PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengapa diperlukan sebuah pedoman untuk kesehatan dan keselamatan kerja dalam
sebuah tindakan terutama di bidang kelistrikan? Seberapa perlukah itu? Bukannya hal itu
akan muncul dengan sendirinya tanpa dibutuhkan sebuah pegangan?
Mungkin ada segelintir orang yang akan berasumsi seperti di atas ketika di paparkan
sebuah pembahasan yang seakan di pentingkan mengenai Kesehatan dan Keselamatan
Kerja atau di biasa di sebut K3 terutama di bidang kelistrikan. Tapi ada juga sebagian lagi
bahkan mungkin sebagian besar dari mereka berasumsi sebaliknya yang mengatakan
bahwa K3 itu sangatlah penting dalam dunia kerja terutama bagi mereka yang tidak ingin
terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan tentunya maupun yang sudah mereka
saksikan, entah itu pengalaman sendiri maupun yang terjadi pada orang lain yang telah
mereka saksikan.
Hingga saat ini sering terjadi kecelakaan kerja di bidang industri kelistrikan yag dapat
menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini, kecelakaan kerja di
bidang industri menjadi momok yang menakutkan di kalangan pekerja industri.
Maka untuk membantu mereka yang takut akan kejadian itu ataupun yang trauma
maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di bidang
kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja supaya tidak perlu lagi merasa takut
jika mengikuti setiap keselamatan yang di beri tahukan.
Disini akan lebih ke listrik dimana listrik ini sendiri merupakan aliran electron dari
sebuah objek melalui konduktor (penghantar listrik yang baik), electron juga merupakan
partikel terluar dari atom yang bermuatan negatif.
Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya merusakan yang
disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri tubuh manusia
dan membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 2
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan
Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor, antara lain
jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus listrik dan lamanya
tubuh terkena paparan arus listrik.
Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang kesehatan
dan keselamatan kerja pada bidang industry kelistrikan yang bertujuan untuk menekan
serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja sehingga
efisiensi hasil kerja lebih optimal.
2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai faktor keselamatan dan kesehatan kerja
pada bidang kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk diterapkan dalam pekerjaan
yang di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan
mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat merugikan
berupa material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan jauh lebih
penting di bandingkan mengatasi kecelakaan.
b. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi
manusia,peralatan,serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik.Selain itu
syarat keamanan juga terbagi atas 2 mcam yaitu :
3. Syarat keandalan
artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan
yang oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna
listrik.Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus
Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan kerja antara nya :
Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 5
sampai 10 mA (milliampere) untuk tegangan DC di 60 Hz
Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 1
sampai 10 mA untuk AC di 60 Hz
Shock berkurang dengan adanya peningkatkan frekuensi, dan pada akhirnya akan
menghilang pada frekuensi di atas 15-20 kHz.
Durasi ketika kita kesetrum atau tersengat listrik akan sangat mempengaruhi
efeknya terhadap tubuh. Semakin lama arus mengalir melewati bagian tubuh maka
semakin besar resiko terhadap tubuh kita. Terutama jantung.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 8
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan
Efek kaget biasanya terjadi karena ada tegangan yang tinggi namun tidak
berarus besar. Akan tetapi bila menyebabkan kematian atau efek serius lainnya
biasanya karena tegangan tinggi dan arus besar . Tersengat arus DC atau AC Arus AC
(alternating current) merupakan arus yang bolak-balik sedangkan arus DC (direct
current) merupakan arus yang searah. Sebenarnya baik AC maupun DC dapat
mengalirkan aliran listrik dan tentunya dapat membuat seseorang tersengat aliran
listrik yang membedakan hanyalah seberapa besarnya. Apakah tegangannya tinggi
dan arusnya besar.
Tetany adalah kondisi dimana terjadi involuntarily otot karena ada petikan
dari luar arus listrik melalui badan. Ketika involuntary kontraksi otot mengendalikan
jari menyebabkan seorang korban untuk tidak dapat melepaskan dari sebuah
konduktor energized, maka korban tersebut dikatakan “frozen”. Arus searah (DC)
lebih cenderung menyebabkan otot mengalami tetany dibandingkan alternating
current (AC). Sehingga DC lebih cenderung menyebabkan “frozen” pada korban
ketika kesetrum. Namun, AC lebih cenderung menyebabkan korban fibrillate ke
jantung, yang merupakan kondisi yang lebih berbahaya bagi korban setelah kesetrum
dihentikan.
Ahmad Syarif Hidayatullah/425 10 003 9
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Kelistrikan
2. Kondisi tubuh
Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi
dan cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-
benar kering sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan
mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap
selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan
menjadi tinggi.
Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa
memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh
wanita dewasa lebih rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh
karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar
dan akibatnya tentu lebih parah.
4. Jumlah miliampere
sengatan yang ditimbulkan bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan listrik
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Batas Arus
Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh.
Apabila arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan
listrik akan sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa arus AC lebih berbahaya 3-5 kali
lipat dibandingkan arus DC pada tegangan yang sama. Ketika tersengat listrik arus
DC otot cenderung akan berkontraksi sehingga mampu melepaskan diri dari
hubungan. Sedangkan pada arus AC, arus berbalik arah 50 kali per detik sehingga
otot tidak mampu berkontraksi satu arah, tetapi justru bolak-balik dan cenderung
menjadi kejang pada titik hubungan, selama korban masih sadar hubungan tidak
akan bisa lepas.
Tetapi di sisi lain, sering kita dengar juga berita mengenai kebakaran yang
terjadi akibat korsleting listrik dan beberapa korban akibat dari sengatan listrik. Kali
ini kita mencoba melihat teknik pertolongan pertama pada korban sengatan listrik.
Tipe arus listrik, tinggi tegangan listrik, tipe material penghantar listrik ke
tubuh korban dan kondisi korban akan menentukan tingkat keseriusan korban dan
apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk.
1. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material
yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastic.
2. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada
kontak antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita
sentuh, maka listrik akan mengalir ke tubuh kita dan korban akan bertambah.
3. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit lebih rendah.
4. Periksa tanda-tanda korban mulai dari kesadaran, gerakan, pernafasan dan
detak. Segera hubungi 118.
Dengan pertolongan pertama ini diharapkan korban dapat di tolong dan tidak menjadi
parah atau menambah korban lagi. Semua korban sengatan listrik harus diperiksa oleh
dokter untuk memeriksa apakah terjadi luka dalam.
PENCEGAHAN
Gunakan pengaman pada colokan listrik
Ikuti petunjuk pabrik jika menggunakan alat-alat elektronik
Hindari pemakaian alat listrik pada keadaan basah
Jangan pernah menyentuh alat listrik ketika sedang memegang keran atau pipa air
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pdfwindows.com/pdf/manajemen-k3-bidang-listrik/
2. http://kamuslistrik.blogspot.com/2010/02/ertolongan-terhadap-korban-sengatan.html
3. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CCsQFjAD&url=http%3A%2F%
2Fwww.lintassolusiprima.com%2Fdownload%2Fbrosur%2Foc%2FElectrical%2520Safety%25
20%26%2520LOTO%2520Procedures.pdf&rct=j&q=prosedur%20p3k%20pada%20bidang%20
kelistrikan&ei=DPIYTrT2MYr5rQeWtczPAQ&usg=AFQjCNH-
y1EXSSXISOFYNtKZeVefY8tgKw&cad=rja
4. http://qodirnet.blogspot.com/2009/12/efek-sengatan-listrik.html
5. http://instalasilistrik.net/efek-bahaya-arus-listrik/
6. http://instalasilistrik.net/tindakan-preventif-untuk-mencegah-bahaya-listrik/