Anda di halaman 1dari 12

KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB

70/2021
Pasal Pergub 132/2018 Pergub 133/2019 Pergub 70/2021

45 Pasal 45 Pasal 45 Pasal 45


(1) Pengurus dan Pengawas PPPSRS merupakan para (1) Pengurus dan Pengawas PPPSRS merupakan para (1) Pengurus dan Pengawas PPPSRS merupakan para
Pemilik yang sah menurut hukum dan memenuhi Pemilik yang sah menurut hukum dan memenuhi syarat- Pemilik yang sah menurut hukum dan memenuhi syarat-
syarat-syarat sebagai berikut: syarat sebagai berikut: syarat sebagai berikut:

a. warga Negara Indonesia setia pada Pancasila dan a. warga Negara Indonesia setia pada Pancasila dan UUD a. Warga Negara Indonesia setia pada Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. sehat jasmani dan rohani; 1945;
b. sehat jasmani dan rohani; c. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sesuai b. sehat jasmani dan rohani;
c. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sesuai dengan alamat huniannya di Rumah Susun; c. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sesuai
dengan alamat huniannya di Rumah Susun; d. tidak dalam status menjalani pidana kurungan karena dengan alamat huniannya di Rumah Susun;
d. tidak dalam status menjalani pidana kurungan suatu delik pidana; d. tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang
karena e. berusia paling kurang 21 (dua puluh satu] tahun bertentangan dengan hukum dan etika;
suatu delik pidana; danIatau sudah menikah; e. berusia paling kurang 21 (dua puluh satu) tahun
e. berusia paling kurang 21 (dua puluh satu) tahun f. memiliki bukti kepemilikan yang sah; dan/atau sudah menikah;
dan/atau sudah menikah; g. bertempat tinggal danIatau menjalankan usaha di f. memiliki bukti kepemilikan yang sah;
f. Pemilik yang berdomisili di Rumah Susun dan Rumah Susun yang dibuktikan dengan surat keterangan g. bertempat tinggal dan/atau menjalankan usaha di
berstatus domisili dari RT/RW dan diketahui oleh Lurah di lokasi Rumah Susun yang dibuktikan dengan surat keterangan
sebagai Pemilik sah berdasarkan bukti kepemilikan Rusun; domisili dani RT/RW dan diketahui oleh Lurah di lokasi
yang h. dalam hal bukti kepemilikan tercatat atas nama suami Rusun;
dimilikinya; dan atau istri yang berada daIam ikatan perkawinan dan h. dalam hal bukti kepemilikan tercatat atas nama suami
g. dalam hal bukti kepemilikan tercatat atas nama memiliki lebih dari satu Sarusun, maka hanya salah satu dan/atau istri yang berada dalam ikatan perkawinan
suami dan atau istri yang berada dalam ikatan diantaranya dapat dipilih menjadi pengurus atau dan memiliki lebih dari satu Sarusun, maka hanya
perkawinan, dan pengawas; salah satu diantaranya dapat dipilih menjadi pengurus
memiliki lebih dani satu Sarusun, maka hanya salah i. dalam hal anggota berstatus badan hukum, maka dapat atau pengawas;
satu menunjuk wakilnya untuk dipilih menjadi pengurus i. dalam hal berstatus badan hukum, maka dapat
diantaranya dapat dipilih menjadi pengurus atau dan/atau pengawas PPPSRS, yang namanya tercantum menunjuk wakilnya untuk dipilih menjadi pengurus
pengawas; daIam akta pendirian; dan/atau pengawas PPPSRS, yang namanya tercantum
h. belum pernah menjabat sebagai pengurus atau j. belum pernah menjabat selama 2 (dua) kali berturut- dalam akta pendirian;
pengawas selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam turut sebagai pengurus atau pengawas PPPSRS; j. belum pernah menjabat selama 2 (dua) kali
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
jabatan; k. mempunyai pengetahuan dan keterampilan kerja yang berturutturut sebagai pengurus atau pengawas PPPSRS;
i. mempunyai pengetahuan dan keterampilan kerja baik, berwawasan luas dan memiliki integritas yang k. belum pernah mengundurkan diri atau diberhentikan
yang tinggi; dari jabatannya sebagai Pengurus atau Pengawas pada
baik, berwawasan luas dan memiliki integritas yang l. mampu bekerja sama dengan sesama pengurus dan periode masa jabatannya;
