Jika Instalasi tersebut baru ingin dipasang atau mau dirubah harus diperiksa, diuji,
dicoba sebelum dioperasikan. Pemasangan maupun pemeriksa instalasi pun harus memiliki
izin dan tenaga teknis yang dianggap kompeten. Banyak ketentuan yang harus dipenuhi untuk
memasang intalasi listrik.
Ketentuan peralatan dan pemasangannya pun harus diperhatikan. Peralatan atau
perlengkapan listrik yang digunakan harus tidak berbahaya, tahan kerusakan mekanik dan
kimiawi, selungkup dan rangka logam harus dilengkapi sekrup dan terminal untuk
pembumian penandaan sesuai SNI.. Pemasangannya pun harus memperhatikan kemudahan
pelayanan, pemeriksaan dan pemeliharaan. Pengendalian peralatan harus melalui sakelar dan
sakelarnya harus sedekat mungkin.
Ketentuan umum kabel dan pemasangannya :
Ukuran harus sesuai beban. Pembebanan tidak boleh melebihi kHA, memperhatikan suhu
keliling dan suhu kabel, kabel dengan isolasi xlpe memiliki suhu tinggi, bila suhu keliling
melebihi nirmmal harus dilakukan koreksi khA.
Arus listrik ada 2 macam yaitu arus searah dan bolak-balik. Dari kedua arus tersebut
yang paling bahaya jika terkena kontak langsung adalah arus bolak-balik. Karena arus bolakbalik itu biasanya bertegangan besar.
Kita juga harus mengetahui besaran listrik agar sedikit mengerti tentang seberapa
besar bahayanya jika ada arus listrik yang diketahui.
a. Tegangan (Volt), diklasifikasikan menjadi :
b. Arus (Ampere)
c. Frekuensi (Hertz)
d. Daya (Watt)
e. Resistansi (Ohm)
Semakin tinggi arus listrik yang mengalir semakin berbahaya juga. Arus listrik antara
15-30 mA dapat menyebabkan kematian dalam hitungan detik jika terkena langsung oleh
manusia. Pengaruh lain dalam tubuh manusia jika terkena setrum adlah panas dan pengaruh
elektronika.
Untuk menghindari dari bahaya listrik ada beberapa cara yang bisa dilakukan atau
memproteksi diri dari bahaya listrik.
Proteksi dari kejut listrik harus dilakukan dengan perlakuan yang benar dan sesuai,
misalnya :
Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal, maupun proteksi dari
sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan
Proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan
Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil dari
arus kejut.
Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil dari
arus kejut.
Pemutusan supplay secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat terjadi gangguan
yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang bersentuhan
dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau lebih besar dari arus
kejut.
Proteksi dari kejut listrik dianggap sudah terpenuhi jika tegangan normal instalasi
tidak dapat melampaui batas atas rentang tegangan yaitu 50 V arus bolak balik atau 120 V
arus searah.
Selain itu masih ada beberapa cara sederhana untuk memproteksi diri kita dari kejut
listrik.
Menggunakan pengaman atau pembatas arus jika memasang instalasi listrik. Misalnya fuse,
sekring, MCB, NFB, dan lain-lain. Hal tersebut juga berguna untuk mengurangi resiko
terjadinya kebakaran akibat arus pendek ataupun yang lainnya
Menggunakan isolator
Pentanahan (grounding)
Pembebanan lebih
Kebocoran isolasi
Sambaran petir
Dalam pemasangan instalasi listrik juga harus sesuai dengan prosedur yang ada,
karena akan beresiko jika pemasangannya tidak sesuai dengan prosedur.
Perlengkapan magun (terpasang tetap) harus dipasang di dalam bahan yang akan
tahan terhadap suhu tersebut dan mempunyai konduktansi termal rendah, diberi tabir
terhadap elemen konstruksi bangunan yang terbuat dari bahan yang akan tahan terhadap
suhu tersebut serta mempunyai konduktanssi termal yang rendah, dipasang sedemikian
rupa agar memungkinkan disipasi panas yang aman pada jarak yang cukup dari setiap
bahan, jika terkena efek termal dapat merusak bahan tersebut karena setiap sarana
penyangga memiliki konduktivitas termal yang rendah. Jika busur api atau latu (percikan
api) dapat dipancarkan oleh perlengkapan yang dalam pelayanan normal terhubung secara
permanen, maka perlengkapan harus :
b) Diberi tabir oleh bahan tahan busur api terhadap elemen bangunan yang dapat terkena
efek termal yang merusak dari busur api,atau
c) Dipasang sedemikian rupa agar memungkinkan pemadaman busur api dengan aman
pada dengan aman pada jarak yang cukup dari elemen bangunan yang dapat terkena
efek termal yang merusak dari busur api tersebut.
Bahan tahan busur api yang digunakan untuk tindakan proteksi ini harus tidak dapat
terbakar, berkonduktivitas termal rendah, dan mempunyai tebal yang memadai untuk
memberikan kestabilan mekanis.
Perlengkapan magun (terpasang tetap) yang menyebabkan pemusatan atau konsentrasi
panas harus berada pada jarak yang cukup dari setiap benda atau bagian bangunan magun
(terpasang tetap), sehingga benda atau elemen bangunan tersebut dalam kondisi normal tidak
dapat terkena suhu yang berbahaya.
Bila mana perlengkapan listrik dalam satu lokasi berisi cairan yang mudah terbakar
dalam jumlah yang signifikan, maka harus diambil tindakan pencegahan untuk mencegah
cairan yang terbakar dan hasil pembakaran cairan (api, asap, gas beracun) menyebar ke bagian
bangunan yang lain.
Contoh tindakan pencegahan adalah :
1. Lubang drainase untuk menampung kebocoran cairan dan menjamin pemadamannya saat
terjadi kebakaran
2. Instalasi perlengkapan dalam ruang tahan api yang memadai dan diberi penghalang atau
sarana lain untuk mencegah cairan yang terbakar menyebar ke bagian bangunan yang lain,
ruang tersebut berventalasi hanya ke atmosfir luar.
o Batas terendah yang dapat diterima untuk jumlah yang signifikan umumnya adalah 25
liter.
o Bila kurang dari 25 liter, suatu susunan yang mencegah keluarnya cairan telah
memadai.
o Dianjurkan untuk memutus suplai pada saat mulai terjadi kebakaran.
Perlengkapan listrik yang dapat terjangkau tidak boleh mencapai suhu yang
mungkin menyebabkan luka bakar pada manusia dan harus memenuhi batas yang sesuai
dengan table dibawah ini.
Bagian
yang Bahan
dapat
permukaan
terjangkau
55
65
70
80
Table
diatas
adalah
Bagian yang tidak Logam
80
table batas suhu
perlu disentuh
Bukan logam
90
dalam
pelayanan
normal untuk bagian perlengkapan yang dapat terjangkau dalam jangkauan tangan yang
diambil dari puil.
Karena, Jika percikan api terjadi, MCB atau Mini Circuit Breaker akan langsung
beralih dari keadaan up ke keadaan down yang akhirnya akan memutus aliran arus listrik.
MCB adalah suatu alat yang digunakan PLN untuk membatasi arus listrik sekaligus untuk
mengamankan suatu instalasi listrik maupun bebah berbelih pada suatu arus listrik. MCB akan
secara otomatis memutus arus listrik apabila arus yang dikelolanya melibihi batas nominal
kemampuannya. Misalnya : MCB 3 A akan memutus aliran arus listrik jika pengguna
menggunakan listrik melebihi batas kemampuan MCB (dalam hal ini dinyatakan sebagai 3
A), MCB juga akan memutus aliran arus listrik jika terjadi hubungan singkat arus listrik
karena hubungan singkat arus listrik yang dihasilkan sangat berat dan melebihi 3A.
