semua Produk dan peralatan yang disuplai kepada Agen
untuk tujuan mendemonstrasikan Produk kepada calon pelanggan dan, atas
permintaannya, untuk mengembalikan Perusahaan yang sama dalam kondisi baik
seperti saat diterima oleh Agen, kecuali untuk alasan penggunaan dan pemakaian
yang wajar .

11. segera menyampaikan kepada Perusahaan apa saja dan semua uang atau kiriman
uang dalam bentuk apa pun, yang dikumpulkan oleh Agen, atau yang dapat
ditempatkan di tangan Agen oleh pelanggan atau akunnya.

12. segera menyediakan kepada Perusahaan semua salinan pemberitahuan, kutipan, dan
faktur yang diterbitkan olehnya kepada pelanggan, pesanan pembelian yang diterima
dari pelanggan, dan semua korespondensi antara itu dan pelanggan setiap kali
menyebutkan Produk dimasukkan dalam salah satu yang disebutkan sebelumnya.

13. mengizinkan Perusahaan mencantumkan nama Agen dalam literaturnya dan


periklanan Perusahaan.

14. menanggung biaya asuransi sendiri, asuransi kompensasi yang sesuai untuk
melindungi dirinya dari kerugian dengan alasan tanggung jawab yang dikenakan oleh
hukum atas kerusakan karena cedera karyawannya yang terlibat.

15. tidak melakukan tindakan yang akan berdampak buruk pada nama atau citra publik
Perusahaan.

17. menyediakan kepada Perusahaan, laporan atas dasar non-rahasia, prakiraan, studi

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:35
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

pasar dan laporan lainnya yang berkaitan dengan pelanggan, pasar, dan Produk yang
dapat diminta oleh Perusahaan.

18. membantu menampilkan Produk di pameran dagang tertentu ketika diminta oleh
Perusahaan untuk melakukannya dan untuk menyerahkan kepada Perusahaan untuk
persetujuannya sebelumnya semua iklan (termasuk partisipasi dalam pameran
dagang) dan semua materi tertulis yang disiapkan (atau dilacak) oleh Agen terkait
dengan Produk .

19. Tidak mewakili produsen produk yang secara langsung atau tidak langsung bersaing
dengan Produk dalam desain atau aplikasi Perusahaan.

20. memberikan kepada Perusahaan setelah pelaksanaan Perjanjian ini, daftar semua
perusahaan dan produk yang diwakili oleh Agen dan untuk segera menyarankan
Perusahaan secara tertulis mengenai setiap perubahan ke daftar tersebut.

-Tanggung Jawab Perusahaan:


1. Menyediakan kepada Agen informasi mengenai penjualan dan teknis atau materi
terkait dengan Produk, termasuk menyediakan literatur atau brosur promosi
penjualan.
2. Untuk menyediakn asisten penjualan yang tepat, sebagaimana ditentukan oleh
Perusahaan.
3. Untuk menginformasikan kepada Agen mengenai spesifikasi dan /atau perubahan
desain atau penghentian pembuatan atau penjualan atas Produk.
4. Untuk menyerahkan kepada Agen setiap bulan pada atau sebelum 30 hari, akun
bulanan dan memeriksa komisi yang dibayarkan terhadap semua faktur berbayar
yang berkaitan dengan pengiriman sesuai metode pembayaran yang ditentukan di
wilayah hukum pemasaran.

-Hukum dan Perselisihan:


1. Agen dan Perusahaan setuju bahwa keberlakuan, konstruksi, dan pelaksanaan
perjanjian ini akan diatur oleh undang-undang Republik Federal Jerman. Pengadilan
di tempat kegiatan usaha utama Perusahaan memiliki yurisdiksi tunggal dari setiap
perselisihan yang timbul atau sehubungan dengan perjanjian ini atau pelaksaksanaan
atau pelanggarannya. Dalam hal bahwa setiap bagian tunggal Perjanjian ini dianggap
tidak sah, maka semua bagian yang tersisa tetap tidak berubah.
2. Semua tuntutan, kontroversi, atau perselisihan megenai pertanyaan fakta atau
hukum yang timbul terkait dengan Perjanjian ini, akan diputuskan oleh Agen resmi
Perusahaan. Keputusan Perusahaan bersifat final dan konklusif kecuali, dalam waktu
30 hari sejak tanggal pemberitahuan keputusan Perusahaan, Agen memberi tahu
Perusahaan, bahwa Agen meminta arbitrase.
3. Arbitrase dilakukan sesuai dengan aturan Asosiasi Arbitrase Internasional yang
berlaku di di Pforzheim, Jerman.

