Anda di halaman 1dari 15

Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 1

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mengapa diperlukan sebuah pedoman untuk kesehatan dan keselamatan kerja dalam
sebuah tindakan terutama di bidang kelistrikan? Seberapa perlukah itu? Bukannya hal itu
akan muncul dengan sendirinya tanpa dibutuhkan sebuah pegangan?

Mungkin ada segelintir orang yang akan berasumsi seperti di atas ketika di paparkan
sebuah pembahasan yang seakan di pentingkan mengenai Kesehatan dan Keselamatan
Kerja atau di biasa di sebut K3 terutama di bidang kelistrikan. Tapi ada juga sebagian lagi
bahkan mungkin sebagian besar dari mereka berasumsi sebaliknya yang mengatakan
bahwa K3 itu sangatlah penting dalam dunia kerja terutama bagi mereka yang tidak ingin
terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan tentunya maupun yang sudah mereka
saksikan, entah itu pengalaman sendiri maupun yang terjadi pada orang lain yang telah
mereka saksikan.

Hingga mereka-mereka yang beranggapan bahwa K3 di bidang kelistrikan itu saling


mengusung untuk merampungkan apa-apa saja yang sangat dibutuhkan untuk menunjang
keselamatan kerja dengan mempertimbangkan berbagai hal yang mungkin saja terjadi di
bidang kelistrikan.

Hingga saat ini sering terjadi kecelakaan kerja di bidang industri kelistrikan yag dapat
menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini, kecelakaan kerja di
bidang industri menjadi momok yang menakutkan di kalangan pekerja industri.

Maka untuk membantu mereka yang takut akan kejadian itu ataupun yang trauma
maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di bidang
kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja supaya tidak perlu lagi merasa takut
jika mengikuti setiap keselamatan yang di beri tahukan.

Disini akan lebih ke listrik dimana listrik ini sendiri merupakan aliran electron dari
sebuah objek melalui konduktor (penghantar listrik yang baik), electron juga merupakan
partikel terluar dari atom yang bermuatan negatif.

Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya merusakan yang
disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri tubuh manusia
dan membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 2
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor, antara lain
jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus listrik dan lamanya
tubuh terkena paparan arus listrik.

Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang kesehatan
dan keselamatan kerja pada bidang industry kelistrikan yang bertujuan untuk menekan
serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja sehingga
efisiensi hasil kerja lebih optimal.

2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai faktor keselamatan dan kesehatan kerja
pada bidang kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk diterapkan dalam pekerjaan
yang di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Aspek pencegahan pada kecelakaan di bidang kelistrikan


2. Efek arus listrik pada tubuh manusia
3. Faktor yang menentukan efek arus listrik pada tubuh manusia
4. Lima tahap aman pada pekerjaan linstalasi listrik
5. Langkah-langkah/prosedur/pedoman Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
di bidang kelistrikan.

3. Maksud dan tujuan

Adapun maksud dan tujuan disusunnya pembahasan tentang kesehatan dan


keselamatan kerja di bidang kelistrikan ini merupakan tugas akademik berbentuk
makalah dengan maksud untuk penilaian pada Final Test untuk mata kuliah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja, dan juga bertujuan sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi dunia kerja.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

PEMBAHASAN

1. Aspek pencegahan pada kecelakaan di bidang kelistrikan

Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan
mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat merugikan
berupa material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan jauh lebih
penting di bandingkan mengatasi kecelakaan.

