DIREKTORAT
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DASAR HUKUM
1. UCAPAN
setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang lain, seperti
dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, TV, rekaman atau alat komunikasi
dll.
2. TULISAN
Pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan,
gambar karikatur, coretan, dan lain-lain yang serupa itu.
3. PERBUATAN
Setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan atau tidak melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.
PERBANDINGAN SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
PP 53/2010 PP 94/2021
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS √
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain √
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara √
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
sebelum. selama, dan sesudah masa kampanye
√
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
√
masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk
√
Pejabat Yang Berwenang Menghukum:
1. Presiden;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian;
3. Kepala Perwakilan Republik Indonesia;
4. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat lain yang setara;
5. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain yang setara;
6. Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara; dan
7. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara.
Pasal 25:
Dalam hal tidak terdapat PyBM, karena lowong/berhalangan tetap, maka
kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin menjadi kewenangan pejabat yang
lebih tinggi.
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD Usulan
1. Presiden 1. JPT Utama; Ringan, Sedang, Berat Menteri yg
mengoordinasikan
JPT tsb
2. JPT Madya yg mrpkan PPK Ringan, Sedang, Berat PPK
3. a. JPT Madya; PDHTAPS sbg PNS PPK
b. JF Utama; dan
c. Jabatan lain yang pengangkatan
& pemberhentiannya menjadi
wewenang Presiden
Misal: panitera MA/MK
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
2. PPK 1. JPT Madya Ringan, Sedang, penurunan jabatan
Instansi Pusat setingkat lebih rendah selama 12 bulan
& Provinsi & pembebasan jabatan menjadi
pelaksana selama 12 bulan
2. JPT Pratama Sedang & Berat
3. JF Ahli utama Ringan, Sedang, penurunan jabatan
setingkat lebih rendah selama 12 bulan
& pembebasan jabatan menjadi
pelaksana selama 12 bulan
4. Pejabat Administrator ke bawah Berat
5. Pejabat Fungsional selain Ahli Utama Berat
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
2. PPK 1. JPT Pratama Ringan, Sedang, Berat
Instansi
Kabupaten/Kota
2. JF Ahli Utama Ringan, Sedang, penurunan jabatan
setingkat lebih rendah selama 12 bulan.
& pembebasan dari jabatan menjadi
pelaksana selama 12 bulan.
3. Pejabat Adnimistrator ke bawah Sedang & Berat
4. Pejabat Fungsional selain Ahli Berat
Utama
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
3. Kepala 1. PNS di lingkungannya yang berada 1 tingkat Ringan
Perwakilan RI di bawahnya
2. PNS di lingkungannya yang berada 2 tingkat Sedang.
di bawahnya
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
4. Pejabat Pimpjnan Tinggi Madya 1. PNS di lingkungannya yang Ringan
atau Pejabat lain yang setara di berada 1 tingkat di bawahnya
lingkungan Pusat & Provinsi
2. PNS di lingkungannya yang Sedang.
berada 2 tingkat di bawahnya
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
5. Pejabat Pimpjnan Tinggi Pratama atau 1. PNS di lingkungannya yang Ringan
Pejabat lain yang setara berada 1 tingkat di bawahnya
2. PNS di lingkungannya yang Sedang.
berada 2 tingkat di bawahnya
3. Pejabat Fungsional di Ringan & Sedang
lingkungannya
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
6. Pejabat Administrator atau 1. PNS di lingkungannya yang Ringan
Pejabat lain yang setara berada 1 tingkat di bawahnya
2. PNS di lingkungannya yang Sedang.
berada 2 tingkat di bawahnya
3. Pejabat Fungsional di Ringan & Sedang
lingkungannya
Dalam hal tidak ada pejabat PNS di lingkungannya yang Ringan
Administrator pada unit kerja, berada 1 tingkat di bawahnya
Pejabat Fungsional Ahli Madya
yang ditetapkan PPK
HUKUMAN DISIPLIN
No PYBM
Bagi PNS Tingkat HD
7. Pejabat Pengawas atau 1. PNS di lingkungannya yang Ringan
Pejabat lain yang setara berada 1 tingkat di bawahnya
2. PNS di lingkungannya yang Ringan & Sedang.
berada 2 tingkat di bawahnya
3. Pejabat Fungsional di Ringan
lingkungannya
Dalam hal tidak ada pejabat PNS di lingkungannya yang Ringan
Pengawas pada unit kerja, berada 1 tingkat di bawahnya
Pejabat Fungsional Ahli Muda
yang ditetapkan PPK
TATA CARA PEMERIKSAAN
DUGAAN PELANGGARAN DISIPLIN
PNS YG DIDUGA
1. Pemanggilan MELANGGAR DISIPLIN
PEMANGGILAN I
SECARA TERTULIS OLEH
ATASAN LANGSUNG 7
HARI KERJA
PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I
7
HARI KERJA
HADIR TDK HADIR
2. Pemeriksaan
1. Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin sebelum PNS dijatuhi hukuman
disiplin.
2. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung maupun secara virtual dan hasilnya dituangkan
dalam bentuk BAP.
3. Jika hasil pemeriksaan menyatakan kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin merupakan kewenangan atasan
langsung, maka atasan langsung wajib menjatuhkan hukuman disiplin.
4. Jika hasil pemeriksaan menyatakan kewenangan penjatuhan hukuman disiplin merupakan kewenangan pejabat yang
lebih tinggi, maka atasan langsung wajib melaporkan BAP dan hasil pemeriksaan secara hierarki.
5. Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan, dan/atau melaporkan hasil pemeriksaan
kepada Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat setelah dilakukan proses
pemeriksaan.
6. Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang yang menimbulkan kerugian
keuangan negara, maka atasan langsung/tim pemeriksa wajib berkoordinasi dengan APIP.
TATA CARA PEMERIKSAAN,
DUGAAN PELANGGARAN
DISIPLIN (2)
TIM PEMERIKSA:
▪ Kewenangan:
a. Dapat melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman
disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 13.
b. Melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman
disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 14.
▪ Komposisi:
1. Atasan langsung;
2. Unsur pengawasan; dan
3. Unsur kepegawaiaan.
Dalam hal tertentu Tim Pemeriksa dapat melibatkan pejabat lain yang ditunjuk.
▪ Dibentuk oleh PPK atau pejabat lain yang ditunjuk.
▪ Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin terlibat dalam pelanggaran,
maka yang menjadi anggota Tim Pemeriksa adalah atasan yang lebih tinggi secara berjenjang.
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pasal 42
(1) Ketentuan tingkat dan jenis Hukuman Disiplin sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) PP ini,
05 berlaku setelah PP mengenai Gaji dan Tunjangan berlaku.
(2) Sebelum berlakunya PP mengenai Gaji dan Tunjangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penjatuhan hukuman
disiplin sedang berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Pasal 43
06
Ketentuan PP ini mutatis mutandis berlaku untuk calon PNS
Ketentuan Penutup
Pasal 45