Anda di halaman 1dari 9

[JOB] Wawancara Kerja, Ditanya Apa?

Okay, gw lulus dari universitas tahun ini, 2014. Seperti kebanyakan fresh
graduate, gw memiliki dilema pekerjaan apa yang mau gw lakoni setelah
lulus atau mau ga ya langsung ambil pendidikan lanjutan, S2. Setelah
dipikir-pikir, gw lebih memilih untuk langsung lanjut kerja karena agak
capek juga mau sekolah lagi (maybe later). So, fase yang gw langsung
hadapi adalah job hunting.

Salah satu tahap yang paling gw kenang dari proses job


application adalah interview alias wawancara. Gw ngblog tentang wawancara
kerja ini bukan berarti gw jago dalam hal menghadapi wawancara kerja tapi
gw cuma ingin bagi-bagi pengalaman gw aja. Jadi, apa yang gw tulis di sini
mungkin tidak semuanya bisa kalian ambil atau bisa terapkan karena
tergantung dari jenis pekerjaan yang kalian mau ambil. Satu hal yang ingin
gw tekankan bahwa dalam wawancara kerja itu tidak ada aturan baku, tidak
ada aturan yang itu benar, yang ini salah.

Oh, ya, sebelum mulai dengan pertanyaan apa saja yang sering ditanyakan
kepada gw, ada beberapa hal yang gw ingin kalian tahu di pre-requirement,
yakni:

1. Know yourself! Ini benar-benar penting. Jangan anggap remeh


persyaratan ini! Minimal kalian harus tahu sifat dasar kalian,
seperti introvert atau extrovert, plegmatis, melankolis, sanguinis, dan
koleris. Ketahui kekurangan dan kelebihan kalian masing-masing. Siapkan
kata-kata untuk mempresentasikan diri kalian sendiri (baca: menjual diri
kalian sendiri!).

2. Know the company! Sebelum wawancara cari tahu beberapa informasi


yang ada tentang perusahaan tersebut. Minimal kalian harus mengetahui
nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan tersebut.

3. Know who they need! Baca kembali job vacancy dan cari tahu orang
seperti apa yang mereka butuhkan. Ingatlah bahwa beberapa perusahaan
menaruh bobot ekspektasi yang tinggi kepada pelamar melalui interview.
Hampir semua perusahaan memiliki competency dictionary atau panduan
untuk meng-hire karyawan melalui poin-poin pertanyaan yang mereka
ajukan. Jadi, hati-hati.

4. Suitable attire! Banyak orang yang tidak percaya bahwa pakaian itu
berpengaruh dalam proses penerimaan kerja. Jawabannya, iya! Sesuaikan
pakaian yang kalian pakai. Untuk bidang perbankan, perhotelan, penjualan,
dan lain-lain, penampilan itu memiliki pengaruh. Ingat bahwa first
impression itu bisa diubah jika orang yang berkaitan memang mengizinkan
kita mengubahnya. Jadi, ciptakan kesan profesional dan antusias melalui
pakaian yang kalian pilih supaya kalian tidak perlu membuang waktu
membelokkan kesan awal yang jelek yang ditimbulkan dari pemilihan
pakaian yang salah. Namun, formal bukan berarti paling sesuai, untuk
beberapa industri seperti desain, mereka malah akan memandang aneh jika
kalian berpakaian terlampau formal. So, cari tahu dan sesuaikan.
5. Prepare questions! Jika tidak ada pertanyaan, maka orang yang
mewawancari kalian secara relatif menganggap kalian kurang berminat.
Baca beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan.

6. Be nice!

7. Don't fake it! Salah satu hal yang paling tabu adalah menipu
pewawancara kita. Jawab semua pertanyaan dengan tulus, jujur, dan
dengan pemilihan kata-kata yang tepat.

Note:

Cara kalian menjawab. Pernah dengar teori Albert Mehrabian bahwa


dalam komunikasi lebih dari separuh aspek yang berpengaruh adalah
bahasa tubuh, intonasi suara, dan baru konten dari apa yang kita
kemukakan. Jadi, alangkah baiknya kalian menjabarkan semua jawaban
dengan yakin, mantap, dan percaya diri! Mean every and each
words! Kemukakan dengan bahasa tubuh yang mantap. Jangan
menyenderkan badan tapi disarankan tegak atau agak condong ke depan,
yang artinya kalian antusias. Jaga eye-contact. Jawab dengan suara yang
mantap dan jelas. (Untuk anak Binusian 2014, open your CB book to know
more!) Baca tips tentang bahasa tubuh yang akan membuatmu lebih dapat
disukai saat wawancara kerja.
Oke, berikut ini adalah pertanyaan yang secara pribadi gw hadapi dari
berbagai proses wawancara:

1. How do you describe yourself?

Ini adalah pertanyaan mematikan yang pertama. Ingat apa yang gw


jabarkan sebelumnya? First impression. Ini adalah first impression pertama
dalam aspek wawancaranya sendiri. Jabarkan apa yang tidak
diketahui detil dari CV kalian. Masing-masing orang mungkin berbeda dalam
menjawab pertanyaan ini tapi jika pertanyaan ini gw jawab, maka gw akan
lebih suka menjawab ke arah sifat-sifat gw yang gw anggap potensial dan baik
untuk pekerjaan yang ditawarkan. Ada juga teman gw, seperti Janet Valentina,
yang mengkombinasikan dengan pengalaman organisasi, pendidikan, atau
kerja. Jawaban yang ideal menurut gw adalah tidak terlalu panjang lebar dan
bertele-tele (ya, maksimal dua menit).

Contoh jawaban yang menurut gw pribadi kurang menyakinkan:


"My name is Erwanda, I'm 22 years old. I graduated from ... I took
Mathematics as my major. My hobbies are singing, reading, and writing that
can improve my skill physically and mentally."

Mengapa? Karena jawaban itu masih mengambang, tidak menambah nilai plus
ke diri kita sendiri. Well, beberapa informasi juga bisa dibawa pewawancara
sendiri melalui CV.
Berikut ini gw pungut contoh-contoh jawaban yang cukup baik (dan males
gw translate):

Source: About.com
a. I'm a people person. I really enjoy meeting and working with a lot of
different people.

b. I'm a perfectionist. I pay attention to all the details, and like to be sure that
everything is just right.

c. I'm a creative thinker. I like to explore alternative solutions to problems and


have an open mind about what will work best.

d. I'm efficient and highly organized. This enables me to be as productive as


possible on the job.

e. I enjoy solving problems, troubleshooting issues, and coming up with


solutions in a timely manner.

Source: Lifehack
“I am someone who…”
a. “can adapt to any situation. I thrive in a fluctuating environment and I
transform unexpected obstacles into stepping stones for achievements.”

b. “consistently innovates to create value. I find opportunities where other


people see none: I turn ideas into projects, and projects into serial success.”

c. “has a very creative mind. I always have a unique perspective when


approaching an issue due to my broad range of interests and hobbies.
Creativity is the source of differentiation and therefore, at the root of
competitive advantage.”

d. “always has an eye on my target. I endeavor to deliver high-quality work on


time, every time. Hiring me is the only real guarantee for results.”

e. “knows this job inside and out. With many years of relevant experience,
there is no question whether I will be efficient on the job. I can bring the best
practices to the company.”

Read more?
Source: Brazen Life
“I would say I’m…”
a. “Someone who has high expectations for my results. I am confident in my
ability to produce, and while I prepare for the worst, I do the work necessary
to tilt the odds so that the best will happen.”

b. “Someone who wants to be judged by individual performance and rewarded


for my efforts based on my ability to execute.”

c. “Someone who wants to work for a successful company with strong


leadership and vision, one that recognizes and rewards performers.”

d. “Someone who is consistently growing and takes the time to continue


learning even though it’s not a direct requirement of the job. I find that many
times, my professional growth is based on what I study, both directly and
indirectly related to work.”

e. “Someone who is modest, hard-working and consistently sets firm goals for
myself. Then, once I've defined my benchmarks, I take the necessary steps to
achieve those milestones.”

Read more?

2. What is your long-term goal dan medium-term goal?

Well, gw agak-agak bingung menjawab pertanyaan yang ini. Medium-term


goal itu adalah tujuan yang berjangka waktu setidaknya tiga tahun ke depan,
sedangkan long-term itu minimal lima tahun mendatang. Salah satu teman
gw, Edwin Marcel Lengkei, memberi saran untuk menjelaskan jenjang karir
yang ingin kita capai dari jangka waktu tersebut berdasarkan career path yang
memang tersedia. Jadi, kalian harus benar-benar jelas akan jenjang karir yang
ada, jangan asal menebak. Dari pengalaman gw sendiri, gw pernah menjawab
bahwa dalam jangka waktu tersebut hidup seperti apa yang gw inginkan dan
alasan mengapa. Semuanya gw kembalikan ke diri kalian masing-masing.

3. When you were a child, who did you want to be?

Jawab dengan jujur dan pikirkan alasan mengapa dulu kalian ingin menjadi
sosok ini. Well, pertanyaan ini juga bisa membuat suasana menjadi santai
jika dijawab dengan sedikit humor pintar.

4. What is your strength and weakness?

Jika pertanyaan ini diutarakan ke gw, gw akan menjawab hanya satu atau
dua poin untuk masing-masing, yang akan gw perbanyak adalah
penjabaran dari setiap poin dengan contoh-contoh nyata. Untuk weakness,
gw sarankan untuk memilih (bukan mengada-ada), weakness yang tidak
krusial di bidang kerja itu. Contoh jawaban yang menurut gw agak asalah,
kalian menjawab kalian adalah orang yang tidak pandai bergaul saat
kalian apply di bidang sales atau marketing. Lalu, cari solusi untuk
kekurangan ini. Jangan mencari kekurangan dan kelebihan yang bukan
berasal dari diri kalian sendiri, misalnya, memiliki orang tua yang sangat
mendukung, well, tidak sepenuhnya salah, namun hal ini akan
menunjukkan kalian orang yang dependable pada orang lain atau situasi.

5. Why did you choose... (your major)?

Untuk hal ini, saran gw cuma satu: jangan pernah jawab salah pilih
jurusan, dipilih orang lain, atau ikut teman! Temukan sisi-sisi positif dari
jurusan yang kamu pilih dan kaitkan dengan alasan kamu memilih jurusan
tersebut. Misalnya, kamu lulusan dari jurusan Sastra Inggris, kamu bisa
mengutarakan bahwa kamu sangat suka membaca dan mengaji sastra
karangan William Shakespeare. Silahkan berinovasi.

6. What kind of job do you want?

Jawab dengan pekerjaan yang minati dan sesuai dengan vacancy yang
dilamar di perusahaan tersebut dan mengapa kalian menyukai pekerjaan
itu atau pengalaman terkait yang ada. Jika kalian menjawab dengan
pekerjaan yang memang kalian minati, namun tidak ada lowongan di
perusahaan itu, maka peluang untuk masuk setipis kertas.

7. You chose... (your major), but why do you apply for...? (A cross-field
application)
Beberapa kali gw ditanya pertanyaan ini karena beberapa kali gw apply di
pekerjaan yang kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan gw. Saran
gw adalah cari pengalaman-pengalaman di saat kalian sedikit
bersinggungan dengan bidang tersebut, misalnya, di pengalaman
organisasi, dan kemukakan mengapa kalian menyukai pekerjaan itu.

8. Do you have any questions?

Bertanyalah! Minimal satu pertanyaan. Tunjukkan antusiasme kalian.


Tidak akan ada waktu lain untuk menunjukkan ketertarikan kalian kalau
pada tahap ini kalian gagal menunjukkan jika kalian benar-benar tertarik.

9. We have a hundred and more applicants, why should we hire you?

Well, selamat berinovasi :)

NB:

(1) Gw pernah diwawancara HRD untuk posisi trainee sales dan ada satu tes
yang menarik sekali. Kalian pernah menonton The Wolf of Wall Street? Yup,
gw disuruh menyakinkan customer untuk membeli suatu barang (pilih
antara pena, remote control, dan air minum) dengan kelebihan yang bisa
dikarang. Gw diberi waktu sekitar lima menit untuk berpikir. Ya, gw cas cis
cus aja hahahaha...

(2) Saran gw dalam wawancara adalah buat suasana santai dengan tetap
ramah. Percayalah, jika kalian kaku dan sangat gugup, pewawancara
sendiri akan agak ragu dan sungkan untuk bertanya (dan hal ini bisa jadi
berita kurang baik). Cermati bahasa tubuh pewawancara kalian. Sedikit
humor gw rasa tidak apa-apa selama masih sopan. Gw bahkan pernah di
tengah-tengah wawancara ditawari permen Fisherman dan dengan
polosnya gw terima sambil nyengir seneng :D (tidak gw makan kok!), dan
pewawancara gw tetap meneruskan wawancara dengan lebih santai dengan
terus menghisap permen. Gw tetap respect kepada pewawancara gw
walaupun beliau makan permen karena gw merasa suasana itulah yang gw
dan beliau bisa nikmati saat wawancara. Akhirnya, beliu juga bercerita
tentang pandangan beliau dan gw tetap nyegir seneng sampai berjam-jam
gw pulang dari wawancara.

(3) Oh, ya, kalian dipanggil tes, beramah-tamahlah dengan semua pihak,
termasuk pelamar lain. Kalian bisa mendapat kenalan dari universitas lain
atau jurusan lain. Gw pribadi sangat suka mengobrol dengan pelamar lain
untuk memperluas wawasan. Gw tahu ada beasiswa, jurusan-jurusan yang
gw sendiri dulu tidak pernah dengar, dan banyak sekali, dunia ini
luuuuuuaaaaaaaaaas sekali, dude.

(4) Oh, ya, ngomong-ngomong tentang body language, gw pernah


menonton video di bawah ini. Penjelasannya membantu sekali
and somehow mengubah gw. Recommended sebelum ikut wawancara kerja!

(5) Tanpa bermaksud untuk mengecilkan hati, hampir semua wawancara


kerja yang gw alami, kebanyakan menggunakan bahasa Inggris.
Kesimpulannya, penguasaan bahasa asing itu bisa menjadi poin yang cukup
bagus dalam wawancara, artinya kecakapan berkomunikasi dengan bahasa
internasional dapat dibuktikan. Selain itu, lowongan kerja tertentu sering
mencantumkan kecakapan bahasa asing lain. Jadi, jangan pernah merasa
percuma untuk belajar bahasa asing. It helps you so much!

(6) Be nice dan jadi diri sendiri! :)

Anda mungkin juga menyukai