Dengan demikian kecelakaan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut

A. Proteksi dari kejut listrik


- Proteksi dari sentuhan langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu
cara di bawah ini:
a) mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
b) membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang
lebih kecil
- Proteksi dari sentuh tak langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan
(sentuh tak langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
a) mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
b) membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai
yang lebih kecil dari arus kejut listrik;
c) pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat
terjadi gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui
badan yang bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama
dengan atau lebih besar dari arus kejut listrik.
CATATAN Untuk mencegah sentuh tak langsung, penerapan metode ikatan
penyama potensial adalah salah satu prinsip penting untuk keselamatan.
B. Proteksi dari efek termal.
Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko
tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api
listrik. Demikian pula tidak akan ada risiko luka bakar pada manusia maupun
ternak selama perlengkapan listrik beroperasi secara normal.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 4
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

C. Proteksi dari arus lebih.


Manusia atau ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari cedera, dan harta benda
diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres elektromekanis
karena arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif. Proteksi ini
dapat dicapai dengan salah satu cara di bawah ini:
a) pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus lebih itu
mencapai nilai yang membahayakan dengan memperhatikan lamanya arus lebih
bertahan;
b) pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang aman tidak
terlampaui.
D. Proteksi dari arus gangguan.
Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan untuk
menyalurkan arus gangguan harus mampu menyalurkan arus tersebut tanpa
menimbulkan suhu yang berlebihan.
CATATAN :
a) Perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) Untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1, terjamin proteksinya dari arus
lebih yang disebabkan oleh gangguan.
E. Proteksi dari tegangan lebih.
Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang
disuplai dengan tegangan yang berbeda.
Manusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat
sebab lain (misalnya, fenomena atmosfer atau tegangan lebih penyakelaran).

Syarat-syarat umum instalasi listrik


Disamping persyaratan umum instalasi listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku harus di perhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
antara lain :
a. Syarat Ekonomis
Artinya instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin sehingga harga
dari ongkos pemasangan,pemeliharaan semurah mungkin. Sebagai contoh : arus
yang bocor yang meyebabkan arus listrik dapat mengalir di permukaan tembok
dan dengan itu pula dapat menjadi tambahan perbaikan yang cukup mahal.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 5
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

b. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi
manusia,peralatan,serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik.Selain itu
syarat keamanan juga terbagi atas 2 mcam yaitu :

1. Syarat keamanan (perencanaan kerja)

Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul


kecelakaan sangat kecil,aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia
dan terjamin nya peralatan dan benda-benda sekitarnya dari kerusakan akibat adanya
gangguan seperti : gangguan hubungan singkat,tegangan lebih,beban lebih dsb.

Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia,maka pemasangan


instalasinya harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah dtetapkan disamping
itu, untuk mengaman kan instalasi listrik dari kerusakan-kerusakan akibat gangguan
seperti hubungan singkat,beban lebih maupun tegangan lebih (akibat sambaran petir)
maka pada instalasi tersebut di pasang alat-alat pengaman yang sesuai misalnya
sikring,pemutus daya dsb.

2. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara


baik,jadi instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan
terputus atau terhentinya aliran listrik,jika masih tetap ada gangguan-gangguan yg
terjadi mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka harus cepat diperbaiki
keandalan bebannya,keandalan beban dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu :

 Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti


aliran listrik memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat
kecelakaan.
 beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti
aliran listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh : gangguan
tegangan yang berlebihan seperti koslet dan overload.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 6
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

3. Syarat keandalan

artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan
yang oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna
listrik.Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah sakit


harus direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran listrik
dapat meyebabkan kematian.
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang harus
direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat meyebabkan
kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan
dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat aliran
listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal) = 2%

Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus
Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan kerja antara nya :

a. Pelindungan badan meliputi : pelindung mata,tangan,hidung,kaki,kepala


dan telinga.
b. pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu
sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

Pengaman ruangan meliputi : pelindung kebakaran,sistem alarem air hidram,


penerangan yang cukup,pentilasi yang baik dsb. dan agar keselamatan kerja terjalin
maka harus melaksanakan kewajiban antara lain : harus di berikan instruksi dengan
benar kepada anak buah secara tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan di
kerjakan,jika terjadinya kecelakaan ,seorang istruksi berkewajiban menyelidiki
terjadinya sebab-sebab kecelakaan dan kerusakkan yang terjadi.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 7
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

2. Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Persepsi mengenai tersengat aliran listrik itu bias berbeda-beda, tergantung


dari tegangan, durasi, arus, frekuensi, dsb. Besarnya arus dan arah arus yang
melewati tubuh akan sangat mempengaruhi efek arus tersebut terhadap tubuh
terutama ketika melewati organ-organ vital tubuh. Umumnya, arus yang mendekati
100 mA akan berbahaya atau bahkan mematikan.

 Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 5
sampai 10 mA (milliampere) untuk tegangan DC di 60 Hz

 Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 1
sampai 10 mA untuk AC di 60 Hz

 Shock berkurang dengan adanya peningkatkan frekuensi, dan pada akhirnya akan
menghilang pada frekuensi di atas 15-20 kHz.

Semakin kecil resistor yang terkandung di dalam tubuh manusia semakin


mudah arus listrik mengalir sehingga semakin mudah kesetrum. Umumnya besarnya
resistor yang terdapat di dalam tubuh adalah 1500 ohm. Maka jika kurang dari nilai
tersebut akan semakin mudahtersengat listrik.

Durasi ketika kita kesetrum atau tersengat listrik akan sangat mempengaruhi
efeknya terhadap tubuh. Semakin lama arus mengalir melewati bagian tubuh maka
semakin besar resiko terhadap tubuh kita. Terutama jantung.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 8
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

APAKAH ADA PERBEDAAN TERSENGAT ARUS AC / DC ?

Efek kaget biasanya terjadi karena ada tegangan yang tinggi namun tidak
berarus besar. Akan tetapi bila menyebabkan kematian atau efek serius lainnya
biasanya karena tegangan tinggi dan arus besar . Tersengat arus DC atau AC Arus AC
(alternating current) merupakan arus yang bolak-balik sedangkan arus DC (direct
current) merupakan arus yang searah. Sebenarnya baik AC maupun DC dapat
mengalirkan aliran listrik dan tentunya dapat membuat seseorang tersengat aliran
listrik yang membedakan hanyalah seberapa besarnya. Apakah tegangannya tinggi
dan arusnya besar.

AC akan mempengaruhi tubuh sangat tergantung pada tingkat frekuensinya.


Frekuensi rendah (50 – to 60-Hz) AC biasanya digunakan pada rumah tangga. AC
yang dapat lebih berbahayaadalah AC dengan frekuensi tinggi dan 3 sampai 5 kali
lebih berbahaya daripada DC dengan tegangan dan amperage sama. Frekuensi
rendah AC menyebabkan kontraksi otot yang panjang (tetany)yang dapat membuat
tangan kaku. Sedangkan DC biasanya menyebabkan adanya kejang / kontraksi, yang
sering memaksa korban menjauhi dari sumber. Menurut sumber, tegangan pada
DC=1,4 tegangan pada AC. Untuk besar hambatan yang sama, dan arus yang besar,
maka, akan lebih berbahaya tegangan 100 V DC dibanding 100 V AC.

Tetany adalah kondisi dimana terjadi involuntarily otot karena ada petikan
dari luar arus listrik melalui badan. Ketika involuntary kontraksi otot mengendalikan
jari menyebabkan seorang korban untuk tidak dapat melepaskan dari sebuah
konduktor energized, maka korban tersebut dikatakan “frozen”. Arus searah (DC)
lebih cenderung menyebabkan otot mengalami tetany dibandingkan alternating
current (AC). Sehingga DC lebih cenderung menyebabkan “frozen” pada korban
ketika kesetrum. Namun, AC lebih cenderung menyebabkan korban fibrillate ke
jantung, yang merupakan kondisi yang lebih berbahaya bagi korban setelah kesetrum
dihentikan.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 9
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

3. Faktor yang Menentukan Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Beberapa faktor yang


mengakibatkan beraneka ragam dampak
sengatan listrik adalah :

1. Ukuran fisik bidang kontak

Semakin besar dan luas bidang


kontak antara tubuh dan perlengkapan
listrik, semakin rendah hambatan
instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir melewati tubuh dan
akibatnya semakin parah.

2. Kondisi tubuh

Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang


terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih
parah dari korban yang dalam kondisi prima.

3. Hambatan / tahanan tubuh

Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi
dan cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-
benar kering sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan
mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap
selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan
menjadi tinggi.

Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa
memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh
wanita dewasa lebih rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh
karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar
dan akibatnya tentu lebih parah.

4. Jumlah miliampere

Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik.


Semakin besar arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula resiko
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 10
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

sengatan yang ditimbulkan bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan listrik
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Batas Arus

Pengaruh yang mungkin pada tubuh manusia

1 mA Level persepsi, terasa adanya arus listrik sedikit

5 mA Merasa terkejut, tidak menyakitkan tapi mengganggu

6-30 mA Sakit dan sangat mengejutkan, otot kehilangan kontrol

50-150 mA Sakit yang hebat, pernapasan tertahan, otot berkontraksi keras


dan tidak sanggup lagi melepaskan penghantar, mungkin terjadi kematian

1000-4300 mA Ventricular fibrillation (jantung kehilangan irama denyut),


kontraksi otot dan kerusakan syaraf terjadi. Sangat mungkin terjadi kematian.

10.000 mA Kegiatan jantung tertahan, terbakar hebat, dan terjadi kematian

5. Bagian tubuh yang dialiri arus

Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh.
Apabila arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan
listrik akan sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.

6. lamanya arus mengalir.

Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang


ditimbulkan akan semakin parah pula.

Perbandingan Bahaya Listrik Arus AC dan DC.

Pada dasarnya segala bentuk sengatan listrik berbahaya. Namun tidak


banyak yang paham betul mana yang lebih berbahaya antara arus AC dan DC.
Sebelum menjawab hal tersebut, ada baiknya bila menyimak beberapa pendapat
tentang tingkat bahayanya kedua jenis arus tersebut.

Pendapat pertama mengatakan bahwa arus DC lebih berbahaya. Misalnya


seseorang tersengat listrik dengan tangan 200 volt pada arus AC. Arus AC
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 11
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

merupakan arus bolak-balik/naik-turun sehingga suatu saat akan mencapai


tegangan O volt selama siklusnya. Pada saat itulah bagian tubuh yang tersengat
dapat melepaskan diri dari konduktor yang membuat tubuh tersengat. Sedangkan
arus DC merupakan arus searah, artinya tegangan yang lewat akan stabil pada nilai
200 volt dan tidak akan pernah mencapai angka 0 volt, karena itulah tubuh tidak
memiliki kesempatan untuk melepaskan diri sehingga hal ini akan lebih berbahaya
bagi tubuh manusia. Namun, jika frekuensi arus AC tinggi, tubuh akan sulit
merasakan siklus dimana tegangan AC mencapai 0 volt.

Pendapat yang kedua mengatakan bahwa arus AC lebih berbahaya 3-5 kali
lipat dibandingkan arus DC pada tegangan yang sama. Ketika tersengat listrik arus
DC otot cenderung akan berkontraksi sehingga mampu melepaskan diri dari
hubungan. Sedangkan pada arus AC, arus berbalik arah 50 kali per detik sehingga
otot tidak mampu berkontraksi satu arah, tetapi justru bolak-balik dan cenderung
menjadi kejang pada titik hubungan, selama korban masih sadar hubungan tidak
akan bisa lepas.

Ditinjau dari kapasitas terjadinya kasus tersengat listrik, arus AC cenderung


lebih berbahaya dibandingkan arus DC. Selama ini lebih banyak orang yang
tersengat arus AC (listrik rumah) dari pada arus DC. Namun, pendapat tersebut
tidak berlaku lagi jika tegangan yang dimiliki suatu aliran listrik bernilai kecil.
Sesuai pendapat yang pertama tentu arus DC lebih berbahaya pada kondisi ini.

4. Lima Langkah Aman Bekerja Pada Instalasi listrik


 Bekerja tanpa memutus/mencabut arus
yang masuk, akan sangat berbahaya.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 12
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

 Bungkuslah dengan pita isolasi


(electrical tape) jika kawat terluka.

 Mencabut steker dengan menarik kabel


tidak dibenarkan.

