Anda di halaman 1dari 8

TES

WAWANCARA

 Seputar Tes
Wawancara
 Daftar Pertanyaan
Wawancara

Seputar Personality - Seputar


Pengetahuan Tentang
Perusahaan - Seputar Kinerja
Seputar Tes Wawancara
Etika Wawancara
Wawancara merupakan salah satu tahapan dari seleksi penerimaan siswa. Wawancara
biasanya dilakukan setelah tes tertulis.

Etika saat melakukan wawancara sangat perlu diperhatikan. Karena saat wawancara,
pewawancara dapat menilai kepribadian seseorang secara langsung. Oleh karena itu, kesan
yang baik sangat diperlukan.
Etika yang harus diperhatikan saat wawancara antara lain adalah sebagai berikut.
a. Datang lebih awal
Setidaknya peserta datang paling lambat 15 menit sebelum sesi wawancara dimulai. Hal
ini akan memberi kesan bahwa peserta serius dan merupakan orang yang tepat waktu
dan menepati janji.
b. Berpakaian yang sopan
Cara berpakaian adalah kesan pertama terhadap citra seseorang. Gunakanlah pakaian
yang rapi, sopan, dan formal.
c. Berperilaku ramah dan sopan
 Ketika berada di tempat wawancara, sapalah dan beri senyum kepada pewawancara
yang ditemui. Hal ini akan memberi kesan positif bagi peserta.
 Saat akan memasuki ruang wawancara ketuklah pintu.
 Berikanlah senyum yang tulus saat bertemu dengan pewawancara.
 Berjabat tanganlah dengan pewawancara dengan sewajarnya, tidak terlalu erat atau
terlalu lemas. Jabat tangan yang terlalu lemas menunjukkan bahwa peserta kurang
bersemangat.
 Saat menjawab pertanyaan jawablah dengan tegas dan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti. Gunakan volume suara yang tepat, tidak terlalu keras, dan tidak
terlalu pelan. Perhatikan juga kecepatan dalam berbicara.
d. Matikan telepon genggam
Alangkah baiknya sebelum wawancara dimulai, handphone dalam keadaan nonaktif.
Karena handphone yang berbunyi saat wawancara berlangsung akan mengganggu dan
memberi kesan kurang baik dari pewawancara kepada peserta.

2
Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari saat wawancara.
a. Berkata bohong saat melakukan wawancara.
b. Menggunakan kata-kata yang tidak baku seperti lu, gue, emangnya, dan lain-lain.
c. Menghindari kontak mata dengan pewawancara.
d. Menggaruk kepala atau leher.
e. Menyilangkan tangan di dada.
f. Menggoyangkan kaki atau menyilangkannya.
g. Menaruh tas di atas paha.

Tips dan Trik Menjawab Pertanyaan Menjebak Saat Wawancara


Saat sesi wawancara, pewawancara kadang mengajukan pertanyaan yang menjebak.
Berikut ini contoh pertanyaan yang menjebak dan tips untuk menjawabnya.
a. Perkenalkanlah diri Anda.
Pertanyaan tersebut diajukan pertama kali dalam sesi wawancara. Jawablah pertanyaan
ini dengan kalimat singkat. Dalam menjawab pertanyaan ini, peserta jangan menceritakan
data dirinya secara mendetail.
b. Mengapa tertarik dengan institusi ini.
Pertanyaan ini sebenarnya untuk menguji pengetahuan peserta akan institusi sekolah
kedinasan. Hal ini menunjukkan keseriusan peserta apabila ia mengetahui banyak
mengenai institusi. Untuk itu pelajarilah semua tentang institusi tersebut sebelum
melakukan sesi wawancara.
c. Apa kelemahan atau kekurangan Anda.
Pertanyaan di atas sangat sering muncul saat sesi wawancara, karena sangat mustahil
seseorang tidak memiliki kekurangan. Untuk jawaban yang tepat adalah jawablah
kekurangan yang dimiliki dengan jujur, tetapi jangan lupa menyertakan upaya yang akan
kita lakukan untuk mengubah kelemahan yang kita miliki.
d. Mengapa kami harus memilih Anda.
Jawablah pertanyaan itu dengan menyebutkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki.
Jangan memberikan jawaban yang terlalu umum, tetapi lebih ke spesifik dari kemampuan
yang dimiliki.

Teknik Mengakhiri Wawancara


Pada saat akhir sesi wawancara, ada kalanya pewawancara memberi kesempatan peserta
untuk bertanya. Tidak ada salahnya peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya
mengenai instansi. Selain untuk menambah pengetahuan peserta akan instansi, juga akan
memberi nilai plus peserta di mata pewawancara. Karena hal ini menunjukkan antusiasme
peserta terhadap institusi.

Saat semua sesi wawancara telah selesai jangan lupa ucapkan terima kasih. Selain itu
jangan lupa berjabat tangan dengan pewawancara dan mungucapkan pamit.

3
Tips Wawancara
Berikut ini merupakan tips-tips untuk menghadapi wawancara:
❐ Sebelum wawancara, pelajari terlebih dahulu instansi terkait, sejarah singkat, maupun
isu-isu terkini terkait instansi.
❐ Pastikan badan dan pikiran dalam kondisi prima. Cukup tidur, sarapan pagi, cukup minum
air putih, gosok gigi, sebelum berangkat ke lokasi wawancara.
❐ Saat menunggu giliran wawancara, disarankan membawa buku bacaan ringan untuk
teman menghabiskan waktu.
❐ Jangan panik dan gemetaran saat menghadapi pewawancara. Saat memasuki ruang
wawancara, tarik napas dalam-dalam, dan keluarkan perlahan. Lakukan hingga detak
jantung menjadi lebih tenang.
❐ Pakaian harus rapi dan sopan sesuai ketentuan. Jaga penampilan. Tunjukkan bahwa Anda
adalah orang yang “smart”, profesional, dan disiplin tinggi.
❐ Saat dipanggil, ucapkan salam, lalu jabat tangan pewawancara dengan sopan dan mantap
lalu duduklah dengan rileks dan sopan.
❐ Jawablah dengan tegas, logis, runtut, dan proporsional. Wawancara merupakan teknik
menggali ide dan informasi secara proporsional. Kemampuan menjawab adalah cermin
kemampuan intelektual, wawasan dan cara menyusun sebuah bangunan logika. Bicaralah
dengan suara yang cukup dan jangan berlebihan.
❐ Tunjukkan pula bahwa kalian memiliki wawasan yang luas tidak saja soal kompetensi
akademik, melainkan yang non akademik seperti pengetahuan umum yang sangat populer
saat ini. Keluasan wawasan menunjukkan seorang yang haus akan pengetahuan baru.
❐ Bicaralah secara jujur dan terbuka.

4
Daftar Pertanyaan
Wawancara

1-Seputar Personality
1) Coba Anda perkenalkan diri Anda secara singkat!
Ini adalah pertanyaan pertama yang biasanya diajukan oleh pihak HRD perusahaan kepada
para calon karyawannya. Pertanyaan ini merupakan dasar seberapa bagus kepercayaan
diri seseorang. Pada kesempatan ini, Anda bisa menceritakan apa yang ada dalam CV
Anda, seperti prestasi, pencapaian terbaik, dan keunggulan dalam berbagai hal lain yang
dapat memberikan kesan positif pada diri Anda.
2) Apa hobi Anda?
Anda tidak perlu menyebutkan semua hobi yang Anda suka. Cukup sebutkan beberapa
dan coba kaitkan dengan soft skill tertentu yang bisa mendukung pekerjaan Anda.
3) Apa kelebihan yang Anda miliki?
Kesempatan kali ini sebenarnya untuk menguji kejujuran, seberapa besar Anda mengetahui
kemampuan diri dan seberapa yakin Anda dengan kemampuan yang Anda miliki. Intinya
berikan poin kelebihan Anda untuk membangun perusahaan nantinya. Cari tahu skill
yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, lalu cocokkan dengan kelebihan yang Anda miliki.
4) Apa kelemahan Anda?
Jangan memberikan jawaban kelemahan dalam bentuk yang detail dan teknis seperti
saya seorang pemalas, atau saya seorang pelupa, tapi berikan dalam konteks yang bisa
dijadikan sebagai pemicu kepada hal yang lebih positif seperti saya seorang yang selalu
gelisah bila tidak mengerjakan tugas tepat waktu, saya seorang yang tidak suka pekerjaan
yang tidak terstruktur dan lainnya kemudian ikuti dengan pernyataan bahwa Anda akan
berjanji untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
5) Apa pencapaian terbaik Anda?
Anda bisa menceritakan pekerjaan Anda di perusahaan sebelumnya yang berhasil
mendapatkan reward atau apresiasi dari atasan. Jika Anda adalah fresh graduate, ceritakan
pencapaian selama Anda berkuliah, bisa pencapaian akademik atau nonakademik.
6) Apa alasan Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya?
Kesempatan ini adalah untuk membuktikan bahwa Anda tidak ada masalah serius dengan
perusahaan sebelumnya. Jangan pernah menyalahkan pihak perusahaan sebelumnya,
misal kondisi kantor, pimpinan yang tidak becus atau teman kerja yang membosankan.
Berikan jawaban yang HRD inginkan seperti saya berhenti dari perusahaan lama untuk

5
mengembangkan karir saya. Karena perusahaan lama tidak secara maksimal menggali
potensi yang saya punya. Saya ingin memulai sesuatu yang baru, menantang, dan sesuai
dengan kemampuan yang saya punya dan saya rasa atau saya pikir perusahaan ini bisa
mewujudkan itu.
7) Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai?
Anda bisa jawab pertanyaan ini dengan mempelajari budaya perusahaan yang Anda
lamar. Lalu, sesuaikan budaya tersebut dengan lingkungan kerja yang Anda mau. Budaya
perusahaan biasanya ada di website resmi setiap perusahaan.
8) Kamu adalah seorang pemimpin atau pengikut?
Perusahaan menyukai calon pegawai yang memiliki jiwa kepemimpinan. Karena itu, jika
Anda memiliki pengalaman yang berkaitan dengan kepemimpinan, bisa Anda ceritakan
sebagai jawabannya.
Anda juga bisa menyampaikan ketika Anda menjadi anggota, Anda selalu bersedia
mendengarkan, menerima instruksi, dan mengerjakan tanggung jawab dengan baik.
9) Ceritakan momen saat Anda melakukan kesalahan
Hindari menjawab pertanyaan wawancara ini dengan “Saya tidak pernah melakukan
kesalahan Pak/Bu.” Sampaikan saja kesalahan yang tidak terlalu besar atau tidak fatal,
lalu jelaskan apa yang Anda pelajari dari kesalahan tersebut.

2-Seputar Pengetahuan Tentang Perusahaan


1) Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?
Umumnya, pihak recruiter juga ingin mengetahui seberapa jauh Anda mengenal
perusahaan yang Anda lamar. Karena itu, tidak ada salahnya bila Anda melakukan riset
tentang perusahaan tersebut sebelum sesi interview kerja.
Anda dapat mencari informasi yang valid dari website resmi perusahaan yang sedang
membuka lowongan kerja. Tentu saja tidak perlu menghafal semua informasi yang Anda
baca, Anda bisa memilih beberapa informasi yang penting saja.
Selain dari website atau situs resmi perusahaan, apabila Anda memiliki rekan kerja yang
bekerja di perusahaan yang sama, Anda bisa menanyakan informasi penting untuk
persiapan interview kerja kepada mereka. Informasi tersebut tentu bisa membantu proses
Anda dalam menghadapi pertanyaan pewawancara.
2) Apa yang Anda ketahui tentang posisi ini?
Ketika melamar pekerjaan, Anda harus mengetahui deskripsi pekerjaan, tugas utama,
dan skill apa saja yang diperlukan. HRD ingin mengetahui sejauh mana Anda paham dan
memastikan bahwa Anda tidak benar-benar asing dengan posisi yang dilamar. Pastikan
bahwa Anda belajar tentang posisi yang Anda lamar atau bertanya ke teman yang bekerja
di posisi yang sama. Jika Anda sudah bekerja sebelumnya, Anda bisa menceritakan
pengalaman kerja Anda.
3) Mengapa Anda tertarik melamar posisi ini?
Anda bisa menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan skill atau passion yang Anda
miliki terhadap posisi yang dilamar. Jika ternyata Anda memiliki pengalaman kerja di

6
posisi yang sama sebelumnya, maka hal ini bisa menjadi poin untuk Anda.
Namun, apabila Anda tidak memiliki pengalaman yang sama sekali di bidang tersebut
atau Anda adalah fresh graduate, cobalah untuk melakukan riset kecil-kecilan terlebih
dahulu. Pelajari terlebih dahulu job description, kemudian cari hubungan dengan latar
belakang pendidikan atau keterampilan yang Anda miliki.
4) Berikan alasan mengapa kami harus memperkerjakan Anda di sini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda harus menjelaskan keunggulan Anda yang dapat
memberi kontribusi kepada pekerjaan Anda nantinya. Jelaskan hal yang benar-benar
ada dalam diri Anda dan jangan berbohong. Karena hal ini akan merugikan Anda di
kemudian hari apabila Anda diterima di posisi tersebut. Jangan memberikan jawaban
yang muluk-muluk dan terkesan bertela-tele karena akan memberikan gambaran bahwa
Anda adalah seorang yang angkuh, tidak jujur, dan berlebihan. Berikan jawaban logis
dan terkesan alamiah.
Pelajari terlebih dulu profil perusahaan yang Anda lamar melalui web perusahaan.
Tujuannya adalah mempersiapkan diri dalam menjawab pertanyaan dan mengetahui
seberapa cocoknya personality Anda terhadap cara kerja perusahaan tersebut.

3-Seputar Kinerja
1) Bagaimana visi dan tujuan Anda dalam beberapa tahun ke depan untuk perusahaan
ini?
Dalam kesempatan ini Anda dapat berbagi tujuan dan cita-cita yang selama ini Anda
ingin raih bersama perusahaan tersebut. Poin lebih untuk Anda jika Anda mengemukakan
jawaban dengan lugas dan penuh percaya diri. Jawaban yang yang visioner dan luar
biasa tetapi masih dalam konteks yang realistis akan membuat pihak perusahaan yakin
memilih Anda.
2) Apakah Anda suka bekerja dalam tim atau individual?
Umumnya perusahaan lebih menyukai pegawai yang mampu bekerja dalam tim dan solid.
Namun, terkadang ada pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian secara individual. Oleh
karena itu, berikanlah jawaban yang fleksibel bahwa Anda bisa bekerja secara individu
dan dalam sebuah tim. Berikan juga jawaban bahwa Anda dapat memberikan performa
yang terbaik untuk keduanya.
3) Berapa gaji yang Anda harapkan?
Ini adalah pertanyaan yang mengukur seberapa besar kualitas dan nilai Anda bagi
perusahaan yang baru. Tentunya Anda harus bisa menyesuaikan seberapa tinggi
keterampilan dan keahlian yang Anda miliki dengan gaji yang Anda minta.
Jika Anda adalah seorang fresh graduate jangan meminta gaji yang terlalu tinggi. Untuk
fresh graduate mungkin Anda bisa meminta gaji standar UMR. Sedangkan untuk Anda
yang berpengalaman bisa meminta gaji lebih tinggi dibandingkan dengan gaji di
perusahaan lama Anda.

7
4) Apakah Anda bersedia jika diminta bekerja lembur?
Satu hal yang perlu diingat saat Anda menyampaikan jawaban interview kerja menyangkut
jam lembur seperti ini, berusahalah untuk menjawab dengan jujur mengenai kemampuan
waktu kerja yang Anda miliki.
5) Apakah Anda bersedia jika ditempatkan di luar kota?
Pertanyaan ini sering diajukan saat wawancara kerja pada posisi tertentu, saat mendapat
pertanyaan semacam ini, jawablah bersedia tanpa pikir panjang lagi.
Namun, apabila Anda memberikan jawaban lain jika masih merasa ragu atau tidak
bersedia, berikanlah alasan logis yang sekiranya dapat diterima oleh perusahaan.
Biasanya perusahaan skala besar mencari kandidat yang bisa ditempatkan di mana saja
untuk kantor cabang mereka. Karena itulah, sebaiknya sebelum tahap interview kerja, Anda
mencari informasi terlebih dahulu mengenai perusahaan yang Anda lamar, mulai dari letak
kantor cabangnya, hingga jaringan distribusinya. Sehingga Anda bisa memperkirakan di
kota mana saja kemungkinan ditempatkan dan ada waktu untuk mempertimbangkan
pekerjaan tersebut.
6) Bagaimana cara Anda menghadapi stres dan tekanan?
Pertanyaan ini sering muncul dalam sesi interview kerja. Perlu Anda ingat bahwa apa pun
pekerjaannya, siapa pun Anda tentu pernah merasa stres atau tertekan dalam pekerjaan.
Berusahalah untuk menjawab dengan jujur bagaimana cara Anda menghadapi stres dan
tekanan yang umum terjadi di tempat kerja. Anda juga bisa menceritakan pengalaman Anda
secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stres Anda berhasil.
7) Bagaimana sikap Anda dalam menghadapi masalah dan kritikan?
Untuk menghadapi masalah sangat berbeda dengan menghadapi kritik. Anda bisa
menjawab apabila untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya Anda akan selalu
memberikan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang Anda hadapi.
Adapun untuk menghadapi kritik Anda bisa lebih bijak dan mem-filter kritik mana yang
membangun dan kritik yang tidak membangun.
8) Bagaimana Anda mengatur prioritas pekerjaan?
Anda bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menceritakan contoh yang
pernah Anda alami. Bisa semasa kerja di perusahaan lama, atau semasa kuliah. Anda
bisa menceritakan bagaimana Anda mengatur waktu dan metode menyusun prioritas.

Anda mungkin juga menyukai