Anda di halaman 1dari 35

TUGAS RESUME DISPLIN ASN

Oleh : Renika Simamora, A.Md.Kep


Pengajar : Ir. WARDI NAZMAN, M.Sc, Arc Eng

Instansi : Kabupaten Indragiri Hilir


Here :isA.23.1.6
No Absen where your presentation begins
NIP : 199809072022005

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022


ANGKATAN 23
BAB DISPLIN PNS

BAB I BAB III


01 KETENTUAN UMUM
03 HUKUMAN DISPLIN

BAB II BAB IVHUKUMAN


BERLAKUNYA
02 KEWAJIBAN DAN 04 DISPLIN DAN
PENDOKUMENTASIAN
LARANGAN
KEPUTUSAN HUKUMAN
DISPLIN
BAB DISPLIN PNS

BAB V
05 KETENTUAN
PERALIHAN

BAB VI
06 KETENTUAN PENUTUP
BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pegawai negeri sipil yang selanjutnya disingkat pns adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu , diangkat sebagai Pegawai
aparatur sipil negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaiana
untuk menduduki jabatan pemerintahan
2. Pejabat pembina kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan, menetapkan, pemindahan dan pembinaan Manajemen
aparatur sipil negara
3. Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang
menjatuhkan hukuman displin kepada pns yang melakukan pelanggaran
4. Displin pns adalah kesanggupan pns untuk mentaati kewajiban
5. Masuk kerja adalah keadaan melaksanakan tugas
6. Pelanggaran displin adalah setiap ucapan, tulisan atau
perbuatan pns yang melanggar ketentuan displin asn
7. Hukuman displin adalah hukuman yang dijatuhkan
oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pns
8. upaya adminsitratif adalah prosedur yang dapat
ditempuh oleh pns yang tidak puas terhadap hukuman
displin
9. Unit kerja adalah satuan kerja atasan langsung
sebagai tempat kerja pns’
10. Dampak negatif adalah dampak yang menimbulkan
turunnya harkat, martabat, yg mengganggu kelancaran
pelaksanaan tugas unit kerja
11. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang pendayagunaan
aparatur negara
BAB
II DAN
KEWAJIBAN
LARANGAN
● Bagian kesatu umum
● Pasal 2: pns wajib mentaati kewajiban
dan menghindari larangan
Bagian kedua kewajiban
● Pasal 3 pns wajib
a. setia dan taat kepada pancasila,
uud nri tahun 1945, nkri, dan
pemerintah
b. Menjaga persatuan dan
kesatuan
c. Melaksanakan kebijakan
d. Menaati ketentuan peraturan
e. Melaksanakan tugas kedinasan
f. menunjukkan integritas
g. Menyimpan rahasian jabatan
h. Bersedia ditempatkan diseluruh
nkri
● Pasal 4: ● Pasal 5
PNS wajib PNS dilarang
• Menghadiri dan mengucapkan • menyalahgunakan kewenangan
sumpah pns • menjadi perantara untuk mendapatkan
• Menghadiri dan mengucapkan keuntungan
sumpah jabatan • Menjadi pegawai negara lain
• mengutamakan kepentingan negara • bekerja pada lembaga lain tanpa izin
• melaporkan dengan segera kepada • memiliki, menjual, membeli atau surat
atasannya berharga milik negara secara tidak sah
• Melaporkan harta kekayaan • melakukan pungutan liar
• Masuk kerja dan menaati ketentuan • Melakukan kegiatan merugikan negara
jam kerja • Bertindak sewenang-wenang
• menggunakaan dan memelihara • Menghalangi jalannya tugas kedinasan
barang milik negara • menerima hadiah karena jabatan
• memberikan kesempatan kepada • Meminta sesuatu yg berhubungan dengan
bawahan jabatan
• menolak segala bentuk pemberian • melakukan tindakan yang dapat
yang berkaitan dengan tugas dan mengakibatkan kerugian
fungsi • memberikan dukungan kepada capres
melalui kampanye, membuat surat dukungan
● Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban PNS masuk
kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 huruf F diatur dalam Peraturan
Menteri
BAB
III
HUKUMAN DISPLIN
● Bagian kesatu umum
● Pasal 7: PNS yang tidak menaati
ketentuan sebagaimana dijatuhi
hukuman displin
Pasal 9
Hukuman Displin Ringan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 dijatuhkan
● Bagian kedua bagi pelanggaran terhadap kewajiban
Tingkat dan Jenis Hukuman Displin • melaksanakan kebijakan yang
● Pasal 8 terdiri dari ditetapkan oleh pejabat pemerintah
a. Tingkatan hukuman displin • Menaati peraturan
b. jenis hukuman displin ringan • Melaksanakan tugas kedinasan
c. Jenis hukuman sedang • Menunjukkan integritas
d. jenis hukuman displin berat • Menyimpan rahasia jabatan
• Bersedia ditempatkan diseluruh
 Bagian ketiga Jenis Pelanggaran dan Indonesia
Hukuman
Pasal 10
Hukuman Displin Ringan sebagaimana ● Pasal 11
dimaksud dalam Pasal 8 dijatuhkan bagi Hukuman Displin Berat sebagaimana dalam
pelanggaran terhadap kewajiban pasal 8 ayat 1 dijatuhkan bagi pelanggaran
• menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terhadap kewajiban
• Melaksanakan kebijakan • setia dan taat sepenuhnya kepada
• Menaati ketentuan peraturan perundang- pancasila UUD
undangan • Menjaga persatuan dan kesatuan
• Melaksanakan tugas kedinasan dengan bangsa
penuh pengabdian, kejujuran • melaksanakan kebijakan yang
• Menunjukkan integritas dan keteladanan ditetapkan oleh pejabat pemerintah
dalam sikap dan perilaku • menaati peraturan perundang-
• menyimpan rahasia jabatan undangan
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah • melaksanakan tugas kedinasan
NKRI • menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku dan
ucapan
• Menyimpan rahasia jabatan
• Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah
NKRI

