PANORAMIK
Pesawat Dental X-Ray Panoramik
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Instrumentasi Medik yang berjudul “Radiografi Panoramik ”. Meskipun banyak hambatan
yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tetapi alhamdulillah berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Sujatno selaku dosen pengampu kami
yang telah memberikan materi dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa TKN 2014 yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung kepada saya maupun untuk keberhasilan satu kelas.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada mahasiswa dan masyarakat dari hasil
makalah ini. Oleh karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini.Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Disusun oleh,
PENDAHULUAN
Hingga abad 21, pencitraan radiografi telah mengambil bagian yang sangat penting
dalam dunia kedokteran khususnya kedokteran gigi instrumentasi medis sudah banyak dan
sering digunakan dalam pengambilan citra radiografi tersebut antara lain adalah pesawat
radiografi umum. Seiring perkembangan zaman, pesawat radiografi umum dipakai untuk
pemeriksaan organ-organ tubuh yang telah menjadi primadona seperti pemeriksaan
thorax(rongga dada), abdomen (rongga perut), dan lain sebagianya. Selain kedua pemeriksaan
tersebut, pesawat radiografi umum dipakai untuk pemeriksaan gigi(ortodansi) menggunakan
teknik radiografi sefalometri dan dental pnoramik. Telah banyak instansi, rumah sakit dan
praktisi kedokteran gigi di dunia yang menggunakan pesawat radiografi dental tersebut dengan
teknologi pencitraan modern (modern imaging) yang memiliki hasil pencitraan yang lebih baik
dan akurat.
Sesuai dengan pesawat yang digunakan , yakni pesawat radiografi dental, teknik
radiografi panoramic, menggunakan kemampuan sinar X untuk menghasilkan citra organ gigi
dan diperlukan dosis radiasi tertentu untuk mencitrakan struktur gigi dari pasien ortodonsi .
oleh karena itu, fisikawan medis perlu melakukan pemeriksaan dosis radiasi yang dikeluarkan
oleh pesawat radiografi dental yang diterima oleh pasien.
PEMBAHASAN
Panoramik merupakan salah satu foto rontgen ekstraoral yang telah digunakan secara
umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial. Foto
panoramik pertama dikembangkan oleh tentara Amerika Serikat sebagai cara untuk mempercepat
mendapatkan gambaran seluruh gigi untuk mengetahui kesehatan mulut tentaranya. Foto
panoramik juga disarankan kepada pasien pediatrik, pasien cacat jasmani atau pasien dengan gag
refleks. Salah satu kelebihan panoramik adalah dosis radiasi yang relatif kecil dimana dosis radiasi
yang diterima pasien untuk satu kali foto panoramik hampir sama dengan dosis empat kali foto
intra oral.
2.1 DEFINISI
Jenis rancangan pesawat panoramik berbeda satu dengan yang lain tetapi semua pada dasarnya terdiri
dari tiga komponen pokok, yaitu :
1. Tube head sinar-X.
Tube head menghasilkan
berkas sinar-X yang sempit
dengan penyudutan ke arah
atas kira-kira 80 dari bidang
horizontal.
2. Kaset film dan kaset carriage
(tempat kaset)
Tempat kaset terbuat perisai
tembaga, dihubungkan
dengan tube head sehingga
dapat bergerak saling
berlawanan arah selama
eksposi. Hal ini menghasilkan pergerakan tomografi yang singkron pada bidang vertikal.
3. Kaset yang digunakan adalah kaset tipis yang fleksibel atau kaset yang kaku dengan dilengkapi
screen, biasanya ukuran kaset 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi (Langland, 1989).
4. Peralatan untuk memposisikan pasien termasuk light beam marker
Hand grips digunakan untuk pegangan tangan pasien dan untuk mengurangi pergerakan pasien
pada pesawat panoramik posisi berdiri (stand up unit). Wheel chair digunakan untuk tempat
duduk pasien yang dapat diputar untuk memudahkan penataan posisi pada pesawat panoramik
posisi duduk (sit down unit). Light beam marker (sinar penanda) digunakan untuk membantu
memposisikan pasien jika pasien menghadap ke dinding. Bite block digunakan untuk
mengganjal gigi agar insisivus sentral atas dan bawah pada posisi “ujung dengan ujung”
sehingga dapat menghindari superposisi. Penopang dagu digunakan untuk meletakkan dagu
pasien agar tidak bergerak (Langland, 1989).
2.4. INDIKASI
Adapun seleksi kasus yang memerlukaan gambaran panoramik dalam penegakan diagnosa
diantaranya seperti:
1. Adanya lesi tulang atau ukuran dari posisi gigi terpendam yang menghalangi gambaran
pada intra-oral.
3. Untuk melihat kondisi gigi sebelum dilakukan rencana pembedahan. Foto rutin untuk
melihat perkembangan erupsi gigi molar tiga tidak disarankan.
4. Rencana perawatan orthodonti yang diperlukan untuk mengetahui keadaan gigi atau benih
gigi.
Persiapan Alat :
1. Siapkan kaset yang telah diisi film atau
sensor digital telah dimasukkan
kedalam tempatnya.
2. Collimation harus diatur sesuai ukuran yang diinginkan.
4. Hidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja, naik atau turunkan tempat kepala
dan sesuaikan posisi kepala sehingga pasien dapat diposisikan.
Persiapan pasien
1. Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan seperti anting, aksesoris rambut, gigi
palsu dan alat orthodonti yang dipakainya.
2. Prosedur dan pergerakan alat harus dijelaskan untuk menenangkan pasien dan jika perlu
lakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa alat bergerak.
3. Pakaikan pelindung apron pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak ada yang
menghalangi pergerakan alat saat mengelilingi kepala.
4. Pasien harus diposisikan dalam unit dengan tegak dan diperintahkan untuk memegang
handel agar tetap seimbang.
5. Pasien diminta memposisikan gigi edge to edge dengan dagu mereka bersentuhan pada
tempat dagu.
7. Pasien diinstruksikan untuk menutup bibir mereka dan menekan lidah ke palatum dan
jangan bergerak sampai alat berhenti berputar.
8. Jelaskan pada pasien untuk bernafas normal dan tidak bernafas terlalu dalam saat
penyinaran.
Persiapan Operator :
1. Operator memakai pakaian pelindung.
2. Operator berdiri di belakang dengan mengambil jarak menjauh dari sumber x-ray ketika
waktu penyinaran.
3. Lihat dan perhatikan pasien selama waktu penyinaran untuk memastikan tidak ada
pergerakan.
4. Matikan alat setelah selesai digunakan dan kembalikan letak posisi kepala pada tempatnya.
5. Ambil kaset pada tempatnya dan kaset siap untuk diproses.
1. Bagi dokter gigi, foto mempermudah dan mempersingkat waktu untuk menilai suatu kasus
secara keseluruhan.
2. Memperoleh gambar daerah yang luas beserta seluruh jaringan yang berada di dalam focal
trough (image layer) walaupun penderita tidak membuka mulutnya.
3. Gambaran di foto panoramik mudah dimengerti sehingga foto ini berguna untuk menjelaskan
kepada penderita atau untuk bahan pendidikan.
4. Pergerakan sesaat dalam arah vertikal hanya merusak gambar pada bagian tertentu saja, tidak
semua gambaran mengalami distorsi.
5. Pengaturan posisi pasien dan pengaturan pesawat relatif mudah.
6. Gambar keseluruhan rahang yang diperoleh memungkinkan deteksikelainan/penyakit yang
tidak diketahui sebelumnya.
7. Diperoleh gambaran kedua posisi rahang yang memungkinkan penilaian keadaan fraktur. Bagi
pasien dengan luka-luka akibat fraktur, proyeksi ini lebih nyaman.
8. Sangat berguna untuk evaluasi awal keadaan jaringan periodontal serta kasus ortodonsi.
9. Bagian dasar dan dinding anterior serta posterior sinus terlihat dengan baik.
10. Mudah memperbandingkan kedua kepala kondilus TMJ.
11. Dapat dipergunakan untuk penderita dengan keterbatasan-keterbatasan seperti penderita
sensitif muntah, penderita dengan kesadaran menurun, sukar atau tidak dapat membuka mulut,
serta penderita yang tidak kooperatif seperti pada anak-anak.
PENUTUP
Pesawat dental x-ray panoramic adalah suatu peralatan di bidang radiologi yang digunakan
untuk menangkap seluruh bagian mulut dalam suatu gambar, termasuk gigi ataS dan rahang
bawah, struktur dan jaringan sekitarnya dengan menggunakan sinar-x . umumnya teknik yang
digunakan untuk mendiagnosa dengan cara sumber sinar-x dan film berputar mengelilingi pasien,
gerakan film kaset berputar pada sumbunya bergerak mengelilingi pasien, sumber sinar-x dan
tempat kaset bergerak secara bersamaan dan berlawanan satu sama lain.
Pada pesawat ini pasien dalam keadaan diam, sumber sinar-X dan film berputar mengelilingi
pasien, gerakan kurva film kaset berputar pada sumbunya dan bergerak mengelilingi pasien.
Sebelum melakukan pengambilan gambar panoramic, beberapa pedoman umum harus disiapkan
diantaranya persiapan alat, pasien, operator dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA