Anda di halaman 1dari 15

SUB TEMA VIII

PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM WAWANCARA

A. Wawancara dalam Dunia Kerja


Ada beberapa pertanyaan interview kerja yang biasa ditanyakan di perusahaan
manapun ketika proses seleksi masuk ke perusahaan. Proses interview sendiri, bisa
dibilang sebagai salah satu proses yang cukup menentukan diterimanya kamu sebagai
pelamar atau tidak. Oleh karena itu kita harus memahami bagaimana menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut termasuk bagaimana etika yang harus dipahami ketika
melakukan wawancara kerja/interview.

Pada sesi wawancara, kamu sebagai pelamar akan bertemu dengan pihak HRD, user,
atau bahkan langsung berhadapan dengan direktur. Tergantung posisi yang kamu lamar.
Kadang, ada saja pertanyaan wawancara kerja yang gampang-gampang susah untuk
dijawab. Oleh karena itu, dibawah ini kita akan membahas beberapa
pertanyaan interview kerja yang paling sering diajukan :

1. Bisa ceritakan tentang diri kamu?


Pertanyaan interview kerja “tell me about yourself” ini biasanya diajukan
pewawancara di perusahaan manapun. Diakui atau tidak, biasanya pertanyaan
seperti ini membuat kamu gugup. Untuk pertanyaan ini, kamu bisa
fokus menceritakan personality yang berhubungan dengan pekerjaan, atau
ketertarikan pada bidang tertentu. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan terlalu
banyak menceritakan tentang riwayat kerjamu karena sudah tercantum di CV.
Pertanyaan wawancara kerja ini bisa membantu pewawancara/HRD dengan
memberi gambaran tentang ekspektasi dan cara kamu bekerja. Kamu tentu harus
menjawabnya dengan tenang.
2. Kenapa kamu apply untuk posisi ini?
Pewawancara ingin tahu apa kamu hanya iseng-iseng berhadiah melamar ke
perusahaan tersebut atau memang serius dan ingin menekuni profesi yang dilamar.
Kamu bisa berikan 3–4 hal positif yang bisa kamu temukan dari posisi atau
pekerjaan yang kamu lamar. Usahakan fokus dan beri penjelasan dengan kalimat

26
yang sederhana tapi jelas dan bisa meyakinkan pewawancara. Contoh
jawabannya:
“Saya lebih menyukai lingkungan kerja yang cepat dan didominasi oleh anak-anak
muda. Saya juga senang dengan bidang edukasi. Itulah mengapa saya tertarik
untuk bekerja di startup edutech ini.
3. Dari mana kamu mendapatkan info pekerjaan ini?
Pertanyaan interview kerja ini bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan bahwa
kamu adalah orang yang passionate dan memiliki koneksi dengan perusahaan.
Apabila kamu mendapatkan info pekerjaan dari teman, sebut nama temanmu.
Yang penting, kamu menjawab pertanyaannya dengan jujur.
Contoh jawaban :
“Saya tahu lowongan pekerjaan ini dari teman saya, Vincenzo Lee, yang juga
merupakan IT Support di perusahaan ini. Saya melihat job
description dan company culture-nya sangat menarik perhatian dan minat saya.”
4. Apa kelebihan dan kekurangan kamu?
Deskripsi diri yang serba mampu melakukan ini dan itu sudah tidak lagi
memuaskan pewawancara. Pertanyaan interview kerja ini sering diajukan karena
ingin mencari tahu seberapa sadar kamu terhadap potensi yang ada di dalam
dirimu. Jawaban untuk pertanyaan wawancara kerja ini bisa kamu uraikan dalam
masing-masing 3 poin kelebihan dan kekurangan. Kamu bisa menceritakan
tentang hal yang benar-benar bisa dikuasai dan cukup berhasil dilakukan selama
bekerja. Sementara untuk kekurangan, kamu bisa memberi jawaban diplomatis
yang disertai dengan solusi menyiasati kelemahan tadi.
Contoh jawaban :
“Kelebihan saya adalah saya mampu membagi waktu dengan baik. Ketika
ada workload yang banyak, saya bisa urutkan prioritas dan selesaikan tugas
sesuai deadline.
Kelemahan saya adalah terkadang saya kehilangan fokus. Belakangan ini, saya
selalu terapkan teknik Pomodoro dan itu sangat membantu saya untuk menjaga
fokus.”

