Anda di halaman 1dari 22

Ringkasan Proses dan Penilaian

Wawancara Kerja

Kamu telah menonton seluruh video dalam sub topik proses wawancara, mengatasi
situasi sulit saat wawancara, kegagalan umum yang terjadi, setelah wawancara,
melakukan tindak lanjut, dan persiapan wawancara daring. Kamu dapat mengulas
kembali materi yang sudah kamu tonton dan pelajari tadi melalui ringkasan materi
berikut ini. Simak ya!

Perhatikan Hal ini saat Wawancara Kerja Berlangsung

Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan saat wawancara kerja berlangsung,
diantaranya:

1. Bicara seringkas mungkin


Selama proses wawancara berlangsung, kamu diharapkan untuk berbicara seringkas
mungkin. Seringkas disini bukan berarti sesingkat mungkin yang menyebabkan tidak
jelasnya pembicaraan yang kamu lontarkan. Namun, berbicara langsung ke intinya
dan tidak menjalar ke arah pembicaraan yang tidak ada tujuannya.

2. Berikan feedback
Feedback adalah sikap-sikap yang dinilai dapat memberikan timbal balik bagi sang
kandidat, sehingga kandidat tidak merasa berbicara seorang diri dan merasa
didengarkan. Contoh feedback yang dapat kamu berikan yaitu dengan menggumam
seperti, “em... “ atau “mm.. hmm”. Hal ini dapat menandakan bahwa kamu paham
dengan penjelasan kandidat dan membuat kandidat terus dapat berbicara dan
menyampaikan maksudnya.

Selain dengan gumaman, kamu juga bisa menggunakan anggukan. Dengan


mengangguk, kandidat akan merasa bahwa mereka berhasil menyampaikan maksud
mereka dengan baik. Kamu juga bisa gunakan kontak mata.

1
Ketika kandidat sedang berbicara, fokuskan pandanganmu ke lawan bicara, dengan
begitu mereka akan merasa dihargai dan didengar. Jangan terlalu sering melihat ke
luar jendela atau titik-titik lain di ruangan yang tidak seharusnya kamu lihat.
Usahakan kamu tetap fokus pada lawan bicara, dan hanya mengalihkan pandangan
pada saat mencatat dan membaca CV.

3. Ketepatan momen untuk mencatat

Gambar 1. Ilustrasi Mencatat Pernyataan

Tulislah poin-poin yang penting dari pernyataan kandidat. Jika perlu sangat
dianjurkan untuk menulis dengan singkatan saja agar kamu lebih mudah mengikuti
ritme pembicaraan.

Pisahkan juga mana informasi yang penting dan mana informasi yang sifatnya hanya
pelengkap. Selain itu, kamu juga boleh melakukan parafrase atau menulis dengan
gaya bahasa kamu sendiri, untuk membuat ide kalimat menjadi lebih sederhana.

2
4. Bantu kandidat untuk terbuka
Dalam proses wawancara kamu bisa saja menemui beberapa kandidat yang
memberikan data secukupnya dan tidak mendetail. Kamu bisa membantu mereka
untuk lebih terbuka dengan beberapa cara. Yang pertama, berempati. Untuk
memahami karakter kandidat, kamu bisa mencoba untuk memposisikan diri sebagai
kandidat. Kamu dapat mencoba memulai untuk masuk ke topik hobi dan aktivitas
yang kandidat sedang lakukan pada pembukaan sesi wawancara.

Kedua, tawarkan segelas air putih. Tunjukkan bahwa kamu memiliki keramahan
ketertarikan kepada setiap kandidat, dan dengan menunjukan keramahanmu itu,
kamu dapat membantu menarik kandidat untuk bisa keluar dari rasa gugupnya.

Ketiga, gunakanlah lokasi wawancara yang nyaman. Lokasi wawancara yang tidak
nyaman, seperti terlalu bising atau sirkulasi udara yang tidak baik, dapat memecah
konsentrasi kandidat, sehingga kandidat tidak terfokus pada pertanyaan yang
dilontarkan karena rasa tidak nyaman tersebut. Tentu hal ini dapat berefek negatif
tidak hanya kepada kandidat, kamu juga sebagai pengguna ruangan akan merasa
tidak nyaman.