Pasal 13

Pasal 12 Hukuman Displin sedang sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 dijatuhkan bagi
Hukuman Displin Ringan sebagaimana dimaksud PNS yang melanggar ketentuan larangan
dalam Pasal 8 ayat 1 dijatuhkan bagi PNS yang • memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
melanggar ketentuan larangan menyewakan atau meminjamkan barang
 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan , • Melakukan pungutan di luar ketentuan
menyewakan berdampak negatif pada unit • melakukan kegiatan yang merugikan negara
kerja • menghalangi berjalannya tugas kedinasan
• Melakukan kegiatan yang merugikan negara • Memberikan dukungan kepada capresm
• Bertindak sewenang-wenang kepala daerah dalam bentuk kampanye
• Menghalangi berjalannya tugas kedinasan

Pasal 14
Hukuman Displin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 dijatuhkan
bagi PNS yang melanggar ketentuan larangan
• menyalahgunakan wewenang
• Menjadi perantara untuk mendapatkan Pasal 15
keuntungan pribadi • Pelanggaran terhadap kewajiban masuk
• menjadi pegawai atau bekerja untuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
negara lain • PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan
• Bekerja pada perusahaanasing yang sah selama 10 hari kerja
• Memiliki, menjual, membeli atau diberhentikan pembayaran gajinya sejak
meminjamkan barang bulan berikutnya
• melakukan pungutan di luar ketentuan
• Menerima hadiah yang berhubungan
dengan jabatan
• Meminta sesuatu yang berhubungan
dengan jabatan
Pasal 16
Pejabat yang berwenang menghukum terdiri
Pasal 17
atas
• Presiden menetapkan penjatuhan hukuman
• Presiden
displin bagi PNS
• Pejabat pembina kepegawaian
• Presiden menetapkan penjatuhan hukuman
• Kepala perwakilan Republik Indonesia
displin bagi PNS
• Pejabat pimpinan tinggi
• Penjatuhan hukuman displin bagi PNS
• Madya
ditetapkan berdasarkan usul : menteri dan
• Pejabat pimpinan tinggi pratam atau
pejabat pembina kepegawaian
pejabat lain yang setara
• Pejabat administrator
• Pejabat Pengawas
Pasal 18 Pasal 19

 Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi


Pusat dan Pejabat Pembina
Kepala Perwakilan Republik Indonesia
Kepegawaian Instansi Daerah Provinsi
berwenang menjatuhkan Hukuman Displin Bagi
menetapkan penjatuhan Hukuman Displin
 PNS di lingkungan nya yang berada 1 (satu)
 Pejabat Pembina Kepegawian Instansi
tingkat dibawahnya untuk jenis Hukuman
Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian
Displin Ringan
Instansi Daerah Provinsi
 PNS di lingkungan yang berada 2 (dua)
 Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
tingkat dibawahnya untuk jenis hukuman
Daerah Kabupeten/kota menetapkan
displin sedang
penjatuhan hukuman displin

