Pendahuluan
• Parameter-parameter listrik pada saluran transmisi
adalah tahanan, induktansi, kapasitansi dan
konduktansi.
• Induktansi disebabkan oleh efek medan magnet
dan dan kapasitansi disebabkan efek medan listrik
di sekitar konduktor.
• Parameter ini penting untuk mengembangkan
model saluran transmisi yang digunakan dalam
analisa sistem tenaga.
• Konduktansi shunt menyebabkan arus bocor yang
mengalir di sepanjang isolator dan jalur ionisasi
pada udara.
• Arus bocor tersebut dapat diabaikan jika
dibandingkan dengan arus yang mengalir pada
saluran transmisi
Resistansi
l
Rdc
di mana:
A
ρ = Resistivitas konduktor (Ω-m),
l = Panjang konduktor (m) ; dan
A = Luas penampang konduktor(m2)
Resistansi
• Resistansi konduktor
dipengaruhi oleh tiga faktor:-
• Frekuensi (‘skin effect’)
• Pilinan Konduktor
• Temperatur
Resistansi
R
RO
di mana
R = Resistansi AC; dan
Ro = Resistansi DC
Resistansi
Pemilinan
• Pada konduktor berpilin, lapisan
konduktor dililit secara bergantian
dalam arah yang berbeda untuk
menahan serat supaya kokoh.
• Pemilinan membuat konduktor serat 1-
2 % lebih panjang dibandingkan
dengan panjang konduktor sebenarnya.
• Resistansi DC dari konduktor berserat
1-2% lebih besar dibandingkan nilai
perhitungan
Resistansi
Temperatur
• Resistansi konduktor meningkat sebanding dengan
meningkatnya temperatur. Perubahan ini dapat
dianggap linear sepanjang rentang temperatur
normal dan dapat dihitung dengan :
di mana:
T t
R R
R2 = resistansi konduktor
2 pada
2
R1 = resistansi konduktor pada t1 dalam °C
1 t2 dalam °C
konduktor )
T t
T = Konstanta temperatur (tergantung dari material
1
Resistansi
• Contoh:-
Sebuah penghantar aluminium solid
silindris panjang 25 Km mempunyai
luas penampang 336.400 circular
mils. Dapatkan resistansi konduktor
pada:
(a) 20°C dan
(b) 50°C.
• Jawab (a)
l
Rl 25 km
A
2.8 10 25 10
8 3
6
4.0994 10
Resistansi
• Jawab (b)
T t50C
R50C R20C
T t20C
228 50
4.0994 10 6
228 20
6
4.5953 10
Resistansi
• Latihan 1
Sebuah kabel jaringan transmisi
terdiri dari 12 konduktor serat
aluminium yang identik, masing-
masing berdiameter 3 mm.
Resistivitas konduktor serat
aluminium pada 20°C adalah 2.8x10-
8Ω-m. Tentukan tahanan resistansi ac
• Latihan 3
Sebuah jaringan transmisi kabel
terdiri dari 15 konduktor serat
aluminium yang identik, masing-
masing berdiameter 2.5 mm.
Resistivitas konduktor aluminum
berserat pada 20°C adalah 2.8x10-
8Ω-m. Tentukan resistansi ac pada
L
dimana λ = fluks gandeng magnetik, in Weber .
I
Induktansi :
Penghantar Tunggal
• Sebagai Contoh
ilustrasi, pandanglah
sebuah konduktor
bulat panjang
dengan radius r,
membawa arus I
seperti ditunjukkan
gambar berikut:
• Intensitas medan
magnet Hx, di sekitar
radius lingkaran x,
adalah konstan dan
Ix
bersinggungan
Hx
dengan lingkaran
2 x
Induktansi :
Penghantar Tunggal
• Induktansi konduktor dapat
didefinisikan sebagai
penjumlahan kontribusi dari
fluksi gandeng magnetik
internal dan fluksi gandeng
magnetik eksternal konduktor
Fluks Gandeng
Induktansi :
Penghantar Tunggal
Induktansi :
Jaringan Satu Phasa
Induktansi:
Jaringan 3 Phasa
Induktansi :
Jaringan 3 Phasa
Apa dan bagaimana cara
menghitung:-
• Lint , Lext @ L?
• L1 , L2 @ L?
• L11 , L12 @ L22?
• GMR?
• GMD?
