Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

KELISTRIKAN

Oleh Kelompok 4:
1. SINTIA APRILINA LUTFIANI
2. NINDYA ANGGRAENI COSTAE VERA
3. ANNA NEVITA SARI

(P1337430216033)
(P1337430216034)
(P1337430216035)

4. ELIYAS ALVIA IMERZA PRAMESWARI

(P1337430216036)

5. DINDA ATIKA SARI

(P1337430216037)

6. RAFIE LUGASSEKTI

(P1337430216038)

7. HANIFAH HANAN ADILA

(P1337430216039)

8. MUHAMMAD ZAINUDHIN RAMDHANI

(P1337430216040)

9. DAMAS MUHAMMAD YUNUS

(P1337430216041)

10.

ANGGITA DYAH PRABAWANINGRUM (P1337430216042)

KELAS 1 B
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
P a g e 1 | 40

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang diberikan kepada kami
sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul . Di dalam makalah saya ini terdapat
uraian tentang pengertian muatan listrik, listrik statis dan dinamis, arus, tahanan dan
hambatan.
Ucapan terima kasih saya berikan kepada pihak yang bersangkutan beserta
beberapa sumber informasi baik melalui buku, internet, dan dari pengetahuan yang lain juga
tak lupa kepada dosen fisika radiasi saya Bu Sri Mulyati. Saya memohon maaf jika terdapat
banyak kekurangan dalam makalah saya ini, saya menyadari bahwa makalah saya jauh dari
kesempurnaan. Semoga isi yang disajikan dalam makalah saya dapat bermanfaat bagi
pembaca.

P a g e 2 | 40

DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................. 1
Daftar isi.......................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
1.4 Manfaat penulisan............................................................................................5
BAB II Pembahasan
A. Muatan Listrik..............................................................................................6
Sifat-sifat dari Muatan Listrik ...................................................................6
Rumus Muatan Listrik...............................................................................7
Konduktor dan isolator.....................................................................................7
B. Listrik Statis..................................................................................................8
Medan Listrik ..................................................................................................8
Garis Medan Listrik.........................................................................................8
Flux Listrik.......................................................................................................9
Hukum Gauss ..................................................................................................9

Kuat Medan Listrik di Sekitar Bola Bermuatan....................................... .......9


Kuat Medan di dalam Bola...........................................................................10
Kuat Medan di permukaan Bola...................................................................10
Kuat Medan di luar Bola.................................................................................10
Kuat Medan di Sekitar Pelat Bermuatan.........................................................11
Kuat Medan di Antara Pelat Bermuatan.........................................................11

Energi Potensial Listrik..................................................................................11


Energi Potensial Mutlak.................................................................................12
Beda Potensial Listrik....................................................................................12
Potensial Mutlak............................................................................................12
Kapasitor .......................................................................................................13
Rangkaian Kapasitor ....................................................................................14
C.LISTRIK DINAMIS....................................................................................15
D. ARUS LISTRIK..........................................................................................16
E.TAHANAN....................................................................................................17
F.TEGANGAN.................................................................................................17
BAB III PENUTUP
P a g e 3 | 40

A.KESIMPULAN............................................................................................ 18
B.SARAN..........................................................................................................18
C.REFERENSI.................................................................................................18
SOAL-SOAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital
dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia
yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana
menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun,
penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi
kehidupan.Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak
dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis.
Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang
mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka
semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.Kemudahan yang
ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya menguntungkan manusia. Manusia
terkadang melakukan hal-hal ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat
menyebabkan terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai
hal sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.Berdasarkan uraian di atas maka
penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar kelistrikan, mencakup masalah arus
listrik sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta
mengenai penghematan energi listrik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam
pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
P a g e 4 | 40

1. Pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta
hubungan diantaranya.
2. Sumber-sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Benda-benda yang termasuk dalam konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik.
4. Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
5. Pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
6. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.

1.4 Manfaat Penulisan


Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan
secara praktis yang meliputi:
1. Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap
usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta tentang
konsep kelistrikan serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari.

P a g e 5 | 40

BAB II
PEMBAHASAN
A. MUATAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Muatan
listrikadalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak
menolak.Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negative (elektron) dan
positif (proton). Suatu benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan
bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron.Muatan 1 elektron = -1,6.1019 coulomb, sedangkan muatan 1 elektron = +1,6.10-19 coulomb.