Pasal 20 Pasal 21

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Pejabat


Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau Lain yang setara di lingkungan pusat , Provinsi
Pejabat lain yang setara di Lingkungan dan Kabupaten/Kota berwenang menjatuhkan
Pusat dan Provinsi, berwenang hukuman displin bagi
menjatuhkan hukuman displin bagi  PNS dilingkungannya yang berada 1 (satu)
 PNS di lingkungan yang berada satu tingkat dibawahnya
tingkat dibawahnya  PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua)
 PNS di lingkungannnya berada dua tingkat dibawahnya
tingkat dibawahnya untuk jenis  Pejabat fungsional
hukuman displin sedang
Pasal 22 Pasal 23

 Pejabat adminstrator atau


pejabat lain yang setara di  pejabat pengawas atau pejabat lain yang
Lingkungan Pusat, Provinsi, setara di lingkungan pusat, provinsi,
Kabupaten, Kota berwenang kabupeten,kota
menjatuhkan hukuman displin  Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas
bagi pada unit kerja di Lingkungan pusat, provinsi
 Dalam hal tidak terdapat jabatan dan Kabupen/kota dapat menjatuhkan
administator dapat menjatuhkan hukuman displin
hukuman displin bagi PNS  Pejabat Fungsional jenjang ahli Muda
 Pejabat Fungsional jenjang Ahli tertentu
Madya tertentu
Pasal 24
Pasal 25

 Pejabat yang berwenang menghukum wajib


menjatuhkan hukuman dispin kepada PNS yang
melakukan pelanggaran
 Dalam hal pejabat yang berwenang menghukum Dalam hal tidak terdapat pejabat yang
dijatuhi Hukuman Displin oleh atasannya berwenang menghukum maka
 Dalam hal pejabat yang berwenang menghukum kewenangan, menjatuhkan hukuman
tidak menjatuhkan hukuman displin, maka pejabat displin menjadi kewenangan pejabat yang
yang berwenang menghukum dijatuhi hukuman lebih tinggi
yang lebih berat
 Hukuman displin setelah proses pemeriksaan
 Atasan juga menjatuhkan hukuman displin
terhadap PNS
Pasal 26 Pasal 27

 PNS yang diduga melakukan


pelanggaran displin dipanggil  Atasan langsung wajib memeriksa
secara tertulis oleh atasan pelanggaran displin
langsung  pemeriksaan dilakukan tatap muka
langsung maupun secara virtual
 Jarak waktu antara tanggal surat  Dalam hal hasil pemeriksaan merupakan
panggilan dengan tanggal kewenangan atasan langsung , maka atasan
pemeriksaan paling lambat tujuh langsung wajib menjatuhkan hukuamn
hari kerja 
Pasal 28 Pasal 29

 Pelanggaran terhadap kewajiban dan atau


larangan dengan hukuman Displin
 Pelanggaran terhadap kewajiban dengan hukuman
displin dalam pasal 11 dan pasal 14 dilakukan oleh
 Atasan langsung yang tidak tim pemeriksa
melakukan pemanggilan dan  Tim pemeriksa terdiri atasan langsung, unsur
pemeriksaan terhadap PNS kepegawaian , dan unsur kepegawaian
diajtuhi hukuman displin  Dalam hal tertentu tim pemeriksa dapat melibatkan
pejabat lain yang ditunjuk
 Pejabat yang berwenang  Tim pemeriksa dibentuk oleh Pejabat Pembina
menghukum menjatuhkan Kepegawaian
Hukuman Displin yang lebih berat  Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga
kepada atasan langsung melakukan pelanggaran displin maka yang menjadi
anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih
tinggi secara berjenjang
Pasal 30 Pasal 31

 PNS yang kemungkinan dijatuhi hukuman akan


dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh
atasan langsung
 pembebasan sementara dari tugas jabatannya
 Atasan langsung, tim pemeriksa berlaku sampai dengan ditetapkan hukuman
atau pejabat yang berwenang displin
menghukum dapat meminta  Selama PNS dibebaskan sementara, diangkat
keterangan dari pihak lain dalam pejabat pelaksana harian
pemeriksaan dugaan pelanggaran  PNS yang dibebaskan sementara dari tugas
displin jabatannya tetap diberikan hak-hak
kepegawaiannya
Pasal 32 Pasal 33

 Berita acara pemeriksaan harus  Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana


ditanda tangani oleh pejabat yang dimaksud dalam pasal 27 dan pasal 28 Pejabat
memeriksa yang berwenang menghukum menjatuhkan
 Dalam hal PNS yang diberikan Hukuman Displin
tidak bersedia menandatangani ,  Dalam keputusan Hukuman Displin harus
tetap dijadikan dasar untuk disebutkan pelanggaran Displin yang dilakukaan
menjatuhkan hukuman displin oleh PNS yang bersangkutan
 PNS yang diperiksa berhak
mendapat salinan berita
Pasal 34 Pasal 35

 PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan


ternyata melakukan beberapa pelanggaran displin
terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis
 Hasil pemeriksaan unsur pengawasan hukuman displin
dan atau unit yang mempunyai tugas  PNS tidak dapat dijatuhi hukuman displin dua kali
pengawasan dapat digunakan sebagai atau lebih untuk satu pelanggaran displin
bahan untuk melakukan pemeriksaan  Dalam hal PNS yang akan dijatuhi Hukuman
Displin merupakan PNS yang mendapatkan
penugasan khusus dan jenis hukuman displin yang
akan dijatuhkan bukan merupakan kewenangan
instansi
Pasal 36 Pasal 37

 setiap penjatuhan hukuman displin ditetapkan


dengan keputusan pejabat yang berwenang
 Dalam hal berdasarkan hasil menghukum
pemeriksaam terdapat indikasi  Keputusan disampaikan kepada PNS yang diajtuhi
penyalgunaan wewenang Hukuman displin oleh Pejabat yang berwenangb
menimbulkan kerugian negara maka menghukum
atasan langsung atau tim pemeriksa  Penyampaian keputusan hukum displin dilakukan
wajib berkoordinasi dengan aparat paling lambat 14 hari
pengawas intern pemerintah  Dalam hal PNS yang dijatuhi Hukuman Displin
tidak hadir pada saat penyampaian keputusan
Hukuman Displin, dikirim kepada yang
bersangkutan
BAB IV
— BERLAKUNYA HUKUMAN
DISPLIN DAN PENDOKUMENTASIAN
KEPUTUSAN HUKUMAN DISPLIN
Bagian Kesatu Berlakunya
Hukuman Displin
Pasal 38
● Keputusan hukuman displin berlaku pada hari ke 15 sejak
diterima
● Keputusan hukuman displin yang diajukan Upaya
administratif
● Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif
diatur dalam Peraturan Pemerintah
Bagian Kedua Pendokumentasian
Keputusan Hukuman Displin
Pasal 39
● Keputusan hukuman displin didokumentasikan oleh
pejabat pengelola kepegawaian
● Dokumen keputusan hukuman displin sebagai bahan
penilaian
● Pendokumentasian keputusan hukuman displin termasuk
dokumen diunggah dengan Sistem Informasi Aparatur
Sipil Negara
BAB V
KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal 40

1 2 3 4

Hukuman displin Keberatan yang diajukan Pelanggaran Pelanggaran


yang telah dijatuhkan kepada atsan Pejabat displin sebelum displin sebelum
sebelum berlakunya yang berwenang berlakunya PP berlakunya PP,
PP dinyatakan tetap Menghukum atau ini dan belum maka hasil
berlaku Banding administatif dilakukan pemeriksaan
kepada Badan pemeriksaaan tetap berlaku
Pertimbangan
Kepegawaian
PASAL 41
Pasal 43
PNS yang melanggar ketentuan Peraturan ● Ketentuan Peraturan Pemerintah ini
Pemerintah No 10 tahun 1983 tentang izin mutatis mutandis berlaku untuk
calon PNS
PerkAwinan dan Perceraian bagi PNS

Pasal 42
a. Ketentuan tingkat dan jenis hukuman
displin sedang sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat 3 , berlaku setelah
Peraturan Pemerintah mengenai Gaji dan
Tunjangan Berlaku
b. Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah
mengenai Gaji dan Tunjangan diatur dalam
Pasal 7 ayat 3 Peraturan pemerintah no 53
tahun 2010 tentang Displin PNS
BAB VI
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal 44 Pasal 45 Pasal 46

Pada saat Peraturan Pemerintah ini


Ketentuan mulai berlaku :
pelaksanaan a) peraturan perundang-undangan Peraturan Pemerintah ini
Peraturan Pemerintah yang merupakan pelaksanaan dari mulai berlaku pada tanggal
diatur lebih lanjut Peraturan perundang-undangan diundangkan agar setiap
dengan Peraturan mengenai Displin PNS orang mengetahuinya ,
Badan Kepegawaian b) Peraturan Pemerintah Nomor 6 memerintahkanperundanga
Negara tahun 1974 tentang Pembatasan n peraturan pemerintah ini
Kegiatan Pegawai Negeri Dalam dengan penempatannya
Usaha Swasta dalam Lembaran Negara
c) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Republik Indonesia
tahun 2010 tentang Displin
Pegawai Negeri Sipil
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai