JAWABAN
1. Hal yang harus dilakukan saat wawancara kerja secara virtual
• Siapkan Tempat yang Mendukung Kita bisa manfaatkan sepenuhnya sudut di rumah
yang paling banyak terpapar sinar matahari. Tempat yang terang akan membuat wajah
Anda terlihat jelas. Selanjutnya, pilih ruangan di mana tidak ada gangguan atau suara
tidak perlu yang bisa mengganggu selama wawancara.
• Berlatih Melatih wawancara agar para pewawancara terkesan dengan kefasihan dan
efisiensi yang Anda lakukan. Keterampilan ini juga dapat digambarkan dengan sangat
baik pada panggilan video dengan mempraktikkan wawancara tiruan sendiri.
• Berpenampilan Rapih Menggunakan outfit terbaik, menampilkan wajah yang segar,
sehingga keseriusan Anda untuk wawancara kerja terlihat. Berpakaianlah seperti yang
biasa dilakukan untuk wawancara tatap muka. Mengenakan jas, kemeja, atau pakaian
formal lainnya tetap menjadi pilihan terbaik. Untuk wanita, make up tetap diperlukan.
• Tepat waktu Masuk setidaknya 10 menit sebelum wawancara dimulai. Tidak hanya
sebagai tanda penghormatan, tetapi juga memungkinkanmu untuk masuk ke wawancara
virtual yang tepat dan memastikan semuanya sudah diatur dengan benar.
• Bahasa tubuh Bersikaplah tegas, dan tersenyum sesekali untuk menunjukkan
kepercayaan diri dan ketegasan Anda. Tatap langsung ke kamera atau lihat pewawancara,
tanpa menunjukkan tanda-tanda ragu-ragu atau gugup.
• Fokus pada wawancara Fokus pada interview yang akan dilakukan. Maka dari itu,
walaupun pihak pewawancara tidak bisa melihat aktivitas Anda yang lain, sebaiknya
hindari untuk membuka halaman website lain atau sambil mendownload film, lagu, dan
lain sebagainya.
3. Perilaku verbal dan nonverbal yang harus diperhatikan dalam proses wawancara :
• Perilaku Verbal Dalam aktivitas mau bicara dan tidak mau bicara, berbicara lancar atau
berbicara tersendat-sendat, dan banyak bicara atau sedikit bicara. Hal lain yang muncul
dalam perilaku verbal yaitu berbicara gugup atau bicara normal, serta mengeluarkan
suara lembut, normal, keras, atau suara kecil. Aktivitas senyuman bisa dipahami dalam
perilaku verbal dan non-verbal, yaitu ada senyum atau tidak senyum, senyum secara
spontan atau dibuat-buat, senyum nampak ikhlas atau semu, dan senyum tempat waktu
atau tidak tepat waktu. Hal yang muncul dalam kontak mata, meliputi ada tidaknya
kontak mata, dan kontak mata yang dilakukan secara terus-menerus atau sepintas/
kadang-kadang.
• Perilaku non verbal Dalam ekspresi wajah yang muncul meliputi cerah atau kusam,
rileks atau tegang, gembira atau sedih, bercahaya atau pucat, serta, ada gerak-gerik
tangan atau tidak ada. Aktivitas posisi duduk bisa dilihat dalam perilaku non verbal
berupa sikap rileks, santai atau kaku, mendekat (bersahabat) atau menjauh (tidak
bersahabat), dan sikap duduk sopan atau tidak sopan. Perilaku non verbal yang muncul
dalam bentuk anggukan kepala. Kemudian aktivitas telapak tangan, yaitu hangat atau
dingin, dan telapak tangan normal atau berkeringat. Perilaku non verbal nampak juga
dalam kondisi rambut seperti Rapi atau kusut, sesuai aturan atau menyimpang, dan
rambut normal atau dihias tidak wajar. Dan yang terakhir yang bisa muncul dalam
perilaku non verbal yaitu cara berpakaian, apakah rapi atau tidak rapi, dan bersih atau
kotor.
4. Memberikan inovasi : “Dengan skill creative thinking yang cukup tinggi, saya akan
memberikan terobosan dalam ide kreatif untuk mega project agar lebih kekinian dan
diterima masyarakat. Dengan mendengarkan aspirasi para konsumen loyal, saya yakin
dapat membentuk acara yang fresh dan unik tanpa meninggalkan jati diri perusahaan”
5. Hal yang tidak boleh ditanyakan pelamar jika belum diterima :
• “Apakah posisi ini memberikan tunjangan?" Kalimat tersebut pantang diucapkan ketika
interview atau wawancara kerja. Karena pelamar belum tahu dia diterima atau tidak.
Kalimat tersebut bisa ditanyakan ketika pelamar sudah resmi diterima di perusahaan
tersebut.