Tatap Muka 2 :
Karakteristik Saluran Transmisi
Materi Parameter Saluran Transmisi
Saluran transmisi adalahpada dasarnya suatu rangkaian yang
memiliki 4 parameter, yaitu : resistansi, induktansi, capasitansi
dan konduktansi shunt (admitansi). Dimana parameter
tersebut terdistribusi secara merata sepanjang saluran.
Resistansi seri (R), menyebabkan rugi-rugi daya pada
konduktor saluran, yang mempengaruhi efisiensi saluran
transmisi
Induktansi seri (L), mempengaruhi kapasitas transfer daya
saluran transmisi.
Konduktansi shunt (Y), disebabkan arus bocor sepanjang
isolator, dan karena sangat kecil dapat diabaikan.
Kapasitansi shunt (C), menyebabkan charging current
mengalir sepanjang saluran.
Ketika arus mengalir pada suatu konduktor, dihasilkan medan listrik dan
medan magnit, seperti gambar dibawah
M T2
T2 T1
M T1
Dimana T1 dan T1 adalah masing-masing temperatur dalam oC dan resistivitas
pada titik 1, T2 dan T2 adalah temperatur dalam oC dan resistivitas pada titik 2,
dan M adalah konstanta temperatur sesuai materialnya.
Grafik hubungan antara resistansi dengan temperatur adalah sbb :
Atau:
Penampang dalam mm2 =5,067x10-4 x (Penampang dalam CM)
L
I
1. Induktansi Internal:
Pada suatu konduktor dengan radius r yang membawa
arus I. Pada jarak x dari titik pusat konduktor, Intentitas
kuat medan magnit Hx dapat diperoleh dari hukum
Ampere sbb :
H x .dl I x
Induktansi dan reaktansi induktif
Dimana Hx adalah intensitas medan magnit disetiap titik sepanjang jalur
tertutup, dl adalah unit vector sepanjang jalur dan Ix adalah arus yang terdapat
pada jalur. Untuk bahan material yg homogen dan jalur lingkaran dengan radius
x, besar dari Hx adalah konstan, dan dl adalah selalu paralel dengan Hx.
Sehingga :
Ix
2 x H x I x H x
2 x
Selanjutnya diasumsikan arus terdistribusi merata pada konduktor:
x2
Ix I
r 2
Hx
x
I H / m
2 r 2
Induktansi dan reaktansi induktif
Apabila = or, maka kerapatan fluksi pada jarak x dari titik pusat konduktor
adalah, r = 1 untuk non magnetik :
xI
Bx H x T
2 r 2
Turunan deferensial dari fluksi magnetik yang terdapat pada pipa lingkaran
dengan ketebalan dx dan pada jarak x dari titik pusat konduktor adalah
xI
d dx Wb / m
2 r 2
Fluksi lingkup per meter panjang karena fluksi yang terdapat pada pipa adalah
perkalian antara turunan deferensial fluksi dengan sebagian arus yang
terlingkupi adalah
x2 x3 I
d d dx Wb turns / m
r 2
2 r 4
Induktansi dan reaktansi induktif
Total fluksi lingkup internal per meter bisa diperoleh dari integral dari
x3 I I
r
int d dx Wb turns / m
0
2 r 4
8
Sehingga induktansi internal per meter adalah
int
Lint H / m
I 8
Bila permeabilitas relatif dari konduktor adalah 1 (non-ferromagnetic material,
seperti tembaga dan aluminium), induktansi per meter berkurang menjadi
o 4 .10 7 1 7
Lint .10 H / m
8 8 2
Induktansi Eksternal
antara 2 titik diluar saluran
Guna mencari induktansi eksternal terhadap suatu
konduktor, perlu dihitung fluksi lingkup dari konduktor
yang disebabkan oleh hanya dari bagian fluksi antara
dua titik P1 and P2 yang berjarak D1 dan D2 dari titik
pusat konduktor.
Diluar konduktor intensitas magnetik pada jarak x dari
titik pusat konduktor adalah
Ix I
Hx
2 x 2 x
Karena semua arus ada dalam pipa.
I
Bx H x
2 x
Induktansi Eksternal
antara 2 titik diluar saluran
Turunan deferensial dari fluksi magnetik yang terdapat pada pipa lingkaran
dengan ketebalan dx dan pada jarak x dari titik pusat konduktor adalah
I
d dx Wb / m
2 x
Fluksi yang terlingkup seluruhnya pada arus yang dibawa konduktor menjadi :
I
d d dx Wb turns / m
2 x
Total fluksi lingkup eksternal per meter dapat diperoleh melalui integral dari
I I D2
D2 D2
ext d dx ln Wb turns / m
D1 D1
2 x 2 D1
Induktansi eksternal per meter iadalah
ext
Lext ln
D2
H / m
I 2 D1
Induktansi
saluran transmisi satu-phasa 2 kawat
Menentukan induktansi seri dari saluran satu-
phasa 2 konduktor dengan radius masing-masing
r dan jarak antar konduktor D dimana keduanya
mengalirkan arus sebesar I dengan arah yang
berlawanan.
H x . dl I x
Karena jalur radius x2 melingkupi kedua konduktor , dan besar arusnya sama
namun berlawanan arah, total arus yang dilingkupi sama dengan 0 dan , sehingga
tidak ada kontribusi ke induktansi total dari medan magnit pada jarak lebih besar
dari D.
Induktansi
saluran transmisi satu-phasa 2 kawat
Total induktansi dari kawat per unit panjang dari saluran transmisi ini adalah
jumlah dari induktansi internal dan induktansi eksternal antara permukaan
konduktor dengan radius (r) dan jarak antar konduktor (D):
1 D
L Lint Lext ln H / m
2 4 r
Secara simetris , total induktansi dari kawat lain yang kedua adalah
sama, sehingga total induktansi dari saluran transmisi 2 kawat adalah :
1 D
L ln H / m
4 r
Induktansi eksternal
Jika persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r dapat
dikatakan sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga tidak
mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi yang sama
dengan konduktor berjari-jari r.
Induktansi dari konduktor berkas
(bundle conductor)
Apabila konduktor suatu saluran transmisi terdiri dari n-berkas konduktor yang
terhubung secara paralel. Meskipun induktansi dari berkas yang berbeda bernilai
tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-masing berkas tersebut bernilai sama
dengan Lav,x. Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata yang diberikan
di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka total
induktansi pada konduktor berkas tersebut adalah :
Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang
(sama pada tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak tiga
kali
Reaktansi induktif dari saluran transmisi tergantung pada induktansi saluran dan
frekwensi dari tenaga listrik . Bila induktansi per unit panjang adalah l, maka
reaktansi induktif per unit panjang adalah
X I jl j 2 f l
Dimana f adalah frekwensi sistem. Sehingga total induktansi seri dari saluran
transmisi adalah
X I xI d
Dimana d adalah panjang saluran transmisi.
Contoh soal
No.1.
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi sebagai berikut:
r = 30 mm = 0.03 m
D = 500 mm = 0.5 m
Durat = 7000 mm = 7 m
Dengan nilai permeabilitas r = 1, maka:
Contoh soal
Mencari GMD :
Asumsi :
500 mm < 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap kecil.
Dab = 7 m
Dbc = 7 m
Dac = 14 m
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing fasa terdiri dari empat
kawat dengan konfigurasi seperti gambar dibawah :
Ditanyakan : GMR, GMD, Induktansi (L) dan Reaktansi induktif (XL)
Jawaban :
Mencara GMR :
Contoh soal
Mencari GMD :
Mencari induktansi L
XL = 2 f L
q CV
Dimana C adalah kapasitansi antara pasangan konduktor.
D.dA q
A
Dimana A menyatakan permukaan tertutup; dA adalah unit vector normal
tegak lurus ke permukaan tsb; q adalah muatan didalam permukaan ; D adalah
kerapatan fluksi listrik di permukaan:
D E
Dimana E adalah intensitas medan listrik dititik tersebut; adalah permitivitas
dari material/ bahan:
r o
Permittivitas relatif dari material
DA Q D2 xl ql
Dimana l adalah panjang konduktor; q adalah
kerapatan muatan; Q adalah total muatan di
konduktor.
q
Sehingga kerapatan fluksi adalah D
2 x
q
Intensitas medan listrik adalah E
2 x
Kapasitansi dan reaktansi kapasitif
Perbedaan potential antara dua titik P1 dan P2 dapat diperoleh dari
P2
V12 E. dl
P1
qa D qb D
Vab Vab ,a Vab ,b ln ln
2 r 2 r
Karena q1 = q2 = q, persamaan diatas menjadi
qa D
Vab ln
r
Kapasitansi per unit panjang antara kedua konduktor saluran adalah
q q
cab
V q D
ln
r
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Sehingga :
cab
D
ln
r
Merupakan kapasitansi per unit panjang dari suatu saluran transmisi satu fasa
dua kawat.
