Anda di halaman 1dari 28

DISIPLIN

PEGAWAI
NEGERI SIPIL

PP NO. 94 TAHUN 2021

KANTOR REGIONAL I BKN YOGYAKARTA

@kanreg1bkn | https://yogyakarta.bkn.go.id | 0274-868234


Dasar Hukum
UU NO 5 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN ASN 01

PP NO 11 TAHUN 2017 jo PP NO 17 TAHUN


2020 TENTANG MANAJEMEN PNS
02

PP NO 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN PNS 03


DISIPLIN PNS

Disiplin PNS adalah


kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
PELANGGARAN DISIPLIN

Pelanggaran Disiplin adalah setiap


ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja.
LOKUS PELANGGARAN

UCAPAN: Setiap kata-kata yg PERBUATAN: Setiap tingkah


diucapkan dihadapan atau laku, sikap, atau tindakan
dapat didengar oleh orang yang dilakukan oleh PNS
lain seperti dalam rapat, atau tidak melakukan
ceramah, diskusi, melalui sesuatu yang seharusnya
telepon, radio, televisi, dilakukan sesuai peraturan
TULISAN: Pernyataan
rekaman, atau alat perundang-undangan..
pikiran dan/atau perasaan
komunikasi lainnya
secara tertulis baik dalam
bentuk tulisan maupun
gambar, karikatur, coretan,
dll yang serupa dengan itu.
TINGKAT & JENIS HUKDIS
a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih
rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan 1 tingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS;
a. Penundaan kenaikan gaji berkala; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat; dan e. PTDH.

a. teguran lisan; c. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih


b. teguran tertulis; dan rendah selama 1 tahun HUKUMAN DISIPLIN BERAT
c. pernyataan tidak puassecara
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG a. penurunan jabatan setingkat lebih
tertulis.
rendah selama 12 bulan;
a. Pemotongan tukin sebesar 25% b. Pembebasan dari jabatannya
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN menjadi jabatan pelaksana selama
selama 6 bulan
b. tukin sebesar 25% selama 9 bulan; 12 bulan; dan
a. teguran lisan;
dan c. Pemberhentian dengan hormat
b. teguran tertulis; dan
c. Pemotongan tukin sebesar 25% tidak atas permintaan sendiri
c. pernyataan tidak puas secara
selama 12 bulan sebagai PNS
tertulis.
Kewajiban PNS
PASAL 3 setia dan taat sepenuhnya kepada
melaksanakan tugas kedinasan
Pancasila, Undang- Undang Dasar
dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan 5 1 Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik
tanggung jawab (ringan-sedang-berat)
Indonesia, dan Pemerintah (berat)
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, menjaga persatuan dan kesatuan
ucapan, dan tindakan kepada setiap 6 2 bangsa (sedang-berat)
orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan (ringan-sedang-berat)
melaksanakan kebijakan yang
menyimpan rahasia jabatan dan 3 ditetapkan oleh pejabat pemerintah
hanya dapat mengemukakan rahasia yang berwenang (ringan-sedang-berat)
jabatan sesuai dengan ketentuarı 7
peraturan perundang-undangan
menaati ketentuan peraturan
(ringan-sedang-berat)
4 perundang-undangan (ringan-
bersedia ditempatkan di seluruh sedang-berat)
wilayah Negara Kesatuan Republik 8
Indonesia (ringan-sedang-berat)
Kewajiban PNS
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjiPNS; (sedang)
2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjijabatan; (sedang)
3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
PASAL 4 pribadi, seseorang, dan/ataugolongan; (ringan-sedang-berat)
4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara; (sedang-berat)
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (sedang-
berat)
6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja; (ringan-sedang-berat)
(Pasal 15: dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan
pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk
secara terus menerus selama 10hari kerja)
7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan
sebaik-baiknya; (ringan-sedang-berat)
8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kompetensi; (ringan-sedang-berat)
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (berat-negatif negara)
menyalahgunakan wewenang (berat)
menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
1
Larangan PNS PASAL 5
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadikonflik 2
kepentingan dengan jabatan (berat)
melakukan kegiatan yang merugikan Negara 8
(ringan-sedang)

menjadi pegawai atau bekerja untuk negaralain (berat) 3


bekerja pada lembaga atau organisasi
bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
(ringan-sedang)
9
internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan
4
oleh Pejabat PembinaKepegawaian (berat) menghalangi berjalannya tugas kedinasan
(ringan-sedang)
10
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
5 menerima hadiah yang berhubungan dengan
11
jabatan dan/atau pekerjaan (berat)
(berat)
memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen,atau surat 6
meminta sesuatu yang berhubungan denganjabatan
(berat)
12
berharga milik negara secara tidak sah (ringan-sedang-
berat)
melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakanyang
melakukan pungutan di luar ketentuan
7 dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani 13
(sedang-berat)
(sedang)
Larangan PNS14
a. ikut kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan
menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
PASAL 5 memberikan dukungan
c. sebagai peserta kampanye dengan
kepada calon mengerahkan PNSlain;
Presiden/Wakil Presiden, d. sebagai peserta kampanye dengan
calon Kepala menggunakan fasilitas negara;
Daerah/Wakil Kepala e. membuat keputusan dan/atau tindakan
Daerah, calon anggota yang menguntungkan atau merugikan salah
Dewan Perwakilan satu pasangan calon sebelum, selama, dan
Rakyat, calon anggota sesudah masa kampanye;
f. mengadakan kegiatan yang mengarahkepada
Dewan Perwakilan keberpihakan terhadap pasangan calon yang
Daerah, atan calon DPRD menjadi peserta pemilu sebelum, selama,
dengan cara: dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat; dan/atau
g. memberikan surat dukungan disertai
fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk
Pelanggaran Tidak Masuk Kerja
dan Menaati Jam Kerja
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN 1. teguran lisan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama
3 hari kerja dalam 1 tahun;
2. teguran tertulis bagi PNS yang tidak Masuk
Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 4 sampai dengan 6 hari kerja dalam 1
tahun; dan
3. pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS
yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah
secara kumulatif selama 7 sampai dengan 10
hari kerja dalam 1 (satu) tahun.
Pelanggaran Tidak Masuk Kerja
dan Menaati Jam Kerja
1. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG 6 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 11
sampai dengan 13 hari kerja dalam 1 (satu)
tahun;
2. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama
9 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 14
sampai dengan 16 hari kerja dalam 1 (satu)
tahun; dan
3. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua
puluh lima persen) selama 12 bulan bagi PNS yang
tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara
kumulatif selama 17 sampai dengan 20 hari kerja
dalam 1 (satu) tahun.
Pelanggaran Tidak Masuk Kerja
dan Menaati Jam Kerja
1. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12
bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan
HUKUMAN DISIPLIN BERAT yang sah secara kumulatif selama 21 - 24 hari kerja
dalam 1 (satu) tahun;
2. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
pelaksana selama 12 bulan bagi PNS yang tidak
Masuk Kerja tanpa alasan yang satt secara kumulatif
selama 25 - 27 hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
3. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 28
(dua puluh delapan) hari kerja atau lebih dalam 1
(satu} tahun; dan
4. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara terus menerus selama
10 (sepuluh) hari kerja.
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Pejabat Pimpinan Jenis HD:


Tinggi Pratamadi Pasal 8 ayat (2),ayat
PPK KABUPATEN KOTA Bagi: lingkungannya (3), dan ayat (4).

Pejabat Fungsional Jenis HD: Pasal 8 ayat


jenjang Ahli Utama (2), ayat (3), danayat
di lingkungannya (4) huruf a dan huruf b.

Pejabat Jenis HD:


Administrator ke Pasal 8 ayat (3)dan
bawah di ayat (4)
lingkungannya

Pejabat Fungsional
selain Pejabat Jenis HD:
Fungsional jenjang Pasal 8ayat (4).
Ahli Utama di
lingkungannya
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PPTP Atau Pejabat Lain Yang


1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu)
Setara di Lingkungan Pusat, tingkat di bawahnya untuk Jenis HD ringan
Provinsi, dan Kab/Kota bagi: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua)
tingkat di bawahnya untuk Jenis HD sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3);
dan
3. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis
HD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(2) dan ayat (3).
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di


bawahnya untuk Jenis HD ringan sebagaimana
Pejabat Administrator Atau dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
Pejabat Lain Yang Setara bagi: 2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di
bawahnya untuk Jenis HD sedang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); dan
3. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis HD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan
ayat (3).

Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan administrator pada unit kerja di
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota, Pejabat Fungsional
jenjang Ahli Madya tertentu yang ditetapkan dengan keputusan PPK
dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi PNS yang menjadi
kewenangan Administrator.
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat


Pejabat Pengawas Atau Pejabat di bawahnya untuk Jenis HD ringan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
Lain Yang Setara bagi: 2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat
di bawahnya untuk Jenis HD sedang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); dan
3. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis
HD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(2).

Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas pada unit kerja di
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota, Pejabat Fungsional
jenjang Ahli Muda tertentu yang ditetapkan dengan keputusan PPK
dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi PNS yang menjadi
kewenangan Pengawas.
PENEGASAN HUKUMAN

Pejabat yang Dalam hal Pejabat Pejabat yang Hukuman Disiplin Atasan Pejabat yang
Berwenang yang Berwenang Berwenang sebagaimana Berwenang
Menghukum wajib Menghukum tidak Menghukum tidak dimaksud dijatuhkan Menghukum juga
menjatuhkan menjatuhkan menjatuhkan HUKDIS setelah melalui menjatuhkan
Hukuman Disiplin Hukuman Disiplin yang sesuai proses pemeriksaan. Hukuman Disiplin
kepada PNS yang kepada PNS yang pelanggaran, maka terhadap PNS yang
melakukan melakukan dijatuhi Hukuman melakukan
Pelanggaran Disiplin Pelanggaran Disiplin, Disiplin yang lebih Pelanggaran Disiplin
Pejabat yang berat.
Berwenang
Menghukum dijatuhi
Hukuman Disiplin
oleh atasannya
PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN
PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN
PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN
Atasan langsung WAJIB memeriksa untuk jenis Hukdis Ringan
Hudis Sedang DAPAT dilakukan oleh Tim Pemeriksa
Hukdis Berat WAJIB oleh Tim Pemeriksa
01
Tujuan Pemeriksaan
02 • Yang bersangkutan benar/tidak
• Faktor yang mendorong
• Mengetahui dampak

