Anda di halaman 1dari 13

ELECTRICAL HAZARDS

( BAHAYA – BAHAYA LISTRIK )

INHOUSE TRAINING
PT ODIRA ENERGY PERSADA
KILANG LPG
BEKASI DESEMBER 2011

Disajikan oleh :
Amril Djamaris
Fire safety

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


BAHAYA LISTRIK
( Electrical Hazard )

I. PENDAHULUAN

Dalam abad teknologi modern ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang pokok
bagi umat manusia karena dapat memberikan manfa’at yang besar, baik sebagai salah
satu sumber daya produksi maupun secara langsung sebagai alat pemenuhan
kebutuhan konsumsi.

Sukar untuk menyebut suatu bidang teknik dimana tidak digunakan energi listrik dan
dapat dibayangkan dalam jaman modern ini tanpa penggunaan teknik dan energi listrik
dalam bidang industri, transportasi, komunikasi dan bahkan untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia baik dalam lingkungan rumah tangga maupun untuk
kepentingan umum.
Disamping keuntungan-keuntungan dalam pemakaian listrik dalam kebutuhan manusia,
maka listrik merupakan suatu sumber bahaya bila kita tidak dapat mengontrolnya
dengan baik.

II. KEUNTUNGAN - KEUNTUNGAN LISTRIK.

Mudah dialirkan.
Sumber tenaga berada pada satu tempat.
Luwes pemakainnya.
Perawatan lebih sederhana dan sedikit.
Jangkauan dapat sangat jauh.
Kontinuitas lebih terjamin.

III. BAHAYA - BAHAYA LISTRIK.

A. Electrical shock / sengatan listrik.


B. Bahaya kebakaran :
1. Hubungan singkat / korsluit.
2. Listrik statis.
3. Petir.

A. Electrical shock / Sengatan listrik.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


Electrical shock terjadi apabila kita menyentuh :

 Kabel yang telah tua / pecah-pecah / tersayat.


 Sambungan kabel yang tidak diisolasi atau isolasi telah rusak.

Akibat yang paling ringan sampai yang terparah dari sengatan listrik adalah
sebagai berikut :

Terasa ada getaran dan terkejut.


Terasa sakit sekali dan sangat terkejut.
Sakit disertai kehilangan kontrol pada alat tubuh.
Sakit, terjadi kontraksi otot yang parah dan sulit bernafas.
Meninggal karena :

 Kontraksi yang sangat pada otot dada sehingga tidak dapat bernafas.
 Kelumpuhan syaraf pusat pengendali pernafasan di otak.
 Fibrilasi ventrikuler.
 Perusakan pada jaringan tubuh, syaraf dan otot-otot karena panas yang
ditimbulkan arus kuat.
 Jatuh atau terbentur sebagai akibat hilangnya keseimbangan badan pada
saat tersengat listrik (jadi bukan merupakan akibat langsung dari sengatan
listrik).

Note : Besarnya arus yang dapat mencelakakan manusia.


(lihat lampiran)

 Bahaya panas.
Arus listrik yang mengalir melalui penghantar dan peralatan dapat
menimbulkan panas.
Panas ini dapat terjadi :
o Secara wajar : - Seterika, pemanas dan lain-lain.
o Tidak wajar : - Sambungan-sambungan yang kendur
( Loss contact ).
- Peralatan yang tidak memenuhi standard
( ballast, fitting lampu, Saklar dll ).

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


 Bahaya ledakan.

Untuk memutus rangkaian dengan arus yang besar dengan tegangan yang
besar diperlukan peralatan khusus yang dirancang untuk itu.
Jika alat pemutus tidak mempunyai kemampuan memutus yang cukup, maka
besar kemungkinan alat tersebut akan meledak / hancur dengan melontarkan
pecahan-pecahan metal yang panas. Hal ini sangat membahayakan manusia
atau operator yang menjalankan tugas membuka saklar atau breaker.
Standar peralatan pemutus arus selalu mensyaratkan diadakannya pengujian
kemampuan pemutusan dalam keadaan normal ataupun dalam keadaan
tidak normal ( hubunga singkat ).
Panas dan api adalah suatu yang pasti terjadi di dalam instalasi listrik.
Namun melalui perencanaan yang baik, pengaman yang sempurna
pemeliharaan alat yang memenuhi standard, pemasangan yang mengikuti
PUIL ( Peraturan Umum Instalasi Listrik ) serta pemakaian dan pemeliharaan
yang baik, sangat sulit untuk menimbulkan kebakaran.
Dari uraian di atas, secara kronologis dapat digambarkan peristiwa kebakaran
yang diakibatkan dari listrik, sebagai berikut :

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


PERISTIWA KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK

ARUS LISTRIK YANG MENGALIR HUBUNGAN SINGKAT SESAAT :


DI ATAS KEMAMPUAN KAWAT INSTALASI KURANG BAIK.
HANTARAN : KAWAT HANTARAN SALING
ZEKERING DIPERBESAR BERADU.
HANTARAN DIMUATI SAMBUNGAN LEPAS SESAAT
BEBAN YANG BERLEBIHAN YANG PERIODIK
SAMBUNGAN KENDUR HANTARAN :
KETELEDORAN DALAM INSTALASI SUDAH TUA
MEMPERGUNAKAN PERALATAN INSTALASI SEMRAWUT
LISTRIK.
HUBUNGAN SINGKAT.

SUHU YANG TINGGI PERCIKAN API

MEDIA YANG BERSIFAT


MUDAH TERBAKAR

KEBAKARAN

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


2. Listrik Statis

 Listrik statis terjadi dengan beberapa jalan :


- Induksi.
- Pergesekan antara dua zat.
- Tumbukan antara dua zat (Collosion dan Splashing).
- Pengabutan.
- Pancaran atau semprotan.

Contoh-contoh kejadian listrik statis dalam praktek / industri :


- Belt yang berputar.
- Aliran zat cair dalam pipa.
- Turbulensi, splashing pada pengisian tanki-tanki dengan minyak bumi.
- Semprotan uap air.
- Semprotan gas-gas yang mengandung partikel-partikel cair atau padat.
- Orang memakai sepatu karet berjalan di atas karpet.
- Pakaian yang terbuat dari bahan isolasi seperti nylon serta ebonit, bila
keduanya selalu bergesekan dengan benda lain (misalnya kursi, tas dengan
celana dll).

 Bahaya muatan statis dapat menjadi sumber energi / panas sehingga dapat
menimbulkan kebakaran bila terdapat gas-gas yang mudah terbakar.

 Pengendalian muatan listrik statis :


- Meniadakan celah-celah serta benda-benda ( promotor ) yang
memungkinkan terjadinya loncatan bunga api listrik.
- Mencegah akumulasi listrik statis.
- Mengurangi timbulnya muatan statis.

 Teknik / cara pengontrolan muatan listrik statis :


1. Bonding : yaitu menghubungkan secara listrik antara 2 (dua) buah
benda.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


2. Grounding : yakni menghubungkan secara listrik suatu benda yang
bermuatan dengan bumi, sehingga benda tersebut terjadi
penetralan muatan.

Pencegahan bahaya kebakaran karena muatan statis pada minyak :

1. Mencegah terbentuknya campuran yang siap terbakar dengan cara :


- Penyelimutan permukaan minyak dengan gas inert atau uap air.
- Memakai tanki atap apung.

2. Mencegah akumulasi muatan statis pada alat-alat dengan cara :


- Bonding antara wadah / alat-alat yang diisi dengan pipa pengisi.
- Grounding pada wadah / alat-alat yang diisi dengan pipa pengisi.
Baik sekali bila bonding diteruskan dengan grounding.