2.2 -Nama Dokumen dan Tanggal Perjanjian:


International Representative Agreement tanggal 16 April 2012, dibuat di bawah tangan
juncto Surat General Monitors tanggal 31 Oktober 2017 yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh Director of Global Accounts General Monitors

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:36
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

-Para Pihak:
1. General Monitors, Inc (MSA Company/Perusahaan); dan
2. Sarana (“Perwakilan”);
MSA Company dan Perwakilan secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Tujuan dan Wilayah:


MSA Company dengan ini menunjuk Perwakilan sebagai Agen eksklusif dari Perusahaan
atas permintaan pesanan untuk menjual Produk kepada setiap dan seluruh
pembeli/konsumen kecuali untuk pembeli di setiap kegiatan yang terkait dengan
penambangan (yang mana secara tegas dikecualikan) atau pembeli industri lainnya yang
secara tegas dikecualikan di dalam perjanjian ini atau secara tertulis oleh Perusahaan
sebagai pilihan tunggal, dalam wilayah geograpis/Wilayah Pemasaran sebagaimana diatur
dalam perjanjian ini.

-Produk-produk & Wilayah Pemasaran:


Produk-produk milik Perusahaan yang dijual oleh Perwakilan di Indonesia (“wilayah
Pemasaran”), antara lain:
1. Combustible Gas Monitors;
2. Hydrogen Sulfide (H2S) Gas Monitors;
3. Flame Detectors; dan
4. Lain-lain.
(selanjutnya disebut “Produk”).

-Jangka Waktu:
Jangka waktu dalam perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2018.

-Kompensasi:
Kecuali sebaliknya diatur di dalam perjanjian ini atau berdasarkan kebijakan penjualan,
Perwakilan akan menerima seluruh kompensasi berdasarkan Perjanjian ini selama jangka
waktu Perjanjian ini, komisi sebesar 15% dari jumlah total yang sebenarnya diterima oleh
Perusahaan, tidak termasuk pajak, biaya pengiriman dan asuransi, dalam pembayaran
untuk Produk yang dikirim ke Wilayah Pemasaran.

-Kewajiban-Kewajiban Perwakilan:
1. secara tekun mempromosikan penjualan Produk di Wilayah Pemasaran dengan
usahanya oleh Perwakilan, rekanan dan penjual.
2. Untuk mempekerjakan staf teknis penjualan dan staf teknis yang mungkin diperlukan
secara wajar untuk melaksanakan tujuan Perjanjian ini.
3. Untuk meminta dan melaksanakan semua pesanan dengan mematuhi semua syarat-
syarat Kebijakan Penjualan yang dicetak oleh Perusahaan, sebagaimana dapat diubah
oleh Perusahaan dari waktu ke waktu. untuk waktu.
4. Untuk secara aktif menjelajah Wilayah Pemasaran untuk mengunjungi klien
Perwakilan secara berkala dan melakukan upaya yang tekun untuk meningkatkan
pelanggan terkait penjualan produk.
5. Memberikan kepada Perusahaan semua informasi yang berkaitan dengan promosi
penjualan, pelanggan, situasi pasar di Wilayah Pemasaran, perkembangan teknis dan
harga.
6. menyampaikan kepada Perusahaan, sekurang-kurangnya setiap tahun, atau pada
waktu atau interval lain disetujui secara tertulis dari waktu ke waktu, laporan

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:37
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

persaingan apa pun terkait manufaktur dan penjual lain di Wilayah Pemasaran yang
dapat mempengaruhi penjualan Produk.
7. Tidak mempromosikan atau menerima pesanan untuk setiap Produk di luar Wilayah
Pemasaran tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Perusahaan.
8. Tidak menerima, selama jangka waktu perjanjian ini, representasi atau distribusi
produk apa pun yang bersaing atau kemungkinan untuk bersaing, terlepas dari
penggunaan terakhir yang dibuatnya, dengan Produk.
9. Tidak mengambil kepentingan langsung atau tidak langsung dalam distribusi produk
apa pun yang bersaing dengan Produk.
10. terikat pada kerahasiaan profesional selama dan setelah pelaksanaan Perjanjian ini,
termasuk tanpa batasan larangan untuk menyampaikan kepada pihak ketiga
informasi apa pun tentang bisnis Perusahaan atau Produk.

