RESUME
Oleh:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam banyak hal, peralatan listrik dan elektronik didesain untuk keselamatan
dan efisiensi yang maksimal. Namun demikian, kondisi yang berpotensi
menimbulkan bahaya, seperti kontak dengan listrik karena kekuranghati-
hatian (mengabaikan), masih terjadi. Bahaya-bahaya itu dapat terjadi pada
saat melakukan analisis engineering, instalasi, perbaikan, pengetesan,
perawatan dan perbaikan peralatan listrik dan elektronik. Usaha menurunkan
potensi terpajan bahaya tidak sulit dan tidak mahal bila tindakan pengamanan
dan prosedur telah diberikan pada awal desainnya. Jika bahaya-bahaya
tersebut diabaikan, mungkin, kecelakaan serius bahkan kematian dapat
terjadi.
Banyak orang memiliki sedikit pengetahuan tentang listrik. Secara tidak sadar
mereka telah melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri maupun
orang lain. Jadi, mereka maupun orang lain rentan terhadap bahaya yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan, dan hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi.
3
BAB II
PENGAWASAN K3 LISTRIK
A. Pengertian
1. Instalasi Listrik adalah jaringan yang tersusun secara
terkoordinasi mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan
supla daya listrik sampai titik beban akhir sesuai maksud dan
tujuan penggunaannya.
2. Perlengkapan listrik adalah sarana yang diperlukan dalam
rangkaian instalansi listrik
3. Peralatan Listrik adalah semua jenis alat, pesawat, mesin dan
sejenisnya yang digerakkan dengan tenaga listrik atau sebagai
pengguna listrik
4. Besaran listrik: tegangan (volt), arus (ampere), frekuensi (Hertz),
daya (watt) dan resistensi (ohm)
5. Bahaya sentuhan listrik adalah sentuhan yang dapat
membahayakan manusia
6. Bahaya sentuh langsung adalah menyentuh pada bagian
konduktif yang secara normal bertegangan
7. Bahaya sentuh tidak langsung adalah menyentuh pada bagian
konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi
bertegangan karena adanya kebocoran isolasi
8. Bahaya sambaran petir adalah bahaya pada manusia, binatang,
bangunan atau peralatan karena dilalui oleh arus petir baik langsung
maupun tidak langsung
9. Lift adalah sarana transportasi vertikal untuk mengangkut orang
atau barang dengan tenaga penggerak motor listrik dan dikendalikan
secara otomatik melalui sistem kontrol elektrik
4
B. Dasar Hukum
1. Permenaker No. Per. 02/Men/1989, mengatur persyaratan
mengenai instalansi penyalur petir
2. Permenaker No. Per. 03/Men/1999, mengatur persyaratan
mengenai lift
3. Kepmenaker No. Kep. 407/M/BW/1999, mengatur lebih lanjut
tentang kompetensi teknisi lift
4. Keputusan Dirjen Binawas No. Kep. 311/BW/2002, mengatur
lebih lanjut mengenai sertifikasi kompetensi K3 bagi teknisi listrik
C. Ruang Lingkup
1. Pembangkit, jaringan transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (TET),
Tegangan Tinggi (TT), Tegangan Menengah (TM) dan jaringan
distribusi Tegangan Rendah (TR) sampai dengan setiap tempat
pemanfaatannya, khususnya tempat kerja.
2. Memperhatikan pasal 3 ayat (1) huruf q UU 1/70 tertulis :
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat K3 untuk
mencegah terkena aliran listrik berbahaya
3. Menurut ketentuan PUIL 2000, listrik yang berbahaya adalah
listrik yang memiliki tegangan lebih dari 25 volt di tempat lembab
atau 50 volt di tempat yang normal.
4. Ruang lingkup obyek pengawasan system proteksi petir sesuai
Permenaker No. Per. 02/Men/1989.
5
Pada dasarnya bahaya listrik yang menimpa manusia disebabkan oleh :
1. Bahaya sentuh langsung
Sentuh langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif
perlengkapan atau instalansi listrik. Bahaya sentuh langsung dapat
diatasi dengan cara:
a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif
b. Proteksi dengan penghalang atau selungkup
c. Proteksi dengan rintangan
d. Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan
e. Proteksi tambahan dengan Gawai Pengaman Arus Sisa
(GPAS)
6
E. Sistem Pengamanan Listrik
1. Prinsip pengamanan instalansi listrik
a. Pengamanan kejut listrik baik langsung maupun tidak
langsung,
b. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran
c. Pengamanan terhadap induksi medan magnet dan medan
listrik
2. Macam system pengamanan instalansi listrik
a. Sistem isolasi pengaman terhadap bagian yang
bertegangan sehingga tidak mungkin orang tersentuh dengan
tidak sengaja.
b. Sistem isolasi lantai kerja dan dinding
c. Sistem pembumian pengaman (PP) atau sistem TT
d. Sistem hantaran pengaman
e. Sistem pembumian netral pengaman (PNP) atau (TN)
f. Pengaman terhadap bahaya kebakaran (efek termal)
g. Pengamanan efek busur listrik
7
Bahaya yang terbesar bagi manusia dan binatang kebanyakan
ditimbulkan oleh sambaran kilat kilat tidak langsung:
- kilat yang menyambar gedung atau pohon dapat
mengambil jalan parallel melalui orang yang berdiri dekat dengan
objek yang tersambar.
- Kuat medan listrik dari sambaran kilat yang dekat dengan
seseorang dapat menginduksikan arus di dalam badannya yang
dapat menyebabkan kematiannya
- Kilat yang sedang berhubungan dengan tanah dapat
menimbulkan gradient potensial pada seluruh permukaan tanah
di sekitarnya dengan arah melalui titik sambaran, kalau ada
orang yang berdiri dengan kedua kaki yang terpisah, maka orang
tersebut akan merasakan beda potensial yang dapat
membahayakan.
8
Cara menguji
Jadwal waktu
Pengendalian K3 Lift
Ijin pemasangan lift
Pemeriksaan dan pengujian lift
9
BAB III
PENUTUP
10