Okay, gw lulus dari universitas tahun ini, 2014. Seperti kebanyakan fresh
graduate, gw memiliki dilema pekerjaan apa yang mau gw lakoni setelah
lulus atau mau ga ya langsung ambil pendidikan lanjutan, S2. Setelah
dipikir-pikir, gw lebih memilih untuk langsung lanjut kerja karena agak
capek juga mau sekolah lagi (maybe later). So, fase yang gw langsung
hadapi adalah job hunting.
Oh, ya, sebelum mulai dengan pertanyaan apa saja yang sering ditanyakan
kepada gw, ada beberapa hal yang gw ingin kalian tahu di pre-requirement,
yakni:
3. Know who they need! Baca kembali job vacancy dan cari tahu orang
seperti apa yang mereka butuhkan. Ingatlah bahwa beberapa perusahaan
menaruh bobot ekspektasi yang tinggi kepada pelamar melalui interview.
Hampir semua perusahaan memiliki competency dictionary atau panduan
untuk meng-hire karyawan melalui poin-poin pertanyaan yang mereka
ajukan. Jadi, hati-hati.
4. Suitable attire! Banyak orang yang tidak percaya bahwa pakaian itu
berpengaruh dalam proses penerimaan kerja. Jawabannya, iya! Sesuaikan
pakaian yang kalian pakai. Untuk bidang perbankan, perhotelan, penjualan,
dan lain-lain, penampilan itu memiliki pengaruh. Ingat bahwa first
impression itu bisa diubah jika orang yang berkaitan memang mengizinkan
kita mengubahnya. Jadi, ciptakan kesan profesional dan antusias melalui
pakaian yang kalian pilih supaya kalian tidak perlu membuang waktu
membelokkan kesan awal yang jelek yang ditimbulkan dari pemilihan
pakaian yang salah. Namun, formal bukan berarti paling sesuai, untuk
beberapa industri seperti desain, mereka malah akan memandang aneh jika
kalian berpakaian terlampau formal. So, cari tahu dan sesuaikan.
5. Prepare questions! Jika tidak ada pertanyaan, maka orang yang
mewawancari kalian secara relatif menganggap kalian kurang berminat.
Baca beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan.
6. Be nice!
7. Don't fake it! Salah satu hal yang paling tabu adalah menipu
pewawancara kita. Jawab semua pertanyaan dengan tulus, jujur, dan
dengan pemilihan kata-kata yang tepat.
Note:
Mengapa? Karena jawaban itu masih mengambang, tidak menambah nilai plus
ke diri kita sendiri. Well, beberapa informasi juga bisa dibawa pewawancara
sendiri melalui CV.
Berikut ini gw pungut contoh-contoh jawaban yang cukup baik (dan males
gw translate):
Source: About.com
a. I'm a people person. I really enjoy meeting and working with a lot of
different people.
b. I'm a perfectionist. I pay attention to all the details, and like to be sure that
everything is just right.
Source: Lifehack
“I am someone who…”
a. “can adapt to any situation. I thrive in a fluctuating environment and I
transform unexpected obstacles into stepping stones for achievements.”
e. “knows this job inside and out. With many years of relevant experience,
there is no question whether I will be efficient on the job. I can bring the best
practices to the company.”
Read more?
Source: Brazen Life
“I would say I’m…”
a. “Someone who has high expectations for my results. I am confident in my
ability to produce, and while I prepare for the worst, I do the work necessary
to tilt the odds so that the best will happen.”
e. “Someone who is modest, hard-working and consistently sets firm goals for
myself. Then, once I've defined my benchmarks, I take the necessary steps to
achieve those milestones.”
Read more?
Jawab dengan jujur dan pikirkan alasan mengapa dulu kalian ingin menjadi
sosok ini. Well, pertanyaan ini juga bisa membuat suasana menjadi santai
jika dijawab dengan sedikit humor pintar.
Jika pertanyaan ini diutarakan ke gw, gw akan menjawab hanya satu atau
dua poin untuk masing-masing, yang akan gw perbanyak adalah
penjabaran dari setiap poin dengan contoh-contoh nyata. Untuk weakness,
gw sarankan untuk memilih (bukan mengada-ada), weakness yang tidak
krusial di bidang kerja itu. Contoh jawaban yang menurut gw agak asalah,
kalian menjawab kalian adalah orang yang tidak pandai bergaul saat
kalian apply di bidang sales atau marketing. Lalu, cari solusi untuk
kekurangan ini. Jangan mencari kekurangan dan kelebihan yang bukan
berasal dari diri kalian sendiri, misalnya, memiliki orang tua yang sangat
mendukung, well, tidak sepenuhnya salah, namun hal ini akan
menunjukkan kalian orang yang dependable pada orang lain atau situasi.
Untuk hal ini, saran gw cuma satu: jangan pernah jawab salah pilih
jurusan, dipilih orang lain, atau ikut teman! Temukan sisi-sisi positif dari
jurusan yang kamu pilih dan kaitkan dengan alasan kamu memilih jurusan
tersebut. Misalnya, kamu lulusan dari jurusan Sastra Inggris, kamu bisa
mengutarakan bahwa kamu sangat suka membaca dan mengaji sastra
karangan William Shakespeare. Silahkan berinovasi.
Jawab dengan pekerjaan yang minati dan sesuai dengan vacancy yang
dilamar di perusahaan tersebut dan mengapa kalian menyukai pekerjaan
itu atau pengalaman terkait yang ada. Jika kalian menjawab dengan
pekerjaan yang memang kalian minati, namun tidak ada lowongan di
perusahaan itu, maka peluang untuk masuk setipis kertas.
7. You chose... (your major), but why do you apply for...? (A cross-field
application)
Beberapa kali gw ditanya pertanyaan ini karena beberapa kali gw apply di
pekerjaan yang kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan gw. Saran
gw adalah cari pengalaman-pengalaman di saat kalian sedikit
bersinggungan dengan bidang tersebut, misalnya, di pengalaman
organisasi, dan kemukakan mengapa kalian menyukai pekerjaan itu.
NB:
(1) Gw pernah diwawancara HRD untuk posisi trainee sales dan ada satu tes
yang menarik sekali. Kalian pernah menonton The Wolf of Wall Street? Yup,
gw disuruh menyakinkan customer untuk membeli suatu barang (pilih
antara pena, remote control, dan air minum) dengan kelebihan yang bisa
dikarang. Gw diberi waktu sekitar lima menit untuk berpikir. Ya, gw cas cis
cus aja hahahaha...
(2) Saran gw dalam wawancara adalah buat suasana santai dengan tetap
ramah. Percayalah, jika kalian kaku dan sangat gugup, pewawancara
sendiri akan agak ragu dan sungkan untuk bertanya (dan hal ini bisa jadi
berita kurang baik). Cermati bahasa tubuh pewawancara kalian. Sedikit
humor gw rasa tidak apa-apa selama masih sopan. Gw bahkan pernah di
tengah-tengah wawancara ditawari permen Fisherman dan dengan
polosnya gw terima sambil nyengir seneng :D (tidak gw makan kok!), dan
pewawancara gw tetap meneruskan wawancara dengan lebih santai dengan
terus menghisap permen. Gw tetap respect kepada pewawancara gw
walaupun beliau makan permen karena gw merasa suasana itulah yang gw
dan beliau bisa nikmati saat wawancara. Akhirnya, beliu juga bercerita
tentang pandangan beliau dan gw tetap nyegir seneng sampai berjam-jam
gw pulang dari wawancara.
(3) Oh, ya, kalian dipanggil tes, beramah-tamahlah dengan semua pihak,
termasuk pelamar lain. Kalian bisa mendapat kenalan dari universitas lain
atau jurusan lain. Gw pribadi sangat suka mengobrol dengan pelamar lain
untuk memperluas wawasan. Gw tahu ada beasiswa, jurusan-jurusan yang
gw sendiri dulu tidak pernah dengar, dan banyak sekali, dunia ini
luuuuuuaaaaaaaaaas sekali, dude.