Anda di halaman 1dari 2

Bahaya listrik

Dari Wikipedia Indonesia


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Bahaya listrik adalah bahaya yang timbul sebagai akibat adanya energi
listrik. Listrik dapat menimbulkan bahaya berupa hubungan
pendek, kebakaran dan sengatan listrik.[1] Sumber bahaya listrik yang paling utama
adalah penghantar listrik yang umum dipakai pada rumah dan industri.[2] Bahaya listrik
dapat disebabkan oleh kondisi isolasi dan penyambungan penghantar listrik yang
buruk.[3] Listrik menimbulkan bahaya melalui kejut listrik, panas dari energi listrik
dan medan listrik.[4]
Korban dari bahaya listrik umumnya adalah para tenaga kerja yang
mengadakan pekerjaan di bidang kelistrikan.[5] Lingkungan yang menimbulkan bahaya
listrik adalah pada penghantar listrik yang bertegangan listrik dan rangkaian
listrik antara pembumian dan penghantar listrik. Bahaya listrik hanya dapat timbul
ketika manusia menjadi penghubung antara pembumian dan penghantar listrik. [4] Faktor
yang mengubah bahaya listrik menjadi kecelakaan akibat listrik adalah instalasi
listrik, peralatan listrik, tempat kerja dan praktik kerja yang tidak aman.[6]

Daftar isi

• 1Jenis
o 1.1Sengatan listrik
• 2Penyebab
o 2.1Instalasi listrik yang serampangan
o 2.2Kerusakan isolasi penghantar listrik
• 3Analisis kelistrikan
• 4Tempat berbahaya
• 5Dampak
o 5.1Kematian
• 6Referensi
o 6.1Catatan kaki
o 6.2Daftar pustaka

Jenis[sunting | sunting sumber]


Bahaya listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
Bahaya primer adalah bahaya yang langsung disebabkan oleh listrik. Sedangkan
bahaya sekunder merupakan bahaya listrik yang tidak langsung disebabkan oleh listrik,
tetapi tingkat bahayanya sama dengan bahaya primer. Salah satu contoh bahaya
primer adalah sengatan listrik dan kebakaran akibat ledakan pada rangkaian
listrik tertutup. Sementara itu, bahaya sekunder dapat berupa jatuh dari ketinggian atau
terbakar di tempat kerja.[7]
Sengatan listrik[sunting | sunting sumber]
Bahaya sengatan listrik juga ditentukan oleh kondisi kelembapan relatif dari lingkungan
tempat kerja. Semakin basah lingkungan tempat kerja, maka sengatan listrik akan
semakin berbahaya. Penyebabnya adalah kondisi basah mempermudah atau
memperbesar nilai arus listrik yang melewati tubuh manusia selama sengatan listrik
terjadi. Hal yang sama berlaku pada tubuh manusia yang berkeringat.[8]
Tubuh manusia dapat mengalami sengatan listrik melalui sentuhan langsung maupun
tidak langsung. Sengatan listrik dengan sentuhan langsung terjadi saat anggota tubuh
manusia dan bagian penghantar listrik saling bersentuhan tanpa ada penghalang
apapun. Sementara sengatan listrik sentuhan tidak langsung terjadi ketika tubuh
manusia menerima tegangan listrik yang menembus bagian peralatan listrik yang
normalnya tidak bertegangan listrik. Sengatan listrik melalui sentuhan tidak langsung
terjadi pada bagian peralatan listrik yang berbahan logam.[9]
Bahaya sengatan listrik berkaitan dengan tubuh manusia. Tingkat bahaya sengatan
listrik bagi tubuh manusia ditentukan oleh nilai hambatan listrik pada bagian kulit dan
tubuh manusia. Nilai hambatan listrik berbanding terbalik dengan tingkat bahaya
sengatan listrik. Semakin besar nilai hambatan listrik pada tubuh manusia, maka
semakin kecil nilai arus listrik yang mengalir dan memperkecil dampak sengatan listrik.
Sebaliknya, semakin kecil nilai hambatan listrik pada tubuh manusia, maka semakin
besar nilai arus listrik yang mengalir dan memperbesar dampak sengatan listrik. Tingkat
cedera pada tubuh manusia mengingkat seiring bertambahnya nilai arus listrik selama
sengatan listrik terjadi.[8]
Sengatan listrik pada tubuh manusia dapat menyebabkan gagal jantung dan
kontraksi paru-paru yang berakibat timbulnya gangguan pernapasan. Gagal jantung
terjadi karena denyut jantung berkurang atau tidak bersenyut sama sekali. Akibatnya
sistem peredaran darah tidak berfungsi dengan normal. Tubuh manusia yang
mengalami gagal jantung ini harus diberikan bantuan dari luar tubuh. Semenetara itu,
kontraksi paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan memiliki dua penyebab.
Pertama, energi listrik yang melewati tubuh manusia mengakibatkan kerusakan sel
tubuh. Sedangkan penyebab yang kedua adalah panas listrik yang membakar organ
tubuh.[10]

Anda mungkin juga menyukai