Mengatasi Berbagai Tipe Kandidat


1. Kandidat pendiam
Dalam proses wawancara, kamu bisa saja menemui kandidat yang diam. Kandidat
tipe ini biasanya akan menjawab dengan respon yang pendek tanpa penjelasan yang
lebih detail. Kamu bisa mengatasi kandidat pendiam dengan cara memperlambat
laju wawancara, karena ada beberapa orang yang memerlukan waktu lebih lama
untuk merumuskan jawaban, jadi berikan waktu bagi kandidat untuk berpikir dan
mengembangkan jawabannya.

3
Tahan dan coba bersabarlah karena dengan menghujani berbagai pertanyaan secara
terus menerus, justru akan membuat kandidat tipe ini semakin tertutup. Ketika ada
kandidat yang tidak menjabarkan lebih detail jawaban yang dimilikinya,
pewawancara bisa menggunakan teknik pertanyaan probing.

2. Kandidat yang terlalu gugup


Kandidat yang terlalu gugup biasanya suka berbicara non-stop atau bisa disebut
dengan the nervous nelly. Kandidat tipe ini akan terus berbicara sehingga
mempersulit kamu sebagai pewawancara untuk memberikan pertanyaan.

Untuk menghadapi the nervous nelly, kamu harus tetap tenang dan memperlambat
ucapan kamu. Dengan begitu, kamu akan memberi sinyal ketenangan dan
mentransfernya kepada kandidat.

Cara ini bisa kamu terapkan selama wawancara berlangsung. Namun, jika masih
belum ada tanda-tanda perubahan dari kandidat, itu artinya kandidat adalah tipikal
orang yang tidak bisa mengendalikan tekanan dari lingkungan sekitarnya. Jika sudah
begitu, kamu bisa mempertimbangkan lagi apakah akan tetap merekrut kandidat
tersebut atau tidak.

3. Kandidat sensitif
Kandidat yang sensitif adalah kandidat yang menganggap pertanyaan maupun
pernyataan yang dilontarkan oleh pewawancara adalah hal yang ofensif atau
menyinggung dirinya.

Saat menghadapi kandidat seperti ini, kamu bisa mengajukan pertanyaan yang
bersifat problem-solving. Misalnya kamu bisa menanyakan “Jika kamu diminta untuk
merespon kritik dari klien atau manajer, bagaimana cara kamu menanggapinya?”.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui respon apa yang akan mereka lakukan jika
dihadapkan pada situasi tersebut.

4
4. Kandidat pemalu
Pemalu menandakan adanya gagasan rasa tidak aman atau cemas yang
menyebabkan diri kandidat tertutup. Untuk tipe kandidat pemalu, kamu tidak perlu
mengubah proses perekrutan sepenuhnya, cukup memberi mereka awareness saja.
Misalnya, sebelum wawancara dimulai, beritahu mereka terlebih dahulu calon
karyawan seperti apa yang kamu cari. Jadi kandidat dapat mempersiapkan diri, dan
itu akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa cemas.

Lalu pastikan kamu mengajukan pertanyaan secara pelan dan tidak terburu-buru.
Jika kamu bertanya dengan terlalu cepat, jangan kaget kalau kandidat tipe pemalu
ini tidak dapat memberikan jawaban terbaik mereka. Pahamilah bahwa mereka
membutuhkan waktu untuk memproses pertanyaan dan menghasilkan jawaban.

Hal-Hal yang Dapat Mengagalkan Proses Wawancara Kerja


Dalam proses wawancara kerja, mungkin kamu secara sadar atau tidak, telah
melakukan hal-hal yang semestinya tidak dilakukan sehingga berpotensi
menggagalkan wawancara itu sendiri. Berikut diantaranya:

1. Terlalu mengandalkan intuisi


Untuk beberapa hal, intuisi memang dibutuhkan, termasuk dalam pekerjaan
sekalipun. Namun, penggunaan intuisi yang berlebihan hanya akan membentuk
stigma awal yang dapat mengesampingkan fakta maupun data pada akhirnya.
Contoh, kandidat baru mulai menjabarkan pengalaman organisasi kuliahnya, namun
sejak awal penjabaran kandidat, kamu sudah menduga bahwa kandidat ini memiliki
etika yang tidak baik, padahal ia belum menyelesaikan pernyataannya secara utuh.
Intuisi buruk di awal yang telah kamu tanamkan ini bisa membuatmu tidak lagi
objektif memandang pengalaman sang kandidat.

5
2. Membuat keputusan yang bias
Membuat keputusan yang bias dapat terjadi karena faktor kurangnya persiapan diri
yang mendalami atas kualifikasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kurangnya
panduan yang mendetail inilah yang dapat mengakibatkan kamu tidak terarah dalam
mengevaluasi kandidat, sehingga secara tidak sadar kamu menyimpulkan keputusan
yang tidak sesuai atau bias.

Ketika kamu tidak memiliki panduan berupa data, maka prasangka atau stereotip
pribadi akan bermain di dalamnya dan menentukan caramu menilai kandidat. Jadi,
pastikan kamu benar-benar mengetahui dan menguasai apa yang menjadi kualifikasi
perusahaan.

3. Komunikasi satu arah


Wawancara tidak akan berhasil jika hanya kamu sebagai pewawancara yang
mendominasi. Pastikan kamu memberikan kesempatan bagi kandidat untuk
menjawab pertanyaanmu, menjelaskan secara rinci, dan mengajukan pertanyaan.

4. Terlalu fokus pada sisi negatif kandidat


Beberapa kasus yang ditemui di lapangan, pewawancara akan terfokus pada
kelemahan atau sisi negatif dari kandidat demi mengeliminasinya. Hal ini sangat
tidak dianjurkan, meski kandidat melakukan sekali kesalahan atau mengucapkan
kata yang bisa mengurangi poin, kamu tetap harus melihat profil kandidat secara
objektif sebelum mengambil keputusan.

Perlu kamu garis bawahi bahwa setiap kandidat pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan, namun kekurangan seperti apa yang bisa atau tidaknya diterima, itu
tergantung dengan penyesuaian kultur dan kualifikasi perusahaanmu.

6
Menilai dan Memilih Kandidat
Setelah selesai melakukan wawancara, maupun sepanjang proses wawancara
berlangsung, pewawancara bisa membuat rangkuman dari hasil wawancara. Hasil ini
bisa ditulis berupa poin-poin yang sudah dicatat sebelumnya. Pewawancara
diperbolehkan menulisnya di belakang CV kandidat atau notes. Hasil rangkuman
tentu harus sesuai dengan guide yang telah diminta oleh user. Akan lebih baik jika
ada tambahan atau poin plus dari kandidat. Setelah menulis summary, pewawancara
bisa berikan hasilnya kepada user.

Menilai kandidat bisa dimulai berdasarkan dari kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki kandidat. Seorang pewawancara harus benar-benar memahami kriteria
kandidat yang diinginkan oleh perusahaan.

Jangan Lupa untuk Follow Up

Gambar 2. Ilustrasi Menulis E-mail Follow Up

Follow up secara literal adalah menindaklanjuti. Setelah menyelesaikan proses


wawancara, pewawancara diharapkan memberikan hasil rangkuman wawancara ke
pihak user dan management HR. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi
kesesuaian kualifikasi dengan penilaian kandidat.

7
Jika user dan management HR melihat adanya potensi dalam diri kandidat, mereka
akan mengajukan untuk menindaklanjuti kandidat ini pada tahap selanjutnya.

Selain itu, follow up juga penting untuk diberikan kepada kandidat meski telah
menyelesaikan sesi wawancara. Jika perusahaanmu belum melakukan tahapan
follow up kepada kandidat, maka sangat disarankan untuk melakukan hal ini. Kamu
bisa menyampaikan follow up melaui e-mail.

Jika ada kandidat yang telah melewati wawancara pendahuluan melalui telepon atau
video, tapi tidak terpilih ke tahap berikutnya, kamu harus membuat surat penolakan.
Beri tahu bahwa kamu menghargai waktu mereka, namun tidak bisa meloloskan
mereka ke tahap selanjutnya karena kamu menemukan beberapa calon lain yang
lebih potensial.

Lalu untuk kandidat yang tidak terpilih di tahap terakhir, kamu perlu membuat
penolakan yang lebih personal. Beri tahu bahwa posisi sudah terisi dan sampaikan
terima kasih atas waktu dan upaya mereka mengikuti seleksi hingga tahap akhir.

Begitu juga untuk kandidat yang lolos ke tahap selanjutnya atau lolos diterima
bekerja. Kamu pun perlu sampaikan hal-hal apa yang harus mereka lakukan
selanjutnya dengan detail dan jelas.

Dengan memberikan informasi lanjutan kepada kandidat, meskipun sederhana, bisa


membangun reputasi perusahaan yang baik. Perusahaanmu akan dilihat sebagai
perusahaan yang bertanggung jawab dan detail kepada setiap pelamar.

8
Wawancara Kerja Daring

Gambar 3. Ilustrasi Wawancara Kerja Daring

Wawancara kerja daring atau biasa juga disebut interview online memang bukan hal
baru dalam dunia perekrutan, namun dengan kondisi yang tidak kondusif
dikarenakan pandemi saat ini, menjadikannya salah satu cara alternatif yang banyak
ditempuh oleh beberapa perusahaan.

Penerapan perekrutan online sendiri sudah eksis sejak beberapa tahun silam. Sejak
2011, penggunaan video dalam proses wawancara online berupa panggilan langsung
meningkat hingga 49 persen. Riset mengatakan bahwa 66 persen kandidat
wawancara lebih memilih menggunakan wawancara daring dibandingkan dengan
wawancara tatap muka. Alasannya beragam, mulai dari mereka menganggap lebih
efisien karena tidak perlu keluar dan mencari lokasi perusahaan, dan disukai juga
karena kemudahannya, serta kandidat bisa merasa mendapatkan pengalaman baru
wawancara kerja secara online.

Mungkin dari sisi kandidat, wawancara daring ini terlihat memiliki banyak sekali
kelebihan. Namun, wawancara daring ini juga menguntungkan bagi pihak
perusahaan.

9
Yang pertama, kecenderungan kandidat akan terlambat menjadi lebih kecil. Jika
wawancara dilakukan secara tatap muka seperti biasa, kamu bisa saja menjumpai
kandidat-kandidat yang terlambat dengan alasan jalanan macet ataupun kendaraan
mogok. Tapi tidak dengan wawancara daring karena kemudahannya dalam
mengaksesnya.

Kedua, perusahaan dapat menghemat anggaran. Pada beberapa perusahaan,


perekrut biasanya akan mencetak ulang CV ataupun portofolio kandidat sebelum
proses wawancara dimulai. Dengan adanya wawancara daring, kamu tidak perlu lagi
mencetak CV kandidat, karena semua yang dikirimkan sudah berupa digital sehingga
perusahaan dapat menghemat pengeluaran kertas dan tinta.

Namun, samping kelebihan yang dimiliki, wawancara daring juga memiliki


kekurangan. Jika kamu memiliki stabilitas internet yang lemah, maka akan sangat
merugikan kamu sebagai pengumpul data kandidat. Koneksi internet yang lemah
akan menghambat kamu dalam mendengarkan dan mengutarakan pertanyaan pada
proses wawancara.

Kemudian, akan menjadi masalah juga jika baik kamu dan kandidat tidak dapat
mengoperasikan software atau perangkat lunak secara maksimal. Untuk melakukan
video call, kamu membutuhkan perangkat lunak yang sesuai agar dapat
memperlancar proses wawancara. Sebagai contoh, untuk bisa mendiskusikan sebuah
studi kasus, kamu memerlukan fitur share screen pada perangkat lunakmu. Jika
kamu maupun kandidat tidak dapat mengoperasikannya secara maksimal, tentu
akan menghambat proses wawancara bukan?. Jadi pastikan kamu dan kandidat
memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengoperasikan perangkat lunak yang
dibutuhkan.

Wawancara daring melalui video ini bisa dilakukan dua cara, yaitu video satu arah
dan video dua arah. Video satu arah ini biasa diterapkan dengan cara pihak HRD

10
akan memberikan pertanyaan melalui teks, dan kandidat akan diminta untuk
merekam jawaban lalu mengirimnya ke pihak HRD.
Lalu yang kedua adalah video dua arah. Cara ini pada dasarnya memiliki kesamaan
dengan wawancara tatap muka seperti biasa, hanya saja melalui media yaitu video
daring.

Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan dalam melakukan wawancara daring.
Yang pertama, pastikan gadget dan akses internet yang kamu miliki memiliki
spesifikasi yang mumpuni agar tidak menghambat proses berlangsungnya
wawancara. Kamu bisa menggunakan laptop untuk mendapatkan kenyamanan yang
lebih dan melihat gestur kandidat dengan lebih jelas. Gunakan wifi bila
memungkinkan, karena koneksinya yang bisa lebih stabil dan juga lebih lancar.
Lakukan pengecekan baik terhadap gadget maupun koneksi internet sebelum
memulai wawancara.

Kedua, posisikan layar pada sudut yang tepat. Tampilkan kepala, pundak, dan
setengah bagian dada, untuk memperlihatkan kerapihamu dalam berpenampilan.

Ketiga, jagalah kontak mata agar tetap memandang kamera ketika sedang berbicara,
seakan-akan kamera itu adalah mata kandidat. Usahakan untuk tidak melihat
monitor saat kamu berbicara.

