Anda di halaman 1dari 8

DIFFERENTIAL MANCHESTER ENCODING

Nama : Aldi Rayi Pamungkas


Ammar Muhammad Zakkiniya
Andes Christian Tambunan
Yohanes Dovan
PENGERTIAN
Differential Manchester encoding adalah kode baris di mana data dan sinyal
clock digabungkan untuk membentuk satu aliran data 2-level self-synchronizing.
Dalam differential manchester encoding, ada atau tidaknya transisi digunakan
untuk menunjukkan logical value (nilai logisnya). Tidak perlu mengetahui
polaritas dari sinyal yang dikirim karena informasi tidak disimpan dalam nilai
tegangan tetapi dalam perubahannya.
Dengan kata lain tidak masalah apakah logis 1 atau 0 diterima, tetapi apakah
polaritas adalah sama atau berbeda dari nilai sebelumnya hal ini akan
membuat sinkronisasi lebih mudah.
Differential Manchester encoding memliki keuntungan bila dibandingkan dengan
beberapa jenis baris kode lainnya, yaitu :
• Transisi dijamin setidaknya sekali setiap bit, memungkinkan perangkat penerima untuk
melakukan pemulihan clock.
• Jarang melakukan kesalahan (eror) dalam medeteksi transisi.
• Tidak seperti dengan Manchester encoding, hanya kehadiran transisi yang penting,
bukan polaritas. Differential Manchester encoding akan bekerja sama persis jika
sinyal dibalik (kabel ditukar). Kode baris lainnya yang mirip seperti ini adalah NRZI,
bipolar encoding, coded mark inversion, and MLT-3 encoding.
• Jika tingkat sinyal high dan low memiliki tegangan yang sama dengan polaritas yang
berlawanan, sinyal yang dikodekan memiliki nol tegangan DC rata-rata, sehingga
mengurangi daya transmisi yang diperlukan dan meminimalkan jumlah kebisingan
elektromagnetik yang dihasilkan oleh saluran transmisi.
BAGAIMANA DIFFERENTIAL MANCHESTER BERJALAN
?
Berbeda dengan Manchester Encoding yang bekerja dengan transisi logika 1 ke 0
atau sebaliknya sesuai dengan pemberian logika 1/0 dari sinyal data, transisi pada
Differential Manchester Encoding bekerja dengan melihat dari kondisi gelombang
sebelumya, dan tidak mempedulikan transisi logika 1 atau 0.
Pada differential manchester enconding, logika 1 pada sinyal data berarti transisi
dilakukan meneruskan dari sinyal sebelumnya. Sedangkan jika sinyal data memberi
logika 0, berarti transisi dimulai setelah kondisi sebelumya diubah menjadi
kebalikannya.
Ketika kondisi sebelumnya sinyal pulse berada di bawah, dan sinyal data
memberi logika 1, maka differential manchester akan bertransisi dari bawah
ke atas ( 0 ke 1 ). Jika kondisi sebelumnya sinyal pulse berada di atas, dan
sinyal data memberi logika 1, maka differential manchester akan bertransisi
dari atas ke bawah (1 ke 0).
Sebaliknya, jika kondisi sebelumnya sinyal pulse berada di bawah, dan sinyal
data memberi logika 0, maka differential manchester akan meneruskan sinyal
pulse menjadi keatas dahulu, baru bertransisi. Sedangkan jika kondisi
sebelumnya sinyal pulse berada diatas, dan sinyal data memberi logika 0,
maka differential manchester akan meneruskan sinyal pulse menjadi kebawah
dahulu, baru bertransisi.
Gambar Differential Manchester
Refrensi:
• https://ipfs.io/ipfs/QmXoypizjW3WknFiJnKLwHCnL72vedxjQkDDP1mXWo6
uco/wiki/Differential_Manchester_encoding.html
• http://www.pcbheaven.com/wikipages/manchester_coding/

Anda mungkin juga menyukai