MCB adalah salah satu contoh alat proteksi terhadap arus berlebih. Adapun alat alat
proteksi terhadap arus listrik berslebih adalah sebagai berikut :
1. MCB (Mini Circuit Breaker)
2. Patron Lebur
3. GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
4. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
3.1. MCB (Mini Circuit Breaker)
MCB atau Mini Circuit Breaker dapat didefinisikan sebagai suatu alat operasi
otomatis untuk merubah atau mengganti aliran arus listrik yang didesain untuk
memproteksi sebuah sirkuit listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh beban
berlebih atau hubungan pendek arus listrik. Kontruksi didalam Mini Circuit Breaker
berupa bimetal atau perangkat elektromagnetik. Bimetal tersebut akan memutus saklar
atau membuka kontak ketika ada arus listrik berlebih pada suatu rangkaian listrik. Jika
bimetal maupun elektromagnetik bekerja, maka ia akan memutus hubungan secara
otomatis kontak yang terletak di pemadam busur kemudian membuka saklar.
Mini Circuit Breaker bisa dikatakan sebagai alat yang tepat untuk
mengamankan arus listrik berlebih, karena MCB tak seperti patron lebur yang hanya
berfungsi sebagai alat proteksi beban berlebih saja, dan apa bila sudah putus kawat
dalamnya maka harus mengganti kawat dalamnya dengan kawat khusus yang baru,
sedangkan jika MCB terputus, maka pengguna hanya perlu menghidupkan atau menswitch kembali dari kondisi down ke kondisi up.
MCB mempunyai 2 cara untuk memutus aliran arus listrik, yaitu secara
thermal atau panas dan secara elektromagnetik. Saat terjadi hubung singkat maka
MCB akan memutuskan arus dengan sangat cepat karena menggunakan cara kerja
elektromagnetik, namun saat memutuskan arus karena bebean lebih maka akan sedikit
lambat karena MCB menggunakan cara kerja berdasarkan panas atau thermal. Berikut
ini adalah beberapa hal yang harus pengguna perhatikan ketika menggunakan MCB :
Batasan Arus
Sebelum menggunakan MCB pengguna harus mengetahui batasan arus
yang digunakan, sebagai contoh, jika pengguna ingin memasang MCB sebagai
pengaman motor, maka pengguna harus mengukur terlebih dahulu nilai arus
listrik yang digunakan motor, setelah itu pengguna membeli MCB dengan
batasan arus sesuai dengan motor pengguna.
Tipe MCB
Tipe MCB juga harus diperhatikan, karena jenis MCB ada dua yaitu
MCB 1 fasa (1 pole) dan MCB 3 fasa (3 pole), pengguna juga harus
memastikan bahwa MCB yang digunakan sudah sesuai kebutuhan. MCB 1 fasa
biasa digunakan dalam rumah biasa, sedangkan MCB 3 fasa biasa digunakan
oleh industri industri atau pabrik pabrik
Kualitas MCB
Pengguna MCB sangat penting untuk mengetahui kualitas MCB,
dengan semakin baiknya kualitas MCB yang digunakan pengguna, maka akan
semakin baik pula kinerja MCBnya. Cara mudah untuk membeli MCB dengan
kualitas yang baik adalah dengan membeli MCB yang harganya cukup mahal,
harga yang semakin mahal menandakan bahwa kualitas MCB yang dijual
semakin baik.
Mengamankan hantaran, motor listrik dan aparatur akibat arus listrk yang
berlebih
Mengamankan terhadap hubungan singkat arus listrik antara fase dan 0 dalam
motor listrik
Patron lebur disebut juga dengan istilah keamanan lebur. Keamanan patron
atau sekering boleh diletakkan ditempat yang kecil sekali dalam hamparan listrik dan
dibuat dari sehelai kawat perak yang penampangnya dibuat sedemikian rupa sehingga
akan sesuai dengan besarnya arus aliran listrik yang mengalir atau yang melalui kawat
perak.
Pada saat prosesi peleburan, kawat perak tidak diperbolehkan timbul bunga api,
karena ini dianggap dapat mengganggu area sepenggunarnya. Selain kawat lebur,
dalam patron lebur terdapat kawat isyarat. Kawat isyarat ini dihubungkan dengan
rangaian paralel dengan kawat lebur, karena tahanannya besar, arus listrik yang
mengalir dalam kawat isyarat hanya kecil.
Di ujung kawa isyarat terdapat suatu piringan kecil yang berfungsi sebagai
isyarat. Piringan kecil ini menekan sebuah pegas. Jikalau kawat lebur terputus karena
aliran arus listrik yang berlebih maka kawat isyarat juga akan terputus, dan kedua
kawat ini tidak akan bisa berfungsi lagi.
Dalam patron lebur terdapat juga suatu pasir kwarsa yang berguna untuk
memadamkan lonjakan api dan berfungsi sebagai isolator atau pendingin terhadap
pengaliran arus listrik.
3.3. GFCI (Ground Fault Circuit Interruption)
GFCI atau Ground Fault Circuit Interruption adalah alat Circuit Breaker yang
reaksinya melebihi reaksi dari Mini Circuit Breaker. Alat ini dapat memonitor listrik
secara berkala dan memotong aliran arus listrik jika sewaktu waktu terjadi hubungan
arus pendek atau jika ada kabel yang terkelupas dan mengenai manusia, sehingga
pengguna dapat terhindar dari hal hal yang fatal seperti kematian.
Peralatan ini biasanya dipakai dibanyak ruko ruko dan bahkan di industri
industri kecil sampai sedang. Cara kerja dari peralatan ini adalah apabila ada arus
listrik yang lewat dari ring transformer tidak sebanding dengan keluran ring
transformer (terdapat arus listrik bocor yang melebihi batas ketentuan), maka secara
otomatis GFCI akan meutus aliran arus listrik.
3.4. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) biasa disebut sebagai alat pengaman
arus bocor tanah atau juga atau bisa juga disebut sebagai saklar pengaman arus sisa
(SPAS) adalah salah satu alat untuk melindungi manusia terhadap arus listrik yang
berlebih.
ELCB bekerja dengan sitem differensial, alat ini memiliki suatu transformator
arus dengan inti berbentuk lingkaran seperti gelang, inti ini melingkari semua hantaran
suplay kepada mesin atau peralatan peralatan yang ingin diamankan, termasuk
hantaran netral. Hal ini berlaku untuk semua sambungan satu fasa, dan untuk
sambungan tiga fasa dapat diterpakan pada sambungan dengan netral maupun tanpa
netral.
Dalam kondisi normal, total arus yang dilingkari oleh inti travo adalah sama
dengan 0, kalau terjadi arus bocor ketanah. Misalkan 1 A, maka keadaan setimbang
ini akan terganggu, oleh karena itu dalam lingkaran travo akan muncul medan magnet
yang akan membangkitkan suatu tegangan dalam kumparan sekunder. Arus
differensial terkecil yang menyebabkan saklar ini masih bekerja disebut arus jatuh
nominal dari saklar. Saklar jenis ini dirancang untuk suatu arus jatuh nominal tertentu.
Prinsip kerja ELCB mirip dengan MCB, pada saat terjadi gangguan arus yang
mengalir dipenghantar fasa tidak sama lagi dengan arus yang mengalir pada netral atau
sistem dikatakan dalam keadaan yang tidak seimbang, arus differensial ini
dibandingkan dalam sebuah sistem travo toroida. Ketidak seimbangan antara arus fasa
dan arus netral menandakan bahwa adanya arus bocor ketanah akibat kegagalan isolasi,
ketidak setimbangan arus ini akan menyebabkan fluks magnet pada toroid, sehingga
pada bilitan sekunder, toroid akan dibangkitkan oleh suatu tegangan yang berfungsi
untuk menggerakkan relay pemutus mekanisme kontak, yang kemudian kontak utama
ELCB akan memutus hubungan arus listrik.
Untuk instalasi rumah pengguna dapat memilih ELCB dengan kepekaan yang
lebih tinggi yakni ELCB dengan rating arus sisa 10 mA atau 30 mA. Perlindungan
yang idial untuk instalasi listrik apapun seharusnya memiliki perangkat pengaman
terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor. Untuk mengamanka sistem dan
peralatan yang pengguna gunakan sebaiknya sistim pengguna memilki pentanahan
yang baik dalam arti nilai impedansi pentanahan harus sekecil mungkin agar
pengaliran arus gangguan listrik ketanah berlangsung dengan sempurna.
Bagaimanapun juga kenaikan nilai impedansi beberapa ohm saja dapat
mempengaruhi pengaliran arus gangguan ketanah menjadi tidak sempurna, sehingga
pada kondisi ini terjadi penambahan waktu untuk pemutusan rangkaian dalam
beberapa menit bagi ELCB tersebut bekerja, atau ada kemungkinan sama sekali ELCB
tersebut tidak bisa bekerja.
Awan ke udara
Maksud dari awan ke udara adalah, udara yang mempunyai
energi muatan negatif bergesekan atau bertukaran energi dengan awan
yang mempunyai muatan energi positif, sehingga terjadilah petir.
Over Voltege Relay (OVR) dan Under Volage Relay (UVR) adalah relay yang
mengamankan peralatan instalasi dari pengaruh perubahan teganga lebih atau tegangan
kurang. Peralatan instalasi mempunyai nilai batas maksimum dan batas minimum
dalam pengorasiannya. Jika melebihi nilai maksimum atau minimum batas kerja
operasinya, peralatan tersebut dapat rusak. Sehingga untuk menjaga peralatan
darikerusakan akibat.
Perubahan tegangan yang signifikan tersebut dibutuhkan OVR dan UVR.
Prinsip dasar OVR dan UVR adalah apabila dia mencapai titik setingannya. OVR akan
bekerja jika tegangan naik melebihi dari setingannya. Sedangkan UVR bekerja jika
tegangan turun, kurang dari nilai setingannya.
OVR diaplikasikan pada:
1. Sebagai pengaman gangguan fasa ke tanah (pergeseran titik netral) pada
jaringan yang disuplai dari trafo tenaga dimana titik netralnya ditanahkan
tinggi/mengambang.
2. Sebagai pengaman gangguan fasa ke tanah stator generator dimana titik
netral generator ditanahkan lewat trafo distribusi.
3. Sebagi pengaman overspeed pada generator.
Adapun prinsip kerja dari relay over voltage adalah:
Apabila kumparan utama diberi tegangan yang melewati tegangan
setingan pada transformator maka akan timbul arus dan apabila arus ini melampaui
besarnya dari yang ditentukan akan timbul torsi pada piringan (disk) , maka pringan ini
akan berputar sampai kontaknya menutup.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter.
Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator,
maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga
sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator
maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan
demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat
distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan
seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun
maximum
yang
bekerja
secara
otomatis.
AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator
(PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat
sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT)
Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit
melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran
dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda,
dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini
dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing
circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output
generator.
Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai
pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing
voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga
selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut
dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR
(variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.
Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat
utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative
amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah
tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan
OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation
limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier
dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan
Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan
kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada
sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal
C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6.
Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan
tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit
dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.
Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga
menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur
Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan
dengan pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan
pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan
terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga
kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan
untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy
yang telah disesuaikan. Kondisi pengoperasian generator dan
pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan
error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan
tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban.
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran
regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis
manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk
menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E.
Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian
ini.