-Kewajiban-kewajiban Perusahaan:
1. tidak memberi kepada pihak lain, perwakilan atas Produk di Wilayah Pemasaran yang
diizinkan kepada Perwakilan, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Perwakilan.
2. mewajibkan Perwakilannya dari wilayah lain untuk tidak melakukan pencarian pasar
apa pun untuk kontrak atas Produk di Wilayah Pemasaran yang diizinkan kepada
Perwakilan.
3. Agar Perwakilan tetap mendapat informasi tentang perubahan-perubahan atas
Produk-produk yang dibuat Perusahaan dari waktu ke waktu yang menurut pendapat
Perusahaan, mungkin menarik bagi pengguna Produk.
4. memberikan pelatihan bagi staf teknis dan Penjualan dari Perwakilan, yang menurut
pendapat Perusahaan, mungkin diperlukan secara wajar untuk memungkinkan
Perwakilan melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

-Domisili Hukum:
Keabsahan, interpretasi, konstruksi dan pelaksanaan Perjanjian ini wajib dikendalikan oleh,
diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Bagian California.

2.3 -Nama Dokumen dan Tanggal Perjanjian:


Distributor Agreement tanggal 18 Oktober 2018, dibuat di bawah tangan (“Distributor
Agreement”).

-Para Pihak:
1. PT Honeywell Indonesia, Jakarta (Honeywell); dan
2. Sarana (“Distributor”);
Honeywell dan Distributor secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Pokok Perjanjian:
1. Honeywell setuju untuk menjual kepada Distributor, secara non eklusif, Produk-
produk untuk didistribusikan di Wilayah Pemasaran (Indonesia). Distributor setuju
untuk membeli Produk sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian ini. Produk yang dijual oleh Honeyell kepada Distributor, yaitu:
1. Uniformance CX;
2. Intuiton Operations Logbook;
3. Dynamo Metrics & Reporting;
4. Control Performance Monitor CX;

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:38
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

5. Corrosion;
6. UniSim Operations;
7. UniSim Design.
(selanjutnya disebut “Produk”).
2. Distributor harus hanya bertindak sebagai distributor tidak sebagai salah satu pihak
perwakilan penjual atau agen dari Honeywell dan tidak ada komisi yang dibayarkan
kepada Distributor berdasarkan perjanjian ini.
3. Honeywell berhak: (a) untuk menunjuk orang lain di Wilayah Pemasaran untuk
memasarkan, menjual, melisensikan, memasang, menugaskan, dan melayani Produk
di Wilayah Pemasaran, dan (b) untuk memasarkan, menjual, lisensi, komisi dan
layanan Produk secara langsung kepada para pelanggan di Wilayah Pemasaran.
4. Kecuali sejauh yang dinyatakan dalam perjanjian ini, Distributor tidak boleh bertindak
di Wilayah Pemasaran sebagai distributor atau perwakilan penjualan untuk setiap
pilihan produk yang sama atau mirip dengan pilihan Produk yang substansial.
5. Distributor: (a) harus menahan diri, di luar Wilayah Pemasaran sehubungan dengan
Produk, dari mencari pelanggan secara aktif, mendirikan cabang dan
mempertahankan depot distribusi, dan (b) segera akan merujuk ke semua
pertanyaan atau permintaan informasi dari pelanggan di luar Wilayah Pemasaran
atas Produk atau produk atau layanan lain yang ditawarkan oleh Honeywell.
6. Distributor secara tegas menyetujui bahwa perjanjian ini bukan merupakan sebuah
agen badan komersial berdasarkan hukum yang berlaku di Wilayah Pemasaran.

-Wilayah Pemasaran dan Segmen Pasar:


Wilayah pemasaran atas Produk, yaitu di wilayah di Indonesia dengan segmen pasar/usaha:
bidang usaha minyak & gas, bahan kimia & pembangkit listrik.

-Jangka Waktu Perjanjian:


Sampai dengan tanggal 26 Agustus 2021.

-Tanggung Jawab/Kewajiban Distributor:


1. kecuali secara tegas diizinkan secara tertulis oleh perwakilan resmi Honeywell,
Distributor akan:
a. mengembangkan potensi pasar atas Produk di Wilayah Pemasaran dengan
secara aktif mencari prospek dan segera menindaklanjuti prospek-prospek,
termasuk yang disediakan oleh Honeywell;

b. memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai dan mempekerjakan staf yang
memenuhi syarat yang memadai untuk mempromosikan penjualan Produk dan
memenuhi kewajiban Distributor berdasarkan Perjanjian ini;

c. menawarkan Produk untuk dijual di Wilayah Pemasaran sesuai dengan


Kebijakannya;

d. menjaga kecukupan pasokan atas Produk dan suku cadang untuk memenuhi
permintaan di Wilayah Pemasaran dan kewajiban Distributor berdasarkan
penjanjian ini;
e. (1) tidak mengubah, telah mengubah, menyalin, atau menyalin Produk dengan
cara apa pun, dan (2) kecuali sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian
ini, tidak menyalin, menyalin, memodifikasi, menerbitkan, atau menerbitkan

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:39
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

salah satu dari Honeywell dokumentasi;

f. tidak menginformasikan terkait Honeywell, afiliasinya, subkontraktor, atau


vendor atau apa pun, dan pemegang saham, pejabat, direktur, karyawan,
pekerja sementara (termasuk personel agensi), agen, usaha patungan,
konsultan, dan asuransi dari yang sebelumnya (semua pihak tersebut secara
kolektif, “ Honeywell Group ”) atas setiap tanggung jawab atau kewajibannya;

g. menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan standar bisnis tertinggi dan tidak
bertindak dengan cara apa pun yang dapat berdampak negatif terhadap nama
baik, bisnis, integritas Honeywell atau niat baik Honeywell;

h. memenuhi persyaratan keuangan yang ditetapkan oleh Honeywell untuk


distributornya dari waktu ke waktu;

i. memberi tahu kepada Honeywell tentang semua hal penting yang menjadi
perhatiannya terkait dengan Produk, termasuk semua keluhan pelanggan
tentang Produk;

j. mematuhi Kebijakan;
k. menjaga informasi dan memberikan bantuan yang diperlukan oleh Honewell
untuk penarikan/pembatalan Produk;
l. . melakukan pembayaran tepat waktu atas semua biaya dan jumlah kewajian
kepada Honeywell; dan
m. tidak menunjuk sub-distributor.

2. Distributor, dengan biayanya, bertanggung jawab untuk: (a) pemilihan properti dan
konfigurasi Produk, (b) mendidik pelanggannya cara mengoperasikan Produk, dan (c)
menangani setiap persyaratan dan keluhan pelanggan. Honeywell tidak bertanggung
jawab atas desain sistem yang tepat atas penggunaan Produk.

3. Untuk menjaga dengan itikad baik, kualitas tinggi dan reputasi Honeywell, Distributor
hanya menjual Produk asli Honeywell Produk yang baru atau unit pertukaran yang
disetujui Honeywell, kecuali jika secara khusus diizinkan sesuai kebijakannya.

4. Secara berkelanjutan, Distributor akan segera menandatangani dokumen dan


memberikan informasi dan bantuan yang diperlukan atau diinginkan untuk
menegaskan dan menyempurnakan hak-hak Honeywell berdasarkan Perjanjian ini,
termasuk, kerja sama dalam memperoleh perlindungan untuk setiap Kekayaan
Intelektual, mewujudkan hak gadai atau hak, memperoleh izin dan lisensi dan
pengalihan hak.

-Penyelesaian Perselisihan:
Setiap kontroversi atau tuntutan yang muncul sehubungan dengan perjanjian ini akan
diselesaikan melalui arbitrase di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang mana
arbitrase akan dilaksanakan dengan munggunakan bahasa inggris sesuai dengan peraturan-
peraturan Kamar Dagang Internasional. Biaya-biaya atas arbitrase tersebut dibebani kepada
Para Pihak.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:40
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

2.4 -Nama Dokumen dan Tanggal Perjanjian:


SOR International Distributor Agreement tanggal 1 Januari 2013, dibuat di bawah tangan
juncto Surat SOR No. SOR-AP/IN/PTS/72 tanggal 11 Oktober 2017 yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh Regional Sales Manager – Asia Pasific (“SOR International Distributor
Agreement”).

-Para Pihak:
1. SOR INC (SOR); dan
2. Sarana (“Distributor”);
SOR dan Distributor secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Pokok Perjanjian:
SOR dengan ini menunjuk Distributor sebagai: (i) suatu perwakilan penjualan eksklusif yang
independen atas Produk di Wilayah Pemasaran untuk Penjualan langsung; dan (ii) suatu
distributor eksklusif yang independen atas Produk di Wilayah Pemasaran untuk Penjualan
Distribusi. Distributor dengan ini menerima penunjukan tersebut dan sepakat untuk
menyediakan setiap saat, sumber daya dan perhatian terhadap pelaksanaan tugas tersebut
yang mungkin diperlukan. Adapun Produk-produk yang dijual oleh Distributor, antara lain:
1. Pressure:
- Pressure switches;
- Pressure transmitters.
2. Level:
- Level switches;
- Level transmitters.
3. Temprature:
- Temprature switches;
- Temprature transmitters.
4. Flow:
- Flow switches.
(selanjutnya disebut “Produk”)

Selanjutnya, berdasarkan SOR International Distributor Agreement, yang dimaksud:


-Penjulan Langsung, yaitu penjualan atas Produk melalui SOR secara langsung kepada
pelanggan atau kepada pihak manapun selain Distributor di Wilayah Pemasaran, Distributor
wajib bertindak sebagai pihak perwakilan penjualan yang independen, dan wajib
dikompensasi melalui pembayaran suatu komisi. Untuk Penjualan Langsung, semua harga
akan ditentukan oleh SOR, Distributor tidak mempunyai hak atas Produk, dan hanya SOR
mempunyai kewenangan untuk menerima pesanan pembelian dari pelanggan/konsumen.

-Penjualan Distribusi, yaitu penjualan atas Produk oleh SOR langsung kepada Distributor
dan dijual kembali oleh Distributor (Penjualan Distributor), Distributor harus bertindak
sebagai distributor penjualan yang independen atas Produk kepada pelanggan/konsumen
dan pihak lain, penjualan kembali atas produk intuk harga ditentukan oleh Distributor,
tanpa pembayaran komisi. Untuk Distribusi Penjualan, Distributor berhak atas Produk, dan
wajib menerima pesanan pembelian dari pelanggan/konsumennya (dan bukan sebagai
suatu perwakilan dari SOR).

-Jangka Waktu Perjanjian:


Perjanjian ini memiliki jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 10 Oktober 2017

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:41
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

dan secara otomatis diperpanjang untuk tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan Para
Pihak.

-Wilayah Pemasaran dan Segmen Pasar/Industri:


Wilayah pemasaran atas Produk, yaitu di wilayah Indonesia dengan segmen
pasar/usaha/industri:
1. minyak & gas (produksi, midstream dan transmisi);
2. bahan kimia/petrokimia/pengilangan/seluruh industri lainnya;
3. pembangkit listrik (bukan nuklir).

-Komisi:
Komisi Penjualan Langsung. Untuk Penjualan Langusng atas Produk di Wilayah Pemasaran,
Distributir wajib menerima komisi berdasarkan perjanjian ini.

-Harga:
Harga atas Produk akan ditentukan oleh SOR dari waktu ke waktu. Untuk Penjualan
Langsung, jadwal diskon distributor SOR saat ini akan berlaku. Semua harga yang
diungkapkan dan dapat dibayar dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan kecuali
sebaliknya ditentukan oleh EX WORKS, Lenexa, Kansas, USA, basis. SOR dapat merubah
harga, diskon atas Produk atau syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penjualan setiap
waktu. Perubahan tersebut akan menjadi efektif melalui pemberitahuan tertulis kepada
Distributor kecuali SOR secara spesifik menyetujui secara tertulis intuk menyediakan
perlindungan harga sehubungan dengan pesanan sebelum pemberitahuan suatu
perubahan harga.

-Kewajiban-Kewajiban Distributor:
1. Promosi Penjualan. Distributor wajib dengan usaha yang baik mempromosikan
penjualan dan penggunaan Produk yang tersedia dan pelanggan/konsumen yang
potensial di dalam Wilayah Pemasaran dan menjaga dan meningkatkan itikad baik
pengguna dalam Wilayah Pemasaran.
2. Standarisasi Pelaksanaan. Distributor wajib memelihara volume penjualan atas
Produk kepada pelanggan/konsumen di Wilayah Pemasaran.
3. Kebijakan Penjualan. Distributor wajib memenuhi dan wajib karyawan dan agent-
agent memenuhi seluruh kebijakan penjualan yang ditentukan oleh SOR dari waktu
ke waktu dan juga pendidikan, komersial dan konstruksi teknis sehubungan dengan
Produk dan Buku Panduan Perwakilan SOR.
4. Dukungan Purna jual dan Jasa. Distributor wajib menyediakan dukungan purna jual
atas seluruh produk-produk SOR yang telah di jual di Wilayah Pemasaran Distributor.
5. Lisensi Impor, Perubahan Pengendali dan Persetujuan Pemerintah lainnya,
Pemenuhan. Distributor wajib dengan biayanya sendiri memperoleh setiap dan
semua lisensi import dan persetujuan pemerintah yang mungkin dibutuhkan untuk
izin penjualan oleh SOR dan pembelian oleh Distributor dan paran
pelanggan/konsumen atas Produk, memenuhi persyaratan pendaftaran di Wilayah
Pemasaran, memperoleh persetujuan dari Bank dan otoritas pemerintah di Wilayah
Pemasaran yang mungkin dibutuhkan untuk menjamin pembayaran atas semua
kewajiban berdasarkan perjanjian ini dan memenuhi setiap dan semua hukum,
peraturan dan perintah hukum yang berlaku terhadap Distributor sebagai alasan
pelaksanaan perjanjian ini termasuk setiap persyaratan yang terdaftar sebagai suatu
distributor independen dari SOT dan/atau distributor dengan otoritas pemerintah

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:42
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

dan termasuk setiap ketentuan hukum, peraturan atau perintah yang mengatur atau
berlaku atas pesanan, ekspor, pengiriman, impor, penjualan (pengadaan
pemerintah), pengiriman atau pengiriman kembali atas Produk di Wilayah
Pengiriman.

-Hukum Yang Mengatur:


Perjanjian ini akan diatur, berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan Ketentuan Hukum Kota
Kansas. Amerika.

2.5 -Nama Dokumen dan Tanggal Perjanjian:


International Distributorship Agreement tanggal 1 Januari 2013, dibuat di bawah tangan
juncto Surat Ametek tanggal 4 Oktober 2018 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
Regional Managaer Ametek Process & Analytical Instruments Division Process Instruments
Business Unit.

-Para Pihak:
1. Ametek (“Suplayer”); dan
2. Sarana (“Distributor”);
Suplayer dan Distributor secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Penunjukan:
Penunjukan Distributor tunduk kepada syarat dan ketentuan dari perjanjian ini dan
Distributor dapat menjual Produk di Wilayah Pemasaran dengan cara, sesuai syarat-syarat
kepada pelanggan/konsumen dan dengan harga sebagaimana dapat ditentukan oleh
Distributor. Distributor wajib membatasi kegiatan penjualan sehubungan dengan Produk di
Wilayah Pemasaran dan tidak boleh secara langsung maupun tidak langsung, tanpa
persetujuan Suplayer untuk: (a) mengumpulkan pelanggan/konsumen untuk, memasarkan
atau (menjual) Produk di luar Wilayah Pemasaran; (b) mendirikan suatu cabang, depot atau
fasilitas lainnya untuk distribusi atau penjualan atas Produk di luar Wilayah Pemasaran;
atau (c) menunjuk setiap Sub Distributor untuk menyalurkan atau menjual Produk diluar
Wilayah Pemasaran; atau (d) mengumpulkan, memasarkan atau menjual setiap Produk
kepada akun apapun yang diatur di dalam perjanjian ini, dan sebagaimana dimodifikasi,
secara tertulis oleh Para Pihak dari waktu ke waktu tanpa memperhatikan atau apakah
House Accounts berada di dalam atau diluar Wilayah Pemasaran.

-Produk dan Wilayah Pemasaran:


Produk-produk yang dijual oleh Distributor di Wilayah Indonesia (“Wilayah Pemasaran”),
antara lain: Model 4000, Model 4600, Model 4660, IPS-4, Model 5100 dan lain-lain
(“Produk”).

-Jangka Waktu:
Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2019.

-Komisi Distributor:
Setiap komisi yang diperoleh oleh Distributor akan dibayar kepada Distributor pada setiap
akhir bulan bersih dari jumlah yang terhutang kepada Suplayer oleh Distributor.

-Harga Produk:

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:43
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Harga-harga yang dikenakan kepada Distributor atas Produk yang dibeli berdasarkan
perjanjian ini akan diatur di dalam daftar standar harga milik Suplayer pada tanggal
permintaan pesanan.