Sifat-sifat dari Muatan Listrik


Ternyata sifat dari muatan listrik mirip dengan sifat pada manusia. Berikut
lengkapnya:
1.
Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan
tarik menarik. Ini mirip laki-laki sama perempuan. Jika berlawanan jenis akan
punya kecenderungan untuk tarik menarik dan jika sesama jenis akan punya
kecenderungan untuk tolak menolak.
2.
Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam
satuan coulomb disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x
1018 e (e = muatan proton). Sehingga mautan yang dikandung oleh sebuah proton
adalah 1,602 x 10-19 coulomb. Elektron mempunyai muatan yang sama dengan
proton tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.
3.
Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan
muatan sama seperti hukum kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua
muatan itu punya karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang ditumbulkan
oleh dua buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan ini juga bersifat
konservatif dan terpusat.

P a g e 6 | 40

(a) Muatan sejenis tolak menolak

(b) Muatan tidak sejenis tarik menarik

Rumus Muatan Listrik


Rumus yang berlaku dalam muatan listrik adalah rumus yang dimatematiskan
dari hukum coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de
Coulomb pada akhir abad ke 18. Ilmuan dibidang fisika berkebangsaan Perancis
iniadalah orang yang pertama kali meneliti hubungan gaya listrik dengan dua muatan
dan jarak antara keduanya dengan menggunakan sebuah neraca puntir, lalu
iamenemukan hukum yang dinamakan HUKUM COULOMB.

Hukum ini berbunyi :


Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan
listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang memisahkan kedua muatan tersebut.

secara matematis:

dengan
F = gaya tarik manarik/tolak menolak (newton)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak antara kedua muatan
k = konstanta = 1/4o = 9 x 109 N.m2/C2
o = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2

P a g e 7 | 40

Konduktor dan isolator


Bayangkan, kita memiliki dua buah bola logam. Salah satu bola dimuati,
sedangkan bola yang lain netral.
Selanjutnya kita tempatkan paku besi, sehingga paku menyentuh kedua bola itu.
Ternyata kita mendapatkan, bola kedua dengan cepat menjadi bermuatan. Hal ini
disebabkan sebagian muatan listrik pada bola pertama berpindah menuju bola kedua
melalui paku besi.
Namun seandainya kita tidak menggunakan paku besi, tetapi kayu, ternyata bola
kedua tetap netral, artinya muatan listrik pada bola pertama tidak berpindah menuju
bola kedua.
Kamu dapat menggunakan tespen untuk mengetahui apakah bola logam tersebut
bermuatan listrik.
Benda-benda yang berperilaku seperti paku besi digolongkan sebagai konduktor
listrik, yaitu benda-benda yang dapat menghantarkan listrik.
Konduktor adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat
padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.
Isolator adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik
Selain bersifat konduktor dan isolator, ada bendabenda yang bersifat di antara
kategori tersebut. Misalnya silikon, germanium, dan arsen. Benda-benda ini termasuk
dalam kategori semi-konduktor.
B. LISTRIK STATIS
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak
atau tidak bergerak secara permanen.
Cara Menimbulkan Benda Bermuatan Listrik
Benda bermuatan listrik adalah sebuah benda yang mengalami kelebihan atau
kekurangan elektron. Beberapa cara sederhana untuk menimbulkan listrik statis
adalah:
1. Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik
negatif.
2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif.
Medan Listrik
Medan Listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik, yang masih
dipengaruhi gaya Coulomb dari benda tersebut. Tentunya pengaruh ini hanya
dirasakan oleh benda yang juga bermuatan listrik.
Besarnya pengaruh gaya coulomb untuk setiap satu satuan muatan positif disebut kuat
medan listrik. Kuat medan listrik diberi simbol besaran E, dan satuannya
newton/coulomb (N/C).
F
E=
q

P a g e 8 | 40

Qq
r2
E=
q
k

E=k

Q
r2

Garis Medan Listrik


Medan Listrik adalah tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya benar-benar ada. Hal ini
mirip dengan pengaruh oleh magnet, yang nanti akan dibahas tersendiri. Untuk
menggambarkan keberadaan medan listrik ini, dilukiskan dengan garis-garis berarah
yang di namakan garis medan liustrik.
Sifat Garis Medan Listrik:
1. Berasal dari muatan positif dan berakhir di muatan negatif.
2. Tidak saling berpotongan.

Flux Listrik
Flux Listrik () adalah jumlah garis medan listrik yang menembus suatu luasan
secara tegak lurus.
Flux Listrik () adalah adalah besaran skalar, padahal kuat medan (E) dan luasan (A)
adalah vektor.
E. A
EA cos
Jadi flux listrik () diperoleh dengan cara perkalian titik (dot product)
antara E dan A.
Hukum Gauss
Dari konsep jumlah garis medan tersebut Gauss mengemukakan teori sbb:
Jumlah garis-garis medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup,
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi permukaan tersebut.
Secara sistematis dituliskan :
q

0
P a g e 9 | 40

EA cos
EA

q
0o (menembus
0

permukaan

secara

tegak

lurus)

q
cos 1
0

1 q
A 4 r 2 (luas
0 A

1 q
0 4 r 2

1 q
4 0 r 2

bola)

q
r2

Kuat Medan Listrik di Sekitar Bola Bermuatan


Jika bola berongga dimuati, maka muatan listrik tersebut akan tersebar merata di
permukaan bola. Jadi tidak ada muatan di dalam bola. Hal ini karena muatan sejenis
berusaha saling menjauh (tolak-menolak) satu sama lain, sehingga muatan berada
sejauh-jauhnya satu dgn yg lain, yaitu di permukaan bola.

Kuat Medan di dalam Bola.


Karena tidak ada muatan di dalam bola (q = 0), maka:

P a g e 1 0 | 40

EA
E

q
0
q
q0
0 A

Jadi kuat medan (E) di dalam bola berongga adalah NOL.


Kuat Medan di permukaan Bola.
Muatan tersebar di permukaan bola, jadi q 0
q
EA
0
E

q
rR
0 A

1 q
0 4R 2

1 q
4 0 R 2

q
R2

Kuat Medan di luar Bola.


Untuk titik di luar bola, bisa dianggap menghitung E terhadap muatan sejauh r > R.

P a g e 1 1 | 40

EA
E

q
0
q
rR
0 A
1 q
4 0 r 2

q
r2

Kuat Medan di Sekitar Pelat Bermuatan


Untuk Pelat Bermuatan, dengan kerapatan muatan , dimana = q/A, sesuai dengan
hukum Gauss:
q
e0
q
EA
q = 2e0EA q = e0EA
0
EA =

Untuk setiap sisi, q adalah :

E
Untuk kedua sisi adalah :

Kuat Medan di Antara Pelat Bermuatan

P a g e 1 2 | 40

2 0

E 2
E

Kuat medan E dan E di


antara pelat saling
memperkuat, karena
arahnya sama.

Dan kuat medan di luar


pelat sama dengan nol,
karena saling
menghilangkan.

Energi Potensial Listrik


Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dalam suatu medan listrik adalah
sama dengan perubahan energi potensial listrik (EP).
Jadi dapat dituliskan:
EP2 EP1 W1, 2
1 1
kQq

r
2 r1
Qq
Qq
k
k
r2
r1

Energi Potensial Mutlak


Qq
EP k
r
Jika mula-mula muatan berada pada jarak jauh tak terhingga (r1= ), maka
EP = EP2, karena EP1 = 0.

P a g e 1 3 | 40

Nilai energi potensial ini disebut energi potensial mutlak.


Potensial Listrik
Usaha untuk memindahkan satu satuan muatan positif dalam wilayah medan listrik
suatu benda (dari r1 ke r2)didefinisikan sebagai beda potensial listrik antara kedua
titik tersebut.
Beda potensial diberi simbol V dan diberi satuan volt (V).
Beda Potensial Listrik
Dalam istilah sehari-hari, beda potensial listrik biasa disebut dengan tegangan
listrik.

Q.1
Q.1
k
r2
r1
Q
Q
k k
r2
r1

V k

+1

Potensial Mutlak
Jika muatan uji mula-mula berada di jauh tak terhingga, maka potensial akhirnya
disebut potensial mutlak.
Q.1
Q.1
V V k
k

r2
k

Q
0
r2

Q
r

P a g e 1 4 | 40

Pemanfaatan Listrik Statis


Pemanfaatan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Penangkal Petir
2. Generator Van de Graaff
3. Alat penggumpal asap
4. Pengecatan mobil
5. Mesin fotokopi
Kapasitor
Kapasitor adalah suatu benda yang mempunyai kapasitas (kapasitas
penyimpan). Dalam hal ini yang disimpan adalah muatan listrik.
Jadi Kapasitor adalah benda yang dapat menyimpan muatan listrik.
Kemampuan dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitasatau kapasitansi.
Kapasitansi diberi simbol besaran dengan huruf C dan diberi satuan farad (F). Satuan
yang lain adalah mF (mili farad), F (mikro farad), mF (mili farad), nF (nano farad)
dan pF (piko farad).
Memuati Kapasitor
Kita dapat menyimpan muatan listrik dalam kapasitor dengan cara
memuatinya. Yaitu dengan menghubungkan kapasitor tersebut dengan sumber
tegangan (sumber beda potensial).
Sehingga akan terdapat beda potensial antara kapasitor dengan suatu acuan
(misalnya bumi). Atau jika kapasitornya memiliki 2 kaki, akan terjadi beda potensial
antara kedua kaki kapasitor tersebut.
Jadi muatan yang tersimpan dalam kapasitor sangat ditentukan oleh :kapasitas
kapasitor dan beda potensial.

Q
V

KapasitasKapasitor
Telah disebutkan di depan, bahwa kapasitas suatu kapasitor tidak ditentukan
oleh muatan dan beda potensial.
Kapasitas kapasitor ditentukan oleh ukuran fisik dari kapasitor tersebut.
Semakin besar ukuran fisiknya, kapasitasnya akan makin besar.
Jadi untuk kapasitor bola, kapasitasnya ditentukan oleh jari-jari bola (R).
Dan untuk kapasitor keping sejajar ditentukan olah luas permukaan keping (A)dan
jarak antara kedua keping (d).
Kapasitas Bola Konduktor
Bola konduktor yang berjari-jari R jika dimuati sehingga beda potensialnya V,
akan menyimpan muatan sebanyak Q.
P a g e 1 5 | 40

V k

Q
R

Besarnya potensial V adalah :


Maka kapasitas kapasitor bola dapat dihitung, sbb:
C VQ

Q
k QR

R
k

Kapasitas Lempeng Sejajar


Kedua keping kapasitor dimuati sama besar tetapi berlainan jenis. Jadi
muatannya +Q dan Q. Jika luas permukaan keping adalah A, maka rapat muatan
pada keping adalah :

Q
A

Dari persamaan Gauss, sudah didapatkan bahwa:


V
E r d
r

Q
V
V A
E

Q 0 E
0 0 A
d
d

C
C

Q
V
V 0 A
d

C 0

A
d

Sehingga kapasitas kapasitor keping sejajar adalah :

P a g e 1 6 | 40

Rangkaian Kapasitor
1. Rangkaian seri
Rangkaian kapasitor seri adalah rangkaian yang tidak bercabang. Pada
rangkaian seri berlaku tegangan total sama dengan jumlah tegangan masingmasing kapasitor.
VAD V AB VBC VCD
V1 V2 V3

2. Rangkaian paralel
Kapasitor yang dirangkai paralel (bercabang) berlaku ketentuan tegangan tiap
kapasitor sama dengan tegangan gabungan. Karena kaki-kaki tiap kapasitor
terhubung ke titik yang sama. Ingat kembali tentang kapasitor bola yang digabung.

Maka

Jadi pada rangkaian kapasitor paralel, seolah-olah seperti mengganti kapasitor


tersebut dengan luas permukaan keping yang diperbesar.

C. LISTRIK DINAMIS
Jika dilihat dari istilah katanya, listrik dinamis (electrodinamic) berasal dari
perpaduan kata listrik dan dinamis. Listrik ya listrik, sedang dinamis artinya berubahubah atau bergerak.
Jadi bisa disimpulkan listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau
mengalir atau sering disebut dengan arus listrik.
P a g e 1 7 | 40

Arus listrik ini berasal dari aliran elektron yang berlangsung secara terusmenerus dari kutub negatif ke kutub positif, dari potensial tinggi ke potensial yang
lebih rendah dari sumber tegangan (beda potensial). Arus listrik yang mengalir
tersebut dipengaruhi oleh beda potensial dan besar hambatan. Semakin besar besar
nilai dari sumber tegangan, maka semakin besar pula jumlah arus yang mengalir.
Tetapi, jika hambatannya diperbesar, maka aliran arus itu akan berkurang. Kira-kira
seperti itulah yang dijelaskan dalam hukum ohm. Hukum ohm itu adalah hukum yang
menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik, sumber tegangan, dan besar hambatan.

Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi
Rumus Listrik Dinamis
Rumus-rumus yang ada dalam perhitungan listrik dinamis adalah rumus yang
berkaitan dengan besaran-besaran yang terlibat di dalamnya. Besaran-besaran tersebut
terdiri dari, kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan listrik. Selain itu,
digunakan juga formulasi dari hukum ohm.
Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir pada suatu rangkaian
Rangkaian Terbuka

P a g e 1 8 | 40

D. ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu.Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar
dimatikan maka arus listrik akan terhenti.Secara matematis dituliskan :

I=

Q
t

keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb) TAHANAN
t = waktu (sekon)

E. TAHANAN
Resistor atau juga sering disebut dengan tahanan adalah komponen
elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.

Berdasarkan hukum Ohm:

V =I . R I =

Ket :

V
I
R

V
I
R=
R
V

= Tegangan (Volt)/(V)
= Arus (Ampere)/ (A)
= Tahanan (Ohm) ()

P a g e 1 9 | 40

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit


elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkansirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.
F. TEGANGAN
Beda Potensial listrik adalah banyaknya energi untuk memindahkan muatan
listrik dari satu titik ke titik lain. Secara matematis dituliskan :
V=

W
Q

Keterangan :
V = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Dalam alirannya, arus listrik
juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus
listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya
hambatan pada cabang tersebut.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber
energi listrik ada yang kecil dan besar. Beberapa contoh sumber listrik adalah :
baterai, aki, dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan bahan-bahan yang berhubungan
dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian :
P a g e 2 0 | 40

a) Konduktor, misalnya perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll


b) Isolator, misalnya : kaca, gelas, karet, kayu, dll
c) Semi konduktor, misalnya : germanium, silikon, dll
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau
tidak bergerak secara permanen.Dalam listrik statis terdapat medan listrik, fluk listrik,
beda potensial, energi potensial, dan kapasitor.
listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir atau sering disebut dengan
arus listrik.Listrik dinamis terdiri dari arus listrik, hambatan dan tegangan.
Harus diingat bahwa energi listrik bukanlah energi yang dapat diperbarui. Itu berarti,
ketika menggunakan energi listrik harus efisien dan efektif.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman
konsep kelistrikan dan penerapan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam
pembelajaran tentang materi kelistrikan kelak di pembelajaran selanjutnya.
C. REFERENSI
Ilmu Pengetahuan Alam Ibayati, Yayat. 2008
Fisika SLTP 2B. Erlangga. 2003
Fisika SLTP 3A. Erlangga. Kanginan, M. 2003
Perubahan Energi Listrik Santi Wulan D. 2007
Listrik NN. 2011 (ONLINE)

SOAL
1. Dua buah muatan listrik yang nilainya sama diletakkan pada jarak r meter sehingga
terjadi gaya coloumb sebesar F Newton. ketika jarak keduanya di ubah menjadi dua
kali semula , gaya Coulomb yang di alami menjadi F . Perbandingan F : F adalah.
a. 1 : 2
b. 2 : 1
c. 1 : 4
d. 4 : 1
e. 3 : 2
PEMBAHASAN :

P a g e 2 1 | 40

JAWABAN : D
2. Jumlah muatan dari dua buah muatan q dan q adalah 6C. Jika kedua muatan tersebut
dipisahkan sejauh 3m maka masing masing muatan akan merasakan gaya listrik
sebesar 8mN. Besar q dan q berturut turut adalah
a. -5C dan -1C
b. -10C dan -4 C
c. -3C dan -3C
d. -8C dan -2 C
e. -4C dan -2C
PEMBAHASAN :

P a g e 2 2 | 40

JAWABAN : E
3. Dua muatan listrik B dan C yang berada sejauh 8 cm menghasilkan gaya 50 N. Jika
muatan C digeser ke kanan sejauh 8 cm, maka besar gaya tarik pada muatan B dan C
adalah ..( 1C = 10C)

a. 7,5 N
b.