Menggunakan Generator
Pengertian Generator
Salah satu bagian besar dari sistem tenaga listrik adalah stasiun pembangkit
tenaga listrik. Stasiun pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa generator yang
digerakkan dengan tenaga gas, tenaga air, tenaga diesel dan lain sebagainya. Pokok
utama dalam pengadaan sistem tenaga listrik adalah bagian dari pembangkitnya atau
dalam hal ini generatornya. Apabila suatu sistem pembangkit terganggu, maka seluruh
sistem tenaga listrik akan terhenti pengoperasiannya.
Penyebab gangguan pada sistem pembangkit terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Gangguan dari luar generator, yaitu gangguan dalam sistem yang
dihubungkan generator.
2. Gangguan di dalam generator.
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm),
dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau salient pole dengan jumlah
kutub-kutub yang relatif banyak.
Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai
bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang
berputar.
6. Proteksi terhadap pemisahan dan pensaklaran
Penambahan
instalasi
listrik
pada
rumah
dan kantor lama, tidak harus membongkar dinding, plafon, atau lantai. kita bisa menggunakan
beberapa komponen listrik yang dapat membantu memanagement kabel. " Instalasi listrik
pada kantor biasanya lebih rumit, kabel-kabel bisa dijumpai di setiap sudut ruang. untuk
membenahi dengan cara convensional, seperti menanam kabel pada dinding, membutuhkan
waktu lama dan kehati-hatian. jika salah, kabel sulit dibetulkan," .
Pemisahan kabel juga bertujuan untuk mencegah terjadi arus pendek dan pemisahan
antara kabel power (listrik) dengan kabel lainnya (telepon, data, dan lain-lain).
Instalasi melalui dinding, cara lain untuk menanagemen kabel agar aman dan tidak terekspos
bisa melalui dinding. dinding sama sekali tidak dibongkar atau dibobok untuk menanam kabel,
melainkan menambah profil khusus (sistem trunking) yang ditempel pada dinding. "sistem
trunking diaplikasikan pada dinding untuk mendistribusikan arus listrik sedekat mungkin.
Di dalam trunking terdapat jalur khusus untuk kabel, sehingga antar kabel terpisah
dan menghindari gangguan elektromagnetik yang bisa terjadi, sistem ini memiliki beberapa
tipe, tergantung pada kebutuhan dan aksesori yang dipakai. bahan yang digunakan berupa
plastik DLP dan aluminium DLP. "bahan yang cukup aman untuk instalasi listrik dan benturan
dari luar," di sepanjang dinding yang telah terpasang sistem trunking bisa dipasang berbagai
kebutuhan instalasi.
Tambahan kolom, khusus kantor dengan area ruang yang luas, dapat memanfaatkan
kolom dan mini kolom untuk mendistribusikan listrik. dua komponen ini berupa tiang
berbahan PVC yang didalamnya terdapat jalur untuk meletakan kabel listrik. "penggunaan
kolom dan mini kolom memungkinkan kita untuk mendistribusikan listrik melalui lantai dan
plafon.
kabel-kabel listrik lebih tertata, sehingga kabel bisa tersembunyi dan aman. efisiensi
gerak
dan
kenyamanan
pun
bisa
terpenuhi
dengan
baik.
Aksesori, untuk melengkapi sistem managemen kabel yang baik, kita membutuhkan aksesori
tambahan.
aksesori ini berupa perlengkapan listrik untuk memudahkan instalasi seperti stop
kontak, MCB dan lain-lain. pada sistem trunking memerlukan komponen pelengkap seperti
flat junction, angled junction, clip, spacer, dan lainnya, sedangkan sistem melalui lantai
komponen yang dibutuhkan antara lain boks lantai, access master box dan stop kontak lantai.
semua komponen tersebut dibutuhkan untuk memberi kemudahan dan mendistribusikan
listrik, sehingga tercipta kenyamanan dan keamanan yang lebih terjamin.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi listrik
menentukan jumlah dan titik-titik beban listrik yang akan dibutuhkan.Diantaranya adalah
penempatan saklar dan lampu,Televisi,AC,kulkas,Dispenser,pompa air,mesin cuci,dan
lainnya.
menentukan besar daya listrik PLN yang diperlukan dari total beban listrik yang akan
dipasang.Aturlah pemakaian listrik dari peralatan listrik Anda sampai dengan 60% saja dari
total beban(daya) yang terpasang untuk batas amannya.
mengelompokkan beban listrik untuk memperhitungkan besar ukuran kabel dan peralatan
pengamanan arus lebih atau hubungan singkat(MCB).