27
5. Apa saja yang kamu tahu tentang posisi dan perusahaan ini?
Pertanyaan interview kerja ini bentuk penegasan bahwa kamu tidak buta sama
sekali terkait bidang pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
nantinya. Lewat pertanyaan ini juga, akan terlihat keseriusan kamu untuk
bergabung. Kamu bisa cari tahu profil perusahaan bahkan testimoni dari karyawan
atau yang pernah bekerja di sana dan mengambil hal positif untuk menjawab
pertanyaan wawancara kerja ini.
Contoh jawaban :
“Saya tahu bahwa posisi ini membutuhkan hard skill dan penguasaan
beberapa tools seperti Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator. Selain
itu, creative dan collaboration skill juga berperan penting untuk posisi ini.”
6. Apa saja rencanamu di 3 – 5 tahun ke depan?
Apapun jenis posisi yang dilamar, kemungkinan besar kamu akan diberi
pertanyaan seperti ini. Untuk pertanyaan interview kerja ini, kamu tidak bisa
menjawab masih bingung atau belum tahu. Karena, ekspektasi perusahaan untuk
pertanyaan ini adalah jawaban yang pasti dan jelas. Sekalipun kamu masih belum
tahu rencana di 3-5 tahun ke depan, berikan alasan yang realistis agar
pewawancara bisa mengerti.
Contoh jawaban :
“Saya ingin menjadi UX engineer di masa depan. Untuk bisa menggapainya, saya
harus menguasai UI/UX design principle terlebih dahulu. Itulah mengapa saya
tertarik pada posisi ini.”
7. Apa yang bisa meyakinkan kami untuk merekrut kamu?
Jika kamu tahu kriteria yang dimiliki hampir sesuai dengan kebutuhan perusahaan
tersebut, tidak ada salahnya untuk menyatakan hal tersebut. Namun, jangan lupa
ada orang lain yang mungkin punya kelebihan lain dibanding kamu. Karena itu,
berikan ide yang ingin kamu bawa ke perusahaan jika diterima nantinya untuk
meyakinkan mereka.
Contoh jawaban:
“Saya yakin saya mampu mengisi posisi ini karena saya memiliki kompetensi
dalam software development yang sudah tervalidasi melalui sertifikasi. Saya juga
sangat familier dengan lingkungan kerja seperti di perusahaan ini.”

28
8. Jika harus tugas keluar kota dalam waktu lama, apakah kamu siap?
Pertanyaan interview kerja seperti ini akan keluar jika posisi yang kamu lamar
memungkinkan tugas ke luar kota. Pekerjaan di bidang pembangunan
pertambangan, atau pariwisata adalah beberapa bidang yang bisa meminta
kamu untuk dinas luar kota atau luar negeri dengan durasi beragam. Pertanyaan
wawancara ini bisa jadi penentu untuk kelanjutan proses seleksi berikutnya.
Sebelum melamar ke posisi yang membutuhkan kerja di luar kota, sebaiknya
kamu sudah siap dengan kemungkinan yang ada.
Contoh jawaban:
“Saya siap jika sewaktu-waktu harus bekerja di luar daerah, karena saya juga
tahu itu merupakan tanggung jawab pekerjaan. Selain itu, saya juga senang
beradaptasi di lingkungan dan budaya yang baru.”

9. Kapan kamu bisa mulai bergabung dengan tim kami?


Bagi kamu yang memang serius untuk pindah kerja, pertanyaan wawancara
kerja ini bisa kamu jawab dengan durasi minimal yang dibutuhkan untuk
pemberitahuan pengunduran diri. Biasanya, kalau sudah masuk ke pertanyaan
ini berarti tahap interview kerja kamu sudah memasuki tahap keputusan. Kalau
30 hari memang cukup untuk hand over tugas dan jabatan, kamu bisa memberi
jawaban tersebut. Satu bulan tentu bukan waktu yang singkat, tapi kamu bisa
melengkapi dokumen pendukung dan proses akhir seleksi.
Contoh jawaban :
“Saya sudah tidak sabar untuk segera bekerja di perusahaan ini. Namun, saya
berencana untuk memberikan 1 month notice supaya transisi dengan karyawan
baru bisa berjalan lancar.”
10. Berapa ekspektasi gaji yang kamu inginkan?
Bahasan soal gaji memang selalu menarik. Maka, saat pertanyaan interview ini
diajukan, cobalah untuk menjawabnya dengan bijak. Jawabannya memang
sesuai konteks dan jenis pekerjaan yang kamu lamar. Namun, kamu bisa
mencari tahu perbandingan gaji dari perusahaan sejenis supaya saat
bernegosiasi, nominal yang kamu sebutkan ada dasar pertimbangannya.

29
Kamu juga perlu memperjelas benefit kesehatan, tunjangan, dan variabel lain
yang bisa jadi termasuk di take home pay per bulan.
Contoh jawaban :
“Berdasarkan hasil riset saya, saya lihat bahwa rata-rata gaji untuk posisi ini di
Jakarta adalah Rp X – Rp Y. Ekspektasi saya di kisaran Rp W – Rp Z,
berdasarkan data tersebut, skill, dan pengalaman kerja saya.
11. Ada yang kurang jelas dan mau kamu tanyakan?
Setidaknya siapakan satu pertanyaan yang tidak tersentuh oleh pewawancara.
Pertanyaan interview kerja ini jadi kesempatan kamu untuk mencari tahu
tentang urusan kantor yang sempat disinggung interviewer. Ini juga
menandakan kalau kamu menyimak selama wawancara berlangsung, dan dapat
meningkatkan ketertarikan HRD untuk meloloskan kamu ke tahap selanjutnya.
Contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan :
“Apa ekspektasi perusahaan terhadap posisi ini?”
12. Kenapa kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
Untuk pertanyaan wawancara kerja ini, kamu bisa menyinggung
tentang value dari perusahaan yang kamu lamar. Berikan apresiasi, tetapi
jangan berlebihan.
Kamu juga bisa mengaitkannya dengan ambisi pribadi dan keinginan untuk
mencari tantangan. Hal ini akan membuat pewawancara tertarik dengan profil
kamu.
Contoh jawaban :
“Saya sudah mengikuti perusahaan ini sejak lama, dan saya sudah tahu bahwa
perusahaan berusaha mewujudkan pendidikan yang inklusif. Hal ini sesuai
dengan passion dan value yang saya miliki.”
13. Ceritakan tentang masa ketika kamu berada di situasi yang sulit
Menjawab pertanyaan interview kerja ini bisa tergantung dengan contoh yang
kamu berikan. Kamu bisa berikan contoh skenario yang relevan dengan
pekerjaan yang kamu lamar. Kamu juga bisa menceritakan skills yang
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut agar pewawancara mengetahui
kemampuanmu baik teknikal maupun interpersonal.
Contoh jawaban :