-Kewajiban-Kewajiban Distributor:
1. Penjualan. Distributor wajib menggunakan upaya/usaha yang baik untuk menjual
Produk yang ada dan pelanggan/konsumen di Wilayah Pemasaran dan sebaliknya
bertindak sesuai dengan syarat dan ketentuan perjanjian ini.
2. Rencana, Laporan dan Ramalan Penjualan. Distributor wajib menyampaikan kepada
Suplayer setiap bulanan: (a) suatu rencana ramalan dan pemasaran atas Produk di
Wilayah Pemasaran; (b) informasi tempat penjualan atas 10 (sepuluh)
pelanggan/konsumen dari Distributor (terukur dalam volume Dollar) menunjukkan
penjualan dalam mata uang Dollar dan volume produk dalam format sebagaimana
Suplayer minta, dan (c) total yang menunjukkan penjualan dalam mata uang Dollar
dan volume atas Produk yang terjual di Wilayah Pemasaran.
3. Minimum Pembelian. Setiap 1 (satu) tahun periode berakhir dalam setiap tanggal
ulang tahun atas perjanjian ini, Distributor wajib membeli volume minimum atas
Produk dari Suplayer sebagaimana diatur dalam perjanjian ini sebesar $400.000 USD.
4. Pemeliharaan Inventaris. Semasa syarat perjanjian ini, Distributor wajib memelihara
suatu inventaris atas Produk (dan bagiannya/suku cadangnya) sehingga
memungkinkan Distributor untuk memenuhi permintaan pelanggan/konsumen dan
jasa atas Produk tanpa penundaan yang tidak masuk akal.
5. Standarisasi Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan: Pelabelan. Distributor
mengakui bahwa Produk yang dibuat untuk memenuhi standarisasi yang berlaku di
Amerika, persyaratan standarisasi kesehatan, keselamatan dan lingkungan.
6. Pemenuhan Ketentuan Hukum dan Peraturan Yang Berlaku. Distributor dan direktur,
petugas atau agen akan memenuhi semua ketentuan hukum dan peraturan dan
standarisasi layak dimana Distributor dan Suplayer berada atau menjalankan
kegiatan usahanya.

-Hukum Yang Berlaku:


Perjanjian ini (kecuali untuk kesepakatan arbitrase) wajib diinterpretasikan, ditafsirkan,
ditegakan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kota Pennsylvania,
U.S.A, tanpa mengacu kepada prinsip-prinsip perselisihan hukum.

-Tuntutan Yurisdiksi:
Setiap tuntutan, kontroversi, ketidaksepakatan atau perselisihan yang muncul berdasarkan
perjanjian ini atau hubungan bisnis Para Pihak atau sehubungan dengan kontrak penjualan
atas Produk melalui Suplayer kepada Distributor wajib diselesaikan aribtrase final dan
mengikat dengan 1 (satu) arbiter di Philadelphia, Pennsylvania, U.S.A dengan menggunakan
bahasa inggis menurut Peraturan Asosiasi Internasional Arbitrase Amerika.

2.6 -Nama Dokumen dan Tanggal Perjanjian:


International Distributorship Agreement tanggal 10 Januari 2014, dibuat di bawah tangan
juncto Surat Fireye Inc tanggal 16 Maret 2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
Sales Manager Fireye Inc.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:44
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

-Para Pihak:
1. Fireye Inc (“Perusahaan”); dan
2. Sarana (“Distributor”);
Perusahaan dan Distributor secara bersama-sama disebut “Para Pihak”.

-Pokok Perjanjian:
Tujuan dari perjanjian ini untuk menentukan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan atas
hubungan distribusi antara Distributor dan Perusahaan.

Perusahaan dalam usahanya memiliki pengalaman dalam bidang manufaktur dan/atau


pemasok atas produk-produk, peralatan dan jasa/layanan tertentu, dimana Perusahaan
bermaksud memiliki pemasok independen yang tangguh atas peralatan dan suku cadang di
area/wilayah tertentu.

Distributor memiliki fasilitas distribusi, personil, sumber daya yang mampu menyediakan
secara efektif atas jenis peralatan dan suku cadang yang dijual oleh Perusahaan, dan
Distributor memiliki keahlian yang subtansial di dalam kegiatan usaha distribusi dan familiar
dengan produk-produk milik Perusahaan dan bermaksud untuk mendistribusikan produk-
produk Perusahaan sehubungan dengan perjanjian ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan dan Distributor secara bersama-sama


sepakat membuat perjanjian distributor untuk menjual produk-produk milik Perusahaan.

-Jangka Waktu:
Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Maret 2019.

-Arbitrase:
Seluruh perselisihan yang muncul sehubungan dengan perjanjian wajib disampaikan kepada
International Court of Arbitration of International Chamber of Commerce (“ICC”) dan wajib
diselesaikan berdasarkan Pengadilan Internasional Arbitrase Kamar Dagang Internasional
oleh satu atau lebih arbitor yang ditunjuk sesuai dengan peraturan tersebut.

CATATAN:
Terdapat klausul kerahasiaan dalam perjanjian tersebut di atas, dengan demikian, kami
tidak dapat menguraikan lebih lanjut terhadap klausul-klausul lainnya.

3. PERJANJIAN SEWA KANTOR SARANA

Berikut di bawah ini perjanjian-perjanjian dalam rangka penyewaan bidang tanah dan/atau
bangunan untuk Kantor Sarana di Indonesia:

PEMBERI SEWA BIAYA


NO. DOKUMEN KANTOR SARANA OBJEK SEWA JANGKA WAKTU
(PEMILIK) SEWA (RP)_

1. Perjanjian Pemakaian Herman Karmana Kantor Pusat Bangunan kantor 25.128.000/bulan 01-01-2018
Ruangan Perkantoran qq yang berlokasi di s/d
“Graha Semesta” No. PT Agora Graha Semesta, 31-12-2018
001/HK/JAN/2016 seluas 349 M2
tanggal 4 Januari 2016
sebagaimana diubah

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:45
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

PEMBERI SEWA BIAYA


NO. DOKUMEN KANTOR SARANA OBJEK SEWA JANGKA WAKTU
(PEMILIK) SEWA (RP)_

berdasarkan Addendum
B tanggal 26 Desember
2017, dibuat di bawah
tangan
2. Invoice Tanggal 4 Mei Yeni Kristianti & Kantor Ruko yang 104.444.444 01-06-2017
2017 Swanto Perwakilan SI di beralamat di Jl. s/d
Bontang Pupuk Raya Kav. 01-06-2019
16, Kelurahan
Belimbing,
Bontang Barat
3. Perjanjian Sewa Monica Kantor Ruko 2 (dua) 65.000.000 01-06-2017
Menyewa Legalisasi No. Gondohusodo Perwakilan SI di lantai, seluas 75 s/d
422/L/VII/2017 tanggal Balikpapan M2 yang 28-02-2019
25 Juni 2017 dibuat di beralamat di
hadapan Arifin Samuel Komplek
Candra, M.Kn., Notaris Sepinggan
di Balikpapan Pratama Blok SQ
2, No. 19,
Balikpapan

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:46
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

BAB V
KETERANGAN DAN PERNYATAAN
TIDAK TERLIBAT PERKARA

Pada Bab ini, kami menguraikan keterangan dan pernyataan keterlibatan perkara Sarana dan
Direksi serta Komisaris Sarana, yaitu sebagai berikut:

A. PERNYATAAN SARANA

Berdasarkan Surat Pernyataan Perkara tanggal 31 Oktober 2018 yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh Direktur Utama Sarana, menyatakan:
1. Sarana tidak sedang menghadapi:
(a) Perkara Perdata maupun Pidana yang berlangsung di hadapan Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
(b) Perkara Perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional
Indonesia;
(c) Perkara Pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
melalui Pengadilan Niaga;
(d) Perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) melalui Pengadilan Hubungan Industrial;
(e) Sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara;
(f) Sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak;
(g) Sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;
2. Sarana juga tidak sedang terlibat sengketa atau perselisihan hukum di luar badan
peradilan tersebut di atas, baik secara perdata, pidana, tata usaha negara, kepailitan,
arbitrase, perpajakan maupun perburuhan, termasuk somasi dari pihak manapun,
yang dapat mempengaruhi secara negatif jalannya kegiatan usaha Sarana atau
kondisi keuangan Sarana.

B. PERNYATAAN PARA ANGGOTA DIREKSI DAN KOMISARIS SARANA

Berdasarkan Surat Pernyataan Tidak Terlibat Perkara yang dikeluarkan dan ditandatangani
oleh masing-masing anggota Direktur dan Komisaris Sarana yang seluruhnya tertanggal 31
Oktober 2018 para anggota Direksi dan Komisaris Sarana menyatakan dan menjamin
sepenuhnya bahwa dirinya masing-masing tidak pernah terlibat dalam:
1. suatu perkara perdata maupun pidana yang berlangsung di hadapan (Pengadilan
Negeri/Tinggi dan Mahkamah Agung);
2. perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia;
3. pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan
Niaga;
4. perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan Hubungan
Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018
LUT PT Sarana Instrument
Hal.:47
THAMRIN & RACHMAN
LAW FIRM

Kerja (PHK) melalui Pengadilan Hubungan Industrial;


5. sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara;
6. sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak; dan
7. sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

Lampiran Surat No. Ref.: 146/LUT-SARANA/T&R/IL-HN/XII/2018


LUT PT Sarana Instrument
Hal.:48

Anda mungkin juga menyukai