Induktansi :
Penghantar Tunggal
• Induktansi Internal
– Induktansi internal dapat dinyatakan
sebagai:-
0 1 7
Lint 10 H / m
8 2
– di mana
µo = Permeabilitas udara (4π x 10-7 H/m)
– Inuktansi internal tidak tergantung dari
radius penghantar r
Induktansi :
Penghantar Tunggal
• Induktansi
Disebabkan Fluks
Gandeng Eksternal
– Induktansi
eksternal di
antara titik D2
dan D1 dapat
dinyatakan
sebagai:
7 D2
Lext 2 10 ln H /m
D1
Induktansi :
Jaringan Satu Phasa
• Jaringan satu phasa terdiri dari
jaringan pembawa arus tunggal
dengan jaringan jalur balik yang
berbeda arah. Hal ini dapat
digambarkan sebagai:
Induktansi :
Jaringan Satu Phasa
• Induktansi jaringan satu
phasa dapat dinyatakan
seperti di bawah dengan
asumsi radius dari r1 = r2 =r.
1 7 7 D2
L Lint Lext 10 2 10 ln H /m
2 D1
1 D 1 D
107 2 107 ln H / m 2 10 7 ln H / m
2 r 4 r
1
D 1 D
2 10 ln e 4 ln H / m 2 10 ln 1 ln H / m
7 7
r r
e 4
7 D
2 10 ln 0.25 H / m
re
Induktansi Sendiri dan
Induktansi Bersama
• Induktansi seri per phasa dapat dinyatakan
sabagai induktansi sendiri pada setiap konduktor
dan induktansi bersama antar konduktor
• Perhatikan rangkaian satu phasa dengan jarak
satu meter pada gambar berikut:-
r1e 1
7 1
L11 2 x10 ln 0.25
r1e
D
L12 2 x10 7 ln
1
D 1
L12 2 x10 7 ln 2 x107 ln
1 D
Induktansi Sendiri dan
Induktansi Bersama
• L11, L22 dan L12 dapat dinyatakan:-
7 1
L11 2 10 ln 0.25
r1e
7 1
L22 2 10 ln 0.25
r2e
7 1
L12 L21 2 10 ln
D
Induktansi Sendiri dan
Induktansi Bersama
• Fluks Gandeng pada konduktor i
1 n
1
i 2 x10 I i ln 0.25 I j ln
7 ji
ri e Dij
j 1
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Jarak yang Simetris (Sama)
– Perhatikan jaringan 3 phasa dengan 3
konduktor, masing-masing memiliki radius
r, terpisah secara simetris dalam
konfigurasi segitiga
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Diasumsi arus 3-phasa seimbang
Ia+ Ib+ Ic = 0
• Total fluks gandeng dari phasa
konduktor:
1 1 1
a 2 x10 I a ln 0.25 I b ln I c ln
7
ra e D D
ra e D ra e
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Karena konfigurasi simetris, λa=λb=λc
• Induktansi per phasa dalam kilometer:
7 D
L 2 x10 ln 0.25 mH / km
I re
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Jarak Tidak Simetris
– Dalam praktek, jaringan transmisi tidak dapat
mempertahankan jarak simetris antar konduktor
karena pertimbangan dalam konstruksi
– Perhatikan jaringan 3 phasa dengan 3 konduktor,
masing-masing memiliki radius r. Konduktor terpisah
secara tidak simetris dalam jarak seperti digambarkan
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
– Fluks Gandeng adalah:-
1 1 1
a 2 10 I a ln 0.25 I b ln
7
I c ln
re D12 D13
1 1 1
b 2 10 I b ln 0.25 I a ln
7
I c ln
re D12 D23
1 1 1
c 2 10 I c ln 0.25 I a ln
7
I b ln
re D13 D23
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
– Untuk arus 3 phasa seimbang
dengan arus Ia sebagai
referensi , didapatkan:-
I I 240 a I
b a
o 2
a
I c I a 120 aI a
o
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Kemudian La, Lb dan Lc dapat dicari
menggunakan persamaan berikut:
a 7 1 1 1
La 2 10 ln 0.25 a ln a ln
2
Ia re D12 D13
b 7 1 1 1
Lb 2 10 a ln ln 0.25 a ln
2
Ib D12 re D23
c 7 2 1 1 1
Lc 2 10 a ln a ln ln 0.25
Ic D13 D23 re
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Jaringan Transposisi
– Transposisi digunakan untuk
mendapatkan kembali simetris dalam
perhitungan dan memperoleh analisa per
phasa
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Hal ini meliputi pergantian konfigurasi phasa
setiap sepertiga panjang sehingga pada setiap
konduktor dilakukan perubahan posisi untuk
menduduki posisi selanjutnya dalam urutan yang
telah tersusun.
• Susunan transposisi dapat ditunjukkan pada
gambar berikut:
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Karena pada jaringan yang
mengalami transposisi setiap
phasa menduduki ketiga posisi,
induktansi per phasa dapat
diperoleh dengan mencari nilai
rata-rata.
La Lb Lc
L
3
1 1 1
ln 0.25 1 240 ln 1120 ln
re D 12 D 13
2 107 1 1 1
ln 0.25 1 240 ln 1120 ln
3 re D23 D12
1 1 1
ln re 0.25 1 240 ln D 1120 ln D
13 23
2 107 1 1 1 1
3ln 0.25 ln ln ln
3 re D12 D23 D13
3 D12 D23 D13
7
2 10 ln
re 0.25
• Karena pada jaringan yang
mengalami transposisi setiap phasa
menduduki ketiga posisi, induktansi
per phasa dapat diperoleh dengan
mencari nilai rata-rata.
• .
La Lb Lc
La
3
• Perhatikan bahwa a + a2 = -1
2 10 7 1 1 1 1
L 3 ln 0.25 ln ln ln
3 re D12 D23 D13
1 1
2 10 7 ln 0.25 ln
1
re D D D
12 23 13
3
1
2 10 7
ln
D12 D23 D13 3
L 0.2 ln
D12 D23 D13 3
mH / km
0.25
re
Apa dan bagaimana untuk
menghitung:-
•Lint , Lext @ L?
•L1 , L2 @ L?
•L11 , L12 @ L22?
•GMR?
•GMD?
Induktansi dari Konduktor
Komposit
Dalam evaluasi terhadap induktansi,
konduktor inti padat melingkar benar-benar
dipertimbangkan. Bagaimanapun, di jaringan
transmisi yang terdapat di lapangan,
umumnya digunakan konduktor berserat.
b' d'
b d
a n a' m'
x y
I 1 1 1 1
a 2 10 ln ln
7
ln . . . ln
n rx ' Dab Dac Dan
I 1 1 1 1
2 10 7
ln ln ln . . . ln
m Daa ' Dab ' Dac ' Dam
or
m Daa ' Dab ' Dac ' ...Dam
a 2 10 I ln
7
n rx ' Dab Dac ...Dan
a 7
m D D D ...D
La 2n 10 ln aa ' ab ' ac ' am
I /n n r ' D D ...D
x ab ac an
n 7
m D D D ...D
Ln 2n 10 ln na ' nb ' nc ' nm
I /n n r ' D D ...D
x na nb nc
GMD
7
Lx 2 10 ln H /m
GMRx
where
GMD mn ( Daa ' Dab ' ...Dam )...( Dna ' Dnb ' ...Dnm )
GMRx n ( Daa Dab ...Dan )...( Dna Dnb ...Dnn )
2
where
Daa Dbb ... Dnn rx '
GMR dari Konduktor Berkas
d d d d
d d
d
GMR dari Konduktor Berkas
a1 S11 c2
b1 S22 b2
S33
c1 a2
GMD diantara setiap phasa grup
D AB 4 Da1b1 Da1b 2 Da 2b1 Da 2b 2
DBC 4 Db1c1 Db1c 2 Db 2 c1 Db 2 c 2
D AC 4 Da1c1 Da1c 2 Da 2 c1 Da 2 c 2
Induktansi Jaringan 3 Phasa
Sirkuit Ganda
GMD ekivalen per phasa adalah
GMD 3 DAB DBC DAC
Dengan cara yang sama, GMR setiap phasa
grup adalah:
DSA 4 ( D bs Da1a 2 ) 2 D bs Da1a 2
7 GMD
Lx 2 10 ln H /m
GMRL
Induktansi :
Jaringan Transmisi 3 Phasa
• Pertanyaan 4
q
C
V
Kapasitansi Jaringan
• Perhatikan
penghantar bulat
dengan radius r,
membawa muatan q
coulombs per meter
seperti yang
ditunjukkan pada
gambar
• Kerapatan fluks
listrik pada suatu
silinder dengan
radius x diberikan q q
oleh: D
A 2 x
Kapasitansi Jaringan
• Intensitas medan listrik E adalah:-
D q
E
0ε = 8.85x10
Dimana permitivitas udara bebas, 0
2 0F/m.
x -12
q D2
V12 ln
2 0 D1
Kapasitansi Dari Jaringan
Phasa Tunggal
• Perhatikan jaringan phasa tunggal
panjang 1 m terdiri atas dua
penghantar bulat masing-masing
dengan radius r seperti pada gambar
berikut
0
C12 F /m
D
ln
r
Kapasitansi Jaringan Phasa
Tunggal
• Persamaan memberikan nilai
kapasitansi line-to-line di antara
konduktor
• Dalam pemodelan saluran
transmisi, lebih mudah
mendefinisikan kapasitansi C
antara konduktor dan netral
seperti ilustrasi berikut:
Kapasitansi Jaringan Phasa
Tunggal
• Tegangan phasa-netral
adalah setengah dari V12 dan
kapasitansi ke netral adalah
C=2C12 atau:-
2 0
C F /m
D
ln
r
Perbedaan Potensial di
Konfigurasi Multi Konduktor
• Perhatikan n paralel konduktor panjang
dengan muatan q1, q2,…,qn
coulombs/meter seperti ditunjukkan di
bawah.
• Perbedaan potensial di antara
konduktor i and j dikarenakan
kehadiran semua muatan adalah
1 n Dkj q2 q3
Vij
2 0
q
k 1
k ln
Dki
q1 qn
qi qj
Kapasitansi Jaringan 3
Phasa
• Perhatikan jaringan 3 phasa, panjang 1
m ,dengan 3 konduktor, masing-masing
dengan radius r, dengan jarak
konduktor seperti ditunjukkan di bawah:
qa
D12
D13
qb
D23
qc
Kapasitansi Jaringan 3
Phasa
qa 2 o
C F/m
D12 D23 D13
1/3
Van
ln
r
Kapasitansi Jaringan 3
Phasa
Kapasitansi ke netral dalam µF per
kilometer adalah:
0.0556
C F/km
D12 D23 D13
1/3
ln
r
Efek Penghantar Berkas
2 0
C F /m
GMD
ln
rb
• Efek dari penghantar berkas
menyebabkan munculnya radius
ekivalen rb. Radius rb mirip dengan
perhitungan GMR sebelumnya untuk
induktansi dengan pengecualian
digunakan radius r untuk setiap
subkonduktor dan bukan digunakan
Ds.
Efek Penghantar Berkas
• Jika d adalah jarak konduktor berkas,
kita dapatkan radius untuk dua-
subkonduktor berkas:
rb r d
• Untuk tiga-subkonduktor berkas:
rb 3 r d 2
r b 1.094 r d 3
Kapasitansi Jaringan 3
Phasa Sirkuit Ganda
• Kapasitansi ke netral ekivalen per
phasa adalah:
2 0
C F /m
GMD
ln
GMRc
• GMD didapatkan sama dengan
perhitungan untuk induktansi
D AB 4 Da1b1 Da1b 2 Da 2b1 Da 2b 2
DBC 4 Db1c1 Db1c 2 Db 2 c1 Db 2 c 2
D AC 4 Da1c1 Da1c 2 Da 2 c1 Da 2 c 2
Kapasitansi Jaringan 3
Phasa Sirkuit Ganda
• Ekivalen GMD per phasa adalah:
GMD 3 DAB DBC DAC
rC r b Dc1c 2
Efek Tanah Dalam
Kapasitansi
• Untuk konduktor dengan muatan
terisolasi, fluks listrik bersifat radial dan
orthogonal terhadap permukaan
ekipotensial silindris, yang akan merubah
nilai efektif kapasitansi jaringan.
• Permukaan tanah merupakan
permukaan ekipotensial. Oleh karena itu,
garis-garis fluksi dipaksa untuk
memotong permukaan secara
orthogonal.
• Efek dari tanah tersebut dapat
meningkatkan kapasitansi.
Efek Tanah Dalam
Kapasitansi
• Tetapi, umumnyanya tinggi konduktor dari
atas tanah jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan jarak antar
konduktor, sehingga efek ke tanah dpt
diabaikan
• Oleh karena itu, untuk semua model
jaringan yang digunakan dalam analisis
steady state, efek kapasitansi ke tanah
dapat diabaikan
• Namun, untuk analisa tdk seimbang,
misalnya gangguan tdk seimbang, efek
kapasitansi ke tanah dan kawat pelindung
harus diperhitungkan
Induksi Medan Magnetik