Mengoperasikan Aplikasi Video Conference

Pada materi video sebelumnya kamu sudah belajar tentang wawancara kerja daring
dan praktik wawancara daring. Nah, untuk melengkapi pengetahuan kamu seputar
wawancara daring, pada PDF kali kamu akan belajar tentang aplikasi video
conference dan fitur-fitur apa saja yang harus kamu kuasai demi mendukung
kelancaran wawancara kerja daringmu bersama kandidat. Simak ya!

11
Macam-Macam Aplikasi Video Conference
Saat ini ada banyak aplikasi video conference yang bisa kamu gunakan untuk
wawancara kerja daring, di antaranya:

1. Zoom
Zoom adalah aplikasi komunikasi menggunakan video dan dapat digunakan dalam
berbagai perangkat baik seluler maupun desktop. Aplikasi ini biasanya digunakan
untuk melakukan tatap muka secara jarak jauh dengan jumlah peserta yang cukup
banyak. Untuk menggunakan Zoom, langkah pertama yang harus Anda lakukan
adalah mendaftar di aplikasi Zoom secara gratis. Pendaftaran dapat dilakukan
melalui ponsel atau website. Untuk pengguna basic, Zoom hanya memberi batasan
waktu meeting selama 40 menit. Tapi jika kamu ingin menggunakan aplikasi Zoom
Meeting tanpa limit waktu, maka kamu perlu melakukan upgrade account Zoom
Meeting menjadi versi Pro. Namun, kamu perlu mengeluarkan biaya untuk bisa
menikmati semua fitur yang ada pada Zoom Meeting Pro tersebut.

2. Google Meet
Google Meet adalah aplikasi video conference milik Google. Aplikasi ini bisa kamu
gunakan secara gratis tanpa batas waktu. Namun, partisipan meeting hanya dibatasi
hingga 100 orang saja. Google Meet memiliki berbagai keunggulan, di antaranya
sistem integrasi penggunaan satu akun yang dapat digunakan untuk berbagai produk
Google. Terutama pada penggunaan smartphone berbasis Android yang sangat
mendominasi tentunya akan mempermudah dalam menggunakan aplikasi Google
Meet. Dengan ini, semua jadwal, link undangan, dan hasil rekaman meeting dapat
disimpan dalam satu akun yang sama tanpa harus membuat banyak akun.

Kemudian User Interfacenya sangat friendly. Menu yang ada di Google Meet sangat
friendly dan sederhana. Bahkan, bagi kamu pengguna yang baru pertama kali
menggunakan aplikasi ini, dipastikan tidak akan kesulitan untuk membuat ruang
meeting.

12
Lalu keunggulan yang terakhir yaitu aplikasinya ringan. Melihat dari tampilan yang
sangat user friendly ini, menjadikan aplikasi ini sangatlah ringan bahkan ukuran dari
aplikasi Google Meet ini hanya sebesar 55,37 megabyte, lebih besar dibandingkan
dengan Aplikasi Zoom Cloud Meeting.

3. Blue Jeans
Aplikasi video conference Blue Jeans menawarkan keunggulan yang berbeda dari
platform lainnya. Blue Jeans mendukung audio yang lebih berkualitas serta visual
yang lebih utuh dan kompleks. Kamu bisa menggunakannya secara gratis dengan
jumlah waktu yang tidak terbatas. Hanya saja kamu akan dibatasi dengan 50
partisipan untuk tiap meeting. Jika ingin lebih, kamu harus berlangganan paket
premium per bulannya.

4. Awor
Awor memfasilitasi kamu yang ingin memiliki private aplikasi video conference.
Dalam artian, Awor memungkinkan untuk d iinstal di server perusahaan kamu sendiri.
Dengan begitu, kamu bisa lebih leluasa untuk menggunakan dan memberikan
pengamanan ganda pada obrolan video conferencemu. Jika kamu ingin
menggunakan Awor dalam jangka waktu yang tidak lama, kamu bisa mencoba
menggunakan Awor secara gratis selama 90 menit tanpa putus.

5. Cisco WebEx
Cisco WebEx menyediakan layanan video conference secara gratis. Namun, kamu
hanya bisa menggunakan Cisco selama 40 menit saja. Jika kamu ingin menggunakan
dalam jangka waktu yang lama, kamu harus membayar paket berlanggan yang
disediakan oleh Cisco WebEx. Aplikasi video conference gratis ini juga menekankan
pada penggunaan cloud sehingga tidak memfasilitasi kamu yang ingin memiliki
private video conference.

6. Skype
Sebelum berbagai aplikasi video conference muncul seperti sekarang, kamu tentu
sudah mengenal Skype. Untuk penggunaan gratis, Skype hanya mendukung untuk

13
percakapan melalui chat, video, dan suara saja. Untuk penambahan fitur seperti
screen sharing dan juga jumlah partisipan, kamu harus berlangganan Skype for
Business.

7. Lifesize
Jika kamu membutuhkan aplikasi video conference dengan kualitas video terbaik,
maka kamu bisa gunakan Lifesize. Didukung oleh teknologi 4K Video Conferencing,
Lifesize akan menjadikan meeting online kamu terasa seperti bertatapan secara
langsung.

Jika, aplikasi lainnya hanya menawarkan kualitas 720p video HD, dengan 4K video
conferencing berarti kualitas gambar yang bisa ditampilkan melebihi standar HD
bahkan 8 kali lebih bagus dari kualitas 720p.

Tampilan di Lifesize akan lebih tajam, jernih, dan halus. Namun, untuk bisa
mendapatkan tampilan yang menakjubkan ini, perangkatmu juga harus didukung
oleh peralatan yang sesuai. Setidaknya support untuk transfer data 4K.

Keunggulan lainnya dari Lifesize adalah sistem keamanan yang terjamin dengan end-
to-end encryption. Meeting onlinemu akan secara otomatis terenkripsi sehingga
dapat mencegah adanya pihak ketiga yang ingin menyadap.

1. Join.me
Aplikasi video conference ini mempunyai fitur khusus dan menarik. Di Join.me kamu
bisa custom meeting link sesukamu. Misalnya mengubah link jadi nama perusahaan.
subjek meeting. atau bahkan nama kamu. Mengubah link meeting sesuai dengan
kebutuhan ini akan membuat link jadi lebih mudah diketahui oleh anggota meeting.
Selain bisa custom meeting link, kamu juga bisa mengatur background tampilanmu.
Background yang dimaksud di sini bukanlah virtual background seperti yang dimiliki
Zoom. Background ini hanyalah gambar di luar bingkai tampilan kamu.

Fitur menarik lainnya yaitu adanya fitur Mobile Whiteboarding. Fitur ini semacam
whiteboard virtual di layar ponsel yang bisa Anda corat-coret untuk keperluan

14
meeting. Di fitur ini tersedia beberapa tools seperti pen, eraser, icon, dan line and
shapes.

2. RingCentral Meetings
Kalau kamu terbiasa menggunakan aplikasi Zoom, kamu juga akan terbiasa dengan
penggunaan aplikasi RingCentral Meetings. Pasalnya, RingCentral Meetings memang
merupakan aplikasi yang didukung oleh Zoom.

Jadi, jangan heran kalau tampilan interface antara Zoom dan RingCentral Meeting
sangatlah mirip. Mulai dari navigasi serta bentuk icon dan tombolnya. Bahkan paket
harganya pun hampir sama dengan Zoom. RingCentral Meeting juga versi gratis
dengan kapasitas 100 orang durasi 40 menit.

Meskipun didukung oleh Zoom, ada fitur unggulan yang tidak dimiliki Zoom. Di
RingCentral Meeting, kamu bisa menyimpan video rekaman meeting tanpa batas.
Sementara di Zoom, kapasitas penyimpanan rekaman hanya 1 GB. Kamu juga bisa
langsung mendownload atau memutarnya berulang-ulang.

Di aplikasi ini, juga telah terintegrasi dengan Google Drive dan Dropbox. Jadi, kamu
bisa langsung menyimpan file-file yang ingin kamu bagikan di penyimpanan tersebut.
Jika kamu ingin menampilkannya saat meeting, kamu tinggal membuka Drive di
aplikasimu.

Fitur-Fitur Aplikasi Video Conference

Fitur-fitur yang dimiliki setiap aplikasi video conference mungkin berbeda-beda.


Namun, pada umumnya setiap aplikasi pasti memiliki fitur-fitur berikut:

1. Share screen
Fitur share screen (bagikan layar) memungkinkan kamu untuk menampilkan materi
presentasi atau apapun itu kepada kandidat pada saat wawancara daring. Begitu
pula sebaliknya, kandidat juga dapat membagikan materi presentasi, sehingga kedua
belah pihak dapat melihat dan membacanya di layar laptop atau komputer.

15
Biasanya ini dapat digunakan ketika akan membahas studi kasus yang sudah
dikerjakan kandidat, atau ketika kamu sebagai perekrut ingin menunjukkan kepada
kandidat proyek nyata yang sedang berjalan, lalu mencari tahu bagaimana kandidat
akan berkontribusi. Setelah share screen materi, kamu bisa tanyakan kepada
kandidat, bagian mana yang menurut kandidat telah berjalan baik, dan bagaimana
peran kandidat menjadi pembeda dalam kerja tim tersebut.

Pada Google Meet, tombol fitur share screen ini biasanya berada di bagian tengah
bawah layar, seperti pada gambar berikut :

Gambar 1. Fitur Share Screen

2. Record
Fitur Record memungkinkan kamu untuk merekam wawancara daring. Merekam
video saat melakukan wawancara kerja daring memiliki manfaat, diantaranya yaitu
untuk mencatat kembali informasi tentang kandidat yang mungkin terlewat olehmu
saat meeting berlangsung.

Cara menggunakan fitur ini pada Google Meet cukup mudah, cukup pilih atau klik
menu 'Opsi Lainnya', lalu klik 'Record Meeting' atau ‘Rekam Rapat’ Kamu pun bisa
langsung merekamnya dan untuk memberhentikannya, kamu hanya perlu kembali

16
ke menu 'Lainnya' dan klik 'Berhenti' dan nantinya video akan tersimpan otomatis di
Google Drive.

Menu 'Opsi Lainnya' ada di sebelah kanan tombol fitur ‘Share Screen’. Ikonnya
berupa titik tiga, lalu didalamnya ada pilihan 'Record Meeting’ atau ‘Rekam Rapat’
seperti berikut:

Gambar 2. Fitur Record

Ada beberapa syarat yang perlu kamu penuhi jika masih belum menemukan fitur
'Meeting Record' di Google Meet. Di Google Meet ada beberapa syarat terlebih
dahulu yang harus dipenuhi.

Google menetapkan aturan bahwa hanya ada 3 pengguna yang bisa menyalakan fitur
perekaman, yaitu penyelenggara rapat, bagian penyelenggara rapat, dan pembicara
yang login dengan menggunakan Google Workspace.

3. Raise Hand
Raise Hand adalah sebuah fitur yang memungkinkan peserta bisa menyampaikan
sesuatu di saat meeting sedang berlangsung. Fitur ini bisa kamu gunakan misalnya
pada saat wawancara panel. Jika kamu ingin bertanya kepada kandidat saat proses
wawancara berlangsung, ada baiknya kamu menekan atau klik fitur raise hand

17
terlebih dahulu, cara ini lebih sopan daripada kamu langsung menyalakan mic dan
menyela pembicaraan perekrut lain atau kandidat.

Tombol ‘Raise Hand’ ada di sebelah kiri tombol fitur ‘Share Screen’. Ikonnya berupa
gambar tangan seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. Fitur Raise Hand

4. Virtual Background
Jika suasana atau latar di belakangmu kurang rapi atau kurang layak, kamu bisa
menggantinya dengan virtual background. Cara mengganti virtual background di

Google Meet yaitu klik ‘Opsi Lainnya’, lalu klik ‘Terapkan efek visual’ .

 Untuk sepenuhnya memburamkan latar belakang, klik ‘Buramkan latar

belakang’ .
 Untuk sedikit memburamkan latar belakang, klik ‘Buramkan sedikit latar

belakang’ .
 Untuk memilih latar belakang yang sudah tersedia, klik salah satu latar belakang.

 Untuk mengupload gambar latar belakang Anda, klik ‘Upload gambar latar’ .
 Untuk menambahkan gaya ke video Anda, klik salah satu gaya.

18
Menu 'Opsi Lainnya' ada di sebelah kanan tombol fitur ‘Share Screen’. Ikonnya
berupa titik tiga, lalu didalamya ada pilihan ‘Terapkan Efek Visual’ seperti berikut:

Gambar 4. Fitur Virtual Background

Kendala saat Melakukan Video Conference


Masalah yang biasanya terjadi pada Zoom yaitu terkadang kamu sudah berbicara
panjang lebar tanpa sadar audio-mu masih di-mute. Cara cepat untuk unmute dan
mute audio pada Zoom adalah dengan menekan tombol space pada kondisi audio
mute.

Lalu masih soal audio, jika kamu host yang ingin menghindari adanya kebisingan dari
audiens yang lupa untuk mute audionya, kamu dapat mute semua audio audiens
dengan klik Alt+M.

Lalu untuk menyalakan dan mematikan kamera juga ada cara cepatnya, yaitu Alt+V
untuk Windows dan Command+Shift+V untuk iOS.

19
Jika kamu suka terlalu asyik berbicara hingga melewati notif chat pada bar bagian
bawah di Zoom, kamu bisa mengatasinya dengan memunculkan kolom chat, yaitu
klik menu chat, klik tombol dengan gambar 3 titik yang ada di chatbox, lalu klik opsi
“merge to meeting window”.

Background pada Zoom pun dapat diganti, agar ruangan kamu yang berantakan
tidak dapat terlihat. Caranya dengan download terlebih dahulu gambar proper yang
akan dijadikan background, lalu klik tanda panah ke atas pada kotak video, klik opsi
choose virtual background, klik tombol tambah, klik add image, klik image yang
sudah ditambahkan tersebut, dan display-mu sudah memiliki background

Sebaiknya cari lokasi dengan background yang netral dan presentable untuk
digunakan, karena pada aplikasi masih ada glitch atau kekurangan pada fitur
background digital yang kurang enak dilihat.

Selanjutnya, untuk mengganti nama kamu tinggal klik tombol more pada profilmu
yang terdapat di kolom participants, klik rename, lalu ketik nama yang ingin dijadikan
display, dan namamu langsung berubah.

Terakhir, hal yang sering kali menjadi kebingungan banyak orang, file hasil rekaman
Zoom akan tersimpan dimana sih?. Biasanya file hasil rekaman tersimpan pada
internal memory atau Drive C. Tetapi jika kamu ingin mengetahui lokasi pastinya
atau mau mengubah lokasi penyimpanan, cukup dengan klik tanda panah ke atas
pada kotak video, klik video setting, klik recording, baris paling atas langsung muncul
pilihan location. Untuk melihat file rekaman terakhir kamu bisa klik open, atau jika
ingin mengubah lokasi penyimpanan klik change.

Cara lainnya untuk dapat melihat file rekaman dari homepage aplikasi Zoom adalah
dengan klik menu bar meetings, klik opsi recorded, dan disana akan muncul semua
daftar rekaman zoom, klik salah satunya, dan klik open untuk dapat menuju lokasi
file rekaman berada.

20
Kita sudah membahas tentang Zoom, sekarang kita membahas cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah pada Google Meet. Aplikasi ini tidak memiliki
shortcut untuk mempercepat unmute atau mute audio, begitu pun dengan
menampilkan atau mematikan video.

Pada Google Meet, kamu dapat memilih siapa saja yang kamu ingin tampilkan di
layar, yaitu dengan mengklik tombol pin pada setiap nama di kolom participants atau
pada setiap gambar thumbnail audiens di layar.

Untuk mematikan mikrofon audiens, kamu dapat mengarahkan kursor ke volume


dengan simbol 3 titik yang terdapat pada thumbnail peserta, lalu tekan mute. Jika
kamu menjadi audiens dan bergabung melalui handphone, kamu bisa menekan
tanda bintang dan angka enam untuk unmute dan mute audio.

Kesimpulan
Demikian materi tentang beberapa aplikasi video conference dan fitur-fiturnya, yang
dapat kamu gunakan untuk wawancara kerja daring. Perlu diketahui, letak menu
atau ikon pada setiap aplikasi pasti berbeda dan sewaktu-waktu dapat berubah,
sesuai dengan pembaharuan yang dilakukan. Mungkin juga fitur-fitur yang
disediakan akan terus di tambah menyesuaikan perkembangan atau hal-hal yang
dibutuhkan user aplikasi. Untuk itu penting bagimu untuk juga terus mengikuti
pembaharuan yang ada dan mempelajari kembali jika ada fitur-fitur yang baru. Siapa
tahu fitur tersebut dapat membantu kamu dalam mewawancarai kandidat secara
daring.

Inilah ringkasan materi dalam sub topik Proses Wawancara, Mengatasi Situasi Sulit
saat Wawancara, Kegagalan Umum yang Terjadi, Setelah Wawancara, Melakukan
Tindak Lanjut, dan Persiapan Wawancara Daring. Semoga bisa membantumu untuk
mengingat kembali materi-materi tersebut dan menerapkannya dalam pekerjaanmu

21
sebagai seorang HR. Setelah membaca ringkasan ini, kamu bisa lanjutkan journey
pembelajaranmu di kelas ini yaitu mengerjakan exam. Selamat mengerjakan!

22

Anda mungkin juga menyukai