tinggi; pengawas; l. mempunyai pengetahuan dan keterampilan kerja yang
j. mampu bekerja sama dengan sesama pengurus dan m. mempunyai kepribadian jujur, bertanggung jawab, baik, berwawasan luas dan memiliki integritas yang tinggi;
pengawas; kreatif dan cepat tanggap dalam segala permasalahan m.mampu bekerja sama dengan sesama pengurus dan
k. mempunyai kepribadian jujur, bertanggung jawab, yang timbul; pengawas;
kreatif dan cepat tanggap dalam segala permasalahan n. memenuhi seluruh kewajiban sebagai Pemilik; n. mempunyai kepribadian jujur, bertanggung jawab,
yang timbul; o. memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas yang kreatif dan cepat tanggap dalam segala permasalahan
l. memenuhi seluruh kewajiban sebagai Pemilik; diberikan; yang timbul;
m. memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas yang p. tidak dalam status sebagai anggota Pengawas atau o. memenuhi seluruh kewajiban sebagai Pemilik termasuk
diberikan; Pengurus di Rumah Susun lain; kewajiban pajak daerah;
n. tidak dalam status sebagai anggota Pengawas atau q. tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus p. memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas yang
Pengurus di Rumah Susun lain; dan atau Pengawas lainnya;dan diberikan;
o. tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus r. tidak sedang menjabat pengurus Rukun Tetangga (RT) q. tidak dalam status sebagai anggota Pengawas atau
atau dan Rukun Warga (RW) di lokasi Rumah Susun setempat. Pengurus di Rumah Susun lain;
Pengawas lainnya. r. tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus
(2) Ketentuan 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut atau Pengawas lainnya; dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j terhitung s. tidak sedang menjabat pengurus Rukun Tetangga (RT)
sejak terpilihnya pengurus dan pengawas berdasarkan dan Rukun Warga (RW) di lokasi Rumah Susun setempat.
Peraturan Gubernur ini. (2) Ketentuan 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut
(3) Pengurus PPPSRS dilarang merangkap jabatan sebagai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j terhitung
Pengawas PPPSRS dan sebaliknya. sejak terpilihnya Pengurus dan Pengawas berdasarkan
(4) Pengurus dan Pengawas PPPSRS dilarang merangkap Peraturan Gubernur ini.
jabatan sebagai pengurus Rukun Tetangga (RT) dan (3) Pengurus PPPSRS dilarang merangkap jabatan sebagai
Pengurus Rukun Warga (RW). Pengawas PPPSRS dan sebaliknya.
(5) Pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) (4) Pengurus dan Pengawas PPPSRS dilarang merangkap
(2) Pengurus PPPSRS dilarang merangkap jabatan tidak dapat mendaftar sebagai calon Pengurus dan jabatan sebagai pengurus Rukun Tetangga (RT) dan
sebagai Pengawas PPPSRS. Pengurus Rukun Warga (RW).
Pengawas PPPSRS dan sebaliknya. (5) Pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)
tidak dapat mendaftar sebagai calon Pengurus dan
Pengawas PPPSRS
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
(3) Pengurus dan Pengawas PPPSRS dilarang
merangkap jabatan sebagai pengurus Rukun Tetangga
(RT) dan Pengurus Rukun Warga (RW).

60 Pasal 60 Pasal 60 Pasal 60


(1) Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran (1) Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah (1) Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Rumah Tangga PPPSRS harus dicatatkan dan disahkan Tangga PPPSRS harus dicatatkan dan disahkan oleh Kepala Tangga PPPSRS harus dicatatkan dan disahkan oleh Kepala
oleh Kepala Dinas yang dibuktikan dengan nomor Dinas yang dibuktikan dengan nomor registrasi Dinas yang dibuktikan dengan nomor registrasi
registrasi pencatatan dengan diketahui dan pencatatan dengan diketahui dan ditembuskan kepada pencatatan dengan diketahui dan ditembuskan kepada
ditembuskan kepada Walikota sesuai wilayah domisili Walikota sesuai wilayah domisili PPPSRS. Walikota sesuai wilayah domisili PPPSRS.
PPPSRS. (2) Permohonan pencatatan Akta Pendirian, Anggaran (2) Permohonan pencatatan Akta Pendirian, Anggaran
(2) Permohonan pencatatan Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS sebagaimana Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS sebagaimana
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pengurus terpilih dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pengurus terpilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris dengan yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris dengan
pengurus terpilih yang ditandatangani oleh Ketua dan melampirkan: melampirkan:
Sekretaris dengan a. daftar hadir peserta RUA; a. daftar hadir peserta RUA;
melampirkan b. akta Pendirian PPPSRS; b. akta Pendirian PPPSRS;
a. daftar hadir peserta RUA; c. anggaran dasar PPPSRS; c. anggaran dasar PPPSRS;
b. akta Pendirian PPPSRS; d. anggaran rumah tangga PPPSRS; d. anggaran rumah tangga PPPSRS;
c. anggaran dasar PPPSRS; e. fotokopi PPJB lunas, dan/atau fotokopi AJB, fotokopi e. fotokopi PPJB lunas, dan/atau fotokopi AJB, fotokopi
d. anggaran rumah tangga PPPSRS;dan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun Pengurus dan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun Pengurus dan
e. fotokopi AJB dan/atau fotokopi SHM Sarusun/SKBG Pengawas terpilih; Pengawas terpilih;
Sarusun pengurus terpilih. f. Bukti pembayaran pajak daerah dari Pengurus dan f. Bukti pembayaran pajak daerah dari Pengurus dan
(3) Permohonan Pencatatan akta pendirian, anggaran Pengawas terpilih; dan . Pengawas terpilih; dan
dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana g. Fotokopi KTP dan KK Pengurus dan Pengawas terpilih. g. Fotokopi KTP dan KK Pengurus dan Pengawas terpilih.
dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh Ketua PPPSRS (3) Permohonan Pencatatan akta pendirian, Anggaran (3) Permohonan Pencatatan akta pendirian, Anggaran
atau Pengurus lain yang tercantum dalam akta Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana
pendirian paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Ketua dan dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh Ketua dan
setelah pelaksanaan musyawarah. Sekretaris Pengurus Sekretaris Pengurus PPPSRS yang tercantum dalam akta
PPPSRS yang tercantum dalam akta pendirian paling pendirian paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah pelaksanaan pelaksanaan musyawarah.
musyawarah. (4) Proses pencatatan dan pengesahan akta pendirian,
(4) Proses pencatatan dan pengesahan akta pendirian, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam jangka waktu
pada ayat (3) dilakukan dalam jangka waktu paling lama paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah melengkapi
30 (tiga puluh) hari keria setelah melengkapi dokumen dokumen yang dipersyaratkan.
yang dipersyaratkan. (5) Dalam hal akta pendirian, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas
tentang Pencatatan dan Pengesahan PPPSRS maka
Keputusan Gubernur tentang Pengesahan PPPSRS yang
telah ada sebelum ditetapkannya Peraturan Gubernur ini,
dinyatakan tidak berlaku lagi berdasarkan Peraturan
Gubernur ini dan harus dicabut.
62 Pasal 62 Pasal 62 Pasal 62
(1) Dalam hal terjadi pergantian atau perubahan (1) Dalam hal terjadi pergantian atau perubahan (1) Pengurus wajib mengajukan permohonan pencatatan
kepengurusan, pengurus dan/atau pengawas yang kepengurusan, pengurus dan/atau pengawas yang dan pengesahan setiap perubahan Pengurus atau
terpilih, wajib dicatat dan disahkan kembali kepada terpilih, wajib dicatat dan disahkan kembali kepada Dinas Pengawas kepada Dinas dengan tembusan kepada
Dinas dengan tembusan kepada Walikota sesuai dengan tembusan kepada Walikota sesuai wilayah domisili Walikota sesuai wilayah domisili PPPSRS.
wilayah domisili PPPSRS. PPPSRS. (2) Permohonan pencatatan dan pengesahan
(2) Pencatatan dan pengesahan pergantian atau (2) Permohonan pencatatan dan pengesahan pergantian sebagaimana
perubahan kepengurusan PPPSRS sebagaimana atau perubahan kepengurusan PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan paling lambat 30 (tiga
dimaksud pada ayat (1) paling lambat 14 (empat belas) dimaksud pada ayat (1) diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal rapat dengan
hari kerja setelah mendapat persetujuan dalam RUA puluh) hari kerja setelah mendapat persetujuan dalam melampirkan paling sedikit:
dengan melampirkan paling sedikit : RUA/RUALB dengan melampirkan paling sedikit: a. Akta Berita Acara Rapat Pengurus atau Rapat Pengawas
a. daftar hadir peserta RUA; a. daftar hadir peserta RUA/RUALB; dalam hal perubahan Pengurus atau Pengawas sebelum
b. berita acara perubahan kepengurusan; dan h. berita acara perubahan kepengurusan; berakhirnya masa periode jabatan;
c. akta perubahan kepengurusan c. akta perubahan kepengurusan; b. Akta Berita Acara RUA dalam hal perubahan Pengurus
(3) Proses pencatatan dan pengesahan perubahan d. Fotokopi PPJB Lunas dan/ atau fotokopi SHM Sarusun atau Pengawas untuk masa periode jabatan berikutnya;
kepengurusan PPPSRS sebagaimana dimaksud pada atau SKBG Sarusun pengurus dan pengawas terpilih; c. Fotokopi SHM Sarusun/AJB/PPJB Notarial dengan bukti
ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari e. fotokopi bukti pembayaran pajak daerah dari Pengurus lunas Pengurus dan Pengawas;
kerja setelah melengkapi dokumen yang dan Pengawas terpilih; dan d. fotokopi bukti pembayaran pajak daerah dari Pengurus
dipersyaratkan. f. Fotokopi KTP dan KK Pengurus dan Pengawas terpilih. dan Pengawas; dan
(3) Proses pencatatan dan pengesahan pergantian atau e. Fotokopi KTP dan KK Pengurus dan Pengawas terpilih.
perubahan kepengurusan PPPSRS sebagaimana dimaksud (3) Proses pencatatan dan pengesahan pergantian atau
pada ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga perubahan kepengurusan PPPSRS sebagaimana dimaksud
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
puluh) pada ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga
hari kerja setelah melengkapi dokumen yang puluh) hari kerja setelah melengkapi dokumen yang
dipersyaratkan. dipersyaratkan.

102 A Pasal 102 A Pasal 102 A


(1) Dalam rangka penyelesaian permasalahan pengelolaan (1) Dalam rangka penyelesaian permasalahan pengelolaan
Rumah Susun, Walikota membentuk Tim Penyelesaian Rumah Susun, Walikota membentuk Tim Penyelesaian
Permasalahan Rumah Susun di masing-masing wilayah Permasalahan Rumah Susun di masing-masing wilayah
Kota Administrasi. Kota Administrasi.
(2) Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut: melakukan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut:
a. mengidentifikasi permasalahan pengelolaan Rumah a. mengidentifikasi permasalahan pengelolaan Rumah
Susun di Daerah; Susun di Daerah;
b. menampung dan memfasilitasi pengaduan masyarakat b. menampung dan memfasilitasi pengaduan masyarakat
tentang permasalahan pengelolaan Rumah Susun di tentang permasalahan pengelolaan Rumah Susun di
Daerah; Daerah;
c. melakukan mediasi antar pihak untuk menyelesaikan c. melakukan mediasi antar pihak untuk menyelesaikan
permasalahan Rumah Susun; permasalahan Rumah Susun; dan
d. melaporkan penanganan penyelesaian permasalahan d. melaporkan penanganan penyelesaian permasalahan
Rumah Susun kepada Gubemur; Rumah Susun kepada Gubernur.
(3) Mediasi oleh Tim penyelesaian berdasarkan (3) Mediasi oleh Tim Penyelesaian berdasarkan
musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender. (2) huruf c paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender.
(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud (4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) para pihak yang dimediasi tidak tercapai pada ayat (3) para pihak yang dimediasi tidak tercapai
kesepakatan maka mediasi dinyatakan ditutup dengan kesepakatan maka mediasi dinyatakan ditutup dengan
berita acara dan untuk selanjutnya para pihak dapat berita acara dan untuk selanjutnya para pihak dapat
menempuh penyelesaian melalui jalur hukum atau jalur menempuh penyelesaian melalui pengadilan atau di luar
lain diluar pengadilan. pengadilan berdasarkan pilihan yang disepakati para pihak
(5) Susunan organisasi dan teknis pelaksanaan tugas Tim yang bersengketa melalui alternatif penyelesaian
Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sengketa.
ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (5) Susunan organisasi dan teknis pelaksanaan tugas Tim
Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
(6) Penyelesaian permasalahan Rumah Susun di luar
pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa yang
difasilitasi oleh Dewan Rumah Susun.
(7) Dewan Rumah Susun bertugas memfasilitasi
penyelesaian
permasalahan melalui alternatif penyelesaian sengketa
yang terkait dengan:
a. Keberatan terhadap pengenaan sanksi administrasi;
b. Kewajiban dan larangan dalam melakukan pengelolaan
Rumah Susun;
c. Perselisihan antara Pelaku Pembangunan dan Pemilik;
d. Perselisihan antara Pengurus, Pengawas dan Anggota
PPPSRS;
e. Pembentukan ulang PPPSRS atau pemilihan
kepengurusan PPPSRS yang pengesahannya dicabut; dan
f. Serah terima pengelolaan.
(8) Keanggotaan Dewan Rumah Susun terdiri dani
akademisi dan profesional yang memiliki pengetahuan
dan/ atau keahlian di bidang yang dibutuhkan dalam
penyelesaian sengketa di bidang Rumah Susun.
(9) Struktur Organisasi Dewan Rumah Susun sebagaimana
ayat (6) ditentukan dalam Keputusan Gubernur.
102 B Pasal 102 B Pasal 102 B
(1) Dalam hal terjadi pencabutan atas Keputusan (1) Dalam hal terjadi pencabutan atas Keputusan
Gubernur Gubernur
atau Keputusan Kepala Dinas sebagaimana dimaksud atau Keputusan Kepala Dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 102 ayat (7) huruf a, huruf b dan huruf c, dalam Pasal 102 ayat (6) huruf a huruf b dan huruf c
maka Peraturan Gubernur ini, maka Tim Penyelesaian
terhadap kepengurusan PPPSRS para Pemilik Permasalahan Pengelolaan Rumah Susun Tingkat Kota
melaksanakan Rapat Umum Anggota Luar Biasa (RUALB) Administrasi memfasilitasi pembentukan Kelompok Kerja.
dengan difasilitasi oleh Tim Penyelesaian Permasalahan (2) Dalam hal terjadi pencabutan atas Keputusan
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
Rumah Susun. Gubernur
(2) Dalam hal terjadi pencabutan atas Keputusan atau Keputusan Kepala Dinas berdasarkan putusan atau
Gubernur penetapan pengadilan, maka Kepala Dinas memfasilitasi
dan/ atau Keputusan KepaIa Dinas sebagaimana dimaksud pembentukan Kelompok Kerja.
dalam Pasal 102 ayat (7) huruf a, huruf b dan huruf c maka (3) Dalam hal Keputusan Gubernur atau Keputusan Kepala
pihak yang melakukan Pengelolaan tetap melaksanakan Dinas mengenai pengesahan pembentukan atau
pengelolaan dan pelayanan kepada Pemilik dan Penghuni kepengurusan PPPSRS digugat di Pengadilan dan terdapat
rumah susun paling lambat sampai terpilihnya pengurus putusan sela atau penetapan pengadilan yang
dan pengawas PPPSRS yang baru paling lama 3 (tiga) memutuskan atau menetapkan menunda pelaksanaan
bulan. Keputusan Gubernur atau Keputusan Kepala Dinas
(3) Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksud, maka pengelolaan Rumah Susun tetap
ditunjuk oleh Tim Penyeiesaian Permasalahan Rumah dilakukan oleh Pelaku Pembangunan atau kepengurusan
Susun melalui musyawarah yang disepakati oleh PPPSRS sebelumnya dengan izin/persetujuan dani Dinas
perwakilan para Pemilik. melakukan hingga putusan atau penetapan Pengadilan
Tata Usaha Negara dimaksud berkekuatan hukum tetap.
(4) Pengelola rumah susun atau pihak lain yang memiliki
data kepemilikan dan kepenghunian di Rumah Susun
wajib
menyediakan data Pemilik Sarusun paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah permintaan data secara tertulis dani
Tim Penyelesaian Permasalahan Rumah Susun tingkat
Kota Administrasi atau Kepala Dinas.
(5) Pihak yang menyediakan data sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) bertanggung jawab atas kealcuratan data
dimaksud.
(6) Kelompok Kerja (POKJA) ditetapkan dari Para Pemilik
Sarusun yang berdomisili tempat tinggal dan/ atau
berusaha di Rumah Susun yang berjumlah sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) orang dan ganjil terdiri dan:
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Sekretaris;
C. Seorang Bendahara; dan
d. Seksi yang terkait dengan pengelolaan dan persiapan
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
penyelenggaraan pembentukan Panitia Musyawarah.
(7) Keputusan Rapat Pembentukan POKJA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka Tim
Penyelesaian Permasalahan Pengelolaan Rumah Susun
Tingkat Kota Administrasi berwenang menunjuk
keanggotaan POKJA.
(8) Keputusan Rapat Pembentukan POKJA sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka Kepala
Dinas berwenang menunjuk keanggotaan POKJA.
(9) Keangotaan POKJA yang ditunjuk oleh Kepala Dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilaporkan kepada
Gubernur.
(10) Penunjukkan POKJA oleh Tim Penyelesaian
Permasalahan Pengelolaan Rumah Susun Tingkat Kota
Administrasi atau Kepala Dinas sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), ayat (8) dan ayat (9) dapat dilakukan setelah
Rapat Pembentukan POKJA diselenggarakan sebanyak
paling sedikit 2 (dua) kali namun tidak tercapai keputusan.
(11) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini berkewajiban mengelola rumah susun dan
memfasilitasi
pembentukan ulang PPPSRS atau pemilihan ulang
kepengurusan PPPSRS paling lambat 1 (satu) tahun setelah
terbentuknya Kelompok Kerja.
(12) Pelaku Pembangunan atau pihak yang sedang
melakukan pengelolaan wajib memfasilitasi POKJA dalam
melakukan tugasnya termasuk namun tidak terbatas pada
data Pemilik, benda bersama, bagian bersama dan tanah
bersama.
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
(13) Tim Penyelesaian Permasalahan Tingkat Kota
Administrasi atau Kepala Dinas berwenang melakukan
Pengawasan terhadap POKJA.
(14) Dalam hal PPPSRS telah terbentuk atau kepengurusan
PPPSRS telah terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(3),
Kelompok Kerja segera menyerahkan pengelolaan benda
bersama, bagian bersama dan tanah bersama kepada
PPPSRS paling lambat 3 (tiga) bulan setelah terbentuknya
atau terpilihnya kepengurusan PPPSRS.
(15) Pengelola rumah susun dengan persetujuan Dinas
melaksanakan kegiatan operasional, pemeliharaan, dan
perawatan bagian besam.a, benda bersama dan tanah
bersama paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
diperpanjang, terhitung sejak POKJA terbentuk.
(16) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan
keanggotaan, tata cara pembentukan dan tugas tanggung
jawab dan wewenang Kelompok Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal ini diatur dalam Keputusan Kepala
Dinas.
102 C BAB VIIA
LARANGAN PEMBATASAN DAN/ ATAU
PEMUTUSAN FASILITAS DASAR
Pasal 102 C Pasal 102 C
(1) Dalam hal terjadi permasalahan di lingkungan Rumah (1) Dalam hal terjadi permasalahan di lingkungan Rumah
Susun milik, PPPSRS dan/atau pengelola/pelaku Susun Milik, PPPSRS dan/atau pengelola/pelaku
pembangunan selaku pengelola sementara dilarang pembangunan selaku pengelola sementara dilarang
melakukan Tindakan pembatasan dan/atau pemutusan melakukan Tindakan pembatasan dan/atau pemutusan
fasilitas dasar. fasilitas dasar.
(2) Permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain: antara lain:
a. perselisihan Tata Tertib Penghunian antara Pengurus a. perselisihan Tata Tertib Penghunian antara Pengurus
PPPSRS dengan Penghuni; PPPSRS dengan Penghuni;
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
b. penetapan luran Pengelolaan Lingkungan (IPL) tanpa b. penetapan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) tanpa
melalui RUA; melalui RUA;
c. adanya dualisme kepengurusan; c. adanya dualisme kepengurusan;
d. adanya gugatan hukum atas keabsahan pengurus; d. adanya gugatan hukum atas keabsahan pengurus;
dan/atau dan/ atau
e. hal-hal lain yang terkait dengan pengelolaan Rumah e. hal-hal lain yang terkait dengan pengelolaan Rumah
Susun yang menyebabkan kerugian bagi para pemilik dan Susun yang menyebabkan kerugian bagi para pemilik dan
penghuni. penghuni.
(3) Fasilitas dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Fasilitas dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: meliputi:
a. penyediaan energi listrik; a. penyediaan energi listrik;
b. penyediaan sumber air bersih; dan b. penyediaan sumber air bersih; dan
c. pemanfaatan atas benda, bagian dan tanah bersama, c. pemanfaatan atas benda, bagian dan tanah bersama,
termasuk pemberian akses keluar masuk hunian. termasuk pemberian akses keluar masuk hunian.
(4) Dalam hal perselisihan belum dapat diselesaikan dan (4) Dalam hal perselisihan belum dapat diselesaikan dan
diputuskan baik melalui musyawarah atau jalur hukum di diputuskan baik melalui musyawarah atau jalur hukum di
Pengadilan, para pihak Pemilik dan Pengurus/Pengawas Pengadilan, para pihak Pemilik dan Pengurus/Pengawas
PPPSRS masing-masing tetap melaksanakan kewajibannya PPPSRS masing-masing tetap melaksanakan kewajibannya
sebagai berikut: sebagai berikut:
a. Pemilik membayar luran Pengelolaan Lingkungan (IPL), a. Pemilik membayar Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL),
pajak daerah dan lain-lain sebagaimana dilakukan tagihan listrik dan air, pajak daerah dan lain-lain
sebelum adanya ketentuan kenaikan yang ditetapkan sebagaimana dilakukan sebelum adanya ketentuan
PPPSRS;dan kenaikan yang ditetapkan PPPSRS; dan
b. PPPSRS tetap wajib melayani kebutuhan fasilitas dasar b. PPPSRS tetap wajib melayani kebutuhan fasilitas dasar
para Pemilik dan Penghuni sebagaimana dimaksud pada para Pemilik dan Penghuni sebagaimana dimaksud
ayat (3). pada ayat (3).
(5) Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud (5) Larangan tindakan pembatasan dan/atau pemutusan
pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa : fasilitas dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
a. pencabutan Keputusan Kepala Dinas mengenai susunan berlaku bagi Pemilik/Penghuni yang lalai melakukan
Pengurus PPPSRS dan Pengawas PPPSRS; kewajibannya terkait pembayaran Iuran Pengelolaan
b. pencabutan izin usaha dari Pelaku Pembangunan Lingkungan (IPL), tagihan listrik dan air.
dan/atau izin usaha/izin operasional Pengelola sesuai (6) Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan a. pencabutan Keputusan Kepala Dinas mengenai susunan
sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Pengurus PPPSRS dan Pengawas PPPSRS; dan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. b. pencabutan izin usaha dani Pelaku Pembangunan
dan/atau izin usaha/izin operasional Pengelola sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(7) Pengawasan terhadap larangan pembatasan dan/atau
pemutusan fasilitas dasar dilakukan oleh PPNS.
(8) Penunjukkan PPNS sebagaimana dimaksud ayat (7)
dilakukan oleh Gubernur.
105 Pasal 105 Pasal 105 Pasal 105
(1) Untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan (1) Terhadap Pelaku Pembangunan, Perhimpunan (1) Terhadap Pelaku Pembangunan, Perhimpunan
Rumah Susun yang terjadi sebelum berlakunya Penghuni Rumah Susun/PPPSRS yang telah melaksanakan Penghuni Rumah Susun/PPPSRS yang telah melaksanakan
Peraturan Gubernur ml, Walikota membentuk Tim tahapan sosialisasi, namun belum melaksanakan tahapan sosialisasi, namun belum melaksanakan
Penyelesaian Permasalahan Rumah Susun di masing- pembentukan panitia musyawarah dan/atau belum pembentukan panitia musyawarah dan/atau belum
masing wilayah Kota Administrasi. menyelenggarakan Musyawarah/RUALB berdasarkan menyelenggarakan Musyawarah/RUALB berdasarkan
(2) Tim Penyelesaian Permasalahan Rumah Susun Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 tentang Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 tentang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik, maka Pelaku Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik, maka Pelaku
a. mengidentifikasi permasalahan pengelolaan Rumah Pembangunan, Perhimpunan Penghuni Rumah Pembangunan, Perhimpunan Penghuni Rumah
Susun Susun/PPPSRS wajib melaksanakan tahapan selanjutnya Susun/PPPSRS wajib melaksanakan tahapan selanjutnya
di Daerah; sampai terbentuknya PPPSRS/Pengurus PPPSRS dan sampai terbentuknya PPPSRS/Pengurus PPPSRS dan
b. menampung dan memfasilitasi pengaduan Pengawas PPPSRS sesuai Peraturan Gubernur ini paling Pengawas PPPSRS sesuai Peraturan Gubernur ini paling
masyarakat lambat 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Gubernur ini lambat 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Gubernur ini
tentang permasalahan pengelolaan Rumah Susun di berlaku. berlaku.
Daerah; (2) Dalam hal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah (2) Dalam hal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
c. melakukan mediasi antar pihak untuk menyelesaikan Tangga Tangga
permasalahan Rumah Susun; telah dilakukan penyesuaian sesuai dengan Lampiran II telah dilakukan penyesuaian sesuai dengan Lampiran II
d. memberikan rekomendasi penyelesaian dan Lampiran III Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun dan Lampiran III Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun
permasalahan 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik
Rumah Susun; dan sebelum Peraturan Gubemur ini berlaku maka PPPSRS atau Peraturan Gubernur Nomor 133 Tahun 2019 tentang
e. melaporkan penanganan penyelesaian permasalahan wajib melakukan penyesuaian AD ART kembali dengan Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun
Rumah Susun kepada Gubernur. berpedoman pada Lampiran I dan Lampiran II Peraturan 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik
(3) Keanggotaan tim penyelesaian permasalahan Gubernur ini tanpa melalui Rapat Umurn Anggota sebelum Peraturan Gubernur ini berlaku maka PPPSRS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Dinas, wajib melakukan penyesuaian AD ART kembali dengan
KOMPARASI PASAL-PASAL YANG BERUBAH DARI PERGUB 132/2018, PERGUB 133/2019 dan PERGUB
70/2021
PD di tingkat wilayah, instansi pemerintah terkait dan berpedoman pada Lampiran I dan Lampiran II yang
pemangku kepentingan lainnya. merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
(4) Tim penyelesaian permasalahan sebagaimana Gubernur ini tanpa melalui Rapat Umum Anggota.
dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Keputusan
Walikota.

Anda mungkin juga menyukai