LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Definisi
a. Instalasi Listrik adalah jaringan yang tersusun secara terkoordinasi
mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan suplai daya listrik
sampai titik beban akhir sesuai maksud dan tujuan penggunanya.
b. Perlengkapan Listrik adalah sarana yang diperlukan salam rangkaian
instalasi listrik, misalnya penggali, fiting, sakelar, dan sejenisnya.
c. Peralatan Listrik adalah semua jenis alat, pesawat, mesin dan
sejenisnya yang digerakkan dengan tenaga listrik atau sebagai
pengguna listrik.
d. Besaran Listrik : besaran listrik yang harus difahami antara lain :
tegangan (Volt), arus (ampere), Frequensi (Hertz), Daya (Watt),
Resistensi (Ohm).
e. Bahaya sentuhan listrik adalah sentuhan yang dapat membahayakan
manusia, nilai tegangan dan arus listrik yang dapat mengakibatkan
kematian adalah sebagai berikut :
t (detik)
1,0
0,8
0,6
0,4
0,3
0,2
E (Volt)
90
100
110
125
140
200
I (mA)
180
200
250
280
330
400
pada obyek yang tersambar petir akan terjadi kerusakan mekanis, terbakar,
atau kerusakan karena fluktuasi arus dan tegangan petir.
Cahaya yang terbesar bagi manusia dan binatang kebanyakan di
timbulkan oleh sambaran kilat tidak langsung :
a. Kilat yang menyambar gedung atau pohon dapat mengambil jalan
parallel melalui orang yang berdiri dengan obyek yang tersambar.
b. Kuat medan listrik dari sambaran kilat yang dekat dengan seseorang
dapat
menginsuksikan
arus
di
dalam
badannya
yang
dapat
mengakibatkan kematian.
c. Kilat yang sedang berhubungan dengan tanah dapat menimbulkan
gradient potensial pada seluruh permukaan tanah di sekitarnya dengan
arah yang mengikuti titik sambaran, kalau ada orang yang berdiri
dengan kedua kaju yang terpisah (dengan arah radikal) maka orang
tersebut akan merasakan beda potensial yang dapat membahayakan.
B. Perundang-undangan
Listrik, lift maupun petir adalah merupakan bentuk dari sumber bahaya
yang perlu dikendalikan sebagaimana dimanatkan dalam UU No 1 Th 1970.
Pasal dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970 yang berkaitan dengan batasan
ruang lingkup, tujuan, metoda pengawasan maslah K3 listrik perlu dipahami
secara baik, dari ketentuan-ketentuan dasar tersebut diatas, lebih lanjut
ditetapkan pengaturan secara teknis mengacu sesuai perkembangan teknologi.
Standar teknik perencanaan, pemasanganm pengoperasian, pemeliharaan dan
pemeriksaan/pengujian instalasi listrik, adalah mengikuti perkembangan
pernerbitan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Edisi PUIL yang
terbaru adalah PUIL 2000 sebagai generasi ke lima.
Sejarah PUIL berawal dari sejak zaman Belanda bernama AVE 1938
diterjemahkan menjadi PUIL 1977, selanjutnya direvisi menjadi PUIL 1987
(SNI 225 1987), dan terakhir PUIL 2000 (SNI 04 0225 2000). Sejak
AVE 1983 sudah menjadi bagisan dari standar K3 Listrik, yang terakhir PUIL
10