Perbedaan potential antara masing-masing konduktor dan tanah (neutral)
adalah setengah dari perbedaan potential antara kedua konduktor. Sehingga
kapasitansi ke tanah dari saluran transmisi satu fasa dua kawat adalah
2
cn can cbn
D
ln
r
Kapasitansi saluran transmisi
satu phasa 2 kawat
Kesimpulan :
1. Dengan cara yang sama kapasitansi untuk saluran tiga fasa dapat diketahui.
2. Semakin besar jarak antar fasa dari saluran transmisi, semakin kecil
kapasitansi saluran. Karena fasa-fasa pada SUTT harus dipisahkan dengan
jarak yang mencukupi untuk menjamin kecukupan isolasi saluran, maka SUTT
akan memiliki kapasitansi lebih rendah dibandingkan dengan SUTM dan
SUTR. Karena jarak antara fasa pada SKTT sangat rendah, kapasitansi shunt
SKTT jauh lebih besar dari pada SUTT. Oleh karena itu SKTT umumnya
dipakai pada jarak yang pendek untuk meminimalkan kapasitansi
3. Semakin besar radius dari konduktor dari saluran transmisi, semakin besar
kapasitansi saluran. Sehingga konduktor berkas akan menaikkan kapasitansi
saluran . Saluran transmisi yang baik, adalah kompromi diantara berbagai
kebutuhan untuk induktansi seri yang rendah, kapasitansi shunt yng rendah,
dan pemisahan antar konduktor yang cukup untuk kebutuhan isolasi antar
fasa.
4. Nilai kapasitansi, induktansi dan resistansi saluran dapat diketahui dari tabel
konduktor
Admitansi kapasitif Shunt
Admitansi kapasitif shunt dari saluran transmisi tergantung pada kapasitansi
saluran transmisi dan frekuensi sistem. Apabila kapasitansi per unit panjang
adalah c, admitansi shunt per unit panjang adalah
yC jC j 2 fC
Sehingga admitansi kapasitif shunt adalah
YC yC .d j 2 f C d
Dimana d adalah panjang dari saluran. Sehingga reaktansi kapasitif adalah
kebalikan dari admitansi:
1 1
ZC j
YC 2 fC d
Contoh soal
No.1:
Suatu saluran transmisi satu-fasa 8000 V, 60 Hz, terdiri dari dua aluminum
konduktor dengan radius 2 cm jarak antara kawat 1.2 m. Bila panjang saluran 30
km dan temperatur konduktor 200C,
a. Berapa resistansi seri per kilometer dari saluran ini?
b. Berapa induktansi seri per kilometer dari saluran ini?
c. Berapa kapasitansi shunt per kilometer dari saluran ini?
d. Berapa total reaktansi seri dari saluran ini?
e. Berapa total admitansi seri dari saluran ini?
Jawaban :
a. Resisitansi seri saluran transmissi adalah
. l
R
A
Dengan mengabaikan skin effect, resisitivitas saluran pada 200 adalah 2.8310-8
-m dan resistansi per kilometer adalah
. l 2,83.10 8.1000
r 0,0225 / km
A .0,02 2
Contoh soal
b. Induktansi seri per kilometer dari saluran transmisi adalah
1 D 1 1,2
l ln .1000 ln .1000 1,738.10 3 H / m
4 r 4 0,02
yC j 2 fC j 2 .60.6,794.10 9 j 2,561.10 6 S /m
Total admitansi shunt dari saluran menjadi
Yse j 2,561.10 6 .30 j 7,684.10 5 S
Reaktansi Kapasitif shunt adalah
1 1
Z sk 5
j13,0 k
Ysk j 7,684.10
Tugas - 1
1. Tentukan resistansi DC dari konduktor tembaga (97,5%) dipilin dengan 3 lapis
berukuran 253 mm2 (500.000 CM) dalam Ohm per km pada suhu 25 oC, bila
diketahui 25 = 1,8 mikro-Ohm-cm.
2. Suatu penghantar aluminium terdiri dari 37 kawat masing-masing dengan
diameter 0.333 cm. Hitunglah tahanan dc dalam ohm per kilometer pada 75C.
Bila diketahui aluminium 20C = 2.83 x 10 8 -m
3. Suatu SUTT 345 kV, MVA base 100 MVA , 3 fasa dengan berkas konduktor per
fasa dan setiap fasa terdiri dari 2 konduktor, seperti gambar dibawah.
Konduktor yang digunakan ACSR 1113 kcmil. Jarak antar kedua konduktor (d)
dalam setiap berkas 12 inch, bila diasumsikan D12, D23 dan D31 masing-masing
adalah 26 feet, 26 feet dan 52 feet , tentukan :
a. Induktansi rata-rata per fasa dalam Henri/ meter
b. Reaktansi induktif per fasa dalam Ohm per km
c. Reaktansi seri dari saluran dalam per unit
d. Kapasitansi line-ke-netral dari saluran dalam Farad per meter
e. Reaktansi kapasitif ke netral dari saluran dalam Ohm per km