3. Mencegah akumulasi muatan statis dalam cairan dengan cara memberikan anti
static addictives sehingga sifat mengakumulir muatan statisnya dapat dikurangi.

4. Membatasi kecepatan pengaliran (flow rate) max. 1 meter / detik.

5. Mengurangi kadar air sekecil mungkin.

6. Selama pengisian tanki, pengambilan sample dan pengukuran dilarang


menggunakan alat pengukur dari logam, harus dari bahan insulator seperti kayu.

7. Pengukuran dan pengambilan sample sesudah pengisian selesai hanya boleh


dilakukan 15 - 30 menit setelah seluruh proses pengisian usai.

3. Petir.

Terjadinya petir sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari pelepasan listrik statis atau
electrostatic discharge yang mempunyai sangat besar beda potensial antara dua objek
yaitu dari awan ke awan atau dari awan ke bumi dalam waktu sekejap mata (second).

Bahaya-bahaya petir terhadap pengolahan minyak dan gas bumi antara lain :

- Sambaran langsung ( lightning stroke ) terhadap struktur (unit proses seperti colum,
tanki, exhaust stack, bangunan-bangunan dan sarana-sarana lain).

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


- Sumber api / penyalaan terhadap atmosfir explosif yang bisa terjadi di Kilang pada
saat venting pompa LPG , G. C dan venting ditempat – tempat lain.

Petunjuk keselamatan terhadap bahaya petir :

- Bila terjadi badai petir, usahakan tetap tinggal dalam gedung, mobil, kereta api.
- Jika berada pada daerah terbuka, tiarap dan letakkan barang-barang metal yang
anda bawa sejajar badan.
- Jaga jarak lebih dari dua meter terhadap objek tinggi (pohon, gedung, menara dll).
- Jika ada yang cedera, periksa jantungnya, bantu dengan pernapasan buatan.
-
Petunjuk keselamatan terhadap objek Kilang / refinery :

- Jangan lakukan venting bila cuaca mendung.


- Jangan lakukan pengambilan sample LPG dan Kondensat pada waktu mendung dan
hujan / ada kemungkinan terjadinya petir.
- Usahakan tidak terjadi Gas atau cairan keluar pada Tanki Kondensat waktu
terjadinya petir.
Dan jangan sekali kali mendrain tanki Kondensat ke oil Catcher.
- Setiap instalasi agar memasang Bonding dan Grounding.

IV. PERSYARATAN PERALATAN LISTRIK UNTUK DAERAH BERBAHAYA

National Electrical Code membuat klasifikasi peralatan listrik untuk daerah berbahaya
dalam 3 (tiga) klas yaitu :

- Class I : Daerah berbahaya di mana terdapat Flammable Gases atau Vapors.


- Class II : Daerah berbahaya di mana terdapat Combustible Dust.
- Class III : Daerah berbahaya di mana terdapat Ignitible Fibers atau Flyings.

Kita tidak membicarakan mengenai Class II dan III, kita hanya membicarakan khusus
untuk pengolahan minyak dan gas bumi dan dalam kategori National Electrical Code
dimasukkan pada Class I.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


Class I dibagi 2 (dua) devisi yaitu :

Devisi I : Adalah daerah di mana pada operasi keadaan normal selalu mempunyai
flammable gas yang jumlahnya cukup untuk menimbulkan kebakaran
bila mendapat sumber api.

Devisi II : Adalah daerah di mana pada keadaan tidak normal akan mempunyai
flammable gas.

Sesuai dengan National Electrical Code (NEC), maka peralatan listrik yang digunakan
untuk daerah Class I / Devisi I harus tidak menimbulkan Sparks dan dibuktikan dari hasil
penelitian Laboratorium.
Biasanya diberi identitas British Standard (BS) atau Under Laboratory (UL).

Di PT Odira E.P , bila peralatan yang akan digunakan tidak memenuhi ketentuan di atas,
maka sewaktu digunakan harus dicover dengan Safe Work Permit (Surat Izin Kerja
Aman). Atau setiap pembelian barang baru agar dikonsulatasikan dengan petugas Fire
Safety dan Teknisi Listrik.

V. TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN

1. Electrical Hand Tools

1. Peralatan listrik jangan disentuh bila badan dalam keadaan basah. Karena
badan yang basah sangat mudah dialiri arus listrik.

2. Setiap peralatan listrik harus diberi Grounding.


Ada 3 (tiga) metode sistem pengaman terhadap arus bocor (Leaking
Current).

- Electric tool yang standar mempunyai 3 kabel.


2 kabel untuk positif dan negatif dan satu lagi untuk pertanahan ( Earth
cable ) biasanya kabel warna hijau.
Bila ada kebocoran arus maka arus bocor ini dapat disalurkan ke tanah.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


- Electric tool mempunyai Isolating Protective Transformer (Ground Fault
Circuit Interupter).
Alat ini sangat baik menyalurkan arus bocor ke tanah, karena dilengkapi
dengan electronic sensing circuit.
Seandainya arus bocor sekecil kalipun misalnya 0,2 miliampere, hal ini
segera dialirkan ke tanah.

- Metode yang satu lagi yaitu dengan double insulated maksudnya alat
dilengkapi dengan pemisahan secara komplit antara bagian peralatan
yang dialiri arus listrik dengan bagian metal casing yang dipegang oleh
operator dengan menggunakan double insulation.
Double Insulation Electric Tools tidak perlu ditanahkan.

3. Bacalah nama plate secara teliti.


Janganlah disambungkan dengan voltage yang lebih tinggi.

4. Peganglah secara sempurna / kuat apabila mempergunakannya.


Letakkan apabila sudah benar-benar berhenti.

5. Lebih baik mempergunakan rubber gloves dan rubbel soled shoes sewaktu
mengoperasikan alat tangan listrik.

6. Kabel dari alat tangan listrik jangan menjadi sandungan bagi orang-orang
sekitarnya.

7. Khusus untuk pekerjaan di daerah bahaya flammable gas, peraturan khusus


harus dipatuhi seperti gas test, racun api, safe work permit dll.

8. Bila alat tersebut tidak dipergunakan lagi, cabut plugnya dari sumber arus
listrik, jangan ditinggalkan begitu saja dalam keadaan tersambung.

2. Prosedur bekerja dengan listrik.

Secara umum, sebelum bekerja dengan listrik, harus dilakukan hal-hal sebagai
berikut :

- Buktikan bahwa listrik tersebut benar-benar telah mati.


- Pakailah alat-alat keselamatan listrik.
- Jangan pakai kaca mata bergagang logam, cincin dll.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


- Kalau ada petunjuk bekerja pada alat tersebut, bacalah dan ikuti
prosedurnya.

3. Alat-alat keselamatan kerja listrik.

Dalam bekerja dengan listrik, maka harus dipakai alat-alat keselamatan kerja
listrik, walaupun yang dikerjakan itu sudah dimatikan listriknya.
Alat-alat keselamatan kerja tersebut antara lain :
- Sarung tangan karet atau PVC.
- Topi keselamatan bukan logam.
- Selimut penutup kabel dari karet.
- Alat dimana orang yang bekerja itu berpijak, terbuat dari karet.
- Galah (stick) terbuat dari bahan bukan pengantar listrik seperti kayu, ebonit
atau plastik.
- Sepatu keselamatan untuk kerja listrik.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


”EFEK BESARNYA ARUS LISTRIK PADA TUBUH”

BESARNYA
EFEK YANG TERJADI
ARUS SENGATAN

0,5 mA  Tidak ada efek apa-apa.

1 mA  Terjadi reflek yang menyebabkan timbulnya gerak tak


terkendali sehingga mengganggu keseimbangan
badan, orang yang tersengat dapat jatuh dan
sebagainya. Akibat yang berbahaya bukan langsung
dari sengatan arus listrik tapi dari akibat ketidak
keseimbangan tubuh.
 Arus tidak mencederai.
 Fungsi jantung dan pernafasan tak terganggu.

2 - 8 mA  Sistim syaraf terganggu.


 Sengatan terasa sakit sekali, namun belum
membahayakan.
 6 mA adalah arus lepas aman bagi wanita.

8 - 20 mA  Sistim syaraf terganggu.


 9 mA adalah arus lepas aman bagi laki-laki.
 Korban mungkin tidak dapat melepaskan diri dari
jaringan listrik yang mengenainya (korban menempel
”membeku” di tempat jaringan listrik).
 Kontraksi otot tidak terkendali.
 Bila korban ”membeku” di jaringan listrik
mengenainya, tanahan tubuh akan menurun sengatan
listrik yang masuk tubuh menjadi semakin besar dan
akan dapat mencapai harga arus sengatan yang
berakibat fatal.

20 - 75 mA  Sistim syaraf terganggu.


 Sangat sakit.
 Fasa 25 miliampere otot akan berkontraksi sangat
hebat. Karena hebatnya kontraksi dapat
memungkinkan korban terlepas dengan sendirinya dari
jaringan. Namun hal tersebut amat sulit terjadi dan
hanya sebagai nasib baik saja.
 Otot kerongkongan dipaksa juga berkontraksi sehingga
paru-paru terisi udara secara tidak normal.

 Akan timbul pengontrolan pada sistim peredaran darah


yang menyebabkan terjadinya perubahan atau

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021


perusakan di sel-sel otak tersebut tidak dapat
diperbaiki.
 Kontak yang lebih lama akan mengakibatkan pingsan
(collapse) dan kematian akan menyusul karena
kelumpuhan otot pernafasan yang menimbulkan
asphyxia. Umumnya kematian terjadi bila kelumpuhan
pernafasan selama 3 menit.

50 - 1000 mA  Sistim syaraf terganggu.


 Pada besar arus ini dalam 0,1 detik sudah dapat timbul
akibat fatal karena adanya fibrilasi ventrikuler.
 Sengatan selama 1 detik fibrilasi ventrikuler hampir
selalu terjadi. Dan korban dapat meninggal, (pada 75
- 300 mA fibrilasi ventrikuler dapat terjadi dalam
tempo sengatan listrik 0,25 detik).
 Timbul pengotoran peredaran darah seperti arus
sengatan 20 - 75 mA.

2,5 Ampere ke atas  Jantung akan langsung berhenti begitu sengatan


mengenai tubuh.
(terutama mulai 6 Amp)
 Pingsan.
 Tekanan darah jatuh dan peredaran darah terhenti.
 Bila aliran arus segera terputus, pemijatan jantung
yang segera diberikan biasanya dapat memperbaiki
peredaran darah.
 Pada tegangan yang tinggi akan timbul kelumpuhan
pernafasan. Pernafasan buatan yang segera diberikan
mungkin akan membantu memulihkan pernafasan.
 Kulit dan jaringan bagian dalam terbakar serius.
 Kulit yang terbakar akan semakin parah rusaknya bila
padanya keluar / rusak busur listrik. Ini apabila luas
bagian tubuh yang kontak / bersinggungan dengan
listrik hanya sempit. Akibat terbakar pada kulit
menjadikan tahanan tubuh makin rendah sehingga
arus sengatan akan makin besar. Dengan demikian
akibatnyapun akan makin parah.
 Mungkin akan timbul panas berlebihan (overheating)
dalam tubuh dan organ-organ tubuh bagian dalam
dapat terbakar.
 Pengumpulan hymoglobin pada jaringan.

Mydocument/HandoutOperator Kilang/Electrical Hazards..doc 4/17/2021

Anda mungkin juga menyukai