Pilih peralatan pengaman(MCB) dan gunakan produk asli berlogo SNI,jangan sampai salah
pilih menggunakan produk palsu karena tentunya material yang digunakan pasti berbeda yang
dapat menimbulkan hubungan arus pendek dan mengkibatkan terjadinya kebakaran.
mengatur pemasangan stop kontak dengan penempatan peralatan elektronik yang akan
digunakan,penggunaan stop kontak yang terbaik adalah satu stop kontak untuk satu peralatan
saja.
Hindari pemasangan steker yang bertumpuk pada satu stop kontak.Steker yang bertumpuk
pada satu stop kontak dapat menimbulkan panas yang dapat mengakibatkan kebakaran.
melengkapi instalasi listrik dengan kabel khusus yang ditanam di dalam tanah(grounding)
untuk pencegahan dari bahaya tersengat listrik (kesetrum).Bila sistem pengamanan
dilengkapi dengan RCCB,maka tersengat listrik(kesetrum)dapat dihindari.
menanam kabel di dalam tembok dengan dibungkus pipa listrik,agar instalasi menjadi rapi
serta kemudahan apabila terjadi kerusakan kabel yang memerlukan perbaikan di kemudian
hari.
Hindari penempatan kabel antena maupun kabel telepon digabung bersama-sama dengan
kabel listrik di dalam satu pipa,jarak minimum antara kabel listrik dan kabel telepon adalah
1cm.Hal ini untuk menghindari gangguan pada sinyal pada kabel antena maupun kabel
telepon.
Daftar Rujukan
Harjono,
Romi.
2012.
Instalasi
Listrik
Sessuai
SNI.
(Online)
(http://romiarhon.blogspot.co.id/2012/03/instalasi-listrik-sesuai-sni-04-0225.html) diakses
pada tanggal 10 Oktober 2015
Bagus.
Hendrajati.
2014.
Pengawasan
K3
(http://hseindonesia.info/2014/12/09/pengawasan-k3-listrik/)
Oktober 2015
Listrik.
diakses pada
(Online)
tanggal 09
(Online),
diakses
Anonim. 2013, Petir : Definisi & Proses Terjadinya, (Online), (http://hilangmuncul.blogspot.sg/2013/11/petir-definisi-proses-terjadinya.html) diakses pada tanggal 10
Oktober 2015
Setyo Prihatin, Buddy. 2013, GFCI, (Online), (http://theredanfield.blogspot.co.id/2013/01/gfci.html)
diakses pada 09 Oktober 2015
Anonim.
2011.
Pengaman
Lebur
/
Patron
Lebur,
(Online),
(http://aryservis.blogspot.co.id/2011/12/pengaman-lebur-patron-lebur.html) diakses pada
tanggal 09 Oktober 2015
Anonim. 2013. Pengertian dan Fungsi MCB (Miniature Circuit Breaker), (Online),
(http://www.miung.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-mcb-miniature.html) diakses pada
tanggal 09 Oktober 2015
Anonim.
2015.
Perlindungan
Terhadap
Listrik
yang
Berlebih,
(Online),
(http://www.penangkalpetir.com/perlindungan-untuk-listrik-yang-berlebih/) diakses pada
tanggal 09 Oktober 2015
Anonim.
2013.
Line
Current
Differential
Relay.
(Online),
(https://www.scribd.com/doc/30457062/13/Pinsip-Dasar-Kerja-Relai-Diferensial) diakses
pada 10 Oktober 2015