03 Hasil pemeriksaan wajib dituangkan kedalam BAP


Pemeriksaan dilakukan scr obyektif dan penuh pertimbangan
04
Tim Pemeriksa terdiri: Atasan Langsung; Unsur Pengawasan;
Unsur Kepegawaian
PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN

• PNS yang diduga melakukan pelanggaran Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan
disiplin dan kemungkinan dijatuhi HD berat, atasan langsung terdapat indikasi
dapat dibebaskan sementara dari tugas penyalahgunaan wewenang yang
jabatannya sejak diperiksa. menimbulkan kerugian keuangan negara,
• Sampai dengan ditetapkan keputusan HD. maka atasan langsung atau tim pemeriksa
• Diangkat pejabat pelaksana harian. wajib berkoordinasi dengan aparat
• Diberikan hak kepegawaian. pengawas intern pemerintah.
• Jika tidak ada atasan, oleh pejabat lebih tinggi.

Hasil pemeriksaan unsur pengawasan


dan/atau unit yang mempunyai tugas
pengawasan dapat digunakan sebagai bahan Dalam hal indikasi tersebut terbukti,
untuk melakukan pemeriksaan dan/atau aparat pengawas intern pemerintah
melengkapi pertimbangan untuk merekomendasikan Pejabat Pembina
menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap PNS Kepegawaian untuk melaporkan kepada
yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin aparat penegak hukum.
Setiap penjatuhan HD ditetapkan dengan keputusan
pejabat yang berwenang menghukum.
1

PNS berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan


beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi satu 2

Penjatuhan
jenis HD yg terberat.

PNS yang pernah dijatuhi HD,kemudian melakukan


3
HUKDIS
pelangaran yang sifatnya sama, maka dijatuhiHD yang
lebih berat dari HD yang pernah dijatuhkan.

PNS tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kali atau


4
lebih untuk pelanggaran disiplinyang sama.

Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan padaPNS yang mendapatkan


penugasan khusus dan bukan merupakan kewenangan pimpinan instansi atau
KepalaPerwakilan tempat penugasan khusus, maka pimpinan instansiatau 5
Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan HukumanDisiplin kepada pimpinan
instansi induk disertai berita acara pemeriksaan.
Penyampaian HD
Apabila kedudukan jauh dapat
menunjuk pejabat lain 5 1 Ditetapkan oleh Keputusan PYBM.

Penyampaian Kep. HD dilakukan


paling lambat 14 hari kerja 6 2 Dilakukan sendiri oleh PYBM.

PNS ybs dipanggil secara tertulis


3 untuk menerima keputusan HD.
Apabila PNS ybs tidak hadir maka
Keputusan HD dikirim kepada ybs 7
Disampaikan oleh PYBMatau
4 Pejabat lain yang ditunjuk
BERLAKUNYA HUKDIS PENDOKUMENTASIAN

Keputusan Hukuman Disiplin harus


didokumentasikan oleh pejabat pengelola
Keputusan Hukuman Disiplin berlaku
01 pada hari ke-15 (lima belas) sejak
kepegawaian di instansi yang bersangkutan.
diterima. Dokumen keputusan Hukuman Disiplin
digunakan sebagai salah satu bahan
Keputusan Hukuman Disiplin yang
penilaian dalam pembinaan PNS yang
02 diajukan Upaya Administratif berlaku
sesuai dengan keputusan upaya
bersangkutan.
administratifnya Pendokumentasian keputusan Hukuman
Disiplin termasuk dokumen dalam
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan diunggah ke dalam sistem yang
03 Upaya Administratif diatur dalam terintegrasi dengan Sistem Informasi
Peraturan Pemerintah tersendiri Aparatur Sipil Negara.
Ketentuan PERALIHAN
Peraturan Pemerintah Nomor 6
2
Ketentuan
Peraturan perundang- Tahun 1974 tentang Pembatasan
1 undangan yang Kegiatan Pegawai Negeri Dalam
merupakan pelaksanaan Usaha Swasta (Lembaran Negara
Penutup dari peraturan perundang-
undangan mengenai
Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 8,Tambahan Lembaran
Disiplin PNSyang ada Negara Republik lndonesia Nomor
sebelum berlakunya 3021)dicabut dan dinyatakan tidak
Peraturan Pemerintah ini berlaku; dan
dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak
bertentangan dan belum
diubah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Peraturan Pemerintah ini; 3 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5135}, sepanjang
tidak mengatur jenis Hukuman
Disiplin sedang, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Terima Kasih
ridlo.yk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai