Anda di halaman 1dari 5

tips wawancara kerja yang baik

Tips Wawancara Kerja


August 29th, 2009 | Tags:

PERNAHKAH Anda mempunyai teman, kerabat atau entah apa saja yang punya pengalaman
seperti ini? Berkali-kali melamar kerja, tetapi gagal saat wawancara.

Seperti pengalaman Asti-sebut saja begitu-yang bolak-balik mengadu nasib untuk mencari
pekerjaan baru, tetapi sekian kali gagal mendapatkannya. Sialnya, dia tidak berhasil lolos setelah
mengikuti tahapan wawancara. Asti sempat putus asa dan malas untuk melayangkan lamaran
lagi. Tetapi seorang
teman menghiburnya, Kamu masih beruntung karena untuk dipanggil, dites kemudian
diwawancara itu merupakan separuh bahkan tiga perempat keberhasilan. Banyak orang yang
dipanggil saja tidak, apalagi sampai diwawancara.

Rupanya kata-kata itu betul-betul memberikan semangat baru buat Asti. Sambil terus bekerja
dengan status kontrak di tempatnya sekarang, Asti tetap mencoba mencari peluang kerja yang
lebih baik. Meski begitu, setiap kali melamar, wawancara beberapa kali yang gagal itu tetap
membayang.
Biasanya orang tambah banyak pengalaman, makin percaya diri. Tetapi saya, makin sering
diwawancara, makin pesimis, karena di sini saya selalu gagal, ujar Asti.

Pengalaman seperti itu sebenarnya jamak dialami orang. Tak cuma di Indonesia, tetapi universal
dialami oleh para pelamar kerja di mana-mana di dunia, yang menggunakan sistem seleksi
obyektif, bukan sistem koneksi.

Wawancara sebenarnya hanya merupakan bagian dari sekian proses yang harus dilalui. Seleksi
pertama biasanya sudah berlangsung saat lamaran diterima perusahaan. Kualifikasi, termasuk
pendidikan, pengalaman, dan lainnya menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk
melanjutkan atau tidak
melanjutkan proses lamaran.

Betapa pentingnya wawancara, terbukti dari contoh kasus Asti di atas. Sepandai apa pun Anda,
dengan pengalaman yang Anda miliki, tetap saja tak menjamin Anda bisa diterima di tempat
kerja baru yang Anda inginkan. Tak ada rumus yang bisa digunakan dalam wawancara, selain
berusaha meyakinkan
orang yang mewawancarai bahwa Anda memang mampu, cocok, dan merupakan orang yang
tepat untuk mengisi lowongan yang sedang dicari.

Berbagai tipe

Ada beberapa bentuk wawancara yang umumnya dipraktikkan oleh pencari kerja. Yang cukup
banyak dikenal adalah bentuk wawancara tanya jawab antara pelamar dengan calon tempatnya
bekerja. Ini bisa dilakukan oleh satu orang saja atau oleh sebuah panel pewawancara.

Dalam tipe demikian, wawancara bisa cuma berbentuk skrining, sekadar mencocokkan antara
yang dikemukakan pelamar dalam surat lamarannya ditambah dengan rincian lisan. Wawancara
demikian adakalanya bisa dilakukan melalui telepon. Namun yang lebih banyak, wawancara
dilakukan dengan tatap muka.

Sesuatu yang kini banyak dipraktikkan di banyak tempat adalah wawancara kelompok. Di sini
sejumlah kandidat yang sudah lolos seleksi sebelumnya dikumpulkan untuk mengikuti diskusi
informal. Subyek yang dibicarakan dipilih oleh pewawancara, para kandidat diminta
melontarkan pendapatnya, bertanya, atau membuat kesimpulan.

Wawancara seperti ini biasanya dilakukan untuk mencari tahu potensi kepemimpinan seseorang
dalam bidang manajerial. Tujuan dari wawancara kelompok ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi kandidat dengan orang-orang lainnya. Juga untuk mengetahui bagaimana
dia menggunakan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya untuk mengalahkan orang-orang
lainnya, demikian alasannya, sebagaimana ditulis dalam CareerBuilders How to Guide: Job
Interview Types.

Jangan terpancing sewot kalau si pewawancara menyudutkan Anda dengan kata-kata sarkastik.
Bukan tidak mungkin ini bagian dari bentuk wawancara yang disebut wawancara stres. Bentuk
yang seperti ini dimaksudkan untuk menguji bagaimana seorang pelamar mengatasi hal situasi
demikian. Tak cuma
lontaran kata-kata sarkatis atau argumentatif, tetapi yang namanya wawancara stres atau stress
interview adakalanya menguji kesabaran pelamar. Salah satunya dengan membiarkan pelamar
menunggu beberapa lama.

Terhadap situasi seperti ini, jangan sakit hati. Tahan emosi Anda ketika menghadapi pertanyaan
dari pewawancara. Bersikaplah kalem, seolah tidak terjadi apa-apa. Klarifikasi pertanyaan yang
kurang jelas bila diperlukan. Ingat,
jangan terkesan terburu-buru saat menjawab.

Wawancara adakalanya juga dilakukan sambil makan siang (lunch interview). Suasananya
mungkin lebih santai dibanding dengan wawancara yang dilakukan di kantor. Namun jangan
lupa, makan siang ini adalah makan siang bisnis dan Anda sedang diperhatikan. Gunakan
kesempatan wawancara ini untuk mengembangkan dasar hubungan dengan pewawancara.

Pertanyaan umum

Apa saja yang ditanyakan dalam sebuah wawancara?

Jawabannya bisa bermacam-macam. Bahkan posisi yang sama untuk kesempatan wawancara
yang hampir bersamaan, antara satu orang dengan orang lainnya bisa mendapatkan pertanyaan
yang berbeda.

Namun ada sejumlah pertanyaan umum yang sering kali dilontarkan saat wawancara. Siap-siap
saja kalau ditanya, Kenapa Anda ingin bekerja di sini? Bagaimana perusahaan ini sampai
membuat Anda tertarik? Atau bisa jadi cuma pertanyaan sangat ringan, seperti: Coba ceritakan
tentang diri Anda.

Masih banyak pertanyaan penting selain pertanyaan di atas. Alasan mengapa seseorang ingin
pindah, termasuk pertanyaan umum yang sering ditanyakan. Penanya tentu ingin mengetahui
apakah Anda mempunyai masalah dengan tempat kerja Anda atau tidak. Jika Anda memang
benar-benar tidak mempunyai
problem, katakan saja alasannya. Anda bisa mengatakan, soal tidak adanya kemungkinan
pengembangan atau Anda memerlukan pekerjaan yang cocok dengan keterampilan Anda, atau
kantor Anda pindah ke lokasi yang terlalu jauh, dan sebagainya dan sebagainya.

Sebaliknya pun begitu. Kalau memang ada masalah, jujur saja. Tunjukkan bahwa Anda bisa
menerima tanggung jawab dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Anda perlu menjelaskan
masalahnya, tetapi jangan menguraikan posisi bekas atasan Anda dalam terminologi yang serba
negatif. Tunjukkan bahwa semua itu merupakan bagian dari proses belajar yang tidak akan
mempengaruhi pekerjaan nantinya.

Di samping kekuatan, pertanyaan juga sering menyangkut sesuatu yang negatif. Simak
umpamanya kalimat, Apa kelemahan utama Anda?

Untuk hal seperti ini, bersikaplah positif. Alihkan kelemahan menjadi kekuatan. Misalnya Anda
mungkin bisa mengatakan, Sering saya khawatir terhadap pekerjaan saya. Kadang- kadang saya
bekerja sampai larut untuk memastikan
pekerjaan telah berjalan semestinya.

Pertanyaan-pertanyaan ringan sampai soal hobi serta olahraga kegemaran bukan tidak mungkin
masuk dalam wawancara. Dari hobi dan aktivitas kegemaran mungkin penanya ingin
mencocokkan apakah Anda orang yang kreatif, punya daya analisis baik, staminanya bisa
diandalkan, atau apakah
Anda termasuk orang yang mudah bekerja sama.

Bahkan banyak pewawancara yang ingin tahu apakah pelamar yang sedang dihadapinya
mempunyai kehidupan di luar pekerjaannya. Ini bukan sekadar pertanyaan mengada-ada, karena
dari sini bisa ditemukan suatu nilai tambah
seseorang yang bermanfaat untuk perusahaan. Sebagai contoh, orang yang kreatif atau
menjadikan atletik sebagai jalan keluar dari stres umumnya lebih sehat, lebih gembira, dan lebih
produktif.

Percaya diri

Kepercayaan diri memang perlu ditampilkan. Usahakan untuk melakukan kontak mata dengan
penanya dan jawabpertanyaan- pertanyaan dengan jawaban yang jelas.

Jangan lupa untuk cermat mendengarkan pertanyaan. Komunikasi harus berjalan dua arah. Jika
Anda terlalu mendominasi konversasi, bisa jadi Anda kehilangan soal-soal yang dirasakan
penting oleh penanya.

Jika ada kesempatan bertanya, jangan menanyakan sesuatu yang bisa menimbulkan kesimpulan
negatif. Contoh yang paling umum misalnya pertanyaan mengenai hari libur. Jika pertanyaan
seputar ini terlalu rinci, jangan-jangan pihak pewawancara menganggap pelamar tertarik
bergabung
lebih karena banyaknya kesempatan libur. Kalaupun soal ini ingin diperjelas, pastikan bahwa
pewawancara mengerti kenapa Anda perlu menanyakan hal itu.

Sikap tubuh yang baik hendaknya diperhatikan selama berlangsungnya wawancara. Hindari
bahasa-bahasa tubuh yang negatif, seperti menggerak-gerakkan kaki, menggigit bibir, melipat
tangan, tidak melihat lawan bicara atau berdehem sebelum menjawab setiap pertanyaan.
(mnsbc/ret)

Rileks dan Terbuka

TERLAMBAT datang mengikuti wawancara merupakan satu hal yang hendaknya tidak boleh
terjadi. Tepat waktu (atau datang awal) biasanya diartikan oleh pengundang sebagai bentuk
komitmen, bahkan lebih dari itu bisa dianggap sebagai tanda bisa dipercaya serta sikap
profesional.

Bersikaplah positif dan usahakan agar pihak lain merasa nyaman. Perlihatkan keterbukaan
dengan cara memberi senyum hangat serta jabat tangan keras.

Jangan memberi komentar negatif tentang perusahaan Anda sebelumnya atau perusahaan tempat
bekerja sekarang.

Rileks. Anggap saja wawancara adalah sebuah percakapan biasa. Ingat, penanya sebenarnya
sama groginya dengan yang diwawancara.

Bila wawancara sudah selesai, jangan lupa memberi salam dan mengucapkan terima kasih.
Kesankan bahwa Anda berminat dengan posisi yang ditawarkan. Kalau perlu tanyakan
kemungkinan bisa menelepon untuk mencek status lamaran. Kalau mereka menyatakan akan
mengontak, dengan sopan tanyakan kapan hal itu bisa diharapkan.

Kirimkan pesan, Terima kasih untuk wawancaranya. Usahakan supaya pesan itu tiba sebelum
keputusan diambil. Kalau kontak selama ini dilakukan melalui e-mail, kirim e-mail terima kasih
segera setelah wawancara.
Tags : tips interview kerja dalam bahasa inggris, tips wawancara pertanyaan pelamar kerja, gagal
dalam wawancara kerja, apa saja yang ditanya saat interview, selalu gagal interview kerja, tips
mjd wawancara, apa yang biasanya ditanyakan pada wawancara pekerjaan dibank, tujuan
melamar pekerjaan, sikap ketika wawancara, contoh pertanyaan interview bank bni, mengapa
anda ingin bekerja disini? interview, pertanyaan interview bank syariah bni, teknik wawancara
kerja saat ditanya kekurangan, contoh contoh interview pelamar kerja, tips wawancara bagi yang
pernah bekerja, format wawancara bahasa indonesia, tips lulus wawancara bank, apa jawaban
jika ditanya mengapa anda ingin bergabung di perusahaan kami, wawancara ditanya mengapa
ingin bergabung di perusahaan ini, pertanyaan interview untuk sekretaris, tips menjawab
pertanyaan saat mau melamar, pertanyaan wawancara jawaban, contoh tanya jawab interview,
interview kerja dalam bahasa inggris, pertanyaan interview kerja yang sering ditanyakan,
pertanyaan kreatif pewawancara, tips interview saat melamar kerja, bahasa ingris saat
wawancara kerja, contoh menjawab wawancara yang baik di suatu perusahaan

Anda mungkin juga menyukai