30
“Di pengalaman kerja sebelumnya, saya mengalami kesulitan dalam
meningkatkan media coverage. Jadi, saya berusaha untuk berkenalan dengan
salah satu jurnalis yang bekerja di media terbesar di Indonesia.
Saya berusaha memaksimalkan networking dan negotiation skills yang saya
punya. Akhirnya, ia mau membantu kami menemukan 10 media partner
lainnya.”
14. Ceritakan momen ketika kamu membuat kesalahan
Pertanyaan interview kerja ini diajukan oleh pewawancara untuk mengetahui
apakah kamu orang yang mau mengakui kesalahan dan dapat
menyelesaikannya. Jangan pernah menjawab bahwa kamu tidak pernah
melakukan kesalahan, karena kamu akan dicap sebagai orang yang naif.
Contoh jawaban :
“Saya pernah membuat kesalahan di salah satu konten. Terdapat misinformasi
yang tidak saya cek kembali pada waktu itu.
Saya meminta maaf kepada audiens dan juga atasan. Kami akhirnya
memperketat prosedur supaya tidak terjadi kesalahan lagi.”
15. Apa yang bisa kamu tawarkan yang kandidat lain tidak bisa?
Pertanyaan wawancara kerja ini mirip dengan pertanyaan nomor 6. Namun,
pertanyaan ini menempatkan kamu untuk berkompetisi dengan kandidat lain.
Untuk menjawabnya, kamu harus “menjual” dirimu lebih banyak sambil
meyakinkan interviewer bahwa kamu adalah yang paling cocok untuk posisi
yang dilamar.
Contoh jawaban :
“Saya berpengalaman sebagai SEO writer dan menguasai keywords
research. Saya juga memiliki background di website development. Saya yakin
bisa membantu perusahaan meningkatkan online presence-nya.
16. Apa pekerjaan impianmu?
Untuk menjawab pertanyaan interview kerja ini, kamu tetap harus menjawab
pertanyaan ini dengan serius. Kamu bisa mengaitkan impianmu dengan
pekerjaan yang kamu lamar. Misal, apabila melamar sebagai content writer,
kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan keinginan untuk menjadi penulis.
Contoh jawaban :

31
“Saya ingin sekali menjadi penulis buku, terutama buku tentang karier dan self
improvement. Maka dari itu, saya yakin memulai karier sebagai content
writer di perusahaan ini bisa jadi langkah pertama saya.”
17. Apa yang memotivasi kamu?
Untuk pertanyaaan interview kerja ini, kamu bisa menjawab dengan
menekankan tantangan yang kamu hadapi dan ambisi yang kamu punya
sebagai hal yang memotivasi kamu. Hal ini karena, pewawancara lebih tertarik
dengan kandidat yang dianggap memiliki passion dan termotivasi oleh
kesempatan-kesempatan yang ada.
Contoh jawaban :
“Saya selalu fokus pada hasil. Saya sangat termotivasi ketika berhasil mencapai
suatu target. Itulah mengapa saya ingin mengejar karier di
bidang sales atau business
18. Apakah kamu seorang pemimpin atau pengikut?
Pertanyaan wawancara kerja ini ditanyakan untuk mengetahui apakah kamu
bisa sesuai dengan tim tempat kamu bekerja atau tidak. Ada saat ketika bekerja,
kamu akan memberi instruksi kepada orang lain, dan ada saatnya kamu akan
mendapatkan instruksi dari orang lain. Hal ini bisa kamu sesuaikan dengan
posisi yang kamu lamar. Kira-kira, posisi ini lebih menitikberatkan
pada skill seorang pemimpin atau pengikut? Contoh jawaban:
“Saya pribadi lebih senang memimpin. Saya percaya saya adalah orang yang
visioner, tetapi juga senang bertukar pikiran dengan orang lain.
Sebagai project manager, saya rasa keduanya sama-sama penting, baik
itu leadership skill dan juga collaboration skill.”
19. Apa hal yang mantan bos kamu akan minta untuk perbaiki tentang
dirimu?
Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan menceritakan
masalah kecil yang mantan bos kamu sempat katakan ke kamu. Jangan
memberikan contoh masalah yang besar karena kamu akan dicoret dari
kandidat yang akan dipilih.
Contoh jawaban:

32
“Atasan saya pernah memberi feedback kepada saya. Ia mengatakan bahwa
saya harus lebih percaya diri dalam beropini.
Sejak saat itu, saya selalu berusaha menyiapkan ide
sebelum brainstorming supaya lebih percaya diri.”
20. Apa yang membuatmu tidak nyaman?
Trik untuk pertanyaan interview kerja ini adalah mencoba untuk fokus pada hal
yang membuatmu tidak nyaman. Kemudian, tunjukkan bahwa kamu bisa
mengubah hal tersebut menjadi sesuatu yang membuatmu nyaman untuk
menampilkan kemampuanmu.
Contoh jawaban:
“Sebagai seorang introvert, terkadang saya kurang nyaman jika harus
berinteraksi dengan orang-orang. Namun, sekarang saya sudah belajar supaya
lebih terbuka dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja secara efektif.”
21. Apa hobi kamu?
Pertanyaan wawancara kerja ini umumnya ditanyakan untuk mengetahui kamu
lebih dalam. Selain itu, pewawancara pun ingin mengetahui apakah kamu
memiliki hobi yang sama dengan anggota tim lain agar menilai kecocokan
kamu.
Contoh jawaban:
“Saya bergabung ke komunitas ilustrator karena hobi saya adalah
menggambar. Nah, hobi saya yang satu ini bisa mendukung profesi saya
sebagai creative director, terutama supaya tidak ketinggalan tren terbaru.”
22. Apa gaya kerjamu?
Pertanyaan interview kerja ini ditanyakan pewawancara untuk mengetahui
akan seperti apa rasanya bekerja dengan kamu. Kamu bisa berfokus pada apa
yang penting bagimu dan mengaitkannya dengan segala hal yang telah kamu
pelajari mengenai pekerjaan atau perusahaan yang kamu lamar.
Contoh jawaban:
“Saya suka mengerjakan beberapa project yang berbeda. Saya juga senang
bekerja dengan manager yang bisa memberi arahan, tetapi juga kebebasan bagi
saya untuk eksplorasi dan bekerja dengan tim lain.”

33
23. Apa yang kurang kamu sukai dari pekerjaanmu?
Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan memberitahu
apa yang tidak ditawarkan oleh pekerjaanmu saat ini dan membandingkannya
dengan pekerjaan yang dilamar. Akan tetapi, jangan sampai kamu menjadi
mengeluh tentang pekerjaan atau bosmu. Selalu buat proses wawancara
bernuansa positif.
Contoh jawaban:
“Saya rasa saya bisa memaksimalkan potensi yang saya punya jika diberi
kesempatan untuk volunteer dalam suatu project. Jadi, saya akan sangat
senang apabila diberikan kesempatan seperti itu.”
24. Apa tipe lingkungan pekerjaan yang kamu sukai?
Jawab pertanyaan interview kerja ini dengan menyebutkan lingkungan
idealmu yang mirip dengan perusahaan. Yang penting, jawab pertanyaannya
secara spesifik.
Contoh jawaban:
“Saya suka lingkungan pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel dan
memungkinkan saya untuk bekerja dari mana saja.
Selain itu, saya juga suka perusahaan yang mengutamakan work-life
balance seperti perusahaan ini.”
25. Bagaimana kamu memprioritaskan pekerjaanmu?
Lewat pertanyaan wawancara kerja ini, pewawancara ingin mengetahui
bagaimana kamu bisa membagi waktumu. Kamu bisa menjawab pertanyaan ini
dengan menjelaskan bagaimana kamu merespon pada permintaan dadakan atau
situasi genting. Hal ini pun menekankan bagaimana kamu berkomunikasi
dengan tim atau atasanmu.
Contoh jawaban:
“Saya selalu menyusun to-do lists setiap hari berdasarkan skala prioritas. Jika
ada tugas yang mendadak, saya akan lihat dulu urgensinya. Jika
memungkinkan, saya akan mengubah ulang prioritas atau mendelegasikan
tugas. Apabila tidak memungkinkan, saya coba komunikasikan dengan atasan
agar mereka.

34
26. Kenapa kamu resign?
Bagi kamu yang pernah bekerja sebelumnya lalu
memutuskan resign, pertanyaan ini pasti akan diajukan. Hal yang perlu diingat
adalah jangan mengatakan hal negatif tentang atasan maupun tempat kerjamu
sebelumnya. Kamu bisa fokus berikan jawaban yang berkaitan dengan aspirasi
karier atau posisi yang kamu lamar. Berikut contoh jawaban yang bisa kamu
gunakan :
“Dengan pengalaman kerja selama X tahun, saya rasa saya sudah siap untuk
mengambil tantangan yang lebih besar di lingkungan baru, serta di tim yang
jauh lebih besar juga.”
27. Mengapa kamu dipecat?
Tak apa untuk berkata jujur jika kamu memang dipecat karena alasan performa.
Namun, kamu tetap bisa tunjukkan bagaimana kamu telah berubah dan
berusaha belajar dari masa lalu. Jika kamu dipecat karena
terdampak layoff, kamu juga bisa mengatakannya dengan jujur kepada
rekruter.
Contoh jawaban di bawah ini bisa jadi referensimu :
“Perusahaan mengalami masa sulit dan harus melakukan PHK. Saya adalah
salah satu yang terkena dampaknya. Saya belajar banyak dari kejadian ini
termasuk untuk selalu tingkatkan kompetensi.”
28. Mengapa kamu memilih untuk pindah jalur karier?
Rekruter pasti bisa melihat dari resume atau CV-mu kalau ternyata kamu
memiliki latar belakang yang tidak linear. Kamu pasti memiliki alasan
tersendiri mengapa memutuskan untuk pindah jalur karier. Kamu bisa jelaskan
saja alasan sesungguhnya di balik keputusanmu tersebut. Jangan lupa juga
untuk mengaitkan pengalamanmu dengan posisi yang kamu lamar. Meskipun
tidak berhubungan secara langsung, pasti ada pelajaran atau soft skill yang
masih berperan penting pada posisimu yang baru.
Contoh jawaban:
“Saya ingin pindah jalur karier karena passion saya ada di bidang human
resources. Pengalaman sebelumnya sebagai content writer mungkin memang
tidak ada hubungan erat dengan posisi ini.

35
Akan tetapi, saya sempat meriset dan menulis beberapa laporan in-
depth tentang HR. Maka dari itu, saya yakin saya telah memiliki pengetahuan
yang relevan dengan posisi ini.”
29. Bagaimana cara kamu mengatasi tekanan?
Pertanyaan interview kerja yang sering ditanyakan selanjutnya adalah tentang
tekanan. Untuk menjawabnya, kamu tidak perlu berusaha menjadi kandidat
yang bisa menghadapi semuanya dengan baik, atau mengatakan hal seperti
“saya tidak pernah merasa stres atau memiliki tekanan yang berarti”. Sebaiknya
jelaskan langkah-langkah yang biasanya kamu lakukan untuk mengurangi
tekanan kerjamu, seperti contoh jawaban berikut :
“Selama beberapa bulan ini, saya mulai belajar meditasi dan mindfulness setiap
hari selama 15-30 menit. Ternyata, hal tersebut sangat membantu saya
mengatasi stres dan tekanan saat bekerja.”
30. Apa pencapaian terbesarmu secara profesional?
Ceritakanlah goal yang berhasil kamu capai di pengalaman kerjamu
sebelumnya.
Contoh jawabannya seperti di bawah ini :
“Dulu, tim saya mengalami kesulitan untuk mengubah lead menjadi
konsumen. Sebagai digital marketing lead, saya arahkan mereka untuk riset
lebih dalam tentang strategi lead nurturing.
Setiap orang akhirnya memberikan 3-5 ide baru. Setelah saya analisis dan riset
lebih dalam, akhirnya kami meluncurkan 3 campaign baru. Hasilnya, ada
kenaikan pembelian sebesar 120% dalam 2 minggu.”

B. Attitude Ketika Wawancara


Apabila kamu baru lulus kuliah atau sedang mencari kerja, tahapan wawancara
sangatlah penting untuk dilalui. Karena itu, memahami berbagai etika
saat interview kerja merupakan hal yang penting. Karena, pihak pewawancara tidak
hanya menilai pelamar kerja dari jawaban yang disampaikan saat wawancara kerja.
Sikap dan etika saat wawancara kerja juga diperhatikan oleh mereka. Apabila etiket
yang kamu tunjukkan ketika wawancara kerja buruk, bukan tidak mungkin lamaranmu

36
akan ditolak perusahaan. Berikut adalah berbagai etika yang perlu kamu perhatikan
ketika wawancara kerja :
1. Gunakan pakaian yang sesuai
First impression saat wawancara kerja begitu penting. Sehingga, sudah
menjadi etika saat interview kerja untuk menggunakan pakaian yang sesuai dan
parfun yang tidak berlebihan. Saat menggunakan parfum, cukup pastikan
tubuhmu segar untuk menghindari bau badan yang mengganggu orang lain.
Untuk dress code saat wawancara kerja, berikut spesifikasinya :
Laki-laki
Bagi laki-laki, gunakan celana panjang dengan warna gelap seperti biru, abu-
abu, atau hitam lengkap dengan ikat pinggang.
Hindari penggunaan jeans untuk menghindari kesan nonformal atau main-
main.
Gunakan juga jas yang berwarna serasi dengan celana panjangmu dan pakai
kemeja putih atau biru polos lengan panjang.
Selain itu, gunakan dasi berwarna elegan dengan menghindari warna-warna
neon dan pastel. Sepatu formal dan kaos kaki berwarna gelap juga penting
untuk diperhatikan.
Perempuan
Sedangkan untuk perempuan, rok selutut atau celana panjang berwarna gelap
menjadi pilihan bawahan untuk interview kerja. Padukan keduanya dengan jas
sederhana berwarna senada. Kenakan juga blus atau atasan bercorak sederhana
atau polos. Bahan yang baik menyerap keringat seperti katun akan membuatmu
merasa nyaman meski di situasi yang menegangkan. Jangan menyusahkan diri
dengan sepatu yang tidak nyaman, cukup gunakan sepatu gelap dengan bagian
depan tertutup dan tinggi hak kurang dari 5 cm. Gunakan riasan yang tidak
berlebihan untuk menjaga kesan formal. Selain itu, jangan gunakan aksesoris
yang terlalu mencolok.

2. Perhatikan cara menjabat tangan


Menjabat tangan adalah etika selanjutnya yang perlu diperhatikan olehmu
saat interview kerja. Jabat tangan adalah momen pertama saat kamu berkenalan

37
dengan orang lain. Menjabat tangan membuatmu terlihat profesional, tegas,
namun juga ramah. Jabat tangan dengan tegas namun tidak terlalu erat, dengan
jari telunjuk berada di bawah telapak tangan lawan bicaramu. Sentuhkan
lipatan antara telunjuk dan jempolmu dengan lawan bicaramu untuk
memberikan kesan ramah. Untuk membiasakan diri, praktikkan hal ini dalam
kehidupan sehari-hari saat bertemu dengan teman atau kolegamu.

3. Jaga bahasa tubuhmu


Selalu perhatikan bahasa tubuhmu saat interview kerja, hal tersebut termasuk
dalam etika yang perlu kamu perhatikan. Momen interview memang bisa
membuatmu merasa tegang dan tidak nyaman. Namun, selalu ingat bahwa rasa
tidak nyamanmu bisa terlihat dari bahasa tubuh. Hindari melakukan beberapa
hal berikut ini di hadapan pewawancara;
• memainkan rambut
• menyilangkan lengan atau bersedekap
• tidak menjaga kontak mata
Ada baiknya untuk membuat tanganmu rileks ketika berhadapan dengan
pewawancara. Tidak hanya itu, menjaga kontak mata dan tidak menoleh ke arah
lain saat berbicara ke mereka juga menunjukkan kepercayaan diri dan
antusiasmemu sebagai pelamar kerja.

4. Tersenyumlah!
Tersenyum adalah etiket saat wawancara kerja lainnya yang perlu diperhatikan.
Meskipun interview kerja terasa menegangkan, jangan tunjukkan
perasaan nervous dan kaku. Senyum dapat menunjukkan kualitas dirimu sebagai
seorang profesional. Tidak hanya itu, senyum juga memudahkanmu saat
berkenalan dengan orang-orang yang nantinya akan bekerja denganmu.
Cobalah tersenyum secara alami untuk membuatmu percaya diri dan terbuka.
Jika dirasa sulit, paksakan dirimu untuk tersenyum. Hal ini dapat memberi
kesan bahwa kamu adalah orang yang mudah beradaptasi dengan suasana dan
orang-orang baru.

38
5. Minum air yang disediakan
Dalam beberapa kasus interview kerja, pewawancara akan menawarkan segelas air
putih di meja. Jika hal ini terjadi padamu, meminum air yang disediakan meski
tidak haus adalah salah satu dari etika interveiw kerja yang perlu diperhatikan.
Meminum air dapat membantumu memikirkan sejenak pertanyaan-pertanyaan
yang akan diberikan pewawancara. Selain itu, meminum air yang disediakan
juga dapat dilihat sebagai upayamu dalam menghargai pewawancara yang
bertindak sebagai tuan rumah dalam interview kerja tersebut.

6. Tidak ada salahnya sedikit belajar table manner


Beberapa interview kerja, dirancang sebagai sesuatu yang menguji kemampuanmu
bersosialisasi dan bersikap saat menghadiri jamuan makan. Pewawancara akan
melihat bagaimana kamu mengatur diri saat makan dengan klien, mengatasi
masalah, hingga bersikap pada pelayan restoran. Maka, tidak ada salahnya
bagimu untuk mencari tahu dan mempelajari table manner supaya etika yang
ditunjukkan saat interview kerja terlihat baik.
Table manner mengatur tatacara menggunakan alat-alat tersebut untuk jenis-
jenis makanan tertentu. Selain itu, table manner juga meliputi cara duduk,
memulai dan mengakhiri tiap sesi makan mulai dari appetizer, main
course, hingga dessert.

7. Tanyakan informasi relevan tentang perusahaan


Menanyakan informasi seputar perusahaan juga menjadi etika saat melakukan
wawancara kerja. Hal ini menunjukkan ketertarikan dan antusiasmemu untuk
bekerja di perusahaan yang dilamar. Kamu bisa bertanya seputar budaya kerja,
ekspektasi perusahaan terhadap pegawai yang direkrut, dan hal lainnya seperti
jenjang karier yang bisa dikerja. Semakin banyak informasi yang digali,
semakin baik pula penilaian rekruter terhadap keseriusanmu untuk bekerja di
perusahaan tersebut. Selain itu pengetahuan tentang perusahaan tersebut
pastinya akan berguna untuk kamu sendiri saat nanti memulai pekerjaan.

39
8. Ucapkan terima kasih
Mengucapkan terima kasih saat sesi interview kerja berakhir menjadi etika
selanjutnya yang perlu diperhatikan. Melakukan hal ini membuatmu
meninggalkan kesan baik pada pewawancara. Hal ini juga menunjukkan
penghargaanmu terhadap pewawancara atas usahanya meng-interview banyak
pelamar kerja. Setelah mengucapkan terima kasih, jangan lupa berikan senyum
juga.

9. Riset informasi seputar perusahaan


Melakukan riset terhadap perusahaan yang dilamar adalah etika lain yang perlu
diperhatikan saat wawancara kerja. Hal tersebut membuatmu bisa mempelajari
informasi berharga seputar perusahaan yang kamu lamar. Saat wawancara
kerja, kamu bisa menyebutkan informasi yang didapatkan saat riset ke pihak
pewawancara. Hal ini membuatmu terlihat sebagai seseorang yang;
• memang tertarik bekerja di perusahaan tersebut
• selalu mengerjakan sesuatu yang perlu dilakukan
• perhatian terhadap detail

10. Perhatikan waktu interview


Selanjutnya yang perlu diperhatikan saat interview kerja adalah waktu
atau timing. Tentunya, jangan sampai kamu datang terlambat ke sesi
wawancara kerjamu. Ada baiknya bagimu untuk sampai di
lokasi interview kerja satu jam sebelum sesi wawancara dimulai. Meski begitu,
jangan sampai kamu datang terlalu awal juga, karena hal tersebut dapat
membuat pihak pewawancara merasa tertekan dan terburu-buru. Oleh karena
itu, apabila kamu ingin menunggu bagianmu diwawancara, tunggulah
setidaknya 15 menit di depan ruang interview kerja.

40

Anda mungkin juga menyukai