Anda di halaman 1dari 34

DISIPLIN

Pegawai Negeri Sipil


PP Nomor 94 Tahun 2021

Direktorat Pengawasan dan Pengendalian I


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

E.4-27012022
Landasan Hukum
UU No. 5 Tahun 2014 - Psl 86 (1,2,3), Psl 87 (3)
• Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi
disiplin PNS.
• Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan
disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai
upaya peningkatan disiplin.
• PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin.

PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan


sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin PNS
tingkat berat
MATRIKS PERUBAHAN
DLM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021

Perubahan terkait ketentuan


Masuk Kerja Pembentukan Tim Pemeriksa:
HD Sedang (pilihan)
HD Berat (wajib)
Perubahan/penyederhanaan
terkait kewenangan dalam
penjatuhan HD 17 Kewajiban (Psl 3-4)
14 larangan (Psl 5)
MATRIKS PERUBAHAN
PERUBAHAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN SEDANG DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN BERAT
RINGAN
• Teguran Lisan
PP 53/2010 • Teguran Tertulis PP 94/2021
• Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis

1. penundaan KGB selama 1 tahun


2. penundaan KP selama 1 tahun
3. Penurunan pangkat setingkat lebih
SEDANG 1. pemotongan tunj. kinerja 25% selama 6 bulan
rendah selama 1 tahun
2. pemotongan tunj. kinerja 25% selama 9 bulan;
3. pemotongan tunj. kinerja 25% selama 12 bulan
1. penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 tahun
2. pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
3. pembebasan dari jabatan; BERAT 1. penurunan jabatan setingkat lebih rendah
4. pemberhentian dengan hormat tidak selama 12 bulan
atas permintaan sendiri sebagai PNS; 2. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
5. pemberhentian tidak dengan hormat pelaksana selama 12 bulan;
sebagai PNS 3. pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS.
Prinsip Dasar PP 94 tahun 2021
• Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS
adalah Atasan Langsung.
• Setiap Atasan Langsung yg mengetahui/ mendapat
informasi thd dugaan pelanggaran disiplin yg
dilakukan oleh bawahannya, maka wajib untuk
diperiksa (Pasal 26 ayat(1))
• Atasan langsung yg tidak melakukan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS yg
diduga melakukan Pelanggaran Disiplin,
dan/atau melaporkan hasil pemeriksaan kepada
PyBM dijatuhi Hukuman Disiplin (Pasal 28)
Disiplin
Kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan
menghindari larangan
yang ditentukan dalam
peraturan perundang-
undangan

Pasal 1 angka 4
“setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan
Disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di
luar jam kerja.”

—Pelanggaran Disiplin

Pasal 1 angka 6
+ Kewajiban
1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara RI
Tahun 1945, NKRI, dan Pemerintah; (B)
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; (S,B)
3. melaksanakan kebijakan yg dirumuskan oleh pejabat pemerintah
yg berwenang; (R,S,B)
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;(R,S,B)
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab (R,S,B)
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan; (R,S,B)
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dgn ketentuan PPU; (R,S,B)
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI (R,S,B)
Pasal 3
+ Kewajiban
9. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS; (S)
10. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan; (S)
11. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/atau golongan; (R,S,B)
12. Melaporkan dgn segera kpd atasannya apbl mengetahui ada hal yg
dpt membahayakan keamanan negara/merugikan keuangan negara;(S,B)
13. Melaporkan harta kekayaan kpd pejabat yang berwenang sesuai dgn
ketentuan PPU;(S,B)
14. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja; (R,S,B)
15. Menggunakan dan memelihara BMN dengan sebaik-baiknya; (R,S)
16. Memberikan kesempatan kpd bawahan utk mengembangkan kompetensi;
(R,S)
17. Menolak segala bentuk pemberian yg berkaitan dengan tugas dan
fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan PPU. (B)
Pasal 4
—Larangan
1. Menyalahgunakan wewenang; (B)
2. Menjadi perantara utk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dgn menggunakan kewenangan orang lain yg
diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan; (B)
3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain; (B)
4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa
izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK; (B)
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau LSM
asing kecuali ditugaskan oleh PPK; (B)
6. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
(R,S,B)

Pasal 5
—Larangan
7. Melakukan pungutan diluar ketentuan; (S,B)
8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;(R,S)
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; (R,S)
10.Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; (S,B)
11.Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaan; (B)
12.Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan; (B)
13.Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;(S)
14.Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota DPR,
calon anggota DPD, atau calon anggota DPRD dengan cara:

Pasal 5
a. Ikut kampanye; —Larangan
b. Menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut partai atau
atribut PNS; (S)
c. Sebagai peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain; (B)
d. Sebagai peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara; (B)
e. Membuat keputusan dan/atau tindakan yg menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye; (B)
f. Mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan thd pasangan
calon yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingk unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat; (B) dan/atau
g. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk. (B) Pasal 5
Pejabat yg berwenang menghukum

Presiden Kepala PPT Pratama Pengawas


Perwakilan RI atau yg setara atau yg setara

a b c d e f g

PPK PPT Madya Administrator


atau yg setara atau yg setara
Kewenangan Penjatuhan HD
PYBM Bagi PNS HD
PRESIDEN JPT Utama R, S, B
JPT Madya PPK R, S, B
JPT Madya B (PDHTAPS)
JF Utama B (PDHTAPS)
Jab lain yg pengangkatan dan B (PDHTAPS)
pemberhentiannya menjadi
wewenang presiden

PPK Pusat JPT Madya R, S, B (kecuali PDHTAPS)


/Provinsi
JPT Pratama S, B
JF Ahli Utama R, S, B (kecuali PDHTAPS)
Administrator kebawah B
JF selain Ahli Utama B
Kewenangan Penjatuhan HD
PYBM Bagi PNS HD
PPK Kab/kota JPT Pratama R, S, B
JF Ahli Utama R, S, B (Kec.PDHTAPS)
Administrator kebawah S, B
JF selain Ahli Utama B
Kepala PNS 1 tingkat dibawahnya R
Perwakilan RI PNS 2 tingkat dibawahnya S
PPT PNS 1 tingkat dibawahnya R,
Madya/setara PNS 2 tingkat dibawahnya S
PPT Pratama PNS 1 tingkat dibawahnya R,
/setara PNS 2 tingkat dibawahnya S
JF di lingkungannya R, S
Kewenangan Penjatuhan HD
PYBM Bagi PNS HD
Administrator/setara PNS 1 tingkat dibawahnya R,
PNS 2 tingkat dibawahnya S
JF di lingk-nya R, S
# Administrator tdk ada, Pjbt PNS 1 tingkat dibawahnya R
Fungs Ahli Madya yg ditetapkan
Keputusan PPK
Pengawas/setara PNS 1 tingkat dibawahnya R,
PNS 2 tingkat dibawahnya R, S
JF di lingk-nya R,
# Pengawas tdk ada, Pjbt PNS 1 tingkat dibawahnya R
Fungsional Ahli Muda yg
ditetapkan Keputusan PPK
Kewenangan Penjatuhan HD
PYBM Bagi PNS HD

Pengawas/setara PNS di lingk-nya R,


yg berada 1
tingkat dibawahnya
PNS di lingk-nya R, S
yg berada 2
tingkat dibawahnya
JF di lingk-nya R,

Dalam hal tidak terdapat Jab PNS di lingk-nya R


Pengawas pada unit kerja, yg berada 1
Pjbt Fungsional Ahli Muda yg tingkat dibawahnya
ditetapkan Keputusan PPK
Tata cara Pemeriksaan, Penjatuhan
dan Penyampaian HD

Pemanggilan

PNS yg diduga Apabila tidak


● Jarak waktu plg lambat 7 hadir, PYBM
melakukan
hari kerja menjatuhan HD
Pelanggaran
Disiplin dipanggil berdasarkan
● Apabila tidak hadir,
bukti yg ada
secara tertulis panggilan kedua plg
utk diperiksa tanpa
lambat 7 hari kerja
pemeriksaan
P e me r i k s a a n
● Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga melakukan
Pelanggaran Disiplin sebelum dijatuhi HD.
● Pemeriksaan dilakukan secara tertutup melalui tatap muka
langsung maupun secara virtual dan hasilnya dituangkan dalam
bentuk BAP.
● Apabila hasil pemeriksaan menyatakan kewenangan menjatuhkan HD
merupakan kewenangan atasan langsung, maka atasan langsung
tersebut wajib menjatuhkan HD.
● Apabila sesuai hasil pemeriksaan, kewenangan penjatuhan HD
merupakan kewenangan pejabat yang lebih tinggi, maka atasan
langsung wajib melaporkan BAP dan hasil pemeriksaan
secara hierarki
P e me r i k s a a n

● Atasan langsung yg tidak melakukan pemanggilan dan


pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan
Pelanggaran Disiplin, dan/atau melaporkan hasil
pemeriksaan kepada Pybm dijatuhi HD
Atasan langsung,
Tim Pemeriksa,
pybm dapat meminta
keterangan dari
pihak lain dalam
pemeriksaan dugaan
pelanggaran
disiplin

Pasal 30
● Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yg diduga
melakukan Pelanggaran Disiplin dan
kemungkinan akan dijatuhi HD berat, dapat
dibebaskan sementara dari tugas jabatannya
● Pembebasan sementara berlaku sampai dengan
ditetapkannya keputusan HD.
● Selama PNS dibebaskan sementara,diangkat
pejabat pelaksana harian.
● PNS tetap diberikan hak-hak kepegawaiannya
Tim Pemeriksa

• Pelanggaran HD sedang DAPAT dilakukan pemeriksaan oleh


tim pemeriksa.
• Pelanggaran HD berat dilakukan pemeriksaan oleh TIM
PEMERIKSA.
• Tim Pemeriksa terdiri dari atasan langsung, unsur
pengawasan, dan unsur kepegawaian.
• Tim Pemeriksa dapat melibatkan pjbt lain yang ditunjuk.
• Tim Pemeriksa dibentuk oleh PPK atau pjbt lain yg
ditunjuk
• Dlm hal Atasan langsung PNS diduga melakukan pelanggaran
disiplin, maka yang menjadi anggota tim pemeriksa adalah
atasan yg lebih tinggi.
BAP

BAP harus ditandatangani pemeriksa dan yang


diperiksa,

jika ybs tdk bersedia menandatangani BAP, BAP


tetap dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan
HD

PNS yg diperiksa berhak atas Salinan BAP


Penyampaian Keputusan

Keputusan HD diserahkan langsung kepada PNS


yang dihukum

Keputusan HD diserahkan paling lama 14 hari


setelah ditetapkan

Dalam hal PNS yang dijatuhi HD tidak hadir


pada saat penyampaian Keputusan HD,
Keputusan dikirim kepada ybs
Berlakunya Keputusan

• Keputusan Hukuman Disiplin berlaku


pada hari ke – 15 sejak diterima.

• Keputusan Hukuman Disiplin yang


diajukan Upaya Administratif berlaku
sesuai dengan keputusan upaya
administratifnya
Pendokumentasian HD
● Keputusan HD harus didokumentasikan oleh
Pengelola Kepegawaian di instansi ybs
● Dokumen HD digunakan sbg salah satu bahan
penilaian dalam pembinaan PNS ybs
● Pendokumentasian HD termasuk dokumen
pemeriksaan diunggah ke dalam system yg
terintegrasi dengan SIASN
----------------------
Tingkat dan jenis HD Sedang
dalam PP ini berlaku setelah
PP Gaji dan Tunj berlaku
Sebelum berlaku PP Gaji dan
tunj, HD sedang menggunakan
PP 53 thn 2010
● PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 44 TAHUN
2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TANDA KEHORMATAN
SATYA LENCANA KARYA SATYA BAGI PEGAWAI NEGERI
SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

● PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 7 TAHUN


2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG
TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI
TERIMA KASIH
Direktorat Pengawasan dan Pengendalian I

● ALAMAT
● Jl. Mayjen Sutoyo No. 12, Cililitan, Kec.
Kramatjati, Jakarta Timur
● 13640

● EMAIL
● wasdal@bkn.go.id

Anda mungkin juga menyukai