 Instalasi tanpa hubungan/kontak tanah


dapat membahayakan.

 Alat/mesin tegangan 1 fase 220 V dan


3 fase tanpa kontak tanah (ground),
akan membahayakan.

5. Langkah-langkah P3K untuk pekerjaan bidang kelistrikan

Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, seolah-olah


mereka tidak bisa hidup tanpa adanya listrik. Hal ini terjadi listrik telah
menggerakkan banyak peralatan-peralatan yang membuat hidup kita menjadi lebih
nyaman.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 13
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

Tetapi di sisi lain, sering kita dengar juga berita mengenai kebakaran yang
terjadi akibat korsleting listrik dan beberapa korban akibat dari sengatan listrik. Kali
ini kita mencoba melihat teknik pertolongan pertama pada korban sengatan listrik.

Tipe arus listrik, tinggi tegangan listrik, tipe material penghantar listrik ke
tubuh korban dan kondisi korban akan menentukan tingkat keseriusan korban dan
apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk.

1. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material
yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastic.
2. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada
kontak antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita
sentuh, maka listrik akan mengalir ke tubuh kita dan korban akan bertambah.
3. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit lebih rendah.
4. Periksa tanda-tanda korban mulai dari kesadaran, gerakan, pernafasan dan
detak. Segera hubungi 118.

Dengan pertolongan pertama ini diharapkan korban dapat di tolong dan tidak menjadi
parah atau menambah korban lagi. Semua korban sengatan listrik harus diperiksa oleh
dokter untuk memeriksa apakah terjadi luka dalam.

PENCEGAHAN
 Gunakan pengaman pada colokan listrik
 Ikuti petunjuk pabrik jika menggunakan alat-alat elektronik
 Hindari pemakaian alat listrik pada keadaan basah
 Jangan pernah menyentuh alat listrik ketika sedang memegang keran atau pipa air

Untuk menghindari sambaran petir sebaiknya tidak berada di tempat terbuka


(lapangan) dan segera mencari tempat perlindungan selama hujan turun (tetapi jangan
berada dibawah pohon atau pelindung yang terbuat dari logam). Segera tinggalkan
kolam renang, berada di dalam mobil akan lebih aman.

Adapun Alternatif terdiri dari:


 menjauhkan/memisahkan korban dari sumber listrik
 memulihkan denyut jantung dan fungsi pernafasan melalui resusitasi jantung paru
(jika diperlukan)
 mengobati luka bakar dan cedera lainnya.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 14
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

PENUTUP

Dengan memperhatikan kecelakaan apa saja yang dapat terjadi di bidang


kelistrikan serta penanganan maupun pencegahannya dapat mengurangi rasa trauma
bagi para pekerja yang telah mengalami kecelakaan maupun dapat menenangkan para
pekerja yang dapat bekerja dengan aman sehingga dapat mengoptimalkan waktu kerja
dan mengefisiensikan hasil kerja dengan baik serta dapat menunjang karir para pekerja
terutama pekerjaan yang menyangkut bidang kelistrikan.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 15
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.pdfwindows.com/pdf/manajemen-k3-bidang-listrik/
2. http://kamuslistrik.blogspot.com/2010/02/ertolongan-terhadap-korban-sengatan.html
3. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CCsQFjAD&url=http%3A%2F%
2Fwww.lintassolusiprima.com%2Fdownload%2Fbrosur%2Foc%2FElectrical%2520Safety%25
20%26%2520LOTO%2520Procedures.pdf&rct=j&q=prosedur%20p3k%20pada%20bidang%20
kelistrikan&ei=DPIYTrT2MYr5rQeWtczPAQ&usg=AFQjCNH-
y1EXSSXISOFYNtKZeVefY8tgKw&cad=rja
4. http://qodirnet.blogspot.com/2009/12/efek-sengatan-listrik.html
5. http://instalasilistrik.net/efek-bahaya-arus-listrik/
6. http://instalasilistrik.net/tindakan-preventif-untuk-mencegah-bahaya-listrik/

Anda mungkin juga menyukai