12,5 N

c. 17,5 N
d. 22,5 N
e. 27,5N
PEMBAHASAN :

P a g e 2 3 | 40

JAWABAN : B
4. Dua buah bola identik bermuatan memiliki massa 3,0 x 10 kg digantung seperti
seperti pada gambar. Panjang L setiap tali adalah 0,15m. Massa tali dan hambatan
udara diabaikan. Bila tan = 0,0875, sin = 0,0872 dan g = 10m/s maka besar
muatan pada setiap bola adalah .

6
a. 4,4 x 10
C
7
b. 4,4 x 10
C
8
c. 4,4 x 10
C

P a g e 2 4 | 40

d. 8,8 x 10

e. 8,8 x 10

C
C

PEMBAHASAN :

JAWABAN : C
5. Perhatikan gambar berikut ini!

Jika muatan +Q terletak antara A dan B di mana muatan +Q harus diletakkan sehingga
gaya Coulomb yang dialaminya nol ?
P a g e 2 5 | 40

a. 3 cm dari muatan B
b. 4 cm dari muatan B
c. 5 cm dari muatan B
d. 3 cm dari muatan A
e. 6 cm dari muatan A
PEMBAHASAN :

JAWABAN : D
6. Sebuah kapasitor 200 mF yang mula mula tidak bermuatan dialiri 10 mA selama 10
sekon. Beda tegangan yang terjadi pada kapasitor adalah . . . .
A. 1000 Mv
B. 500 mV
C. 250 mV
D. 50 mV
E. 25 Mv
P a g e 2 6 | 40

PEMBAHASAN :

JAWABAN : B
7. Tiga buah muatan listrik berada pada posisi di titik sudut segitiga ABC panjang sisi
AB = BC = 20 cm dan besar muatan sama (q = 2C). Besar gaya listrik yang bekerja
pada titik B adalah.

A. 0,93 N
B. 0,92 N
C. 0,9 N
D. 0,81 N
E. 0,4 N
PEMBAHASAN :

P a g e 2 7 | 40

JAWABAN : B
8. Tiga buah kapasitor dengan kapasitansi masingmasing 1 mF , 2 mF, dan 3 mF
dirangkai secara seri dan diberi tegangan 1 volt pada ujung ujungnya. Pernyataan
berikut ini yang benar adalah :
1) Masing masing kapasitor memiliki muatan yang sama banyak
2) Kapasitor yang besarnya 1 mF menyimpan energi listrik terbesar
3) Pada kapasitor 3 mF Bekerja tegangan terkecil
4) Ketiga kapasitor bersama sama membentuk sebuah kapasitor ekivalen dengan
muatan tersimpan sebesar 6/11 C
PEMBAHASAN :

P a g e 2 8 | 40

9. Bila sebuah partikel bermuatan 4 x 10 C ditempatkan dalam medan listrik homogen


yang kuat medannya 1,2 x 10 N/C maka partikel tersebut akan mengalami gaya
sebesar
14
A. 4,8 x 10
N
14
B. 5,2 x 10
N
23
C. 3,0 x 10
N
24
D. 3,3 x 10
N
24
E. 4,8 x 10
N

PEMBAHASAN :
Diketahui:
q = 4 x 10 C
E = 1,2 x 10 N/C
Menentukan Gaya Coulumb jika diketahui q dan E menggunakan rumus:
F = qE
14
F = 4.10 x 1,2.10 = 4,8. 10
N

JAWABAN : A

P a g e 2 9 | 40

10. Empat buah muatan masing masing q = 2C, q = 1 C, q = 1C dan q =1 C terletak


di sudut-sudut suatu bujur sangkar berisi 0,2 m. Bila diketahui adalah termitivitas
vakum maka potensial listrik dititik tengah bujur sangkar tersebut adalah . . . .
A.

5 2
4 E 0 V

B.

5 2
4 E0 V

C.

25 2
4 E 0 V

D.

10
4 E 0 V

E. 0 V
PEMBAHASAN :

JAWABAN : B
11. Dua buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar. Titik C berada 20 cm di
sebelah B. Jika k = 9.10 Nm .C dan 1C = 10 C maka kuat medan di titik C adalah
P a g e 3 0 | 40

8
1
A. 1,275. 10 N. C
8
1
B. 1,350. 10 N. C
8
1
C. 1,425. 10 N. C
8
1
D. 1,550. 10 N. C
8
1
E. 1,675. 10 N. C

PEMBAHASAN :

JAWABAN : C
12. Dua buah muatan titik masing masing sebesar 10 C dan 4C terpisah sejauh 10 cm.
Kedua muatan tersebut berada di dalam medium yang memiliki permitivitas relatif
sebesar 3. Berapakah besar gaya yang bekerja pada kedua muatan tersebut?
A. 10 N
B. 12 N
P a g e 3 1 | 40

C. 36 N
D. 72 N
E. 100 N
PEMBAHASAN :

JAWABAN : B
13. Perhatikan gambar berikut ini!

Besar kuat medan listrik di titik A adalah(k = 9 x 10 N m C ).


7
A. 9,0 x 10 N/C
7
B. 7,5 x 10 N/C
7
C. 6,0 x 10 N/C
7
D. 7,2 x 10 N/C

E. 5,4 x 10

N/C

PEMBAHASAN :

P a g e 3 2 | 40

JAWABAN : B
14. Muatan +Q coulomb ditempatkan di x=1 m dan muatan 2Q coulomb di x = +1 m.
Muatan uji q+ coulomb yang diletakkan di sumbu x akan mengalami gaya total nol
bila ia diletakkan di x =

A. (3+8) m
B. 1/3 m
C. 0 m
D. 1/3 m
E. 38 m
PEMBAHASAN :

P a g e 3 3 | 40

JAWABAN : A
15. Perhatikan faktor-faktor berikut!
1) Luas pelat
2) Tebal pelat
3) Jarak kedua pelat
4) Konstanta dielektrik
Yang mempengaruhi besarnya kapasitas kapasitor keeping sejajar jika di beri
muatan adalah
A. 1 dan 2 saja
B. 3 dan 4 saja
C. 1,2, dan 3
D. 1,2 dan 4
E. 1,3, dan 4
P a g e 3 4 | 40

PEMBAHASAN :
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kapasitas kapasitor keeping
sejajar jika di beri muatan dapat di lihat daripersamaan kapasitas kapasitor
keeping sejajar jika di beri bahan dielektrik.

Keterangan:
k = konstanta dielektrik
A = luas pelat
d = jarak antar pelat
Sehingga faktor yang mempengaruhi adalah(1),(3), dan(4)
JAWABAN : E
16. Perhatikan rangkaian di bawah ini!

Besarnya muatan pada kapasitor C adalah


A. 36 coulumb
B. 24 coulumb
C. 12 coulumb
D. 6 coulumb
E. 4 coulumb
PEMBAHASAN :
Menentukan muatan di C5

harus menentukan Qtotal dari Ctotal

P a g e 3 5 | 40

JAWABAN : B

P a g e 3 6 | 40

17. Pada gambar di samping bila V = 6 volt maka nilai energi listrik pada gambar
adalah

A. 2 joule
B. 6 joule
C. 9 joule
D. 12 joule
E. 18 joule
PEMBAHASAN :

P a g e 3 7 | 40

JAWABAN : D
18. Perhatikan gambar kapasitas berikut!

Energi yang tersimpan dalam rangkaian listrik di atas adalah


A. 576 joule
B. 288 joule
C. 144 joule
D. 72 joule
E. 48 joule
PEMBAHASAN :

P a g e 3 8 | 40

JAWABAN : B
19. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang
diperlukan oleh muatan sebesar 4.800 coulomb untuk mengalir melalui penampang
tersebut?
A. 8 menit
B. 8,5 menit
C. 9 menit
D. 9,5 menit
E. 10 menit
P a g e 3 9 | 40

PEMBAHASAN :
Diketahui :
I = 10 A
Q = 4.800 coulomb
Ditanyakan : t = . . . .?
Penyelesaian:
I=Q/t
t = Q / I = 4.800 C / 10 A = 480 s atau 8 menit
JAWABAN : A
20. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 6 V. Jika kuat arus yang melalui
kawat tersebut 2 A, berapakah hambatan kawat tersebut ?
A. 1 Ohm
B. 2 Ohm
C. 3 Ohm
D. 4 Ohm
E. 5 Ohm
PEMBAHASAN :
Diketahui :
V = 6 Volt
I=2A
Ditanyakatan :R = . . . .?
Penyelesaian:
I=V/R
R = V / I = 6 V / 2 A = 3 Ohm
JAWABAN : C

P a g e 4 0 | 40

Anda mungkin juga menyukai